Hipertensi
Hipertensi
BAB VI
HIPERTENSI
1. DEFINISI
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. (Sumber : http://www.medicastore.com)
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama).
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satusatunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah
kita secara teratur. (Sumber : http://infohidupsehat.com)
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di
mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
(Sumber : http://www.nurses-recruitment.blogspot.com)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita
yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
(Sumber : http://id.wikipedia.org)
Secara sederhana, hipertensi diartikan sebagai keadaan dimana tekanan darah
meningkat. Tekanan darah merupakan ukuran kekuatan darah saat menekan
dinding pembuluh darah arteri, pembuluh nadi yang menghantarkan darah ke
seluruh tubuh. (Sumber : http://www.WordPress.com)
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai
tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca
seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada
saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik
mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi,
biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih
dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Hipertensi
Hal. 1
Hipertensi
Hal. 2
Hipertensi
Hal. 3
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada
kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau
norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres,
alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada
orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan
kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka
tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder :
1. Penyakit Ginjal
Stenosis arteri renalis.
Pielonefritis.
Glomerulonefritis.
Tumor-tumor ginjal.
Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan).
Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal).
Terapi penyinaran yang mengenai ginjal.
2. Kelainan Hormonal
Hiperaldosteronisme.
Sindroma Cushing.
Feokromositoma.
3. Obat-obatan.
Pil KB.
Kortikosteroid.
Siklosporin.
Eritropoietin.
Kokain.
Penyalahgunaan alkohol.
Kayu manis (dalam jumlah sangat besar).
4. Penyebab Lainnya
Koartasio aorta.
Preeklamsi pada kehamilan.
Porfiria intermiten akut.
Keracunan timbal akut.
(Sumber : http://www.medicastore.com dan http://id.wikipedia.org)
Berdasarkan sumber yang lain, penyebab hipertensi dapat digolongkan menjadi 2
yaitu :
1. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas
Hipertensi
Hal. 4
Hal. 5
Namun, Chang, yang menyatakan bahwa ada banyak faktor lain yang
mempengaruhi tekanan darah tinggi, menambahkan, "Gen STK39 hanya lah salah
satu potongan penting teka-teki. Kami ingin memastikan bagaimana orang dengan
variasi gen yang berbeda bereaksi terhadap obat, atau perubahan gaya-hidup,
seperti mengurangi jumlah garam di dalam makanan mereka."
(Sumber : http://www.kapanlagi.com)
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah
tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda
kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi
penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain :
Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau
saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita
tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah
tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar
tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang
diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya
usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak
dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika
Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati
batas atas yang normal.
Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah
dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes,
penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit
hitam.
Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah
Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah.
Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan
darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk
tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.
Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30
persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita
tekanan darah tinggi.
Stres
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil
juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan
darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes,
Hipertensi
Hal. 6
serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus
dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang
sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
jantung dan darah.
Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa
menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu
menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga
yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
(Sumber : http://www.biofircenter.com)
4. GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut :
Sakit kepala.
Kelelahan.
Mual.
Muntah.
Sesak nafas.
Gelisah.
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
(Sumber : http://www.medicastore.com)
Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing,
muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk
terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah
kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya
pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
(Sumber : http://infohidupsehat.com)
Hipertensi
Hal. 7
Hal. 8
Hipertensi
Hal. 9
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut: sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan
menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
(Sumber : http://www.WordPress.com)
5. DIAGNOSA
Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk atau berbaring selama 5 menit.
Angka 140/90 mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai hipertensi, tetapi
diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan satu kali pengukuran.
Jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah
diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk
meyakinkan adanya hipertensi. Hasil pengukuran bukan hanya menentukan
adanya tekanan darah tinggi, tetepi juga digunakan untuk menggolongkan
beratnya hipertensi. Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan pemeriksaan
terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak dan ginjal.
Retina (selaput peka cahaya pada permukaan dalam bagian belakang mata)
merupakan satu-satunya bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan
adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan
anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan
yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal.
Untuk memeriksa retina, digunakan suatu oftalmoskop. Dengan menentukan
derajat kerusakan retina (retinopati), maka bisa ditentukan beratnya hipertensi.
Perubahan di dalam jantung, terutama pembesaran jantung, bisa ditemukan pada
elektrokardiografi (EKG) dan foto rontgen dada.Pada stadium awal, perubahan
tersebut bisa ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi (pemeriksaan dengan
gelombang ultrasonik untuk menggambarkan keadaan jantung).
Bunyi jantung yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat), bisa didengar
melalui stetoskop dan merupakan perubahan jantung paling awal yang terjadi
akibat tekanan darah tinggi.
Petunjuk awal adanya kerusakan ginjal bisa diketahui terutama melalui
pemeriksaan air kemih. Adanya sel darah dan albumin (sejenis protein) dalam air
kemih bisa merupakan petunjuk terjadinya kerusakan ginjal.
Hipertensi
Hal. 10
Hipertensi
Hal. 11
6. PENGOBATAN
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
2. Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar
kolesterol darah tinggi. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3
gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan
asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
3. Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.Penderita hipertensi esensial tidak
perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
4. Berhenti merokok.
Pemberian obat - obatan
1. Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk
mengobati hipertensi. Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air,
yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah. Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang
diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
Diuretik sangat efektif pada :
Orang kulit hitam.
Lanjut usia.
Kegemukan.
Penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
2. Penghambat adrenergik merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfablocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek
sistem saraf simpatis. Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan
segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan
tekanan darah.
Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif diberikan
kepada :
Penderita usia muda.
Penderita yang pernah mengalami serangan jantung.
Penderita dengan denyut jantung yang cepat.
Angina pektoris (nyeri dada).
Sakit kepala migren.
3. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor) menyebabkan
penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.Obat ini efektif
diberikan kepada :
Orang kulit putih.
Usia muda.
Hipertensi
Hal. 12
4.
5.
6.
7.
Hipertensi
Hal. 13
Hipertensi
Hal. 14
Hal. 15
Hipertensi
Hal. 16
Hipertensi
Hal. 17
Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah
normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan
darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:
Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita
tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang
mengandung garam.
Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.
Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita
tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan.
Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan
maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda
menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan
kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit
sehari sebanyak 3 kali seminggu.
Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang,
tomat, wortel, melon, dan jeruk.
Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu
mengendalikan emosi Anda.
Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi
atau hipertensi.
Kendalikan kadar kolesterol Anda.
Kendalikan diabetes Anda.
Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter
jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat
yang tidak meningkatkan tekanan darah.
(Sumber : http://www.kumpulan.info)
Modifikasi gaya hidup cukup efektif untuk menurunkan resiko komplikasi
dengan biaya sedikit, dan resiko minimal. Langkah-langkah yang dianjurkan
antara lain :
Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan.
Membatasi alkohol.
Meningkatkan aktifitas aerobik (30-45 menit/hari).
Mengurangi asupan garam (termasuk dari ikan asin, telur asin).
Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak dan kolesterol dalam
makanan.
Setelah umur 30, periksa tekanan darah anda setiap tahun terutama bagi anda
dengan riwayat keluarga hipertensi.
Lakukan latihan aerobik (berenang, sepeda, jogging/jalan cepat, tari aerobik,
dan olahraga berat) paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali lamanya 15-60
menit, sampai napas terengah-engah tetapi jangan sampai sesak napas.
Pelajari cara mengendalikan stress.
Hipertensi
Hal. 18
(Sumber :
Buku acuan nasional pelayanan kesehatanmaternal dan neonatal, yayasan
bina pustaka,jakarta, 2001
Kapita selekta kedokteran edisi III, media aesculapius, jakarta, 2000)
Hipertensi
Hal. 19