Anda di halaman 1dari 78

Belajar sendiri pasang kabel UTP untuk jaringan

Ditulis oleh kang deden


Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer MURAH khususnya yang
terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu?
Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari Unshielded Twisted Pair. Disebut
unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya
terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai
kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat
misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu
sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel
dan relatif murah adalah merek Belden made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak,
maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya
bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.

Foto RJ 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah
kerennya adalah crimp tool. Alat ini gunanya untuk mematikan atau menanam konektor ke kabel UTP. Jadi
sekali sudah di tang, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak
nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah.
Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.

OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe,
yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu
berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?
OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross
adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya
begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan lihat Gambar 4) : 2 oranye 1 hijau 2 biru 1 hijau 2
coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut
standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan
pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung
saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang
lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari
sebuah buku.

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau
potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena
waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya
saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang
keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian
Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led
yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang
tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan
(press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak
nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan
masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.

LAN TESTER alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1
sampai 8 berkedip.
Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik
(urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

urutan pin standar


Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa,
yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

urutan pin TIDAK standar


Tipe Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk
menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya
mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang
berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin
3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe
straight, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe cross.Masih bingung?
Begini cara mudahnya:Ujung pertama:

1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:

1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN
tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe
cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat
membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga
ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk
mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah
lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas
satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di crimp tool maka pin tersebut masing-masing akan tembus
ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara
membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.

=======================

Cara pasang kabel LAN UTP


UTP, singkatan dari Unshielded Twisted Pair. Disebut unshielded karena kurang tahan
terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat
pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan
Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross.
Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1,
langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?
OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub.
Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau
juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1.
Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan): 2 oranye 1 hijau 2
biru 1 hijau 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan
seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang
penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung
yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung.
Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6
sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah.
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus
diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus
melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke
konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang
ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang
keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya.
Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke
alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor
1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti
kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press)
lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi
masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.
Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi
sampai berhasil.
Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang
umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya
kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang
digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara

pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3
ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai
standar untuk yang tipe straight, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai
standar buat tipe cross.
Masih bingung? Begini cara mudahnya:
Ujung pertama:
1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites
menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe

straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus
menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.
========================================

Semua pasti tahu kan kalo yang namanya wired network kalo gak bener kabel ke konektor RJ-45
nya bisa-bisa network gak bakalan jalan. Belum lagi RJ-45 yang cuman sekali pake kalo salah
pasang atau kurang pas pemasangan gak bisa dibenerin dan dipake lagi.
Sebener nya pemasangan nya mudah banget tapi ternyata gak semua orang tau gimana cara
memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan benar dan bahkan lebih banyak lagi yang gak tau apa
alasan kabel UTP harus dipasang seperti itu.
Seperti biasa bakalan rame dengan gambar jadi sabar aja buka nya ya :D.
Alat dan bahan yang diperlukan (kayak mau bikin nasi uduk aja)
Kabel UTP
Kabel UTP sebetulnya ada beberapa kategori yaitu dari kategori 1 - 7 yang sering digunakan
untuk LAN biasanya kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel
kategori 1 - 7 diambil dari wikipedia.
cat 1: sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
cat 2: dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
cat 3: dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk
pemakaian 10mbps
cat 4: Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
cat 5: Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps
tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet
network.
cat 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
cat 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.

Berikut ini contoh gambar kabel UTP yang sudah dipasang konektor, kabel cat-5e dalam keadaan
terkupas dan kabel cat-6.
RJ-45 Connector
Setelah anda tahu jenis-jenis kabel sekarang konektor RJ-45 biar gak pusing ini gambarnya dan
perbedaan nya dengan RJ-11 yang juga sering ditemukan dipasaran. Gambar yang atas adalah
RJ-45 dengan 8 pin sedangkan yang bawah adalah RJ-11 dengan hanya memiliki 4 pin.
Crimp Tool
Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11
tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak,
seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan
untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja. Contoh gambarnya seperti ini.
Kabel Tester
Supaya anda yakin bahwa pemasangan kabel ke konektor sudah ok lebih baik kalau anda juga
memiliki cable tester seperti berikut ini. Perbedaan diatara dua testerdibawah ini adalah yang
satu memakai satu led untuk satu pair sementara yang satu lagi satu led untuk satu kabel. Untuk
pemula lebih mudah untuk mempergunakan yang type satu led per kabel karena anda tidak akan
dibuat pusing :D. Kemudian tester yang lebih kecil adalah remote cable tester yang dipakai
apabila kabel yang di test panjang dan kedua ujung nya tidak berdekatan (misalnya ada
diruangan yang berbeda). Cara penggunaannya adalah dengan memasang ujung kabel yang satu
ke TX di cable tester yang besar kemudian set auto, kemudian di ujung yang lain kita pasang
remote cable tester. Setelah itu anda cukup melihat remote cable tester saja. Apabila menyala
berarti kabel terkoneksi dengan baik sementara apabila mati berarti kabel terputus.
Sedikit catatan: hasil test dengan menggunakan kabel tester tidak berarti menunjukan bahwa
kabel tersebut bisa berfungsi dengan baik. Jarak maksimum 100meter dari kabel cat-5e kadang
apabila di test dengan cable tester akan tetap menghasilkan nilai baik pada jarak lebih dari
100meter sementara ketika dialiri data koneksi terputus karena kabel terlalu panjang.
Alat yang berikutnya adalah tone generator yang mampu melakukan tracing di posisi mana kabel
putus. Sangat berguna apabila anda tidak menginginkan untuk mengganti seluruh kabel ketika
ada kerusakan.

Setelah anda tahu alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan kabel UTP ke RJ-45 soket,
sekarang ada istilah dalam stright dan crossover dalam cabling.

Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua pair). dua kabel
untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat
kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja yang akan
dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua pasang. Tanda kabel satu pasang adalah
kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna / stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA568-B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih.
Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin
nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data Alias
nganggur.
Berikut ini susunan kabel standar menurut warna pada posisi stright dan pada posisi cross.
Crossover / cross cable adalah kabel yang secara manual maping signal output pada satu
konektor ke input di konektor yang satu nya lagi atau TX + dari satu konektor di Maping ke RX
+ di konektor yang lain dan TX - di konektor yang satu ke RX - di konektor yang lain.
Susunan kabel berdasar TX dan RX adalah sebagai berikut. Silahkan klik gambar tabel dibawah.
Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua koneksi
dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara langsung. Berikut
ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover.
Gambar paling kiri adalah posisi warna pada satu sisi dan sisi yang lainnya berdasarkan standar
internasional T568A dan T568B. Nomor konektor dihitung dari sebelah kiri dengan kondisi
konektor bagian pinnya menghadap kita.
Gambar tengah adalah contoh kabel cross yang sudah jadi dan gambar berikutnya adalah contoh
cross over adapter yaitu alat yang bisa membuat stright cable menjadi cross apabila anda tidak
ingin merubah konektor dengan cara memotong nya.
Sementara untuk stright cable anda tidak perlu repot memikirkan cross over anda cukup
menyamakan posisi kabel di satu sisi dengan sisi lainnya.
Ok sekarang anda sudah tahu apa itu cross dan apa itu stright. Sekarang Tips untuk memasang
Kabel ke Konektor.
1. Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm dengan
menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet
saling berhadapan itu untuk mengupas)

3. Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan
standar untuk Stright atau T568A. Apabila anda merasa kurang nyaman dengan susunan kabel
coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang
bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan
membuka lilitan pasangan kabel.
4. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel
supaya susunan kabel terlihat rata.
5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya
memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel)
sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm.
6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak
terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian
depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel
tidak berubah.
7. Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor
RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres. Ketika
konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah
sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45.
Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan
menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan
kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila
pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering
digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
9. Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.
10. Apabila anda yakin sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat selanjutnya adalah
test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila anda tidak memiliki LAN tester
jangan takut anda cukup melihat kembali kabel yang sudah terpasang, memastikan bahwa anda
sudah cukup kuat memasang nya dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka
hampir bisa dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut sukses.
11. Silahkan di coba dan good luck
=================

eee.... yang waktu itu engga comment... skrg comment aahhh ...
misalnya :
1 = putih orange
2 = orange
3 = putih ijo
4 = biru
5 = putih biru
6 = ijo
7 = putih coklat
8 = coklat
maka straight (digunakan untuk PC ke device hub/switch/etc) adalah :
1 --> 1
2 --> 2
3 --> 3
4 --> 4
5 --> 5
6 --> 6
7 --> 7
8 --> 8
maka cross (digunakan untuk PC ke PC) adalah :
1 --> 3
2 --> 6
3 --> 1
4 --> 4
5 --> 5
6 --> 2
7 --> 7
8 --> 8
maka rollover (digunakan untuk console Cisco/router2 jaman dulu) adalah :
1 --> 8
2 --> 7
3 --> 6
4 --> 5
5 --> 4
6 --> 3
7 --> 2
8 --> 1
CMIIS yah boss... he he he....
=============================================

Pasang Kabel LAN

Memasang Kabel LAN UTP (Unshielded Twisted Pair) untuk jaringan mudah-mudah susah....
yang perlu disediakan RJ45, Kabel LAN biasanya Belden(merk yang umum digunakan), Tang
klip (Chrim), LAN Tester.

Kabel LAN

RJ45(Cross Adapter)

Chrim (Tang Klip)

RJ45

Lan Tester
Kabel UTP ada beberapa kategori , kategori 1 - 7 yang sering digunakan untuk LAN biasanya
kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel kategori 1 - 7 diambil dari
wikipedia.
cat 1: sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
cat 2: dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
cat 3: dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk
pemakaian 10mbps
cat 4: Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
cat 5: Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps

tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.


cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet
network.
cat 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
cat 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Ada dua Tipe pemasangan UTP yaitu : Tipe Cross dan Straight.
dalam pemasangan UTP yang paling penting adalah kabel urutan
1,2,3,6, sedangkan 4,5,7,8 tidak untuk transfer data.

detail jelasnya klik Disini

Tipe Straight
ini paling mudah yang penting antara ujung yang satu dengan yang lain harus sama (sewarna).
standarnya adalah berwarna :
1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda

5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua
maka ujung yang lain juga mempunyai urutan yang sama.

Tipe Cross/Silang :
Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua koneksi dari alat
yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara langsung. Berikut ini contoh
posisi kabel dalam kondisi crossover.
model ini hanya menyilangkan antara ujung yang satu dengan yang lain.
1 ------> 3
2 ------> 6
3 ------> 1
6 ------> 2
sebagai berikut detailnya :
ujung yang pertama
1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua

7. coklat muda
8. coklat tua
Ujung yang satunya lagi :
1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua

Re: UTP - Standard TIA 568A-B


Nambahin dikit ajah, soal standar bukan tidak akan menimbulkan masalah jika tidak di ikuti? Afaik,
standar itu dibuat sebagai panduan sekaligus kontrol performance suatu alat, dlm hal ini kabel UTP.
Untuk standar yg seharusnya di ikuti sudah di atur dlm standar TIA 568A dan 568B, untuk kabel 'straight'
dianjurkan untuk menggunakan 568B sedangkan kabel 'cross' satu sisi 568A dan sisi lain 568B.
UTP 568A dan 568B
Pemasangan UTP tidak mengikuti aturan Standar bukan tidak akan menimbulkan masalah. Standar itu
dibuat sebagai panduan sekaligus kontrol performance suatu alat, dlm hal ini kabel UTP. Untuk standar yg
seharusnya di ikuti sudah di atur dlm standar TIA 568A dan 568B, untuk kabel 'straight' dianjurkan untuk
menggunakan 568B sedangkan kabel 'cross' satu sisi 568A dan sisi lain 568B. Ketika mengupgrade basis
10Mbps ke 100Mbps. apabila kita memasang UTP dengan tidak mengikuti Standar TIA sering menjadi
masalah.

klik=>STandar Pemasangan Kabel UTP

Cara Pemasangannya :

Kupas kabel LAN, bisa dengan Chrip Tools(TangKlip) di bagian untuk pengupas
Kabel dan urutkan warna kabel yang akan kita pasang.

Ratakan Kabel yang telah terkelupas dengan cara dipotong, di Chrim tools juga ada
bagian untuk memotong kabel.

Ratakan Kabelnya sebelum dimasukan kedalam RJ45.

Masukkan kabel yang tadi sudah diurutkan kabelnya dan sudah diratakan.

Tekan Kabel kedalam hingga kabel tersebut rata diujung pin.

Tekan Pin RJ dengan Chrim Tools.


Lalu Tes kabel dengan Tester LAN, pastikan semua Lampu menyala semua dengan baik.
Untuk Straight Lampu Tester akan menyala secara bersamaan.
Untuk Cross Lampu akan menyala secara silang, yaitu diurutan 1,2,3,6 (A) dengan 3,6,1,2 (B).
berarti sudah benar dan siap digunakan.

=========================================

This document I have inherited and do not know the author but it is useful information and silly
to re-draw, but if this is your document please contact us!
Nov 2004 - It looks like this document originally came from bluemax.net, see their Techtips page
where you can find more similar useful documents too.
The TX (transmitter) pins are connected to corresponding RX (receiver) pins, with plus to plus
and minus to minus. A cross-over cable must be used to connect units with identical interfaces.
When straight-through cables are used to connect Ethernet devices, one of the two units must, in
effect, perform the cross-over function. This is the reason that straight through cables work
directly between hubs or switches and NIC cards.... the Hub or Switch is designed so that their
RJ45 Jacks are pre-wired with the transmit and receive pairs already reversed.
There are two colour-code standards in common use: EIA/TIA 568A and EIA/TIA 568B. These
standards derive from TELCO usage and the pairs shown correspond to four phone lines, each
with its own line pair. This same wiring was adopted for LAN standard Ethernet RJ45 wiring as
well. RJ45 receptacle wiring for both standards are shown below:

EIA/TIA 568A
WIRING STANDARD
WIRE COLOUR
PIN
White w/Green Stripe
1
Green w/White Stripe
2
White w/Orange Stripe
3
Blue w/White Stripe
4
White w/Blue Stripe
5
Orange w/White Stripe
6
White w/Brown Stripe
7
Brown w/White Stripe
8

EIA/TIA 568B
WIRING STANDARD
WIRE COLOUR
PIN
White w/Orange Stripe
Note: 1
Only
pairs 2
2
and 3
are used
for
3

Orange w/White Stripe


White w/Green Stripe
Blue w/White Stripe

4
White w/Blue Stripe
5
Green w/White Stripe
6
White w/Brown Stripe
7
Brown w/White Stripe
8
Standard Ethernet wiring. Pairs 1 and 4 can be used for other purposes such as telephones or
even a second separate, complete Ethernet connection.
Straight-Through Wiring Using The 568A Standard

The flat wiring diagram, above, shows the 568A colour code standard as the wiring for the PC
side of the cable and the same 568A standard for the Hub, Switch or Router side of things
(assuming that the Hubs, Switches or Routers are wired internally to perform the cross-over
function). The illustration depicts the wiring arrangement before insertion into an RJ45 connector
prior to crimping.
Cross-Over Wiring Using The 568A to 568B Standards

The flat wiring illustration, above, shows cross-over cable wiring using the 568A colour code
standard as the wiring for the PC side of things and the 568B standard for wiring to the other PC.
Note that in both cases, all eight wires are shown but only four are actually needed.
Pins 4, 5, 7, and 8 and the blue and brown pairs are not used in either standard. Contrary to
common tech-lore and what you may have read elsewhere, these pins and wires are not used or
required to implement 100BASE-TX duplexing. In fact, they can be used for other purposes such
as a single line phones or even operating two separate Ethernet channels, provided care is taken
to assure that these wire pairs are isolated from the other wires.
In practice, making actual RJ45 Patch cables is not physically that simple. The connections of the
pairs to the pins in the RJ45 jack isn't wire pair by wire pair. Instead, the orange pair of wires are
not adjacent and the blue pair is upside-down. If fact...flattening out the cables in the correct
order for insertion into the RJ45 jack before crimping is by far the most complex part of the job
of making twisted pair Ethernet patch cables.
One cannot use flat-untwisted telephone cable for a network cable that runs any appreciable
distance. One must use a pair of twisted wires to connect a set of transmitter pins to their
corresponding receiver pins. One cannot use a wire from one pair and another wire from a
different pair.

==================================

TIA/EIA-568
From Wikipedia, the free encyclopedia
(Redirected from TIA-568B)
Jump to: navigation, search

TIA/EIA-568 is a set of three telecommunications standards from the Telecommunications


Industry Association, a 1988 offshoot of the EIA. The standards address commercial building
cabling for telecom products and services. The three standards are formally titled
ANSI/TIA/EIA-568-B.1-2001, -B.2-2001, and -B.3-2001.
The TIA/EIA-568-B standards were first published in 2001. They supersede the TIA/EIA-568-A
standards set, which are now obsolete. They themselves have now been superseded by TIA/EIA568-C. [citation needed]
Perhaps the best known features of TIA/EIA-568-B.1-2001 are the pin/pair assignments for
eight-conductor 100-ohm balanced twisted pair cabling. These assignments are named T568A
and T568B, and are frequently referred to (erroneously) as TIA/EIA-568A and TIA/EIA-568B.
Contents
[hide]

1 History

2 Goals

3 Structured cable system topologies

4 T568A and T568B termination

4.1 Wiring

4.2 Use for T1 connectivity

4.3 Backwards compatibility

4.4 Theory

5 See also

6 References

7 External links

[edit] History

TIA/EIA-568-B was developed through the efforts of more than 60 contributing organizations
including manufacturers, end-users, and consultants. Work on the standard began with the
Electronic Industries Alliance (EIA), a standards organization, to define standards for
telecommunications cabling systems. EIA agreed to develop a set of standards, and formed the
TR-42 committee, with nine subcommittees to perform the work.
The first revision of the standard, TIA/EIA-568-A.1-1991 was released in 1991, and was updated
in 1995. The demands placed upon commercial wiring systems increased dramatically over this
period due to the adoption of personal computers and data communication networks and
advances in those technologies. The development of high-performance twisted pair cabling and
the popularization of fiber optic cables also drove significant change in the standards, which
were eventually superseded by the current TIA/EIA-568-B set.
[edit] Goals

TIA/EIA-568-B attempts to define structured cabling standards that will enable the design and
implementation of structured cabling systems for commercial buildings, and between buildings
in campus environments. The bulk of the standards define cabling types, distances, connectors,
cable system architectures, cable termination standards and performance characteristics, cable
installation requirements and methods of testing installed cable. The main standard, TIA/EIA568-B.1 defines general requirements, while -568-B.2 focuses on components of balanced
twisted-pair cable systems and -568-B.3 addresses components of fiber optic cable systems.
The intent of these standards is to provide recommended practices for the design and installation
of cabling systems that will support a wide variety of existing and future services. Developers
hope the standards will provide a lifespan for commercial cabling systems in excess of ten years.
This effort has been largely successful, as evidenced by the definition of category 5 cabling in
1991, a cabling standard that (mostly) satisfied cabling requirements for 1000BASE-T, released
in 1999. Thus, the standardization process can reasonably be said to have provided at least a
nine-year lifespan for premises cabling, and arguably a longer one.
All these documents accompany related standards that define commercial pathways and spaces
(569-A), residential cabling (570-A), administration standards (606), grounding and bonding
(607) and outside plant cabling (758).

[edit] Structured cable system topologies

TIA/EIA-568-B defines a hierarchical cable system architecture, in which a main cross-connect


(MCC) is connected via a star topology across backbone cabling to intermediate cross-connects
(ICC) and horizontal cross-connects (HCC). Telecommunications design traditions utilized a
similar topology, and many people refer to cross-connects by their older, nonstandard names:
"distribution frames" (with the various hierarchies called MDFs, IDFs and wiring closets).
Backbone cabling is also used to interconnect entrance facilities (such as telco demarcation
points) to the main cross-connect. Maximum allowable backbone fibre distances vary between
300m and 3000m, depending upon the cable type and use.
Horizontal cross-connects provide a point for the consolidation of all horizontal cabling, which
extends in a star topology to individual work areas such as cubicles and offices. Under TIA/EIA568-B, maximum allowable horizontal cable distance is 90m of installed cabling, whether fibre
or twisted-pair, with 100m of maximum total length including patch chords. No patch chord
should be longer than 5m. Optional consolidation points are allowable in horizontal cables, often
appropriate for open-plan office layouts where consolidation points or media converters may
connect cables to several desks or via partitions.
At the work area, equipment is connected by patch cords to horizontal cabling terminated at
jackpoints.
TIA/EIA-568-B also defines characteristics and cabling requirements for entrance facilities,
equipment rooms and telecommunications room.
[edit] T568A and T568B termination

Perhaps the widest known and most discussed feature of TIA/EIA-568-B.1-2001 is the definition
of pin/pair assignments for eight-conductor 100-ohm balanced twisted-pair cabling, such as
Category 3, Category 5 and Category 6 unshielded twisted-pair (UTP) cables. These assignments
are named T568A and T568B and they define the pinout, or order of connections, for wires in
8P8C (often incorrectly referred to as RJ45) eight-pin modular connector plugs and sockets.
Although these definitions consume only one of the 468 pages in the standards documents, a
disproportionate amount of attention is paid to them. This is because cables that are terminated
with differing standards on each end will not function normally.
TIA/EIA-568-B specifies that horizontal cables should be terminated using the T568A pin/pair
assignments, "or, optionally, per [T568B] if necessary to accommodate certain 8-pin cabling
systems." Despite this instruction, many organizations continue to implement T568B for various
reasons, chiefly associated with tradition (T568B is equivalent to AT&T 258A). The United
States National Communication Systems Federal Telecommunications Recommendations do not
recognize T568B.

The primary color of pair one is blue, pair two is orange, pair three is green and pair four is
brown. Each pair consists of one conductor of solid color, and a second conductor which is white
with a stripe of the same color. The specific assignments of pairs to connector pins varies
between the T568A and T568B standards.
[edit] Wiring

See modular connector for numbering of the pins


Pin

T568A
Pair

T568B
Wire T568A Color T568B Color
Pair

tip

ring

tip

ring

tip

ring

tip

ring

white/green
stripe

white/orange
stripe

green solid

orange solid

white/orange
stripe

white/green
stripe

blue solid

blue solid

white/blue
stripe

white/blue
stripe

orange solid

green solid

white/brown
stripe

white/brown
stripe

brown solid

brown solid

Pins on plug face (socket is reversed)

Note that the only difference between T568A and T568B is that pairs 2 and 3 (orange and green)
are swapped. Both configurations wire the pins "straight through", i.e., pins 1 through 8 on one
end are connected to pins 1 through 8 on the other end. Also, the same sets of pins are paired in
both configurations: pins 1 and 2 form a pair, as do 3 and 6, 4 and 5, and 7 and 8. One can use
cables wired according to either configuration in the same installation without significant
problem; problems involving crosstalk can occur (which is normally minimized by correctly

twisting a pair together), but are usually insignificant in all but the most stringent specifications
such as Category 6 cable. The primary thing one has to be careful of is not to accidentally wire
the ends of the same cable according to different configurations (unless one intends to create
an Ethernet crossover cable).
[edit] Use for T1 connectivity

In T1 service, the pairs 1 and 3 (T568A) are used, and the USOC-8 jack is wired as per spec RJ48C. The Telco termination jack is often wired to spec RJ-48X, which provides for a Transmitto-Receive loopback when the plug is withdrawn.
Vendor cables are often wired with Tip and Ring reversedi.e. pins 1 and 2 reversed, or pins 4
and 5 reversed. This has no effect on the signal quality of the T1 signal, which is fully
differential, and uses the Alternate Mark Inversion (AMI) signaling scheme.
[edit] Backwards compatibility

Because pair 1 connects to the center pins (4 and 5) of the 8P8C connector in both T568A and
T568B, both standards are compatible with the first line of RJ11, RJ14, RJ25, and RJ61
connectors that all have the first pair in the center pins of these connectors.
If the second line of an RJ14, RJ25 or RJ61 plug is used, it connects to pair 2 (orange/white) of
jacks wired to T568A but to pair 3 (green/white) in jacks wired to T568B. This makes T568B
potentially confusing in telephone applications.
Because of different pin pairings, the RJ25 and RJ61 plugs cannot pick up lines 3 or 4 from
either T568A or T568B without splitting pairs. This would most likely result in unacceptable
levels of hum, crosstalk and noise.
[edit] Theory

The original idea in wiring modular connectors, which you see exemplified in the registered
jacks, was that the first pair would go in the center positions, the next pair on the next outermost
ones, and so on. Also, signal shielding would be optimized by alternating the "live" and "earthy"
pins of each pair. As you can see, the TIA/EIA-568-B terminations vary a little bit from this
concept. That's because on the 8 position connector, this results in a pinout in which the
outermost pair are too far apart to meet the electrical requirements of high-speed LAN protocols.
[edit] See also

Cable

Category 5 cable

Copper cable certification

Ethernet crossover cable

Power over Ethernet (PoE)

[edit] References
This article includes a list of references, related reading or external links, but its sources remain
unclear because it lacks inline citations. Please improve this article by introducing more precise
citations where appropriate. (January 2010)

National Communications System Federal Telecommunications Recommendation 1090-1997

=====================================

CAT5/5e/6 Cable / RJ-45 Connector

RJ 45:
(RJ xx: telephone connection interfaces, registered with the FCC, the U.S. Federal
Communications Commission.)
Pins: looking at the wiring end of a plug with the latch down, pin 1 is on the left.
CAT6 essentially obsoletes the CAT5 standard and will obsolete the CAT5e standard. CAT6 was
introduced with the publication of the TIA standard 568-B2-1 (June 20, 2002). The bandwidth is
more than doubled from 100MHz to 250MHz and the connector insertion loss and the crosstalk
is improved.
CAT5: 4 Twisted Pairs at 24 AWG
pair 1: blue
pair: 2 orange
pair: 3 green
pair: 4 brown
(twisted about 3 times per inch)

Cross-Cable

Straight Ethernet Cable

Ethernet uses only pair 3 (green, on pins 1 and 2), and pair 2 (orange, on pins 3 and 6).
EIA/TIA specifies RJ-45 (ISO 8877) connectors for UTP cable (unshielded twisted pair).
Impedance: 100 Ohms
Max length of a segment: 100 meters/330 feet
Frequency rating: 100MHz
Capacitance 13.5 to 17 picofarads per foot
Attenuation 23 to 67dB per 1000 feet
Crosstalk 32 to 51 dB at 1000 feet
CAT 5 Cable Specifications:
Frequency Max. Attenuation
per 1000 ft/ 304 m

Resistance per
1000 ft/ 304 m

Capacitance Impedance

4 MHz

13 dB

28,6 ohms

14 pF/ft

100 ohms

10 MHz

20 dB

28,6 ohms

14 pF/ft

100 ohms

20 MHz

28 dB

28,6 ohms

14 pF/ft

100 ohms

100 MHz

67 dB

28,6 ohms

14 pF/ft

100 ohms

CAT 3, 4, 5, 5e, 6, 7 Cable Specifications:

Categor
y

Type

Spectral
B/W

Lengt
h

LAN Applications

Notes

Cat3

UTP

16 MHz

100m

10Base-T, 4Mbps

Telephone
Cables

Cat4

UTP

20 MHz

100m

16Mbps

Rarely Used

Cat5

UTP

100MHz

100m

100Base-Tx,ATM,
CDDI

LAN

Cat5e

UTP

100MHz

100m

100Base-T

LAN

Cat6

UTP

250MHz

100m

1000Base-T

LAN

Cat7

ScTP 600MHz

100m

1000Base-T

LAN

CAT 5, 5e, 6 Detailed Cable Specifications:

CAT 5

CAT 5e

CAT 6

Frequency

100 MHz

100 MHz

250 MHz

Attenuation (Min. at 100 MHz)

22 dB

22 dB

19.8 dB

Characteristic Impedance

100 ohms
15%

100 ohms
15%

100 ohms
15%

NEXT (Min. at 100 MHz)

32.3 dB

35.3 dB

44.3 dB

PS-NEXT (Min. at 100 MHz)

no specification 32.3 dB

42.3 dB

ELFEXT (Min. at 100 MHz)

no specification 23.8 dB

27.8 dB

PS-ELFEXT (Min. at 100 MHz) no specification 20.8 dB

24.8 dB

Return Loss (Min. at 100 MHz)

16.0 dB

20.1 dB

Delay Skew (Max. per 100 m)

no specification 45 ns

20.1 dB

45 ns

CAT5 Connection Table - RJ 45 RJ 45

Pin

Code EIA/TIA568-A

Pair

3T

3R

2T

1R

1T

2R

4T

4R

Colo

wt/g

gn

wt/or bl

wt/bl or

wt/br br

Code EIA/TIA568-B

Pair

2T

Colo
r

wt/or or

2R

3T

1R

1T

3R

wt/g
n

bl

wt/bl gn

4T

4R

wt/br br

T568B is identical to T568A except that pairs 2 (orange) and 3 (green) are swapped.

ATTENTION !! The different USOC (Universal Service Order Code) Standard:


RJ 45 Pin

Pair

4T

3T

2T

1R

1T

2R

3R

4R

Color Code
USOC

wt/br

wt/gn wt/or

bl

wt/bl

or

gn

br

ISDN BRI RJ45 Standard (574616-MO97):

RJ 45 Pin

Pair

Tx+

Rx +

Rx -

Tx -

Cat5 Wiring Standards, Listed


10Base 100Base 100Base 100Base
1000Bas
-T
-TX
-T4
-T2
e-T
10Mbp 100Mb 100Mb 100Mb
1Gbps
s
ps
ps
ps
Cat5+
Cat3
Cat5
Cat3
Cat3

Pi
n

EIA/TIA
568A

AT&T
258A,
EIA/TIA
568B

white/green

white/oran
ge

TX+

TX+

TX D1+ BI DA+

BI DA+

green/white

orange/whi
te

TX-

TX-

TX D1-

BI DA-

BI DA-

white/oran
white/green
ge

RX+

RX+

RX D2+ BI DB+

BI DB+

blue/white

blue/white

na

na

BI D3+

na

BI DC+

white/blue

white/blue

na

na

BI D3-

na

BI DC-

orange/whi
green/white
te

RX-

RX-

RX D2-

BI DB-

BI DB-

white/brow white/brow
n
n

na

na

BI D4+

na

BI DD+

brown/whit brown/whit
e
e

na

na

BI D4-

na

BI DD-

BI=BI directional data

RX=Receive Data

TX=Transmit Data

10BaseT and 100BaseT Cross Cable


Pin

Color Code

Color Code

Pin

White/Orange

White/Green

Orange

Green

White/Green

White/Orange

Blue

Blue

White/Blue

White/Blue

Green

Orange

White/Brown

White/Brown

Brown

Brown

===========================================================
Cara Crimping dan Pasang Konektor RJ45 Pada Kabel UTP/LAN
(Oleh: Syafran, 2008)
Semua pasti tahu kan kalo yang namanya wired network kalo gak bener kabel ke konektor RJ-45
nya bisa-bisa network gak bakalan jalan. Belum lagi RJ-45 yang cuman sekali pake kalo salah
pasang atau kurang pas pemasangan gak bisa dibenerin dan dipake lagi.
Sebenarnya pemasangannya mudah banget tapi ternyata gak semua orang tau gimana cara
memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan benar dan bahkan lebih banyak lagi yang gak tau apa
alasan kabel UTP harus dipasang seperti itu.
Seperti biasa bakalan rame dengan gambar jadi sabar aja buka nya ya .
Alat dan bahan yang diperlukan (kayak mau bikin nasi uduk aja)
Kabel UTP
Kabel UTP sebetulnya ada beberapa kategori yaitu dari kategori 1 7 yang sering digunakan
untuk LAN biasanya kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel
kategori 1 7 diambil dari wikipedia.
* cat 1: sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
* cat 2: dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps

* cat 3: dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk
pemakaian 10mbps
* cat 4: Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
* cat 5: Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps
tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
* cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet
network.
* cat 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
* cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
* cat 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Berikut ini contoh gambar kabel UTP yang sudah dipasang konektor, kabel cat-5e dalam keadaan
terkupas dan kabel cat-6.

RJ-45 Connector
Setelah anda tahu jenis-jenis kabel sekarang konektor RJ-45 biar gak pusing ini gambarnya dan
perbedaan nya dengan RJ-11 yang juga sering ditemukan dipasaran.
Gambar RJ-45 dengan 8 pin

Gambar RJ-11 dengan hanya memiliki 4 pin.

Crimp Tool
Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11
tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak,
seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan
untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja. Contoh gambarnya seperti ini.

Kabel Tester
Supaya anda yakin bahwa pemasangan kabel ke konektor sudah ok lebih baik kalau anda juga
memiliki cable tester seperti berikut ini. Perbedaan diatara dua testerdibawah ini adalah yang
satu memakai satu led untuk satu pair sementara yang satu lagi satu led untuk satu kabel. Untuk
pemula lebih mudah untuk mempergunakan yang type satu led per kabel karena anda tidak akan
dibuat pusing . Kemudian tester yang lebih kecil adalah remote cable tester yang dipakai
apabila kabel yang di test panjang dan kedua ujung nya tidak berdekatan (misalnya ada
diruangan yang berbeda). Cara penggunaannya adalah dengan memasang ujung kabel yang satu
ke TX di cable tester yang besar kemudian set auto, kemudian di ujung yang lain kita pasang
remote cable tester. Setelah itu anda cukup melihat remote cable tester saja. Apabila menyala
berarti kabel terkoneksi dengan baik sementara apabila mati berarti kabel terputus.

Sedikit catatan: hasil test dengan menggunakan kabel tester tidak berarti menunjukan bahwa
kabel tersebut bisa berfungsi dengan baik. Jarak maksimum 100meter dari kabel cat-5e kadang

apabila di test dengan cable tester akan tetap menghasilkan nilai baik pada jarak lebih dari
100meter sementara ketika dialiri data koneksi terputus karena kabel terlalu panjang.
Tone generator
Alat yang berikutnya adalah tone generator yang mampu melakukan tracing di posisi mana kabel
putus. Sangat berguna apabila anda tidak menginginkan untuk mengganti seluruh kabel ketika
ada kerusakan.

Susunan kabel standar menurut warna pada posisi stright dan pada posisi cross
Setelah anda tahu alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan kabel UTP ke RJ-45 soket,
sekarang ada istilah dalam straight dan crossover dalam cabling.
Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua pair). dua kabel
untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat
kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja yang akan
dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua pasang. Tanda kabel satu pasang adalah
kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna / stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA568-B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih.
Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin
nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data Alias
nganggur.

Susunan kabel berdasar TX dan RX


Crossover / cross cable adalah kabel yang secara manual maping signal output pada satu
konektor ke input di konektor yang satu nya lagi atau TX + dari satu konektor di Maping ke RX
+ di konektor yang lain dan TX di konektor yang satu ke RX di konektor yang lain.

Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua koneksi
dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara langsung. Berikut
ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover.
Gambar paling kiri adalah posisi warna pada satu sisi dan sisi yang lainnya berdasarkan standar
internasional T568A dan T568B. Nomor konektor dihitung dari sebelah kiri dengan kondisi
konektor bagian pinnya menghadap kita.
Gambar tengah adalah contoh kabel cross yang sudah jadi dan gambar berikutnya adalah contoh
cross over adapter yaitu alat yang bisa membuat straight cable menjadi cross apabila anda tidak
ingin merubah konektor dengan cara memotong nya.

Sementara untuk straight cable anda tidak perlu repot memikirkan cross over anda cukup
menyamakan posisi kabel di satu sisi dengan sisi lainnya.
Tips untuk memasang Kabel ke Konektor
1. Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm dengan
menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet
saling berhadapan itu untuk mengupas)
3. Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan
standar untuk Straight atau T568A. Apabila anda merasa kurang nyaman dengan susunan kabel
coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang
bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan
membuka lilitan pasangan kabel.

4. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel
supaya susunan kabel terlihat rata.
5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya
memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel)
sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm.
6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak
terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian
depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel
tidak berubah.
7. Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor
RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres. Ketika
konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah
sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45.
Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan
menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan
kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila
pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering
digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
9. Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.
10. Apabila anda yakin sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat selanjutnya adalah
test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila anda tidak memiliki LAN tester
jangan takut anda cukup melihat kembali kabel yang sudah terpasang, memastikan bahwa anda
sudah cukup kuat memasang nya dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka
hampir bisa dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut sukses.
11. Silahkan di coba dan good luck
===========================================

Menghubungkan 2 (Dua) Komputer Dengan Kabel


LAN (UTP)
8 06 2010

Kalau di rumah anda terdapat dua PC (komputer), atau sebuah laptop dan sebuah PC, maka anda
bisa menghubungkan dua perangkat tersebut untuk sharing (berbagi); bisa sharing file, printer,
atau modem. Yang anda perlukan adalah sebuah kabel LAN (UTP: Unshielded Twisted Pair).
Anda bisa beli kabel yang sudah jadi di toko komputer. Kalau ingin ngirit ya bikin sendiri..
gampang kok.
Membuat kabel UTP
Anda tinggal beli kabel UTP (category 5 atau 5e) dan sepasang connector RJ 45 (Registered
Jack 45). Selain itu diperlukan tang UTP atau ada yang menyebut tang crimping. Kabel UTP
bisa memakai merk AMP atau Belden, tapi hati-hati karena di pasaran juga beredar produk palsu.
Harga per meter sekitar 3000 rupiah. Sedangkan harga RJ-45 per bijinya sekitar 1500 rupiah.
Sedangkan tang crimping harganya sekitar 50 ribu rupiah
Sekarang mari kita bahas susunan kabel yang digunakan. Untuk menghubungkan 2 komputer
atau laptop diperlukan susunan kabel Cross-Over (atau Cross) sebagai berikut:
Ujung I : P/O O P/H B P/B H P/C C.
Ujung II : P/H H P/O B P/B O P/C C.
Keterangan: P/O = Putih Orange. O = Orange. P/H = Putih Hijau. B = Biru. P/B = Putih Biru. H
= Hijau. P/C = Putih Coklat. C = Coklat.
Bisa anda lihat, sebenarnya yang dipakai hanyalah 4 jalur saja yakni jalur 1,2,3,6. Jalur 1,2
dipakai untuk transmit/kirim; sedangkan jalur 3,6 dipakai untuk receive/terima.
Setelah anda mengatur urutan kabel sesuai dengan susunan tersebut, selanjutnya rapikan
ujungnya (bisa dengan gunting atau tang crimping) dan masukkan ke dalam connector RJ 45.
Perhatikan saat memasukkan kabel, posisi kaitan (hook) pada connector RJ 45 harus berada di
bawah. Usahakan ada sedikit bagian dari kulit kabel UTP yang ikut masuk ke connector RJ 45
(supaya lebih kuat, tidak mudah goyang). Setelah itu jepitlah ujung connector menggunakan tang
crimping (proses terminasi).
Setelah kedua ujung kabel di-terminasi, selanjutnya tancapkan masing-masing ujung ke port
LAN card yang ada di PC atau notebook. Langkah berikutnya adalah melakukan setting IP
Address.
Setting Alamat IP (IP Address)
Buka menu Control Panel Windows anda (Start > Control Panel). Lalu pilih icon Network
Connections. Setelah itu pilih Local Area Connection (klik-kanan > Properties). Lalu pilih
Internet Protocol (TCP/IP), dan tekan tombol Properties.
Di bagian IP Address, masukkan: 192.168.1.1. Lalu tekan TAB, otomatis Subnet Mask akan
berisi 255.255.255.0. Sedangkan untuk komputer pasangannya, berikan IP Address 192.168.1.2.

IP Address yang berada dalam range 192.168.0.0 192.168.255.255 umum digunakan dalam
private network atau Local Area Network (LAN). Jadi, anda bisa saja memberikan alamat
192.168.2.1 dan 192.168.2.10 pada dua komputer yang anda hubungkan. Asalkan masih dalam
satu segmen, maka masih bisa saling mengenal. Untuk mengetahui apakah komputer berada
dalam satu segmen bisa dilihat dari 3 angka awal diantara titik (192.168.2). Sehingga anda
tidak boleh memberikan alamat yang berbeda segmen, misal 192.168.1.1 dengan 192.168.2.2.
Pada jaringan yang besar, dimana terdapat beberapa segmen jaringan, dibutuhkan sebuah router
untuk menjembatani antar segmen sehingga bisa saling berhubungan.
Berbagi file (File sharing)
Misalkan komputer dengan nama (hostname) JOHANES dan IP Address 192.168.1.1 memiliki
sebuah folder bernama DATA yang berisi kumpulan MP3 dan dokumen Word dan Excel, hendak
dibagi pakai dengan komputer OGENK (IP Address 192.168.1.2), maka langkah-langkahnya
adalah:
1. Di komputer JOHANES, masuk ke My Computer atau Windows Explorer
2. Cari folder bernama DATA, lalu klik kanan di folder tersebut
3. Pilih Sharing and Security
4. Jika muncul kotak dialog Network sharing and security, maka klik tulisan If you understand
the security risks bla.. bla.. bla.. lalu pilih Just enable file sharing
5. Klik Share this folder on the network
6. Beri nama (share name), misal: DATA
7. Klik tombol OK. Selesai.
Selanjutnya, dari komputer OGENK jika ingin mengakses isi folder DATA yang ada di
komputer SBY: Buka Windows Explorer, lalu di Address Bar ketikkan \\JOHANES maka akan
tampil folder DATA. Jika tidak berhasil, maka ketikkan IP Address komputer JOHANES
(\\192.168.1.1).
Berbagi printer (Printer sharing)
Demikian juga untuk printer sharing, langkahnya:
1. Di komputer JOHANES, masuk ke Control Panel > Printers and Faxes
2. Pilih printer yang hendak dishare. Klik kanan dan pilih Sharing
3. Lalu pilih Share this printer, dan berikan share name

Kemudian dari komputer OGENK: Buka Windows Explorer, lalu di Address Bar ketikkan
\\JOHANES Jika tidak berhasil, maka ketikkan IP Address komputer JOHANES
(\\192.168.1.1). Maka akan tampil nama printer yang sudah dishare tadi. Klik-kanan di printer
tersebut lalu pilih Connect. Jika muncul pertanyaan, tekan tombol Yes.
=============================

CARA MEMASANG KABEL UTP


May 30, 2010 rahedy Leave a comment Go to comments
Sebelum saya jelaskan mengenai pemasangan kabel UTP saya akan jelaskan mengenai standar
urutan
kabel
UTP
yang
dikeluarkan
oleh
EIA/TIA
(Electronic
Industry
Association/Telecommunication
Industry
Association)
yaitu:
Kode
Warna
T-568A
1.Hijau/Putih
RD+(data
terima+)
2.Hijau
RD(data
terima-)
3.Orange/Putih
TD+(data
kirim
+)
4.Biru
NC
(tidak
dipakai)
5.Biru/Putih
NC
(tidak
dipakai)
6.Orange
TD-(data
kirim-)
7.Coklat/Putih
NC
(tidak
dipakai)
8.Coklat NC (Tidak dipakai)
Kode
Warna
1.Orange/Putih
RD+(data
2.Orange
RD(data
3.Putih/HIjau
TD+(data
kirim
4.Biru
NC
(tidak
5.Biru/Putih
NC
(tidak
6.Hijau
TD-(data
7.Coklat/Putih
NC
(tidak
8.Coklat NC (Tidak dipakai)

T-568B
terima+)
terima-)
+)
dipakai)
dipakai)
kirim-)
dipakai)

Dari dua standar diatas dapat kita lihat pada standar T-568B di dapat dengan menukar urutan
kabel ke-1 dengan ke-3 dan urutan ke-2 dengan ke-6 pada standar T-568A yang dikenal dengan
rumus 1-3 2-6. Dalam pemasangan kabel UTP pada jaringan lokal terdapat dua jenis pemasangan
ditambah
satu
jenis
pemasangan
khusus
router
cisco,
yakni:
Straight
Through
Cable
(Kabel
Lurus)
Jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara
Hub/Switch yang berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater. Pada jenis ini masing-masing
ujung kabel harus menggunakan standar yang sama, jika pada ujung satu menggunakan standar
T-568A maka ujung yang satu lagi menggunakan standar T-568A. Penggunaan kabel UTP model
straight through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree
(pohon) dengan Hub/Switch sebagai pusatnya. Penggunaan Switch harus sesuai dengan
kecepatan Ethernet Card yang digunakan masing-masing komputer. Perbedaan kecepatan pada

NIC dan Switch akan menyebabkan kedua perangkat tidak dapat saling berkomunikasi secara

maksimal.
Cross
Over
Cable
(Kabel
Silang)
Berbeda dengan kabel lurus, kabel silang ini digunakan untuk komunikasi antarkomputer
(langsung tanpa Switch/Hub). Dapat digunakan untuk mengcascade Hub jika perlu, meskipun
jenis Hub baru sudah bisa dicascade dengan kabel lurus. Kabel jenis ini pada ujung-ujungnya
mengunakan standar warna yang berbeda, ujung satu dengan standar T-568A dan ujung satunya

lagi
T-568B.
Roll-Over
Cable
Pada sistem Cisco, ada satu cara lain untuk pemasangan kabel UTP yang digunakan untuk
menghubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke consule Cisco Router atau Switch
Managable. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya harus terkoneksi dengan DB-25 atau BD-9
adapter sebelum dihubungkan ke terminal PC. Pada kabel Roll-Over ujung satu dengan ujung
lainnya mengunakan standar warna yang terbalik, misalnya kabel putih hijau pada pin no 1 ujung

A akan berada pada pin no 8 ujung kabel B.


Cara
Memasang
Berikut ini adalah cara memasang konektor RJ-45 ke ujung kabel UTP:

Konektor

Buka dan lepas pembungkus kabel UTP yang terbuat dari vinil sepanjang 12 mm pada
salah satu ujung kabel, gunakan crimping untuk mengupas bungkus vinil tersebut.

Urutkan wire sesuai dengan standar internasional baik T-568A atau T-568B.

Rapikan dan ratakan ujung-ujung 8 wire yang telah diurutkan.

Masukkan wire yang telah diurutkan tersebut ke dalam konektor RJ-45 dan pastikan tidak
berubah. Penomoran port pada konektor dimulai dari kiri ke kanan dan tuas konektor

mengarah ke bawah.

Pastikan bahwa ujung 8 wire yang kita masukkan mencapai bagian terdalam (ujung)
konektor RJ-45.

Kunci konektor RJ-45 tersebut menggunakan crimping UTP.

Lakukan hal yang sama pada ujung yang lainnya.

Periksa koneksi kedua ujung kabel menggunakan UTP cable tester.

====================================
TUTORIAL MEMASANG KABEL LAN / UTP

Posted by geekubuntu on November 12, 2009


Tutorial singkat ini cocok banget buat yang sedang mo bikin jaringan komputer MURAH
khususnya yang terdiri lebih dari 2 client, yang pake hub (jauh lebih murah ketimbang router
To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data.
UTP, singkatan dari Unshielded Twisted Pair. Disebut unshielded karena kurang tahan
terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat
pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari
kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan
kategori 5.

).

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Nah
klo cuman buat misal bikin jaringan komputer di kantor ato kampus ato warnet, paling ngirit ya
pake yang kategori 3. Udah lebih dari cukup. Setau gue ada banyak merek yang beredar di
pasaran, cuman yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden made in USA. Per
meternya berkisar dari Rp. 1500 2000,- Kalau mau jatuh murah dan pakenya banyak beli aja
yang satu kotak, panjangnya sekitar 150meteran. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya tuh
bentuknya kayak colokan telepon cuman lebih besar. Bilang aja mo beli konektor RJ-45.
Harganya klo ngecer sekitar Rp.2500,- an.
Foto RJ45 Konektor untuk kabel UTP:

Foto RJ 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang:

Crimp Tool Satu lagi yang sangat penting, kamu kudu punya tang khusus buat masang konektor
ke kabel UTP, istilah kerennya crimp tool. Ini alat gunanya buat ngematiin ato nanem ato
apalah istilahnya itu konektor ke kabel UTP. Jadi sekali udah di tang udah ga bisa dicopot lagi
itu konektor. Harganya memang agak mahal dibanding tang biasa. Antara Rp.75rb 150rb.
Ini foto crimp toolnya:

Dan klo mo lebih ok, biar ga nanggung tambah duit lagi sekitar 125rban buat beli lan tester.
belinya yang merek dari taiwan aja. lebih murah. bentuknya tuh kayak kotak, dan ada lampu
lednya 8 pasang, bisa kedap kedip.

Ini foto LAN testernya:

OK sekarang peralatan udah siap, gue mulai aja. Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2
tipe, tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing masing kabel yang
jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada
persilangan pada susunan kabelnya.
Bingung?
OK! Untuk tipe straight itu digunakan buat nyambungin dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe
cross untuk client langsung ke client (cpu to cpu) ato dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Urutan pin tipe straightTipe ini paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung
korespondensinya 1-1. Standar urutannya sih begini (dilihat dari bolongannya konektor, dari kiri
ke kanan lihat foto
didibawah) :

2 orange 1 ijo 2 biru 1 ijo 2 coklat . 2 orange disini maksudnya pasangan orange muda
sama orange tua, dst. Tapi ga usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah.
Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung sini urutan pin pertamanya orange muda, maka ujung
yang lain urutan ping pertamanya juga harus orange muda. jadi antar ujung saling nyambung.
Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan. Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi
misal yang disambung cuman pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi
soal.
Buat jelasnya coba lihat foto dibawah:

Straight Tru dan cross pin

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straigh, yang kanan yang cross

Nah waktu mo pasang kamu potong ujung kabelnya, trus susun kabelnya trus ratain pake piso
potong yang ada di crimp tool. Kamu ga perlu repot repot harus ngelepasin isolasi pada bagian
ujung kabel,
soalnya waktu kamu masukin itu kabel ke konektor trus di gencet pake crimp tool, sebenarnya
saat itu pin yang ada di konektor nembus mpe dalem kabel. Perhatikan, agar gencetnya yang
keras. soalnya klo ga keras kadang itu pin ga tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalo udah trus
kamu tes pake lan tester. Masukin ujung ujung kabel ke alatnya, trus nyalain, klo lampu led yang
di lan tester nyala semua, dari nomor 1 mpe 8 berarti kamu sukses. Klo ada salah satu yang ga
nyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu kamu
gencet lagi pake tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalo udah kamu gencet kok masih
ga nyambung, coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 blon. Klo ternyata udah bener
dan masih gagal, berarti memang kamu hari ini sedang tidak beruntung.. kesian deh.. hehe..
ulang lagi aja.. okay!

LAN TESTER
LAN TESTER alat buat ngecek kabelnya nyambungnya bener ato ga.
Untuk tipe straight klo bener ntar dari led 1 mpe 8 berkedip.
Untuk Tipe Cross
Untuk tipe cross itu dipake buat nyabungin langsung antar 2 pc, ato yang umumnya buat
nyambungin antar hub. (misal karena colokan di hubnya kurang). Cara pasangnya juga
sebenarnya gampang. sama
seperti tipe straight, pin yang dipake juga sebenarnya cuman 4 pin aja, pin 1-2-3 dan 6. Nah yang
beda pas pasangnya. Klo di tipe cross, pin 1 nyambung ke pin 3 ujung yang lain. pin 2 ke 6, pin 3
ke 1 dan pin 6 ke 2. Jelasnya coba deh liat Gambar 5. Praktisnya gini, di ujung pertama kamu
susun pinnya sesuai standar buat yang tipe straight nah di ujung yang laen kamu susun pinnya
sesuai
standar buat tipe cross masih bingung ? gini deh gampangnya:
ujung pertama:
1: orange muda
2: orange tua
3: ijo muda
4: biru muda
5: biru tua
6: ijo tua
7: coklat muda
8: coklat tua
maka diujung yang lain harus begini:
1: ijo muda
2: ijo tua
3: orange muda
4: biru muda
5: biru tua
6: orange tua
7: coklat muda
8: coklat tua
agak ngerti kan? jadi disini posisi nomor 1,2,3 ma 6 yang dituker.. Nah ntar klo pas di tes pake
LAN
tester ntar led 1,2,3, ma 6 saling bertukar. Klo tipe straight kan nyalanya urutan, nah klo tipe
cross ada yang lompat lompat. Tapi yang pasti kudu nyala semua tiap led dari nomor 1 mpe 8.
Ok deh selamat bikin jaringan. Semoga kamu bisa berhasil waktu pasang konektor di
kabelnya..hehe.. Moga ilmu ini berguna buat kamu, soalnya waktu dulu gue pertama bikin
jaringan lucu banget

deh, buat ngupas kabelnya gue masih pake cutter, padahal kan udah ada tuh di crimp toolnya.
Udah gitu ujung ujungnya tiap kabel aku kelupas lagi pake cutter. padahal yang betul ga usah di
kupas atu biarin aja rata, soalnya ntar pas di crimp tool kan itu pin masing masing tembus ke
dalem kabelnya.. bego deh dulu.. moga kamu ga melakukan hal sama kayak gue dulu.
UTP
Unshielded itu kalau ga salah kan berarti tidak di lapisi.jadi sebenarnya tuh ada 2 type:
1. Unshielded Twisted Pair.
2. Shielded Twisted Pair.
Memang sih kalau Unshielded itu lebih ga tahan dengan interferensi dibandingkan shielded.
Harga Shielded itu bisa 2x dari harga Unshielded, tapi memang lebih bagus, biasa kita pakai
untuk nyambung access point di tower ke switch. Trus satu kotak itu bukannya isinya 1000ft =
333 meter?
bukan cuma 150 meter doang (wah di korupsi tuh sama yang jual)
Memang ga usah ikutin urutan standard warna kabel tidak akan menyebabkan masalah, tapi ingat
bilamana 1 tahun lagi harus tracing kerusakan kabel, maka akan bingung, apalagi orang lain yang
ngeliat, karena tidak standard, jadi saran saya adalah, buat kabel ikutin standard yang sudah
berlaku,
Mulailah mengikuti aturan dari hal-hal yang kecil.
Salam Open Source
==========================================

Cross Straight

In Networking Z0n3 on October 8, 2009 by golokcibatu Tagged: Cabling, Cross, LAN, RJ 45,
straight
Bissmillahirrahmanirrahim
Ilmu Pengkabelan tidak hanya didasari dengan istilah Asal Nyambung dan bisa mengirim paket
ICMP namun ilmu pengkabelan jaringan telah dijadikan Standard ISO. yakni T 568 A dan T
567 B sehingga para pekerja jaringan dapat bekerja lebih mudah. mari kira lihat gambar :

Terimakasih
======================================

kawin silang USB+RJ 45


August 26, 2008 by verafirmansyah 7 Comments
Pada kesempatan kali ini saya akan berusaha menulis dan mejelaskan cara membuat USB
Extender dengan perpanjangan menggunakan Kabel UTP, agar dapat lebih memperjelas tulisan
ini, saya juga menyertakan gambar/ foto dari album foto Pa Egoen. Sebelum nya saya ucapkan
terima kasih buat Pak Goen, yang selalu memberikan inspirasi2 baru.
Ok, Mengapa kita perlu kabel USB yang panjang? Karena kabel Usb yang tersedia di Pasaran
biasanya maksimal cuma 1-1,5 mtr. Walau sebenarnya ada yang 10-20 mtr, tapi jarang ada dan
biasanya memerlukan USB repeater (klo ga salah itu namanya) untuk memperkuat aliran data di
USB yang cukup panjang. yang menjadi masalah adalah harga USB repeater tersebut cukup
mahal untuk saya beli, untunglah Pak Goen memberikan solusi dengan memperpanjang kabel
USB menggunakan kabel UTP. Karena klo kabel USB nya diperpanjang dengan UTP
kemungkinan besar untuk 20 mtr masih bisa tanpa USB Repeater(walaupun masih tergantung
sama USB nya yang di Motherboard juga). Biasanya keperluan kabel USB panjang ini
digunakan untuk pemasangan antena USB WiFi OutDoor, perpanjangan kabel printer,USB HUB,
dll
Disaranakan menggunakan USB ver 1.0, karena berdasarkan pengalaman. Trik ini hampir selalu
berhasil pada USB ver 1.0

Baiklah, kita langsung pada prakteknya saja. Bahan dan peralatan yang perlu disiapkan adalah:
1. Kabel UTP, panjang nya sesuai dengan keperluan. Tetapi saya sarankan tidak lebih dari 20
meter. Kalau lebih dari 20 meter, akan diperlukan usb repeater/ usb extender untuk memperkuat
aliran data dan daya.
2. Kabel USB
3. Rubber tape
4. Thermofit/ kondom kabel (optional)
5. Pipa pvc kecil
6. Gunting
7. Solder

Setelah semua bahan disiapkan, yang pertama harus dilakukan adalah Kupas kabel UTP pada
kedua ujung nya. Dan di bagi menjadi 4 bagian seperti pada gambar di bawah ini. Pembagian
nya, kabel orange di gabung dengan kabel putih-orange, putih-biru, hijau dan sisanya dari 4
kabel digabung menjadi satu.

Selanjutnya, kabel usb yang sudah disiapkan tadi dipotong manjadi 2 bagian.

Kemudian ujung2nya di kupas, seperti pada gambar dibawah:

Tahap selanjutnya, masukkan pipa pvc kecil/ pipauntuk pelindung sambungan ke masing masing
ujung bakel UTP

Dan, begitu juga pada bagian kabel usb nya. Masukkan kondom pembungkus kabel pada masing
masing bagian kabel USB.

Selanjutnya, sambungkan kabel UTP dengan kabel USB, dengan urutan seperti gambar di bawah
ini, sangat disarankan menggunakan solder, karena dari pengalaman saya ketika tidak
menggunakan solder, USB device tidak terdetek oleh computer walaupun sudah diset menjadi
USB versi 1.0:

Setelah semua kabel tersambung, bungkus sambungan tersebut menggunakan kondom kabel/
thermofit.

Dan setelah itu, bungkus kembali sambungan tadi dengan pipa pvc kecil.

Sekarang, kabel USB sudah siap digunakan untuk keperluan antenna Wajanbolic menggunakan
USB WiFi/ USB WLAN

nggak menutup kemungkinan untuk keperluan perpanjangan USB yg laennya asal kagak
terlalu panjang. biar gk loss
sumber : ccpb@kaskus
======================================

Cara menyambung kabel jaringan (UTP) yang putus


December 10, 2007 at 4:16 pm (IT/Komputer)
Tags: jaringan, kabel, menyambung, putus, rj-45, utp
Ini pengalaman yang luar biasa bwt gw, kok ada orang yang tega, motong kabel jaringan di
kantor gw, mending kalo cuma satu, ini ga tanggung-tanggung tujuh kabel plus 1 kabel listrik di
babat habis, mungkin lagi stress ato apa yang jelas semua orang di kantor dibikin gerah ma ni
orang gila, dan sampai saat ini pelakunya belum terungkap.
Ya sudah mo gimana lagi, gw mesti cari cara supaya jaringan di kantor gw bisa berfungsi lagi,
nanya sana sini sama yang pengalaman akhirnya nemu solusi:
Karena jarak antar ruangan cukup jauh dan cukup banyak maka cara yang paling hemat dan
aman (tidak banyak lost data) adalah dengan menyambungkan kembali memakai connector RJ45 & Berel (ga tau nulisnya gimana ato namanya apa) ini adalah untuk menyambungkan
connector RJ-45 dengan RJ-45.
1. Setiap saluran kabel yang putus membutuhkan 2 buah RJ-45 dan satu berel
2. Setiap kabel yang putus masing masing ujungnya diberi RJ-45 dengan susunan kabel
Straight (biasa digunakan untuk PC to Hub)
3. Kemudian sambungkan dua ujung tadi memakai berel
4. Tes ping ke server atau komputer yang terhubung dengan jaringan
5. Bila hasil ping bagus maka jaringan dapat berfungsi kembali.

Cara ini mungkin bisa menuntaskan masalah koneksi jaringan, tapi kalau penjahatnya belum
ketangkap trus beraksi lagi , itu lain cerita ;p
=============================

Panduan Dasar Setting Jaringan Komputer Lokal (LAN


Local Area Network) menggunakan Windows XP
Posted on 26 November 2007 by aaeza
1.1 Mengenal LAN
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol
yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung
ke internet berkomunikasi dengan protokol TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang
sama perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC
dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau
dengan Sun SPARC yang menjalankan solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan
protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat
berhubungan dengan komputer di belahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet
Ciri-ciri jaringan komputer:
1. berbagi perangkat keras (hardware).
2. berbagi perangkat lunak (software).
3. berbagi saluran komunikasi (internet).
4. berbagi data dengan mudah.
5. memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan.

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama
di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau
gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer
dan jaringan Client-Server.
Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak
baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya
satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai
workstation. Antara dua tipe jaringan tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahan, di mana masing-masing akan dijelaskan.
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software,
yaitu :
1. Komponen Fisik
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan
1. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
Personal Komputer (PC)
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk
kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan
mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer
yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi
dibandingkan komputerkomputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas
menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.
Network Interface Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu
ISA dan PCI.
Saat ini terdapat jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI
Gambar Jenis kartu jaringan Ethernet
Tipe Pengkabelan
Terdapat beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat digunakan untuk
mengaplikasikan Jaringan, yaitu:
1. Thin Ethernet (Thinnet)

Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih
murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih
mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 185 m dan maksimum 30
komputer terhubung.
1. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam
jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya
pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit
dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk
menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan
adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel
Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.
1. Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded
adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan
konektor RJ-11 atau RJ-45. Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun
membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral
pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax
karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan
transmisi.
Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang
paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan.
Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat
straight-through atau crossed.
Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel
crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB dan Modem Broadband lansung
ke PC (tanpa HUB). Panjang kabel maksimum kabel Twisted-Pair adalah 100 m.
1. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan
harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang
menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan
pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP
merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan

Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan
Network mode OSI
IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat
dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti
192.168.0.1.
Network ID Host ID
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID
menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host
(komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host
beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi
dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel 1.2.
Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask
A xxx.0.0.1 s/d xxx.255.255.254 Defaul subnet mask : 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 s/d xxx.xxx.255.254 Defaul subnet mask : 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 s/d xxx.xxx.xxx.254 Defaul subnet mask : 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas
A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada
IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit
berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.

Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1


Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan
panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000
host. Range IP 128.0.xxx.xxx 191.255.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8
bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masingmasing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang
tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang
hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada
jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama,
DNS menggunakan arsitektur hierarki.
1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh
perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan
pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan
negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya :
microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP
address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja
dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address
yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya
meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponenkomponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan pengkabelannnya. Terdapat
tiga macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu Bus, Star dan Ring.
Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh
workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan
jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa
mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di
sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
1. Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server
atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel
tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur
komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja
jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka
gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan
dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari
topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi
lainnya.
2. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk
suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan
melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang
dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta
mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di
suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman
data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada
suatu saat.
Network Adapter Card (LAN Card)
Setiap network card akan memiliki driver atau program yang berfungsi untuk mengaktifkan
dan mengkonfigurasi network adapter tersebut disesuaikan dengan lingkungan dimana
network card tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk melakukan komunikasi data.
Sistem Operasi Jaringan

Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi
jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu sistem operasi clientserver dan system operasi jaringan peer to peer.
1. Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam
jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas
yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated
Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation
dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas
lain sebagai workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai
yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem
keamanan jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan
terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan
sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan
maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2.1. Setting Jaringan Komputer Lokal (LAN Local Area


Network) menggunakan Windows XP
Prosedur yang dilakukan untuk mengkonfigurasi Network Adapter Card (bisa dilihat di
gambar seperti diatas).
1. Click Start Setting Control Panel sampai keluar kotak dialog Control Panel
(seperti terlihat digambar dibawah ini)
2. Double-Click Icon Network Connection sampai keluar kotak dialog Network Connection

3. Double-click Icon Local Area Connection sampai keluar kotak dialog Local Connection
Area Status
4. Click Properties sampai keluar kotak dialog Local Area Connection Properties
5. Double-Click Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotak dialog Local Area
Connection Properties sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP)
Protocol
Masukkan data-data IP Address seperti gambar diatas. Data IP Address setiap UAD
akan berbeda-beda dan unik (tidak boleh sama antara satu AUD Kampus III dengan
UAD Kampus lain ). Data IP Address ini, nanti akan diberikan saat instalasi Broadband
selesai (saat aktifasi jaringan)
Data-data IP Address yang paling diperlukan oleh setiap PC yang akan disetting di
setiap remote UAD adalah sbb :
1. Default Gateway IP Address dari modem Broadband. Diberikan menyusul saat
aktifasi.
2. IP Address IP Address ini merupakan satu class dengan IP Modem Broadband (IP
Default Gateway) nantinya.
3. Subnet Mask Data Blok IP yang akan diberikan, mestilah meng-ingclude-kan data
Subnet Mask ini.
4. Setelah data-data setting TCP/IP ini dimasukkan, click OK untuk menutup kotak
dialog Internet Connection (TCP/IP) Properties
5. click OK untuk menutup kotak dialog Local Area Connection Properties
6. Click Star Run sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD sampai keluar
kotak dialog baru command
7. Di kotak dialog Command tadi, ketikkan : ipconfig
Jika Ethernet dari computer belum tersambung dengan LAN, akan keluar hasil seperti
gambar dibawah.
7.1. Jika dilakukan test PING saat kondisi Komputer belum tersambung ke LAN, akan
didapat hasil seperti gambar dibawah.
7.2. Setelah computer tersambung ke LAN, ketik IPCONFIG /ALL untuk melihat IP
Address yang terpasang di Komputer user tersebut. Hasilnya bisa dilihat seperti
gambar dibawah ini.

Jika didapatkan hasil ping test (Request timed out), Kemungkinan ada problem di
jaringan Lokal.
Kemungkinan problem ada bisa dari sbb :
- Konektor kabel jaringan (kabel LAN) terpasang kurang kencang. Kencangkan
koneksi pemasangan kabel LAN ke port Hub Ethernet dan ke Card PC LAN
- Kabel LAN yang tidak bagus (ada pin-pin koneksi kabel yang putus ditengah) Ganti
dengan kabel LAN lain yang bagus
- Port Hub Ethernet yang tidak bagus (longgar atau bad contact) Coba pindah port
Jika didapatkan hasil ping test seperti gambar diatas (Reply from x.x.x.x ), bisa dipastikan
bahwa jaringan beroperasi dengan normal.
Setiap user jaringan di remote UAD, diharapkan paling tidak, bisa melakukan action seperti
diatas. Target user di UAD adalah memastikan jaringan local LAN terhubung dengan IP
Ethernet dari Modem Broadband yang merupakan Gateway jaringan UAD menuju Jaringan
Server UAD Pusat dan Internet.
Jika PC user telah bisa melakukan ping test seperti diatas, dan mendapatkan hasil Reply from
x.x.x.x (Ip modem), maka bisa dipastikan jaringan LAN di UAD tersebut tidak ada
masalah.
Setelah memastikan di jaringan LAN tersebut tidak bermasalah, user di UAD diarahkan
untuk melakukan TEST PING IP Address Server Pusat. Cara melakukan test ping ini sama
dengan melakukan test ping IP Modem di jaringan local. Perbedaannya hanya di IP
ADDRESS yang akan di ping dimasukkan IP Address computer yang ada di kantor pusat,
atau IP Address yang ada di internet. Selanjutnya dilakuka test aplikasi aplikasi internet.
=========================================
Routing Static (Beginner)

Waktu itu kami sedang di ruangan sedang mencoba untuk belajar Routing Static Dasar (He..
he Newbie) di sekretariat kami CSRG (Computer Security Reserch Group). Kegiatan
ngoprek bersama ini biasa di laksanakan di setiap hari sabtu di akhir minggu.
Langsung aja di mulai dari definisi Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paketpaket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga
dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket
data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini,
digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan

menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan
meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Selanjutnya mari kita lihat bagai mana setting routing dtatic di linux.. kebetulan saya pake
ubuntu. Dan kemarin PC router kami diganti lagi sama redhat 9 yah memang aga-aga jadul.
Tapi, redhat mantap

Pertama pastikan PC itu telah terpasang dua Ethernet dan selanjutnya kita sebut eth0 dan eth1
nah ceritanya PC yang akan kita buat router itu telah terinstall linux dan dua Ethernet. Skema
logiknya mungkin seperti

Nah selanjutnya kita asumsikan


Router A
Router A dengan 2 ethernet
Kita cek Ipnya
# ifconfig
Dan ter lihat ipnya eth0 58.65.241.138 (sebagai IP Public yang tersambung ke Internet)
Selanjutnya ip di eth1 10.1.3.1(sebagai Ip local 10.1.3.0/25)
Dan yang saat ini yang akan kita rubah adalah di router B.

Oke langsung kita eksplorasi.


Jaringan yang akan kita buat adalah 10.1.4.0/26
Yang arinya jaringan kita berada pada range ip dari 10.1.4.0-10.1.4.63
Network : 10.1.4.0
Broadcast : 10.1.4.63
Netmask : 255.255.255.192
Gateway : 10.1.4.1
Pertama kita asumsikan kita menggunakan linux distro Redhat 9.
Kita set terlebih dahulu masing masing ip di 2 ethernet.
Kita bisa edit di file configurasi ifcfg-eth0 dan ifcfg-eth1 melalui terminal
# mcedit /etc/sysconfig/network-script/ifcfg-eth0
Dan untuk eth1nya
# mcedit /etc/sysconfig/network-script/ifcfg-eth1
Kita asumsikan di eth0 kita set ipnya di 10.1.3.125
Dan di eth1 set ipnnya di 10.1.4.1
Setelah kita set ip di file ifcfg-eth0 dan ifcfg-eth1
Langkah selanjutnya adalah kita set route di router.
# route add default gw 10.1.3.126
Fungsi dari route itu sendiri adalah dimana secara default gateway atau pintu dimana jaringan
dalam akan berkomunikasi ke luar atau ke jaringan lainnya selain di jaringan 10.1.3.0/25 untuk
eth0nya secara default langsung menuju ke ip 10.1.3.126 sejagai default gateway.
Langkah selanjutnya kita hidupkan ip_forward di :
# echo 1>/proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Awalnya ip_forward secara default bernilai 0 (tanpa tanda kutip) lalu dengan sintax
di atas kita rubah menjadi bernilai 1 yang artinya dalam bilangan biner 0 = mati dan 1 = bernilai
hidup fungsinya sendiri untuk memforward packet dari jaringan dalam ke jaringan luar.

Selanjutnya kita setting NAT (Network Addressing Translation) definisinya Network Address
Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk
menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat
IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas,
kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi
jaringan.
untuk penjelasan NAT dan jenisnya saya sertakan juga Linknya di SINI
Sintaxnya :
# iptables t nat A POSTROUTING s 0.0.0.0/0 d 10.1.4.0/26 j MASQUERADE
Nah untuk penjelasannya untuk iptables saya akan posting di bagian lain kare sekalian sama
firewallnya secara mendetail terimakasih mohon maaf jika banyak kesalahan tambahan,
atau saran ditunggu disini
Salam Hangat Rahmat Fauzi
==================================

Network address translation


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode
untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu
alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang
terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam
administrasi jaringan.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Alamat IP

2 Keamanan

3 Administrasi Jaringan

4 Jenis-jenis NAT
o

4.1 Full cone NAT

4.2 Restricted cone NAT

4.3 Port restricted cone NAT

o 4.4 Symmetric NAT


[sunting] Alamat IP

Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4
byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara
teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan
inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat
untuk satu penggna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan
berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis
golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang
terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya
ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT.
Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat
dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara
bersamaan.
[sunting] Keamanan

Ketika suatu komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja dapat mengakses,
misalnya ke server suatu situs tertentu, tetapi komputer tersebut juga sangat mungkin untuk
diakses oleh komputer lain yang juga terkoneksi ke internet. Jika disalahgunakan, hal tersebut
bisa sangat berbahaya. Data-data penting bisa saja dilihat atau bahkan dicuri oleh orang yang tak
bertanggungjawab. NAT secara otomatis akan memberikan proteksi seperti halnya firewall
dengan hanya mengizinkan koneksi yang berasal dari dalam jaringan. Hal ini berarti tingkat
keamanan suatu jaringan akan meningkat, karena kemungkinan koneksi dari luar ke dalam
jaringan menjadi relatif sangat kecil.
[sunting] Administrasi Jaringan

Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi jaringan yang lebih kecil.
Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki satu alamat IP, sehingga dapat
menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa mempengaruhi jaringan secara
keseluruhan. Selain itu, pada gateway NAT modern terdapat server DHCP yang dapat
mengkonfigurasi komputer client secara otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi admin
jaringan karena untuk mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah pada
komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client. Selain itu gateway
NAT mampu membatasi akses ke internet, juga mampu mencatat semua traffic, dari dan ke
internet. Secara keseluruhan, dengan segala kelebihan gateway NAT tersebut, admin jaringan
akan sangat terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya.
[sunting] Jenis-jenis NAT
[sunting] Full cone NAT

[sunting] Restricted cone NAT

[sunting] Port restricted cone NAT

[sunting] Symmetric NAT

Anda mungkin juga menyukai