Anda di halaman 1dari 23

TUGAS ALJABAR LINEAR

Oleh:
I Made Arya Gunawan (1429051006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015

Transformasi dari R2 ke R2:

Seorang peneliti akan mengukur kecepatan arus air sungai yang panjangnya 7 km dengan
cara menghanyutkan sebuah bola. Ia mulai menghanyutkan bola tersebut dari hulu sungai
pada pukul 07.00, dan bola tiba di hilir sungai pada pukul 07.30.
Dari permasalahan di atas didapat bahwa bola mengalami perubahan posisi (jarak) dan
perubahan waktu.
I. Jika perubahan itu kita pandang satu demi satu yaitu perubahan jarak saja dan perubahan
waktu saja, maka :
a. bola bergeser dari titik awal (sebut saja titik 0) bergerak sesuai dengan arus sungai,
berakhir pada jarak 7 km dari titik awal. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai
translasi (satu dimensi) yaitu x2 = x1 + 7 dengan gambar x1
x2
7

dimana x1 adalah posisi awal dan x2 adalah posisi akhir.


b. bola bergerak dimulai dari waktu awal (yaitu 07.00) dan berakhir pada pukul
07.30. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai translasi (satu dimensi yaitu : t 2 = t1 +
00.30 dengan gambar :t1
dimana t1 adalah waktu awal
t2
00.30

bola bergerak dan t2 adalah waktu akhir bola bergerak.


II. Jika perubahan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan yaitu sebagai perubahan jarak
sekaligus waktu (dua dimensi yaitu dimensi waktu dan jarak) maka pada awalnya bola
diam pada pukul 07.00 dengan kata lain pada pukul 07.00 bola menempuh jarak 0 km,
hal ini ditulis posisi bola pada titik (07.00, 0) selanjutnya bola bergerak sesuai arus
sungai dan berhenti pada pukul 07.30 dengan menempuh jarak 7 km ditulis posisi bola
pada titik (07.30, 7). Pemahaman ini dapat disajikan dalam grafik dua dimensi sebagai
berikut :
Jarak (km)
B

7
A

III.

Waktu

07.00
Apabila uraian
pada 07.30
I dan II dibuatkan matriksnya (notasi aljabar linear) maka :
1. Untuk translasi satu dimensi (perubahan jarak saja dan perubahan waktu saja)
dapat dibuatkan notasi aljabar linearnya sebagai berikut :
a. pada perubahan jarak saja, karena merupakan translasi satu dimensi dan

x 2 x1 7

berdasarkan persamaan x2 = x1 + 7 maka matriksnya adalah


.
b. demikian pula pada perubahan waktu saja karena ini merupakan translasi satu
dimensi dengan persamaan t2 = t1 + 00.30 maka matriksnya adalah

t 2 t1 00.30

2. Untuk translasi dua dimensi (perubahan jarak dan waktu) dapat dibuatkan notasi

aljabar linearnya sebagai berikut

t2
t1 00.30
x x 7

2
1

IV.Notasi-notasi matriks yang disajikan pada bagian III adalah merupakan transformasi,
karena
1. untuk translasi satu dimensi
x 2 x1 7
a. pada perubahan jarak saja, matriks
tersebut memetakan satu
1
titik x1 dalam R dengan tepat satu titik x2 dalam R1 dan ini merupakan
transformasi dari R1 ke R1.
t 2 t1 00.30
b. Pada perubahan waktu saja, matriks
memetakan satu titik t1
1
1
dalam R dengan tepat satu titik t2 dalam R dan ini merupakan transformasi
dari R1 ke R1.
t2
t1 00.30
x x 7

2
1
2. untuk translasi dua dimensi, matriks
memetakan satu titik (
t 1 , x1
) dalam R2 dengan tepat satu titik (t 2 , x 2) dalam R2 sehingga ini
merupakan transformasi dari R2 ke R2.

Transformasi dari R3 ke R3 :
Dua buah roda berjari-jari 14 cm dan 28 cm digelindingkan di jalan dengan laju relatif
tetap. Jika roda pertama berputar 20 kali dan roda kedua berputar 40 kali maka roda
pertama menempuh jarak 1760 cm dan roda kedua menempuh jarak 7040 cm.
Dari permasalahan di atas didapat bahwa terjadi perubahan jari-jari roda, perubahan
banyaknya putaran dan perubahan jarak yang ditempuh kedua roda.
I. Jika perubahan kedua roda itu kita pandang satu demi satu yaitu perubahan jari-jari saja,
perubahan banyaknya putaran saja dan perubahan jarak yang ditempuh saja, maka :
a. jari-jari roda pertama adalah 14 cm dan jari-jari roda kedua adalah 28 cm,
sehingga terjadi perubahan jari-jari yaitu jari-jari roda kedua sama dengan dua
kali jari-jari roda pertama. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai dilatasi (satu
dimensi) dengan faktor 2, yaitu r 2 = 2.r1 dimana r1 adalah jari-jari roda pertama
dan r2 adalah jari-jari roda kedua.
b. roda pertama berputar sebanyak 20 kali sedangkan roda kedua bergerak sebanyak
40 kali, sehingga terjadi perubahan banyaknya putaran antara roda pertama
dengan roda kedua yaitu banyaknya putaran roda kedua sama dengan 2 kali
banyaknya putaran roda pertama. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai dilatasi
(satu dimensi) dengan faktor 2, yaitu x 2 = 2.x1 dimana x1 adalah banyaknya
putaran roda pertama dan x2 adalah banyaknya putaran roda kedua.
c. roda pertama menempuh jarak 1760 cm dan roda kedua menempuh jarak 7040
cm, sehingga terjadi perubahan jarak tempuh yaitu jarak tempuh roda kedua sama
dengan 4 kali jarak tempuh roda pertama. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai
dilatasi (satu dimensi) dengan faktor 4, yaitu y2 = 4.y1 dimana y1 adalah jarak
tempuh roda pertama dan y2 adalah jarak tempuh roda kedua.
II. Jika perubahan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan yaitu sebagai perubahan jari-jari
roda sekaligus banyaknya putaran dan jarak tempuh roda (tiga dimensi) maka roda

III.

pertama dengan jari-jari 14 cm menggelinding sebanyak 20 kali putaran dengan


menempuh jarak 1760 cm, hal ini bisa ditulis dengan (14, 20, 1760) dan roda kedua
dengan jari-jari 28 cm menggelinding sebanyak 40 kali putaran dengan menempuh
jarak 7040, hal ini bisa ditulis dengan (28, 40, 7040). Perubahan yang terjadi dapat
dituliskan dengan (r2 , x2 , y2) = (2.r1 , 2.x1 , 4.y1) dimana r1 adalah jari-jari roda
pertama dan r2 adalah jari-jari roda kedua, x1 adalah banyaknya putaran roda pertama
dan x2 adalah banyaknya putaran roda kedua, y1 adalah jarak tempuh roda pertama dan
y2 adalah jarak tempuh roda kedua.
Apabila uraian pada I dan II dibuatkan matriksnya (notasi aljabar linear) maka :
1. Untuk dilatasi satu dimensi (perubahan jari-jari saja, perubahan banyaknya putaran
saja dan perubahan jarak tempuh saja) dapat dibuatkan notasi aljabar linearnya
sebagai berikut :
a. pada perubahan jari-jari saja, karena merupakan dilatasi satu dimensi dan

r2 2. r1

berdasarkan persamaan r2 = 2.r1 maka matriksnya adalah


.
b. pada perubahan banyaknya putaran saja, karena ini merupakan dilatasi satu

x2 2. x1

dimensi dengan persamaan x2 = 2.x1 maka matriksnya adalah


.
c. pada perubahan jarak tempuh saja, karena ini merupakan dilatasi satu dimensi

y 2 4. y1

dengan persamaan y2 = 4.y1 maka matriksnya adalah


2. untuk dilatasi tiga dimensi (perubahan jari-jari, banyaknya putaran dan jarak
tempuh) dapat dibuatkan notasi aljabar linearnya sebagai berikut

r2 2.r1 2 0 0
x 2.x 0 2 0
1
2

y 2 4.y1 0 0 4

r1
x
1
y1

IV.
a. R3 di atas adalah himpunan (panjang jari-jari, banyak putaran, jarak tempuh)
Bilangan yang mungkin untuk panjang jar-jari adalah bilangan real postif,
demikian pula halnya untuk banyak putaran dan jarak tempuh adalah bilangan real
positif..
V(R , + , .) jelas bahwa invers dari bilangan positif tidak dalam V , ini berarti V
bukan ruang vektor.
b. R3 adalah himpunan (r, p, s)
r adalah perubahan panjang jari-jari, r dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya :

(i)
jari-jari awal 14 berubah menjadi jari-jari 14,1 ; r = 14,1 14 = 0,1 R

(ii)
jari-jari awal 14,1 berubah menjadi jari-jari 14 ; r = 14 14,1 = -0,1 R
2
(iii)
jari-jari awal 14 berubah menjadi jari-jari 14
;
2
2

r = 14
14 = 14(
-1) R

2
jari-jari awal 14
berubah menjadi jari-jari 14 ;
2
2
r = 14 14
= 14(1 ) R
p adalah perubahan banyak putaran, p dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya :

(i)
banyak putaran awal 10 kali berubah menjadi 20 kali ; p = 20 10 = 10 R

(ii)
banyak putaran awal 20 kali berubah menjadi 10 kali ; p = 10 20 = -10 R
2
(iii)
banyak putaran awal 10 kali berubah menjadi 10
kali ;
2
2

p = 10
10 = 10(
- 1) R
2
(iv)
banyak putaran awal 10
kali berubah menjadi 10 kali ;
2
2
p = 10 10
= 10(1 ) R
Demikian pula dengan s adalah perpindahan yang terjadi pada roda, s dapat
mengambil nilai semua bilangan real.
Domain dari relasi ini adalah V = (R3 , + , . ) yang anggotanya adalah (r, p, s)
seperti yang telah didefinisikan di atas dan kodomainnya adalah W = (R3 , + , . )
yang anggotanya adalah (r, p, s) seperti yang telah didefinisikan di atas. Selanjutnya
kita tunjukkan bahwa domain dan kodomain tersebut merupakan ruang vektor
dengan melihat terpenuhinya 10 aksioma ruang vektor sebagai berikut :
(i)
Domain :

Misalkan : x, y, z V dengan x = (r1 , p1 , s1) , y = (r2 , p2 , s2) dan z = (r3 , p3 ,


s3)
1) x + y = (r1 , p1 , s1) + (r2 , p2 , s2) = (r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2)
V bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa
triple (r, p, s) dalam V.
2) x + y = (r1 , p1 , s1) + (r2 , p2 , s2) = (r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2)
= (r2 + r1 , p2 + p1 , s2 + s1) = (r2 , p2 , s2) + (r1 , p1 , s1) = y + x.
Bersifat komutatif.
3) x + (y + z) = (r1 , p1 , s1) + ((r2 , p2 , s2) + (r3 , p3 , s3))
= (r1 , p1 , s1) + (r2 + r3 , p2 + p3 , s2 + s3)
= (r1 + r2 + r3 , p1 + p2 + p3 , s1 + s2 + s3)
= ((r1 + r2) + r3 , (p1 + p2) + p3 , (s1 + s2) + s3)
= (r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2) + (r3 , p3 , s3)
= (x + y) + z

4) Terdapat vektor nol dalam V yaitu 0 V dengan 0 = (0, 0, 0) sedemikian


sehingga :
0 + x = (0, 0, 0) + (r1 , p1 , s1) = (0 + r1 , 0 + p1 , 0 + s1) = (r1 , p1 , s1) = x
dan
x + 0 = (r1 , p1 , s1) + (0, 0, 0) = (r1 + 0 , p1 + 0 , s1 + 0) = (r1 , p1 , s1) = x
5) Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-r1,-p1,-s1)
maka :
(iv)

(ii)

x + -x = (r1 , p1 , s1) + (-r1,-p1,-s1) = (r1+ (-r1), p1 + (-p1), s1 + (-s1))


= (0, 0, 0,) = 0
-x + x = (-r1,-p1,-s1) + (r1 , p1 , s1) = (-r1 + r1, -p1 + p1, -s1 + s1)
= (0, 0, 0) = 0
6) Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(r1 , p1 , s1) = (k.r1 , k.p1 , k.s1)
V bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan tripel (r, p, s) dalam V.
7) Untuk setiap x, y dalam V dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((r1 , p1 , s1) + (r2 , p2 , s2)) = k ((r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2)
= (k.r1 + k.r2 , k.p1 + k.p2 , k.s1 + k.s2)
= (k.r1, k.p1, k.s1) + (k.r2, k.p2, k.s2) = k(r1 , p1 , s1) + k(r2 , p2 , s2)
= k.x + k.y
8) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (r1 , p1 , s1) = ((k + m).r1 , (k + m).p1 , (k + m).s1)
= (kr1 + mr1 , k p1 + mp1 , k s1 + ms1)
= (kr1 , kp1 , ks1) + (mr1 , mp1 , ms1)
= k(r1 , p1 , s1) + m(r1 , p1 , s1)
= k.x + m.x
9) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :
k(m.x) = k(m(r1 , p1 , s1)) = k(mr1 , mp1 , ms1) = (kmr1 , kmp1 , kms1)
= km (r1 , p1 , s1) = km.x
10) 1.x = 1(r1 , p1 , s1) = (1.r1 , 1.p1 , 1.s1) = (r1 , p1 , s1) = x
Jadi V adalah ruang vektor.
Kodomain

Misalkan : x, y, z W dengan x = (r1 , p1 , s1) , y = (r2 , p2 , s2) dan z = (r3 ,


p3 , s3)
1) x + y = (r1 , p1 , s1) + (r2 , p2 , s2) = (r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2)
W bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa
triple (r, p, s) dalam W.
2) x + y = (r1 , p1 , s1) + (r2 , p2 , s2) = (r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2)
= (r2 + r1 , p2 + p1 , s2 + s1) = (r2 , p2 , s2) + (r1 , p1 , s1) = y + x.
Bersifat komutatif.
3) x + (y + z) = (r1 , p1 , s1) + ((r2 , p2 , s2) + (r3 , p3 , s3))
= (r1 , p1 , s1) + (r2 + r3 , p2 + p3 , s2 + s3)
= (r1 + r2 + r3 , p1 + p2 + p3 , s1 + s2 + s3)
= ((r1 + r2) + r3 , (p1 + p2) + p3 , (s1 + s2) + s3)
= (r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2) + (r3 , p3 , s3)
= (x + y) + z

4) Terdapat vektor nol dalam W yaitu 0


W dengan 0 = (0, 0, 0)
sedemikian sehingga :
0 + x = (0, 0, 0) + (r1 , p1 , s1) = (0 + r1 , 0 + p1 , 0 + s1) = (r1 , p1 , s1) = x
dan
x + 0 = (r1 , p1 , s1) + (0, 0, 0) = (r1 + 0 , p1 + 0 , s1 + 0) = (r1 , p1 , s1) = x
5) Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-r1,-p1,-s1)
maka :
x + -x = (r1 , p1 , s1) + (-r1,-p1,-s1) = (r1+ (-r1), p1 + (-p1), s1 + (-s1))
= (0, 0, 0,) = 0

-x + x = (-r1,-p1,-s1) + (r1 , p1 , s1) = (-r1 + r1, -p1 + p1, -s1 + s1)


= (0, 0, 0) = 0
6) Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(r1 , p1 , s1) = (k.r1 , k.p1 , k.s1)
W bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan tripel (r, p, s) dalam W.
7) Untuk setiap x, y dalam W dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((r1 , p1 , s1) + (r2 , p2 , s2)) = k ((r1 + r2 , p1 + p2 , s1 + s2)
= (k.r1 + k.r2 , k.p1 + k.p2 , k.s1 + k.s2)
= (k.r1, k.p1, k.s1) + (k.r2, k.p2, k.s2) = k(r1 , p1 , s1) + k(r2 , p2 , s2)
= k.x + k.y
8) Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (r1 , p1 , s1) = ((k + m).r1 , (k + m).p1 , (k + m).s1)
= (kr1 + mr1 , k p1 + mp1 , k s1 + ms1)
= (kr1 , kp1 , ks1) + (mr1 , mp1 , ms1)
= k(r1 , p1 , s1) + m(r1 , p1 , s1)
= k.x + m.x
9) Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :
k(m.x) = k(m(r1 , p1 , s1)) = k(mr1 , mp1 , ms1) = (kmr1 , kmp1 , kms1)
= km (r1 , p1 , s1) = km.x
10) 1.x = 1(r1 , p1 , s1) = (1.r1 , 1.p1 , 1.s1) = (r1 , p1 , s1) = x
Jadi W adalah ruang vektor.
r2 2.r1 2 0 0 r1
p 2.p 0 2 0 p
1
2

1
s 2 4.s1 0 0 4 s1
Dan perlu juga dilihat apakah
merupakan suatu
fungsi. Untuk itu dapat kita tunjukkan sebagai berikut :
(i)
Ambil x dalam V dengan x = (r1 , p1 , s1), maka terdapat f(x1) = (r1 , p1 , s1)

r1 ' 2.r1 2 0 0
p ' 2.p 0 2 0
1
1

s1 ' 4.s 1 0 0 4

(ii)

r1
p
1
s1

dalam W yang memenuhi


. Sehingga setiap
anggota domain (yaitu V) memiliki pasangan di kodomain (yaitu W)
Ambil x1 dan x2 dalam V dengan x1 = (r1 , p1 , s1) dan x2 = (r2 , p2 , s2), maka
terdapat f(x1) dan f(x2) dalam W dengan f(x1) = (r1 , p1 , s1) dan
f(x2) = (r2 , p2 , s2). Jika x1 = x2 atau (r1 , p1 , s1) = (r2 , p2 , s2) maka :
r1 ' 2.r1 2 0 0 r1
p ' 2.p 0 2 0 p
1
1

1
s1 ' 4.s1 0 0 4 s1
f(x1) =
2 0 0 r2 2.r2 r2 '
0 2 0 p 2.p p '
2

2
2
0 0 4 s 2 4.s 2 s 2 '
=
= f(x2).

r1 ' 2.r1 2 0 0
p ' 2.p 0 2 0
1
1

s1 ' 4.s1 0 0 4

r1
p
1
s1

Dengan demikian
adalah suatu fungsi. Dan karena
bentuk tersebut adalah fungsi dengan domain dan kodomainnya merupakan ruang
vektor maka dapat disimpulkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah transformasi.
Transformasi dari R4 ke R4 :
Ayah membeli es balok dengan ukuran 80 cm x 40 cm x 30 cm. Ayah membawa es batu
tersebut dari tempat membelinya sampai di rumah, sepanjang perjalanan es terkena sinar
matahari dari temperatur 150C sampai temperatur 200C sehingga es tersebut mencair
hingga ukuran es menjadi 76 cm x 35 cm x 24 cm
Dari permasalahan di atas didapat bahwa terjadinya perubahan temperatur diikuti dengan
perubahan panjang balok es, perubahan lebar balok es dan perubahan tinggi balok es.
I. Jika perubahan es tersebut kita pandang satu demi satu yaitu perubahan temperatur saja,
perubahan panjang balok es saja, perubahan lebar balok es saja dan perubahan tinggi
balok es saja, maka :
a. temperatur awal adalah 150C dan temperatur akhir adalah 200C, sehingga terjadi
perubahan temperatur yaitu temperatur akhir sama dengan temperatur awal
ditambah 50C. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu
s2 = s1 + 5 dimana s1 adalah temperatur awal dan s2 adalah temperatur akhir.
b. es mencair mengakibatkan panjang balok es berkurang dari 80 cm menjadi 76 cm,
sehingga terjadi perubahan panjang balok es yaitu panjang balok es setelah
mencair sama dengan panjang balok es sebelum mencair dikurangi 4 cm.
Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu p 2 = p1 + (-4)
dimana p1 adalah panjang balok es sebelum mencair dan p 2 adalah panjang balok
es setelah mencair.
c. es mencair mengakibatkan lebar balok es berkurang dari 40 cm menjadi 35 cm,
sehingga terjadi perubahan lebar balok es yaitu lebar balok es setelah mencair
sama dengan lebar balok es sebelum mencair dikurangi 5 cm. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu l2 = l1 + (-5) dimana l1 adalah
lebar balok es sebelum mencair dan l2 adalah lebar balok es setelah mencair.
d. es mencair mengakibatkan tinggi balok es berkurang dari 30 cm menjadi 24 cm,
sehingga terjadi perubahan tinggi balok es yaitu tinggi balok es setelah mencair
sama dengan tinggi balok es sebelum mencair dikurangi 6 cm. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu t2 = t1 + (-6) dimana t1 adalah
tinggi balok es sebelum mencair dan t2 adalah tinggi balok es setelah mencair.
II. Jika perubahan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan yaitu sebagai perubahan
temperatur, perubahan panjang balok es, perubahan lebar balok es dan sekaligus
perubahan tinggi balok es maka pada temperatur awal 150C panjang balok es 80 cm
lebar balok es 40 cm dan tinggi balok es 30 cm, hal ini bisa ditulis dengan (15, 80, 40,
30) dan pada temperatur akhir 200C panjang balok es 76 cm lebar balok es 35 cm dan
tinggi balok es 24 cm, hal ini bisa ditulis dengan (20, 76, 35, 24). Perubahan yang

III.

terjadi dapat dituliskan dengan (s2 , p2 , l2 , t2) = (s1 + 5 , p1 + (-4) , l1 + (-5) , t1 + (-6))
dimana s1 adalah temperatur awal dan s2 adalah temperatur akhir, p1 adalah panjang
balok es sebelum mencair dan p2 adalah panjang balok es setelah mencair, l 1 adalah
lebar balok es sebelum mencair dan l2 adalah lebar balok es setelah mencair, t1 adalah
tinggi balok es sebelum mencair dan t2 adalah tinggi balok es setelah mencair.
Uraian di atas dapat dibuatkan matriksnya sebagai berikut :
s2 s1 5
p p 4
2 1

l2 l1 5

t 2 t1 6

IV.R4 adalah himpunan (s, p, l, t)


s adalah perubahan temperatur, s dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya:

(i)
temperatur awal 15 berubah menjadi temperatur 20 ; r = 15 20 = -5 R

(ii)
temperatur awal 25 berubah menjadi temperatur 27 ; r = 20 15 = 5 R
5
(iii)
temperatur awal 15 berubah menjadi tempratur 15
;
5
5

s = 15
15 = 15(
-1) R
5
(iv)
temperatur awal 15
berubah menjadi temperatur 15 ;
5
5
s = 15 15
= 15(1 ) R
p adalah perubahan panjang balok es, p dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya :

(i)
panjang balok es awal 76 berubah menjadi 80 ; p = 76 80 = -4 R

(ii)
panjang balok es awal 80 berubah menjadi 76 ; p = 80 76 = 4 R
2
(iii)
panjang balok es awal 80 berubah menjadi 80
;
2
2

p = 80
80 = 80(
- 1) R
2
(iv)
panjang balok es awal 90
berubah menjadi 90 ;
2
2
p = 80 80
= 80(1 ) R
Demikian pula dengan l adalah perubahan lebar balok es dan t adalah perubahan tinggi
balok es, l dan t dapat mengambil nilai semua bilangan real.
Domain dari relasi ini adalah V = (R4 , + , . ) yang anggotanya adalah (s, p, l, t) seperti
yang telah didefinisikan di atas dan kodomainnya adalah W = (R4 , + , . ) yang
anggotanya adalah (s, p, l, t) seperti yang telah didefinisikan di atas. Selanjutnya kita
tunjukkan bahwa domain dan kodomain tersebut merupakan ruang vektor dengan
melihat terpenuhinya 10 aksioma ruang vektor sebagai berikut :

a. Domain :

Misalkan : x, y, z V dengan x = (s1 , p1 , l1 , t1) , y = (s2 , p2 , l2 , t2) dan z = (s3 ,


p3 , l3 , t3)
1) x + y = (s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , p2 , l2 , t2) = (s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
V bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa 4-tupel
(s , p , l , t) dalam V.
2) x + y = (s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , p2 , l2 , t2) = (s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
= (s2 + s1 , p2 + p1 , l2 + l1 , t2 + t1) = (s2 , p2 , l2 , t2) + (s1 , p1 , l1 , t1)
= y + x.
Bersifat komutatif.
3) x + (y + z) = (s1 , p1 , l1 , t1) + ((s2 , p2 , l2 , t2) + (s3 , p3 , l3 , t3))
= (s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 + s3 , p2 + p3 , l2 + l3 , t2 + t3)
= (s1 + s2 + s3 , p1 + p2 + p3 , l1 + l2 + l3 , t3 + t2 + t3)
= ((s1 + s2) + s3 , (p1 + p2) + p3 , (l1 + l2) + l3 , (t3 + t2) + t3)
= (s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2) + (s3 , p3 , l3 , t3)
= (x + y) + z

4) Terdapat vektor nol dalam V yaitu 0


V dengan 0 = (0, 0, 0, 0) sedemikian
sehingga :
0 + x = (0, 0, 0, 0) + (s1 , p1 , l1 , t1) = (0 + s1 , 0 + p1 , 0 + l1 , 0 + t1)
= (s1 , p1 , l1 , t1) = x
dan
x + 0 = (s1 , p1 , l1 , t1) + (0, 0, 0, 0) = (s1 + 0 , p1 + 0 , l1 + 0 , t1 + 0)
= (s1 , p1 , l1 , t1) = x
5) Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-s1, -p1, -l1, -t1)
maka:
x + -x = (s1 , p1 , l1 , t1) + (-s1, -p1, -l1, -t1) = (s1+(-s1), p1+(-p1), l1+(-l1), t1+(-t1))
= (0, 0, 0, 0) = 0
-x + x = (-s1, -p1, -l1, -t1) + (s1 , p1 , l1 , t1) = (-s1+s1, -p1+p1, -l1+l1, -t1+t1)
= (0, 0, 0, 0) = 0
6) Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(s1 , p1 , l1 , t1) = (k.s1 , k.p1 , k.l1 , k.t1)
V bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan 4-tupel (s , p , l , t) dalam V.
7) Untuk setiap x, y dalam V dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , p2 , l2 , t2))
= k ((s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2)
= (k.s1 + k.s2 , k.p1 + k.p2 , k.l1 + k.l2 , k.t1 + k.t2)
= (k.s1, k.p1, k.l1, k.t1) + (k.s2, k.p2, k.l2, k.t1)
= k(s1 , p1 , l1 , t1) + k(s2 , p2 , l2 , t2)
= k.x + k.y
8) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (s1 , p1 , l1 , t1)
= ((k + m).s1 , (k + m).p1 , (k + m).l1, (k + m).t1)
= (ks1 + ms1 , k p1 + mp1 , k l1 + ml1, kt1 + mt1)
= (ks1, k p1, k l1, kt1) + (ms1 , mp1 , ml1, mt1)
= k(s1 , p1 , l1 , t1) + m(s2 , p2 , l2 , t2)
= k.x + m.x
9) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :

k(m.x) = k(m(s1 , p1 , l1 , t1)) = k(ms1 , mp1 , ml1 , mt1)


= (kms1 , kmp1 , kml1 , kmt1) = km (s1 , p1 , l1 , t1) = km.x
10) 1.x = 1(s1 , p1 , l1 , t1) = (1.s1 , 1.p1 , 1.l1 , 1.t1) = (s1 , p1 , l1 , t1) = x
Jadi V adalah ruang vektor.
(iii)
Kodomain

Misalkan : x, y, z W dengan x = (s1 , p1 , l1 , t1) , y = (s2 , p2 , l2 , t2) dan z =


(s3 , p3 , l3 , t3)
1) x + y = (s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , p2 , l2 , t2) = (s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
W bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa
4-tupel (s , p , l , t) dalam W.
2) x + y = (s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , p2 , l2 , t2) = (s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
= (s2 + s1 , p2 + p1 , l2 + l1 , t2 + t1) = (s2 , p2 , l2 , t2) + (s1 , p1 , l1 , t1)
= y + x.
Bersifat komutatif.
3) x + (y + z) = (s1 , p1 , l1 , t1) + ((s2 , p2 , l2 , t2) + (s3 , p3 , l3 , t3))
= (s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 + s3 , p2 + p3 , l2 + l3 , t2 + t3)
= (s1 + s2 + s3 , p1 + p2 + p3 , l1 + l2 + l3 , t3 + t2 + t3)
= ((s1 + s2) + s3 , (p1 + p2) + p3 , (l1 + l2) + l3 , (t3 + t2) + t3)
= (s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2) + (s3 , p3 , l3 , t3)
= (x + y) + z

4) Terdapat vektor nol dalam V yaitu 0 V dengan 0 = (0, 0, 0, 0) sedemikian


sehingga :
0 + x = (0, 0, 0, 0) + (s1 , p1 , l1 , t1) = (0 + s1 , 0 + p1 , 0 + l1 , 0 + t1)
= (s1 , p1 , l1 , t1) = x
dan
x + 0 = (s1 , p1 , l1 , t1) + (0, 0, 0) = (s1 + 0 , p1 + 0 , l1 + 0 , t1 + 0)
= (s1 , p1 , l1 , t1) = x
5) Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-s1, -p1, -l1,
-t1) maka:
x + -x = (s1 , p1 , l1 , t1) + (-s1, -p1, -l1, -t1)
= (s1+(-s1), p1+(-p1), l1+(-l1), t1+(-t1)) = (0, 0, 0, 0) = 0
-x + x = (-s1, -p1, -l1, -t1) + (s1 , p1 , l1 , t1) = (-s1+s1, -p1+p1, -l1+l1, -t1+t1)
= (0, 0, 0, 0) = 0
6) Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(s1 , p1 , l1 , t1) = (k.s1 , k.p1 , k.l1 , k.t1)
W bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan 4-tupel (s , p , l , t) dalam W.
7) Untuk setiap x, y dalam W dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((s1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , p2 , l2 , t2))
= k ((s1 + s2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2)
= (k.s1 + k.s2 , k.p1 + k.p2 , k.l1 + k.l2 , k.t1 + k.t2)
= (k.s1, k.p1, k.l1, k.t1) + (k.s2, k.p2, k.l2, k.t1)
= k(s1 , p1 , l1 , t1) + k(s2 , p2 , l2 , t2)
= k.x + k.y
8) Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (s1 , p1 , l1 , t1)
= ((k + m).s1 , (k + m).p1 , (k + m).l1, (k + m).t1)
= (ks1 + ms1 , k p1 + mp1 , k l1 + ml1, kt1 + mt1)

= (ks1, k p1, k l1, kt1) + (ms1 , mp1 , ml1, mt1)


= k(s1 , p1 , l1 , t1) + m(s2 , p2 , l2 , t2)
= k.x + m.x
9) Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :
k(m.x) = k(m(s1 , p1 , l1 , t1)) = k(ms1 , mp1 , ml1 , mt1)
= (kms1 , kmp1 , kml1 , kmt1) = km (s1 , p1 , l1 , t1) = km.x
10) 1.x = 1(s1 , p1 , l1 , t1) = (1.s1 , 1.p1 , 1.l1 , 1.t1) = (s1 , p1 , l1 , t1) = x
Jadi W adalah ruang vektor.
Dan perlu juga dilihat apakah merupakan suatu fungsi. Untuk itu dapat kita
tunjukkan sebagai berikut :
1) Ambil x dalam V dengan x = (s1 , p1 , l1 , t1), maka terdapat f(x1) = (s1 , p1 , l1 ,

s1 ' s1 5 s1 5
p ' p 4 p (4)
1 1
1

l1 ' l1 5 l1 ( 5)


t1 ' t1 6 t1 (6)

t1) dalam W yang memenuhi


. Sehingga setiap
anggota domain (yaitu V) memiliki pasangan di kodomain (yaitu W)
2) Ambil x1 dan x2 dalam V dengan x1 = (s1 , p1 , l1 , t1) dan x2 = (s2 , p2 , l2 , t2),
maka terdapat f(x1) dan f(x2) dalam W dengan f(x1) = (s1 , p1 , l1 , t1) dan
f(x2) = (s2 , p2 , l2 , t2). Jika x1 = x2 atau (s1 , p1 , l1 , t1) = (s2 , p2 , l2 , t2) maka:
f(x1) = = f(x2).
s1 ' s1 5 s1 5
p ' p 4 p (4)
1 1
1

l1 ' l1 5 l1 ( 5)


t1 ' t1 6 t1 (6)
Dengan demikian
adalah suatu fungsi. Dan karena
bentuk tersebut adalah fungsi dengan domain dan kodomainnya merupakan ruang
vektor maka dapat disimpulkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah transformasi.
Transformasi dari R5 ke R5 :
Ayah membeli es batu berbentuk balok dengan ukuran 90 cm x 30 cm x 25 cm. Ayah
membawa es batu tersebut dari tempat membelinya pada pukul 15.00 sampai di rumah
pukul 15.20, sepanjang perjalanan es terkena sinar matahari dari temperatur 25 0C sampai
temperatur 270C sehingga es tersebut mencair (jika bentuk es tidak berubah) hingga ukuran
es menjadi 85 cm x 25 cm x 20 cm
Dari permasalahan di atas didapat bahwa terjadinya perubahan temperatur, perubahan
waktu diikuti dengan perubahan panjang balok es, perubahan lebar balok es dan perubahan
tinggi balok es.
I. Jika perubahan es tersebut kita pandang satu demi satu yaitu perubahan temperatur saja,
perubahan waktu saja, perubahan panjang balok es saja, perubahan lebar balok es saja
dan perubahan tinggi balok es saja, maka :
a. temperatur awal (di tempat membeli es) adalah 27 0C dan temperatur akhir (di
tempat berjualan) adalah 250C, sehingga terjadi perubahan temperatur yaitu
temperatur akhir sama dengan temperatur awal ditambah 20C. Pernyataan ini bisa

dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu s 2 = s1 + 2 dimana s1 adalah


temperatur awal dan s2 adalah temperatur akhir.
b. Ayah es bergerak dari tempat membeli es batu pada pukul 15.00 ke tempat ia
berjualan tiba pukul 15.20, sehingga terjadi perubahan waktu. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu q2 = q1 + 00.20 dimana q1 adalah
waktu awal dan q2 adalah waktu akhir.
c. es mencair mengakibatkan panjang balok es berkurang dari 90 cm menjadi 85 cm,
sehingga terjadi perubahan panjang balok es yaitu panjang balok es setelah
mencair sama dengan panjang balok es sebelum mencair dikurangi 5 cm.
Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu p 2 = p1 + (-5)
dimana p1 adalah panjang balok es sebelum mencair dan p 2 adalah panjang balok
es setelah mencair.
d. es mencair mengakibatkan lebar balok es berkurang dari 30 cm menjadi 25 cm,
sehingga terjadi perubahan lebar balok es yaitu lebar balok es setelah mencair
sama dengan lebar balok es sebelum mencair dikurangi 5 cm. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu l2 = l1 + (-5) dimana l1 adalah
lebar balok es sebelum mencair dan l2 adalah lebar balok es setelah mencair.
e. es mencair mengakibatkan tinggi balok es berkurang dari 25 cm menjadi 20 cm,
sehingga terjadi perubahan tinggi balok es yaitu tinggi balok es setelah mencair
sama dengan tinggi balok es sebelum mencair dikurangi 5 cm. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu t2 = t1 + (-5) dimana t1 adalah
tinggi balok es sebelum mencair dan t2 adalah tinggi balok es setelah mencair.
II. Jika perubahan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan yaitu sebagai perubahan
temperatur, perubahan waktu, perubahan panjang balok es, perubahan lebar balok es
dan sekaligus perubahan tinggi balok es maka pada pukul 15.00 dengan temperatur
awal 250C panjang balok es 90 cm lebar balok es 30 cm dan tinggi balok es 25 cm, hal
ini bisa ditulis dengan (25, 15.00, 90, 30, 25) dan tiba di tempat ia berjualan pada
pukul 15.20 dengan temperatur akhir 270C panjang balok es 85 cm lebar balok es 25
cm dan tinggi balok es 20 cm, hal ini bisa ditulis dengan (27, 15.20, 85, 25, 20).
Perubahan yang terjadi dapat dituliskan dengan (s2 , q2 , p2 , l2 , t2) = (s1 + 2 , q2 + 00.20
, p1 + (-5) , l1 + (-5) , t1 + (-5)) dimana s1 adalah temperatur awal dan s2 adalah
temperatur akhir, q1 adalah waktu awal dan p2 adalah waktu akhir, p1 adalah panjang
balok es sebelum mencair dan p2 adalah panjang balok es setelah mencair, l 1 adalah
lebar balok es sebelum mencair dan l2 adalah lebar balok es setelah mencair, t1 adalah
tinggi balok es sebelum mencair dan t2 adalah tinggi balok es setelah mencair.
III.
Uraian di atas dapat dibuatkan matriksnya (notasi aljabar linearnya) sebagai berikut :
s 2 s1 2

q q 00.20
2 1

p 2 p1 5
l l 5
2 1

t 2 t1 5
IV.R5 adalah himpunan (s, q, p, l, t)
s adalah perubahan temperatur, s dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya:


temperatur awal 27 berubah menjadi temperatur 25 ; r = 25 27 = -2 R

(ii)
temperatur awal 25 berubah menjadi temperatur 27 ; r = 27 25 = 2 R
5
(iii)
temperatur awal 27 berubah menjadi tempratur 27
;
5
5

s = 27
27 = 27(
-1) R
5
(iv)
temperatur awal 27
berubah menjadi temperatur 27 ;
5
5
s = 27 27
= 27(1 ) R
p adalah perubahan panjang balok es, p dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya :

(i)
panjang balok es awal 90 berubah menjadi 85 ; p = 85 90 = -5 R

(ii)
panjang balok es awal 85 berubah menjadi 90 ; p = 90 85 = 5 R
2
(iii)
panjang balok es awal 90 berubah menjadi 90
;
2
2

p = 90
90 = 90(
- 1) R
2
(iv)
panjang balok es awal 90
berubah menjadi 90 ;
2
2
p = 90 90
= 90(1 ) R
Demikian pula dengan q adalah perubahan waktu, l adalah perubahan lebar balok es
dan t adalah perubahan tinggi balok es, q, l dan t dapat mengambil nilai semua
bilangan real.
Domain dari relasi ini adalah V = (R5 , + , . ) yang anggotanya adalah (s, q, p, l, t)
seperti yang telah didefinisikan di atas dan kodomainnya adalah W = (R5 , + , . ) yang
anggotanya adalah (s, q, p, l, t) seperti yang telah didefinisikan di atas. Selanjutnya
kita tunjukkan bahwa domain dan kodomain tersebut merupakan ruang vektor dengan
melihat terpenuhinya 10 aksioma ruang vektor sebagai berikut :
a. Domain :

Misalkan : x, y, z V dengan x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) , y = (s2 , q2 , p2 , l2 , t2) dan z


= (s3 , q3, p3 , l3 , t3)
1) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
V bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa 5-tupel
(s , q , p , l , t) dalam V.
2) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
= (s2 + s1 , q2 + q1 , p2 + p1 , l2 + l1 , t2 + t1)
= (s2 , q2 , p2 , l2 , t2) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= y + x.
Bersifat komutatif.
3) x + (y + z) = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + ((s2 , q2 , p2 , l2 , t2) + (s3 q3 ,, p3 , l3 , t3))
(i)

= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 + s3 , q2 + q3 , p2 + p3 , l2 + l3 , t2 + t3)


= (s1 + s2 + s3 , q1 + q2 + q3 , p1 + p2 + p3 , l1 + l2 + l3 , t3 + t2 + t3)
= ((s1 + s2) + s3 , (q1 + q2) + q3 , (p1 + p2) + p3 , (l1 + l2) + l3 , (t3 + t2) + t3)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2) + (s3 , q3 , p3 , l3 , t3)
= (x + y) + z

4) Terdapat vektor nol dalam V yaitu 0 V dengan 0 = (0, 0, 0, 0, 0) sedemikian


sehingga :
0 + x = (0, 0, 0, 0, 0) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= (0 + s1 , 0 + q1 , 0 + p1 , 0 + l1 , 0 + t1)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = x
dan
x + 0 = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (0, 0, 0, 0, 0)
= (s1 + 0 , q1 + 0 ,p1 + 0 , l1 + 0 , t1 + 0)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = x
5) Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-s1, -q1 , -p1, -l1,
-t1) maka:
x + -x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (-s1, -q1 ,-p1, -l1, -t1)
= (s1+(-s1), q1 + (-q1) ,p1+(-p1), l1+(-l1), t1+(-t1))
= (0, 0, 0, 0, 0) = 0
-x + x = (-s1, -p1, -l1, -t1) + (s1 , p1 , l1 , t1) = (-s1+s1, -p1+p1, -l1+l1, -t1+t1)
= (0, 0, 0, 0) = 0
6) Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = (k.s1 , k.q1 , k.p1 , k.l1 , k.t1)
V bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan 5-tupel (s ,q , p , l , t) dalam V.
7) Untuk setiap x, y dalam V dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2))
= k ((s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2)
= (k.s1 + k.s2 , k.q1 + k.q2 , k.p1 + k.p2 , k.l1 + k.l2 , k.t1 + k.t2)
= (k.s1, k.q1, k.p1, k.l1, k.t1) + (k.s2, k.q2, k.p2, k.l2, k.t1)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + k(s2 , q2 , p2 , l2 , t2)
= k.x + k.y
8) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= ((k + m).s1 , (k + m).q1 , (k + m).p1 , (k + m).l1, (k + m).t1)
= (ks1 + ms1 , kq1 + mq1 ,kp1 + mp1 , kl1 + ml1, kt1 + mt1)
= (ks1, kq1, kp1, k l1, kt1) + (ms1 , mq1 , mp1 , ml1, mt1)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= k.x + m.x
9) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :
k(m.x) = k(m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1)) = k(ms1 , mq1 , mp1 , ml1 , mt1)
= (kms1 , kmq1 , kmp1 , kml1 , kmt1) = km (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = km.x
10) 1.x = 1(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = (1.s1 , 1.q1 , 1.p1 , 1.l1 , 1.t1) = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = x
Jadi V adalah ruang vektor.
b. Kodomain

Misalkan : x, y, z W dengan x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) , y = (s2 , q2 , p2 , l2 , t2) dan z


= (s3 , q3, p3 , l3 , t3)
1) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
W bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa 5-tupel
(s , q , p , l , t) dalam W.
2) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2)
= (s2 + s1 , q2 + q1 , p2 + p1 , l2 + l1 , t2 + t1)
= (s2 , q2 , p2 , l2 , t2) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= y + x.
Bersifat komutatif.
x + (y + z) = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + ((s2 , q2 , p2 , l2 , t2) + (s3 q3 ,, p3 , l3 , t3))
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 + s3 , q2 + q3 , p2 + p3 , l2 + l3 , t2 + t3)
= (s1 + s2 + s3 , q1 + q2 + q3 , p1 + p2 + p3 , l1 + l2 + l3 , t3 + t2 + t3)
= ((s1 + s2) + s3 , (q1 + q2) + q3 , (p1 + p2) + p3 , (l1 + l2) + l3 , (t3 + t2) + t3)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2) + (s3 , q3 , p3 , l3 , t3)
= (x + y) + z

Terdapat vektor nol dalam W yaitu 0


W dengan 0 = (0, 0, 0) sedemikian
sehingga :
0 + x = (0, 0, 0, 0, 0) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= (0 + s1 , 0 + q1 , 0 + p1 , 0 + l1 , 0 + t1)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = x
dan
x + 0 = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (0, 0, 0, 0, 0)
= (s1 + 0 , q1 + 0 ,p1 + 0 , l1 + 0 , t1 + 0)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = x
Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-s1, -q1 , -p1, -l1,
-t1) maka:
x + -x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (-s1, -q1 ,-p1, -l1, -t1)
= (s1+(-s1), q1 + (-q1) ,p1+(-p1), l1+(-l1), t1+(-t1))
= (0, 0, 0, 0, 0) = 0
-x + x = (-s1, -p1, -l1, -t1) + (s1 , p1 , l1 , t1) = (-s1+s1, -p1+p1, -l1+l1, -t1+t1)
= (0, 0, 0, 0, 0) = 0
Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = (k.s1 , k.q1 , k.p1 , k.l1 , k.t1)
W bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan 5-tupel (s ,q , p , l , t) dalam W.
Untuk setiap x, y dalam W dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2))
= k ((s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2)
= (k.s1 + k.s2 , k.q1 + k.q2 , k.p1 + k.p2 , k.l1 + k.l2 , k.t1 + k.t2)
= (k.s1, k.q1, k.p1, k.l1, k.t1) + (k.s2, k.q2, k.p2, k.l2, k.t1)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + k(s2 , q2 , p2 , l2 , t2)
= k.x + k.y
Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= ((k + m).s1 , (k + m).q1 , (k + m).p1 , (k + m).l1, (k + m).t1)
= (ks1 + ms1 , kq1 + mq1 ,kp1 + mp1 , kl1 + ml1, kt1 + mt1)
= (ks1, kq1, kp1, k l1, kt1) + (ms1 , mq1 , mp1 , ml1, mt1)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) + m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
= k.x + m.x

9) Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :


k(m.x) = k(m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1)) = k(ms1 , mq1 , mp1 , ml1 , mt1)
= (kms1 , kmq1 , kmp1 , kml1 , kmt1) = km (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = km.x
10) 1.x = 1(s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = (1.s1 , 1.q1 , 1.p1 , 1.l1 , 1.t1) = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = x
Jadi W adalah ruang vektor.
Dan perlu juga dilihat apakah merupakan suatu fungsi. Untuk itu dapat kita
tunjukkan sebagai berikut :
1) Ambil x dalam V dengan x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1), maka terdapat
f(x1) = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) dalam W yang memenuhi
s1 '

'

q1
p1 '
l '
1
t1 '

s1 2 s1 2
q 00.20 q 00.20
1

1
p1 5 p1 (5)
l 5 l (5)
1

1
t1 5 t1 (5)

. Sehingga setiap anggota domain (yaitu


V) memiliki pasangan di kodomain (yaitu W)
2) Ambil x1 dan x2 dalam V dengan x1 = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) dan x2 = (s2 , q2 , p2 , l2 ,
t2), maka terdapat f(x1) dan f(x2) dalam W dengan f(x1) = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1)
dan f(x2) = (s2 , q2 , p2 , l2 , t2). Jika x1 = x2 atau (s1 , q1 , p1 , l1 , t1) = (s2 , q2 ,
p2 , l2 , t2) maka:
s1 '
s1 2
s2 2
s2 '

'
q 00.20
q 00.20
q '
q1
1
2
2

p1 ' p1 5 p 2 5 p 2 '
l '
l 5
l 5
l '
1
1
2
2

t1 '
t1 5
t 2 5
t 2 '
f(x1) =
= f(x2).
s1 ' s1 2
'

q1 q1 00.20
p1 ' p1 5
l ' l 5
1 1

t1 ' t1 5
Dengan demikian
adalah suatu fungsi. Dan karena bentuk
tersebut adalah fungsi dengan domain dan kodomainnya merupakan ruang vektor
maka dapat disimpulkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah transformasi.
Transformasi dari R6 ke R6 :
Ayah membeli es batu berbentuk balok dengan ukuran 90 cm x 30 cm x 25 cm dan berat 2
kg. Ayah membawa es batu tersebut dari tempat membelinya pada pukul 15.00 sampai di
rumah pukul 15.20, sepanjang perjalanan es terkena sinar matahari dari temperatur 25 0C
(tempat membeli es) sampai temperatur 27 0C (tempat ia berjualan) sehingga es tersebut
mencair (jika bentuk es tidak berubah) hingga ukuran es menjadi 85 cm x 25 cm x 20 cm
dan berat 1,8 kg.

Dari permasalahan di atas didapat bahwa terjadinya perubahan temperatur, perubahan


waktu diikuti dengan perubahan panjang balok es, perubahan lebar balok es, perubahan
tinggi balok es dan perubahan berat es.
I. Jika perubahan es tersebut kita pandang satu demi satu yaitu perubahan temperatur saja,
perubahan waktu saja, perubahan panjang balok es saja, perubahan lebar balok es saja,
perubahan tinggi balok es saja dan perubahan berat saja, maka :
a. temperatur awal (di tempat membeli es) adalah 27 0C dan temperatur akhir (di
tempat berjualan) adalah 250C, sehingga terjadi perubahan temperatur yaitu
temperatur akhir sama dengan temperatur awal ditambah 20C. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu s 2 = s1 + 2 dimana s1 adalah
temperatur awal dan s2 adalah temperatur akhir.
b. Ayah bergerak dari tempat membeli es batu pada pukul 15.00 ke rumah tiba pukul
15.20, sehingga terjadi perubahan waktu. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai
translasi (satu dimensi), yaitu q2 = q1 + 00.20 dimana q1 adalah waktu awal dan q2
adalah waktu akhir.
c. es mencair mengakibatkan panjang balok es berkurang dari 90 cm menjadi 85 cm,
sehingga terjadi perubahan panjang balok es yaitu panjang balok es setelah
mencair sama dengan panjang balok es sebelum mencair dikurangi 5 cm.
Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu p 2 = p1 + (-5)
dimana p1 adalah panjang balok es sebelum mencair dan p 2 adalah panjang balok
es setelah mencair.
d. es mencair mengakibatkan lebar balok es berkurang dari 30 cm menjadi 25 cm,
sehingga terjadi perubahan lebar balok es yaitu lebar balok es setelah mencair
sama dengan lebar balok es sebelum mencair dikurangi 5 cm. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu l2 = l1 + (-5) dimana l1 adalah
lebar balok es sebelum mencair dan l2 adalah lebar balok es setelah mencair.
e. es mencair mengakibatkan tinggi balok es berkurang dari 25 cm menjadi 20 cm,
sehingga terjadi perubahan tinggi balok es yaitu tinggi balok es setelah mencair
sama dengan tinggi balok es sebelum mencair dikurangi 5 cm. Pernyataan ini bisa
dituliskan sebagai translasi (satu dimensi), yaitu t2 = t1 + (-5) dimana t1 adalah
tinggi balok es sebelum mencair dan t2 adalah tinggi balok es setelah mencair.
f. berat es yang semula 2 kg kemudian terkena sinar matahari yang menyebabkan es
tersebut mencair sehingga berat es berkurang menjadi 1,8 kg, maka terjadi
perubahan berat es yaitu berat es setelah mencair sama dengan berat es sebelum
mencair dikurangi 0,2 kg. Pernyataan ini bisa dituliskan sebagai translasi (satu
dimensi), yaitu b2 = b1 + (-0,2) dimana b1 adalah berat es sebelum mencair dan b 2
adalah berat es setelah mencair.
II. Jika perubahan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan yaitu sebagai perubahan
temperatur, perubahan waktu, perubahan panjang balok es, perubahan lebar balok es,
perubahan tinggi balok es dan sekaligus perubahan berate s maka pada pukul 15.00
dengan temperatur awal 250C panjang balok es 90 cm lebar balok es 30 cm dan tinggi
balok es 25 cm dengan berat 2 kg, hal ini bisa ditulis dengan (25, 15.00, 90, 30, 25, 2)
dan tiba di tempat ia berjualan pada pukul 15.20 dengan temperatur akhir 270C
panjang balok es 85 cm lebar balok es 25 cm dan tinggi balok es 20 cm dengan berat
1,8 kg, hal ini bisa ditulis dengan (27, 15.20, 85, 25, 20, 1.8). Perubahan yang terjadi

III.

dapat dituliskan dengan (s2 , q2 , p2 , l2 , t2 , b2) = (s1 + 2 , q2 + 00.20 , p1 + (-5) , l1 + (5) , t1 + (-5) , b2 + (-0,2)) dimana s1 adalah temperatur awal dan s2 adalah temperatur
akhir, q1 adalah waktu awal dan p2 adalah waktu akhir, p1 adalah panjang balok es
sebelum mencair dan p2 adalah panjang balok es setelah mencair, l 1 adalah lebar balok
es sebelum mencair dan l2 adalah lebar balok es setelah mencair, t 1 adalah tinggi balok
es sebelum mencair dan t2 adalah tinggi balok es setelah mencair, b 1 adalah berat es
sebelum mencair dan b2 adalah berat es setelah mencair.
Uraian di atas dapat dibuatkan matriksnya (notasi aljabar linearnya) sebagai berikut :
s 2 s1 2
q q

2 1 00.20
p 2 p1 5
l l 5
t 2 t1 5
2 1

b2 b1 0,2

IV.R6 adalah himpunan (s, q, p, l, t, b)


s adalah perubahan temperatur, s dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya:

(i)
temperatur awal 27 berubah menjadi temperatur 25 ; r = 25 27 = -2 R

(ii)
temperatur awal 25 berubah menjadi temperatur 27 ; r = 27 25 = 2 R
5
(iii)
temperatur awal 27 berubah menjadi tempratur 27
;
5
5

s = 27
27 = 27(
-1) R
5
(iv)
temperatur awal 27
berubah menjadi temperatur 27 ;
5
5
s = 27 27
= 27(1 ) R
p adalah perubahan panjang balok es, p dapat mengambil nilai semua bilangan real,
misalnya :

(i)
panjang balok es awal 90 berubah menjadi 85 ; p = 85 90 = -5 R

(ii)
panjang balok es awal 85 berubah menjadi 90 ; p = 90 85 = 5 R
2
(iii)
panjang balok es awal 90 berubah menjadi 90
;
2
2

p = 90
90 = 90(
- 1) R
2
(iv)
panjang balok es awal 90
berubah menjadi 90 ;
2
2
p = 90 90
= 90(1 ) R
b adalah perubahan berat es, b dapat mengambil nilai semua bilangan real, misalnya :

(i)
berat es awal 2 berubah menjadi 1,8 ; p = 1,8 2 = -0,2 R


berat es awal 1,8 berubah menjadi 2 ; p = 2 1,8 = 0,2 R
2
(iii)
berat es awal 2 berubah menjadi 2
;
2
2

p=2
2 = 2(
- 1) R
2
(iv)
panjang balok es awal 2
berubah menjadi 2 ;
2
2
p=22
= 2(1 ) R
Demikian pula dengan q adalah perubahan waktu, l adalah perubahan lebar balok es
dan t adalah perubahan tinggi balok es, q, l dan t dapat mengambil nilai semua
bilangan real.
Domain dari relasi ini adalah V = (R6 , + , . ) yang anggotanya adalah (s, q, p, l, t, b)
seperti yang telah didefinisikan di atas dan kodomainnya adalah W = (R6 , + , . ) yang
anggotanya adalah (s, q, p, l, t, b) seperti yang telah didefinisikan di atas. Selanjutnya
kita tunjukkan bahwa domain dan kodomain tersebut merupakan ruang vektor dengan
melihat terpenuhinya 10 aksioma ruang vektor sebagai berikut :
a. Domain :

Misalkan : x, y, z V dengan x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) , y = (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)


dan z = (s3 , q3, p3 , l3 , t3 , b3)
1) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2 , b1 + b2)
V bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa 6-tupel
(s , q , p , l , t , b) dalam V.
2) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2 , b1 + b2)
= (s2 + s1 , q2 + q1 , p2 + p1 , l2 + l1 , t2 + t1 , b2 + b1)
= (s2 , q2 , p2 , l2 , t2 , b2) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1 , b1)
= y + x.
Bersifat komutatif.
3) x + (y + z)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + ((s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2) + (s3 q3 ,, p3 , l3 , t3, b3))
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 + s3 , q2 + q3 , p2 + p3 , l2 + l3 , t2 + t3, b2 + b3)
= (s1 + s2 + s3, q1 + q2 + q3 , p1 + p2 + p3 , l1 + l2 + l3 , t3 + t2 + t3, b1 + b2 + b3)
= ((s1 + s2) + s3, (q1 + q2) + q3, (p1 + p2) + p3, (l1 + l2) + l3, (t1 + t2) + t3, (b1 + b2) + b3)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2, b1 + t2) + (s3 , q3 , p3 , l3 , t3, b3)
= (x + y) + z

4) Terdapat vektor nol dalam V yaitu 0


V dengan 0 = (0, 0, 0, 0, 0, 0)
sedemikian sehingga :
0 + x = (0, 0, 0, 0, 0, 0) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1 , b1)
= (0 + s1 , 0 + q1 , 0 + p1 , 0 + l1 , 0 + t1, 0 + b1)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = x
dan
x + 0 = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (0, 0, 0, 0, 0, 0)
= (s1 + 0 , q1 + 0 ,p1 + 0 , l1 + 0 , t1 + 0, b1 + 0)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = x
(ii)

5) Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-s1, -q1 , -p1, -l1,
-t1, -b1) maka:
x + -x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (-s1, -q1 ,-p1, -l1, -t1, -b1)
= (s1+(-s1), q1 + (-q1) ,p1+(-p1), l1+(-l1), t1+(-t1), b1+(-b1))
= (0, 0, 0, 0, 0, 0) = 0
-x + x = (-s1, -p1, -l1, -t1, -b1) + (s1 , p1 , l1 , t1, b1)
= (-s1+s1, -p1+p1, -l1+l1, -t1+t1, -b1+b1) = (0, 0, 0, 0, 0, 0) = 0
6) Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = (k.s1 , k.q1 , k.p1 , k.l1 , k.t1, k.b1)
V bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan 6-tupel (s ,q , p , l , t, b) dalam V.
7) Untuk setiap x, y dalam V dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2))
= k ((s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2, b1 + b2)
= (k.s1 + k.s2 , k.q1 + k.q2 , k.p1 + k.p2 , k.l1 + k.l2 , k.t1 + k.t2, k.b1 + k.b2)
= (k.s1, k.q1, k.p1, k.l1, k.t1, k.b1) + (k.s2, k.q2, k.p2, k.l2, k.t2, k.b2)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + k(s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)
= k.x + k.y
8) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)
= ((k + m).s1 , (k + m).q1 , (k + m).p1 , (k + m).l1, (k + m).t1, (k + m).b1)
= (ks1 + ms1 , kq1 + mq1 ,kp1 + mp1 , kl1 + ml1, kt1 + mt1, kb1 + mb1)
= (ks1, kq1, kp1, k l1, kt1, kb1) + (ms1 , mq1 , mp1 , ml1, mt1, mb1)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)
= k.x + m.x
9) Untuk setiap x dalam V dan skalar k dan m, maka :
k(m.x) = k(m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)) = k(ms1 , mq1 , mp1 , ml1 , mt1, mb1)
= (kms1 , kmq1 , kmp1 , kml1 , kmt1, kmb1) = km (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)
= km.x
10) 1.x = 1(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = (1.s1 , 1.q1 , 1.p1 , 1.l1 , 1.t1, 1.b1)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = x
Jadi V adalah ruang vektor.
b. Kodomain

Misalkan : x, y, z W dengan x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) , y = (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)


dan z = (s3 , q3, p3 , l3 , t3 , b3)
1) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2 , b1 + b2)
W bersifat tertutup terhadap penjumlahan, karena hasil akhirnya berupa 6-tupel
(s , q , p , l , t , b) dalam W.
2) x + y = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2 , b1 + b2)
= (s2 + s1 , q2 + q1 , p2 + p1 , l2 + l1 , t2 + t1 , b2 + b1)
= (s2 , q2 , p2 , l2 , t2 , b2) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1 , b1)
= y + x.
Bersifat komutatif.
3) x + (y + z)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + ((s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2) + (s3 q3 ,, p3 , l3 , t3, b3))
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 + s3 , q2 + q3 , p2 + p3 , l2 + l3 , t2 + t3, b2 + b3)
= (s1 + s2 + s3, q1 + q2 + q3 , p1 + p2 + p3 , l1 + l2 + l3 , t3 + t2 + t3, b1 + b2 + b3)

= ((s1 + s2) + s3, (q1 + q2) + q3, (p1 + p2) + p3, (l1 + l2) + l3, (t1 + t2) + t3, (b1 + b2) + b3)
= (s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t3 + t2, b1 + t2) + (s3 , q3 , p3 , l3 , t3, b3)
= (x + y) + z

4) Terdapat vektor nol dalam W yaitu 0


W dengan 0 = (0, 0, 0, 0, 0, 0)
sedemikian sehingga :
0 + x = (0, 0, 0, 0, 0, 0) + (s1 , q1 , p1 , l1 , t1 , b1)
= (0 + s1 , 0 + q1 , 0 + p1 , 0 + l1 , 0 + t1, 0 + b1)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = x
dan
x + 0 = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (0, 0, 0, 0, 0, 0)
= (s1 + 0 , q1 + 0 ,p1 + 0 , l1 + 0 , t1 + 0, b1 + 0)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = x
5) Dengan mendefinisikan invers penjumlahan dari x adalah -x = (-s1, -q1 , -p1, -l1,
-t1, -b1) maka:
x + -x = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (-s1, -q1 ,-p1, -l1, -t1, -b1)
= (s1+(-s1), q1 + (-q1) ,p1+(-p1), l1+(-l1), t1+(-t1), b1+(-b1))
= (0, 0, 0, 0, 0, 0) = 0
-x + x = (-s1, -p1, -l1, -t1, -b1) + (s1 , p1 , l1 , t1, b1)
= (-s1+s1, -p1+p1, -l1+l1, -t1+t1, -b1+b1) = (0, 0, 0, 0, 0, 0) = 0
6) Untuk sembarang skalar k, maka :
kx = k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = (k.s1 , k.q1 , k.p1 , k.l1 , k.t1, k.b1)
W bersifat tertutup terhadap perkalian karena perkalian dengan skalar
menghasilkan 6-tupel (s ,q , p , l , t, b) dalam W.
7) Untuk setiap x, y dalam W dan skalar k, maka
k(x + y) = k ((s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2))
= k ((s1 + s2 , q1 + q2 , p1 + p2 , l1 + l2 , t1 + t2, b1 + b2)
= (k.s1 + k.s2 , k.q1 + k.q2 , k.p1 + k.p2 , k.l1 + k.l2 , k.t1 + k.t2, k.b1 + k.b2)
= (k.s1, k.q1, k.p1, k.l1, k.t1, k.b1) + (k.s2, k.q2, k.p2, k.l2, k.t2, k.b2)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + k(s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2)
= k.x + k.y
8) Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :
(k + m).x = (k + m) (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)
= ((k + m).s1 , (k + m).q1 , (k + m).p1 , (k + m).l1, (k + m).t1, (k + m).b1)
= (ks1 + ms1 , kq1 + mq1 ,kp1 + mp1 , kl1 + ml1, kt1 + mt1, kb1 + mb1)
= (ks1, kq1, kp1, k l1, kt1, kb1) + (ms1 , mq1 , mp1 , ml1, mt1, mb1)
= k(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) + m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)
= k.x + m.x
9) Untuk setiap x dalam W dan skalar k dan m, maka :
k(m.x) = k(m(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)) = k(ms1 , mq1 , mp1 , ml1 , mt1, mb1)
= (kms1 , kmq1 , kmp1 , kml1 , kmt1, kmb1) = km (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1)
= km.x
10) 1.x = 1(s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = (1.s1 , 1.q1 , 1.p1 , 1.l1 , 1.t1, 1.b1)
= (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) = x
Jadi W adalah ruang vektor.
Dan perlu juga dilihat apakah merupakan suatu fungsi. Untuk itu dapat kita
tunjukkan sebagai berikut :

1) Ambil x dalam V dengan x = (s1, q1, p1, l1, t1, b1), maka terdapat
f(x1) = (s1, q1, p1, l1, t1, b1) dalam W yang memenuhi

s1 '

'

q1
p1 '
l '
1
t1 '
b '
1

s1 2 s1 2
q


1 00.20 q1 00.20
p
5 p1 (5)
1

5 l1 (5)
l1
t 5 t (5)
1

1
b1 0,2 b1 (0,2)

.
Sehingga setiap anggota domain (yaitu V) memiliki pasangan di kodomain
(yaitu W)
2) Ambil x1 dan x2 dalam V dengan x1 = (s1 , q1 , p1 , l1 , t1, b1) dan x2 = (s2 , q2 , p2 ,
l2 , t2 , b2), maka terdapat f(x1) dan f(x2) dalam W dengan f(x1) = (s1 , q1 , p1 ,
l1 , t1 , b1) dan f(x2) = (s2 , q2 , p2 , l2 , t2, b2). Jika x1 = x2 atau (s1 , q1 , p1 ,
l1 , t1 , b1) = (s2 , q2 , p2 , l2 , t2 , b2) maka:
s1 '
s1 2
s2 2
s2 '

'
q
q
q '

q1
1 00.20
2 00.20
2
p1 5
p2 5
p1 '

p 2 '
l ' l 5 l 5 l '
1
t1 5
t2 5
t 2'
t
'
1
2
1

b '
b1 0,2
b2 0,2
b2 '
1
f(x1) =
= f(x2).
s1 '
s1 2
'
q

q1
1 00.20
p1 '
p1 5

l '
l 5
1
t1 5
t
'
1
1

b '

0
,
2

1
1
Dengan demikian
adalah suatu fungsi. Dan karena bentuk tersebut
adalah fungsi dengan domain dan kodomainnya merupakan ruang vektor maka dapat
disimpulkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah transformasi.

Anda mungkin juga menyukai