Disusun Oleh :
Kelompok 7
Wawan Suprawisma
101311123007
Rifqatil Aini
101311123033
Efieta Dewi S
101311123035
Sacharina Surya N
101311123039
Riana Anugrah A
101311123041
101311123053
Nita Istiqomah
101311123071
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Ekonomi menurut Samuelson (1995) adalah ilmu mengenai pilihan yang
mempelajari bagaimana orang memilih sumber daya produksi yang langka/terbatas, untuk
memperoduksi berbagai komoditi dan mendistribusikannya keanggotaan masyarakat
untuk dikonsumsi.
Hukum penawaran menunjukkan sifat hubungan antara tingkat harga dan jumlah
barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Hukum penawaran menyatakan bahwa
semakin tinggi tingkat harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang yang
ditawarkan produsen. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga suatu barang, semakin
sedikit pula jumlah barang yang ditawarkan produsen. Hukum penawaran berlaku
dengan syarat faktor lain selain harga yang memengaruhi dianggap tetap (ceteris
paribus).
Kesehatan menurut UU RI no. 36 tahun 2009 adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, sosial yang dibutuhkan oleh setiap orang yang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan tinggi rendahnya
standar hidup seseorang. Status kesehatan yang baik dibutuhkan oleh manusia untuk
menopang semua aktivitas hidup. Maka untuk mencapai kondisi kesehatan yang baik
tersebut dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula.
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
1.3 Tujuan
Mengetahui penawaran (supply) maksimal yang dapat dilakukan oleh poli obstetri dan
gynecology RS Universitas Airlangga terhadap penggunan pelayanan jasa poli obstetri
dan gynecology RS Universitas Airlangga.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Supply
Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu barang atau
jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai
kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan. Hukum penawaran
menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berhubungan secara
langsung dengan harga barang atau jasa tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan.
Jadi, semakin rendah harga, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan semakin sedikit.
Sedangkan semakin tinggi harga barang atau jasa, semakin tinggi pula jumlah barang
atau jasa yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu
barang atau jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada
berbagai kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan.
Menurut Gilarso (2007) menyatakan bahwa penawaran merupakan jumlah dari suatu
barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu
tertentu, dimana faktor-faktor yang mempengaruhi seperti biaya produksi, harga barang
subtitusi dan lainnya tidak berubah (ceteris paribus).
Supply maksimum adalah jumlah maksimum atau kemampuan maksimum atau
kapasitas maksimum barang atau jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu.
Perhitungan terhadap banyaknya barang yang akan ditawarkan atau Supply didasarkan
pada kemampuan organisasi dalam mengelola resources untuk melakukan proses
produksi. Organisasi ataupun produsen harus dapat mengkaitkan resources dari suatu
input, proses, dan menjadikannya sebuah produk (output).
2.2 Pengertian Pelayanan Kesehatan
Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat. Sedangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) poin A.3.a tentang Upaya Kesehatan
nomor 137 dijelaskan:
Pelayanan kesehatan meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan
pemulihan, baik pelayanan kesehatan konvensional maupun pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif dan komplementer melalui pendidikan dan pelatihan dengan selalu
mengutamakan keamanan, kualitas, dan bermanfaat.
2.3 Pengertian Supply Pelayanan Kesehatan
Penawaran (supply) untuk pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan
kesehatan yang ditawarkan kepada perorangan oleh tenaga pelayanan kesehatan (seperti
dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti puskesmas, rumah
sakit, klinik rawat jalan, laboratorium klinis, dan lainnya) pada periode tertentu. Fungsi
supply (produksi) menggambarkan hubungan antara output yang berupa pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk
memproduksinya.
Berikut ini adalah contoh Supply pada pelayanan keperawatan. Jika input adalah
pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input dapat berupa
jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan.
Hubungan antara pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe perawat dapat
ditampilkan dalam fungsi berikut ini:
Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs,
UN)
Keterangan :
Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan
pasien)
RNs
UN
RNs, AD, dan LPN terkategori dalam man, sedangkan UN terkategori dalam machine.
Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi
Supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine.
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan (man
sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi secara
khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai kewenangan
yang dilindungi undang-undang.
Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun sarana khusus
untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti dental chair, X-ray, USG
tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.
Dalam mencapai efisiensi dari Supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi input
yang tepat sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di atas, satu orang
LPNs tidak dapat menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin memiliki keahlian yang
lebih sebagai hasil dari pelatihan tambahan mereka. Oleh karena itu, LPNs mungkin
dapat menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs, namun tidak bisa semuanya.
Kombinasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan sangat penting untuk ditentukan
dengan tepat oleh para pengambil keputusan, karena dapat meminimalkan biaya
penyediaan keperawatan.
Meskipun faktor dominan yang mempengaruhi Supply pelayanan kesehatan adalah
Man dan Machine, faktor yang termasuk dalam 6M, 2T, 1I dan faktor lainnya tetap tidak
boleh dihilangkan. Bila salah satu faktor produksi tidak ada, maka output juga akan
menjadi produk atau pelayanan kesehatan yang tidak maksimal.
2.5 Perhitungan Supply Maksimal
Dalam penentuan supply maksimal, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh
produsen diantaranya adalah:
1. Identifikasi sumberdaya
2. Menentukan jenis sumberdaya yang paling dominan sedangkan untuk sumberdaya
lainnya diasumsikan terpenuhi
3. Menentukan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode
4. Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi
5. Menghitung supply maksimal
Supply Maksimum=
Rumah sakit Universitas Airlangga yang berdiri sekitar tahun 2011 merupakan rumah
sakit pendidikan yang dikelola oleh Universitas Airlangga. Rumah sakit ini melayani
berbagai macam pelayanan kesehatan satu diantaranya adalah unit rawat jalan. Dalam
instalasi rawat jalan terdapat Poli Obstetri dan Gynecologi, yang melayani pemeriksaan
kehamilan, gynecologi, dan KB.
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di poli Obstetri dan Gynecology sebanyak 3
bidan tanpa adanya pembagian jam kerja (shift) dan 5 dokter spesialis Obgyn yang
terjadwal hari jaganya. Rata-rata dalam satu hari pengunjung yang datang bisa mencapai
20-30 pasien dengan jadwal buka poli Obstetri dan Gynecology mulai dari hari senin
sampai dengan jumat pukul 07.30, sedangkan jam pelayanan dimulai pada jam 08.30
sampai dengan pasiennya habis.
Dalam satu kali pelayanan di poli Obstetri dan Gynecology membutuhkan waktu
sekitar 15-30 menit untuk memeriksa pasien. Tarif pelayanan tergantung dari jenis
pemeriksaan yang dilakukan. Pembayarannya berupa tunai dan bisa juga memakai
asuransi kesehatan BPJS.
BAB 3
METODE SURVEY
3.1 Jenis Metode Survey
Metode survey yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara
wawancara dan observasi. Teknik wawancara mendalam (indepth interview) merupakan
proses memperoleh informasi dan keterangan sesuai dengan tujuan melakukan tanya
jawab bertatap muka antara pewawancara dan informan, menggunakan atau tanpa
pedoman. Pewawancara dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan
memberikan pertanyaan mengenai supply maksimal dengan komponen pertanyaan yang
terdiri dari man, machine, method, money, material, market, time, technology, dan
information.
3.2 Pelaksanaan Survey
Lokasi yang menjadi tempat dilakukannya survey adalah Poli Obstetri dan
Gynecologi RS Universitas Airlangga. Adapun wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari
: Rabu
Tanggal
: 13 Mei 2015
Pukul
: 15.00 WIB-Selesai
Alamat
: RS Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115
3.3 Lembar Hasil Wawancara
(Terlampir)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keterangan produk
Poli Obstetri dan Gynecologi, merupakan salah satu jasa di bidang kesehatan yang
melayani pemeriksaan kehamilan, gynecologi, dan KB.
4.2 Hasil dan Analisis
Pelayanan jasa untuk supply maksimal ini adalah jenis pelayanan jasa Poli Obstetri
dan Gynecologi yang berada di RS Universitas Airlangga.
A. Man (Manusia)
Jumlah petugas yang melayani jasa perpustakaan di Poli Obstetri dan Gynecologi
RS Universitas Airlangga berjumlah:
- dr. SpoG : 5 orang
- Ppds
: 2 orang
- Bidan
: 3 orang
Dengan jadwal kerja/jaga setiap harinya 1 dokter, 2 ppds dan 3 bidan
B. Machine
Alat yang membantu dalam pelayanan jasa Poli Obstetri dan Gynecologi RS
Universitas Airlangga diantaranya adalah:
Bed periksa 4
Bed gynec 2
Stetoscop 3
Tensimeter 3
Timbangan injak 1
Lampu sorot 1
Dopler 2
Bak instrumen besar 1
Bak instrumen kecil 2
Bengkok 5
Tabung O2 1
O2 regulator 1
Standart infus 1
Korentang 2
Troli 1
Tromol 1
Selimut 4
Tabung laborat 13
Object Glass 15
Pinset Anatomi
Pinset Sirugi
Gunting AJ
Spatula
Metlin 2
Implan set 1 set
Safety box 1
Sampah medis 3
Sampah non medis 4
Meja 5
Kursi 17
Overbad table 1
Lemari 3
Alat USG 4 dimensi
Alat USG Tranvagina
Kolposkopi
Rak 3
Loker 2
Kotak saran 1
Wastafel 8
Sabun cuci tangan 8
Tissue 8
C. Material
Lidocain 1 ampul
Sefazolin 5 vial
DMPA suntik 3 bulan 2 vial
Handscone steril 50 pasang
Handscone disposible 5 box
Alcohol swab 2 box
IV hand 4 box
Spuit 3 CC 1 box
Spuit 5 CC 1 box
Spuit 10 CC 1 box
Needle no.23 20 buah
Needle no.21 20 buah
Cairan infus RD5 3 botol
Cairan infus Glukosa 5% 3 botol
Under pad 50 buah
botol
Ciran Infus NaCl 4 botol
Infus set 7
Blood set 1
IV cateter (abocat) no.20, no.22,
no.24 @5 buah
Kateter 4 buah
Urobag 4 kantong
Kertas Lakmus 1 box
Alkohol 2 botol
Gel 3 botol
Steril Water 2 botol
Saflon
Kapas
Tampon vagina
Swab vagina
D. Method
memanggil satu per satu pasien sesuai urutan, kemudian dilakukan anamnesa serta
pemeriksaan fisik dan ANC lengkap oleh bidan. Kemudian baru diperiksa oleh
dokter spesialis Obgyn, bila diperlukan dilakukan pemeriksaan USG, setelah itu
dokter memberikan resep kepada pasien. Setelah selesai dilakukan pemeriksaan
pasien membayar di loket pembayaran, kemudian pasien membeli obat di apotek.
E. Money
Jadwal praktek Poli Obstetri dan Gynecologi buka setiap senin-jumat jam
07.30 WIB. Sedangkan jam pelayanan dimulai pukul 08.30 WIB hingga selesai
( sampai pasien habis ) kurang lebih 15.30 WIB. Waktu pelayanan dibutuhkan 30
menit dalam satu kali pelayanan. Tidak ada jam istirahat di poli ini, akan tetapi bagi
pekerja dapat secara bergantian untuk beristirahat.
H. Technology
Penghitungan supply maksimal jasa yang dapat diberikan oleh poli Obstetri
dan Gynecologi RS Universitas Airlangga adalah sebagai berikut:
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Supply maksimal yang dapat diberikan oleh petugas Poli Obstetri dan
Gynecologi RS Universitas Airlangga adalah melayani 280 orang / bulan dengan jam
kerja pelayanan 7 jam setiap harinya dalam 5 hari aktif selama 1 bulan dan waktu yang
dibutuhkan untuk satu kali pelayanan adalah 30 menit.
b. Saran
belum efesien dikarenakan banyaknya jumlah pekerja dengan alat yang terbatas.
Sebaiknya ada shift kerja untuk bidan dan ppds agar tidak terlalu banyak dalam satu
ruangan.
1. MAN
a. Berapakah jumlah dokter spesialis Obgyn ?
3 bidan
c. Berapakan jumlah mahasiswa PPDS ?
2 dokter
2. MONEY
a. Berapakan tarif pelayanan kesehatan di poli Obstetri dan Gynecology ?
Bed periksa 4
Bed gynec 2
Stetoscop 3
Tensimeter 3
Timbangan injak 1
Lampu sorot 1
Dopler 2
Bak instrumen besar 1
Bak instrumen kecil 2
Bengkok 5
Tabung O2 1
O2 regulator 1
Standart infus 1
Korentang 2
Troli 1
Tromol 1
Selimut 4
Tabung laborat 13
Object Glass 15
Pinset Anatomi
Pinset Sirugi
4. MATERIAL
Gunting AJ
Spatula
Metlin 2
Implan set 1 set
Safety box 1
Sampah medis 3
Sampah non medis 4
Meja 5
Kursi 17
Overbad table 1
Lemari 3
Rak 3
Loker 2
Kotak saran 1
USG 4 Dimensi
USG Transvagina
Koloskopi
Wastafel 8
Sabun cuci tangan 8
Tissue 8
a. Apa sajakah bahan habis pakai yang diperlukan untuk pelayanan di poli
Obstetri Gynecology dan berapa jumlahnya?
Lidocain 1 ampul
Sefazolin 5 vial
DMPA suntik 3 bulan 2 vial
Handscone steril 50 pasang
Handscone disposible 5 box
Alcohol swab 2 box
IV hand 4 box
Spuit 3 CC 1 box
Spuit 5 CC 1 box
Spuit 10 CC 1 box
Needle no.23 20 buah
Needle no.21 20 buah
Cairan infus RD5 3 botol
Cairan infus Glukosa 5% 3 botol
Under pad 50 buah
botol
Ciran Infus NaCl 4 botol
Infus set 7
Blood set 1
IV cateter (abocat) no.20, no.22,
no.24 @5 buah
Kateter 4 buah
Urobag 4 kantong
Kertas Lakmus 1 box
Alkohol 2 botol
Gel 3 botol
Steril Water 2 botol
Saflon
Kapas
Tampon vagina
Swab vagina
5. METHODE
a. Jenis pelayanan kesehatan apa sajakah yang ditawarkan poli Obgyn ?
6. MARKET
a. Siapakah sasaran poli Obstetri dan Gynecology ?
7. TIME
a. Jam berapakah poli Obstetri dan Gynecologi buka ?
Tergantung datangnya status di poli, biasanya kurang lebih jam 08.30 WIB
c. Jam berapakah istirahat di poli Obstetri dan Gynecologi ?
15 30 menit
8. TECHNOLOGY
a. Teknologi apakah yang digunakan di poli Obstetri dan Gynecologi ?