Mineral
Batubara
Deskripsi
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian pengelolaan dan
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang
Senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia
tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan,
baik dalam bentuk lepas atau padu [Psl 1 angka 2]
Endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa
tumbuh-tumbuhan [Psl 1 angka 3]
Pertambangan
mineral
Pertambangan
Batubara
Usaha
Pertambangan
Pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas
bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah [Psl 1 angka 4]
Pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen
padat, gambut, dan batuan aspal [Psl 1 angka 5]
Kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan
kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
pascatambang [Psl 1 angka 6]
Komoditas
tambang mineral
dan batu bara
- uranium,
- monasit
- magnesium
- tembaga
- timah
- bismuth
- wolfram
- kromit
- cadmium
- magnetit
- niobium
- erbium
- cesium
- hafnium
- rhodium
- selenium
- zenotin
- kalium
- perak
- nikel
-molibdenum
- titanium
- antimoni
- galium
- besi
- zirkonium
- ytterbium
- lanthanum
- scandium
- osmium
- telluride
- grafit
- kriolit
- belerang
- talk
- oker
- zeolit
- gipsum
- pirofilit
- tawas
- clay
- arsen
- yodium
- fosfat
- mika
- fluorit
- kaolin
- dolomit
- kuarsit
- batu kuarsa
- toseki
- perlit
- granodiorit
- peridotit
- leusit
- batu apung
- chert
- krisoprase
- kristal kuarsa
- kayu terkersikan - tanah urug
- agat
- kalsedon
- batu gunung
- jasper
- giok
- kerikil sungai
- gamet
- top
- kerikil sungai ayak - diorit
- kerikil galian
tanpa pasir
- quarry besar
dari bukit
- kerikil berpasir
- batu kali
- pasir urug
alami (sirtu)
- urukan tanah
- pasir pasang
- bahan timbunan
setempat
pilihan (tanah)
- batu gamping
- tanah merah
- pasir laut
(laterit)
- pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral
bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi
pertambangan
e)batubara meliputi:
- bitumen padat
- batuan aspal
- batubara
- gambut
Sumber: UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
WPN atau Wilayah Pencadangan Negara, yaitu bagian dari WP yang dicadangkan untuk
kepentingan strategis nasional (daerah yang dicadangkan untuk komoditas tertentu dan
daerah konservasi dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan).
Gambar I.1 Pembagian Wilayah Pertambangan (WP)
Usaha pertambangan mineral dan batubara memiliki tahapan kegiatan seperti terlihat pada Tabel I.2.
Tahapan tersebut sesuai dengan pengertian dari pertambangan itu sendiri (lihat Tabel I.1).
Tabel I.2 Tahapan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Kegiatan Utama
Deskripsi
1. Penyelidikan Tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui
Umum
kondisi geologi regional dan indikasi adanya
mineralisasi
2. Eksplorasi
Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara terperinci dan teliti
tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan
sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi
mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup
3. Studi
Kelayakan
Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara rinci seluruh
aspek yang berkaitan untuk menentukan
kelayakan ekonomis dan teknis usaha
pertambangan, termasuk analisis mengenai
dampak lingkungan serta perencanaan
pascatambang
4. Konstruksi
IUP
IUPK
IPR
Eksplorasi Eksplorasi
IUP
IUPK
IPR
Eksplorasi Eksplorasi
IUP
Operasi
Produksi
IUP
Operasi
Produksi
IUP
Operasi
Produksi
IUPK
Operasi
Produksi
IUPK
Operasi
Produksi
IUPK
Operasi
Produksi
IUP
Operasi
Produksi
IUPK
Operasi
Produksi
IPR
IUP
Operasi
Produksi
IUPK
Operasi
Produksi
IPR
9. Kegiatan
Kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah
Pascatambang akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha
IUP
pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan
Operasi
alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh Produksi
wilayah penambangan
IUPK
Operasi
Produksi
IPR
Sumber: Pasal 1, 36, 67, dan 76 UU No. 4 Tahun 2009 dan PP No. 23/2010
IPR
IPR
IPR
Deskripsi
Pengembangan
dan Konstruksi
Produksi
semua kegiatan mulai dari bahan galian dari Cadangan Terbukti ke permukaan
bumi sampai siap untuk dipasarkan, dimanfaatkan, atau dioleh lebih lanjut
Deskripsi Kegiatan
penyelidikan secara geologi umum atau geofisik
yang dilakukan di daratan, dan/atau dari udara
dengan maksud untuk membuat peta geologi
umum atau untuk menetapkan tanda-tanda
adanya bahan galian
3) Geologi dan
Geofisika
Jenis Biaya
Biaya pengambilan
contoh, dan
Biaya Pembebasan
tanah/tanam tumbuh, dan
Biaya administrasi
eksplorasi
4) Pemboran
Eksplorasi
5) Evaluasi
Biaya penyelidikan
gravitasi,
Biaya penyelidikan
magnetik, dan
Biaya penyelidikan
seismik
Biaya pemboran,
termasuk peralatan bor,
kegiatan untuk mengkaji apakah suatu cadangan biaya untuk kegiatan evaluasi
secara teknis layak untuk ditambang dan
mempunyai nilai komersial. Kegiatan pada tahap
pengenalisisan dampak lingkungan, perijinan
yang dibutuhkan, metode penambangan, proses
pengolahan, survei mengenai transportasi,
prasarana yang dibutuhkan, anggaran yang
dibutuhkan, serta nilai pasar cadanagn dan
rencana produksi
Pengembangan
& Konstruksi
1) Kegiatan
kegiatan pengurusan perijinan dalam lingkup
administrasi
pertambangan umum guna mendukung
dimulainya pelaksanaan kegitan pengembangan
dan konstruksi
a. Biaya Pengembangan
(i) Biaya administrasi:
2) Kegiatan
teknis
biaya pengurusan
perijinan dan Kuasa
Pertambangan, biaya
pembebasan tanah
(ii) Biaya pembersihan
lahan (land clearing), dan
(iii) Biaya pembukaan
tambang, termasuk
pengupasan lapisan
tanah (sebelum produksi).
b. Biaya Konstruksi
(i) Biaya pembuatan
prasarana,
(ii) Biaya pembuatan atau
pengadaan bangunan,
dan
(iii) Biaya pembuatan
atau pengadaan mesin
dan peralatan.
Produksi
1) Pengupasan
lapisan tanah
2) Pengambilan
bahan galian
Biaya penggalian
Biaya penyemprotan,
3) Pencucian
bahan galian
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Penimbunan bahan
galian
Biaya pembentukan
ukuran/besarnya bahan
galian sesuai dengan
yang ditetapkan
perusahaan
Biaya-biaya pengeloalan
a. Penyusunan dokumen Analis Mengenai lingkungan hidup meliputi tetapi
tidak terbatas pada
Dampak lingkungan (AMDAL)
kegiatankegiatan tersebut di atas.
b. Upaya pencegahan pencemaran sungai Pada dasarnya biaya ini
oleh air hasil penirisan tambang, berupa merupakan biaya pengadaan
pembuatan kolam pengendap lumpur di prasarana PLH, biaya yang timbul
sekitar: lokasi penggalian, dumping area, atas usaha mengurangi dan
dan stockpile. Termasuk dalam kegiatan mengendalikan dampak negatif
ini adalah pengurasan lumpur dari kolam kegiatan pertambangan
pengendap.
c.
j.
k.
l.
Selain perbedaan tahapan proses perizinan dan administrasi, di dalam Gambar I.2, tahapan
penjualan pada PSAK 33 (Revisi 1994) tidak tercakup di dalam tahapan kegiatan usaha
pertambangan. Ini berbeda dengan ketentuan di dalam UU No. 4/2009. Kegiatan usaha
pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batubara menurut UU No. 4/2009
termasuk dalam tahapan kegiatan pertambangan minerba.
Gambar I.2 Perbandingan Tahapan Kegiatan Pertambangan Menurut UU No. 4/2009 dan PSAK 33
(Revisi 1994)
Penjelasan
a. badan usaha (swasta, BUMN, atau BUMD)
b. koperasi
c.
Pemberi
izin
Pemberian
WIUP
Pemberian
IUP
WIUP adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP [Psl 1 angka 31 UU
No. 4/2009]
IUP tidak dapat digunakan selain yang dimaksud dalam pemberian IUP [Psl 41
UU 4/2009]
lingkungan; dan
d. finansial
Persyaratan
1 surat permohonan;
susunan direksi/pengurus dan
2
daftar pemegang saham
3 Susunan pengurus
4 surat keterangan domisili
5 NPWP
6 KTP
akte pendirian yang bergerak di
7
bidang usaha pertambangan
8 Profil entitas
Badan Usaha
Koperasi
Perseorangan
Firama/CV
ML&B MNL& ML&B MNL& ML&B MNL& ML&B
MNL&B
B
B
B
B
B
B
B
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
X
X
-
X
X
-
X
X
X
-
X
-
X
X
X
X
-
X
X
-
Sumber: PP 23/2010 (ML&BB = Mineral Logam dan Batubara; MNL&B = Mineral Non Logam dan
Batuan)
b. Persyaratan Teknis dan Lingkungan
IUP
IUP
Eksplorasi
Syarat
Teknis
Deskripsi
1. daftar riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga ahli
pertambangan dan/atau geologi yang berpengalaman paling
sedikit 3 (tiga) tahun;
IUP Operasi
Produksi
Sumber: PP 23/2010
c. Persyaratan Finansial
1. Laporan keuangan tahun terakhir yang sudah diaudit akuntan publik.
2. Menempatkan jaminan kesungguhan lelang dalam bentuk uang tunai di bank pemerintah
sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai kompensasi data informasi atau dari total biaya
pengganti investasi untuk lelang WIUP yang telah berakhir.
3. Pernyataan bersedia membayar nilai lelang WIUP dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima)
hari kerja, setelah pengumuman pemenang lelang
See
more
at:
http://www.transformasi.net/articles/read/140/izin-usahapertambangan.html#sthash.Jd6Q8RYz.dpuf
Penjelasan
a. penduduk setempat, baik orang perseorangan maupun kelompok masyarakat
b. koperasi
Pemberi izin
Pemberian
WPR
Pemberian
IPR
bupati/walikota
persyaratan finansial
Orang
perseorangan
Persyaratan
Administratif
Surat permohonan
KTP
Komoditas tambang yang dimohon
Surat keterangan dari kelurahn/desa setempat
NPWP
akte pendirian koperasi yang telah disahkan oleh pejabat
yang berwenang
Teknis (surat pernyataan yang berisi informasi di bawah
ini)
sumuran pada IPR paling dalam 25 meter
menggunakan pompa mekanik, penggelundungan atau
permesinan dengan jumlah tenaga maksimal 25 horse
power untuk 1 (satu) IPR
tidak menggunakan alat berat dan bahan peledak
Finansial (laporan keuangan 1 (satu) tahun terakhir)
Kelompok
Koperasi
Masyarakat
X
X
X
X
-
X
X
X
-
X
X
X
X
X
-
X
-
X
X
Penjelasan
a. BUMN
BUMD
badan usaha swasta
Pemberi izin Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertambangan mineral
dan batubara
Pemberian
WIUPK
Dalam hal peminat lebih dari 1 (satu) BUMN / BUMD, WIUPK diberikan
dengan cara lelang.
d. Dalam hal tidak ada BUMN atau BUMD yang berminat, WIUPK
ditawarkan kepada badan usaha swasta yang bergerak dalam bidang
pertambangan mineral atau batubara dengan cara lelang
Pemberian
IUPK
IUPK diberikan oleh Menteri kepada BUMN, BUMD, atau badan usaha swasta
setelah mendapatkan WIUPK
Tabel I.11 Persyaratan Administratif IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi Produksi mineral logam atau
batubara
N
Persyaratan
o
1. Surat permohonan
2. Profil badan usaha
Akte pendirian badan usaha yang bergerak di bidang usaha pertambangan yang
3.
telah disahkan oleh pejabat yang berwenang
4. NPWP
5. susunan direksi dan daftar pemegang saham
6. surat keterangan domisili
Priorita
Lelang
s
X
X
X
-X
--
X
X
X
-X
X
b. Persyaratan Teknis
1) Pengalaman di bidang pertambangan mineral atau batubara paling sedikit 3 (tiga) tahun, atau bagi
perusahaan baru harus mendapat dukungan dari perusahaan induk, mitra kerja, atau afiliasinya
yang bergerak di bidang pertambangan.
2) Mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang tenaga ahli dalam bidang pertambangan dan/atau geologi
yang berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun.
3) Rencana kerja dan anggaran biaya untuk kegiatan 1 (satu) tahun eksplorasi
c. Persyaratan Lingkungan dan Finansial
Tabel I.12 menguraikan persyaratan lingkungan dan finansial IUP Eksplorasi dan IUP Operasi
Produksi. Uraian tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 23/2010.
Tabel I.12 Persyaratan Lingkungan dan Finansial IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi
IUP
Syarat
Deskripsi
IUPK
Lingkunga pernyataan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di
Eksplorasi
n
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Finansial a) bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan
eksplorasi; dan
b) bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi atau sesuai
dengan surat penawaran
IUPK Operasi Lingkunga a) pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan
Produksi
n
perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup; dan
b) persetujuan dokumen lingkungan hidup sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan
Finansial a) laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan
publik; dan
b) bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir
Sumber: PP No. 23/2010
See
more
at:
http://www.transformasi.net/articles/read/142/izin-usaha-pertambangankhusus.html#sthash.NEXDn5R4.dpuf
D. Kontrak Karya
Pasal 169 UU 4/2009 di antaranya menjelaskan bahwa pada saat UU 4/2009 mulai berlaku, yaitu 12
Januari 2009, kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B)
yang telah ada sebelum berlakunya UU 4/2009 tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya
kontrak/perjanjian. Ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya dan PKP2B disesuaikan
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak UU 4/2009 diundangkan kecuali mengenai penerimaan
negara.
1. Dasar Pengaturan Kontrak Karya
Untuk kontrak karya, asal mula kata ini berawal dari Pasal 10 UU 11/1967, khususnya penjelasannya,
yang menyebutkan sbb.:
(1) Menteri dapat menunjukan pihak lain sebagai kontraktor apabila diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan yang belum atau tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Instansi Pemerintah atau
Perusahaan Negara yang bersangkutan selaku pemegang kuasa ertambangan. (2) Dalam
mengadakan perjanjian karya dengan kontraktor seperti yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini
Instansi Pemerintah atau Perusahaan Negara harus berpegang pada pedoman-pedoman, petunjukpetunjuk, dan syarat-syarat yang diberikan oleh Menteri. (3) Perjanjian karya tersebut dalam ayat (2)
pasal ini mulai berlaku sesudah disahkan oleh Pemerintah setelah berkonsultasi dengan Dewan
Perwakilan Rakyat apabila menyangkut eksploitasi golongan a sepanjang mengenai bahan-bahan
galian yang ditentukan dalam pasal 13 Undang-undang ini dan/atau yang perjanjian karyanya
berbentuk penanaman modal asing.
Di dalam penjelasannya disebutkan bahwa Pasal 10 UU 11/1967 tersebut menjadi dasar untuk
kontrak karya baik dengan pihak modal dalam Negeri maupun dengan modal Asing. Konsultasi
termaksud dilakukan dengan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat c.q. Komisi yang bersangkutan.
Penentuan penempatan Kontrak Karya dan pelaksanaannya diatur dengan cara yang paling
menguntungkan bagi Negara dan masyarakat. Sementara itu, secara definitif pengertian kontrak
karya terlihat pada Tabel I.13.
Tabel I.13 Perbandingan Definisi Kontrak Karya
Definisi
1)
Referensi
kontrak karya adalah suatu perjanjian antara pemerintah RI Pasal 1 Keputusan Menteri
dengan perusahaan swasta asing atau patungan antara asing Pertambangan dan Energi No.
1409.K/201/M.PE/1996
Sumber: Salim (2005) dalam Hukum Pertambangan di Indonesia, hal. 127-131, PT RajaGrafindo
Persada
Selain UU No. 11/1967, landasan hukum kontrak karya meliputi:
a) UU No. 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing jo. UU No. 11/1970 tentang perubahan dan
tambahan UU No. 1/1967
b) UU No. 6/1968 tentang penanaman modal dalam negeri jo. UU No. 12/1970 tentang perubahan
dan tambahan UU No. 6/1968
Generasi
1967
I
Generasi 1968II
1983
bagi hasil mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 352 Tahun 1971
Pembagian hasil
1) emas: 1% dari harga jika harga emas sebesar USD 300 dolar per troy
ons dan 2% dari harga jika harga emas mencapai USD 400 per troy ons.
2) perak: 1% jika harga USD 10 per troy ons dan 2% per troy ons jika
harga USD 15 per troy ons
Generasi 1983III
1986
Generasi 1986IV
1994
Generasi 1994V
1996
Generasi 1996VI
1998
Generasi 1998VII
2004
Generasi 2004VIII
2008
Definisi
Referensi
Pasal 1 Keppres 49/1981
1. disesuaikan menjadi IUP atau IPR sesuai dengan ketentuan PP 23/2010 dalam jangka waktu
paling lambat 3 (tiga) bulan sejak berlakunya PP 23/2010 dan khusus BUMN dan BUMD,
untuk IUP Operasi Produksi merupakan IUP Operasi Produksi pertama;
2. menyampaikan rencana kegiatan pada seluruh wilayah kuasa pertambangan sampai dengan
jangka waktu berakhirnya kuasa pertambangan kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;
3. melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka waktu paling lambat 5
(lima) tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara.
See
more
at:
pertambangan.html#sthash.1jlMmDsq.dpuf
http://www.transformasi.net/articles/read/145/kuasa-