Anda di halaman 1dari 22

1.

Throttle Position Sensor

Throttle adalah bagian dari mesin injeksi yang mengatur masuknya udara
ke mesin pembakaran.

Fungsi Throttle Position Sensor (TPS) atau Sensor Posisi Throttle adalah
untuk memantau posisi throttle apakah terbuka sebagian, terbukap penuh
atau tertutup/ mendeteksi sudut pembukaan throttle valve .Sensor ini
biasanya terletak pada poros kupu-kupu sehingga dapat langsung
memantau posisi throttle. ECU (Engine Control Unit) dapat mengontrol
posisi throttle.

Cara kerja:
Ketika pedal gas diinjak,
Plat throttle akan membuka dan TP sensor mengukur berapa banyak udara
yang masuk dan mengukur sudut bukaan throttle dan mengirimkannya ke
PCM/ECU.
PCM akan menyemprotkan bahan bakar lebih banyak.
Saat anda melepaskan injakan pedal gas,

Plat throttle akan menutup dan TP sensor akan mengukur berapa banyak
udara yang masih masuk dan mengukur sudut saat plat throttle menutup
dan mengirimkannya ke PCM/ECU
PCM akan menyemprotkan bahan bakar lebih sedikit
Deskripsi Rangkaia Throttle Position Sensor

3 Kabel yang terdapat pada sensor TP :

1. Kabel yang bertuliskan angka 1


Kabel yang menyediakan ground (massa) ke sensor TP. Ground (massa)
disediakan oleh PCM/ECU
2. Kabel yang bertuliskan angka 2
Kabel yang menyediakan tegangan sinyal sudut throttle ke PCM/ECU.
Sinyal Sudut throttle bervariasi tergantung dari jumlah pembukaan plat
throttle.
3. Kabel yang bertuluskan angka 3
Kabel yang menyediakan listrik atau arus B+ ke sensor TP. Listrik
langsung berasal dari PCM/ECU
Ket

: Sensor TP adalah potensiometer. Perubahan resistensi dalam

menanggapi perubahan sudut plat throttle

1. Dengan throttle ditutup, tegangan yang dibuat kecil


- Pada saat throttle tertutup, sensor TP output sekitar 0.5 Volt DC
2. Dengan throttle dibuka posisi plat throttle terbuka lebar, tegangan yang
dibuat lebih besar dan dikirim ke PCM/ECU.

- Pada saat throttle terbuka lebar, output sensor TP sekitar 4,5 Volt
DC

Cara Pemeriksaan

Periksa tegangan sinyal TP sensor dengan multimeter, hubungkan LEAD


multimeter dengan kabel sensor yang letaknya ditengah, buka dan tutup plat
throttle secara manual dan lihat apakah sensor menghasilkan sinyal tegangan DC
yang bervariasi.
- Jika multimeter mencatatkan kenaikan tegangan halus dan penurunan tanpa
celah, ini adalah hasil yang benar. sinyal TP sensor normal
- Jika multimeter tidak mencatatkan kenaikan yang halus dan penurunan
tegangan, ini adalah hasil yang buruk, sensor TP sudah rusak, ganti sensor TP
- Jika multimeter tidak menampilkan tegangan apapun, jangan langsung
memvonis TP Sensor anda yang rusak dulu, kemungkinan arus listrik atau ground
(massa) yang ke TP sensor tidak sampai.

2. Manifold Absolute Pressure (MAP)

Manipold Absolute Pressure ( MAP ) adalah sensor yang digunakan untuk


mengetahui kondisi kevacuuman intake manipold. Sensor ini akan
mengeluarkan pulsa tegangan besar jika kevacuman intake manipold
berkurang ( pedal gas diinjak ) atau sebaliknya.

Fungsi MAP sensor adalah untuk mengetahui tekanan udara yang masuk
dan mengetahui kerusakan pada Katalik konventer dan sebagai system
closed loop A/F Rasio.

Jenis

: 1.Pengukur tekanan udara

2.Pengukur jumlah udara,


3.Pengukur massa udara

Cara kerja MAP

MAP sensor(sensor tekanan manifold) menggunakan kevakuman


didalam vacuum chamber. Kevakuman di dalam vacuum chamber ini mendekati
vakum yang sempurna dan tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan atmosfir
yang

terjadi karena perubahan ketinggian. Sensor tekanan vakum ini

membandingkan tekanan intake manifold dengan vakum ini, dan mengeluarkan


sinyal PIM yang tidak terpengaruh oleh perubahannya tekanan. Hal ini
memungkinkan ECU(Engine Control Unit) dapat menjaga perbandingan udara
dan bahan bakar pada tingkat yang optimal meskipun pada tempat yang
4

tinggi.Silicon chip yang digabung dengan vacuum chamber dipasang didalam unit
sensor. Satu sisi chip dihadapkan dengan tekanan intake manifold dan sisi lainnya
berhubungan dengan vacuum chamber.Perubahan tekanan intake manifold
menyebabkan bentuk silicon chip berubah, dan nilai tahanan chip akan berubah
sesuai dengan tingkat perubahannya.Fluktuasi ini dalam nilai tahanan dirubah
menjadi sinyal teganganoleh IC yang ada didalam sensor.dan sinyal ini
selanjutnya dikirim dari terminal PIM ke Engine ECU sebagai sinyal tekanan
intake manifold.terminal VC Engine mensuplai tegangan konstan 5V sebagai
sumber daya untuk IC.dibawah ini sirkuit kelistrikannya.terminal E1 adalah
negatif ECU dan didalam ECU, E1 berhubungan dengan terminal E2.

Cara pemeriksaan:

Tabel pemeriksaan MAP sensor:


TERMINA

KONDISI

KONDISI

NILAI YANG CATATAN

SOKET

E2 &VC

DILEPAS

KUNCI

DIREKOMENDASIKA

KONTAK

IGNITIO

5 Volt

0,3-0,5 Volt

B-C

0,7-0,9 Volt

B-C

1,1-1,3 Volt

B-C

1,5-1,7 Volt

B-C

1,9-2,1 Volt

B-C

N ON
E2 & PIM

DIPASAN

IGNITIO

ON

Vakum
0,13bar
E2 & PIM

DiPASAN

IGNITIO

ON

Vakum
0,27bar
E2 & PIM

DIPASAN

IGNITIO

ON

Vakum
0,40bar
E2 & PIM

DIPASAN

IGNITIO

ON

Vakum
0,54bar
E2 & PIM

DIPASAN

IGNITIO

ON

Vakum
0,67bar
a.

Periksa supply tegangan, Tes pada soket/terminal MAP

b.

Pengerjaan pemeriksaan, Tes pada soket/terminal

c.

Hubungkan pompa vakum pada MAP sensor, cek sinyal tegangan pada

kevakuman tertentu

Jika pada pemeriksaan diatas sudah dilakukan dan

sesuai dengan prosedur,

namun cek engine masih memberi peringatan, MAP harus diganti. Tetapi jika
terjadi kerusakan yang bisa diperbaiki, maka setelah memperbaiki, memori yang
tersimpan pada ECU harus di hapus. Cara penghapusan memori bisa
menggunakan scantool atau mencabut salah satu fuse yang diperintahkan selama
30 detik. Namun disarankan membaca terlebih dahulu buku petunjuk / manual
booknya, sebab setiap kendaraan mempunyai cara sendiri-sendiri, meskipun
tujuannya sama.

3. Air Flow Sensor ( AFS )

Air Flow Sensor ( AFS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui
banyak sedikitnya udara yang akan masuk ke dalam intake manipold.
Biasanya sensor ini dipasang sesudah filter udara dan akan memberikan
pulsa tegangan semakin besar jika udara yang melewatinya semakin
banyak atau sebaliknya. Sensor ini ada yang meneybutnya AFM ( Air flow
meter ) atau juga MAF ( Mass Air Flow ).

Fungsi : mendeteksi jumlah udara yang masuk

Jenis

a. Sensor Flap (impact pressure)


Jenis ini terbuat dari tahanan geser (karbon arang). Cara kerjanya: pedal ditekan
untuk membuka katup gas. Udara diisap oleh pengukur jumlah udara. Pengukur

aliran udara memberikan informasi utama secara elektris ke unit pengontrol


elektronika.
b. Sensor Massa Udara (Kawat dan Film Panas)
Jenis ini terbuat dari bahan kawat panas (platinum), Thermister, Metallic Film.
Prinsip kerjanya: kawat panas dijaga pada temperature tetap dirangkai dengan
termistor . Suatu aliran udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin,
rangkaian elektronik akan mempertahankan temperature pada kawat panas tetap.
Pada waktu yang bersamaan, rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir
ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal tegangan sebanding dengan aliran arus.
c. Karman Vortex
Jenis Karman Vortex terbuat dari bahan Photo Coupler (LED dan Photo
Transistor). Cara kerjanya: Udara yang masuk dibuat pusaran oleh pembentuk
pusaran udara dan distabilkan oleh plat penstabil pusaran udara, kemudian diukur
melalui pemancar dan penerima gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah
pengolah sinyal, gelombang frekuensi tinggi pada bagian penerima diubah
bentuknya menjadi impul tegangnan yang diterima oleh computer.

4. Intake Air Temperature Sensor

Intake Air Temperature Sensor ( IAT ), adalah sensor yang digunakan


untuk mengetahui suhu udara masuk ke intake manipold, semakin dingin
suhu udara masuk maka akan semakin besar pulsa tegangan yang
dikirimkan ke ECU, sehingga supllai bensin ke injector juga semakin
besar.

Fungsi : untuk mendeteksi suhu udara yang masuk

Cara Kerjanya :

Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila
tegangan pada sensor berubah (karena temperature), maka tegangan yang ke ECU
juga berubah. Tegangan kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas
2. Throttle Position Sensor (TPS). TPS berfungsi untuk mengetahui derajat
pembukaan katup gas dan mengontrol jumlah udara yang masuk. Sensor ini
terbuat dari bahan Karbon arang. Range kerjanya adalah dalam % pembukaan
katup gas (0 % = 0,5 Volt ----- 100 % = 4,7 Volt). Cara kerjanya: Tegangan 5 Volt
dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan membuat perbandingan
tegangan yang berasal dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal
tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt.

Cara Pemeriksaan

Berikut

cara

pemeriksaan

terbuka

pada

sensor

suhu

putar kunci kontak pada posisi ON ( mesin dalam keadaan mati )

lepaskan

socket

pada

terminal

IAT

periksa tegangan antara terminal 15 dan 46 pada socket. Jumper ( + ) Voltmeter


pada

terminal

15

dan

jumper

pada

terminal

46.

Bila tegangan menunjukan antara 4,2 45 Volt, maka kondisi rangkaian


9

kelistrikan

dan

powertrain

control

modul

PCM

baik.

Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 maka kerusakan biasa terjadi pada
rangkaian

kelistrikan

pada

PCMnya.

5. Idle Air Control ( IAC )


Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara
ke intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa
solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa
sistem kendaraan sering disebut Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step
Motor.

Fungsi : untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake
air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi temperature mesin masih
dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan (idle up). Jika beban listrik
difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle Air Control akan membuka
untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya
udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan
menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian sebaliknya, jika beban
listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control (IAC) akan menutup
sehingga

putaran

mesin

akan

kembali

ke

idle.

10

Jenis

: 1. Type rotary valve.


2. Stegging Motor.

Cara Kerja

jika temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan
(idle up). Jika beban listrik difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle
Air
Control akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air
chamber.
Dengan bertambahnya udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM)
akan
mendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian
sebaliknya, jika beban listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control
(IAC)
Cara Pemeriksaan

6. Mass Air Flow (MAF) Sensor.

Fungsi Mass Air Flow (MAF) adalah mendeteksi jumlah udara yang
masuk ke intake air chamber.Jika ditinjau secara konstuksinya.

Jenis

:1. Measuring Plat


2. Measuring Core Type H
3. Heat Resistor Type.

Cara Kerja

11

Heater menyerupai strika yang di set dengan panas tertentu, kemudian panas yang
di hasilkan heater akan di tiup angin, besarnya angin yang masuk menentukan
perpindahan panas dari heater ke thermistor. Thermistor akan menghasilkan sinyal
berdasarkan banyaknya panas yang di terima dari heater melalui aliran udara,
semakin panas thermistor, maka semakain tinggi output Voltage nya.

7. Injektor

Injector, adalah perangkat electronic yang diperintah oleh ECU untuk


membuka /menutup katup electronic sehingga bensin bisa menyemprot ke
silinder.

Jenis

1. Injector berlubang satu (Single hole)

12

proses pengabutannya tekanan injektion pump yang tinggi. Demikian halnya


dengan Injektor berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik.
Injector ini sangat tepat digunakan pada direct injection (injeksi langsung).
2. Injektor dengan model pin
injektor model pin ini model trotle maupun model pintle lebih tepat digunakan
pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar
muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.

Cara Kerja

1. Bahan bakar yang disuplai lewat pemindahan pada tekanan yang terbatas ke
injektor, dihantarkan melewati injektor dan memasuki sistem saluran balik dengan
lobang pengatur tekanan yang mengontrol tekanan bahan bakar.
2. Rak atau batang pengontrol menghubungkan injektor ke governor
3. Injektor unit menggunakan prinsip pengukur heliks lobang
4. Injektor unit diaktuasi oleh perangkat lengan rocker.
5. Injektor menginjeksi bahan bakar langsung memasuki ruang pembakaran tanpa
segala pompa atau saluran bertekanan tinggi eksternal.
6. Injektor yang biasanya disuplai pada setelan kalibrasi ditentukan lewat
pengujian kompresor
7. Injektor dapat disuplai dengan rentangan penghantaran bahan bakar yang
berbeda agar sesuai dengan aplikasi yang berbeda.
8. Penyesuaian sebaiknya dibuat setiap pengerjaan manual

Cara Pemeriksaan

Lakukan

pemeriksaan

:
bentuk

penyemprotan,

kebocoran

dan

tekanan

penyemprotan, sebelum pembongkaran dilakukan.

13

Pasang injektor pada tester, lalu lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran
tester dengan menggerakan tuas. Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan
pengetesan bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah
penuh dengan kuat dan cepat.
Sesudah itu lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, Sudut penyemprotan
yang baik adalah 40
Kemudian lakukan tes kebocoran pada injektor

Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer
menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama 20 detik,
lihat dan amati kebocoran pada ujung nosel. Amati dan rasakan ujung bodi nosel
dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah atau
tidak.

8. Crankshaft Position sensor

Crankshaft Position Sensor ( CKP ), sensor yang mendeteksi adanya


putaran mesin. Jika sensor ini dipasang dekat dengan poros nok/katup,
disebut Camshaft Position Sensor ( CMP ). Kedua sensor tersebut
disamping berfungsi untuk mengetahui adanya putaran mesin juga
berfungsi untuk mengendalikan sistem pengapian mesin tersebut.

14

Cara kerja sensor CKP


Sensor CKP pada mobil anda terdapat 3 kabel hall-effect. Karena sensor
crankshaft adalah sensor jenis
hall- effect, menghasilkan sinyal tegangan on/off, dan dapat diukur dengan
menggunakan : - Multimeter, Osiloscop dan Lampu LED.
Ketika anda memutar kunci kontak ke posisi "start", masing-masing dari 3
kabel yang terhubung ke sensor CKP memiliki peran kerja spesifik, yaitu :

15

a) Pin konektor nomor 1 bertugas menerima supply tegangan sebesar 5 - 8


Volt dari PCM/ ECU
b) Pin konektor nomor 2 bertugas menerima ground (arus listrik negatif),
ground juga dikirim ke PCM/ECU
c) Pin konektor nomor 3 bertugas memberikan sinyal posisi crankshaft
kemudian dikirim ke PCM/ECU untuk dikalkulasi
d) PCM/ECU menggunakan sensor CKP untuk mengaktifkan rellay Auto Shut
Down (ASD) atau sering disebut dengan rellay EFI
e) Rellay EFI akan mengaktifkan : rellay pompa bahan bakar demikianm
dengan fuel pump, injector, coil pengapian demikian pengapian untuk setiap
silinder mesin
f) Oleh karena itu, sensor CKP (sinyal) sangat penting untuk menghidupkan
mesin
Harus diketahui, jika sensor CKP rusak, maka mobil anda hanya dapat
dicrank, tetapi mesin mobil anda tidak dapat berputar (hidup) karena
kurangnya pengapian dan suplai bahan bakar.

Perawatan sensor ckp

Test CKP 1 (Memeriksa sinyal)

16

Jika anda ingin melihat letak


posisi sensor CKP sebaiknya anda mendongkrak mobil untuk lebih nyaman
melepas atau mengetes sensor CKP, dan hati-hati, utamakan keselamatan anda
dalam melakukan setiap hal dalam pengetesan. Gunakan jack stand untuk
menahan mobil, gunakan kaca mata keselamatan untuk melindungi mata anda dari
puing-puing

atau

kotoran

yang

jatuh.

Hal pertama yang anda lakukan dalam pengetesan sensor CKP adalah
menverifikasi sinyal sensor CKP baik atau tidak, dengan menggunakan
multimeter.
Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 1 sebagai berikut :

17

1. Pastikan roda direm parkir dan ganjal roda belakang dengan balok,
dongkrak mobil dan posisikan jack stand pada titik tumpuan jack stand
2. Lepaskan konektor pada coil pengapian. Hal ini penting! Jangan
melanjutakan pengetesan jika belum melepas konektor pada coil
pengapian
3. Cari letak sensor CKP pada mesin, keluarkan kabel yang ditutupi dengan
plastik selongsong warna hitam atau solasi kabel hitam
4. Jika kesulitan mengeluarkan kabel dari selongsong, saya sarankan melepas
konektor sensor CKP terlebih dahulu. Apabila sudah kabel sudah terlepas
dari plastik pelindung, pasang kembali konektor ke posisi semula. Sensor
CKP harus terhubung dengan arus listrik untuk mengetes sensor bekerja
atau tidak
5. Posisikan multimeter ke mode tegangan DC, sobek atau tusuk kabel no 1
dengan peniti, dan tempelkan Lead multimeter yang berwarna merah ke
kabel no 1 (yang mengirim sinyal ke CKP ke PCM)
6. Pasangkan LEAD meltimeter hitam ke body mesin (Ground)
7. Setelah itu putar pulley crankshaft searah jarum jam, amati layar
multimeter. jangan sekali-kali mengenkol mesin dengan motor starter atau
memutar kunci kontak ke posisi "START", karena hal ini meyebabkan
hasil pengetesan tidak akurat
8. Jika sensor CKP bekerja dengan benar, multimeter akan menunjukkan
tegangan On sebesar 5 Volt, dan saat posisi off akan menghasilkan
tegangan sebesar 0.5 Volt. Kunci utama untuk melihat perubahan tegangan
adalah memutar pulley crankshaft secara perlahan dan stabil

18

. Test CKP 2 (Mememriksa tegangan)


Dalam langkah ini, anda akan memverivikasi tegangan pada sensor CKP.
PENTING : Anda harus sangat hati-hati dengan kabel ini, jangan sampai
konslet atau menempel dengan
ground. Karena jika terjadi konslet beresiko akan merusak PCM/ECU, dan
jangan menggunakan tes lampu, gunakanlah multimeter yang baik
Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 2 sebagai berikut :
1. Posisikan multimeter pada mode DC, hubungkan kabel no 3 dengan
LEAD berwarna merah pada multimeter. Jangan memeriksa tegangan
kabel pada konektor sensor, tusuk kabel dengan alat yang tepat
2. Tempelkan LEAD hitam pada multimeter ke body mesin (ground)
3. Putar kunci kontak ke posisi ON
4. Jika semua rangkaian bagus, multimeter akan menunjukkan 5 - 8 Volt

Test CKP 3 (Memeriksa Ground)


Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 3 sebagai berikut :
1. Multimeter dalam posisi DC, hubungkan LEAD hitam pada multimeter ke
kabel no 2
2. Tempelkan LEAD merah pada multimeter ke terminal baterai positif
3. Putar kunci kontak ke posisi ON

9. Coolant temperatur Sensor

19

Coolant Temperature Sensor ( CTS ) atau Water Temperature Sensor


(WTS) adalah sensor untuk mengetahui kondisi suhu air pendingin.
Semakin dingin suhu air pendingin maka semakin banyak bensin yang
disemprotkan ke silinder.

Prinsip kerja

ECT Sensor terbuat dari thermistor jenis NTC, yaitu sebuah variable resistor yang
dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT Sensor sama dengan IAT Sensor, hanya
fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT Sensor berfungsi mendeteksi
temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besarnya
penginjeksian bensin pada injector. ECT Sensor juga berfungsi sebagai kontrol
temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge
pada instrument panel.

Gambar 2. Karakteristik nilai resistansi ECT

20

a. Circuit Diagram Engine Coolant Temperature Sensor

Gambar 3. Circuit diagram engine coolant temperature sensor


b. Posisi Engine Coolant Temperature Sensor Pada Kendaraan

Gambar 4. Posisi ECT pada kendaraan


10. Vehicle Speed Sensor

Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan


kendaraan, biasanya dihubungkan dengan poros output transmisi.

21

Jenis

Prinsip Kerja

: Tipe MRE, SPD, ECU, ABS

Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear
poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah type MRE (Magnetic
Resistance Element). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang
bolak balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel
instrument) gelombang bolak balik tersebut dirubah menjadi sinyal
digital yang kemudian dikirim ke ECM.

Gambar 9. Circuit diagram vehicle speed sensor

22

Anda mungkin juga menyukai