Anda di halaman 1dari 37

14

TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa :
1.

Mengetahui fungsi dan macam-macam komponen pasif

2.

Menjelaskan jenis-jenis komponen aktif, fungsi dan karakteristiknya.

3.

Menjelaskan aplikasi komponen-komponen elektronika pada kelistrikan otomotif.

4.

Mengenal simbol-simbol dan nomor terminal komponen kelistrikan otomotif

15

A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi otomotif dewasa ini tidak terlepas dari perkembangan elektronika.
Pesatnya perkembangan bidang elektronika merambah bidang otomotif, hal ini dibuktikan dengan
penggunaan komponen elektronika pada mobil maupun sepeda motor. Sistem pengapian
konvensional mulai ditinggalkan bahkan tidak digunakan lagi sejak ditemukannya sistem pengapian
elektronik seperti CDI, UTI dan sebagainya. Sistem bahan bakar, pengapian dan kinerja mesin
dikontrol menggunakan

sistem komputer yang disebut dengan ECU bahkan hampir semua

kelengkapan (aksesoris) mobil memanfaatkan komponen elektronika.


A.
1.

KOMPONEN PASIF
Resistor
Hampir semua rangkaian elekrtronika pada umumnya menggunakan komponen resistor.

Fungsi dari resistor adalah sebagai penghambat arus listrik, memperkecil arus listrik dan membagi
arus listrik dalam suatu rangkaian.
Awalnya resistor dibuat dari bahan karbon dengan alasan karbon memiliki resivitas yang
tinggi. Bahan karbon tersebut dililiti dengan kawat. Kemudian diberi kode warna atau nilai tertentu
sesuai dengan ukurannya. Sesuai dengan perkembangan teknologi telah ditemukan bahan-bahan
lain sebagai bahan dasar pembuatan resistor. Bahan-bahan tersebut antara lain film carbon, film
metal, dan film cerment.
Satuan yang dipakai untuk menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau
disingkat dengan huruf Yunani Omega (). Nilai resistor ada yang dicantumkan pada badannya, dan
sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil maka pencantumannya dituliskan dalam bentuk kode
warna yang melingkari badan resistor, seperti gambar di bawah ini.

Bentuk fisik tahanan

16

Tahanan/resistor yang dipergunakan tanda kode warna pada umumnya dibuat dengan nilai tahanan
yang besarnya mulai dari 1 Ohm sampai dengan 20 Mega Ohm dengan kemampuan kerja mulai dari
Watt sampai 3 Watt.
Kode warna yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

Kode warna pada tahanan


KODE WARNA
Warna
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Violet
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Tidak
berwarna

Angka

Angka

Angka ke-3

Angka ke-4

ke-1

ke-2

Faktor Perkalian

Toleransi

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

1
10
100
1.000
10.000
100.000
1.000.000
-

2%

5%
10 %
20 %

Pada gambar di atas terlihat 4 buah gelang berwarna yang melingkar pada badan
tahanan/resistor. Tanda-tanda tersebut adalah menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Gelang ke-1 menunjukkan Angka ke-1.
Gelang ke-2 menunjukkan Angka ke-2.
Gelang ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol di belakang angka ke-2.
Gelang ke-4menunjukkan besarnya toleransi dari tahanan.

17

Sebagai contoh misalnya:


Pada badan sebuah tahanan/resistor tercantum kode warna sebagai berikut:
HIJAU COKLAT MERAK - EMAS
Tanda ini adalah menunjukkan bahwa nilai tahanan tersebut adalah:
HIJAU COKLAT MERAK EMAS
5

00

5%

Nilai tahanan tersebut adalah 5100 Ohm atau 5.1 K Ohm dengan nilai
toleransi sebesar 5%
Dalam keadaan khusus, tahanan harus mempunyai nilai yang tepat dan tidak boleh
menyimpang, misalnya tahanan yang digunakan dalam alat-alat pengukur. Tetapi, biasanya ketelitian
itu tidak selalu diharuskan. Penyimpangan tertentu dari nilai yang tercantum dalam tahanan yang
dilukiskan oleh lingkaran berwarna dinamakan nilai nominal . Perbedaan nilai nominal dan nilai
sebenarnya dinamakan toleransi. Toleransi dinyatakan dalam porsen (satu per seratus bagian dari
nilai nominal). Toleransi 10%, artinya ditambah atau dikurangi 10%. Nilai tahanan boleh
menyimpang antara 110 % dan 90 % dari nilai nominal. Dengan kata lain 1,1 x harga nominal dan
0,9 x harga nominal.
Untuk tahanan/resistor yang bentuk fisiknya besar atau pada pototensiometer pada umumnya
nilai tahanannya dapat langsung dibaca, misalnya 1K, 5K, 100K,1M. Jenis tahanan ini cara
pembacaan nilai tahananya berbeda dengan tahanan pada umumnya.
a)

Huruf I menyatakan nilai resistor dan tanda koma desimal.


Jika huruf I adalah : R artinya x 1(kali satu) ohm
K artinya x 103 (kali 1000) ohm
M artinya x 106(kali 1000000) ohm

b)

Huruf II menyatakan toleransi


Jika huruf II adalah : J artin ya toleransi 5 %
K artinya toleransi 10 %
M artinya toleransi 20 %

Macam-macam Resistor
a. Berdasarkan Bahan Pembuatannya
1)

Resistor film carbon

18

Dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap pengaruh luar. Nilai resistensinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti
pada resistor karbon.
2)

Resistor film metal


Bentuknya hampir menyerupai resistor film carbon. Memiliki kehandalan dan stabilitas tinggi
serta memiliki toleransi yang rendah. Digunakan dalam rangkaian- yang menuntut ketelitian
tinggi. Contoh: alat ukur dan perangkat teknologi tinggi.

3)

Resistor type film tebal


Mirip dengan resistor film metal, namun dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang
tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 watt mampu dipakai
menahan beban tegangan di atas satuan kilo volt.

Macam-macam tahanan

Semua tahanan di atas merupakan tahanan tetap


b. Berdasarkan Sifat
1) Tahanan tetap
Tahanan yang nilai tahanannya sudah ditetapkan oleh
pabrik pembuatnya. Fungsi:
10k

a)

Pembagi tegangan

b)

Memperkecil arus

c)

Memperbesar

dan

memperkecil

tegangan

19

2) Tahanan Tidak Tetap (Variabel


resistor)

Merupakan suatu tahanan yang nilainya dapat diatur


dan

disesuaikan

dengan

kebutuhan.

Contoh:

Potensiometer, Trimmer, Tahanan geser dan lain-lain.


Tahanan

ini

biasa

digunakan

untuk

pembagi

teganangan, tone control dll.

3) Ligh dependen resisted(LDR)


Sesuai dengan namanya merupakan jenis tahanan
yang sangat peka terhadap cahaya
Sifat:
nilai tahanannya akan berubah apabila kena sinar
atau cahaya. Pada keadaan yang gelap nilai
tahanannya akan besar dan sebaliknya apabila kena
cahaya terang nilai tahanannya akan menjadi kecil.
Jadi nilai tahanan tergantung dari intesitas cahaya
yang mengenai permukaannya.
Pengunaan : sebagai sensor dan alrm.
4) VDR

Tahanan Yang Peka Tegangan(VDR)


VDR(Voltage Dependent Resistant) yaitu sejenis
tahanan yang nilai tahanannya akan berubah
tergantung dari besarnya tegangan
VDR

10k

Makin besar tegangan yang berada pada kedua ujung


tersebut maka tahanannya akan makin kecil sehingga
arus yang mengalir pada VDR akan menjadi besar.
Dalam praktek komponen VDR banyak dipergunakan
sebagai peredam atau penstabil suhu transistor.

20

5) NTC dan PTC

Tahanan Yang Peka Temperatur


Nilai tahanannya akan berubah sesuai dengan
temperatur yang ada disekitar
1.

NTC (Negative Temperature Coefficient)


Apabila suhu disekitar NTC rendah maka
tahanannya akan kecil dan sebaliknya apabila
suhu disekitar NTC naik maka tahanannya akan
menjadi besar.

2.

PTC(Positive Temperature Coefficient)


Apabila suhu disekitar NTC rendah maka
tahanannya akan besarl dan sebaliknya apabila
suhu disekitar NTC naik maka tahanannya akan
menjadi kecil

Dipergunakan utuk membuat rangkaian mengukur temperatur pada industri-industri yang


besar atau sebagai alarm atau tanda adanya kebakaran.

2.

Kondensator (Capasitor)
Kondensator merupakan suatu komponen pasif yang dibuat untuk mendapatkan kapasitas

tertentu. Suatu kondensator memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik dalam waktu
tertentu. Komponen ini digunakan sistem pengapian baik konvensional maupun elektronik, ECU,
rangkaian alarm dan sebagainya.
kondensator dibuat dari dua buah pelat konduktor yang dipisahkan oleh suatu lapisan
isolator. Setiap lapisan dilapisi dengan bahan metal foil tipis dimana setiap lapisan dihubungkan
dengan salah satu terminal hubungan listrik, antara ke dua lapisan diberi bahan penyekat yang
disebut dialektrikum. Bahan dialektrikum ini pada umunya dibuat dari bahan kertas, mika, film,
minyak bakelit dan lain-lain.

21
Gambar Penampang Kapasitor

Gambar penampang kapasitor


Satuan yang digunakan untuk menyatakan kemampuan suatu kondensator adalah
Farad. Satuan Farad merupakan satuan yang besar nilainya dan jarang digunakan dalam suatu
percobaan. Pada prakteknya dipergunakan satuan yang merupakan pecahan dari satuan Farad
sebagai berikut:
- F (Micro Farad) = 1/1.000.000 Farad
- nF (Nano Farad ) = 1/1000 F
- pF (Pico Farad) = 1/100 Nf
Sebuah kondensator dikatakan mempunyai kapasitas 1 Farad, jika kondensator pada
beda potensial 1 volt menerima muatan 1 coulomb atau dapat dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut:
Q = C. E
Dimana,

C =
Q =
E =

Kapasitas kondensator dalam satuan farad


Muatan yang disimpan dalam dilektrik dalam satuan Coulumb.
Tegangan kondensator dalam satuan volt

Sedangkan untuk kondensator pelat paralel, kapasitansi C mempunyai nilai


C K e 0

Dimana,

A
d

Ke =
0 =
A =
d =

tetapan dialektrik
permitivitas vakum
luas pelat
jarak antara pelat

Kapasitas dari kondensator ditentukan oleh dua faktor, yaitu luas pelat kondensator, dan
jarak antara pelat. Hubungan antara kapasitas suatu kondensator dengan dua faktor tersebut
diatas dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Ck x

A
x 8,85 x 10-12 (N - 1) Farad
d

22

Dimana;

C
K
A
d
N

=
=
=
=
=

Kapasitas dalam pF
Konstanta dialectric
Luas penampang satu plat (m2)
Jarak antara plat (m)
Jumlah plat

Berdasarkan bahan pembuat dialektrumnya, kapasitor dapat dibedakan yakni kapasitor keramik,
kapasitor kertas, kapasitor elektrolit, mika, film polyester dan lain-lain.
a. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elektrolit pada umumnya dibuat dengan nilai kapasitas yang besar dan memiliki
kehandalan yang tinggi dan awet dalam pemakaiannya. Kapasitor ini banyak dipergunakan
dalam rangkaian power supply atau catu daya. Kelebihan kapasitor elektrolit dibandingkan
dengan kapasitor lainnya terletak pada kemampuan menerima muatan listrik dan juga
memiliki dua polaritas kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Kapasitor ini dalam
pemakaiannya selalu dihubungkan arus listrik DC.
Selain aluminium dewasa ini juga digunakan bahan tantalum sebagai bahan pelat logam
pada kapasitor elektrolit. Pada umumnya kapasitor elektrolit memiliki nilai kapasitas yang
besar dan dibuat dalam satuan Micro Farad (F). Dalam penulisannya biasanya dituliskan
langsung pada badannya termasuk dengan nilai Working Voltage (WV). Working Voltage
adalah tegangan kerja atau batas tegangan yang mampu di terima oleh kapasitor.
b. Kapasitor Mika
Kapasitor mika adalah komponen yang dibuat sejak generasi pertama dan masih banyak
dipergunakan sampai sekarang karena kehandalannya tinggi disamping memiliki sifat yang
stabil dan toleransinya rendah
Kapasitor mika memiliki faktor konstanta dialektrum yang tinggi, sehingga bahan ini tahan
terhadap tegangan listrik yang tinggi, kapasitor mika pada umumnya dipakai dalam
rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi tinggi.
Tipe-tipe kapasitor dapat dilihat pada tabel berikut:
N
O
1

TIPE
KONDENSATOR
Udara (air)

DIALECTRIC

KONSTRUKSI

KAPASITAS

Udara

Keramik

Keramik

Elektrolit

Electrolytic

Mika

Mica

Kertas

Paper

Meshed plate
Tabular
Disk
Aluminium
Tantalum
Stacked sheet
Rolled foil

10 100 F
0,5 1,600 F
0,002 0,1 F
5 1.000 F
0,01 300 F
10 5.000 F
0,001 1 F

23

3.

Transformator
Transformator atau trafo terbuat dari gulungan kawat yang berfungsi untuk memindahkan

tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer ke bagian outputnya yaitu gulungan sekundernya.
Bentuk pemindahan ini biasa berupa perubahan tegangan maupun frekuensi atau induksitansi.
Transformator terdiri dari dua buah gulungan yaitu gulungan primer sebagai input dan
gulungan sekunder sebagai output. Gulungan primer dan sekunder dibuat dari bentuk susunan
tertutup yang menyelubungi inti besi yang dibuat dari bahan besi lunak. Pada trafo yang
dipergunakan untuk frekuensi rendah misalnya trafo daya sebagai intinya terbuat dari besi tuang
(Stalloy).

Prinsip Induksi pada Transformator.


Gambar di atas memperlihatkan prinsip kerja transformator. Jika pada kumparan primer
dialiri arus listrik, maka pada gulungan primer tersebut akan terjadi medan magnet
elektromagnetik.Medan elektromagnetik tersebut akan diinduksikan pada gulungan sekunder melalui
bahan inti besi sesuai dengan arah tanda panah. Dengan adanya induksi tadi, maka pada kumparan
sekunder akan mengalir arus listrik yang besarnya tergantung pada jumlah gulungan kawat dari
kedua macam gulungan tersebut.
Berdasarkan kegunaannya trafo dapat digolongkan menjadi, trafo penaik tegangan (StepUp Trafo), trafo penurun tegangan (Step-Down Trafo), Trafo catu daya atau trafo adaptor, trafo
penyesuai frekuensi dan impendasi.

24

Transformator hanya digunakan pada unit CDI DC. Transformator yang digunakan adalah
transformator penaik tegangan (Step-Up Trafo), fungsinya untuk menaikkan tegangan baterai 12 volt
menjadi sekitar 40 volt. Prinsip transformator banyak digunakan pada ignition coil sistem pengapian.
Transformator Step up dan Step down

I primer

I sekunder

U primer
Np

Ns

Us

Prinsip kerja :
Arus bolak balik pada kumparan primer membangkitkan medan magnet pada
kumparan tsb.
Kuat medan magnet berubah ubah sesuai dengan perubahan besar arus
Melalui inti besi, medan magnet akan memotong kumparan skunder maka
pada kumparan tsb akan terjadi pergeseran muatan
Pergeseran muatan ini, akan membangkitkan teganggan induksi
a. Transformator Step Up

25

I primer

I
sekunder

Pada transformator step up, jumlah lilitan


kumparan primer ( input ) lebih kecil dari pada
kumparan sekunder ( output )

Up

Ns Us

Np

Akibatnya :

Tegangan sekunder lebih tinggi dari pada


teganggan primer
Arus sekunder lebih kecil dari pada arus primer

Contoh pemakaian :
Penaik tegangan 110 V 220 V misalnya untuk TV
b. Transformator step down
Ip

Pada transformator step down jumlah lilitan


Is

kumparan primer (input) lebih besar dari pada


kumparan sekunder (output)
Akibatnya :

Up Np

Ns

Us

Tegangan sekunder lebih kecil dari pada


tegangan primer

Arus sekunder lebih besar dari pada arus


primer

Contoh pemakaian :
Adaptor tegangan 220 V

6 V misalnya untuk radio

c. Transformator pada sistem pengapian ( koil )

26

Prinsip kerja :
Perubahan medan magnet ( perlu untuk memperoleh induksi ) tercapai cara
menghubungkan dan memutuskan arus primer.
Pada saat arus primer diputus, perubahan medan magnet jatuh sampai nol akibatnya
timbul tegangan tinggi pada kumparan skunder ( hanya selama perubahan tersebut )
Pada sistem pengapian motor tegangan sekunder dapat mencapai 20 kV, waktu bakar bunga
api hanya 2 ms ( milli detik )

4.

Relay
Fungsi adalah untuk memperkecil rugi tegangan pada sirkuit listrik. Selain itu relai dapat

memperpanjang umur saklar sebab arus pengendali yang digunakan (untuk meng ON kan relay )
kecil sementara arus yang dapat dilewatkan oleh relay besar.
Relay terdiri dari sebuah magnet listrik dan kontak pemutus. kontak pemutus dibuka dan
ditutup oleh magnet listrik dan pegas.

27

A
B
C
30
87
86
85

=Kontak relay
=Kumparan relai
=Pegas kontak
=Arus utama baterai
=Arus utama beban
=Arus pengendali dari 30/15
=Arus pengendali ke saklar beban

Bila arus listrik mengalir ke terminal 86, magnet listrik dan massa, maka magnet listrik
menarik kontak. Arus utama akan mengalir ke pemakai melalui kontak pemutus. Rugi tegangan
dapat diperkecil, karena arus utama dapat dihubungkan langsung dari baterai ke pemakai, tanpa
melewati sakelar-sakelar, steker terminal dan kabel yang panjang.
Macam-macam relai :
Relai menutup
Relai ini sama seperti contoh konstruksi dasar, kontak
pemutus dalam posisi menutup bila relai bekerja
Penggunaan relai ini antara lain pada rangkaian :
penerangan, klakson, dll.

Relai membuka
Relai ini kebalikan dari relai menutup, magnet listrik
berfungsi memutuskan hubungan arus utama ke pemakai
Dipakai pada rangkaian-rangkaian pengaman seperti
pada kipas pendingin dengan listrik atau pada sistem AC.

Relai kombinasi

28

Pada relai ini terdapat terminal arus utama untuk


dihubungkan ke pemakai (terminal 87 & 87a) dengan dua
terminal ini relai dapat dijadikan relai membuka atau relai
menutup serta kombinasi keduanya

Relai 2 langkah

Pada relai 2 langkah mempunyai kontak pemutus dan 2 terminal arus utama ke pemakai
(56a, 56b), arus utama 30 juga dijadikan arus pengendali. Relai ini dipakai untuk lampu
kepala dengan lampu blit (dim)
Mengurangi Induksi diri pada relai
Induksi diri pada relai akan terjadi bila aliran arus pada gulungan magnet listrik
dihentikan/terputus
Induksi ini akan sangat mengganggu/ merusak peralatan elektronika yang ada pada kendaraan,
seperti unit kontrol atau peralatan elektronika lainnya.
Guna mengurangi induksi diri, pada relai dipasang tahanan atau dioda
-

Memakai tahanan

Dengan memakai tahanan maka induksi diri pada


gulungan magnet akan lebih cepat berkurang

29

Memakai diode
Memakai diode juga berarti mengamankan komponenkomponen elektronika, bila terminal relai dipasang
terbalik (salah pasang) Disamping itu diode juga
berfungsi mengurangi induksi diri pada gulungan
magnet listrik.

5.

SEKERING
Kita sudah mengetahui bahwa fungsi sekring sebagai pengaman terhadap kerusakan yang

terjadi pada jaringan kelistrikan. Kapasitas dari setiap sekring tertera pada badan sekring tersebut
dan apabila arus listrik yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya atau terjadi hubungan singkat,
maka logam tersebut dapat mencair adan putus.
Untuk menghitung besar arus yang mengalir kita pergunakan rumus :
I

P
I

I = Kuat arus
(Ampere)
P = Daya Listrik (Watt)
E = Tegangan Listrik
(Volt)

Akan tetapi untuk menghitung kapasitas sekring yang dibutuhkan diperluka faktor aman
dua kali dari hasil rumus di atas, misalnya :
Daya lampu : 45 watt

Tegangan

: 12 volt

Besar sekring yang diperlukan

45
x 2 7,5 Amper
12

Sedangkan sistem pengisian pada kendaraannya tegangannya 14 volt, maka besar sekring
yang dibutuhkan adalah

45
x 2 6,3 Ampere
14

a. Sekring Model Blade


sekring model blade mempunya i beberapa keuntungan dibandingkan dengan

sekring

model kaca/gelas. Keuntunganya adalah :


-

lebih ringan

bagian yang behubungan lebih luas

tidak mudah pecah dan anti shock

lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus

30

Biasanya pada sekring ini kapasitanya ditentukan oleh warna rumahnya


Warna rumah
Besara arus

Coklat/kekuningan
5A

Coklat

Merah

Biru

kuning

7,5 A

10 A

15 A

20 A

Gambar sekring model blade


b. Circuit Breaker
Fungsi circuit breaker sama dengan sekring. Pada sekring biasa apabila arus yang mengalir
melebihi kapasitasnya sekring akan putus dan tidak dapat dipergunakan lagi. Sedangkan pada
circuit brake kontaknya akan terbuka. Keuntungan dari circuit brake dapa dipergunakan bekalikali setelah dihubungkan kembali ke titik kontaknya.
Pada gambar di atas membuka ada menutupnya titik kontak diatur oleh panas arus listrik yang
mengalir pada bimetal (metal blade). Metal bagian atas mempunyai titik muai yang lebih rendah
sedangkan logam bagian bawahnya mempunyai titik muai yang lebih besar. Apabila arus yang
mengalir pada bimetal sangat besar atau terjadi hubungan singkat maka bimetal akan menjadi
panas dan panas tersebut akan menyebabkan bimetal memuai. Dikarenakan titik muai kedua
logam berbeda, maka bimetal akan melengkung ke atas sehingga hubungan titik kontak terputus
(terbuka) dan arus listrik akan terputus juga.
6.

SAKLAR
Pada rangkaian tertutup asaklar digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus

listrik dari sumber listrik ke beban (pemakai). Pada mobil, ada dua saklar utama yang digunakan,
yaitu :
a.

Kunci kontak
Saklar kunci kontak mempunyai 4 terminal AM (B), ACC, ON, dan ST. AM adalah terminal yang
selelu berhubungan dengan baterai (sumer). ACC adalah terminala yang dipergunakan untuk
bagaian perlengkapan tamahan seperti : radio, dan lain-lain. ON atau IG adalah terminal ayang

31

berhubungan dengan sistem pengapian mesin. ST adalah terminal yang berhubungan dengan
sistem starter.

SWITCH POSITION
OF/Lock
ACC
ON/IG
START

AM

TEMINAL
ACC
ON/IG

ST

Pada posisi OFF/LOCK termina AM tidak ada hubungannya dengan terminal-

terminal

lainya. Pada posisi ACC maka terminal AM dengan terminal ACC akan

berhubungan.

Pada saat kunci kontak diputar pada posisi ON/IG, maka terminal-

terminal

ACC, ON/IG, akan behubungan. Sehingga perlengkapan yang berhubungan


terminal-terminal tersebut akan mendapatkan arus listrik dari
b.

AM,
dengan

baterai.

Saklar penerangan
Saklar saklar lain yang dipergunakan pada mobi adalah saklar - saklar pada sistem
penerangan, seperti saklar utama, saklar dim, blits, dan lampu tanda belok. Saklar-saklar
ini, agar mudah dalam pengoperasiannya dibuat dalam satu kesatuan yang biasa disebut
dengan saklar kombinasi. Selain itu ada juga saklar yang berbentuk tombol untuk klason,
switch rem/lampu mundur dll. Semua saklar ini akan dibahas pada sistem penerangan.

B.
1.

KOMPONEN AKTIF
Dioda
Dioda adalah termasuk komponen semikonduktor yang terdiri dari dua buah elektroda yaitu

Anoda (bahan P) dan Katoda (bahan N). Pengertian semikonduktor adalah bahan yang dibuat dari
bahan PN Junction, yaitu bahan yang terdiri dari bahan positif (P tipe) yang bermuatan positif dan
bahan negatif (N tipe) yang bermuatan negatif. Bahan positif adalah campuran yang terdiri dari

32

germanium atau silikon dengan aluminium dan merupakan bahan yang kekurangan elektron dan
bersifat positif. Bahan negatif adalah bahan yang terdiri dari germanium atau silikon dengan fosfor
dan merupakan bahan kelebihan elektron dan bersifat negatif. Apabila kedua bahan tersebut
dipertemukan, maka akan terbentuklah sebuah komponen aktif yang dinamakan dioda.

Lambang dioda
Dalam operasinya, dioda hanya akan bekerja bila diberikan arus bolak-balik (AC) dan
berfungsi sebagai penyearah, selain dari itu sifat dioda hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam
satu arah saja, yakni apabila kutub anoda diberi sumber arus positif (+) dan kutub negatif

(-).

Sedangkan bila polaritas dibalik maka dioda akan menyumbat atau menahan arus listrik. Dioda
digunakan pada sistem pengisian, sistem pengapian CDI dan lain-lain.
Prinsip penyearah diode
Pengaliran : Bila katoda diberi polarotas (+) dan anoda diberi polaritas (-), maka arus mengalir
-------- lampu menyala

Penghambatan : Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda diberi polaritas negatif, maka
arus terhambat ------------ lampu mati

Jenis-jenis dioda
a.

Dioda penyearah

33

Dioda penyearah adalah dioda yang digunakan dalam rangkaian sederhana biasanya berfungsi
sebagai penyearah atau perata atau sebagai pembatas arus listrik. Dioda semacam ini biasanya
penamaannya disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan untuk membuat dioda tersebut.
Yang termasuk dalam dioda penyearah antara lain : dioda silikon (digunakan pada unit CDI),
dioda selenium, dioda germanium, dioda kiprok, dan rectifier.

Jenis-jenis Dioda
b.

Dioda Zener (ZenerDioda)


Dalam rangkaian-rangkaian elektronika dioda zener berfungsi sebagai penyetabil dan
melindungi beban dari tegangan listrik yang melebihi tegangan kerjanya.
Apabila dioda ini dihubungkan dengan sumber tegangan dengan polaritas terbalik, maka arus
listrik akan bertahan sampai tercapai nilai tegangan tembus yang telah ditetapkan. Apabila
tegangan tembus telah tercapai, maka dioda akan berfungsi sebagai konduktor biasa.

c.

Dioda LED (Light Emiting Dioda)


Dioda LED ini sangat populer penggunaannya dapat menghasilkan cahaya yang berwarna
warni. Prinsip kerjanya hampir sama dengan dioda biasa hanya mempunyai keistimewaan yaitu
dapat memancarkan cahaya bila dialiri arus listrik, intensitas cahaya yang dihasilkan sangat
tergantung pada besarnya arus yang diberikan. LED pergunakan sebagai pengganti pilot lampu
atau rangkaian-rangkaian untuk tampilan digital

Bentuk fisik LED


d.

Dioda Photo Cell


Dioda jenis ini merupakan dioda khusus yang dalam operasinya dikenal dengan photo dioda.
Prinsip kerjanya berdasarkan intensitas cahaya yaitu nilai tahanannya akan berubah apabila
kena cahaya dan besarnya perubahan kapasitas akan bergantung dari intensitas cahaya yang
mengenai permukaan photo dioda tersebut.

34

Dalam keadaan gelap photo dioda fungsinya hampir sama dengan jenis dioda lainnya yaitu
memblokir arus listrik, namun demikian bila cahaya semakin banyak, maka arus listriknya pun
mengalir.
Umumnya dioda ini digunakan dalam rangkaian-rangkaian seperti pengendali jarak jauh ( remote
control) dengan bantuan sinar infra merah sebagai sensor pada rangkaian alarm dan
sebagainya.
2.

Transistor
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semi konduktor. Transistor

pada mulanya adalah hasil pengembangan dari dua buah dioda jenis PN dan NP yang dipertemukan
menjadi satu, sehingga akan menghasilkan satu elektroda sebagai pengontrol parameter antara
bahan PN dan NP. Prinsip terjadinya pertemuan kedua jenis dioda tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar Skema Transistor


Apabila yang dipertemukan bahan jenis N-nya maka akan diperoleh bahan jenis PNP. PN +
NP = PNP
Sedangkan bila yang dipertemukan bahan jenis P-nya maka akan diperoleh transistor jernis NPN.
NP + PN = NPN

35

Lambang Transistor.
Gambar di bawah ini menunjukkan prinsip dasar cara kerja dari sebuah transistor. Pada kaki
emitor diberi arus listrik positif bila pada kaki basis diberikan arus yang kecil, maka pada kaki
kolektor akan mengalir arus yang besar atau pada saat ini transistor akan menjadi konduktor.
Namun, bila arus listrik pada basis diputuskan maka aliran arus listrik dari emitor menuju kolektor
akan terputus pula. Dengan keistimewaan tersebut, transistor banyak diterapkan sebagai rangkaian
penguat, penyetabil tegangan, unit pemutus arus primer pada sistem pengaoian, saklar elektronik
dan lain sebagainya.

Prinsip kerja Transistor


3.

SCR (Silicon Controlled Rectifier)


SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier atau penyearah pengendali silikon.

Dalam bidang elektronik SCR dikategorikan ke dalam dioda khusus dan disebut dengan dioda
thyristor.
SCR berfungsi sebagai penyearah yang tegangannya dikontrol oleh tegangan pemicu yang
diberikan pada terminal SCR. Tegangan yang diberikan harus sesuai dengan parameter tegangan
yang telah ditentukan untuk kebutuhan SCR.

36

Lambang SCR
Prinsip kerja SCR adalah bila terminal Gate (gerbang) diberikan arus listrik, maka kaki
anoda dan katoda akan menjadi konduktor, dengan demikian arus akan mengalir dari anoda ke
katoda. Kaki anoda dan katoda akan menjadi konduktor selama arus yang mengalir tidak terputus,
bila aliran arus dari anoda ke katoda terputus SCR akan off (tidak bekerja). Untuk mengaktifkannya
kembali terminal gate (gerbangnya) mendapat sinyal listrik (puls) dari kumparan pembangkit pulsa
(pulser)
4. TRIAC ( Trioda Alternatic Current)
TRIAC merupakan pengembangan dari SCR, serta fungsinya sama dengan SCR atau
Thyristor , hanya memiliki kelebihan. Yakni tidak mengakibatkan gangguan frekuensi terhadap
pesawat penerima. Komponen TRIAC dalam pemakaiannya biasanya menghasilkan panas yang
berlebihan sehingga diperlukan keping pendingin yang terbuat dari logam yang fungsinya untuk
meredam panas.
TRIAC memiliki prinsip hanya menyambungkan sistem dalam dua arah yaitu arah positif dan
negatif, dari separuh siklus arus gelombang bolak-balik sehingga dapat diperoleh tegangan dan arus
pengeluaran yang halus dengan demikian TRIAC sangat cocok digunakan pada CDI AC.
5.

Integritet Circut ( IC )
Integrated Circuit (IC) sebenarnya merupakan pengembangan dari Transistor dan IC

ditemukan oleh seorang sarjana bangsa amerka yang benama J.S. Kilby pada tahun 1958.
Komponen IC dibentuk dari beberapa macam komponen elektronika seperti resistor, kapasitor,
dioda, transistor yang dirangkai menjadi satu rangkaian yang terintegrasi dalam bentuk sebuah chip
oleh sebab itu komponen ini dinamakan rangkaian terpadu ( Integritet Circut) . Dengan memasang
beberapa buah komponen IC telah memungkinkan seseorang dapat menciptakan suatu perangkat
elektronik yang modern seperti Calculator, komputer dan lai-lain.

37

Gambar bentuk fisik IC


Seperti terlihat pada gambar di atas, bentuk fisik dari komponen IC adalah kecil dan
berwarna hitam yang dibuat dari bahan Silikon. Berbeda dengan transistor, sekalipun bentuknya
kecil, IC memiliki banyak kaki. Banyaknya kaki tergantung dari banyaknya komponen yang
membentuk IC tersebut.
Pada umumnya IC memiliki jumlah kaki yang bermacam-macam mulai dari 3, 8, 14, 16
bahkan ada yang sampai 40 kaki. Kaki-kaki tersebut disusun dalam bentuk 2 baris atau DIL (Dual In
Line)
Perlu diketahui bahwa komponen IC adalah komponen yang sangat peka dan mudah
rusak, maka dari itu dalam penggunaannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemberian tegangan harus sesuai dengan ketentuan.
b. Pemasangan kaki-kakinya jangan sampai terbalik.
c. Dalam pemasangan harus menggunakan socket IC.
d. Pada waktu menyolder socket, IC jangan terpasang.

Gambar Soket IC
Jenis komponen IC yang banyak dipergunakan untuk keperluan hoby adalah jenis TTL IC
(Transistor-Transistor Logic) yang pada umumnya menggunakan catu daya Vcc + 5 V. Untuk
keperluan lain yang bersifat khusus ada jenis IC lainnya yaitu yang disebut IC CMOS
(Complementary Metal Oxide Semoconductor) atau IC jenis MOSFET (Metal Oxide Someconductor

38

Field Effect Transistor). Keistimewaan IC dari jenis ini adalah dapat bekerja dengan berbagai macam
variasi tegangan yang lebih besar, tetapi dengan konsumsi daya yang relatif lebih kecil. Namun
demikian IC jenis CMOS ini mempunyai kelemahan yaitu sangat peka terhadap tegangan listrik
statis, sehingga dalam penyimpanannya IC ini pada umumnya disimpan dalam kemasan yang kakikakinya dijepit dengan bahan yang terbuat dari busa plastik. Pada bidang otomotif IC biasa
digunakan pada rangkaian Central lock, ECU, dan rangkaian sistem pengapian CDI.
C. SIMBOL-SIMBOL DAN NOMOR TERMINAL KELITRIKAN OTOMOTIF
NO.

Simbol

Arti

1.

Arus searah

2.

Arus bolak-balik

3.

Arah arus mendekati

4.

Arah arus menjauhi

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Baterai
Steker
Massa
Sekering
Tahanan secara umum
Tahanan yang bisa diubah-ubah (potensiometer)

11.
Alat ukur secara umum

39

NO
12.

13.

Simbol

Arti
Voltmeter

Ampermeter

14.

Ohmeter

15.

Sakelar penghubung (tombol)


(automatis kembali sendiri)

16.
Sakelar penghubung

17.

Sakelar pemutus

Lampu 1 filamen
18.

19.

Lampu 2 filamen

40

Sakelar pemindah

Putaran

Tekanan

Membran (diafragma)

Sakelar dim

Sakelar lampu kepala

Sakelar lampu kepala

41

NO.
27.

Simbol

Arti
Lampu kepala
(jauh/dekat dan kota)

28.

Lampu belakang, lampu kota,


rem dan tanda belok

29.

30.

31.

Relai penghubung

Relai pemindah 1 langkah

Schritt relais
(Relai pemindah 2 langkah)

42

NO.

Simbol

Arti

32.

Diode

33.

Diode LED

34.

Diode Zener

35.

Transistor PNP

36.

Transistor

37.

Thyristor
A = Anoda
B = Katoda
G = Gate

38.

39.

40.

Motor arus searah

Generator arus bolak-balik 1 fasa

Alternator

43

NO.

Simbol

Arti

41.

Distributor

41a.

Kondensator

42.

Koil pengapian

43.

Ventilator

44.

Klakson

45.

Pengeras suara (lautsprecher)

46.

Mikrofon

47.

Radio

44

Sistem penerangan
Nomor
terminal
15

Arti

Diagram terminal

Kunci kontak

30/B+

Baterai +

31/B-

Baterai (massa)

31 b

Massa dengan sakelar


Lampu rem

54

Lampu kabut
55

Sakelar lampu kepala


56
Lampu jauh
56a
Lampu dekat
L ampu kota
56b
58

45

Sistem tanda blok dan relai


No.

Simbol

49.

Masuk flesher

49a.

Keluar flesher

C.

Lampu kontrol

L.

Kiri

85.

Diagram terminal

Keluar relai
(arus pengendali)

86.

Masuk relai
(arus utama)

87a.

Keluar relai pemutus


(arus utama)

88.

Masuk relai penghubung


(arus utama)

88a.

Keluar relai penghubung


(arus utama)

46

Starter, generator dan regulator


Nomor

Arti

terminal
15 a

Ke Coil

30

Baterai

31

Massa

50

Kunci kontak ke starter

Diagram terminal

Ke lampu kontrol
61

Baterai/Generator
B+
Generator/Regulator
D+
Generator/Massa
DGenerator feld
DF

47

Sistem pengapian
Nomor
terminal
1

Arti

Diagram terminal

Coil negatif ke kontak


pemutus

Arus tegangan tinggi/kumparan sekunderdari coil

15

Kunci kontak/coil positif

15 a

tahanan balas/starter

30

Baterai

31

Massa

85

Arus pengendali ke luar


relai

86

Arus pengendali masuk relai

88

Arus utama masuk

88 a

Arus utama ke luar

48

Pengapian elektronik
No.

Simbol

1.

Ke sender pendingin

2.

Ke sakelar katup gas

3.

Ke steker penyesuai

Diagram terminal

(bahan bakar/negara)
4.
7.

Sinyal pengendali dari pick-up


ke kontrol unit

15.

Kunci kontak

16.

Ke coil terminal 1

31.

Massa langsung

31d

Massa lewat kontrol unit

8h

Arus positif dari kontrol unit/


stabilisator

TD

Terminal diagnosa

49

EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan aplikasi komponen-komponen elektronika dalam kelistrikan otomotif
2. Jelaskan secara singkat kegunaan dari tahanan, kapasitor dan transformator
3. Jelaskan kegunaan macam-macam tahanan
4. Jelaskan jenis-jenis relay dan cara kerjanya
5. Tentukan nilai resistor jenis karbon dengan kode warna yang tertera pada badannya yaitu
a. Coklat, merah, kuning dan emas
b. Merah, jingga, kuning dan perak
c. Merah, hitam, coklat dan emas
6. Uraikan fungsi dioda dan aplikasinya dalam otomotif
7. Jelaskan fungsi dan macam-macam transistor
8. Jelaskan fungsi dan aplikasi IC pada kelistrikan mobil
9. Sebutkan komponen-komponen yang membentuk rangkaian CDI dan apa fungsinya pada
rangkaian tersebut
.

50

Anda mungkin juga menyukai