Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 RINGKASAN EKSEKUTIF
CV Sari Rejeki akan didirikan secara kelompok dengan dana bersama. Bergerak
dalam bidang usaha tani pembibitan melon dengan lokasi yang terletak di Desa Kalianget
Barat Kabupaten Sumenep karena memiliki lahan kering dan memiliki letak yang strategis
antara lain dekat dengan kota Sumenep.
Lokasi pembibitan dibuat sebagaimana tidak jauh beda dengan kelompok produksi
pembibitan yang lain. industri ini juga menjaga dari hama dan penyakit yang biasanya dapat
mempengaruhi kualitas produksi bibit melon . produksi ini terletak agak jauh dari perumahan
warga agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Di sini juga kegiatan produksi terstruktur
dengan baik sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal.
Bisnis ini bergerak di bidang pembibitan melon. Dengan modal awal Rp. 4.637.000
dengan kisaran harga Rp 700 perbibit.
1.2 LATAR BELAKANG
Kegiatan budidaya tanaman hortikultura yang meliputi sayuran dan buah-buahan
semakin banyak diminati petani, karena komoditas ini mampu memberikan keuntungan lebih
tinggi dibandingkan dengan tanaman padi dan palawija pada areal sawah yang sama.
Beberapa komoditas hortikultura seperti tanaman cabai, semangka, dan melon menuntut
pekerjaan yang lebih intensif dan biaya yang lebih besar, namun demikian keuntungan yang
diraih masih sesuai dengan pengorbanan yang dikeluarkan.
Melon (Cucumis melo, L) tergolong tanaman semusim yang tumbuh merambat,
berbatang lunak dari setiap pangkal tangkai daun pada batang utama tumbuh tunas lateral.
Pada tunas lateral inilah muncul bunga betina (bakal buah) yang rata-rata mampu
menghasilkan 1-2 calon buah. Namun tidak semuanya menjadi buah, calon buah yang tidak
sempat diserbuki akan gugur. Untuk itu, kegiatan penempelan tunas lateral yang bakal
buahnya akan dijadikan buah.

1.3 GAMBARAN UMUM


CV Sari Rejeki bergerak di bidang produksi pembibitan melon. Pembibitan melon ini
merupakan usaha yang dilakukan untuk memproduksi bibit melon yang saat ini mempunyai
prospek yang lebih diminati kalangan masnyarakat, dengan demikian masyarakat bisa
membudidayakan melon produksi baik di halaman rumahnya sendiri. Dalam pembibitan ini
diharapkan mampu mengasilkan tanaman yang berkualitas dan kuantitas baik. Karena dalam
pembibitan terdapat beberapa pelindung dan kondisi tempat yang selalu sesuai dengan
kondisi yang diinginkan.
a. Visi
Menghasilkan benih dan buah melon yang berkualitas unggul
b. Misi
Memenuhi permintaan pasar
Mempermudah konsumen dalam mendapatkan bibit melon
c. Motto
Pembeli bagi kami adalah RAJA

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil dan Kegiatan Teknik Budidaya
Melon (Cucumis melo L) merupakan tanaman semusim yang tumbuh menjalar mirip
ketimun. Namun, dalam budidayanya, tanaman melon dapat dirambatkan pada turus bambu.
Buah melon umumnya berbentuk bulat dengan jala-jala (net) tampak jelas pada permukaan
kulitnya seperti jenis Silver Light, Sun Lady, Snow Charm, dan lain-lain.
Daya adaptasinya luas, sehingga dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan
banyak mengadung bahan organic dan memiliki pH tanah mendekati netral. Keasaman (pH)
tanah optimal bagi tanaman melon berkisar 6,0-6,8. Waktu tanam yang paling ideal adalah
pada musim kemarau namun masih dapat tumbuh dan berbuah besar pada musim penghujan
walaupun banyak kendalanya seperti serangan berbagai penyakit yang disebabkan oleh
cendawan.
Varietas melon yang dikembangkan adalah jenis Sky Rocket. Kedua jenis melon ini
memiliki jarring (net) pada permukaan kulit buahnya. Daging buahnya sangat menarik yakni
berwarna hijau kekuningan, rasanya manis, berair dan aomnya harum. Buah ini sangat
digemari, terutama dihidangkan dalam bentuk segar. Di dalam perusahaan makanan dan
minuman, melon digunakan sebagai bahan penyedap rasa atau memberikan aroma yang khas,
seperti sirup rasa melon, dan permen rasa melon yang sering kita jumpai di toko-toko
makanan atau supermarket.
A. TAKSONOMI
Menurut Steenis (1975), tanaman melon dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Class : Angiospermae
Famili : Cucurbitales

Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L
B. SYARAT TUMBUH
Setiap jenis tanaman memiliki persyaratan tumbuh tersendiri sehingga dapat tumbuh
dan berkembang secara baik. Tanaman melon juga mempunyai persyaratan tumbuh yang
berbeda dengan jenis tanaman lain. Faktor iklim, seperti kelembban udara, suhu udara, curah
hujan, penyinaran cahaya matahari dan angin merupakan faktor yang sulit dikendalikan oleh
manusia dan sangat berpengurh terhadap pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, lokasi harus
dipilih yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya agar tanaman dapat berproduksi secara
baik.
1. Keadaan iklim
Melon (Cucumis melo, L) termasuk kelompok tanaman C-3. Sifat utama tanaman C-3
adalah efisiensi fotosintesisnya rendah. Oleh karena itu, tanaman melon menghendaki sinar
matahari yang lama, yaitu berkisar antara 10-12 jam per hari
Curah hujan yang ideal untuk tanaman melon adalah berkisar antara 2.0003.000mm/tahun. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan lamanya penyinaran matahari
menjadi lebih pendek sehingga tidak sesuai dengan persyaratan pertumbuhan tanaman.
Suhu udara yang dibutuhkan unutk proses perkecambahan benih melon adalah sekitar
260 C. sedangkan pada periode pertumbuhan diperlukan suhu udara sekitar 200-300 C dan
pada proses pematangan buah dibutuhkan suhu udara pada siang hari kembali naik dan
penurunan suhu udara pada malam hari tidak begitu mencolok.
Kelembapan udara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman melon adalah sekitar
70%-80%. Pada kondisi kelembaban udara melebihi syarat tumbuhnya, tanaman menjadi
mudah terserang penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh fungi (jamur).
2. Keadaan tanah
Keadaan tanah yang sesuai dengan tanaman melon adalah tanah yang subur, gembur,
dan kaya bahan organic. Keadaan tanah yang tingkat kemasamannya rendah dapat

menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal. Pengapuran untuk tanah asam dapat
menggunkan kapur dolomite atau CaMg (CO3)2 yang dapat dibeli di toko-toko pertanian.
3. Topografi tanah
Keadaan topografi tanah berpengaruh cukup besar terhadap cara pembudidayaan
tanaman melon. Tanaman melon pada dasarnya dapat dibudidayakan pada berbagai ragam
keadaan topografi tanah, baik pada topografi yang bergelombang hingga yang datar asalkan
mendapat sinar matahari secara penuh pada areal pertanaman. Disamping itu, lokasinya dekat
dengan sumber air tanah (sumur pompa) karena melon memerlukan air agak banyak,
terutama pada musim kemarau dan air tanah merupakan sumber pengairan yang baik untuk
tanaman melon.
4. Geografis tanah
Letak geografis tanah berhubungan erat dengan keadaan suhu udara, kelembaban
udara, penyinaran matahari, dan curah hujan sehingga sangat berpengaruh pula terhadap
pertumbuhan tanman. Ketinggian tempat atau letak geografis yang cocok untuk pertumbuhan
tanaman melon adalah pada daerah yang mempunyai ketinggai sekitar 300-1.000 m di atas
permukaan laut.
C. MEDIA TUMBUH
Media yang digunakan dalam pembibitan melon adalah tanah. Tanah yang
dipergunakan sebagai media semai adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan
perbandungan 2 : 1 dan ditambahkan sedikit Furadan 3G, kemudian diaduk sampai merata.
Campuran tanah tersebut dimasukkan dalam kantong polybag berukuran 6 x 10 cm atau 8 x
12 cm. Dibagian bawah polybag harus diberi lubang agar air yang berlebihan dapat keluar
melalui lubang tersebut.
Kantong polybag sebaiknya berwarna hitan karena dapat menyerap panas lebih besar
sehingga kondisi media tanah lebih baik. Kantong polybag yang telah diisi media tanah
segera disusun pada tempat persemaian yang telah dipersiapkan secara teratur sesuai dengan
panjang dan lebar persemaian.siram media tanah secukupnya untuk mempersiapkan
penanaman benih melon setelah berkecambah.

D. PENYEMAIAN
Kontruksi maupun lokasi persemaian harus diperhitungkan agar benih yang
disemaikan benar-benar berada dalam kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhannya
secara optimal.
1. Konstruksi Persemaian
Tanah tempat persemaian yang hendak digunakan untuk menyusun polybag tempat
penyemaian benih hendaknya ditinggikan sekitar 30-40 cm dari tanah sekitarnya agar air
tidak menggenangi, terutama dimusim penghujan. Tempat bedengan dapat dibuat berbentuk
empat persegi panjang dengan ukuran panjang 4-6 m, lebar 100-110 cm dan pada bagian tepi
bedengan diberi penyekat dari belahan bambo agar posisi bibit pada polybag dapat berdiri
tegak. Rumput-rumput atau jenis gulma lain disekitar persemaian harus dibersihkan, agar
tidak menjadi inang bagi berkembangnya hama dan penyakit.
Konstruksi atap persemaian atap dapat dibuat dengan berbagai bentuk ragam, tetapi
yang umum digunakan adalah bentuk setengah lingkaran dengan kerangka bambu.
Sedangkan bahan yang digunakan untuk penutup adalah bahan plastic transparan atau kain
kasa yang berlubang kecil-kecil. Penutup sungkup tempat persemaian berfungsi untuk
mencegah serangan hama dan hewan lain yang dapat menganggu bibit dipersemaian.
2. Lokasi Persemaian
Untuk pemilihan lokasi persemaian harus mempertimbangkan beberapa hal, yakni:
a. Dekat dengan sumber air yang cukup karena pada periode awal pertumbuahan bibit
sering diairi.
b. Dekat dengan jalan sehingga memudahkan pengawasan.
c. Bebas dari banjir dan genangan air.
d. Berada di lahan terbuka, tidak terlindung oleh atau bangunan yang lebih tinggi
sehingga tempat persemaian cukup memperoleh cahaya matahari.
e. Dekat denga areal penanaman sehingga memudahkan dalam pengangkutan.

f. Tanah sekitar pembibitan terbebas dari hama dan penyakit.


Benih yang telah berkecambah (calon akar telah keluar sepanjang 3-5mm) segera
dipindahkan ke kaontong polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Basahi media tanah
dalam polybag sebelum dilakukan penanaman sampai meresap ke bagian dasar polybag.
Selanjutnya dibuat lubang tanam sebesar pensil dengan kedalaman sekitar 1-2 cm.
Masukkan benih pada lubang tanam dengan posisi miring (agak tidur), kemudian
ditimbun dengan sisa media tanah maksimal setinggi 1 cm. Penimbunan yang terlalu dalam
akan menghambat proses perkecamabahan benih bahkan benih dapat membusuk (rusak).
Perkecambahan benih melon bersifat epigel karena dalam proses perkecambahan, biji
terangkat kepermukaan tanah dan kulit terbuka bersamaan dengan perkembangan daunnya
sedangkan akar tetap tinggal dalam media tanah. Oleh karena itu, media tanah yang
digunakan sebagai penutup benih harus gembur (tanah tidak padat). Jika telah berumur
sekitar 9-11 hari bibit melon siap di pindah.
2.2 Luas Pangsa Pasar
Pasar disini bisa diartikan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau tempat
dimana permintaan dan penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Untuk itu
kami ingin membuat sebuah usaha bisnis yang setelah dipertimbangkan bisnis yang ingin
kami jalankan adalah pembibitan melon yang hasilnya akan dipasarkan.
Mula-mula pasar yang ingin kami jangkau yaitu kepada para petani yang sulit mendapatkan
bibit melon, dan selanjutnya keperusahaan-perusahaan yang bergerak dalam budidaya buahbuahan. Perusahaan ini menjadi target kami karena permintaannya dalam jumlah yang cukup
besar.
2.3 Pasar Sasaran
Untuk bisnis pembibitan tanaman melon tersebut, sasaran pasar yang ingin kami tuju
adalah
Penjual bibit buah-buahan. Dengan jasa mereka, penjualan bibit melon akan bisa lebih
ditingkatkan.

Penjual tanaman perkebunan.


Petani di daerah sekitar.
Perusahaan budidaya buah-buahan.
2.3 Produk dan Spesifikasi
Bidang usaha ini merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pembibitan tanaman
melon dan agribisnis, dengan mengedepankan manajemen terpadu, serta berorientasi
teknologi lingkungan. Usaha yang akan kami kembangkan meliputi :
Usaha perbenihan tanaman melon.
2.4 Harga Jual Produk
Berikut ini adalah kisaran harga bibit melon yang kami tawarkan langsung ke konsumen
dengan harga Rp. 700,00/ bibit.
2.5 Alternatif Kegagalan
Alternatif kegagalan merupakan suatu kondisi dimana usaha yang dilakukan meleset dari
perkiraan, biasanya dalam proses produksi. Di dalam usaha ini bila :
1. Kegagalan pemasaran
Bila terjadi hal demikian maka kelompok kerja kami perlu peningkatan dalam hal
promosi produk, serta meningkatkan kembali kepercayaan pembeli mengenai hasil produksi
kami.
2. Kegagalan produksi
Dalam hal ini kelompok kerja kami lebih menfokuskannya sehingga kami berani
meyakinkan kepada konsumen bahwa bibit melon ini tidak akan gagal dalam produksi.
Selama para pembeli mengikuti anjuran pembudidayaan yang kami berikan. Kemudian bila
pada saat terjadi hal demikian pada konsumen kami siap mengganti dengan bibit baru
tentunya dengan tenggang waktu tertentu.

2.6 Lingkup Organisasi

2.7 Analisis SWOT


Strength (kekuatan)
- buah melon semakin banyak diminati masyarakat
- semakin banyaknya industri-industri yang memproduksi makanan dan minuman
berbahan baku melon
- memberikan keuntungan yang cukup besar
Weakness (kelemahan)
- banyak petani melon yang mengalami kegagalan panen karena serangan hama dan
penyakit
- dalam pembibitannya memerlukan biaya yang cukup besar
Opportunities (peluang)
- tempatnya dekat dengan kota
- pesaing dalam bisnis ini sangat sedikit sekali, tidak terlalu banyak orang yang
membibitkan melon sehingga bisnis ini dapat berkembang dengan baik.

Threats (hambatan)
- tanaman melon rentan terserang hama dan penyakit
- biaya yang dikeluarkan cukup besar

BAB III
ASPEK FINANSIAL
3.1 Analisis Perhitungan

Biaya dan pendapatan


1.

Penerimaan
Produksi total (bibit)

21.000

14.700.000

700

Harga (Rp)
Penerimaan
2.

Biaya

a.

Biaya variable
Benih (28 bungkus x @ Rp 61.000)

1.708.000
40.000
150.000

Polybag (10 kg x 4.000)

50.000

Bamboo

50.000

Plastic transparan

300.000

Kain kasa

250.000

Pupuk kandang

135.000

Tali rafia

800.000

210

Furudan 3G

100.000

Tenaga kerja luar

90.000

Listrik

750.000

Air

4.423.000

Nilai sewa lahan


Jumlah
Biaya variable perunit (Rp/kg)
b.

Biaya tetap

3.

Total biaya

4.

pendapatan

5.

Keuntungan

214.000

4.637.000

10.063.000
500.000

Upah tenaga kerja keluarga


keuntungan
BEP Penerimaan = Rp 305.714/bibit
BEP Produksi = Rp 437/bibit
BEP Harga = Rp 220/bibit
ANALISIS R/C RATIO :
R/C RATIO = jumlah penerimaan / jumlah biaya produksi
= 14.700.000/ 4.637.000
= 3,17

BAB IV

10.063.000

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari analisis perhitungan dapat di perhitungkan nilai keuntungan yaitu sebesar Rp 10.063.000
dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 4.637.000. R/C rasio sebesar 3,17 berarti
bahwa setiap rupiah biaya yang dipakai dalam aktifitas usaha tani pembenihan melon akan
diperoleh penerimaan sebagai hasil kegiatan usaha tani tersebut.
4.2 Saran

Setiap melakukan usaha pembibitan dilakukan pengamatan pasar tentang bibit apa
saja yang banyak dicari dan dibutuhkan oleh konsumen.

Anda mungkin juga menyukai