Anda di halaman 1dari 4

A.

DASAR DALAM MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN


Dalam melaksanakan praktik kedokteran, setiap dokter harus merahasiakan
segala sesuatu yang diketahuinya tentang keadaan pasiennya bahkan sampai
meninggal. Namun pada keadaan tertentu dokter dapat membuka rahasia kedokteran
tersebut, adapun dasar hukum dalam membuka rahasia kedokteran terdapat dalam :
1.

Dalam paragraph 4 pasal 48 UU No. 29 Tahun 2004 tetang rahasia kedokteran


Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum,

2.

permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.


Beberapa ahli telah mencoba menggolongkan beberapa keadaan dimana dokter
dapat membuka rahasia kedokteran menjadi dua golongan: Dengan kerelaan atau
pun izin pasien. Pasien dianggap telah menyatakan secara tidak langsung bahwa
rahasia kedokteran itupun bukan lagi merupakan rahasia, sehingga tidak wajib
dirahasiakan lagi; Pembukaan rahasia tanpa izin si pasien. Dalam hal ini dokter
terpaksa membuka rahasia kedokteran karena adanya dasar penghapusan pidana
(strafuitsluitingsgroden) yang diatur dalam :
1. Pasal 48 KUHP : Barangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya
paksa (overmacht), tidak dipidana.
2. Pasal 50 KUHP : Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan
ketentuan undang-undang, tidak dipidana
3. Pasal 51 KUHP :
1) Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan
yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.
2) Perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya pidana,
kecuali jika yang diperintah, dengan itikad baik mengira bahwa perintah
diberikan dengan wewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam
lingkungan pekerjaannya.
Dari bunyi tiga pasal diatas dapat ketahui bahwa wajib simpan rahasia

kedokteran dikecualikan dalam keadaan daya paksa, melaksanakan ketentuan


undang-undang dan melaksanakan perintah jabatan. Dari pembahasan di atas maka

diketahui bahwa alasan yang dapat dipergunakan oleh dokter untuk dapat membuka
rahasia kedokteran adalah sebagai berikut:
1. Adanya izin dari pasiennya. Rahasia kedokteran ini merupakan hak dan milik
pasien, jadi hanya pasien tersebut yang berhak memutuskan apakah orang lain
boleh mengetahui kondisinya atau tidak. Contoh kasus: Seorang pasien yang
tidak masuk kerja karena sakit lalu minta surat keterangan sakit untuk
dilaporkan pada tempatnya bekerja.
2. Adanya pengaruh daya paksa. Daya paksa disini bersifat relatif, yang
terjadinya karena kondisi darurat. Jika kondisi ini tidak ada maka keadaan
daya paksa tersebut juga tidak ada. Contoh kasus: Seorang sopir menderita
epilepsi. Dokter terpaksa membuka rahasia penyakit itu pada sang majikan
sopir tersebut.
3. Adanya peraturan perundang-undangan. Secara formil justifikasinya karena
terdapat pada perundang-undangan dan secara materiil juga sudah
dipertimbangkan oleh undang-undang bahwa ada kepentingan yang lebih
besar. Contoh kasus: Seorang dokter yang diminta membuat Visum et
Repertum.
4. Adanya perintah jabatan. Contoh kasus untuk menjelaskan kondisi ini adalah
seorang dokter penguji kesehatan yang diharuskan melaporkan hasil
kesehatan pasien yang diperiksanya kepada institusi yang meminta dan hal ini
tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada pasien tersebut.
5. Demi kepentingan umum. Disini rahasia kedokteran terpaksa dibuka karena
ada kepentingan yang lebih diutamakan, yaitu masyarakat umum. Contoh
kasus: Dokter melaporkan pasiennya seorang penjahat yang mendapat lukaluka.
Dewi Ratna WL. Wajib simpan rahasia kedokteran versus kewajiban
hukum sebagai saksi ahli. Perspektif. 2013; 18(3): 142-3. (Surabaya)
B. FORMAT PENULISAN SURAT KETERANGAN DOKTER

Ada beberapa struktur komponen surat keterangan sakit dokter yang harus
dijadikan acuan dalam membuat surat keterangan yang baik untuk informasi
penunjang, seperti dibawah ini :
Nama Instansi Rumah Sakit
Dalam setiap contoh surat dokter harus memuat informasi mengenai lembaga
tempat dokter tersebut bernaung seperti rumah sakit atau puskesmas. Jikalau
dokter tersebut praktek sendiri di rumah atau kliniknya, maka setidaknya dimuat

alamat tempat praktek dan klinik tersebut.


Perihal Surat
Menjelaskan mengenai untuk apa surat tersebut, contoh nya adalah SURAT

KETERANGAN, SURAT RUJUKAN, atau SURAT KETERANGAN SAKIT.


Data pasien yang meliputi nama, umur, pekerjaan, dan alamat.
Alasan diberikan surat ini, contohnya adalah pasien mengalami koma atau sakit.
Tindakan yang harus dilaksanakan, contohnya istirahat atau berlibur

menenangkan diri.
Mulai dan akhir dari masa istirahat tersebut.
Tempat dibuatnya surat, tanggal bulan dan tahun.
Nama jelas dokter dan tanda tangan atau stempel jika ada.

Rohmana Chy. Contoh surat keterangan dokter. Perspektif. 2010; 4(4) : 23-4
C. SURAT KETERANGAN SUDAH DEWASA
Defenisi dewasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah :
1. Sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi
2. Telah mencapai kematangan kelamin
3. Matang (pikiran, pandangan, dsb).
Adapun dalam pembuatan surat keterangan sudah dewasa oleh dokter merujuk
kepada ketentuan hukum dan medis meliputi umur dimana pada undang-undang
dalam pasal 330 KUHPerdata menyatakan dewasa adalah mereka yang sudah
berumur 21 tahun atau mereka yang sudah menikah. Kematangan kelamin adalah
dimana secara biologis organ reproduksi sudah berfungsi dan siap pada pria dan
wanita serta matang secara pikiran dan mental.
Rohmana Chy. Contoh surat keterangan dokter. Perspektif. 2010; 4(4) : 28

Anda mungkin juga menyukai