TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa :
1.
2.
3.
4.
15
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi otomotif dewasa ini tidak terlepas dari perkembangan elektronika.
Pesatnya perkembangan bidang elektronika merambah bidang otomotif, hal ini dibuktikan dengan
penggunaan komponen elektronika pada mobil maupun sepeda motor. Sistem pengapian
konvensional mulai ditinggalkan bahkan tidak digunakan lagi sejak ditemukannya sistem pengapian
elektronik seperti CDI, UTI dan sebagainya. Sistem bahan bakar, pengapian dan kinerja mesin
dikontrol menggunakan
KOMPONEN PASIF
Resistor
Hampir semua rangkaian elekrtronika pada umumnya menggunakan komponen resistor.
Fungsi dari resistor adalah sebagai penghambat arus listrik, memperkecil arus listrik dan membagi
arus listrik dalam suatu rangkaian.
Awalnya resistor dibuat dari bahan karbon dengan alasan karbon memiliki resivitas yang
tinggi. Bahan karbon tersebut dililiti dengan kawat. Kemudian diberi kode warna atau nilai tertentu
sesuai dengan ukurannya. Sesuai dengan perkembangan teknologi telah ditemukan bahan-bahan
lain sebagai bahan dasar pembuatan resistor. Bahan-bahan tersebut antara lain film carbon, film
metal, dan film cerment.
Satuan yang dipakai untuk menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau
disingkat dengan huruf Yunani Omega (). Nilai resistor ada yang dicantumkan pada badannya, dan
sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil maka pencantumannya dituliskan dalam bentuk kode
warna yang melingkari badan resistor, seperti gambar di bawah ini.
16
Tahanan/resistor yang dipergunakan tanda kode warna pada umumnya dibuat dengan nilai tahanan
yang besarnya mulai dari 1 Ohm sampai dengan 20 Mega Ohm dengan kemampuan kerja mulai dari
Watt sampai 3 Watt.
Kode warna yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
Angka
Angka
Angka ke-3
Angka ke-4
ke-1
ke-2
Faktor Perkalian
Toleransi
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
1
10
100
1.000
10.000
100.000
1.000.000
-
2%
5%
10 %
20 %
Pada gambar di atas terlihat 4 buah gelang berwarna yang melingkar pada badan
tahanan/resistor. Tanda-tanda tersebut adalah menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Gelang ke-1 menunjukkan Angka ke-1.
Gelang ke-2 menunjukkan Angka ke-2.
Gelang ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol di belakang angka ke-2.
Gelang ke-4menunjukkan besarnya toleransi dari tahanan.
17
00
5%
Nilai tahanan tersebut adalah 5100 Ohm atau 5.1 K Ohm dengan nilai
toleransi sebesar 5%
Dalam keadaan khusus, tahanan harus mempunyai nilai yang tepat dan tidak boleh
menyimpang, misalnya tahanan yang digunakan dalam alat-alat pengukur. Tetapi, biasanya ketelitian
itu tidak selalu diharuskan. Penyimpangan tertentu dari nilai yang tercantum dalam tahanan yang
dilukiskan oleh lingkaran berwarna dinamakan nilai nominal . Perbedaan nilai nominal dan nilai
sebenarnya dinamakan toleransi. Toleransi dinyatakan dalam porsen (satu per seratus bagian dari
nilai nominal). Toleransi 10%, artinya ditambah atau dikurangi 10%. Nilai tahanan boleh
menyimpang antara 110 % dan 90 % dari nilai nominal. Dengan kata lain 1,1 x harga nominal dan
0,9 x harga nominal.
Untuk tahanan/resistor yang bentuk fisiknya besar atau pada pototensiometer pada umumnya
nilai tahanannya dapat langsung dibaca, misalnya 1K, 5K, 100K,1M. Jenis tahanan ini cara
pembacaan nilai tahananya berbeda dengan tahanan pada umumnya.
a)
b)
Macam-macam Resistor
a. Berdasarkan Bahan Pembuatannya
1)
18
Dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap pengaruh luar. Nilai resistensinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti
pada resistor karbon.
2)
3)
Macam-macam tahanan
a)
Pembagi tegangan
b)
Memperkecil arus
c)
Memperbesar
dan
memperkecil
tegangan
19
disesuaikan
dengan
kebutuhan.
Contoh:
ini
biasa
digunakan
untuk
pembagi
10k
20
2.
2.
Kondensator (Capasitor)
Kondensator merupakan suatu komponen pasif yang dibuat untuk mendapatkan kapasitas
tertentu. Suatu kondensator memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik dalam waktu
tertentu. Komponen ini digunakan sistem pengapian baik konvensional maupun elektronik, ECU,
rangkaian alarm dan sebagainya.
kondensator dibuat dari dua buah pelat konduktor yang dipisahkan oleh suatu lapisan
isolator. Setiap lapisan dilapisi dengan bahan metal foil tipis dimana setiap lapisan dihubungkan
dengan salah satu terminal hubungan listrik, antara ke dua lapisan diberi bahan penyekat yang
disebut dialektrikum. Bahan dialektrikum ini pada umunya dibuat dari bahan kertas, mika, film,
minyak bakelit dan lain-lain.
21
Gambar Penampang Kapasitor
C =
Q =
E =
Dimana,
A
d
Ke =
0 =
A =
d =
tetapan dialektrik
permitivitas vakum
luas pelat
jarak antara pelat
Kapasitas dari kondensator ditentukan oleh dua faktor, yaitu luas pelat kondensator, dan
jarak antara pelat. Hubungan antara kapasitas suatu kondensator dengan dua faktor tersebut
diatas dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Ck x
A
x 8,85 x 10-12 (N - 1) Farad
d
22
Dimana;
C
K
A
d
N
=
=
=
=
=
Kapasitas dalam pF
Konstanta dialectric
Luas penampang satu plat (m2)
Jarak antara plat (m)
Jumlah plat
Berdasarkan bahan pembuat dialektrumnya, kapasitor dapat dibedakan yakni kapasitor keramik,
kapasitor kertas, kapasitor elektrolit, mika, film polyester dan lain-lain.
a. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elektrolit pada umumnya dibuat dengan nilai kapasitas yang besar dan memiliki
kehandalan yang tinggi dan awet dalam pemakaiannya. Kapasitor ini banyak dipergunakan
dalam rangkaian power supply atau catu daya. Kelebihan kapasitor elektrolit dibandingkan
dengan kapasitor lainnya terletak pada kemampuan menerima muatan listrik dan juga
memiliki dua polaritas kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Kapasitor ini dalam
pemakaiannya selalu dihubungkan arus listrik DC.
Selain aluminium dewasa ini juga digunakan bahan tantalum sebagai bahan pelat logam
pada kapasitor elektrolit. Pada umumnya kapasitor elektrolit memiliki nilai kapasitas yang
besar dan dibuat dalam satuan Micro Farad (F). Dalam penulisannya biasanya dituliskan
langsung pada badannya termasuk dengan nilai Working Voltage (WV). Working Voltage
adalah tegangan kerja atau batas tegangan yang mampu di terima oleh kapasitor.
b. Kapasitor Mika
Kapasitor mika adalah komponen yang dibuat sejak generasi pertama dan masih banyak
dipergunakan sampai sekarang karena kehandalannya tinggi disamping memiliki sifat yang
stabil dan toleransinya rendah
Kapasitor mika memiliki faktor konstanta dialektrum yang tinggi, sehingga bahan ini tahan
terhadap tegangan listrik yang tinggi, kapasitor mika pada umumnya dipakai dalam
rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi tinggi.
Tipe-tipe kapasitor dapat dilihat pada tabel berikut:
N
O
1
TIPE
KONDENSATOR
Udara (air)
DIALECTRIC
KONSTRUKSI
KAPASITAS
Udara
Keramik
Keramik
Elektrolit
Electrolytic
Mika
Mica
Kertas
Paper
Meshed plate
Tabular
Disk
Aluminium
Tantalum
Stacked sheet
Rolled foil
10 100 F
0,5 1,600 F
0,002 0,1 F
5 1.000 F
0,01 300 F
10 5.000 F
0,001 1 F
23
3.
Transformator
Transformator atau trafo terbuat dari gulungan kawat yang berfungsi untuk memindahkan
tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer ke bagian outputnya yaitu gulungan sekundernya.
Bentuk pemindahan ini biasa berupa perubahan tegangan maupun frekuensi atau induksitansi.
Transformator terdiri dari dua buah gulungan yaitu gulungan primer sebagai input dan
gulungan sekunder sebagai output. Gulungan primer dan sekunder dibuat dari bentuk susunan
tertutup yang menyelubungi inti besi yang dibuat dari bahan besi lunak. Pada trafo yang
dipergunakan untuk frekuensi rendah misalnya trafo daya sebagai intinya terbuat dari besi tuang
(Stalloy).
24
Transformator hanya digunakan pada unit CDI DC. Transformator yang digunakan adalah
transformator penaik tegangan (Step-Up Trafo), fungsinya untuk menaikkan tegangan baterai 12 volt
menjadi sekitar 40 volt. Prinsip transformator banyak digunakan pada ignition coil sistem pengapian.
Transformator Step up dan Step down
I primer
I sekunder
U primer
Np
Ns
Us
Prinsip kerja :
Arus bolak balik pada kumparan primer membangkitkan medan magnet pada
kumparan tsb.
Kuat medan magnet berubah ubah sesuai dengan perubahan besar arus
Melalui inti besi, medan magnet akan memotong kumparan skunder maka
pada kumparan tsb akan terjadi pergeseran muatan
Pergeseran muatan ini, akan membangkitkan teganggan induksi
a. Transformator Step Up
25
I primer
I
sekunder
Up
Ns Us
Np
Akibatnya :
Contoh pemakaian :
Penaik tegangan 110 V 220 V misalnya untuk TV
b. Transformator step down
Ip
Up Np
Ns
Us
Contoh pemakaian :
Adaptor tegangan 220 V
26
Prinsip kerja :
Perubahan medan magnet ( perlu untuk memperoleh induksi ) tercapai cara
menghubungkan dan memutuskan arus primer.
Pada saat arus primer diputus, perubahan medan magnet jatuh sampai nol akibatnya
timbul tegangan tinggi pada kumparan skunder ( hanya selama perubahan tersebut )
Pada sistem pengapian motor tegangan sekunder dapat mencapai 20 kV, waktu bakar bunga
api hanya 2 ms ( milli detik )
4.
Relay
Fungsi adalah untuk memperkecil rugi tegangan pada sirkuit listrik. Selain itu relai dapat
memperpanjang umur saklar sebab arus pengendali yang digunakan (untuk meng ON kan relay )
kecil sementara arus yang dapat dilewatkan oleh relay besar.
Relay terdiri dari sebuah magnet listrik dan kontak pemutus. kontak pemutus dibuka dan
ditutup oleh magnet listrik dan pegas.
27
A
B
C
30
87
86
85
=Kontak relay
=Kumparan relai
=Pegas kontak
=Arus utama baterai
=Arus utama beban
=Arus pengendali dari 30/15
=Arus pengendali ke saklar beban
Bila arus listrik mengalir ke terminal 86, magnet listrik dan massa, maka magnet listrik
menarik kontak. Arus utama akan mengalir ke pemakai melalui kontak pemutus. Rugi tegangan
dapat diperkecil, karena arus utama dapat dihubungkan langsung dari baterai ke pemakai, tanpa
melewati sakelar-sakelar, steker terminal dan kabel yang panjang.
Macam-macam relai :
Relai menutup
Relai ini sama seperti contoh konstruksi dasar, kontak
pemutus dalam posisi menutup bila relai bekerja
Penggunaan relai ini antara lain pada rangkaian :
penerangan, klakson, dll.
Relai membuka
Relai ini kebalikan dari relai menutup, magnet listrik
berfungsi memutuskan hubungan arus utama ke pemakai
Dipakai pada rangkaian-rangkaian pengaman seperti
pada kipas pendingin dengan listrik atau pada sistem AC.
Relai kombinasi
28
Relai 2 langkah
Pada relai 2 langkah mempunyai kontak pemutus dan 2 terminal arus utama ke pemakai
(56a, 56b), arus utama 30 juga dijadikan arus pengendali. Relai ini dipakai untuk lampu
kepala dengan lampu blit (dim)
Mengurangi Induksi diri pada relai
Induksi diri pada relai akan terjadi bila aliran arus pada gulungan magnet listrik
dihentikan/terputus
Induksi ini akan sangat mengganggu/ merusak peralatan elektronika yang ada pada kendaraan,
seperti unit kontrol atau peralatan elektronika lainnya.
Guna mengurangi induksi diri, pada relai dipasang tahanan atau dioda
-
Memakai tahanan
29
Memakai diode
Memakai diode juga berarti mengamankan komponenkomponen elektronika, bila terminal relai dipasang
terbalik (salah pasang) Disamping itu diode juga
berfungsi mengurangi induksi diri pada gulungan
magnet listrik.
5.
SEKERING
Kita sudah mengetahui bahwa fungsi sekring sebagai pengaman terhadap kerusakan yang
terjadi pada jaringan kelistrikan. Kapasitas dari setiap sekring tertera pada badan sekring tersebut
dan apabila arus listrik yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya atau terjadi hubungan singkat,
maka logam tersebut dapat mencair adan putus.
Untuk menghitung besar arus yang mengalir kita pergunakan rumus :
I
P
I
I = Kuat arus
(Ampere)
P = Daya Listrik (Watt)
E = Tegangan Listrik
(Volt)
Akan tetapi untuk menghitung kapasitas sekring yang dibutuhkan diperluka faktor aman
dua kali dari hasil rumus di atas, misalnya :
Daya lampu : 45 watt
Tegangan
: 12 volt
45
x 2 7,5 Amper
12
Sedangkan sistem pengisian pada kendaraannya tegangannya 14 volt, maka besar sekring
yang dibutuhkan adalah
45
x 2 6,3 Ampere
14
sekring
lebih ringan
30
Coklat/kekuningan
5A
Coklat
Merah
Biru
kuning
7,5 A
10 A
15 A
20 A
SAKLAR
Pada rangkaian tertutup asaklar digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus
listrik dari sumber listrik ke beban (pemakai). Pada mobil, ada dua saklar utama yang digunakan,
yaitu :
a.
Kunci kontak
Saklar kunci kontak mempunyai 4 terminal AM (B), ACC, ON, dan ST. AM adalah terminal yang
selelu berhubungan dengan baterai (sumer). ACC adalah terminala yang dipergunakan untuk
bagaian perlengkapan tamahan seperti : radio, dan lain-lain. ON atau IG adalah terminal ayang
31
berhubungan dengan sistem pengapian mesin. ST adalah terminal yang berhubungan dengan
sistem starter.
SWITCH POSITION
OF/Lock
ACC
ON/IG
START
AM
TEMINAL
ACC
ON/IG
ST
terminal
lainya. Pada posisi ACC maka terminal AM dengan terminal ACC akan
berhubungan.
Pada saat kunci kontak diputar pada posisi ON/IG, maka terminal-
terminal
AM,
dengan
baterai.
Saklar penerangan
Saklar saklar lain yang dipergunakan pada mobi adalah saklar - saklar pada sistem
penerangan, seperti saklar utama, saklar dim, blits, dan lampu tanda belok. Saklar-saklar
ini, agar mudah dalam pengoperasiannya dibuat dalam satu kesatuan yang biasa disebut
dengan saklar kombinasi. Selain itu ada juga saklar yang berbentuk tombol untuk klason,
switch rem/lampu mundur dll. Semua saklar ini akan dibahas pada sistem penerangan.
B.
1.
KOMPONEN AKTIF
Dioda
Dioda adalah termasuk komponen semikonduktor yang terdiri dari dua buah elektroda yaitu
Anoda (bahan P) dan Katoda (bahan N). Pengertian semikonduktor adalah bahan yang dibuat dari
bahan PN Junction, yaitu bahan yang terdiri dari bahan positif (P tipe) yang bermuatan positif dan
bahan negatif (N tipe) yang bermuatan negatif. Bahan positif adalah campuran yang terdiri dari
32
germanium atau silikon dengan aluminium dan merupakan bahan yang kekurangan elektron dan
bersifat positif. Bahan negatif adalah bahan yang terdiri dari germanium atau silikon dengan fosfor
dan merupakan bahan kelebihan elektron dan bersifat negatif. Apabila kedua bahan tersebut
dipertemukan, maka akan terbentuklah sebuah komponen aktif yang dinamakan dioda.
Lambang dioda
Dalam operasinya, dioda hanya akan bekerja bila diberikan arus bolak-balik (AC) dan
berfungsi sebagai penyearah, selain dari itu sifat dioda hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam
satu arah saja, yakni apabila kutub anoda diberi sumber arus positif (+) dan kutub negatif
(-).
Sedangkan bila polaritas dibalik maka dioda akan menyumbat atau menahan arus listrik. Dioda
digunakan pada sistem pengisian, sistem pengapian CDI dan lain-lain.
Prinsip penyearah diode
Pengaliran : Bila katoda diberi polarotas (+) dan anoda diberi polaritas (-), maka arus mengalir
-------- lampu menyala
Penghambatan : Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda diberi polaritas negatif, maka
arus terhambat ------------ lampu mati
Jenis-jenis dioda
a.
Dioda penyearah
33
Dioda penyearah adalah dioda yang digunakan dalam rangkaian sederhana biasanya berfungsi
sebagai penyearah atau perata atau sebagai pembatas arus listrik. Dioda semacam ini biasanya
penamaannya disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan untuk membuat dioda tersebut.
Yang termasuk dalam dioda penyearah antara lain : dioda silikon (digunakan pada unit CDI),
dioda selenium, dioda germanium, dioda kiprok, dan rectifier.
Jenis-jenis Dioda
b.
c.
34
Dalam keadaan gelap photo dioda fungsinya hampir sama dengan jenis dioda lainnya yaitu
memblokir arus listrik, namun demikian bila cahaya semakin banyak, maka arus listriknya pun
mengalir.
Umumnya dioda ini digunakan dalam rangkaian-rangkaian seperti pengendali jarak jauh ( remote
control) dengan bantuan sinar infra merah sebagai sensor pada rangkaian alarm dan
sebagainya.
2.
Transistor
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semi konduktor. Transistor
pada mulanya adalah hasil pengembangan dari dua buah dioda jenis PN dan NP yang dipertemukan
menjadi satu, sehingga akan menghasilkan satu elektroda sebagai pengontrol parameter antara
bahan PN dan NP. Prinsip terjadinya pertemuan kedua jenis dioda tersebut adalah sebagai berikut:
35
Lambang Transistor.
Gambar di bawah ini menunjukkan prinsip dasar cara kerja dari sebuah transistor. Pada kaki
emitor diberi arus listrik positif bila pada kaki basis diberikan arus yang kecil, maka pada kaki
kolektor akan mengalir arus yang besar atau pada saat ini transistor akan menjadi konduktor.
Namun, bila arus listrik pada basis diputuskan maka aliran arus listrik dari emitor menuju kolektor
akan terputus pula. Dengan keistimewaan tersebut, transistor banyak diterapkan sebagai rangkaian
penguat, penyetabil tegangan, unit pemutus arus primer pada sistem pengaoian, saklar elektronik
dan lain sebagainya.
Dalam bidang elektronik SCR dikategorikan ke dalam dioda khusus dan disebut dengan dioda
thyristor.
SCR berfungsi sebagai penyearah yang tegangannya dikontrol oleh tegangan pemicu yang
diberikan pada terminal SCR. Tegangan yang diberikan harus sesuai dengan parameter tegangan
yang telah ditentukan untuk kebutuhan SCR.
36
Lambang SCR
Prinsip kerja SCR adalah bila terminal Gate (gerbang) diberikan arus listrik, maka kaki
anoda dan katoda akan menjadi konduktor, dengan demikian arus akan mengalir dari anoda ke
katoda. Kaki anoda dan katoda akan menjadi konduktor selama arus yang mengalir tidak terputus,
bila aliran arus dari anoda ke katoda terputus SCR akan off (tidak bekerja). Untuk mengaktifkannya
kembali terminal gate (gerbangnya) mendapat sinyal listrik (puls) dari kumparan pembangkit pulsa
(pulser)
4. TRIAC ( Trioda Alternatic Current)
TRIAC merupakan pengembangan dari SCR, serta fungsinya sama dengan SCR atau
Thyristor , hanya memiliki kelebihan. Yakni tidak mengakibatkan gangguan frekuensi terhadap
pesawat penerima. Komponen TRIAC dalam pemakaiannya biasanya menghasilkan panas yang
berlebihan sehingga diperlukan keping pendingin yang terbuat dari logam yang fungsinya untuk
meredam panas.
TRIAC memiliki prinsip hanya menyambungkan sistem dalam dua arah yaitu arah positif dan
negatif, dari separuh siklus arus gelombang bolak-balik sehingga dapat diperoleh tegangan dan arus
pengeluaran yang halus dengan demikian TRIAC sangat cocok digunakan pada CDI AC.
5.
Integritet Circut ( IC )
Integrated Circuit (IC) sebenarnya merupakan pengembangan dari Transistor dan IC
ditemukan oleh seorang sarjana bangsa amerka yang benama J.S. Kilby pada tahun 1958.
Komponen IC dibentuk dari beberapa macam komponen elektronika seperti resistor, kapasitor,
dioda, transistor yang dirangkai menjadi satu rangkaian yang terintegrasi dalam bentuk sebuah chip
oleh sebab itu komponen ini dinamakan rangkaian terpadu ( Integritet Circut) . Dengan memasang
beberapa buah komponen IC telah memungkinkan seseorang dapat menciptakan suatu perangkat
elektronik yang modern seperti Calculator, komputer dan lai-lain.
37
Gambar Soket IC
Jenis komponen IC yang banyak dipergunakan untuk keperluan hoby adalah jenis TTL IC
(Transistor-Transistor Logic) yang pada umumnya menggunakan catu daya Vcc + 5 V. Untuk
keperluan lain yang bersifat khusus ada jenis IC lainnya yaitu yang disebut IC CMOS
(Complementary Metal Oxide Semoconductor) atau IC jenis MOSFET (Metal Oxide Someconductor
38
Field Effect Transistor). Keistimewaan IC dari jenis ini adalah dapat bekerja dengan berbagai macam
variasi tegangan yang lebih besar, tetapi dengan konsumsi daya yang relatif lebih kecil. Namun
demikian IC jenis CMOS ini mempunyai kelemahan yaitu sangat peka terhadap tegangan listrik
statis, sehingga dalam penyimpanannya IC ini pada umumnya disimpan dalam kemasan yang kakikakinya dijepit dengan bahan yang terbuat dari busa plastik. Pada bidang otomotif IC biasa
digunakan pada rangkaian Central lock, ECU, dan rangkaian sistem pengapian CDI.
C. SIMBOL-SIMBOL DAN NOMOR TERMINAL KELITRIKAN OTOMOTIF
NO.
Simbol
Arti
1.
Arus searah
2.
Arus bolak-balik
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Baterai
Steker
Massa
Sekering
Tahanan secara umum
Tahanan yang bisa diubah-ubah (potensiometer)
11.
Alat ukur secara umum
39
NO
12.
13.
Simbol
Arti
Voltmeter
Ampermeter
14.
Ohmeter
15.
16.
Sakelar penghubung
17.
Sakelar pemutus
Lampu 1 filamen
18.
19.
Lampu 2 filamen
40
Sakelar pemindah
Putaran
Tekanan
Membran (diafragma)
Sakelar dim
41
NO.
27.
Simbol
Arti
Lampu kepala
(jauh/dekat dan kota)
28.
29.
30.
31.
Relai penghubung
Schritt relais
(Relai pemindah 2 langkah)
42
NO.
Simbol
Arti
32.
Diode
33.
Diode LED
34.
Diode Zener
35.
Transistor PNP
36.
Transistor
37.
Thyristor
A = Anoda
B = Katoda
G = Gate
38.
39.
40.
Alternator
43
NO.
Simbol
Arti
41.
Distributor
41a.
Kondensator
42.
Koil pengapian
43.
Ventilator
44.
Klakson
45.
46.
Mikrofon
47.
Radio
44
Sistem penerangan
Nomor
terminal
15
Arti
Diagram terminal
Kunci kontak
30/B+
Baterai +
31/B-
Baterai (massa)
31 b
54
Lampu kabut
55
45
Simbol
49.
Masuk flesher
49a.
Keluar flesher
C.
Lampu kontrol
L.
Kiri
85.
Diagram terminal
Keluar relai
(arus pengendali)
86.
Masuk relai
(arus utama)
87a.
88.
88a.
46
Arti
terminal
15 a
Ke Coil
30
Baterai
31
Massa
50
Diagram terminal
Ke lampu kontrol
61
Baterai/Generator
B+
Generator/Regulator
D+
Generator/Massa
DGenerator feld
DF
47
Sistem pengapian
Nomor
terminal
1
Arti
Diagram terminal
15
15 a
tahanan balas/starter
30
Baterai
31
Massa
85
86
88
88 a
48
Pengapian elektronik
No.
Simbol
1.
Ke sender pendingin
2.
3.
Ke steker penyesuai
Diagram terminal
(bahan bakar/negara)
4.
7.
15.
Kunci kontak
16.
Ke coil terminal 1
31.
Massa langsung
31d
8h
TD
Terminal diagnosa
49
EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan aplikasi komponen-komponen elektronika dalam kelistrikan otomotif
2. Jelaskan secara singkat kegunaan dari tahanan, kapasitor dan transformator
3. Jelaskan kegunaan macam-macam tahanan
4. Jelaskan jenis-jenis relay dan cara kerjanya
5. Tentukan nilai resistor jenis karbon dengan kode warna yang tertera pada badannya yaitu
a. Coklat, merah, kuning dan emas
b. Merah, jingga, kuning dan perak
c. Merah, hitam, coklat dan emas
6. Uraikan fungsi dioda dan aplikasinya dalam otomotif
7. Jelaskan fungsi dan macam-macam transistor
8. Jelaskan fungsi dan aplikasi IC pada kelistrikan mobil
9. Sebutkan komponen-komponen yang membentuk rangkaian CDI dan apa fungsinya pada
rangkaian tersebut
.
50