Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TRANSFORMASI Z
Transformasi Z untuk sinyal dan sistem waknu diskrit adalah ekivalen
dengan transformasi Laplace pada kawasan waktu kontinyu , dengan
keuntungan mempermudah perhitungan. Karena sampai dengan modul ini kita
belum pernah membahas sinyal dan sistem waktu diskrit, maka terlebih dahulu
dibawah ini kita akan membahas hal tersebut.
Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit
Sinyal Waktu Diskrit
Sinyal waktu dapat dibagi menjadi 2 yaitu sinyal waktu kontinyu dan
sinyal waktu diskrit. Sinyal waktu kontinyu (analog) didefinisikan untuk setiap nilai
waktu dan diambil pada nilai-nilai dalam selang kontinyu (a,b) dengan a dapat
menjadi dan b dapat menjadi . Secara metematis sinyal-sinyal ini dapt
didesripsikan dengan fungsi dari suatu variabel kontinyu . Sinyal waktu diskrit
didefinisikan hanya pada nilai-nilai waktu tertentu/khusus. Dibawah ini gambar 1
dalai contoh sinyal kontinyu x1 = A cos (t + ) dan gambar 2 dalai contoh sinyal
diskrit x(n) = 0,8 n
Gambar 1
0
Gambar 2
x(n)
Maka dapat dikatakan sinyal waktu diskrit x(n) merupakan fungsi dari
variabel bebas, dengan variabel bebas merupakan bilangan integer, maka
penting untuk diperhatikan bahwa sinyal waktu diskrit tidak didefinisikan pada
antara dua bilangan integer, atau dengan kata lain x(n) tidak didefinisikan untuk
nilai n bukan integer
Tampilan Sinyal Waktu Diskrit
Ada beberapa cara menampilkan sinyal waktu diskrit, yaitu :
Tampilan dalam bentuk fungsional, seperti :
1
x(n) = 4
0
untuk n = 1,3
untuk n = 2
dimanapun (selain n diatas)
..
..
-2
0
-1
0
0
0
1
1
2
4
3
1
4
0
Suatu barisan x(n), yang bernilai 0 untuk n < 0 dapat disajikan sebagai :
x(n) = { 0,1,4,1,0,0, }
yang didefinisikan dengan baik, untuk menghasilkan sinyal waktu diskrit lain
dinamakan keluaran atau respons sistem. Umumnya, kita mamandang sebuah
sebuah sistem sebagai suatu operasi atau sekelompok operasi yang dilakukan
pada sinyal keluaran y(n). Kita katakan bahwa sinyal masukan x(n) untuk
menghasilkan sinyal masukan x(n) yang ditransformasikan dengan sistem
tersebut menjadi sinyal y(n), dan menyatakan hubungan umum antara x(n) dan
y(n) sebagai :
y(n) = [x(n)]
dengan simbol menunjukkan transformasi (juga dinamakan operator), atau
pemrosesan dilakukan dengan sistem pada x(n) untuk menghasilkan y(n).
Dibawah ini digambarkan diagram blok diagram tampilan sistem waktu diskrit.
x(n)
Sistem
Waktu
Diskrit
y(n)
(9.3)
untuk setiap deret masukan x1(n) dan x2(n) yang berubah-ubah dan setiap
konstanta a1 dan a2 yang berubah-ubah.
Gambar 1.2 dibawah ini memberikan ilustrasi dari superposisi
x1(n)
a1
y(n)
x2(n)
a2
x1(n)
a1
y(n)
x2(n)
a2
Gambar 1.2 Tampilan Grafis Prinsip Superposisi, linier jika dan hanya jika y(n)
= y(n)
Sistem yang tidak memenuhi prinsip superposisi seperti diberikan pada definisi
diatas, dinamakan sistem nol-linier.
Contoh : Jika sistem sistem didiskripsikan dengan persamaan masukankeluaran sebagai berikut, tentukan apakah sistem linier atau non-linier.
(a) y(n) = t x(n)
(b) y(n) = x2(n)
(c) y(n) = Ax(n) + B
Jawab :
(a) Untuk dua deret masukan x1(n) dan x2(n) keluaran yang sesuai adalah :
y1(n) = t x1(n)
(9.4)
y2(n) = t x2(n)
a1 tx1(n) + a2 tx2(n)
(9.6)
Karena ruas kanan dari persamaan (9.5) dan (9.6) identik , maka sistem tersebut
linier
(b) seperti pada bagian (a) kita dapatkan respons sistem terhadap dua sinyal
masukan secara terpisah x1(n) dan x2(n), hasilnya adalah :
y1(n) = x12(n)
(9.7)
y2(n) = x22(n)
keluaran sistem terhadap kombinasi linier x1(n) dan x2(n) adalah :
y3(n) = [a1x1(n) + a2x2(n)] = [a1x1(n) + a2x2(n)]2
= a12x12(n) + 2a1a2x1(n)x2(n) + a22x22(n)
(9.8)
Sebaliknya, kombinasi linier dari kedua keluaran dalam (9.7) menghasilkan
keluaran :
ay1(n) + ay2(n) =
a1 x12(n) + a2 x22(n)
(9.9)
Karena ruas kanan dari persamaan (9.8) dan (9.9) tidak sama , maka sistem
tersebut non-linier
(9.10)
x(n)
y(n)
akan mamberikan
x(n-k)
y(t-k)
[x(n)]
y(t,k ) = [x(n)]
Sekarang dapat kita katakan suatu sistem invarian waktu, jika dan hanya jika :
y(t,k ) = y(t-k)
Contoh soal :
Selidikilah apakah sistem-sistem dibawah ini invarian waktu atau varian waktu ?
Ruas kanan persamaan (9.11) dan (9.12) identik, maka sistem tersebut invarian
waktu
(b)
y(t,k) = t x(n-k)
(9.13)
y(t,k) = x(-t-k)
(9.15)
(2)
1.2.4
sistem untuk setiap waktu hanya bergantung pada masukan sekarang dan
sebelumnya [yaitu x(n), x(n-1), x(n-2), ] dan tidak bergantung pada masukan
yang akan datang [dengan kata lain, x(n+1), x(n+2), ]. Dalam bahasa
matematis, keluaran sistem kausal memenuhi persamaan dalam bentuk :
y(n) = f[x(n), x(n-1), x(n 2), x(n 3), ]
(9.18)
Jika sistem tidak memenuhi definisi diatas, disebut non- kausal . Sistem
seperti itu mempunyai keluaran tidak hanya bergantung pada masukan sekarang
dan sebelumnya saja, tapi juga bergantung pada masukan yang akan datang
juga. Jelas sistem non-kausal tidak dapat direalisasikan sistem waktu-real, tapi
hanya dapat direalisasikan untuk untuk sistem off-line (waktu non-real).
Contoh soal :
Tentukan apakah sistem dideskripsikan dibawah ini merupakan sistem kausal
atau non-kausal :
(b) y(n) = x2(n)
Jawab:
Sistem yang dideskripsikan pada bagian (a), (b) dan (c) jelas kausal dan
sistem yang dideskripsikan pada bagian (d), (e) ,(f) dan (g) jelas nonkausal
Sistem Stabil dan Tidak Stabil
Stabilitas merupakan sifat penting yang harus dipertimbangkan dalam
setiap aplikasi praktis dari sistem. Sistem yang tidak stabil biasanya
memunculkan sifat tak menentu dan sifat perbedaan yang mencolok dan
menyebabkan aliran berlebih (overflow) dalam setiap implementasi praktis.
Dibawah ini kita akan mendefinisikan secara matematis apa yang kita maksud
dengan sistem stabil.
Teorema :
y(n) My <
(9.19)
Contoh :
Perhatikan sistem yang dideskripsikan dengan persamaan masukan keluaran :
y(n) = y2(n) + x(n)
x( n) z
Z(x(n)) =X(z) =
x( n) z
X(z) =
x ( n) z
n0
10