CASE REPORT
Diajukan Oleh:
Fardhika
J510155015
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
BAB I
PRESENTASI KASUS
I.1. IDENTITAS
Nama
Umur
: 53 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
Tanggal Masuk
: 7 Mei 2015
No. CM
: 33 55 70
I.2. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
B. Keluhan Tambahan
: Baik
B. Kesadaran
: Compos mentis
C. Vital Sign
Nadi
: 80 x/menit,regular
Respirasi
: 18 x/menit
Suhu
: 36,4 C
D. Status Generalis
1. Kepala
: Simetris, normochepal
2. Mata
4. Telinga
5. Mulut
6. Leher
7. Thorax
- Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
(-/-)
- Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
8. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: Nyeri tekan (-), kembung (-), defans muskular (-), Hepar/Lien tak
teraba
Perkusi
: Timpani
: 15.0
Hematokrit
: 42.3
Leukosit
: 9.02
Trombosit
: 206
Eritrosit
: 4.52
Granulosit
: 74.8
Limfosit
: 20.6
GDS
: 107
Creatinin
: 1.06
Ureum
: 27.5
I.4. Resume
A. Anamnesis
Pasien laki-laki umur 53 tahun datang dengan keluhan :
- Terdapat benjolan pada lipat paha kiri sebesar telur puyuh
- Benjolan ada sejak 1 tahun yang lalu
- Benjolan jelas nampak saat pasien menangis, batuk, bersin, mengedan dan
bila diberdirikan
- Saat berbaring, benjolan hilang atau tidak nampak
- Tidak bertambah gelisah dan kesakitan bila benjolan ditekan
- Perut pasien tidak kembung
- Tidak disertai mual ataupun muntah
B. Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata : Dalam batas normal
Regio Inguinalis Sinistra
Inspeksi : - Terlihat benjolan sebesar telur puyuh di daerah Inguinalis Sinistra,
diameter 2 cm.
- Saat pasien dibaringkan benjolan dapat masuk sendiri
- Warna kulit sama dengan daerah sekitarnya
- Tidak terdapat fistel
Palpasi : - Teraba benjolan, bentuk lonjong, sebesar telur puyuh, konsistensi
kenyal, nyeri tekan (-)
- Benjolan dapat didorong masuk dengan jari kelingking dalam posisi pasien
berbaring
- Thumb test : Benjolan diraba dengan ujung jari
- Bila anulus inguinalis ditekan tidak keluar benjolan
I.5. DIAGNOSA KERJA
Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponibel
I.6. DIAGNOSIS BANDING
Soft Tissue
Hernia Skrotalis
Hernia Medialis
I.8. TERAPI
Konservatif :
Cefoperazone
2x1
Ranitidin
2x1
Dexetoprofen
3x1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pendahuluan
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan / Locus Minoris
Resistentiae (LMR). Bagian-bagian hernia meliputi pintu hernia, kantong hernia,
leher hernia dan isi hernia.
Sedangkan dikatakan hernia inguinalis lateral apabila hernia tersebut
melalui annulus inguinalis abdominalis (lateralis/internus) dan mengikuti jalannya
spermatid cord di canalis inguinalis serta dapat melalui annulus inguinalis
subcutan (externus) sampai scrotum. Hernia inguinalis disebut juga hernia
scrotalis bila isi hernia sampai ke scrotum.
Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia bawaan atau kongenital
dan hernia didapat atau akuisita. Hernia diberi nama menurut letaknya seperti
diafragma, inguinal, umbilikal, femoral.
Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia
dapat keluar masuk. Bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam
rongga disebut hernia ireponibel. Hernia eksterna adalah hernia yang menonjol ke
luar melalui dinding perut, pinggang atau perineum. Hernia interna adalah
tonjolan usus tanpa kantong hernia melalui suatu lobang dalam rongga perut
seperti Foramen Winslow, resesus rektosekalis atau defek dapatan pada
mesentrium umpamanya setelah anastomosis usus.
Hernia disebut hernia inkarserata atau hernia strangulata bila isinya terjepit
oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke
dalam rongga perut. Akibatnya, terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara
klinis hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan
gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai hernia
strangulata.
HERNIA INGUINALIS
2. Definisi
Hernia yang melalui annulus inguinalis abdominalis (lateral/internus)
dan mengikuti jalannya spermatic cord di canalis inguinalis serta dapat melalui
anulus inguinalis subcutan (externus), sampai scrotum
3. Etiologi
Masih menjadi kontroversi mengenai apa yang sesungguhnya menjadi
penyebab timbulnya hernia inguinalis. Ada 3 faktor yang mempengaruhi
terjadinya hernia inguinalis yaitu meliputi:
10
7. Komplikasi
1. Perlekatan / hernia akreta
2. Hernia irreponibel
3. Jepitan vaskularisasi tergangguiskhemigangrennekrosis
4. Infeksi
5. Obstipasiobstruksi / konstipasi
6. Hernia incarserata Illeus
11
Daftar Pustaka
12