Anda di halaman 1dari 15

Akuntansi Sektor Publik

Pemakaian Laporan Keuangan Sektor Publik dan


Kepentingannya

Disusun oleh :
Sarah Eka Putri Hidayat Dalimunthe
11373200486

Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KHASIM RIAU
2015

A. PENDAHULUAN
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen.
Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi
untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian
juga bagi stekeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang
lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas
dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi
baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan
pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu
proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang
bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja
organisasi. Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi
sektor publik. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar
pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara
efektif, bukan tujuan akhir sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan
informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas
pada informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi.
Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Langenderfer (1973) dalam Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa
akuntansi secara normatif memiliki tiga aspek, yaitu : (1) sifat informasi yang
diberikan ; (2) kepada siapa informasi tersebut diberikan ; dan (3) tujuan
informasi tersebut diberikan. Lebih lanjut Langenderfer menyataka bahwa :
Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran dan sistem komunikasi
untuk memberikan informasi ekonomi dan sosial atas suatu entitas yang
dapat diidentifikasi sehingga memungkinkan pemakai untuk membuat
pertimbangan dan keputusan mengenai alokasi sumber daya yang optimal
dan tingkat pencapaian tujuan organisasi (Langenderfer, 1973, p.50).
Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan
eksternal yang meliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan
Surplus/Defisit, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Rugi/Laba, Laporan
Aliran Kas, Neraca, serta Laporan Kinerja yang dinyatakan dalam ukuran
finansial dan non-finansial. Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat

laporan keuangan. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan


keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan
organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan
merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan. Organisasi sektor publik diwajibkan
untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk
menjamin telah dilakukannya true and fair presentation.

B. TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR


PUBLIK
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor
publik sebagai berikut:
A.

Kepatuhan dan Pengelolaan Compliance and Stewardship

Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna


laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber
daya telah dilakukan sesuai dengan ketentutan hukum dan peraturan lain
yang telah ditetapkan.
B.
Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif Accountability and
Retrospective Reporting
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
publik. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan
mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati tren
antarkurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan
membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.
C.
Perencanaan dan Informasi Otorisasi Planning and Authorization
Information
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan
kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang dan memberikan informasi
pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
D.

Kelangsungan Organisasi Viability2

Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pengguna dalam menentukan


apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan
barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.

E.

Hubungan Masyarakat Public Relation

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada


organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas pretasi yang telah dicapai
kepada pengguna yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat, serta
sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
F.

Sumber Fakta dan Gambaran Source of Facts and Figures

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai


kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

FASB dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No 4:


Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations, tujuan
laporan keuangan sebagai berikut:
a.
Laporan Keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan
informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan yang rasional
mengenai alokasi sumber daya organisasi
b.
b. Memberikan informasi untuk membantu dalam menilai pelayanan
yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk
melanjutkan memeberi pelayanan tersebut.
c.
Memberikan informasi yang bermanfaat dalam menilai kinerja manajer
organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta
aspek kinerja lainnya.
d.
Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban,
kekayaan bersih, pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi
yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tsb.
e.

Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama 1 periode.

f.
Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh
dan membelanjakan sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran
kembali utang, dan mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi
likuiditas organisasi
g.
Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pengguna
dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah


menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan
menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan,
dengan cara:
a.
Menyediakan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan
penggunaan sumber daya keuangan.
b.
Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai
aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.
c.
Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi
kemampuan entitas dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban
serta komitmennya.
d.
Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas dan
perubahan yang terjadi.
e.
Menyediakan informasi secara keseluruhan yang berguna dalam
mengevaluasi kinerja entitas menyangkut biaya jasa, efisiensi, dan
pencapaian tujuan.

C. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR


PUBLIK
Komponen-komponen laporan keuangan sektor publik yang lengkap
meliputi:
a.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) adalah laporan keuangan yang


menyajikan posisi aktiva, hutang, dan modal pemilik pada satu saat tertentu.
b.

Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit);

Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit) atau Laporan Profit dan


Loss adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya
selama periode tertentu.
c.

Laporan Perubahan dalam Aktiva/Ekuitas Neto;

Laporan Perubahan dalam Aktiva/Ekuitas Neto menyajikan total


surplus/defisit neto untuk suatu periode; pendapatan dan biaya lainnya yang

diakui secara langsung sebagai perubahan dalam aktiva/akuitas neto; dan,


setiap kontribusi oleh, dan kepada, pemilik dalam kapasitasnya pemilik.
d.

Laporan Arus Kas;

Laporan Arus Kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan


pengeluaran kas selama satu periode tertentu.
e.

Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas laporan keuangan dari entitas harus:


1)
Menyajikan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan,
dan kebijakan akuntansi spesifik yang dipilih serta diterapkan terhadap
transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa pnting lainnya;
2)
Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh tandar Akuntansi
Keuangan Sektor Publik, yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan,
laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, dan laporan perubahan
aktiva/ekuitas neto; dan
3)
Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan,
namun persyaratan penyajian wajar tetap diterapkan

D.Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan


Kepentingannya
Pemakaian Laporan Keuangan Sektor Publik dapat diidentifikasikan
dengan menelusuri siapa yang menjadi stakeholder organisasi. Drebin et al.
(1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan
keuangan. Lebih lanjut Drebin menjelaskan keterkaitan antar kelompok
pemakai laporan keuangan tersebut dan menjelaskan kebutuhannya.
Kelompok pemakai laporan keuangan tersebut adalah:

- Pembayar pajak (taxpayers)


- Pemberi dana bantuan (granlurx)
- Investor
- Pengguna jasa (fee-paying service recipients)

- Karyawan/ pegawai
- Pemasok (vendor)
- Dewan legislatif
- Manajemen
- Pemilih (voters)
- Badan pengawas (oversight bodies)

Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa


pembayar pajak, pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa
pelayanan merupakan sumber penyedia keuangan organisasi, karyawan dan
pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya material,
dewan legislative, dan manajemen membuat keputusan alokasi sumber
daya, dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan
pengawas, termasuk level pemerintahan yang lebih tinggi.

Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik


menjadi lima kelompok, yaitu:

Lembaga pemerintah (governing bodies)


Investor dan kreditor
Pemberi sumber daya (resourceproviders)
Badan pengawas (oversight bodies)
Konstituen

Pengklasfikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony


adalah dengan mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis, bukan
untuk organisasi pemerintahan saja, sedangkan Drebin et al
mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sektor pemerintahan
saja. Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan
pembayar pajak, pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut
konstituen. Ia mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa
sebagai pemberi sumber daya, investor dan kreditor dikelompokkan menjadi
satu.

Sementara itu, Hanley el d. (1992) mengklasifikasikan pengguna


laporan keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:

Anggota terpilih (electedmembers)


Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
Pelanggan atau klien
Karyawan/pegawai
Pelanggan dan pemasok
Pemerintah
Pesaing (competitors)
Regulator
Pemberi pinjaman (leaders)
Donor dan sponsor
Investor atau patner bisnis
Kelompok penekan lainnya

Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sektor publik menurut


Borgonovi dan Anessi-Pessina (l997):

Masyarakat pengguna jasa publik


Masyarakat pembayar pajak
Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan
pelayanan public sebagai input atas aktivitas organisasi
Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.
Investor using dan Country Analyst
Generasi yang akan datang
Lembaga Negara
Kelompok Politik (Partai Politik)
Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur BUMN/BUMD)
Pegawai pemerintah

Serikat dagang sektor publik Governmental Accounting Standars Board


(GASB) (1999, p. B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan
pemerintah menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab,


Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung
mewakili rakyat,

Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/ atau


berpartisipasi dalam proses pemberian pinjaman.

E. Hak & Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan


Pada dasarnya masyarakat atau publik memiliki hak dasar terhadap
pemerintah, yaitu :
a.

Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu :

Mengetahui kebijakan pemerintah


Mengetahui keputusan yang diambil
Mengetahui alas an dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan
tertentu

b.

Hak untuk diberi informasi (right to be informed)

c.

Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to)

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat


diringkas sebagai berikut :

Masyarakat membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan kualitas


pelayanan yang diberikan
Publik ingin mengetahui apakah pemerintah telah melakukan ketaatan
fiscal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran
pengeluaran yang dilakukan
Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung
tingkat resiko. Likuiditas, dan solvabilitas
Parlemen dan kelompok politik membutuhkan informasi untuk
melakukan fungsi pengawasan
Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen
system informasi manajemen
Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen
kompensasi

F. Persamaan dan Perbedaan Laporan Keuangan Sektor


publik dan swasta (private)
Perbedaan

A. Akuntansi Publik sektor pemerintahan


Laporan Keuangan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah yang
diatur dengan PP.No.24 Tahun 2005
Laporan Keuangan terdiri dari

a. LRA (Laporan Realisasi Anggaran)


b. Neraca
c. Arus Kas
d. CaLK

Dalam SAP Persamaan akuntansinya menjadi Kewajiban Asset =


Ekuitas
Akun-akun dalam akuntansi pemerintahan sangat baku sesuai dengan
yang tercantum dalam SAP, sehingga tiap entitas tidak dapat merubah
atau menambah akun akun yang lainnya.
Tidak ada neraca konsolidasi antara Pusat dan Daerah karena memiliki
kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda.
Struktur neraca dalam akuntansi publik yaitu:

a. Aktiva

Aktiva lancar
Investasi Jangka Panjang
Aktiva tetap
Dana Cadangan
Aktiva lain-lain

b. Kewajiban

Kewajiban Jangka Pendek


Kewajiban Jangka Panjang

c. Ekuitas
d. Surplus/ Defisit

Struktur LRA (Laporan Realisasi Anggaran) dalam akuntansi publik


yaitu:
a. Pendapatan
b. Belanja

c. Pembiayaan (Penerimaan/Pengeluaran)

Struktur Laporan Arus kas


a. Aktivitas Operasi

Aliran Kas masuk


Aliran Kas Keluar
b. Aktivitas Investasi
c. Aktivitas Pembiayaan
d. Saldo awal dan saldo Akhir

Namun dalam Laporan Keuangan pada (SKPD) Satuan Kerja Perangkat


Daerah pada Daerah baik Kota/Kab maupun Provinsi tidak memiliki laporan
arus kas, karena yang menyusun laporan arus kas hanya entitas Pelaporan
yang terdapat di SKPKD (Pemerintahan Daerah).

B. Akuntansi Swasta

Laporan Keuangan menggunakan (SAK) Standar Akuntansi Komersial


Laporan Keuangan terdiri dari

a. Neraca
b. Laporan Laba/Rugi
c. Arus Kas
d. Perubahan Modal

Persamaan Akuntansi sektor swasta ialah Asset = Kewajiban Modal


Akun-akun dalam akuntansi swasta sangat fleksibel dimana tiap entitas
dapat menambah atau mengurangi akun-akun
Basis akuntansi yang digunakan adalah Basis Cash
Terdapat Neraca Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan anak
perusahaan
Struktur Neraca Konsolidasi contoh PT.Mayora Indah,Tbk (terlampir)

a. Aktiva
b. Aktiva Lancar

c. Aktiva Tidak Lancar


d. Kewajiban
e. Kewajiban Lancar
f. Kewajiban tidak lancar
g. Goodwill Negatif
h. Hak Minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
i. Ekuitas
- Sturktur Laba-Rubi Konsolidasi
a. Penjualan Bersih
b. Beban Pokok Penjualan
c. Laba Kotor
d. Beban Usaha
e. Laba Usaha
f. Laba sebelum Hak Minoritas atas laba bersih anak perushaan
g. Hak Minoritas atas laba bersih anak perushaan
h. Laba Bersih
i. Laba Persaham
Persamaan
A. Siklus Akuntansi baik publik atau swasta memiliki kesamaan namun
terdapat Jurnal tambahan pada akuntansi publik yaitu Jurnal Korolari, dimana
jurnal tersebut dibuat untuk merubah basis cash menjadi basis accrual
sehingga hasil Realisasi Anggaran dapat merubah posisi keuangan pada
Neraca.
B. Posisi Saldo Normal memiliki kesamaan :
- Akun saldo normal Bertambah Berkurang
- Assets/Kas Debet Debet Kredit

- Kewajiban Kredit Kredit Debet


- Pendapatan Kredit Kredit Debet
- Modal/ Ekuitas Kredit Kredit Debet
- Beban/Belanja Debet Debet Kredit

G. LUAS PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) YANG


DIPERLUKAN
Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen
apa saja yang dapat dikategorikan sebagai pendapatan atau biaya operasi
yang tepat untuk suatu unit kerja yang dilaporkan, luas pengungkapan
(disclosure) dan kebijakan kebijakan akuntansi yang dipraktikkan secara
konsisten. Pemerintah dapat diharapkan dapat memberikan atmbahan
informasi untuk hal hal sebagai berikut :

1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan


laporan.

2. Kebijakan menghapuskan / menghentikan aktivitas internal unit kerja pada


Laporan Aktivitas.

3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva aktiva


tersebut untuk menentukan biaya depresiasinya.

4. deskripsi mengenai jenis jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan


program dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya biaya tidak langsung
kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam Laporan Aktivitas.

5. Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non


operasi.

6. Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap dalam catatan


(notes) laporan keuangan mengenai aset moodal dan utang jangka panjang.
Aset modal yang tidak didepresiasi harus diungkapkan secara terpisah dari
aset modal yang didepresiasi. Informasi mengenai kewajiban jangka panjang,
meliputi obligasi, utang wesel, pinjaman, utang leasing, tuntutan, dan
sebagainya.

H.PENUTUP
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Dilihat dari sisi internal organisasi laporan keuangan sektor publik
merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi.
Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat
pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan. Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang
bertujuan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan sebagai
bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Laporan keuangan pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki
perbedaan. Pernedaan tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan,
elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan teknik akuntansi
yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
http://harahapinhere.blogspot.com/2009/11/laporan-keuangan-sektorpublik_14.html
http://mulia29fulgensius.blogspot.com/2013/12/makalah-laporan-keuanganakuntansi_5.html
http://bajariah.blogspot.com/2014/02/pemakai-laporan-keuangan-seketorpublik.html
http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/11/hak-dan-kebutuhan-pemakailaporan.html

http://laporan-keuangan-audited.blogspot.com/2010/07/persamaan-danperbedaan-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai