Sasaran
Target
Waktu
: 45 menit
Hari/Tanggal
Tempat
A. LATAR BELAKANG
ASI adalah makanan ideal bagi bayi, menyediakan nutrisi yang mereka
butuhkan untuk perkembangan yang sehat dan memberikan antibodi terhadap
penyakit anak yang umum seperti diare dan pneumonia - dua penyebab utama
kematian anak di negara ini. ASI eksklusif adalah intervensi yang paling
efektif untuk mencegah kematian anak (UNICEF Indonesia, 2012). Adanya
faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian
epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari
penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan
akut bagian bawah. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih
banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI
antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan menurunkan
kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit
alergi (Kemenkes, 2014).
UNICEF dan WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai
bayi berumur enam bulan. Setelah itu anak harus diberi makanan padat dan
semi padat sebagai makanan tambahan selain ASI. ASI eksklusif dianjurkan
pada beberapa bulan pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan
mengandung banyak gizi yang diperlukan anak pada umur tersebut.
Pengenalan dini makanan yang rendah energi dan gizi atau yang disiapkan
dalam kondisi tidak higienis dapat menyebabkan anak mengalami kurang gizi
dan terinfeksi organisme asing, sehingga mempunyai daya tahan tubuh yang
rendah terhadap penyakit di antara anak-anak (Kemenkes, 2014).
Pada tahun 2012 telah diterbitkan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian
Air Susu Ibu Eksklusif (PP Nomor 33 Tahun 2012). Dalam PP tersebut diatur
tugas dan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah dalam
pengembangan program ASI, diantaranya menetapkan kebijakan nasional dan
daerah, melaksanakan advokasi dan sosialisasi serta melakukan pengawasan
terkait program pemberian ASI eksklusif. Menindaklanjuti PP tersebut, telah
diterbitkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2013 tanggal 18 Februari 2013
tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menusui dan/atau Memerah
ASI dan Permenkes Nomor 39 Tahun 2013 tanggal 17 Mei 2013 tentang Susu
Formula Bayi dan Produk Lainnya. Berdasarkan hasil analisis Laporan Rutin
Direktorat Jenderal Bina Gizi-KIA Kementerian Kesehatan menunjukkan
bahwa secara nasional, ASI eksklusif sebesar 54,3% dari jumlah total bayi
usia 0-6 bulan, atau sebesar 1.348.532 bayi atau bayi 0-6 bulan yang tidak
ASI eksklusif sebanyak 1.134.952 bayi (Kemenkes, 2014).
Menurut Survei Demografi Kesehatan tahun 2012 tingkat pemberian ASI
eksklusif telah menurun selama dekade terakhir. Hanya sepertiga penduduk
Indonesia secara eksklusif menyusui anak-anak mereka pada enam bulan
pertama. Ada banyak hambatan untuk menyusui di Indonesia, termasuk
anggota keluarga yang tidak mendukung. Beberapa ibu juga takut menyusui
akan menyakitkan dan tidak praktis, tapi salah satu kendala terbesar adalah
kesalahpahaman dari istilah 'eksklusif'. Banyak perempuan dan anggota
keluarga yang tidak menyadari manfaat ASI eksklusif. Perempuan masih
harus memilah-milah mitos, informasi, dan pesan tentang menyusui. Menurut
Sri Sukotjo, Spesialis Gizi UNICEF, mitos bahwa bayi yang diberi ASI
membutuhkan air selain ASI tersebar luas di negeri ini. Banyak keluarga juga
percaya susu formula dapat meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan
kesehatan (UNICEF Indonesia, 2012).
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)/ Standart Kompetensi
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
E. METODE
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Demonstrasi cara memerah ASI Eksklusif dan posisi atau teknik
menyusui
3. Membagikan leaflet
F. MEDIA
Leaflet
G. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung jawab
2. Penyaji
3. Moderator
: Fadli,S. Kep
4. Demonstrator
6. PROSES KEGIATAN
No
1.
2.
3.
3.
4.
5.
Aktivitas Penyuluh
Memberikan salam, memperkenalkan diri,
dan membuka penyuluhan.
Menjelaskan
maksud
dan
tujuan
penyuluhan.
Menanyakan apakah ada yang sudah
mengetahui tentang ASI Eksklusif
Menjelaskan :
a) Pengertian ASI Eksklusif
b) Komposisi ASI Eksklusif
c) Manfaat pemberian ASI Eksklusif
d) Dampak
tidak
diberikan
ASI
Eksklusif
a) Mendemonstrasikan cara memerah
ASI Eksklusif
b) Mendemonstrasikan posisi atau teknik
menyusui
c) Membimbing
peserta
untuk
redemonstrasi cara memerah ASI
Eksklusif dan posisi atau teknik
menyusui
a) Evaluasi pemahaman pasien terhadap
materi yang disampaikan.
b) Memberikan leaflet.
c) Menutup pertemuan dan memberikan
salam.
7. EVALUASI
Aktivitas Peserta
Membalas salam
Waktu
5 menit
Mendengarkan
Menjawab dan
menyampaikan
pendapatnya
Mendengarkan dan
bertanya
Memperhatikan
20 menit
15 menit
Memperhatikan
Mendemonstrasikan cara
memerah ASI Eksklusif
Bertanya
Menerima leaflet
Memperhatikan dan
membalas salam
5 menit
1. Evaluasi persiapan
Persiapan tempat, persiapan media dan persiapan peserta.
2. Evaluasi Proses
Saat peserta menerima materi penyuluhan dari penyuluh (observasi).
3. Evaluasi Hasil
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
a) Apa pengertian cara memerah ASI Eksklusif?
b) Apa komposisi dari ASI Eksklusif?
c) Apa manfaat dari pemberian ASI Eksklusif?
d) Apa dampak jika tidak diberikan ASI Eksklusif?
e) Bagaimana cara memerah ASI Eksklusif?
f) Bagaimana posisi atau teknik menyusui bayi yang benar?
8. DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta : EGC
Iang. 2011. Anatomi Fisiologi Payudara, dan Proses Laktasi.
Http://Sweetysmiler. Wordpress . Com / 2011 / 03 / 15 / Anatomi Fisiologi-Payudara-Dan-Proses-Laktasi/Anatomi Fisiologi Payudara,
Dan Proses Laktasi. [serial online] diakses tanggal 6 Januari 2015.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi dan Analisis ASI
Eksklusif.
http://www.depkes.go.id/article/view/14010200010/downloadpusdatin-infodatin-infodatin-asi.html. [13 Januari 2015].
Mustofa, Ahmad dan Prabandari, Hayu. 2010. Pemberian ASI Eksklusif dan
Problematikan Ibu Menyusui. Jurnal Studi Gender & Anak Vol. 5 No.
2. www.ejournal.stainpurwokerto.ac.id Home Vol 5, No 2 (2010)
Mustofa. [08 Januari 2015].
Purwanti, Hubertin Sri. 2004. Buku Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta:
EGC.
Roesli, Utami. 2009. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta: Pustakan Bunda,
Grup Puspa Swara.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Yogyakarta : ANDI.
UNICEF Indonesia. 2012. ASI Eksklusif, Artinya ASI Tanpa Tambahan
Apapun. http://www.unicef.org/indonesia/id/reallives_19398.html. [13
Januari 2015].
Lampiran Materi ASI Eksklusif
ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam
organik yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu dan merupakan makan
terbaik untuk bayi (Bahiyatun, 2009). ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air
susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak
diberi makan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan.
Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberikan
ASI sampai bayi berumur dua tahun (Purwanti, 2004). Menurut Roesli (2000
dalam Mustofa & Prabandari, 2010), ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian
ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.
Pemberian ASI eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu minimal 4 bulan dan
akan lebih baik lagi apabila diberikan sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi
berusia 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, dan
pemberian ASI dapat diteruskan sampai usia 2 tahun (Roesli, 2001 dalam Mustofa
& Prabandari, 2010).
2. Komposisi
a. Air susu ibu dalam stadium laktasi dibedakan menjadi:
1) Kolostrum
a) Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-3.
b) Merupakan cairan viskus kental dengan warna kekuningkuningan dan lebih kuning daripada susu yang mature.
c) Kolostrum mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak
dibanding ASI mature.
d) Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibanding dengan
ASI mature.
kuat
terhadap
Escherichia
coli
dan
juga
bifidus
merupakan
koloni
kuman
yang
komponen
penting
untuk
myelinisasi,
yaitu
4) Mineral
a) ASI mengandung mineral lengkap.
b) Total mineral dalam masa laktasi konstan
c) Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi diet ibu
d) Garam organik yang terdapat dalam ASI, terutama kalsium,
kalium, serta natrium dari asam klorida dan fosfat.
5) Air
Kira-kira 88% ASI terdiri dari air yang berguna untuk melarutkan zatzat yang terdapat di dalamnya yang sekaligus juga dapat meredakan
rangsangan haus bayi.
6) Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI yang lengkap dan cukup, yaitu vitamin
A, D, dan C (Bahiyatun, 2009).
3. Manfaat
a. ASI sebagai makanan yang bergizi bagi bayi
1) ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas
maupun kuantitasnya.
2) Kolostrum atau susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk
mencegah infeksi dan membuat bayi lebih kuat.
3) ASI mengandung campuran yang tepat dari berbagai bahan makanan
yang baik untuk bayi.
4) ASI mudah dicerna oleh bayi. ASI saja tanpa makanan tambahan lain
merupakan cara terbaik pemberian makan bayi dalam 4-6 bulan
pertama kehidupannya.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
1) Bayi dapat membuat zat kekebalan tubuh sehingga mencapai kadar
protektif, yaitu saat usia 9 sampai 12 bulan.
2) ASI dapat menigkatkan kekebalan tubuh bayi yang baru lahir, karena
mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi dan alergi.
3) Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak
daripada susu mature.
4) Hasil penelitian di Brazil, bayi yang tidak diberi ASI mempunyai
kemungkinan meninggal karena diare 14,2 kali lebih besar daripada
bayi ASI eksklusif.
5) Bayi ASI eksklusif akan lebih sehat dan jarang akit dibandingkan
dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusi. Penelitian yang
dilakukan oleh Arifeen et al (2001), menunjukkan bahwa bayi yang
diberi ASI tidak eksklusif mempunyai risiko 2.4 kali mengalami
kematian apabila menderita ISPA dan 3.9 kali saat menderita diare.
c. ASI eksklusif dapat meningkatkan kecerdasan
1) Periode awal kehamilan sampai dengan bayi berusia 12-18 bulan
merupakan periode pertumbuhan otak yang cepat.
2) ASI eksklusif dapat menjamin tercapainya pengembangan potensi
kecerdasan anak secara optimal Zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan otak bayi.
d. ASI eksklusif dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan
anak.
a. ASI Perah
1) ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara
untuk kemudian disimpan dan nantinya akan diberikan untuk bayi.
2) Cara memerah ASI dengan tangan/jari adalah:
a) Cara yang pertama ibu dianjurkan untuk mengambil sebuah
mangkuk atau gelas yang bersih dan diisi dengan air mendidih
kedalamnya, lalu biarkan tertutup selama beberapa menit,setelah
itu ditiriskan.
b) Mencuci tangan ibu dengan air dan sabun.
c) Ibu dianjurkan untuk duduk dan berdiri di tempat yang terang dan
nyaman dan dekatkan mangkok ke payudara ibu.
d) Letakkan ibu jari di tepi atas areola pada posisi pukul 12.
e) Letakkan jari telunjuk di tepi bawah areola pada posisi pukul 6.
Ketiga jari lain menyangga payudara.
f) Dengan kedua jari, tekan jaringan payudara ke dalam ke arah
dinding rongga dada tanpa ibu jari dan jari telunjuk berubah posisi.
g) Lanjutkan dengan gerakan ke depan memijat jaringan di bawah
areola sehingga memerah ASI dalam saluran ASI. Lakukan gerakan
ini beberapa kali sampai pancaran ASI yang keluar berkurang.
h) Ubah posisi ibu jari dan telunjuk, misalnya pada posisi pukul 9
dan 3. Ulangi tahap f dan g.
i) Lakukan hal sama pada posisi yang berbeda. Setiap posisi ibu jari
dan telunjuk selalu berhadapan (Roesli, 2009).
Tidak dianjurkan memerah ASI dengan cara:
i. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari lain menopang di
bawah. Jangan menekan puting susu atau areola saja.
j. Bayi diebri rangsangan agar membuka mulut (refleks rooting) dengan cara
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi dengan
jari. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dan puting serta areola payudara dimasukkan ke mulut bayi.
k. Usahakan sebagian besar areola payudara dapat masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah
areola payudara. Posisi yang salah, yaitu bila bayi hanya mengisap pada
puting saja, yang akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat
dan puting susu lecet.
l. Setelah bayi mulai mengisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga
lagi (Bahiyatun, 2009).
Bayi saat menyusui harus berada pada posisi yang nyaman untuk
mempermudah keadaan dan tidak harus memutar kepala atau meregangkan
leher bayi untuk dapat menjangkau puting susu ibu. Ketika ibu menyentuh
lembut bibir bayi dengan putingnya, bayi akan memberi respon dengan reflek
rooting alami dengan berpaling ke puting dan membuka mulutnya. Puting dan
sebagian besar aerola harus berada di dalam mulut bayi.
Apabila terlihat hidung bayi tertutup oleh payudara, ibu dapat mengangkat
panggul bayi, sehingga dapat memberikan lebih banyak ruang untuk bernafas.
Ketika ibu sudah siap untuk membuat bayi bersendawa, ia harus dengan lembut
memasukkan jari tangannya ke sudut mulut bayi diantara kedua gusi untuk
menghentikan isapan.
PRETEST
Nama Ibu
Alamat
b. 2 tahun keatas
2. Apakah bayi berusia 0-6 bulan boleh diberikan makanan selain ASI (misalnya
pisang, nasi) ?
a. Boleh
b. Tidak boleh
3. Apa akibat bila diberikan makanan selain ASI pada usia 0-6 bulan?
a. Sehat
b. Diare
4. Apakah anda mengetahui penyebab diare itu ?
a. Ya
b. Tidak
5. Apa yang anda lakukan jika bayi anda sakit ?
a. Berobat ke pelayanan kesehatan
b. Diobati sendiri
c. Ke dukun
6. Apakah anda mengetahui tentang makanan pendamping ASI?
a. Ya
b. Tidak Tahu
7. Makanan pendamping ASI menurut anda apa?
a. Makanan yang diberikan pada bayi baru lahir
b. Makanan yang diberikan bayi usia 1 bulan sampai 2 tahun
c. Makanan yang diberikan usia 6bulan sampai 24 bulan
POSTTEST
Nama Ibu
Alamat
b. 2 tahun keatas
2. Apakah bayi berusia 0-6 bulan boleh diberikan makanan selain ASI (misalnya
pisang, nasi) ?
c. Boleh
d. Tidak boleh
3. Apa akibat bila diberikan makanan selain ASI pada usia 0-6 bulan?
c. Sehat
d. Diare
4. Apakah anda mengetahui penyebab diare itu ?
c. Ya
d. Tidak
5. Apa yang anda lakukan jika bayi anda sakit ?
d. Berobat ke pelayanan kesehatan
e. Diobati sendiri
f. Ke dukun
6. Apakah anda mengetahui tentang makanan pendamping ASI?
c. Ya
d. Tidak Tahu
7. Makanan pendamping ASI menurut anda apa?
d. Makanan yang diberikan pada bayi baru lahir
e. Makanan yang diberikan bayi usia 1 bulan sampai 2 tahun
f. Makanan yang diberikan usia 6bulan sampai 24 bulan