Hipotesis statistik merupakan dugaan atau pernyataan mengenai satu atau lebih populasi yang
perlu diuji kebenarannya. Benar atau tidaknya suatu hipotesis statistic belum dapat diketahui
dengan pasti, kecuali kita melakukan pengujian dengan menggunakan keseluruhan populasi. Hal
ini seringkali tidak mungkin dilakukan karena perlu waktu lama dan biaya yang besar untuk
meneliti seluruh populasi apabila populasinya berukuran besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengambilan sampel yang dapat mewakili populasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sampel, kemudian dapat ditentukan apakah dugaan
mengenai populasi didukung oleh informasi yang diperoleh dari data sampel atau tidak.Karena
pernyataan dalam hipotesis bisa benar atau salah, ada dua hipotesis yang komplementer, yaitu :
hipotesis nol H 0 dan hipotesis alternatif H1 . Hipotesis nol adalah hipotesis yang akan diuji,
yang berkaitan dengan parameter populasi dan berupa pernyataan tentang nilai eksak dari
parameter tersebut.
Berdasarkan informasi dari sampel, pengambilan keputusan dilakukan dengan memilih satu dari
dua keputusan , yaitu :
gmenolak H 0
51
Probabilitas membuat kesalahan jenis II dilambangkan dengan .
Tabel 1.
Tidak menolak Ho
Menolak Ho
Ho benar
Keputusan benar
Kesalahan tipe I
Ho salah
Kesalahan tipe II
Keputusan benar
H 0 : 0
H1 : 0
B. H 0 : 0
C. H 0 : 0
H1 : 0
H1 : 0
Contoh : Misalkan akan diuji keunggulan suatu obat baru. Hipotesis yang dibuat adalah obat baru
tersebut tidak lebih baik dari obat-obat serupa yang beredar di pasaran dan kemudian mengujinya
lawan hipotesis alternative bahwa obat baru tersebut lebih unggul dari obat yang beredar di
pasaran. Berarti uji yang digunakan adalah uji satu arah dengan wilayah kritiknya berada di ekor
kanan.
Note : tambahkan gambaran uji satu arah dan dua arah menggunakan kurva normal
52
Misalkan kita ingin menguji hipotesis mengenai yang merupakan parameter dari distribusi
normal.
Langkah-langkah dalam uji hipotesis ini adalah sebagai berikut;
1. Susun H 0 dan H1 memakai salah satu cara dibawah ini
A. H 0 : 0
B. H 0 : 0
C. H 0 : 0
H1 : 0
H 1 : 0
H1 : 0
Statistik ujinya :
~ N(0,1)
n
Kasus II : Sampel berukuran besar dari populasi mempunyai variansi 2 diketahui
(menggunakan dalil limit pusat)
Statistik ujinya :
N 0,1
Kasus III : Sampel berukuran besar dari populasi yang mempunyai variansi 2 , tapi
nilainya tidak diketahui (melalui suatu penurunan rumus, akhirnya diperoleh ...)
Statistik ujinya:
X
Z
N 0,1
S
n
53
Ujian standar intelegensia telah diadakan beberapa tahun dengan hasil nilai rata-rata 70 dan standar
deviasi 8. Sekelompok mahasiswa yang terdiri atas 100 orang diberi pelajaran yang mengutamakan
bidang matematika. Kemudian ujian standar tersebut diberikan pada kelompok mahasiswa ini
dengan hasil nilai rata-rata 75. Apakah cukup beralasan untuk menyatakan bahwa pengutamaan
bidang matematika menaikkan hasil ujian standar ? Ujilah dengan menggunakan 0, 05 .
Jawab :
X : hasil nilai ujian standar.
70 , 8
1. Hipotesis :
n = 100
x 75
H 0 : 70
H1 : 70
2. 0, 05
X
Z
N 0,1
3. Statistik penguji :
n
Perhitungan :
z
x 0 75 70
6, 25
8
n
100
4. Wilayah kritik : z z
z z0,05 1, 645 . Keputusan : karena z = 6,25 > 1,645 maka H 0 ditolak.
5. Kesimpulan :
Dengan pengutamaan bidang matematika , nilai rata-rata ujian lebih besar dari nilai rata rata standar.
Kasus IV: Sampel berukuran kecil diambil dari populasi normal dimana variansi
diketahui
X
Statistik penguji : t S
n
: tn 1
tidak
54
dengan wilayah kritik :
A. H 0 ditolak jika : t t 2 atau t t 2
B. H 0 ditolak jika : t t ;n 1
C. H 0 ditolak jika : t t ;n 1
B. H 0 : 1 2
C. H 0 : 1 2
H1 : 1 2
H1 : 1 2
H1 : 1 2
Statistik pengujinya :
X 2 1 2
12 22
n1 n2
~ N(0,1)
Kasus II : Bila Dua sampel acak berukuran besar diambil dari dua populasi sebarang yang
saling bebas dengan variansi diketahui masing-masing 12 dan 22
Statistik pengujinya :
X 2 1 2
12 22
n1 n2
N 0,1
2
2
Kasus III : Pada kasus II, jika n1 , n2 besar dan 1 , 2 tidak diketahui , maka melalui
55
( X 1 X 2 ) ( 1 2 )
S12
n1
2
S2
N 0,1
n2
4. Wilayah kritik :
A. H 0 ditolak jika : z z 2 atau z z 2
B. H 0 ditolak jika : z z
C. H 0 ditolak jika : z z
5. Buat kesimpulan.
Kasus IV : Bila n1 dan n2 kecil, sampel diambil dari dua populasi normal yang saling
bebas dimana variansi populasi tidak diketahui:
2
2
2
Kasus IV.A. Jika Diasumsikan 1 2 , maka
Statistik penguji :
X 2 1 2
1 1
S
n1 n2
: tn1 n2 2
2
p
dimana :
S p2
n1 1 S12 n2 1 S22
n1 n2 2
2
2
Kasus IV.B. Jika Diasumsikan 1 2 , maka
Statistik penguji :
X 2 1 2
S12 S 22
n1 n2
tk
56
s12
dimana :
s2
2
n1
n2
2
2
s12 s22
n1
n2
n1 1
n2 1
Wilayah kritik :
A. H 0 ditolak jika : t t 2 atau t t 2
B. H 0 ditolak jika : t t
C. H 0 ditolak jika : t t
Contoh
Seorang ahli agronomi melakukan eksperimen penanaman jagung dalam n1 40 petak tanpa pu puk dan n2 50 petak dengan pupuk. Pemilihan petak dilakukan secara acak diantara 90 petak
yang ada. Hasil panen ( kwintal/petak ) ialah :
tanpa pupuk
s12 3,9
s22 4, 4
1. Hipotesis : H 0 : 1 2
H1 : 1 2
2. 0, 05
3. Statistik penguji :
57
Z
X 2 1 2
S12 S22
n1 n2
N 0,1
Perhitungan :
z
6,1 7,3 0
= 2, 79
3,9 4, 4
40 50
4. Wilayah ktitik :
z0,05 1, 645 H 0 ditolak jika z 1, 645
Karena z = - 2,79 < - 1,645 maka H 0 ditolak
5. Kesimpulan :
Pada 0, 05 kita cenderung untuk menyatakan bahwa hasil panen jagung yang pada waktu
penanamannya diberi pupuk lebih tinggi daripada jika tidak diberi pupuk.
B. H 0 : p p0
C. H 0 : p p0
H1 : p p0
H1 : p p0
H1 : p p0
X np
np 1 p
N 0,1
, n cukup besar
4. Wilayah kritik :
A. H 0 ditolak jika : z z 2 dan z z 2
B. H 0 ditolak jika : z z
58
C. H 0 ditolak jika : z z
5. Buat kesimpulan.
Contoh
Perusahaan gas menyatakan bahwa dua-pertiga penduduk suatu kota menggunakan gas alam
sebagai pemanas rumah selama musim dingin. Apakah cukup alasan untuk menerima pernyataan
tersebut bila diantara 1000 rumah yang diambil secara acak dikota itu, ternyata 618 rumah meng gunakan gas alam ? Gunakan 0, 05 .
Jawab
X : banyaknya rumah yang menggunakan gas alam
n 1000 , x = 618
g Hipotesis : H 0 : p
H1 : p
2
3
2
3
g 0, 05
g Statistik penguji :
x np
np 1 p
618 1000
2
3
1000 23 13
3, 27
z z0,025 1,96
2
2
3
59
1. Susun hipotesis dengan salah satu cara dibawah ini :
A. H 0 : p1 p2
B. H 0 : p1 p2
C. H 0 : p1 p2
H1 : p1 p2
H1 : p1 p2
H1 : p1 p2
X1
n1
X1
n1
X2
n2
p p
1
1 Xn11
n1
X2
n2
X2
n2
N 0,1
n2
0, 057 0, 061 0
0, 057 0,943 0, 061 0,939
2000
0, 44
1000
60
5. Kesimpulan :
Pada 0, 02 tidak ada beda proporsi yang lulus dengan IPK 2,75 antara mahasiswa pria
dan wanita di universitas tersebut.
2
2
B. H 0 : 0
2
2
C. H 0 : 0
H1 : 2 02
H1 : 2 02
H1 : 2 02
n 1 S 2
: n21
4. Wilayah kritik :
2
2
A . H 0 ditolak jika : 2 ;n 1 atau
2 12 ;n 1
2
2
2
B. H 0 ditolak jika : ;n 1
2
2
C. H 0 ditolak jika : 1 ;n 1
5. Buat kesimpulan .
Contoh
Pengalaman lalu menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan oleh siswa kelas tiga Sekolah
Menengah Atas (SMA) untuk menyelesaikan suatu ujian tertentu merupakan variable acak normal
dengan variansi 36 menit. Jika suatu sample acak 20 siswa menghasilkan variansi 20,25 menit ,
apakah dapat disimpulkan bahwa variansi waktu yang diperlukan oleh siswa kelas tiga untuk
menyelesaikan ujian tersebut kurang dari 36 menit ? Gunakan 0, 05 .
Jawab
X : waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan ujian.
2 36
, n = 20
, s 2 20, 25
61
2
1. Hipotesis : H 0 : 36
H1 : 2 36
2. 0, 05
3. Statistik penguji :
n 1 s 2 19 20, 25
2
36
10, 6875
2
2
2
4. Wilayah kritik : H 0 ditolak jika 0,95;19 10,117
2
2
B. H 0 : 1 2
2
2
C. H 0 : 1 2
H1 : 12 22
H1 : 12 22
H1 : 12 22
, 1 n1 1 , 2 n2 1
4. Wilayah kritik :
A. H 0 ditolak jika : F F2 ;1 ,2 atau
B. H 0 ditolak jika : F F ;1 ,2
C. H 0 ditolak jika : F F1 ;1 ,2
5. Buat kesimpulan.
F F1 ;1 ,2
2
62
Contoh
Seorang peneliti ingin menggunakan tikus yang berat lahirnya mempunyai variabilitas rendah.
Tersedia dua jenis tikus yang berbeda.Kemudian diambil secara acak 10 ekor tikus je-nis I yang
mempunyai standar deviasi 0,36 gram dan 16 ekor tikus jenis II dengan standar deviasi 0,87 gram.
Jenis tikus mana yang akan digunakan ? Gunakan 0, 05 .
Diasumsikan bahwa berat tikus berdistribusi normal.
Jawab
X : berat lahir tikus
n1 10
s1 0,36 ,
n2 16
s2 0,87
2
2
1. Hipotesis : H 0 : 1 2
H1 : 12 22
2. 0, 05 .
3. Statistik penguji :
s 2 0,36
F 12
0,1712
s2 0,87 2
2
1
F0,05;15,9
1
0,33
3, 01
VIII.7. Inferensi untuk Beda Dua Mean Populasi untuk Sampel Berpasangan
Misalkan kita ingin menguji keefektifan suatu diet dengan menggunakan 7 individu yang diamati
bobot badannya (dalam kilogram) sebelum dan sesudah mengikuti program diet itu selama 2 minggu. Datanya adalah sebagai berikut :
63
Bobot Sebelum X 1i
1
58,5
2
60,3
3
61,7
4
69,0
5
64,0
6
62,6
7
56,7
Bobot Sesudah X 2i
60,0
54,9
58,1
62,1
58,5
59,9
54,4
7 diambil dari indiKedua sampel diatas tidak bebas karena pengukuran X 1i dan X 2i ; i 1, 2,
vidu yang sama. Prosedur inferensi untuk persoalan ini adalah sebagai berikut.
Misalkan dua kelompok variabel acak berdistribusi normal
, X 1n
X 11 , X 12 ,
dan
.n
; i 1, 2,
D 1 2 dan variansi D2 .
gD
1 n
Di
n i 1
S D2
2
1 n
Di D
n 1 i 1
D D
: tn 1
g t SD
n
Interval kepercayaan 1 100% untuk D dapat diperoleh dengan menyatakan :
P t t t 1
2
P D t D D D t D 1
2
2
n
n
sd
s
D d t d
2
n
n
64
Contoh
Lihat data diatas.
Sebelum x1i
1
58,5
2
60,3
3
61,7
4
69,0
5
64,0
6
62,6
7
56,7
Sesudah x2i
60,0
54,9
58,1
62,1
58,5
59,9
54,4
di x1i x2i
- 1,5
5,4
3,6
6,9
5,5
2,7
2,3
1 7
d di 3,5
7 i 1
sd2
d
i 1
7 1
7, 7
: sd 2, 77
H1 : D 0
D D
: tn 1
SD
n
4. Wilayah kritik :
A. H 0 ditolak jika : t t 2 atau t t 2
H1 : D 0
65
B. H 0 ditolak jika : t t
C. H 0 ditolak jika : t t
5. Buat kesimpulan
x z
x z
atau
X z
X
z
2
X z
2
n
n
Rumus interval ini menunjukkan bahwa hipotesis nol 0 tidak ditolak pada tingkat signifikasi bila 0 terletak didalam interval kepercayaan. Jika 0 terletak diluar interval kepercayaan,
maka H 0 ditolak.