Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diantara kendala utama perusahaan yang ingin menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 adalah sistem dokumentasi perusahaan yang belum lengkap. Dengan berbagai alasan,
keberadaan dokumen-dokumen dikesampingkan. Salah satunya, untuk mempercepat proses
sehingga perintah dan laporan yang diberikan selama ini kebanyakan dilakukan cukup dengan
lisan. Padahal, perintah dan laporan yang hanya mengandalkan lisan sangat rentan terhadap
kesalahpahaman, ketidakjelasan, dan ketidakpastian. Oleh karena itu, ISO 9001:2008 menuntut
perusahaan yang hendak membenahi sistem manajemen mutunya untuk membuat sekurangkuranganya 6 (enam) Prosedur Kerja dan 21 (duapuluh satu) Catatan/Rekaman Mutu. Bagi anda
yang belum paham apa yang dimaksud dengan catatan / rekaman mutu bisa merujuk ke tulisan
kami: Dokumen apa saja yang harus dibuat untuk menerapkan ISO 9001:2008.
Untuk memudahkan para pembaca sekalian dalam menyusun semua dokumen wajib yang
dipersyaratkan oleh ISO 9001:2008 yang tersebar di klausul-klausulnya, beikut kami
ketengahkan ke hadapan pembaca sekalian daftar dokumen yang diwajibkan oleh Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008:
Prosedur Kerja
Bukti realisasi produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan (pelanggan dan
peraturan). (klausul 7.1d)
Bukti bahwa setiap pesanan dari pelanggan telah ditinjau sebelum mnejadi kontrak
(Klausul 7.2.2)
Bukti proses validasi bagi proses yang hasilnya tidak dapat diukur oleh alat ukur (7.5.2d)
Bukti laporan properti milik pelanggan yang hilang, rusak, atau tidak bisa digunakan
(Klausul 7.5.4)
Standar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi alat ukur bila tidak ada standar
nasional atau internasional yang dapat dijadikan acuan.
Bukti validasi untuk alat ukur yang ditemukan tidak sesuai dengan persyaratannya
(klausul 7.6)
Bukti kesesuaian produk dengan kriteria yang dapat diterima dan bukti bahwa hanya
orang yang memiliki otoritas yang dapat merilis produk (klausul 8.2.4)
Untuk catatan mutu, tidak semua catatan mutu harus dibuat dikarenakan ada beberapa
perusahaan yang secara proses memang tidak menjalankan proses tersebut khususnya untuk
persyaratan yang ada pada klausul 7. contohnya, perusahaan yang bergerak di bidang jual beli
barangkali tidak memiliki alat ukur yang harus dikalibrasi maka tidak perlu menyiapkan catatan
mutu terkait kalibrasi alat ukur.
Demikianlah daftar dokumen yang perlu anda siapkan dalam rangka penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 di perusahaan anda. Jangan sungkan untuk menghubungi kami,
Konsultan ISO 9001 yang akan membantu anda dalam meraih sertifikat ISO 9001:2008 dengan
mudah, murah, cepat, dan profesional.
Salam Semangat,
sehari-hari seperti perusahaan trading dan pelayanan publik, tentu Anda tidak diwajibkan untuk
memilikinya.
Didentifikasi Setiap record harus diidentifikasi secara unik melalui nomor, kode, judul,
tanggal, lokasi penyimpanan atau metode lain yang sesuai. Siapapun yang melihat catatan
mutu tersebut harus dapat dengan mudah mengetahui tujuan penggunaan catatan mutu
tersebut.
Disimpan Bagaimana rekaman mutu disimpan?. Perlu dicatat, Anda bebas memilih
menyimpan rekaman mutu baik dalam bentuk hard copy maupun data elektronik
Dilindungi Apa metode yang digunakan untuk menjamin rekaman mutu tidak rusak
atau hilang. Bila rekaman mutu dalam bentuk hard copy, mungkin Anda bisa menentukan
dimana file disimpan, dalam lemari atau kontainer yang seperti apa?. Untuk data
elektronik, pastikan Anda telah menyediakan upaya back up data yang sesuai untuk
menjamin data tidak hilang.
Dapat diambil dengan mudah Setiap rekaman mutu harus disimpan sedemikian rupa
sehingga dapat diambil kapan saja dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
Ditentukan Masa simpannya Setiap rekaman mutu ditentukan masa simpannya sesuai
kebutuhan agar lemari arsip Anda tidak penuh dengan rekaman mutu usang yang tidak
dibutuhkan lagi
Ditentunkan pemusnahannya untuk menjamin rekaman mutu yang sudah lewat masa
simpannya dapat dimusnahkan dengan aman, Anda harus memastikan rekaman mutu
dimusnahkan di bawah pengawasan.
Tetapkan tanggung jawab yang jelas untuk penyimpan, pemelihara dan pemusnahan
rekaman mutu. Tunjuklah seseorang sebagai pengendali dokumen (document controller)
yang tugasnya adalah membantu management representtaive memastikan semua
dokumen dan rekaman mutu terkendali.
Simpan rekaman mutu hanya selama diperlukan, musnahkan bila sudah tidak
dibutuhkan.
Buat sebuah daftar rekaman mutu yang menunjukkan siapa yang bertanggung jawab
menyimpan rekaman mutu, lokasi penyimpanan, perlindungan, keamanan, masa simpan
dan metode pemusnahan dokumen.
Pertimbangkan untuk menyimpan data dalam bentuk data elektronik agar menghemat
space dan lebih mudah untuk ditelusuri. Anda bisa melakukan scanning untuk semua
dokumen dan menyimpannya di komputer.
Demikianlah tips dari kami, yang Kami susun berdasarkan pengalaman kami menjadi Konsultan
ISO 9001 untuk berbagai jenis perusahaan.
nantinya akan dijadikan pedoman yang penting dalam penyusunan job description dan juga
prosedur kerja ISO 9001
memahami prosedur kerja ISO 9001 dengan baik. Tidak ada ketentuan dari ISO 9001 untuk
membuat instruksi kerja.
6. Rekaman Mutu
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu
pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data
computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya formsuratpermohonan
pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman
mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya silahkan baca standar ISO 9001.
Demikianlah beberapa dokumen yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi. Berapa banyak
prosedur kerja yang dibutuhkan dikembalikan ke kebutuhan perusahaan anda.
CATATAN 2 Tindakan korektif dilakukan untuk mencegah terulangnya ketidaksesuaian sedangkan tindakan
pencegahan(3.6.4) mencegah terjadinya ketidaksesuaian.
CATATAN 3 Terdapat perbedaan antara koreksi dan tindakan korektif.
2.
Melakukan Perbaikan produk sementara, spt : menghapus produk cacat dan mengkarantina area yang
ditunjuk untuk investigasi
3.
Menyelidiki penyebab terjadi masalah, bagaimana itu bisa terjadi, mengapa bisa terjadi, apakah bisa terjadi
lagi?
4.
Mengusulkan solusi yang tepat yang akan mencegah masalah terjadi lagi. Hal ini sering berarti perubahan
pada proses.
5.
6.
Setelah beberapa waktu berjalan, Anda perlu untuk menilai apakah tindakan yang diambil berhasil dalam
mencegah masalah yang sama dan mendokumentasikan bukti untuk mendukung keputusan Anda.
7.
Setelah anda yakin masalah tidak akan berulang lagi anda bisa menutup kasus ini
Adapun untuk prosedur tindakan pencegahan, setidaknya harus memuat poin-poin berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
Feedback pelanggan
5.
Audit
6.
laporan bahaya
7.
8.
menyelidiki keluhan
9.
2.
Memonitor proses/performance
3.
4.
Menganalisis proses
5.
6.
Penilaian resiko
7.
8.
Jadwal produksi
9.
Salam Semangat!
ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001, kita perlu mengetahui beberapa prosedur wajib dari setiap sistem
manajemen itu. Berikut ini adalah beberapa prosedur wajib dari masing-masing sistem manajemen itu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
Evaluasi Kesesuaian terhadap Persyaratan Hukum dan Peraturan Lain (Klausul 4.3.2 dan 4.5.2)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
Evaluasi Kesesuaian terhadap Persyaratan Hukum dan Peraturan Lain (Klausul 4.3.2 dan 4.5.2)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur Identifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya, Penilaian Resiko, dan Penentuan Pengendalian
Dampak Lingkungan dan Bahaya
6.
7.
8.
9.
Dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu ( ISO 9001 ) terdapat 6 prosedur wajib yakni :
1. Prosedur Pengendalian Dokumen
2. Prosedur Pengendalian Rekaman / Catatan
3. Prosedur Internal Audit
4. Prosedur Laporan Produk Tidak Sesuai
5. Prosedur Permintaan Tindakan Perbaikan
prosedur
tindakan
perbaikan,
misalnya
diketahui
bahan
baku
raw
material
diketahui spec.nyaterindikasi jelek. Namun, karena tidak ada mekanisme prosedur untuk permintaan
perbaikan, lalu dibiarkan saja bahan tersebut diolah. Maka suatu waktu CLAIM pun datang. Yah
Claim dari customer dikarenakan produk yang kita jual, memiliki spec. yang tidak biasa akibat dari
bahan baku awal yang berubah spec.nya.
Adapun, prosedur yang lain bukannya tidak dibuat. Tetap harus dibuat. Walaupun secara pekerjaaan
sudah menguasai di luar kepala. Namun, namanya manusia bisa lupa. Kalau terdapat prosedur,
tentunya akan lebih mudah untuk membacanya jika lupa. Saya ingat perkataan Sahabat Ali Bin Abi
Tholib RA, beliau berujar : Ikatlah Ilmu dengan menuliskannya .. . Jadi, kembali lagi ke semboyan
ISO : .Tulis apa yang kau lakukan dan lakukan apa yang kau tulis.
Salam Hangat,