Disusun Oleh
RENI SUSMAWATI
101000215401042
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing 1
Pembimbing II
( Meilinda Agustin )
Mengetahui
Plt Ketua Prodi D III Kebidanan
Fakultas Kesehatan dan MIPA Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat
Bukittinggi,
Nama
: Reni susmawati
Nim
: 101000215401042
Tempat/Tanggal Lahir
Nama Ayah
: Sabarudin
Nama Ibu
: Siti ajir
Anak Ke
: Kedua
Alamat
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
: Tamatan 2004
2.
: Tamatan 2007
3.
SMA Muhammadyah
: Tamatan 2010
4.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidanyah-Nya beserta shalawat beriringan salam untuk
Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kasus
Seminar ini dengan judul Asuhan Bayi Baru Lahir pada By Ny.R Dengan
Berat Badan Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum
Padang Panjang dari tanggal 12 Mei sampai 16 Mei 2013.
Kasus ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
menyelesaikan tugas Praktek Klinik Kebidanan III. Dalam penyusunan kasus ini
penulis dapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak DR.Drs.H.Shofyan Karim Elha, MA selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat
2. Bapak Mursyid, SKM, M.Kes.(MMR) selaku Dekan Fakultas Kesehatan
dan MIPA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
3. Bapak
5. Ibu Meilinda agus dan Ibu Etika Mulia Sari S.ST selaku pembimbing yang
penuh kesabaran dan ketekunan dalam meluangkan waktunya untuk
memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan serta saran
sehingga selesainya studi kasus ini
6. Ibu selaku CI beserta staff Ruangan Perinatologi Rumah Sakit Umum
Padang Panjang
7. Staf Pendidikan Program D III Kebidanan Fakultas Kesehatan dan MIPA
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
8. Ny.R dan keluaraga yang telah bersedia membantu penulis dan
meluangkan waktunya dalam pembuatan studi kasus ini
9. TERISTIMEWA untuk Ayah dan Ibunda tercinta dan Adik dan kakak ku
tersayang
terimahkasih
atas
kasih
sayang,
dukungan,
nasehat,
pengorbanan, doa dan harapan yang sangat berarti bagi penulis dalam
menempuh pendidikan Kebidanan Muhammadiyah.
10. Sahabat sahabat seperjuangan Angkatan III BP 10 yang telah
memberikan dukungan dan masukan serta kebersamaan yang telah kita
jalani ini menjadi kekuatan yang berarti bagi kita untuk terus maju
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan studi kasus
ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia dan hidayahNya serta membalasi seluruh kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Terakhir penulis berharap semoga kasus ini bermanfaat bagi para pakar,
praktisi, dan pemerhati kebidanan serta para pembaca pada umumnya. Penulis
telah berusaha dengan sekuat hati demi kesempurnaan kasus ini. Apabila ada
kritikan dan saran yang membangun penulis bersedia dengan senang hati agar
kasus ini dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan 79
B. Saran... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabel 2.1 : Suhu incubator yang direkumentasikan menurut berat dan
umur bayi
2. Tabel 2.2 : Volume pemberian Susu menurut umur bayi
3. Tabel 2.3 : Apgar Scor
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang lazim digunakan
untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, program
pembangunan kesehatan di Indonesia banyak menitik beratkan pada upaya
penurunan AKB. Angka kematian bayi merujuk kepada jumlah bayi yang
meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup.
WHO memperkirakan, sebanyak 37 juta kelahiran dikawasan Asia
Tenggara setiap tahun. Sementara itu total kematian ibu dan bayi baru lahir di
kawasan ini diperkirakan berturut turut 170 ribu dan 1,3 per tahun. Sebanyak
98% dari seluruh kematian ibu dan anak dikawasan ini terjadi di India,
Bangladesh, Indonesia, Nepal dan Myanmar. Dalam hal ini, hampir semua
Negara anggota telah berupaya menurunkan AKI dan AKB dengan
meningkatkan
penyediaan
pelayanan
kelahiran
oleh
tenaga
kesehatan
(1)
terampil.
(2)
angka kematian bayi sebanyak 10 orang pada tahun 2012 dan kasus BBLR
sebanyak 33 orang pada tahun 2012.
Angka kematian Bayi tersebut dapat di sebabkan oleh faktor berat badan
lahir rendah, asfiksia, hipotermi, sianosis, dan juga dapat disebabkan oleh faktor
dari ibu yaitu penyakit- penyakit sistemik yang pernah diderita ibu, usia ibu <
20 - > 35 tahun dan kebiasaan ibu sehari hari serta faktor ekonomi keluarga.
Dalam upaya menurunkan AKB pemerintah melibatkan Gerakan Sayang
Ibu (GSI). GSI merupakan suatu gerakan yang dilaksanakan masyarakat
bekerjasama dengan pemerintah untuk peningkatan perbaikan kualitas hidup
perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya
menurunkan AKB. Tingginya AKB merupakan tantangan bagi kita dan
merupakan gambaran bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ibu
hamil dan bayi masih rendah.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi bayi berat lahir rendah
(BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi
rendah.
BBLR ini merupakan faktor utama dalam peningkatan mortalitas,
morbiditas, dan
jangka panjang terhadap kehidupan di masa depan. BBLR terdiri atas BBLR
kurang bulan dan BBLR cukup bulan, atau lebih bulan. BBLR kurang
bulan/premature yang masa kehamilannya <35 minggu, biasanya mengalami
penyulit seperti gangguan nafas, ikterus, infeksi dan lain sebagainya yang apabila
tidak dikelola sesuai dengan standar pelayanan medis akan berakibat fatal.
Sementara BBLR yang cukup/lebih bulan umumnya organ tubuhnya sudah matur
sehingga tidak terlalu bermasalah dalam perrawatannya. Mereka hanya
membutuhkan kehangatan, pemberian nutrisi, dan mencegah infeksi. Ketiga
kebutuhan tersebut, untuk BBLR kini dapat dipenuhi dengan perawatan
tekhnologi tepat guna yang biasa dilakukan di rumah orang tuanya.
Oleh karena itu disinilah dituntut peran bidan dalam memberikan
manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir
rendah secara komprehensif dan berkesinambungan. Manajemen asuhan
kebidanan ini merupakan salah satu cara agar dapat memberikan pelayanan
kebidanan yang bermutu dan mencakup kebutuhan klien secara bi-psiko-sosial.
Dari uraian diatas penulis mengambil kasus ini untuk menerapkan asuhan
yang berkualitas pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah di Ruangan
Perinatologi Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi dengan tujuan utama agar
komplikasi pada bayi baru lahir dapat dihindari sehingga berperan dalam
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian neonates di Indonesia.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir
dengan Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) di Rumah Sakit Umum
Padang Panjang
Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian terhadap bayi berat badan lahir
rendah.
b. Mampu
mengidentifikasi
data
secara
benar
dari
hasil
B. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis,
terutama untuk menambah wawasan terhadap teori dan praktek.
Penulis dalam memberikan asuhan pada Bayi Baru Lahir dengan
Berat Badan Lahir Rendah. Serta penulis dapat mengaplikasikan
ilmu dan keterampilan yang diperoleh semasa perkuliahan kepada
masyarakat luas.
dan
menambah
imformasi
mahasiswa
dalam
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Teoritis
Konsep Dasar Asuhan kebidanan Varney
Menurut helen varney
pemecahan
masalah
yang
sebagai
metode
untuk
(5)
c.
d.
e.
f.
g.
kurang bergerak
2)Interpretasi data
atau masalah berdasarkan interpretasi yang akurat terhadap
data - data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
di interpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah
yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan
karena masalah tidak dapat di defenisikan seperti diagnosa tetapi
tetap membutukan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal
hal yang sedang dialami wanita yang di identifikasikan oleh bidan
lingkup
praktik
kebidanan
dan
memenuhi
standar
identifikasi.
Langkah
ini
membutuhkan
antisipasi,
bila
2. Pendokumentasian SOAP
a. Pengertian Dokumentasi
Menurut Nursing Documentation oleh Elian Thomas 1994,
yaitu catatan tentang hasil pemeriksaan prosedur, kesehatan pasien,
keluarga pasien dan tim kesehatan yang mencatat tentang hasil
pemeriksaan prosedur pengobatan pasien dan respon pasien terhadap
semua kegiatan yang telah dilakukan.
Merupakan catatan permanen, sumber informasi, Manifestasi
pemberian asuhan yang berkesinambungan, Memudahkan evaluasi
pelaksanaan implementasi asuhan Menjadi sumber data catatan
nasional, riset dan statistic mortalitas/ morbiditas serta Merupakan
sumber untuk meningkatnya mutu pemberian pelayanan, dan
Merupakan
sumber
dalam
penyususnan
standar
.( 6 )
b. Manfaat Dokumentasi
1) Sebagai bukti yang syah
2) Sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan
pelayanan
pendokumentasian
hasil
analisa
dan
metoda
SOAP
merupakan
kemajuan
proses
3) Tahap III
Menyusun rencana Asuhan.
Rencana asuhan yang sudah dirumuskan dengan mencangkup
setiap hal yang berkaitan dengan semua aspe asuhan kesehatan
yang disetujui oleh kedua belah pihak yaitu bidn dank lien
didokumentasikan agar dapat dilaksanakan dengan efektif.
4) Tahap IV
Mendokumentasikan evaluasi keefektifan pelaksanaan rencana
asuhan.
(7)
2. Bayi Berat lahir rendah(BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499
gram
( 8)
3. Bayi Berat lahir rendah (low birth weigth) yaitu bayi 2500 gram atau
(4)
4. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir
adalah berat bayi
(9)
5. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan
berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.
(3)
.(7)
ini
sangat
berperan
terhadap
timbulnya
2) Faktor janin
b)
c)
d)
( 10 )
tidak dapat menambah aktifitas. Sumber utama kalori bila ada stess dingin
atau suhu lingkungan rendah adalah thermogenesis moshiver. Sebagai
respon terhadap rangsangan dingin, tubuh bayi akan mengeluarkan
neropineprin
menyebabkan
vasokontrikin
paru.
Akibatnya,
menurunkan
meningkatkan
konstibusi
terjadinya
asidosis.
Kegiatan
Kondisi ini terjadi terutama bila cadangan glikogen saat lahir sedikit,
sesudah kelahiran pemasukan kalori rendah atau tdak adekuat.
Termoregulasi bayi premature umumnya relative kurang mampu
untuk bertahan hidup karena struktur anatomi dan fisiologi yang imatur
dan fungsi biokimia belum bekerja seperti bayi yang lebih tua.
Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap kesanggupan bayi untuk
mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam batas normal. Bayi
resiko tinggi lain juga dapat mengalami kesulitan yang sama karena
hambatan dan gangguan pada anatomi, fisiologi, dan fungsi biokimia
berhubungan dengan adanya kelainan atau penyakit yang diderita. Bayi
premature dan imature tidak dapat mempertahankan suhu tubuh dalam
batas normal, karena pusat pengaturan suhu pada otak belum matur,
kurangnya cadangan glikogen dan lemak coklat sebagai sumber kalori.
Tidak ada atau kurangnya lemak subkutan dan permukaan tubuh yang
akan menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak. Respon
menggigil pada bayi kurang atau tidak ada, sehingga bayi tidak dapat
meningkatkan panas tubuh melalui aktivitas. Selain itu control reflek
kapiler kulit juga kurang.
Terdapat banyak penyebab pertumbuhan intera uteri, dan efek
mereka terhadap janin bervariasi sesuai dengan cara dan lama terpapar
serta tahap pertumbuhan janin saat penyebab tersebur terjadi. Walaupun
setiap organ dapat dipengaruhi oleh redertasi pertumbuhan intrauteri,
efeknya pada tiap organ tidak sama. Jika redertasi pertumbuhan terjadi
pada akhir kehamilan, pertumbuhan jantung, otak dan tulang rangka
( 8
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya
untuk
masa
gestasi
itu.
Berat
bayi
mengalami
retardasi
(7)
(10 )
( 11 )
Pengaturan suhu
Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermi bila
berada dilingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh
permukaan tubuh bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan
dengan berat badan ,kurangnya jaringan lemak dibawah kulit dan
kekurangan lemak coklat, untuk mencegah hipotermi perlu diusahakan
lingkungan yang cukup hangat untuk bayi dan dalam keadaan istirahat
komsumsi oksigen oksigen paling sedikit, sehingga suhu tubuh bayi
tetap normal.
Bila bayi dirawat dalam inkubator, maka suhunya untuk bayi
0
dengan berat badan kurang dari 2000 gram adalah 35 C dan untuk
bayi dan untuk bayi dengan badan 2000- 2500 gram 34 C, agar ia
0
dapat diturunkan 1 C per minggu untuk bayi dengan berat badan 2000
gram dan berangsur-angsur ia dapt diletakan didalam
0
tempat
tidur
( 11 )
Makan bayi
Pada bayi prematur reflek isap. Telan dan batuk belum
sempurna, kapsitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan
terutama lipase masih kurang disamping itu kebutuhanprotein 3-5
g/hari dan kalori (110 kal/hari), agar berta badan bertambah seabaikbaiknya.
( 11 )
Volume susu
1 hari
60 ml/kg
2 hari
90 ml/kg
3 hari
120 ml/kg
4 hari
150 ml/kg
10 hari
180 ml/kg
dengan
kehilangan
insensible,
pemberian cairan
juga
60-70
2-3
100-120
4-5
150
Selanjutnya
160-80
Bayi berat badan lahir rendah juga memerlukan nutrisi selain untuk
memenuhi kebutuhsn sehari-hari juga untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian yang dianjurkan adalah
kalori 140-150 kal/kg BB/hari, karbohidarat 8-22 g/kg BB/hari,
protein 3-4g/kg BB/hari, lemak 4-9 g/kg BB/hari, air untuk bayi yang
kurang bulan dapat menerima cairan 150-200 cc/kg, sedangkan yang
sakit diberikan 120-130cc/kg BB/hari.
( 12 )
( 13 )
Pencegahan infeksi
Infeksi adalah masuknya bibit penyakit atau kuman kedalam
tubuh,khususnya mikroba. Bayi BBLR sangat mudah mendapatkan
infeksi. Infeksi terutama disebabkan oleh infeksi nosokimia \.rentang
terhadap onfeksi ini disebabkan oleh immunoglobulin serum pada
BBLR masih renah, aktivatas bakterisidal neotrofil, efek sitotoksik
limfosit juga masih rendah dan fungsi imun belum berpengalaman.
(7)
( 11 )
e.
(7)
Pemberian oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi
preterm BBLR, akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan, konsentrasi
O2 yang diberikan sekitar 30-35% dengan menggunakan head box,
konsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan
(7)
f.
g.
1.
2.
4.
Riwayat Kesehatan
Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari
riwayat antenatal pada kasus BBLR yaitu :
(a)
(b)
Persalinan
dengan
resiko
persalinan
preterm,
periksa
tapi
tidak
teraturndan
periksa
3) Riwayat Natal
Komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat
erat dengan permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji :
(c)
5) Pola Nutrisi
Yang pelu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan aborsi
gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga pelu
diberikan cairan parental atau personde seusia dengan kondisi bayi
untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk
mengkoreksi dehidrasi, asidosis metabolic, hipoglikemi disamping
untuk pemberian obat intra vena.
6) Pola Eliminasi
Yang perlu dikaji pada neonates addalah
(a) BAB : frekuensi, jumlah, konsistensi
(b) BAK : frekuensi, jumlah
7) Latar Belakang Sosial Budaya
(a) Kebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR kebiasaan ibu
merokok, ketergantungan obat obatan tertentu jenis psikotropika
(b) Kebiasaan ibu mengkonsumsi minuman beralkohol, kebiasaan ibu
melakukan diet ketat atau pantang makanan tertentu.
8) Hubungan Psikologis
a. Sebaiknya setelah bayi baru lahir dilakukan rawat kabung dengan
ibu jika kondisi bayi memungkinkan. Hal ini berguna sekali
dimana bayi akan mendapatkan kasih saying dan perhatian serta
dapat mempererat hubungan psikologis antara bayi dan ibu. Lain
halnya dengan BBLR karna memerlukan perawatan yang intensif.
b. Data obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pengukuran dan
pemeriksaan dengan menggunakan standar yang diakui atau
berlaku.
1) Keadaan umum
Pada neonatus pada BBLR, keadaan lemah dan hanya merintih.
Keadaan akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif dan
menangis keras. Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya terhadap
rangsangan, adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai dengan usia,
tidak ada pembesaran pada lingkaran kepala dapat menunjukkan kondisi
neonatus yang baik.
respirasi normal antara 40-60 kali permenit, sering pada bayi asfiksia berat
pernafasan belum teratur.
3) Pemeriksaan fisik
Adalah melakukan pemeriksaan fisik pasien untuk menentukan kesehatan
pasien :
(a) Kepala
Kemungkinan di temukan caput succedenum atau cephal heamatom,
ubun- ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya
peningkatan tekanan intracranial.
(b) Mata
Warna konjungtiva, anemis atau tidak anemis, tidak ada bleeding
konjungtiva, warna sclera tidak kuning, pupil menunjukkan refleksi
terhadap cahaya
(c) Hidung
Terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lendir
(d) Mulut
Bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lender atau tidak
(e) Telinga
Perhatikan kebersihannyadan adanya kelainan
(f) Leher
Perhatikan kebersihannya karena leher neonatus pendek
(g) Thorak
Pada neonatus preterm post asfiksia berat reflek moro sucking lemah.
Reflek moro dapat member keterangan mengenai keadaan susunan
syaraf pusat atau adanya patah tulang.
4) Data penunjang
Data penunjang pemeriksaan laboratorium penting artinya dalam
menengakkan diagnose atau kausal yang terdapat sehingga kita dapat
memberikan obat yang tepat pula.
Pemeriksaan yang diperlukan adalah :
(a) Darah :GDA. 20 mg/dl
(b) Test kematangan paru
(c) CRP
(d) Hb dan bilirubin: 10 mg/dl
2. Interprestasi Data Dasar
Data dasar yang dikumpulkan diinterprestasikan sehingga dapat dirumuskan
diagnose dan masalah spesifik
a. Diagnose
Adalah diagnose yang ditegakkan bidan dalam ringkup praktek
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur standar nomenklatur.
Standar nomenklatur diagnose kebidanan :
1) Diakui dan disahkan oleh profesi
2) Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
b. Masalah
Hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang mengerti diagnose.
c. Kebutuhan
Hal hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam
diagnose dan masalah yang didapat dengan melakukan analisa data.
3. Identifikasi diagnose atau masalah potensial dan mengantifasi penanganannya
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan
pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan siap siap mencengah atau
masalah potensial ini benar banar terjadi.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
Untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenanga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien. Langkan ini mencerminkan senambungan dari
proses manajemen kebidanan.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Langkah ini merupakan kelanjutan terhadap masalah atau diagnose yang
telah diidentifikasi / diantisipasi, dan pada langkah ini informasi data yang
tidak lengkap dapat lengkap.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
D. Jenis Data
Teknik pengambilan data dalam penulisan studi kasus ini adalah
melalui data primer yang didapat dari keluarga pasien saat melakukan
asuhan dan data sekunder yang didapat dari hasil pencatatan dan
pendokumentasian yang ada pada rekam medis.
BAB IV TINJAUAN
KASUS
ASUHAN PADA BAYI NY.R DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
RUANGAN PERINATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANG
PANJANG PADA TANGGAL 12 MAI SAMPAI DENGAN 16 MAI
TAHUN 2013
Hari/tanggal
: 12-05-2013
Jam
: 08.00 WIB
No register
A. SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama bayi
: Bayi Ny R
Umur
: 2 jam
Jenis kelamin
: laki-laki
BB/PB
: 2000 gram/ 48 cm
Nama ibu
: Ny R
Nama suami : Tn A
Umur
: 26 tahun
Smur
: 26 tahun
Suku
: Minang
Suku
: Minang
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Tani
Alamat
: Panyalaian
Alamat
: Panyalaia
2. Alasan dirawat
Bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah yaitu 2300 gram
3. Riwayat Keluarga
a. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keturunan
Penyakit menular
: tidak ada
b. Riwayat kehamilan
Pemeriksaan ANC
: ada 5 kali
: bidan
Imunisasi TT
: ada
Perdarahan
: Tidak ada
Hipertensi
: Tidak ada
Pre-eklamsi
: tidak ada
Eklamsi
: tidak ada
Penyakit lainnya
: tidak ada
Obat obatan
: tidak ada
Merokok
: tidak ada
Alkohol
: tidak ada
Jamu jamuan
: tidak ada
: 01-08-2013
TP
: 08-05-2013
Usia kehamilan
: Aterm
Tanggal/jam persalinan
Jenis persalinan
: Persalinan Normal
Penolong
: Bidan
Tempat
1 menit pertama
5 menit pertama
Grimace ( Tangisan )
Respiration ( Pernafasan )
Total
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU
: sedang
Denyut jantung
: 120 x/i
Pernafasan
: 40 x/i
Suhu
: 36 C
BB
: 2000 gram
TB
: 48 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala
Ubun ubun
: tidak cekung
Sutura
Caputsuccedenum
: tidak ada
Chepalhematoma
: tidak ada
b. Mata
Simetris/tidak
: simetris ka/ki
Kelopak mata
Perdarahan konjungtiva
: tidak ada
Tanda infeksi
: tidak ada
c. Telinga
Daun telinga
Lubang telinga
: ada
Tanda-tanda infeksi
: tidak ada
d. Hidung
Lubang hidung
: simetris
Sekret hidung
: ada
e. Mulut
Bibir dan langit-langit
: ada
Labio schizis
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
f. Leher
Pembengkakan kelenjer tiroid
: Tidak ada
: Tidak ada
g. Dada
Bentuk dada
: simetris
Putting susu
: ada
h. Perut
Bentuk
: membucit
: tidak ada
: tidak ada
i. Ekstremitas
Atas
Bentuk
: simetris ki/ka
Gerakan
: lemah
Jumlah jari
: lengkap
Warna kuku
: tidak pucat
Bawah
Bentuk
: simetris
Gerakan
: lemah
Jumlah jari
: lengkap
Warna kuku
: tidak pucat
: tidak ada
Cekungan
: tidak ada
k. Kulit
Warna
: merah
Vernik
: ada
Lanugo
: ada
Tanda mongol
: tidak ada
l. Genitalia
Jenis kelamin
: perempuan
: 2000 gram
PB
: 48 cm
Lingkar kepala
: 30 cm
Lingkar dada
: 28 cm
Lila
: 8 cm
n. Reflek
Reflek morro
: lemah
Reflek rooting
: lemah
Reflek sucking
: lemah
Reflek grasping
: lemah
o. Eliminasi
Miksi
: belum ada
Mekonium
: ada
C. ASSESMENT
1.
Diagnosa
Bayi baru lahir usia 2 jam berat badan lahir rendah.
Data dasar
a. Bayi lahir jam 08.00 wib pada tanggal 12 Mei 2013
b. Berat badan 2000 gram, panjang badan 48 cm, jenis kelamin lakilaki, lingkar lengan atas : 8 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada
28 cm.
c. Tanda tanda vital
-
Suhu
: 36 c
Nadi
: 120 x/i
Pernafasan : 40 x/i
2. Masalah
-
3. Kebutuhan
-
Perawatan bayi
D. PLAN
1. Informasikan hasil pemeriksaan bayi pada ibu
2. Berikan asupan nutrisi ASI/PASI yang adekuat
3. Penuhi kebutuhan personal hygiene
4. Pantau penambahan berat badan bayi setiap hari
5. Lakukan perawatan tali pusat
6. Observasi vital sign secara teratur
7. Observasi eliminasi BAK dan BAB bayi
9. Berikan injeksi cefotaxime 2 x 115 mg dan injeksi gentamicin 2 x 5.75 mg
melaui injek pump.
No Hari/Tanggal
Catatan Pelaksanaan
Jam
Kegiatan
Evaluasi
VI. PELAKSANAAN
1. Mengimformasikan hasil pemeriksaan bayi pada ibu dan keluarga bahwa
bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yaitu 2000 gram.
2. Pada jam 23.00 WIB
Memberikan PASI 15 cc setiap kali pemberian dengan sendok saban 3
jam.
3. Pada jam 23.30 WIB
Membersihkan tubuh bayi dan mengganti pakaian bayi setiap kali BAK
dan BAB
4. Pada jam 05.00 WIB
Mengukur vital signt bayi
0
Hari ke 2
Hari / Tanggal : Jumat / 13 Mei l 2013
N
O
1
2
3
Bayi
1. KU
Dia
a. Inf
PARAF
PA
JAM
PELAKSANAAN
MHS
CI
08.00
a. Mengimformas
WIB
tentang
EVALUASI
a. Ibu mengerti
berusia
bayi
gnos
or
2 hari
ma
dan keluarga
keadaan
produk
Sed
Bayi
sik
tentang
bayinya saat
si ASI
ang
baru
an
keadaan
ini dan
masih
lahir
pad
bayinya
menyerahkan
sedikit 2. TT
sepenuhnya
perger
hari
ibu
pada petugas
akan
N:
den
dan
bayi
124
gan
kel
masih
x/i
bera
uar
lambat
S:
ga
dan
36,5
bada
tent
bayi
ang
menan
P:
lahir
kea
gis
48
rend
daa
lemah
x/i
ah
BB
(dis
bay
mat
200
ur)
b. Pen 08.30
0 gr
Mas
uhi
3. Bay
alah
WIB
b. Membersihakn
b. Tubuh bayi
tubuh bayi
dalam keadaan
keb
dengan air
bersih
Perg
utu
hangat kuku
dira
erak
han
dengan handuk
wat
an
per
bersih dan
dala
bayi
son
mengganti
masi
al
pakaian bayi
incu
hyg
bato
lam
ien
bat
e
bay
den
gan
Keb
suh
utuh
u 33
an
a. I
tau
bar
berat badan
ek
at
suc
bad
sesudah mandi
king
an
bayi
bay
ada
4. Refl
5. Refl
ek
c. Pan 08.45
WIB
c. Memantau
penambahan
d. Pen 09.00
bayi ASI 1 cc
row
keb
bayi
utu
ada
han
nut
ek
risi
root
bay
ing
bayi
ada
e. Per
09.45
tah
WIB
ek
ank
memberikan
gras
an
perlindungan
ping
suh
thermal pada
bayi
bayi dengan
7. Refl
gram
d. Memberikan
6. Refl
bayi 2000
si
uhi
mor
c. Berat badan
WIB
melalui oral
d. ASI telah
diberikan pada
bayi 1 cc
saban 3 jam
.
e. Mempertahank
an dan
e. Bayi telah
dirawat dalam
inkubator
dengan suhu
33C
ada
tub
tetap
uh
menempatkan
bay
bayi dalam
incubator
b. P
e
r
s
f. La
10.00
kuk WIB
an
perawatan tali
per
pusat dengan
aw
perwatan
ata
terbuka
tali
pus
at
f. Lakukan
f. Tali pusat
terawat
dengan baik
n
e
g. Ob 11.00
c. P
ser
vas
eli
mi
nas
BA
dan
BA
bay
WIB
g. Mengobservasi
g. BAK bayi
eliminasi BAK
lancar dan
BAB bayi
lancar
h. Ob 11.30
h. Mengobservasi
ser
vas
membaik
Nadi 124
vita
x/menit,suhu
365
sig
C,pernafasan
nt
48 x/menit
bay
d. P
i
n
u
tr
is
i
b
a
y
i
e.
J
a
g
a
s
u
h
u
t
u
b
u
WIB
h. Keadaan bayi
mulai
h
b
a
y
i
f. O
b
s
e
r
v
a
si
K
U
,
v
it
a
l
si
g
n
t
d
a
n
e
li
m
i
n
a
si
b
a
y
i.
A.
Iden
tifik
asi
diag
nosa
dan
mas
alah
pote
nsial
infek
si
B. Iden
tifik
asi
mas
alah
yan
g me
merl
uka
n
tind
akan
sege
ra
dan
kala
bora
si
Hasil
nya :
Beri
kan
ASI
1 cc
per 3
jam
Beri
kan
injek
si
vicci
llin 1
x
150
Dan
injek
si
genta
1
x15
pada
puku
l
06.0
0
dan
18.0
0
WIB
Hari ke 3
Hari / tanggal : Sabtu /14 Mei 2013
N
JAM
O
1
2
3
4
Bayi
EVALUASI
08.00
a. Mengimformasi
a. Ibu
WIB
mengerti
1. K
Di
berusi
ag
masik
a3
ba
no
an
dan keluarga
tentang
hari
yi
sa
pada
tentang keadaan
keadaan
Produ
ba
Ba
ibu
bayinya
bayinya
ksi
ik
yi
dan
ba
keluar
menyerahka
ru
ga
n semuanya
ASI
masih
2.
a. Infor
PELAKSANAAN
sediki
la
tentan
kepada
hir
petugas
Perge
ba
keada
rakan
yi
ha
an
bayi
ri
bayi
lamba
de
12
ng
Bayi
an
mena
x/i
be
ankan
ngis
S:
rat
lemah
36
b. Pertah 08.15
WIB
b. Mempertahanka
b. Bayi telah
n dan
diselumuti
suhu
memberikan
dan
ba
tubuh
perlindungan
ditempatka
,6
da
bayi
thermal pada
n dalam
bayi dengan
incubator
la
tetap
dengan
hir
menmpatkan
suhu 3
re
bayi dalam
nd
incubator serta
ah
menyelimuti
P:
50
x/i
B
B
cc
PARAF
MHS
PA R
C
bayi
c. Penuh
20
50
gr
as
a
m
08.30
c. Mengganti
c. Tubuh bayi
pakaian bayi
dalam
kebut
keadaan
ala
uhan
bersih
perso
Ba
nal
yi
yi
hygie
ne
asi
en
bayi
an
d. Penuh
di
gis
ra
le
3. Ba
WIB
09.00
d. Melanjutkan
WIB
pemberian
pemberian
kebut
PASI/ASI
PASI dapat
uhan
sebanyak 18 cc
dihabiskan
at
ah
nutrisi
setiap 3 jam
di
Pe
AS/
dengan sendok
in
rg
PASI
cu
er
bayi
ba
ak
tor
an
e. Panta
09.15
de
ba
WIB
ng
yi
an
e. Menimbang
d. Setiap
e. Berat badan
bayi 2050
pena
gram
la
mbah
habis mandi
su
an
hu
ba
berat
badan
badan
bayi
4. Se
eb
setiap
lur
ut
hari
uh
uh
tu
an
f. Melak 09.30
f. Melakukan
f. Tali pusat
bu
a. Inf
ukan
WIB
perawatan tali
layu dan
or
peraw
pusat dengan
mulai
ba
atan
perawatan
kering
yi
asi
tali
terbuka
Tali pusat
ke
ka
pusat
er
te
ah
nt
bserva WIB
vital sign
128x/menit,
an
an
si KU,
bayi,keadaan
suhu tubuh
vital
36,6 C,
fle
ke
signt
eliminasi bayi
pernafasan
ad
bayi,
50
su
aa
keada
x/menit,kea
ck
an
daan umum
in
ba
umum
bayi mulai
yi
bayi
baik dan
ba
b. Ja
serta
BAK dan
yi
ga
elimin
BAB bayi
ad
su
asi
lancar
hu
bayi
5. Re
terawat
dengan baik
g. Mego
11.30
g. Mengobservasi
g. Nadi
tu
h. Berik
12.00
h. Memberikan
bu
an
WIB
bayi kepada
disusui
bayi
ibunya untuk
ibunya
ba
pada
disusui sehingga
yi
ibu
prodksi ASI
c. Pe
untuk
semakin lancar
rs
disusu
on
al
sehing
hy
ga
gi
produ
en
ksi
h. Bayi telah
e
d. Pe
ASI
semak
en
in
uh
lancer
i
nu
i. Bimbi
12.30
tri
ng ibu
WIB
si
i. Memberikan
i. Ibu
pendidikan
mengerti
untuk
kesehatan pada
dengan
ba
melak
ibu tentang
penjelasan
yi
ukan
perawatan
yang telah
peraw
payudara pots
diberikan
nt
atan
partum dan
( SAP
au
payud
nutrisi ibu
terlampir )
pe
ara
menyusui
na
post
partu
ba
m dan
ha
jelask
an
be
nutrisi
rat
bagi
ba
ibu
da
meny
usui
e. Pa
ba
yi
f. Ja
ga
su
hu
tu
bu
h
ba
yi
g.
Pe
ra
wa
ta
n
tal
i
pu
sat
h. O
bs
er
va
si
K
U,
vit
al
sig
nt
da
n
ke
ad
aa
n
u
m
u
m
ba
yi
ser
ta
eli
mi
m
na
si
ba
yi
A. D
ia
g
n
os
e
p
ot
e
ns
ia
l
In
fe
ks
i
B. Id
e
nt
ifi
k
as
i
M
as
al
a
h
y
a
n
g
m
e
m
b
ut
u
h
k
a
n
ti
n
d
a
k
a
n
se
g
er
a,
k
al
a
or
as
i
d
a
n
ru
ju
k
a
n
K
al
a
b
or
as
i
d
e
n
g
a
n
S
p.
A
B
er
ik
a
n
A
SI
2
C
C
p
er
ja
m
B
er
ik
a
n
in
je
ks
i
vi
cc
ill
in
1
x
1
1
5
m
g
d
a
n
in
je
ks
i
g
e
nt
a
m
ic
in
1
x
1
6,
5
m
g
p
u
k
ul
0
6.
0
0
w
ib
d
a
n
1
8.
0
0
w
ib
Hari ke 4
Hari/tanggal : Minggu / 15 Mei 2013
N
O
PELAKSANAAN
EVALUASI
PARAF
M
PAR
1
2
Bayi
1. KU
berus
bay
gnos
or
ia
hari
Bai
Ibu
men
Dia
a. Inf
a. Ibu mengerti
tentang
ma
keadaan
Bayi
sik
dan keluarga
bayinya saat
beru
an
tentang
ini
2. TT
sia 4
pad
keadaan
bayinya
hari
an
bay
den
ibu
Prod
i:
gan
dan
uksi
N:
bera
kel
ASI
128
uar
ibu
x/i
bada
ga
mula
S:
tent
36,
lahir
ang
lanca
rend
kea
ah
daa
Perg
P:
eraka
50
Mas
bay
x/i
alah
iny
bayi
BB
Tida
aktif
205
ada
m
3. Ba
yi
b. Per
08.15
tah
WIB
b. Pertahankan
b. Bayi telah
dan
diselimti dan
ank
memberiakn
dirawat dalam
utuh
an
perlindungan
incubator suhu
an
suh
thermal pada
33 C
bayi dengan
0
gra
WIB
a.
Mengimformas
gatak
08.00
1. Keb
a. Inf
ma
or
tub
tetap
sih
ma
uh
menempatkan
dir
si
bay
bayi dalam
aw
tent
incubator srta
at
ang
menyelimuti
dal
kea
am
daa
inc
uba
bay
tor
den
b. Jag
gan
suh
suh
u
0
33
tub
uh
bay
i
c. Pan
tau
bayi
c. Memantau
c. Pan
tau
pen
bad
an
bay
i
d. Ber
ika
n
bay
i
pad
a
ibu
unt
uk
dis
penambahan
bayi 2050
berat badan
gram
am
bah
an
ber
at
bad
an
bay
i
ber
at
c. Berat badan
d. Ber
ika
n
bay
i
pad
a
ibu
unt
uk
dis
usu
i
ses
eri
ng
10.00
d. Memberikan
d. Bayi telah
WIB
disusui ibu
untuk disusui
tapi masih
sehingga
belum
produksi ASI
mencukupi
makin lancar
usu
mu
ngk
se2
in
rin
g
10.30
e. Pen WIB
e. Melanjutkan
e. Setiap PASI
pemberian
yang diberikan
mu
uhi
PASI sebanyak
dapat
ngk
keb
2 cc setiap 3
dihabiskan
in
utu
jam
e. Pen
han
uhi
nut
keb
risi
utu
AS
han
I/
nut
PA
risi
SI
AS
10.45
I/P
f. Pen WIB
f. Mengganti
pakaian bayi
dalam keadaan
bersih
AS
uhi
setiap bayi
keb
bay
utu
han
f. Ke
per
but
son
uha
al
hyg
per
ien
son
al
bay
hyg
11.00
ien
g. La
WIB
f. Tubuh bayi
g. Melakukan
g. Tali pusat
perawatan
bay
kuk
tali pusat
mulai kering
an
dengan
seti
per
perawatan
terawat
ap
aw
terbuka
dengan baik
hari
ata
g. Lak
uka
tali
pus
per
at
aw
pad
ata
bay
tali
i
11.30
pus
at
h. Ob WIB
h. Mengobservasi
h. KU byi baik,
Nadi 128
Ob
ser
bayi,serta
x/menit,suhu
ser
vas
eliminasi bayi
36,7 C,
vas
pernafasan 50
KU
x/menit, BAB
KU
vita
lancar
vita
sig
sig
n,s
nt,s
erta
erta
eli
eli
mi
min
nas
asi
bay
bay
h.
12.00
A. Dia
gnos
i. Ber WIB
ika
i. Memberikan
i. Ibu mengerti
pendidikan
dengan
kesehatan pada
penjelasan
ibu tentang
yang diberikan
pote
ibu
tanda-tanda
( SAP
nsial
pen
bahaya pada
terlampir)
Tida
did
bayi dengan
ika
BBLR
ada
n
kes
B. Iden
eha
tifik
tan
asi
tent
mas
ang
alah
tan
yan
da-
g me
tan
mbu
da
tuhk
bah
an
aya
tind
pad
akan
sege
bay
ra,
kala
den
bora
gan
si
BB
dan
LR
ruju
j.
kan
Berika
n
Kala
bora
si
penkes
pada
ibu
13.00
j. Memberikan
WIB
penkes pada
mengerti
ibu tentang
dengan
metode
penjelasan
melindungi
yang telah
diberikan
dan metode
(SAP
j. Ibu sudah
den
tentan
gan
Sp.
metod
Hasi melind
lnya
ungi
panas
Beri
pada
kan
bayi
ASI
dan
2 cc
metod
per
kangg
jam
uru
kangguru
terlampir)
Hari ke 5
Hari / Tanggal : Jumat / 16 Mei 2013
S
Bayi
1. KU
JAM
PELAKSANAAN
EVALUASI
Diag a. Infor
08.00
a. Mengimformasi
a. Ibu
WIB
berusi
bayi
nosa
masik
a5
Baik
Bayi
2. TTV
hari
mengerti
an
dan keluarga
tentang
baru
pada
tentang keadaan
keadaan
bayinya
bayinya
bayi
lahir
ibu
produ
N:
dan
ksi
128 x/i
hari
keluar
ASI
S:
deng
ga
sudah
37,2 c
an
tentan
banya
P : 52
berat
x/i
bada
keada
BB :
an
-bayi
2200
lahir
bayi
kuat
gram
rend
meny
usu
3. Bayi
saat ini
ah
b. Pertah 08.15
menyu
ankan
su
WIB
b. Mempertahanka
b. Bayi telah
n dan
ditempatka
denga
Mas
suhu
memberikan
n dalam
n kuat
alah
tubuh
perlindungan
incubator
Tida
bayi
thermal pada
dengan
bayi
suhu 33c
k
ada
c.Penuhi
kebutuha
n
personal
hygiene
c. Tubuh
08.30
c. Membersihkan
WIB
bayi setiap
bayi dalam
keadaan
bersih
PARAF
PA R
MHS
CI
bayi
d. Memantau
d. Berat
d.Pantau
08.45
penambahan
badan bayi
penamba
WIB
barat badan
2200 gram
han berat
badan
bayi
e. Bayi telah
09.00
e.Penuhi
WIB
nutrisi /
e. Ibu sedang
menyusui bayi
disusui
ibunya
nya
ASI bayi
f.Observa
si KU,
11.00
f. Mengobservasi
WIB
KU dan vital
signt bayi,serta
vital sign
eliminasi bayi
bayi
f. N:128 x /i
o
S:37, C
P: 52 x/menit,
KU:baik
BAK dan
BAB bayi
Lancar
g.berikan
penkes
pada ibu
tentang
imunisasi
12.00
g. Memberika
g. Ibu
mengert
pendidikan
i dan
kesehatan
akan
pada ibu
memba
tentang
wa bayi
Imunisasi
nya ke
(SAP terlampir)
tenaga
kesehat
an
untuk
di
imunisa
si
14.00
h.Lakuka
WIB
h. Mengeluarkan
sudah boleh
persiapan
incubator
pulang
untuk
Memakai
kepulang
pakaian
an bayi
bayi,membedun
g bayi dan
memberikan
bayi kepada
ibunya
Hari ke 6
Hari / Tanggal : Jumat / 16 Mei 2013
N
JAM
O
1
2
Bayi
4. K
A. Inter
berusi
prest
Informa WIB
masikan
mengerti
a6
ba
asi
sikan
kepada ibu
tentang
hari
yi
data
pada
dan
keadaan
Ibu
Ba
keluarga
bayinya
meng
ik
saat ini
ataka
5. TT
a.
08.00
PELAKSANAAN EVALUASI
a. Mengimfor
nosa
keluarg
tentang
Bayi
keadaan
bayinya
baru
tentang
produ
ba
lahir
keadaa
ksi
yi
n bayi
ASI
N:
hari
sudah
12
deng
b.Perta
08.15
banya
8 x/i
an
hankan
WIB
b. Mempertah
a. Ibu
b.Bayi telah
ankan dan
diselimuti dan
memberika
ditempatkan
S:
berat suhu
Ibu
37,
bada
tubuh
dalam
meng
bayi
perlindung
incubator suhu
ataka
lahir
an thermal
33 C
rend
pada bayi
ah
dengan
n bayi
kuat
meny
usu
P:
52
tetap
x/i
BB
2. Mas
menempatk
alah
an bayi
21
Tida
dalam
50
incubator
gra
ada
serta
menyelimu
m
3. Keb
ti bayi
c.Tubuh bayi
PARAF
PAR
MHS
CI
6. Ba
utuh
yi
an
dir
a.
c. Pen
08.30
c. Membersihkan
uhi
WIB
tubuh bayi
keb
setiap siap
aw
utuh
at
an
bayi
di
pers
inc
onal
ub
hygi
ato
ene
bayi
de
ng
k d. Pant
an
au
su
hu
08.45
bersih
d.Berat badan
penambahan
bayi 2150
pena
barat badan
gram
mba
33
han
bera
7. Ba
yi
bada
me
ny
bayi
us
de
ng
an
ku
at
n
b
a
y
i
e. Pen
uhi
WIB
d. Memantau
dalam keadaan
09.00
WIB
nutri
e. Memberikan
nutrisi yang
e.Bayi telah
disusui ibunya
adekuat pada
si /
bayi secara on
ASI
demand
bayi
f. Obs
erva
si
KU,
11.00
f. Mengobservasi
WIB
KU dan vital
signt bayi,serta
eliminasi bayi
f.Nadi 128 x /
menit,suhu
o
37, C,
pernafasan 52
b.
vital
x/menit,
sign
keadaan umum
bayi
bayi baik,dan
bayi Lancar
g. Lak
14.00
uka
WIB
g. Mengeluarkan
g. Ibu dan
bayi dari
bayi sudah
dalam
boleh
pers
incubator
pulang
iapa
Memakai
pakaian
untu
bayi,membedu
ng bayi dan
kep
memberikan
ulan
bayi kepada
gan
ibunya
c. K
bayi
e
b
h. Pasi
14.15
en
WIB
dire
dengan
ncan
keadaan
akan
baik
pula
ng
hari
ini
r
s
o
n
a
h. Memulangkan
bayi
h. Pasien
pulang
l
h
y
g
i
e
n
e
b
a
y
i
d. P
e
n
i
m
b
a
n
g
a
n
b
e
r
a
t
b
a
d
a
n
b
a
y
i
e. N
u
t
r
i
s
i
/
A
S
I
f. O
b
s
e
r
v
a
s
i
K
U
,
v
it
a
l
s
i
g
n
d
a
n
e
li
m
i
n
a
s
i
b
a
y
i
B. Dia
gno
sa
pote
nsia
l
Tid
ak
ada
C. Ide
ntifi
kasi
mas
alah
yan
g
me
mb
utu
hka
n
tind
aka
n
seg
era,
kala
bor
asi
dan
ruju
kan
Tidak
ada
BAB V
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi Berat Badan Lahir Rendah
di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Panjang
tanggal 16 Mei 2013, penulis menemukan adanya kesamaan antara teori dan
prakteknya, tetapi kesenjangan tetap ada dalam studi kasus ini
Untuk lebih jelasnya pembahasan ini penulis akan menjelaskan
kesenjangan antara teori dan prakteknya yang penulis temukan dalam
menjalankan asuhan pada bayi Berat Badan Lahir Rendah.
Pembahasan ini penulis lakukan sesuai dengan langkah langkah asuhan
kebidanan mulai dari pengumpulan data sampai, interprestasi data, diagnosa
potensial, identifikasi masalah yang memerlukan tindakan segera,kalaborasi dan
rujukan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Pengumpulan Data Dasar
Pada dasarnya pengumpulan data yang penulis lakukan sama
dengan teori semua data, gejala di kumpulkan sesuai dengan konsep dasar
asuhan kebidanan pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ).
Sedangkan kesenjangan yang ditemukan adalah tidak dilakukannya
pemeriksaan labor yang seharusnya dilakukan untuk menentukan obat
yang tepat untuk bayi tersebut.
2. Interprestasi Data
suhu 36 C
5. Rencana Asuhan
7.
Evaluasi
Pada kasus ini hasil yang di dapat adalah keadaan bayi baik, berat
badan bayi sudah bertambah,ibu sudah memberikan ASI sesering mungkin
pada bayinya, daya hisap bayi sudah baik, keadaan umum bayi sudah baik
sehingga bayi sudah di perbolehkan pulang.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan penerapan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan berat badan lahir rendah di Ruang Perinatologi Rumah
Sakit Umum Daerah Padang Panjang Dapat
perawatan bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah dari tanggal 12
Mei sampai 16 Mei 2013. pengkajian data subjektif dan objektif penulis
dapat mengumpulkan data yang ditemukan pada tinjauan kasus ini dalam
menegakkan diagnose pada Bayi Ny.R berdasarkan data dasar yang
mendukung masalah yang ditemukan berdasarkan keadaan Bayi tersebut.
Dalam kasus ini di temukan ada nya kebutuhan segera yaitu berkonsultasi
dengan dokter spesialis Anak dalam pemberian terapi perencanaan dan
pelaksanan tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
disiapkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
pasien
sehingga
tercapai
B. Saran
1. Bagi lahan penulis
Diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dari institusi
pendidikan dalam memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh
serta mampu bertindak dan berpikir secara sistematis.
untuk
menambah
pengetahuan
mahasiswa
serta
akademik, terutama yang berkaitan dengan asuhan pada bayi baru lahir
dengan berat badan lahir rendah.
Lampiran I
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul : Teknik Menyusui
Sasaran : Ny. R
Waktu :
15 menit
setting :
keterangan :
: mahasiswa
: klien/
6. Materi :
Terlampir
7. Kegiatan :
Tahap
Kegiatan penyajian
1. Mengucapkan salam
Pembukaan
2. Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
Kegiatan Audien
Waktu
1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan
2 menit
1. Mengemukaka
n pendapat
2. Memberikan informasi
2. Mendengarkan
3. Menjelaskan teknik
3. Mendengarkan
10 menit
2. Evaluasi
1. Mengajukan
pertanyaan
2. Menjawab
pertanyaan
3. Mengucapkan salam
3 menit
3. Menjawab
salam
8. Evaluasi :
Sebutkan langkah langkah menyusui yang benar.
Minta ibu untuk memperagakan cara- cara menyusui bayi yang benar.
9. Reverensi :
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
Tanda-tanda bayi telah menyusui dengan benar:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Lampiran II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul : ASI Ekslusif
Sasaran : Ny. R
Waktu : 15 menit
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu mengerti tentang ASI Ekslusif dan
mau menerapkannya.
2. Tujuan instruksional khusus
a. Menjelaskan pengertian ASI Ekslusif
b. Menjelaskan manfaat ASI Ekslusif
3. Pokok bahasan
ASI Ekslusif
4. Sub. Pokok bahasan
a. Pengertian ASI Ekslusif
b. Manfaat ASI Ekslusif
5. Metode
Ceramah
setting :
keterangan :
: mahasiswa
: klien
6. Materi :
Terlampir
7. Kegiatan :
Tahap
Pembukaan
Kegiatan penyajian
Kegiatan Audien
1. Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan
2. Mendengarkan
pendidikan kesehatan
Waktu
2 menit
2. Memberikan informasi
2. Mendengarkan
3. Menjelaskan pengertian
3. Mendengarkan
1. Memberikan kesempatan
1. Mengajukan
ibu bertanya
Penutup
2. Evaluasi
pertanyaan
2. Menjawab
pertanyaan
3. Mengucapkan salam
8. Evaluasi :
a. Jelaskan pengertian ASI Ekslusif
b. Sebutkan manfaat ASI Ekslusif
9. Reverensi :
10 menit
3. Menjawab salam
3menit
ASI EKSLUSIF
1. Pengertian
ASI Ekslusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi baru
lahir sampai usia 6 bulan tampa diberi makanan atau minuman
pendamping selain ASI.
2. Manfaan ASI Ekslusif
a. ASI Ekslusif sebagai nutrisi
b. ASI Ekslusif meningkatkan daya tahan tubuh
c. ASI Ekslusif meningkatkan kecerdasan
d. ASI Ekslusif meningkatkan jalinan kasih ibu dan anak
e. Bayi yang diberi ASI akan mempunyai bentuk rahang yang bagus
f. Dengan member ASI dapat mengirit pengeluaran biaya
g. Dengan menyusui dapat menunda kesuburan ibu selama menyusui
intensif.