Throttle adalah bagian dari mesin injeksi yang mengatur masuknya udara
ke mesin pembakaran.
Fungsi Throttle Position Sensor (TPS) atau Sensor Posisi Throttle adalah
untuk memantau posisi throttle apakah terbuka sebagian, terbukap penuh
atau tertutup/ mendeteksi sudut pembukaan throttle valve .Sensor ini
biasanya terletak pada poros kupu-kupu sehingga dapat langsung
memantau posisi throttle. ECU (Engine Control Unit) dapat mengontrol
posisi throttle.
Cara kerja:
Ketika pedal gas diinjak,
Plat throttle akan membuka dan TP sensor mengukur berapa banyak udara
yang masuk dan mengukur sudut bukaan throttle dan mengirimkannya ke
PCM/ECU.
PCM akan menyemprotkan bahan bakar lebih banyak.
Saat anda melepaskan injakan pedal gas,
Plat throttle akan menutup dan TP sensor akan mengukur berapa banyak
udara yang masih masuk dan mengukur sudut saat plat throttle menutup
dan mengirimkannya ke PCM/ECU
PCM akan menyemprotkan bahan bakar lebih sedikit
Deskripsi Rangkaia Throttle Position Sensor
- Pada saat throttle terbuka lebar, output sensor TP sekitar 4,5 Volt
DC
Cara Pemeriksaan
Fungsi MAP sensor adalah untuk mengetahui tekanan udara yang masuk
dan mengetahui kerusakan pada Katalik konventer dan sebagai system
closed loop A/F Rasio.
Jenis
tinggi.Silicon chip yang digabung dengan vacuum chamber dipasang didalam unit
sensor. Satu sisi chip dihadapkan dengan tekanan intake manifold dan sisi lainnya
berhubungan dengan vacuum chamber.Perubahan tekanan intake manifold
menyebabkan bentuk silicon chip berubah, dan nilai tahanan chip akan berubah
sesuai dengan tingkat perubahannya.Fluktuasi ini dalam nilai tahanan dirubah
menjadi sinyal teganganoleh IC yang ada didalam sensor.dan sinyal ini
selanjutnya dikirim dari terminal PIM ke Engine ECU sebagai sinyal tekanan
intake manifold.terminal VC Engine mensuplai tegangan konstan 5V sebagai
sumber daya untuk IC.dibawah ini sirkuit kelistrikannya.terminal E1 adalah
negatif ECU dan didalam ECU, E1 berhubungan dengan terminal E2.
Cara pemeriksaan:
KONDISI
KONDISI
SOKET
E2 &VC
DILEPAS
KUNCI
DIREKOMENDASIKA
KONTAK
IGNITIO
5 Volt
0,3-0,5 Volt
B-C
0,7-0,9 Volt
B-C
1,1-1,3 Volt
B-C
1,5-1,7 Volt
B-C
1,9-2,1 Volt
B-C
N ON
E2 & PIM
DIPASAN
IGNITIO
ON
Vakum
0,13bar
E2 & PIM
DiPASAN
IGNITIO
ON
Vakum
0,27bar
E2 & PIM
DIPASAN
IGNITIO
ON
Vakum
0,40bar
E2 & PIM
DIPASAN
IGNITIO
ON
Vakum
0,54bar
E2 & PIM
DIPASAN
IGNITIO
ON
Vakum
0,67bar
a.
b.
c.
Hubungkan pompa vakum pada MAP sensor, cek sinyal tegangan pada
kevakuman tertentu
namun cek engine masih memberi peringatan, MAP harus diganti. Tetapi jika
terjadi kerusakan yang bisa diperbaiki, maka setelah memperbaiki, memori yang
tersimpan pada ECU harus di hapus. Cara penghapusan memori bisa
menggunakan scantool atau mencabut salah satu fuse yang diperintahkan selama
30 detik. Namun disarankan membaca terlebih dahulu buku petunjuk / manual
booknya, sebab setiap kendaraan mempunyai cara sendiri-sendiri, meskipun
tujuannya sama.
Air Flow Sensor ( AFS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui
banyak sedikitnya udara yang akan masuk ke dalam intake manipold.
Biasanya sensor ini dipasang sesudah filter udara dan akan memberikan
pulsa tegangan semakin besar jika udara yang melewatinya semakin
banyak atau sebaliknya. Sensor ini ada yang meneybutnya AFM ( Air flow
meter ) atau juga MAF ( Mass Air Flow ).
Jenis
Cara Kerjanya :
Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila
tegangan pada sensor berubah (karena temperature), maka tegangan yang ke ECU
juga berubah. Tegangan kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas
2. Throttle Position Sensor (TPS). TPS berfungsi untuk mengetahui derajat
pembukaan katup gas dan mengontrol jumlah udara yang masuk. Sensor ini
terbuat dari bahan Karbon arang. Range kerjanya adalah dalam % pembukaan
katup gas (0 % = 0,5 Volt ----- 100 % = 4,7 Volt). Cara kerjanya: Tegangan 5 Volt
dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan membuat perbandingan
tegangan yang berasal dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal
tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt.
Cara Pemeriksaan
Berikut
cara
pemeriksaan
terbuka
pada
sensor
suhu
lepaskan
socket
pada
terminal
IAT
terminal
15
dan
jumper
pada
terminal
46.
kelistrikan
dan
powertrain
control
modul
PCM
baik.
Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 maka kerusakan biasa terjadi pada
rangkaian
kelistrikan
pada
PCMnya.
Fungsi : untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake
air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi temperature mesin masih
dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan (idle up). Jika beban listrik
difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle Air Control akan membuka
untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya
udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan
menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian sebaliknya, jika beban
listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control (IAC) akan menutup
sehingga
putaran
mesin
akan
kembali
ke
idle.
10
Jenis
Cara Kerja
jika temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan
(idle up). Jika beban listrik difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle
Air
Control akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air
chamber.
Dengan bertambahnya udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM)
akan
mendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian
sebaliknya, jika beban listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control
(IAC)
Cara Pemeriksaan
Fungsi Mass Air Flow (MAF) adalah mendeteksi jumlah udara yang
masuk ke intake air chamber.Jika ditinjau secara konstuksinya.
Jenis
Cara Kerja
11
Heater menyerupai strika yang di set dengan panas tertentu, kemudian panas yang
di hasilkan heater akan di tiup angin, besarnya angin yang masuk menentukan
perpindahan panas dari heater ke thermistor. Thermistor akan menghasilkan sinyal
berdasarkan banyaknya panas yang di terima dari heater melalui aliran udara,
semakin panas thermistor, maka semakain tinggi output Voltage nya.
7. Injektor
Jenis
12
Cara Kerja
1. Bahan bakar yang disuplai lewat pemindahan pada tekanan yang terbatas ke
injektor, dihantarkan melewati injektor dan memasuki sistem saluran balik dengan
lobang pengatur tekanan yang mengontrol tekanan bahan bakar.
2. Rak atau batang pengontrol menghubungkan injektor ke governor
3. Injektor unit menggunakan prinsip pengukur heliks lobang
4. Injektor unit diaktuasi oleh perangkat lengan rocker.
5. Injektor menginjeksi bahan bakar langsung memasuki ruang pembakaran tanpa
segala pompa atau saluran bertekanan tinggi eksternal.
6. Injektor yang biasanya disuplai pada setelan kalibrasi ditentukan lewat
pengujian kompresor
7. Injektor dapat disuplai dengan rentangan penghantaran bahan bakar yang
berbeda agar sesuai dengan aplikasi yang berbeda.
8. Penyesuaian sebaiknya dibuat setiap pengerjaan manual
Cara Pemeriksaan
Lakukan
pemeriksaan
:
bentuk
penyemprotan,
kebocoran
dan
tekanan
13
Pasang injektor pada tester, lalu lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran
tester dengan menggerakan tuas. Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan
pengetesan bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah
penuh dengan kuat dan cepat.
Sesudah itu lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, Sudut penyemprotan
yang baik adalah 40
Kemudian lakukan tes kebocoran pada injektor
Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer
menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama 20 detik,
lihat dan amati kebocoran pada ujung nosel. Amati dan rasakan ujung bodi nosel
dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah atau
tidak.
14
15
16
atau
kotoran
yang
jatuh.
Hal pertama yang anda lakukan dalam pengetesan sensor CKP adalah
menverifikasi sinyal sensor CKP baik atau tidak, dengan menggunakan
multimeter.
Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 1 sebagai berikut :
17
1. Pastikan roda direm parkir dan ganjal roda belakang dengan balok,
dongkrak mobil dan posisikan jack stand pada titik tumpuan jack stand
2. Lepaskan konektor pada coil pengapian. Hal ini penting! Jangan
melanjutakan pengetesan jika belum melepas konektor pada coil
pengapian
3. Cari letak sensor CKP pada mesin, keluarkan kabel yang ditutupi dengan
plastik selongsong warna hitam atau solasi kabel hitam
4. Jika kesulitan mengeluarkan kabel dari selongsong, saya sarankan melepas
konektor sensor CKP terlebih dahulu. Apabila sudah kabel sudah terlepas
dari plastik pelindung, pasang kembali konektor ke posisi semula. Sensor
CKP harus terhubung dengan arus listrik untuk mengetes sensor bekerja
atau tidak
5. Posisikan multimeter ke mode tegangan DC, sobek atau tusuk kabel no 1
dengan peniti, dan tempelkan Lead multimeter yang berwarna merah ke
kabel no 1 (yang mengirim sinyal ke CKP ke PCM)
6. Pasangkan LEAD meltimeter hitam ke body mesin (Ground)
7. Setelah itu putar pulley crankshaft searah jarum jam, amati layar
multimeter. jangan sekali-kali mengenkol mesin dengan motor starter atau
memutar kunci kontak ke posisi "START", karena hal ini meyebabkan
hasil pengetesan tidak akurat
8. Jika sensor CKP bekerja dengan benar, multimeter akan menunjukkan
tegangan On sebesar 5 Volt, dan saat posisi off akan menghasilkan
tegangan sebesar 0.5 Volt. Kunci utama untuk melihat perubahan tegangan
adalah memutar pulley crankshaft secara perlahan dan stabil
18
19
Prinsip kerja
ECT Sensor terbuat dari thermistor jenis NTC, yaitu sebuah variable resistor yang
dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT Sensor sama dengan IAT Sensor, hanya
fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT Sensor berfungsi mendeteksi
temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besarnya
penginjeksian bensin pada injector. ECT Sensor juga berfungsi sebagai kontrol
temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge
pada instrument panel.
20
21
Jenis
Prinsip Kerja
Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear
poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah type MRE (Magnetic
Resistance Element). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang
bolak balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel
instrument) gelombang bolak balik tersebut dirubah menjadi sinyal
digital yang kemudian dikirim ke ECM.
22