Anda di halaman 1dari 32

A.

Judul Program
Kancil (Karaoke Anak Kecil) sebagai Media Efektif Pengenalan Gaya Hidup Sehat pada
Anak Usia Prasekolah yang Tergabung dalam Kelompok PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini) di Kecamatan Tambak Sari, Surabaya.
B. Latar Belakang Masalah
Perkembangan lagu sudah meracuni perkembangan anak dan membawa
perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan anak. Alat-alat bantu untuk
mempermudah produksi lagu semakin canggih. Media promosi semakin banyak
sehingga masyarakat, terutama anak-anak, dapat dengan mudah mengetahui dan
menghafal lagu-lagu terbaru yang telah beredar. Contoh media promosi adalah televisi,
radio, internet, kaset, dan VCD. Para penyanyinya pun makin bermunculan dari
berbagai daerah, dengan karakteristik tertentu, dan ciri khas masing-masing. Kompetisi
di kalangan penyanyi juga makin marak demi mengangkat pamor, mengumpulkan
penggemar, dan mempertahankan eksistensinya di dunia tarik suara.
Namun, demi mengejar target dan keuntungan, kualitas lagu mulai dinomor
duakan. Produsen berlomba-lomba untuk hanya menciptakan lagu yang laris di
masyarakat. Pada umumnya, lagu-lagu yang banyak diterima masyarakat adalah lagu
ringan bertema percintaan, perselingkuhan, persahabatan, dan sebagainya. Sedangkan
lagu-lagu yang bernilai religi, memiliki segi moralitas, atau yang bersifat edukasi telah
jarang terdengar. Anak-anak pun dapat dengan mudah menerima lagu-lagu tersebut.
Lembaga sensor terhadap video klip lagu juga kurang berjalan optimal. Video
klip lagu-lagu zaman sekarang kurang pantas untuk dikonsumsi anak-anak karena
adanya adegan-adegan yang tidak layak. Selain itu, pakaian para penyanyinya terkadang
terlalu terbuka. Public figure yang seharusnya dapat memberi contoh baik bagi para
penggemarnya, justru memberi contoh yang kurang baik dan kurang mendidik pada
anak.
Produsen lagu juga kurang memperhatikan sasaran pasarnya. Konsumen
dianggap sama, tanpa membedakan golongan usia. Lagu-lagu yang dipasarkan
kebanyakan merupakan lagu-lagu orang dewasa. Padahal, konsumen lagu tidaklah
hanya orang-orang dewasa. Masih banyak anak-anak di bawah umur yang belum layak

untuk mengonsumsinya. Lagu-lagu tersebut masih belum sesuai dengan perkembangan


usia mereka.
Dalam hidup, manusia mengalami periode-periode perkembangan. Tiap-tiap
periode perkembangan berjalan seiring bertambahnya usia. Informasi yang diperoleh,
hendaknya sesuai dengan periode perkembangan tersebut. Menurut Santrock (2002),
periode perkembangan dapat digolongkan menjadi masa bayi, masa awal anak-anak,
masa akhir anak-anak, masa remaja, kemudian dewasa. Kosasih (2008) menambahkan
bahwa The Golden Age atau Usia Masa Emas seorang manusia berlangsung ketika
ia berumur 0 6 tahun berdasarkan UU Sisdiknas Tahun 2003.
Masa bayi adalah sejak dia lahir hingga berusia 1 tahun. Di masa ini, bayi sangat
menggantungkan pada orang dewasa. Masa awal anak-anak berkisar 3-6 tahun. Periode
ini, anak berusaha untuk mandiri dan mulai mengembangkan keterampilannya. Masa
akhir anak-anak mulai 6 tahun hingga pubertas. Anak mulai menguasai keterampilan
fundamental, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Masa remaja (10-22 tahun)
ditandai dengan perkembangan karakteristik seksual.
Masa awal anak-anak juga disebut masa anak usia prasekolah. Di tahap ini, anak
mengalami perkembangan fisik dan psikologik. Badannya menjadi lebih langsing,
pertambahan tinggi tidak terlalu mencolok, dan proporsi kepala mulai seimbang dengan
badan. Otak semakin berkembang dan terjadi proses myelination. Proses ini merupakan
penutupan sel-sel saraf dengan sel lemak yang berfungsi untuk mempercepat jalannya
informasi. Perkembangan motoriknya juga semakin baik (Santrock, 2002). Sedangkan
perkembangan kognitif anak usia prasekolah ialah kreatif dan imajinatif. Mereka mulai
menyukai hal-hal baru, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Informasi
yang didapat, diinterepretasikan menurut mereka sendiri. Daya imajinatif yang tinggi,
membuat anak semakin suka menemukan hal-hal baru.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lanjut, yaitu jenjang pendidikan sekolah dasar (Author, 2007).
Ada dua jenis PAUD, yaitu formal dan nonformal. PAUD formal terdiri atas taman

kanak-kanak (TK) dan raudlatul adfal (RA). Sedangkan PAUD nonformal adalah tempat
penitipan anak dan playgroup (Jawa Pos, 2008). Menurut Sismanto (2007), secara
umum program ini bertujuan agar semua anak usia dini atau usia prasekolah (0-6 tahun),
baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang
optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan tahap-tahap perkembangan atau
tingkat usia mereka.
Anak usia prasekolah yang tergabung dalam kelompok PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) mendapatkan waktu yang cukup panjang untuk bermain. Permainan yang ada
dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku serta agama), serta bahasa
dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui
oleh anak (Wikimedia, 2008).
Pada masa usia prasekolah, anak cenderung memasukkan informasi secara
langsung ke dalam otak mereka, tetapi tetap dengan keterbatasannya. Kecepatan daya
tangkap meningkat. Daya ingat anak usia prasekolah meningkat secara signifikan
(Santrock, 2002). Informasi yang diberikan secara berulang-ulang dapat disimpan dalam
jangka waktu yang lebih lama. Sehingga, di usia ini, anak-anak menjadi lebih cepat
ingat dan hafal terhadap lagu-lagu yang sering diputar.
Namun sayangnya, perkembangan zaman justru mengacaukan informasiinformasi yang diperoleh pada tahap periode perkembangan, khususnya untuk anak usia
prasekolah. Sekarang, anak-anak usia prasekolah telah banyak mendapat informasi yang
belum sesuai dengan usianya. Anak-anak terutama mendapat informasi tersebut dari
televisi, baik dari lagu-lagu, sinetron, maupun acara lain. Akibatnya, informasi tersebut
terkadang menjadi dipersepsikan secara salah oleh anak karena terbatasnya pikiran dan
pengetahuan mereka.
Anak-anak zaman sekarang sangat berbeda jauh dengan anak-anak zaman
dahulu. Lagu-lagu yang dihafal anak-anak zaman sekarang, bukanlah lagu anak seperti
dahulu. Lagu Balonku, Pelangi-pelangi, Aku Seorang Kapiten, dan lagu anak lainnya
kurang diminati anak kecil sekarang. Sedikit di antara mereka yang masih
menghafalnya. Mayoritas anak-anak menghafal lagu-lagu orang dewasa zaman
sekarang, seperti EGP (Maia), Wonder Woman (Mulan Jameela), Ada Apa Denganmu

(Peterpan), dan sebagainya. Hal ini disebabkan memang lagu-lagu itulah yang sering
mereka dengar, baik dari media televisi, radio, ataupun tape.
Beberapa tahun yang lalu, lagu anak masih banyak digemari. Artis-artis cilik
membawakan lagu yang sesuai usia mereka. Antusiasme anak Indonesia pun masih
tinggi. Namun, akhir-akhir ini minat anak terhadap lagu anak-anak menurun. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya regenerasi artis-artis cilik yang kini telah beranjak
dewasa. Selain itu, produksi lagu anak-anak yang menarik dan berkualitas menurun.
Lagu anak-anak yang sudah ada sejak dulu, kini dirasa kurang sesuai dengan
perkembangan musik saat ini. Anak-anak pun mudah bosan. Mereka menjadi
terpengaruh dengan maraknya lagu-lagu dewasa dan menaruh minat yang besar pada
lagu-lagu tersebut.
Lagu-lagu orang dewasa tersebut mengandung lirik yang tidak sesuai untuk
anak-anak karena kurang mendidik. Terkadang video klip lagu tersebut juga tidak
pantas untuk dikonsumsi anak-anak. Lagu-lagu tersebut justru akan mengganggu
perkembangan mereka dari segi moral dan psikososial. Padahal, anak-anak sebagai
generasi penerus bangsa adalah aset emas yang harus dijaga kemurniannya.
Pengaruh buruk lagu-lagu dewasa kian hari kian mengkhawatirkan. Sering kita
lihat dalam kehidupan di masyarakat, banyak anak yang berperilaku tidak sesuai usia
mereka. Anak-anak mulai mengenal percintaan, kekerasan, pemberontakan, dan hal-hal
negatif lainnya (Santrock, 2002). Hal itu, mereka dapat dari lagu-lagu dewasa yang
memang liriknya kurang memuat unsur pendidikan yang tepat bagi anak.
Kontes pencarian bakat menyanyi untuk anak yang sering diadakan di beberapa
stasiun televisi, merupakan ajang yang baik untuk menggali potensi-potensi anak.
Namun, lagu-lagu yang biasa dibawakan oleh para kontestannya adalah lagu orang
dewasa. Ironisnya lagi, para juri yang notabene sudah senior di dunia musik, justru
melegalkannya. Para juri seharusnya ikut berperan dalam mendidik anak bangsa
dengan mengarahkan para kontestan untuk menyanyikan lagu-lagu anak yang sesuai
dengan usia mereka.
Fenomena konsumsi lagu dewasa pada anak yang mulai mengkhawatirkan ini
perlu mendapat perhatian yang serius. Melihat masalah tersebut, hendaknya pihak-pihak
terkait lebih peduli. Anak-anak harus dijaga agar tetap berkembang sesuai dengan usia
mereka. Di masyarakat telah dilakukan beberapa upaya untuk membatasi pengaruh

negatif lagu-lagu dewasa terhadap anak. Ada sebagian orang tua yang menaruh
perhatian terhadap perkembangan anak, tetapi banyak pula orang tua yang acuh.
Terdapat beberapa orang tua yang membatasi jam menonton televisi pada anaknya.
Pemerintah juga telah menayangkan iklan layanan masyarakat untuk membatasi jam
menonton televisi guna mengurangi pengaruh buruk televisi sekaligus upaya hemat
energi. Namun, program-program tersebut dirasa kurang efektif dan kurang membawa
dampak yang nyata. Anak-anak masih banyak menonton video klip lagu dewasa dari
televisi ataupun mendengar lagu-lagu tersebut dari radio-tape.
Mengingat kemampuan anak usia prasekolah cukup baik untuk menghafal lagulagu yang sering diputar, Pembelajaran Berbasis Lagu (Song Based Learning)
merupakan salah satu alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut
sekaligus sebagai media pembelajaran pada anak. Pembelajaran Berbasis Lagu (Song
Based Learning) adalah metode pembelajaran dengan menggunakan lagu sebagai media
ajar. Lagu yang diajarkan dapat bertemakan banyak hal dari berbagai disiplin ilmu.
Lirik-kirik lagu yang dinyanyikan disesuaikan dengan perkembangan anak. Agar anak
mudah menghafalnya, digunakan lagu-lagu dengan nada yang sudah familiar.
Sesuai dengan disiplin ilmu penulis, lagu yang diajarkan bertema kesehatan.
Anak usia prasekolah yang tergabung dalam kelompok PAUD diberi pelatihan seputar
kesehatan melalui lagu-lagu. Lagu-lagu yang dinyanyikan didesain dalam bentuk
karaoke dan tiap anak dapat membuat album rekaman pribadi seputar lagu-lagu yang
diajarkan.
Kancil (Karaoke Anak Kecil) merupakan nama program yang diterapkan dalam
mengajarkan pendidikan kesehatan pada anak melalui sarana lagu karaoke. Untuk
menambah semangat anak untuk menghafal lagu-lagu tersebut, diadakan lomba Kancil
(Karaoke Anak Kecil). Anak-anak usia prasekolah yang tergabung dalam kelompok
PAUD tersebut berkompetisi menyanyikan lagu-lagu yang telah diajarkan dengan gaya
mereka sendiri.
Anak-anak diberi informasi-informasi seputar kesehatan dengan cara bermain
dan bernyanyi. Melalui lagu bertemakan kesehatan pula, anak-anak mulai dikenalkan
dengan penyakit-penyakit ringan yang sering menyerang mereka. Hal ini dapat
bermanfaat sebagai upaya preventif terhadap serangan penyakit tersebut pada anak.
Selain itu, anak-anak usia prasekolah dikenalkan gaya hidup sehat dalam kehidupan

sehari-hari, seperti kebiasaan mandi dua kali sehari, kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan, dan kebiasaan sikat gigi.
Menurut Dinas Pendidikan Surabaya, jumlah anak usia 0-6 tahun mencapai
529.595 anak. Di antara angka itu, 15.842 anak bersekolah di jenjang PAUD
(Dispendik, 2008). Saat ini ada 16.750 lembaga PAUD di Jawa Timur yang dikelola
oleh masyarakat umum. Di antaranya, 58 TK Negeri Pembina di tingkat kecamatan dan
30 TK Negeri Pembina di tingkat kabupaten/kota (Jawa Pos, 2008).
Dari sejumlah 455 kelompok PAUD di Surabaya, Kecamatan Tambak Sari,
memiliki kelompok PAUD formal yang berjumlah 32 kelompok. PAUD formal ini
dikelola oleh TK Pembina, Raudlatul Adfal, dan kelompok belajar lainnya. Anak-anak
yang tergabung dalam kelompok PAUD ini memiliki rentang usia 2-5 tahun (PKK Kota
Surabaya, 2008).
Melalui program Kancil ini, yang terhitung baru bagi dunia anak-anak,
bernyanyi dan menghafal lagu karaoke yang disesuaikan diharapkan dapat menjadi
sarana mendidik bagi anak-anak. Selain itu, diharapkan mereka dapat paham, sadar,
peduli, dan tanggap akan kesehatan sejak dini melalui pembelajaran bermain dan
bernyanyi yang memang sesuai dengan dunia perkembangan anak.
C. Perumusan Masalah
Bagaimana Kancil (Karaoke Anak Kecil) dapat berperan sebagai media efektif
dalam upaya pengenalan gaya hidup sehat pada anak usia prasekolah yang tergabung
dalam kelompok PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Kecamatan Tambak Sari,
Surabaya?
D. Tujuan Program
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran Kancil (Karaoke Anak Kecil) sebagai Media Efektif
dalam upaya pengenalan gaya hidup sehat pada anak usia prasekolah yang tergabung
dalam kelompok PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Kecamatan Tambak Sari,
Surabaya.

2. Tujuan Khusus
1; Mengenalkan wawasan kesehatan sejak dini kepada anak-anak melalui lagu-lagu
anak yang disesuaikan.
2; Mengadakan lomba karaoke lagu anak yang telah diajarkan.
3; Mengajak anak-anak untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan seharihari melalui monitoring orang tua dan fasilitator.
E. Luaran Yang Diharapkan
Dapat tercipta suatu ide kreatif yang dapat membantu mempermudah anak usia
prasekolah untuk belajar mengenai gaya hidup sehat melalui pembelajaran berbasis lagu
(song based learning).
F. Kegunaan Program
Program ini berguna untuk:
Bagi anak usia prasekolah:
1; Menghindarkan pengaruh negatif lagu-lagu yang kurang mendidik kepada anak.
2; Menanamkan kebiasaan gaya hidup sehat sejak dini pada anak dan
menerapkannya sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi mahasiswa:
1; Meningkatkan wawasan tentang masalah kesehatan di masyarakat.
2; Melatih mahasiswa dalam mengabdi pada masyarakat di bidang kesehatan.
Bagi program pendidikan:
1; Memberi inovasi baru tentang metode pembelajaran melalui Song Based
Learning.
2; Meningkatkan pendidikan dan kesehatan anak Indonesia.
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Masyarakat sasaran dalam program ini adalah anak-anak usia prasekolah yang
tergabung dalam kelompok PAUD Kecamatan Tambak Sari, Surabaya. Kecamatan
Tambak Sari terletak di wilayah Surabaya Timur. Menurut data Surabaya dalam Angka
pada tahun 2004, kecamatan ini memiliki 5 kelurahan dengan jumlah penduduk 208.905
orang dan luas wilayah 8,99 km2. Sehingga kepadatan penduduk di Kecamatan Tambak

Sari mencapai 23.237 orang per km2. Kecamatan Tambak Sari merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbanyak ke-2 di Surabaya (Masjkuri, 2007).
Menurut data BPS pada tahun 2001, Kecamatan Tambak Sari memiliki jumlah
penduduk yang tergolong miskin 991 orang dari total 188.886 orang pada tahun 2001.
Itu berarti hanya terdapat 0, 524 % penduduk miskin dari total seluruh pendududuk.
Kecamatan Tambak Sari tidak memliki lokasi pemukiman kumuh. Menurut definisi dari
LPM ITS pada tahun 2000, hunian

kumuh

(slum) adalah hunian yang menempati

tanah legal milik pemerintah atau bukan milik pemerintah yang kondisi fisiknya kurang
baik, di mana hunian ini sebagian besar berada di dekat pusat kegiatan kota (pasar,
pertokoan, industri). Kecamatan Tambak Sari termasuk dalam 12 kecamatan dari total
37 kecamatan yang tidak memiliki lokasi pemukiman kumuh di Surabaya (Masjkuri,
2007).
Kelompok PAUD formal yang terdapat di Kecamatan Tambak Sari, Surabaya
berjumlah 32 kelompok. PAUD formal ini dikelola oleh TK Pembina, Raudlatul Adfal,
dan kelompok belajar sejenis. Tiap kelompok PAUD memiliki perbedaan jumlah anak.
Ada yang terdiri dari 25 anak, 70 anak, bahkan 100 anak. Anak-anak yang tergabung
dalam kelompok PAUD ini memiliki rentang usia 2-5 tahun (PKK Kota Surabaya,
2008).

H. Metode Pelaksanaan Program


1. Kerangka Konseptual
Anak usia prasekolah
dalam kelompok PAUD Kecamatan
Tambak Sari, Surabaya

Pelatihan lagu bertema kesehatan


(metode SBL)

Hafalan lagu mingguan

Evaluasi harian

Evaluasi mingguan

oleh orang tua

oleh tim fasilitator

Lomba Kancil (Karaoke Anak Kecil)

Evaluasi program

Peningkatan wawasan kesehatan

Penerapan gaya hidup sehat

2. Desain Kegiatan
Program Kancil dilaksanakan dalam rangka pengabdian masyarakat, terutama
untuk anak usia prasekolah yang tergabung dalam kelompok PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) di Kecamatan Tambak Sari, Surabaya. Program ini merupakan pelatihan
terhadap anak usia prasekolah yang dilakukan dengan menggunakan metode
Pembelajaran Berbasis Lagu (Song Based Learning). Program Kancil (Karaoke Anak
Kecil) dilakukan selama empat bulan.
3. Populasi

Populasi yang dipakai dalam program Kancil (Karaoke Anak Kecil) ini adalah
anak-anak usia prasekolah, baik laki-laki maupun perempuan, yang tergabung dalam
kelompok PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Kecamatan Tambak Sari, Surabaya,
pada saat program dilaksanakan.
4. Sampel
Sampel yang digunakan dalam program Kancil (Karaoke Anak Kecil) ini adalah
anak-anak usia prasekolah yang tergabung dalam kelompok PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) di Kecamatan Tambak Sari, Surabaya dengan rentang usia 3-5 tahun yang
dipilih secara acak. Dari sekian kelompok PAUD yang ada, dipilih kelompok PAUD
yang beranggotakan sekitar dua puluh anak. Tahap pemilihan sampel adalah sebagai
berikut:
1;

Pendataan kelompok PAUD di Kecamatan Tambak Sari, Surabaya,

2;

Analisis dan pemilihan kelompok PAUD, berdasarkan jumlah anak, kondisi


lingkungan, kondisi ekonomi, dan kondisi atau masalah kesehatan anak
terbanyak yang dihadapi,

3;

Kelompok PAUD yang terpilih sebagai sampel dikirim undangan tentang


akan diadakannya program.

5. Waktu dan Tempat Kegiatan


Program Kancil (Karaoke Anak Kecil) diselenggarakan selama empat bulan
terhitung sejak perizinan sampai pengumpulan laporan akhir kegiatan. Pelatihan lagu
dilakukan serentak di tiga kelompok PAUD yang terpilih. Pertemuan-pertemuan
dillaksanakan pada hari Minggu sore dengan durasi waktu sekitar dua jam. Lomba
Kancil (Karaoke Anak Kecil) sebagai puncak acara, dilaksanakan pada hari Minggu.
Pelaksanaan program Kancil (Karaoke Anak Kecil) dilaksanakan secara
keseluruhan di dua tempat, yaitu di Kecamatan Tambak Sari dan Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga. Pelatihan lagu untuk anak usia prasekolah dilakukan di tiga
kelompok PAUD di bawah bimbingan program PKK Kecamatan Tambak Sari,
Surabaya. Sedangkan pelatihan tim fasilitator dan lomba Kancil (Karaoke Anak Kecil)
dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

6. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


Bulan 1 : Perizinan dan persiapan administrasi
a; Pendataan kelompok PAUD di Kecamatan Tambak Sari, Surabaya, sesuai dengan
kriteria sampel yang telah ditentukan,
b; Persiapan administrasi, meliputi penggandaan proposal,
c; Perizinan ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program,
d; Pembuatan instrumen penunjang, meliputi :
- Poster
Poster sebanyak tujuh puluh buah ukuran kertas A3 dibuat dengan cara
mendesain secara mandiri dan mencetak ke percetakan. Enam puluh poster
dibagikan kepada semua anak pada kelompok PAUD di Kecamatan Tambak Sari
dan sisanya dipasang di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
- Spanduk
Spanduk sebanyak dua buah dibuat dengan cara memesan ke penyablonan.
Spanduk dipasang di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
- Kaos Kancil
Kaos Kancil sebanyak enam puluh buah (untuk tiga kelompok PAUD) dibuat
dengan cara memesan ke penyablonan. Kaos Kancil diberikan kepada anak-anak
dan diminta untuk dikenakan selama pelaksanaan program Kancil (Karaoke
Anak Kecil).
- Modul
Modul diberikan kepada anak-anak peserta program Kancil. Oleh karena itu,
harus dibuat semenarik mungkin. Modul berisi materi-materi seputar gaya hidup
sehat yang mayoritas dituangkan dalam bentuk gambar dengan penuh warna.
Modul diberikan pada setiap pertemuan sesuai tema yang telah terjadwal.
- Lembar evaluasi
Lembar evaluasi ditujukan kepada orang tua yang bertindak sebagai pengawas
aktivitas anak selama di rumah. Terdapat dua macam lembar evaluasi, evaluasi
harian dan evaluasi program. Kedua lembar evaluasi dapat dilihat pada lampiran
1 dan 2. Selain itu, evaluasi terhadap anak-anak peserta program Kancil juga
diberikan oleh tim fasilitator tentang keaktivan anak selama mengikuti program
dan dijadikan laporan kepada orang tua anak.

Bulan 1 : Pembuatan lagu-lagu bertema kesehatan


Untuk mempermudah anak menghafal lagu-lagu bertema kesehatan,
digunakan lagu-lagu yang sudah familier di telinga mereka, seperti lagu-lagu ungu,
peterpan, samson, dan sebagainya. Namun, liriknya diganti dengan lirik bertema
kesehatan. Terdapat empat buah tema lagu yang akan diajarkan selama empat kali
pertemuan.
- pertemuan I

: Kebersihan Diri

- pertemuan II

: Makanan Bergizi dan Ayo Berolahraga

- pertemuan III

: Cinta Lingkungan

Bulan 1 : Persiapan tim fasilitator


Tim fasilitator merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. Setiap kelompok PAUD, akan difasilitasi oleh lima orang fasilitator,
sehingga jumlah total tim fasilitator adalah lima belas orang. Rincian tugas fasilitator
tiap kelompok PAUD adalah sebagai berikut,
- Dua orang berperan sebagai bagian pengatur acara
- Satu orang berperan sebagai bagian perlengkapan
- Satu orang berperan sebagai bagian pubdok
- Satu orang berperan sebagai bagian konsumsi
Tim fasilitator akan dibekali dan diberi pelatihan singkat selama sehari
mengenai Program Kancil, yakni tujuan dan tata cara pelaksanaannya. Program
Kancil merupakan media pengenalan gaya hidup sehat kepada anak usia prasekolah
dengan menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Lagu (Song Based Learning).
Tim fasilitator akan diajarkan empat buah lagu bertema kesehatan. Nantinya, tim
fasilitator tersebut yang bertanggung jawab untuk mengajarkannya kepada anak-anak
peserta program Kancil.

Bulan 2-3 : Pelaksanaan program

Pelaksanaan program Kancil (Karaoke Anak Kecil) dilakukan selama tujuh


kali pertemuan dalam delapan minggu. Tiap kali pertemuan berdurasi sekitar dua jam,
kecuali pada saat lomba Kancil.
a. Pertemuan I
Orang tua diundang untuk menghadiri penjelasan program Kancil (Karoke
Anak Kecil), yakni mengenai tujuan, jadwal kegiatan pelatihan lagu, dan lomba
Kancil. Orang tua diminta kerjasamanya untuk membantu terlaksananya program ini
dengan bertindak sebagai pengawas aktivitas anak sehari-hari dan melaporkannya
dalam laporan evaluasi. Pada pertemuan ini, anak-anak diajarkan sebuah lagu
bertema Kebersihan Diri oleh tim fasilitator dan diminta untuk menghafal. Tim
fasilitator akan membantu anak-anak kecil untuk memaknai isi lagu tersebut dengan
memberi contoh gerakan aktivitas seperti mandi, sikat gigi, dan cuci tangan.
Kemudian tim fasilitator memberikan sebuah permainan yang berhubungan dengan
isi lagu tersebut.
b. Pertemuan II
Anak-anak diajarkan dua lagu bertema Makanan Bergizi dan Ayo
Berolahraga oleh tim fasilitator dan diminta untuk menghafal. Tim fasilitator akan
membantu anak-anak kecil untuk memaknai isi lagu tersebut dengan membawa
contoh gambar atau makanan tersebut serta

memberi contoh gerakan-gerakan

olahraga. Kemudian tim fasilitator memberikan sebuah permainan yang


berhubungan dengan isi lagu tersebut.
c. Pertemuan III
Anak-anak diajarkan sebuah lagu bertema Cinta Lingkungan oleh tim
fasilitator dan diminta untuk menghafal. Tim fasilitator akan membantu anak-anak
kecil untuk memaknai isi lagu tersebut dengan memberi contoh tindakan cinta
lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, sayang binatang, sayang
tanaman, dan lain-lain. Kemudian tim fasilitator memberikan sebuah permainan
yang berhubungan dengan isi lagu tersebut.
d. Pertemuan IV
Pertemuan keempat adalah perekaman lagu. Anak-anak kecil diminta untuk
menyanyikan semua lagu yang telah diajarkan dan direkam. Kemudian tim

fasilitator memberikan permainan-permainan sebagai media evaluasi dari keempat


lagu yang telah dihafal.
e. Pertemuan V
Orang tua diundang untuk menyaksikan hasil rekaman lagu anak bertema
kesehatan. Kemudian tiap-tiap anak dibagikan VCD untuk dapat dilihat di rumah
masing-masing. Selain itu, diinformasikan bahwa pada pertemuan keenam akan
diselenggarakan lomba Kancil (Karaoke Anak Kecil). Semua anak-anak diminta
untuk menghadirinya dan berlomba untuk menyajikan penampilan terbaik. Untuk
mempersiapkannya dengan baik, anak-anak diberi kesempatan berlatih selama dua
minggu. Di pertemuan ini pula, orang tua diminta untuk menyerahkan kembali
lembar evaluasi harian anak. Kemudian orang tua diminta kembali untuk mengisi
lembar evaluasi program.
f. Pertemuan VI
Sebagai penutupan dan puncak acara, dilaksanakan lomba Kancil (Karaoke
Anak Kecil) yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Lomba ini diikuti oleh semua anak dari tiga kelompok PAUD. Kemudian ditentukan
urutan penampilan terbaik dan diberikan hadiah berupa piala dan sejumlah uang
tunai. Agar kegiatan semakin meriah, diadakan acara tambahan berupa bazar dan
pemeriksaan kesehatan gratis bagi orang tua anak.
Bulan 4 : Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program
Evaluasi pelaksanaan program yang dilakukan meliputi dua macam yaitu
evaluasi harian dan evaluasi akhir. Evaluasi harian dilakukan oleh orang tua dan tim
fasilitator. Orang tua mengevaluasi aktivitas anak sehari-hari dengan mengisi lembar
evaluasi harian berupa lembar observasi. Lembar evaluasi harian diberikan pada
pertemuan pertama dan diserahkan kembali kepada tim fasilitator di pertemuan
keenam. Lembar evaluasi harian dapat dilihat di lampiran 1. Tim fasilitator
mengadakan evaluasi yang dikemas dalam bentuk permainan. Evaluasi tersebut dapat
berupa tanya jawab tentang gaya hidup sehat anak sehari-hari atau meminta anak
untuk memperagakan gaya hidup sehat sesuai dengan isi lagu yang telah diajarkan.
Lembar evaluasi program adalah kuesioner yang diberikan kepada orang tua
pada pertemuan keenam mengenai gaya hidup sehat anak. Evaluasi program

dinyatakan berhasil apabila anak-anak usia prasekolah dapat mengerti dan memahami
seputar gaya hidup sehat serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bulan 4 : Penyusunan laporan kegiatan
Laporan kegiatan dibuat dengan memberikan hasil kegiatan, analisis hasil, dan
evaluasi kepada pihak-pihak yang terkait dan kepada DIKTI.

I. Jadwal Kegiatan Program


No
1.

Jenis Kegiatan
Perizinan dan persiapan administrasi
a. Pendataan kelompok PAUD di Kecamatan
Tambak Sari, Surabaya, sesuai dengan
kriteria sampel yang telah ditentukan,
b. Persiapan administrasi, meliputi
penggandaan proposal,
c. Perizinan ditujukan kepada pihak-pihak
yang terkait dengan pelaksanaan program,
d. Pembuatan instrumen penunjang, meliputi
poster, spanduk, kaos Kancil, modul, dan

2.
3.

lembar evaluasi
Pembuatan lagu-lagu bertema kesehatan
Persiapan tim fasilitator
- Pembentukan tim fasilitator

4.

- Pelatihan tim fasilitator


Pertemuan I : penjelasan program Kancil,
pemberian lembar evaluasi harian, hafalan
lagu, permainan
Pertemuan II : hafalan lagu, permainan
Pertemuan III : hafalan lagu, permainan
Pertemuan IV : rekaman lagu, permainan
Pertemuan V : membagikan VCD,
pemberian informasi lomba, penyerahan
lembar evaluasi harian, pengisian lembar
evaluasi akhir
Pertemuan VI : lomba Kancil, bazar, dan

5.
6.
7.

pengobatan gratis
Penyusunan laporan sementara
Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program
Penyusunan dan penyerahan laporan

Bulan
1

J. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap

: Adinda Putri Yusri Amrina

b. NIM

: 010710302

c. Fak/Program Studi

: Fakultas Kedokteran Airlangga / Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Airlangga

e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu


2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap

: Faradila Nur Aini

b. NIM

: 010710303

c. Fak/Program Studi

: Fakultas Kedokteran Airlangga / Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Airlangga

e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu


a. Nama Lengkap

: Rahmat Hariyanto

b. NIM

: 010710161

c. Fak/Program Studi

: Fakultas Kedokteran Airlangga / Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Airlangga

e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu


a. Nama Lengkap

: Jifaldi A.M.D.S.

b. NIM

: 010516553

c. Fak/Program Studi

: Fakultas Kedokteran Airlangga / Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Airlangga

e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu


a. Nama Lengkap

: Vita Kusuma Rahmawati

b. NIM

: 010416346

c. Fak/Program Studi

: Fakultas Kedokteran Airlangga / Pendidikan Dokter

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Airlangga

e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

K. Nama dan Biodata Dosen Pendamping


1. Nama Lengkap
: dr. Sulistiawati, M.Kes.
2. NIP

: 140251644.

3. Golongan Pangkat dan : Lektor III D


3. Jabatan Fungsional

: Dosen FK UNAIR

4. Jabatan Struktural

:-

5. Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran


6. Perguruan Tinggi

: Universitas Airlangga

7. Bidang Keahlian

: PLMU Kesehatan Masyarakat - Kedokteran Pencegahan

8. Waktu untuk kegiatan : 5 jam/minggu


L. Biaya
Bidang Kesekretariatan

Nama Barang

Satuan

Harga (Rp)

Jumlah
(Rp)

Penggandaan proposal kegiatan

20 buah

2.500

50.000

Penjilidan proposal kegiatan

20 buah

2.000

40.000

Map untuk perizinan dan administrasi

20 buah

500

10.000

- Warna hitam

1 buah

25.000

25.000

- Berwarna (Merah, Biru, Kuning)

3 buah

25.000

75.000

2 rim

43.000

86.000

5 lembar

2.000

10.000

60 buku

1.000

60.000

Refill tinta printer Epson

Pembuatan modul Gaya Hidup Sehat


Anak

Kertas A4 80 gram

Kertas manila

Penjilidan modul

Pengadaan album rekaman karaoke:

Convert handycam ke format


video CD

CD label untuk cover album


rekaman

CD case

60 keping

5.000

1 pak

300.000

8.000

60 buah

1.000

60.000

15 buah

500

7.500

15 buah

1.000

15.000

15 lembar

2.000

30.000

60 eksemplar

1.000

60.000

Fotokopi Jadwal Acara Program dan


lembar evaluasi untuk fasilitator

Fotokopi handout untuk pelatihan tim


fasilitator

Sertifikat untuk tim fasilitator


Fotokopi lembar evaluasi untuk orang
tua anak (observasi penerapan gaya
hidup sehat anak dan kuesioner evaluasi
program)

Biaya Internet dan komunikasi

80.000

Bidang Perlengkapan

Nama Barang

Satuan

Harga (Rp)

Jumlah
(Rp)

Peminjaman ruang untuk Pelatihan tim


fasilitator selama 1 hari

Hadiah permainan sewaktu kunjungan


ke PAUD PKK (5 kali pertemuan)

1 kali

50.000

50.000

(5x3) = 15 buah

5.000

75.000

Pengadaan kaos untuk peserta

60 buah

20.000

1.200.000

4 kali

60.000

240.000

3 buah

30.000

90.000

2 pak

75.000

150.000

Pengadaan album rekaman karaoke

Peminjaman handycam

Pembelian kaset handycam

CD blank
Hadiah Juara 1 lomba Kancil

150.000

Hadiah Juara 2 lomba Kancil

125.000

Hadiah Juara 3 lomba Kancil

100.000

Piala

3 buah

50.000

150.000

3 buah

50.000

150.000

1 kali

50.000

50.000

Kenang-kenangan untuk PAUD PKK


(berupa plakat dan sertifikat)

Peminjaman ruang untuk Lomba


menyanyi selama 1 hari

Bidang Publikasi dan Dokumentasi

Nama Barang

Satuan

Harga (Rp)

Jumlah
(Rp)

Pembuatan poster (1 macam poster


ukuran kertas A3. 60 poster untuk
peserta, @ 5 poster untuk 3 kelompok
PAUD)
70 buah
Pembuatan spanduk kegiatan lomba

5.000

350.000

Kancil

2 buah

100.000

200.000

100 buah

1.000

100.000

3 buah

8.000

24.000

4 pak

10.000

40.000

Biaya cetak foto 4R (60 buah untuk


peserta; 40 buah untuk laporan kegiatan
program kepada pihak terkait dan
DIKTI)

Biaya cetak foto 10R untuk kelompok


PAUD PKK

Baterai Alkaline AA (untuk kamera


digital)
Bidang Konsumsi

Nama Barang

Satuan

Harga (Rp)

Jumlah
(Rp)

Kue pada saat kegiatan untuk peserta (5


kali pertemuan)

(60x5)=300 kotak

1.500

450.000

(60x2)=120 kotak

2.000

240.000

12 dos

13.000

156.000

Kue pada saat kegiatan untuk orang tua


(2 kali pertemuan)

Air mineral gelas (9 dos untuk peserta,


3 dos untuk fasilitator)

Biaya konsumsi Lomba Kancil:

Konsumsi peserta ketika lomba

60 kotak

4.000

240.000

Konsumsi panitia ketika lomba

20 kotak

4.000

80.000

Komsumsi juri lomba menyanyi

3 kotak

5.000

15.000

Air mineral gelas ketika lomba

3 dos

13.000

39.000

Air mineral botol ketika lomba

3 botol

1.500

4.500

Bidang Transportasi
Nama Barang

Satuan

Harga (Rp)

Jumlah
(Rp)

Biaya transportasi ke tiga tempat selama

45 liter

6.000

270.000

lima kali pertemuan


Total Pengeluaran Kegiatan

5.650.000

M. Daftar Pustaka
Author, Nazhori. 2007. PAUD berbasis Learning by Doing. [Disitasi pada tanggal 20
September 2008 pukul 06.34]. Diambil dari: http://www.family-writing.com/?
p=31.
Dispendik. 2008. 422.329 Anak Usia Dini Belum Bersekolah Genjot Sosialisasi,
Dispendik Gandeng RT-RW. [Disitasi pada tanggal 20 September 2008 pukul
05.56].
Diambil
dari:
http://www.dispendik.surabaya.go.id/disdiksite/index.php?
det=1&kd=news&id=110.
Jawa Pos. 2008. Dinas P dan K Fokus Garap PAUD. [Disitasi pada tanggal 20
September
2008
pukul
05.56].
Diambil
dari:
http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=24447.
Kosasih. 2008. Dilema Tumbuh Kembang PAUD di Indonesia. [Disitasi pada tanggal 20
September
2008
pukul
06.27].
Diambil
dari:
http://www.jugaguru.com/column/21/tahun/2008/bulan/09/tanggal/04/id/791/.
Masjkuri, Siti Umajah. 2007. Perbaikan Kampung Komprehensif dan Dampaknya
terhadap Kesejahteraan Sosial serta Kemandirian Masyarakat Miskin
Kampung Kumuh di Kota Surabaya. [disitasi pada tanggal 15 September
2008 pukul 20.00]. Diambil dari: http://www.damandiri.or.id/cetakartikel.php?
id=606
Santrock, J.W. 2002. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta :
Erlangga.
Sismanto. 2007. Program Pendidikan Anak Usia Dini. [Disitasi pada tanggal 20
September
2008
pukul
05.07].
Diambil
dari:
http://mkpd.wordpress.com/2007/07/17/program-pendidikan-anak-usia-dini/.
Wikimedia. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. [Disitasi pada tanggal 20 September
2008
pukul
05.00].
Diambil
dari:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini.

N. Lampiran
Lampiran 1. Lembar Evaluasi Materi Bagi Orang Tua
Lembar Observasi Perilaku Gaya Hidup Sehat Anak
Pencapaian Materi

Bulan .
1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Cuci Tangan dan kebersihan diri


Mencuci tangan tiap
sebelum dan sesudah
makan
Mencuci tangan selepas
bermain
Mandi dua kali sehari
Memotong kuku 1x
seminggu
Sikat gigi setelah makan
dan sebelum tidur

Makan Makanan Bergizi


Makan nasi atau makanan
cukup karbohidrat
Makan lauk pauk
Makan sayur-sayuran
Makan buah
Minum susu

Rajin olahraga
Olahraga 1x seminggu

Cinta lingkungan
Membuang sampah pada
tempatnya
Membantu ibu menyapu
lantai
Membantu ibu menyiram
tanaman

Tabel yang tersedia diisi dengan tanda centang () untuk setiap kegiatan yang dilakukan anak di rumah.
Monitoring perilaku gaya hidup sehat anak dilakukan selama tiga bulan sejak kegiatan dimulai

24

25

26

27

28

29

30

31

Lampiran 2.
Form Evaluasi Program Untuk Orang Tua
NO
1

2
3
4
5
6
7
8
9

10
11
12
13
14
15

EVALUASI KEGIATAN
Apakah menurut Anda kegiatan ini
bermanfaat bagi anak dalam
membentuk perilaku gaya hidup
sehat?
Apakah anak-anak memutar album
rekaman di rumah
Apakah anak-anak mendengarkan
lagu-lagu pada album rekaman lebih
dari 3 kali dalam seminggu?
Apakah anak-anak menyanyikan lagu
rekaman mereka dengan keras di
rumah lebih dari 5 x seminggu?
Apakah anak-anak menempelkan
poster kesehatan di dinding rumah?
Apakah anak-anak menceritakan
kegiatan ini kepada Anda sebagai
orang tua?
Apakah anak-anak merasa senang
mengikuti kegiatan Kancil tiap
minggu (sampai 5 kali pertemuan)?
Apakah anak-anak membuka modul
yang diberikan dan membacanya di
rumah?
Apakah anak-anak menceritakan
materi yang disampaikan kepada
anggota keluarga lainnya (misal:
kakak, ayah, ibu, kakek, nenek)?
Apakah anak-anak menerapkan
materi yang disampaikan di rumah?
Apakah kegiatan ini perlu dilanjutkan
untuk membentuk gaya hidup sehat
pada anak?
Usulan kegiatan dalam
menindaklanjuti program Kancil
KRITIK terhadap keseluruhan
program Kancil
SARAN terhadap keseluruhan
program Kancil
KESAN terhadap keseluruhan
program Kancil

YA

TIDAK

Lampiran 3.
Form Evaluasi Bagi Fasilitator
Kelompok PAUD
Fasilitator (nama/ peran):

1; ../ .
2; ../ .
3; ../ .
4; ../ .
5; ../ .

Pertemuan ke:
KEAKTIfAN
NO

NAMA

MENERIMA
MATERI

BERMAIN

BERNYANYI

KEMAMPUAN
TOTAL NILAI
MENGHAFAL
KEAKTIFAN
LAGU

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Catatan oleh fasilitator:
Keterangan:
1; Form evaluasi diisi oleh koordinator fasilitator pada saat kegiatan dilakukan
2; Rentang angka keaktivan menggunakan skala 1-10. Nilai maksimal keaktivan anak
dalam setiap pertemuan adalah 40. Nilai total sampai pertemuan kelima adalah 200.
3; Pada akhir kegiatan diberikan nilai keaktivan anak yang akan disampaikan kepada
orang tua dengan rincian:

151-200 :
121-150 :
s.d. 120 :

anak SANGAT aktif dalam mengikuti kegiatan


anak CUKUP aktif dalam mengikuti kegiatan
anak KURANG aktif dalam mengikuti kegiatan

Lampiran 4
Kisi-Kisi Materi Modul Gaya Hidup Sehat Anak
A. Kebersihan diri :
Meliputi kegiatan cuci tangan, mandi dan sikat gigi yang benar, membersihkan
ruang tidur, kebersihan kuku, membersihkan BAB dan BAK, dan memakai pakaian
bersih.
1. Cuci tangan:
Kegiatan memberikan pengetahuan dan melatih anak untuk menggunakan sabun
pencuci tangan atau larutan pembersih tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas.
Serta memberikan pembelajaran tentang waktu untuk mencuci tangan, antara lain
sebagai berikut:

Setelah menggunakan kamar kecil

Menyentuh rambut, wajah dan badan

Bersin, batuk atau menggunakan sapu-tangan atau tisu

Menangani bahan kimia yang mungkin dapat mempengaruhi keamanan


makanan

Membuang kantong sampah

Membersihkan meja atau mengumpulkan piring kotor

Menyentuh baju atau pakaian setelah bermain

Menyentuh apapun yang mungkin dapat mencemari tangan, seperti perkakas


yang belum bersih, perlengkapan kerja atau pakaian untuk mencuci.

2. Mandi :
Kegiatan memberikan pengetahuan dan melatih anak untuk mandi dimulai
dengan menerangkan jenis peralatan mandi seperti handuk, sabun dan sampo.
Kemudian memberikan informasi mengenai waktu yang dianjurkan untuk mandi yaitu
pagi hari setelah bangun tidur dan sore hari setelah aktivitas disiang hari. Serta
bagaimana cara mandi yang benar.

3. Sikat gigi :
Kegiatan memberikan pengetahuan dan melatih anak untuk sikat gigi meliputi
persiapan alat-alat sikat gigi dan cara menyikat gigi yang benar. Adapun cara menyikat
gigi yang benar adalah sebagai berikut:

Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi

Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti
mencungkil)

Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah

Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam
dan luar gigi dengan cara tersebut.

Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan

B. Makanan Bergizi :
Memberikan informasi dan pembelajaran tentang Komposisi Bahan Makanan
bergizi kepada anak yang diperlukan tubuh, meliputi :

Protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, mengganti atau memperbaiki selsel yang aus atau rusak, serta mendukung ketahanannya.

Karbohidrat yang merupakan sumber tenaga bagi seseorang. Mereka yang


bekerja dengan tenaga fisik memerlukan karbohidrat yang lebih banyak daripada
pekerja kantor yang menggunakan tenaga pikiran.

Lemak sebagai sumber tenaga dan penghangat tubuh. Lemak juga berfungsi
sebagai pelindung organ-organ penting seperti paru-paru, jantung dan hati.

Mineral seperti kalsium, ferum, yodium, mangan, khlor, fosfor dan jenis-jenis
mineral lainnya. Mineral-mineral ini membuat tubuh kuat, kokoh, menolong
pembekuan darah, pembuatan hemoglobin dan mengatur metabolisme tubuh.

Vitamin-vitamin untuk kesehatan urat syarat, mencegah pendarahan, untuk


pertumbuhan, untuk gigi, menolong pembekuan darah, serta mencegah infeksi.

Air untuk mengatur proses sistem tubuh

C. Ayo Berolahraga:
Kemampuan anak untuk melakukan gerakan terstruktur atau terlibat dalam
aktivitas kompetisi berbeda menurut tingkatan umur. Sehingga dalam pemberian materi
maupun kegiatan beraktivitas secara langsung harus dibedakan. Adapun gerakan yang
dapat dilakukan oleh seorang anak sesuai periode sebagai berikut :

Periode umur 2-3 tahun :


Gerakan yang dapat dilakukan sifatnya belum terstruktur, seperti berlari,
berayun-ayun, memanjat, dan bermain air. Pada usia 2 tahun, anak sudah mampu
melompat dengan satu atau kedua kaki, dan berlari. Pada usia 3 tahun, ia sudah
bisa berubah-ubah arah (dari kanan ke kiri, dari depan ke belakang) dengan
mudah. Umumnya, anak belum siap untuk bergabung ke dalam olahraga yang
berstruktur atau terlibat dalam aktivitas kompetisi.

Periode umur 4-5 tahun :


Gerakan anak mulai bisa menggelindingkan bola besar, menangkap bola, serta
mengendarai sepeda roda tiga. Kegiatan seperti berenang atau bersenam mulai
disukai oleh anak.

Periode umur 5-6 tahun:


Banyak keterampilan yang sudah dikuasainya, termasuk baris-berbaris, latihan
keseimbangan (berjalan di atas titian balok), memanjat, berayun,
bergelantungan, berguling, berputar, dan lain-lain. Pada usia ini juga bisa
diajarkan gerak dalam tari dan lagu.

D. Cinta lingkungan :
Kegiatan untuk memberikan motivasi kepada anak untuk senantiasa menjaga
kebersihan lingkungan di di dalam rumah maupun sekitar rumah. Kebersihan di dalam
rumah dapat dilakukan dengan melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan
mengepel lantai, mencuci peralatan makan, membersihkan kamar mandi dan toilet, serta
membuang sampah pada tempatnya. Sedangkan kebersihan di sekitar rumah dimulai
dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah
dari sampah.
Informasi tentang kebersihan dan keadaan lingkungan yang lebih besar seperti
keadaan alam di Indonesia dan dunia, masalah kesehatan yang terkait lingkungan serta
global warming juga diberikan sebagai sumber informasi awal untuk menumbuhkan

sikap cinta lingkungan. Anak dimotivasi untuk melakukan kegiatan hemat energy
seperti menggunakan listrik dan air seperlunya, menghabiskan makanan yang
dihidangkan, dan pengurangan pemakaian plastik.

Anda mungkin juga menyukai