Disusun Oleh:
Yunandia Rahmawati
G99141122
Pembimbing :
dr. Setyowati Raharjo, Sp. KJ, M.Kes
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Sdr. B
Umur
: 21 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Colomadu, Karanganyar
Pendidikan
: Lulusan SMK
Pekerjaan
: Pedagang
Status
: Belum menikah
Masuk Rumah Sakit
: 03 Agustus 2015
Tanggal Pemeriksaan
: 04 Agustus 2015
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesa dan alloanamnesa.
Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 04 Agustus 2015 di bangsal
Puntadewa
A. Keluhan Utama:
Pasien dibawa oleh keluarga karena mengamuk dan menendang-nendang
B. Riwayat Penyakit Sekarang :.
1. Allonamnesis
Wawancara dilakukan dengan Sdr. S, kakak kandung pasien
melalui telepon. Sdr. S bercerita bahwa pasien dibawa ke RSJD
Surakarta
karena
mengamuk
dan
sering
menendang-nendang.
seorang perempuan, anak kecil dan ibu-ibu yang berbicara dal bahasa
jawa. Isi suara-suara tersebut menjelek-jelekkan makanan yang
dimasak oleh ibunya, sehingga pasien lebih memilih untuk memasak
sndiri, karena pasien mempercayai suara-suara tersebut.
Pasien juga mengaku bahwa ketika menonton televisi, suara
televisi yang dia dengar seperti membicaraka dirinya, namun pasien
tidak dapat berkomunikasi denga orang yang ada di televise tersebut.
Pasien juga pernnah kabur dari rumah, ketika pasien mulai merasa
bosan, kejadian tersebut terjadi sebelum pasien merasakan suara-suara
televisi yang membicarakan dirinya.
Pasien memiliki riwayat kejang yang dialami pada tahun 2011.
C. Riwayat Penyakit dahulu
1. Riwayat Psikiatri
2. Riwayat Gangguan Medis
- Riwayat hipertensi
- Riwayat diabetes mellitus
- Riwayat trauma
- Riwayat kejang
- Riwayat asma
: (-)
: disangkal
: disangkal
: diakui, saat SMP
: diakui, tahun 2011
: disangkal
bengkel.
Riwayat Perkawinan
Riwayat Pendidikan
Agama
Riwayat Psikoseksual
Aktivitas Sosial
Keterangan Gambar:
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar yang menunjukkan sakit serupa pasien
: tanda gambar yang menunjukkan telah meninggal
: tanda gambar yang menunjukkan pasien
5
Tidak ditemukan riwayat keluarga yang memiliki keluhan yang sama atau
gangguan jiwa.
C. Alam Perasaan
1. Mood
2. Afek
3. Keserasian
4. Empati
: eutimik
: normoafek
: serasi
: tidak dapat diraba rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
2. Ilusi
3. Depersonalisasi
4. Derealisasi
E. Proses Pikir
: (+) auditorik
: (+) visual
: (-)
: (-)
1. Bentuk pikir
2. Isi pikir
3. Arus pikir
: Non-realistik
: Waham curiga
: Koheren
waktu
saat
dilakukan
pemeriksaan.
Situasi : baik, dapat mengetahui bahwa kondisi cukup sepi.
2. Daya ingat
Jangka panjang
: baik, pasien dapat mengingat nama SD.
Jangka sedang
: baik, pasien dapat menceritakan
kegiatannya di Colomadu
Jangka pendek
: baik, pasien dapat menyebutkan kapan dia
dibawa ke RSJD Surakarta
Jangka segera
: baik, pasien dapat menyebutkan nama
pemeriksa
3. Daya konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi
: baik
Perhatian
: baik
4. Kemampuan abstrak
5. Kemampuan visouspasial
6. Kapasitas membaca dan menulis
7. Kemampuan menolong diri sendiri
: baik
: baik
: baik
: Baik, pasien dapat makan,
2. Vital Sign
:
a. Tekanan darah
: 140/90 mmHg
b. Nadi
: 84 kali/menit
c. Suhu
: 36,7oC
d. Respirasi
: 16 kali/menit
Kesan: Pemeriksaan vital sign dalam batas normal
B. Status Neurologi
1. Fungsi kesadaran : GCS E4V5M6
2. Fungsi luhur
: baik
3. Fungsi kognitif : baik
4. Fungsi sensorik : baik
N N
N N
5. Fungsi motorik : baik
Kontraksi otot
Tonus otot
+5 +5
N N
+5
+5
Reflek fisiologis
+2
+2
+2
+2
Reflek patologis
-
FORMULASI DIAGNOSTIK
anamnesis
ditemukan
adanya
kelainan
yang
dapat
Axis II
Axis III
Axis IV
Axis V
B. Psikologik
:
1. Gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik
2. Gangguan isi pikir berupa waham curiga
3. Tilikan diri derajat I
X. RENCANA PENGOBATAN LENGKAP
A. Medikamentosa
Hari 1: Risperidone 2 x 2 mg dan Triheksipenidyl 2x1 mg
Hari 2: Haloperidole 1 amp/24 jam dan Risperidone 2x3mg
B. Non Medikamentosa
Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik.
Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat
pengobatan,
cara
Kepada keluarga :
10
keluarga
yang
kondusif
pasien
bagi
agar
memberikan
penyembuhan
dan
pemeliharaan pasien.
Menyarankan kepada keluarga agar lebih telaten dalam pengobatan
pasien, dan membawa pasien untuk kontrol secara teratur.
Ad Vitam
: bonam
Ad sanam
: dubia ad bonam
11