LAPORAN PENDAHULUAN
GAGAL GINJAL KRONIS
mengkonsentrasi
urine,
yang diterima. Mulai terjadi akumulasi sisa metabolik dalam darah karena
nefron yang sehat tidak mampu lagi mengkompensasi.
Penurunan respon
4. Gastrointesinal
Anoreksia, mual, muntah, cegukan.
Nafas berbau ammonia.
Ulserasi dan perdarahan mulut.
Konstipasi dan diare.
Pendarahan saluran cerna.
5. Neurologi
Tidak mampu konsentrasi.
Kelemahan dan keletihan.
Konfusi / perubahan tingkat kesadaran.
Disorientasi.
Kejang.
Rasa panas pada telapak kaki.
Perubahan perilaku.
6. Muskuloskeletal.
Kram otot.
Kekuatan otot hilang.
Kelemahan pada tungkai.
Fraktur tulang.
Foot drop.
2. Reproduksi
Amenore
Atrofi testekuler.
(Smeltzer & Bare, 2001)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
-
Laboratorium darah :
BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat), hematologi (Hb, trombosit, Ht,
Leukosit), protein, antibody ( kehilangan protein dan immunogbulin).
Pemeriksaan Urin
Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein, sedimen, SDM, keton,
SDP, TKK/CCT.
2. Pemeriksaan EKG
Untuk melihat adanya hipertropi ventrikel kiri, tanda perikarditis, aritmia, dan
gangguan elektrolit (hiperkalemi, hipokalsemia).
3. Pemeriksaan USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan parenkim ginjal,
anatomi sistem pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih serta prostate.
4. Pemeriksaan Radiologi
Renogram, Intravenous Pyelography, Retrograde Pyelography, Ranal Aretriografi
dan Venografi, CT Scan, MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan ronggen dada,
pemeriksaan rontgen tulang, foto polos abdomen.
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terhadap gagal ginjal melihat :
1. Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.
2. Obat-obatan: diuretik untuk meningkatkan urenasi; alumunium hidroksida untuk
terapi hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang
dapat menstimulasi produksi RBC seperti epoetin alfa bila terjadi anemia.
3. Dialisis
4. Transplantasi ginjal.
(Reeves, Roux, Lockhart, 2001).
G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kronis antara lain :
1. Hipertensi.
2. Perikarditis.
3. Hipertensi.
4. Anemia.
5. Penyakit tulang.
(Smeltzer & Bare, 2001)
BB stabil.
Intervensi :
a.
b.
c.
Awasi BJ urin
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Kolaborasi :
I.
II.
III.
Rongent Dada
IV.
V.
VI.
2. Resiko tinggi perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d katabolisme orotein,
pembatasn diet, peningkatan metabolisme, anoreksi, mual, muntah
Tujuan: mempertahankan status nutrisi adekuat
Kriteria hasil : berat badan stabil, tidak ditemukan edema, albumin, dalam batas
normal.
Intervensi :
a. Kaji sratus nutrisi
b. Kaji/catat pola dan pemasukan diet
c. Kaji factor yang berperan merubah nutrisi : mual, anoreksia
d. Berikan makanan sedikit tapi sering, sajikan makanan kesukaan kecuali kontra
indikasi
e. Lakukan perawatan mulut, berikan penyegar mulut
f. Timang BB tiap hari.
Kolaborasi :
Awasi hasil laboratorium : BUN, Albumin serum, transferin, Na, K
Konsul ahli gizi untuk mengatur diet.
Berikan diet kalori, protein, hindari sumber gula pekat Batasi K, Na, dan phospat
Berikan obat sesuai indikasi : sediaan besi; Kalsium ;Vitamin D dan B kompleks:
Antiemetik.
3. Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan b,d. kehilangan cairan berlebihan (fase
diuretik)
Hasil yang diharapkan : klien menunjukan keseimbangan intake dan output, turgor
kulit baik, membran mukosa lembab nadi perifer teraba, BB dan TTV dalam batas
normal, elektrolit dalam batas normal
Intervensi :
a. Ukur intake & uotput cairan, hitung IWL yang akurat
b. Berikan cairan sesuai indikasi
c. Awasi tekanan darah, perubahan frekuensi jantung, perhatikan tanda-tanda
dehidrasi
d. Kontrol suhu lingkungan
e. Awasi hasil Lab : elektrolit Na.
4. Intoleransi aktivitas b.d. penurunan produksi energi metabolic, anemia, retensi produk
sampah dan prosedur dialisa
Tujuan : Klien mampu berpartisipasi dalam aaktivitas yang dapat ditoleransi
Intervensi :
a. Kaji tingkat kelelahan, tidur, istirahat
b. Kaji kemampuan toleransi aktivitas
c. Identifiksi faktor yang menimbulkan keletihan
d. Rencanakan periode istirahat adekuat
e. Berikan bantuan ADL dan ambulansi
f. Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi, anjurkan aktifitas alternativ sambil istirahat.
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d. gangguan status metabolic, dedema, kulit
kering pruritus.
Hasil yang diharapkan : kulit hangat, utuh, turgor baik, tidak ada lesi
Intervensi :
a. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, ekimosis, kerusakan,
suhu.
b. Pantau intake dan output cairan, hidrasi kulit dan membrane mukosa
c. Jaga kulit tetap kering dan bersih.
d.
Ubah posisi tidur dengan sering, beri bantalan pada penonjolan tulang.
e. Beeri perawatan kulit, batasi sabun, olesi lation, salep, krim,; tangani area edema
dengan hati-hati.
f. Pertahankan linen kering dan kencang.
g. Anjurkan menggunakan kompres lembab dan dingin pada area pruritus.
h. Anjurkan menggunakan bahan katun, berikan kasur dekubitus.
6. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d
kerterbatasan kognitif, kurang terpajan, misinterprestasi imformasi
Tujuan : Klien menyatakn pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan,
melakukan dengan benar prosedur yang perlu, perubahan perilaku hidup.
Intervensi :
a. Kaji ulang pengetahuan klien tentang proses penyakit/prognosa.
b. Kaji ulang pembatasan diet ; fosfat dan Mg.
c. Diskusi masalah nutrisi/diet tinggi karbohidrat, Rendah protein, rendah natrium
sesuai idikasi.
d. Diskusikan terapi obatn nama obat, dosis, jadwal, manfat dan efek samping.
e. Diskusikan tentang pembatasan cairan.
f. Kaji ulang tindakan mencegah perdarahan : sikat gigi halus.
g. Buat program latihan rutin, kemampuan dan toleransi aktivitas.
h. Identifikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medik segera : Demam,
menggigil, perubahan urin/sputum, edema, ulkus, kebas,spasme pembengkakan
sendi pe ROM, sakit kepala,penglihatan kabur, edema periorbital/sacral, mata
merah.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical surgical nursing. Alih bahasa
:Setyono, J. Jakarta : Salemba Medika ; 2001(Buku asli diterbitkan tahun 1999)
4.
5.
Price, S.A. & Wilson, L.M. pathophysiolog : Clinical concept of disease processes.4 th
Edition. Alih bahasa : Anugerah, P.Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992)
6.
7.
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical surgical nursing. Alih bahasa: Setyono,
J. Jakarta : Salemba Medika ; 2001(Buku asli diterbitkan tahun 1999)