Sejarah Perkembangan Komputer
Sejarah Perkembangan Komputer
Manusia sejak dahulu kala sudah berusaha membuat suatu alat yang dapat
melakukan kegiatan kalkulasi secara repetitif dengan tingkat kesalahan yang sekecil –
kecilnya. Sebelum era komputasi digital dimulai, manusia sudah mulai menggunakan
beberapa jenis alat untuk membantu perhitungan.
Alat yang paling tua adalah abacus yang kini di Indonesia lebih dikenal dengan
nama sempoa. Alat ini pertama kali digunakan pada 300 tahun sebelum masehi.
Walaupun saat ini abacus lebih berkembang di daerah asia timur, pada awalnya abacus
dalam bentuk primitif dikembangkan oleh bangsa Babylonia. Selain itu juga ditemukan
suatu rangkaian desain dari Leonardo Da Vinci mengenai suatu alat hitung, namun alat
ini belum dapat direalisasikan
Pada tahun 1617 seorang ilmuan matematika asal Skotlandia bernama John
Napier menemukan fungsi logaritma. Kemudian fungsi ini dikembangkan untuk
membuat suatu tabel hitung yang diberi nama Napier’s Bones. Napier’s Bones ini berupa
stik – stik kayu yang diberi cetakan angka – angka yang akan memunculkan pola hasil
penambahan dan perkalian.
Set asli dari Napier’s Bones
Era Komputasi Mekanis
Alat komputasi mekanis yang pertama kali dibuat adalah Calculating Clock yang
dibuat oleh professor Whilhelm Schickard asal Jerman pada tahun 1623. Namun alat ini
belum diketahui secara meluas karena sang penemunya meninggal tidak lama setelah
alatnya selesai karena menderita penyakit.
Pada tahun 1642 Blaise Pascal membuat Pascaline yaitu alat hitung otomatis
berbasis gear. Alat ini hanya dapat melakukan operasi penambahan sebanyak 6bit.
Beberapa tahun kemudian seorang ilmuan Jerman bernama Wilhelm Leibniz membuat
suatu alat hitung dengan 4 jenis operasi dasar matematika yang sering disebut dengan
nama Stepped Reckoner yang sistem kerjanya menggunakan sistem angka biner.
Joseph Marie Jacquard pada tahun 1801membuat suatu alat yang memiliki nilai
historis sangat tinggi pada sejarah dunia komputer. Joseph menemukan suatu alat
bernama Punched Cards yang dapat dipakai untuk menyimpan suatu instruksi sehingga
dapat digunakan berkali – kali.
Pada tahun 1822 ahli matematika asal Inggris bernama Charles Babbage mulai
membuat proyek alat hitung mekanis dengan nama Difference Engine. Disponsori oleh
pemerintah Inggris, namun hingga sepuluh tahun berlalu proyek ini tak kunjung selesai.
Akhirnya dana proyek pengembangan mesin ini diputus. Namun Charles Babbage tidak
menghentikan proyeknya. Dengan mengganti sistem mekanisme kerja proyeknya,
akhirnya alat hitung tersebut selesai dan diberi nama Analytic Engine. Pada mesin ini
punched cards dapat digunakan sebagai input angka dan juga hasil dari perhitungan dapat
disimpan untuk digunakan pada kegiatan penghitungan berikutnya.
Bagian kecil Difference Machine
Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah
komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali. Pihak sekutu juga
membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak
Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk
memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak
terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama,
colossus bukan merupakan komputer serbaguna (general-purpose computer), ia hanya
didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga
kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir. Walaupun begitu, komputer
– komputer generasi awal ini merupakan tonggak start awal dari usaha pengembangan
komputer.
Kegiatan pengembangan komputer dimulai oleh Howard H. Aiken, seorang
insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM. Howard berhasil memproduksi kalkulator
elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan
bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic
Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia
menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin
tersebut beropreasi dengan lambat (membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan
tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan
perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Gambar Mark I
Gambar LARC
Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di
bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua
ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga
memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini:
printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang
diterima secaa luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis
besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.
Gambar IBM 1401
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di
dalam yang memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan
kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer
dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk
atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada
saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan
Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini
menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika
yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk
memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir baru bermunculan
(programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai
bermunculan.
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit
dan komponen- komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan
komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI)
memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi
jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping
yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran
komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan
komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC
dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit,
memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil.
Pada tahun 1982, Steve Jobs yang merupakan pendiri dari Apple Computer mulai
memasarkan produk PC dengan nama Lisa. Lisa merupakan PC yang mulai
dikembangkan sejak tahun 1978 dan merupakan PC pertama yang memiliki GUI
(Graphical User Interface). Lisa juga merupakan PC pertama yang dapat menerima input
dari mouse.
Gambar Lisa PC
Personal System atau yang lebih dikenal dengan nama PS/2 merupakan PC
generasi ketiga yang dirilis oleh IBM yang mulai masuk di pasaran pada tahun 1987.
Selain sudah dilengkapi dengan external output yang legendaris ps/2 keyboard dan mouse
juga dilengkapi dengan VGA Video standard. Fitur – fitur pada IBM PS/2 inilah yang
menjadi salah satu standar dalam pasar penjualan komputer.
Processor Intel i486 yang dirilis oleh Intel pada tahun 1989 merupakan processor
pertama dengan jumlah transistor lebih dari satu juta unit dengan clock speed 50 Mhz.
Pada tahun 1993 Intel kembali merilis edisi perbaikan dari Intel P4 yaitu Intel P5.
Merupakan seri pengembangan dari Intel P4 dengan menggunakan dual pipelines, FPU
yang lebih cepat, serta jalur data bus yang lebih luas. Intel P5 ini dapat dikatakan sebagai
processor x86 superscalar yang pertama.
Gambar intel P4 (kiri) dan intel P5 (kanan)
Setelah terakhir kali merilis P5 pada tahun 1993, tahun 1997 Intel kembali
hadir dengan Pentium II yang memiliki 7,5 juta transistor dengan clock speed
mencapai 450 Mhz. Selain merilis untuk seri PC, Intel juga merilis Pentium II
untuk kelas server dengan nama Pentium II Xeon. Pentium II ini masih
merupakan bagian dari koleksi processor seri X86. Pada tahun 1999 Intel merilis
Pentium III, tidak terlalu banyak perubahan mencolok dari Pentium II ke Pentium
III. Pentium III masih masuk dalam koleksi processor seri X86. Satu hal yang
menarik dari Processor ini adalah Pentium III merupakan processor pertama yang
clock speednya sudah bisa mencapai lebih dari 1 Ghz.
Selain di kelas processor, revolusi juga terjadi di bidang kartu grafis. Dari
segmen kartu grafis Nvidia dan ATI saling kejar mengejar mengeluarkan kartu
grafis dengan performa tinggi. Seperti Nvidia yang mengeluarkan kartu grafis
mulai dari seri 8000, seri 9000, hingga seri yang terbaru yaitu seri 200 dan ATI
dengan seri 4000 dan 5000. Nvidia mengusung teknologi CUDA yaitu teknologi
yang dapat membuat kartu grafis juga ambil bagian dalam melakukan komputasi
sehingga pemrosesan data terutama data yang berhubungan dengan grafis seperti
konversi film dan rendering gambar menjadi lebih cepat. Sedangkan ATI
mengusung teknologi DirectX 11 yang merupakan standar grafis terbaru yang
akan segera diterapkan pada berbagai game dan aplikasi grafis.
Gambar kartu grafis dengan chipset Nvidia seri 260 dan Radeon seri 5780
Update terbaru dari dunia komputer adalah ketika Intel merilis seri
processor terbarunya, yaitu core i series. Diperkenalkan pada publik pertama kali
pada akhir tahun 2008. Terdapat 3 jenis seri core i yang dirilis ke pasaran, yaitu
seri core i7, core i5, dan core i3. Pada processor seri core i sudah tidak lagi
menggunakan teknologi FSB melainkan menggunakan teknologi QPI (quick path
interconnect) can berfungsi untuk mengitegrasikan tiap – tiap core pada processor
dan juga sekaligus menjadi memory controller. Motherboard yang dapat
menggunakan processor ini adalah processor yang socket processornya sudah
menggunakan socket tipe LGA 1156 atau LGA 1366. Seri processor Intel ini juga
sudah mendukung teknologi konfigurasi RAM triple channel.