Anda di halaman 1dari 6

Analisis Geokimia Tipe Genetika Gas Bumi dan Hubungannya

dengan Konektivitas Reservoir dan Fasies Batuan Induk Lapangan


Tani, Delta Mahakam, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Pertumbuhan industri baik lokal maupun global membutuhkan gas dan minyak bumi sebagai
sumber daya energi. Peranan penting energi tersebut mengakibatkan tingginya tingkat
kebutuhan energi. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya tuntutan dalam melakukan
kegiatan eksplorasi dan produksi gas dan minyak bumi. Dalam usaha untuk memenuhi
tuntutan tersebut, negara maupun pihak swasta berusaha mengembangkan konsep-konsep
baru guna meningkatkan produksi lapangan-lapangan yang telah ada maupun melakukan
eksplorasi pada daerah baru.
Salah satu metode untuk mengevaluasi potensi hidrokarbon dalam kegiatan eksplorasi yaitu
dengan menggunakan analisis geokimia. Melalui analisis geokimia dapat diketahui
karakteristik kimia dari sampel gas yang berada dalam reservoir dan sampel batuan induk.
Pengukuran data gas dilakukan dengan cara pengambilan sampel gas yang terdapat di
reservoir tertentu. Kemudian gas tersebut diukur dengan menggunakan alat kromatografi gas
sehingga didapati data komposisi dan isotop karbon stabil gas. Data tersebut dapat
memberikan informasi mengenai tipe genetika gas yang terdapat dalam reservoir. Secara
umum, terdapat tiga tipe genetika gas yaitu gas termogenik, gas campuran, dan gas biogenik.
Selain itu, analisis geokimia juga digunakan sebagai metode korelasi untuk mengetahui asal
sumber gas bumi dalam reservoir. Korelasi dilakukan dengan cara mencari hubungan genetik
antara sampel gas dan batuan induk. Korelasi tersebut menjadi penting karena dengan
mengetahui hubungan antara batuan induk dan sampel gas bumi yang ada, dapat diperkirakan
jaur migrasi gas bumi. Informasi mengenai jalur migrasi gas bumi dapat dijadikan acuan
untuk melakukan eksplorasi baru di daerah jalur migrasi gas bumi.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil gas yang berskala besar di dunia.
Kontribusi terbesar penghasil gas bumi di Indonesia berasal dari Lapangan Tani, Cekungan
Kutai. Studi geologi dan geokimia dilakukan di wilayah ini untuk mengetahui tipe genetika
gas pada reservoir Formasi Kampung Baru Atas dan Mahakam serta karakteristik batuan
induk Formasi Kampung Baru Bawah dan Balikpapan.
1

Analisis Geokimia Tipe Genetika Gas Bumi dan Hubungannya


dengan Konektivitas Reservoir dan Fasies Batuan Induk Lapangan
Tani, Delta Mahakam, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

1.2

MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menerapkan secara langsung ilmu-ilmu geologi yang
telah diperoleh selama perkuliahan serta memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi geologi regional dan daerah penelitian.
2. Menentukan tipe genetika gas yang terdapat pada reservoir di daerah penelitian.
3. Membuat peta distribusi tipe genetika gas di daerah penelitian.
4. Menentukan hubungan tipe genetika gas tersebut dengan kondisi geologi di daerah
penelitian.
5. Mengetahui karakteristik dan fasies batuan induk Formasi Kampung Baru Bawah
dan Balikpapan.
6. Melakukan korelasi geokimia gas bumi dan batuan induk di daerah penelitian.

1.3

PEMBATASAN MASALAH

Penelitian mengenai geologi dan geokimia gas dan batuan induk ini akan membahas
mengenai:
1. Geologi regional dan geologi daerah penelitian.
2. Tipe genetika gas pada reservoir di daerah penelitian.
3. Distribusi lateral dan vertikal tipe genetika gas pada reservoir di daerah penelitian.
4. Fasies dan kondisi reservoir di daerah penelitian berdasarkan data inti bor, log
sumur, dan properti reservoir.
5. Evaluasi batuan induk Formasi Kampung Baru Bawah dan Balikpapan yang
meliputi kuantitas, kualitas, kematangan, asal material organik, dan lingkungan
pengendapan.
6. Fasies batuan induk Formasi Kampung Baru Bawah dan Balikpapan berdasarkan
data deskripsi inti bor, log sumur, dan geokimia.
7. Korelasi geokimia gas bumi dan batuan induk di daerah penelitian.

Analisis Geokimia Tipe Genetika Gas Bumi dan Hubungannya


dengan Konektivitas Reservoir dan Fasies Batuan Induk Lapangan
Tani, Delta Mahakam, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

1.4

LOKASI PENELITIAN

Daerah penelitian berada di Lapangan Tani, Delta Mahakam. Daerah ini merupakan bagian
dari Cekungan Kutai (Gambar 1.1). Daerah ini merupakan salah satu daerah operasi dari
Total E&P Indonesie.

TANI

8,6
Gambar 1. 1 Peta lokasi daerah penelitian yang berada di Mahakam Area, Cekungan Kutai,
Kalimantan Timur.

1.5

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan penelitian, yaitu tahap pengumpulan data, tahap
analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Tahap pengumpulan data dan analisis
dilaksanakan di Total E&P Indonesie, Balikpapan sedangkan tahap penyususnan laporan
dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung. Diagram alir mengenai alur kerja penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1. 2 Diagram alir penelitian.

Analisis Geokimia Tipe Genetika Gas Bumi dan Hubungannya


dengan Konektivitas Reservoir dan Fasies Batuan Induk Lapangan
Tani, Delta Mahakam, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

1.5.1 Tahap Pengumpulan data


Tahap ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi geologi regional dan
daerah penelitian. Pada tahap ini dilakukan studi literatur berupa jurnal, hasil penelitian
ilmiah terdahulu, skripsi, dan tesis, serta pengumpulan data geologi dan geokimia daerah
penelitian milik Total E&P Indonesie. Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari:

Data deskripsi inti bor dari sumur-sumur di daerah penelitian.

Data log sinar gamma, resistivitas, neutron, dan densitas dari sumur-sumur di
daerah penelitian.

Data sumur dan properti reservoir berupa koordinat x dan y, kedalaman


reservoir, ketebalan reservoir dan penanda umur serta temperatur, tekanan,
porositas, dan kecepatan sedimentasi.

Data geokimia gas berupa komposisi gas (CO2, N2, C1-C6) dan isotop karbon
stabil (13C).

Penampang seismik dua dimensi yang melewati sumur TB-21, TN-A32, TNA29-ST1, dan TN-5.

Data geokimia batuan induk berupa hasil uji Total Organic Carbon (TOC),
pirolisis Rock-Eval, dan reflektansi vitrinit (Ro) dari sumur TN-5 dan TB-21.

Data biomarker alkana normal, isoprenoid, sterana, triterpana pada sampel


batuan induk dari sumur TN-5 dan TB-21.

1.5.2 Tahap Analisis Data


Tahap ini terdiri dari analisis geologi dan geokimia. Analisis geologi dilakukan untuk
mengetahui kondisi geologi daerah penelitian dan juga sebagai konsep dasar dalam
interpretasi hasil analisis data. Analisis geokimia dilakukan untuk mengetahui tipe genetika
gas pada reservoir di daerah penelitian serta distribusinya. Analisis geokimia juga dilakukan
pada sampel batuan induk untuk mengetahui karakterisasi batuan induk, penentuan fasies
batuan induk, serta korelasi antara gas dan batuan induk.

Analisis Geokimia Tipe Genetika Gas Bumi dan Hubungannya


dengan Konektivitas Reservoir dan Fasies Batuan Induk Lapangan
Tani, Delta Mahakam, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

1.5.3 Tahap Penyusunan Laporan


Hasil analisis penelitian serta hasil kajian data literatur kemudian disusun dalam bentuk
laporan tertulis sebagai skripsi sarjana Strata Satu (S-1) di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir.
Eddy Ariyono Subroto dan Dwiharso Nugroho, S.T., M.T.

1.6

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Penulisan laporan tugas akhir ini dibagi ke dalam lima bab. Bab pertama merupakan bab
pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan penelitian, pembatasan
masalah, lokasi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. Pada bab dua
dipaparkan mengenai teori dasar yang digunakan dalam analisis geokimia gas bumi. Geologi
umum yang mencakup geologi regional dan geologi daerah penelitian akan dibahas pada bab
tiga. Selanjutnya, pada bab empat dibahas mengenai analisis dan pembahasan data yang
meliputi analisis gas, analisis geologi, analisis batuan induk, serta pembahasan mengenai
sketsa jalur migrasi gas bumi dari batuan induk. Bab lima, merupakan bab terakhir dari
laporan tugas akhir ini, berisi kesimpulan dari hasil penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai