Politik
ISSN 1,410-4946
Abstract
Small medium enterprises can be used as a strategy to oaercome problem of poaerty in lndonesia. Howeaer, due to the
lack of New Order goaernment interoention and attention
to this sector and the Neza Order regime preferences of big
companies, this sector has been under-deaeloped. This article
discuses how and what steps goaernment should take in order to maximize the potency of small medium enterprises in
Indonesia.
Kata-kata kunci:
anti kemiskinan;
kemiskinan; struktur industri
Pendahuluan
Masalah kemiskinan selalu memperoleh perhatian utama di Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya kesadaran pemerintah bahwa
.)
29s
VoL.1.0, No.3,
Maret 2007
296
Erutan Agus Punoanto, Mengkaji Potensi Usaha Kecil dan Menengah (IIKM) ...
Miskin
(Rp/perkapita/
Persentase
Penduduk Miskin
bln)
Tahun
Kota
Desa
Kota
Desa
Perubahan
Absolut
(iuta)
M,2
54,2
-7r0
1976
4522
2840
38,8
40,4
40,1
L0,0
7978
4969
2981
30,8
33,4
33,3
8,3
38,9
47,2
-7,0
1980
6831
4449
29,0
28,4
28,5
9,5
32,8
42,3
4,9
1981
9m
58n
28,1
26,5
26,9
9,3
3j.,3
40,5
-7,7
798/,
13737
77M
23,7
21,2
21,2
9,3
?5,7
35,0
5,6
1987
77381
70294
20,1
16,1
16,7
9,7
20,3
30,0
5,0
1990
2061.4
73295
16,8
14,3
'/..4,3
9,4
77,8
27,2
-2,8
1993
27905
182M
13,4
L3,8
13,7
8,7
17,2
25,9
-1,3
7996
38246
274\3
9,7
12,3
1L,3
7,2
L5,3
22,5
-3,4
T998
96959
7n80
21,9
25,7
24,2
77,6
37,9
49,5
27
1999
92409
74272
26,1
23,5
15,7
32,7
48,4
-1,1
2000
91,632
73ffi
79,5
"t4,6
?2,38
L9,74
12,3
26,4
37,5
-10,9
80382
9,79
24,U
L8,41
8,6
29,3
38,7
7,2
14,46
27,1
18,20
13,3
?5,1
37,9
4,8
12,3
8,1
38,4
0,5
2001
100011
2002
13M99
96572
2003*
130499
105.888
297
lurnal llmu
So
Tidakberbedaiu'hdarigalblrantentangkemiskT.*yangada
p"gu$uk miskin di
bahwa
;"*f"fi
menuni.rkfur,
teltu tidak terlalu
selama ini, Tabel L
ai pedesaa* H"f ini
Uuruau
Indonesia sebagian besar
ini pro g'
selama
"*-r'o
men g eiutkan klrena
Baru cenderung bi
Orde
oi"tt
dilaksanakan
s'llJ":*;:f,:an
ans
aj ikan
Dariaspekpendidikan,sebagiulb'",arorangmSkininiadalah
z"u erikut meny
r
?""q
p
4' "u "ir"a"nesia tahun 2000mereka y ang *. *iliki "r,aiairlu:r,
sebagian uesar
Tabel 2
pe'seiiise
Distrib usi
Menunrt Pe
Tahun
Tat
SD
I.!t
@5,72\
1ev I
2.953,83
13.667,V
2001
18.].75,71
(48,98)_
(36,83)
2w2
15.898,11
13.859,28
(38,84)
(M,56)
20.996,0
2003
3.5/l5,21
(9,1'2\
13.9f/8,72
t Aq .t-Q\
nv
u mr
ah
n 12\
T.ogl,z5
Diatas
SLTA229,35
(0,59)
274,60
tn aA\
(5Ae\
(0,74\
3.483,28
2.227,38
212,43
(0,60)
G.24\
1.9r5,t
3.6891
(5,13)
(9,88)
(28,46)
115,8
(0,31)
ffiasiKemiskinan
Besar
2.767,75
(9,76)
1U.bZO,d
(56,8)
SLTA
SLTP
SD
lulus
18.417,96
2000
P-endu*lYi:Y*
pend
: *,kJ 1: P .'
l$i:"Tl;:ffi
T:'?;:i
p"".,i;i:l.lXi:fi4&:ttrL*lXi*';X*;#***:l?il
sans1l
g'J,*H ffffiTlfi JTffJ semb'a^ tJ,,,, ;;;d"gvl,
samPal
**"t *embiayai sekolah
miskin
sediicit penduduk
yanff**
rtr;n:. *'*rtie1"qy,"
tingkat SD sekaliptu,.
ilt;
pendidikan' sebagai
makin memP
layanan pu"aili[u"' ]ika
kemiskinu,t uttl"';";t*oleh
298
luni
kuat
setan
Eruan
Agus
ini (tanggal
299
3,
Maret 2007
2.
300
30 t.
Indeks Kemiskin".
J,
Maret 2007
t"Illtlli**,
dan Komponennya
Penduduk
meninggal
Angka
Penduduk
Penduduk
Balita
Buta
tidak
berstatus
sebelum 40
Huruf
memiliki
tahun (%)
('/rl
akses ke
air bersih
yang iarak
ke fasilitas
kesehatan
> 5km
IKM Ranking
IKM
kurang
gisi (%)
(o7o;
(o/ol
NAD
12,6
SUMUT
13,3
SUMBAR
15,2
4,2
3,9
4,9
RIAU
IAMBI
72.0
3,5
13,9
't6.0
5,3
58,9
47.4
5,9
52,7
16,3
7.O
45,0
22,0
26,4
15,2
7,0
45,9
24,2
16,0
8,3
8,9
29,8
35,3
2'J.,'1.
6,7
't,8
1"8,0
10.9
6,9
't4,3
6,7
'1.4,7
30,3
53,0
39,9
38,9
SUMSEL
BENGKULU
LAMPUNG
BANGKA
48,5
38,0
35,2
28,4
23
47,8
30,4
27,6
29,7
33,0
24,8
15
?3,1
25,0
?2,7
36,0
28,2
27,7
22,7
2T.
?3,9
25,2
13
42,4
28,0
23,4
12
18,4
?5.1
76
8
18
BELITUNG
DKI
IABAR
IATENG
DI]
IATIM
2.9
?3,2
13,2
19,0
27,5
23,0
11
20,9
?5,0
2'1.,0
7,7
'l..6,9
16.7
15,3
16,8
36,7
22,2
?5,5
2'1.,7
BANTEN
BALI
2'1.,7
55,9
27,8
23,5
20,5
25,'l',
17
19,8
18,7
77,3
NTB
27,3
6,2
15,8
22,2
52,3
21,6
30,2
28,9
26
38,0
30,7
30
27
19
9,5
19,2
'l,.5,9
46,8
32,8
KALBAR
KALTensah
1.8,1
13,1
78,5
50.1
10,2
66,7
33,6
KAISEL
KALTIM
23,9
4'1.,5
27.3
30,2
25,5
10,2
3,6
6,7
4,8
37,8
38,8
32,2
3't,9
37,3
22,2
21.,5
19,L
8,4
1.,2
35,7
78,4
21,9
17,8
6,7
16.5
53,8
36,8
29,6
27.3
29,'1,
28,9
24,6
?5
45,'l..
28,3
25,8
20
NTI
SULUT
24
SULTENGAH
20,7
SUI.SEL
L'1.,3
SULTENGG
't6,8
11,8
41,3
GORONTALO
18,5
62,4
42,0
32,4
MALUKU
MALUKU
76,2
4,8
3,7
4,2
37,4
32,7
43,9
26,r
29,3
22,9
29
10
43,2
4,2
29,6
27,9
22
28
UTARA
PAPUA
INDONESIA
20,7
1.6,8
26,9
67,6
36,1
28,3
30,9
15,0
10.5
M,8
23,7
25,8
22,7
302
14
otensi
Us
Penanggulangan
Kemiskinan di Indonesia
ini kebijakan dan program pengentasan kemiskinan telah
banyak dilakukan oleh pemerintah. Program tersebut antara lain
adaiah Kredit Investasi Kecil (KIK), Kredit Usaha Tani (KUT) Kredit
Modal Permanen (KMKP), Kredit Usaha Kecil (KUK)' Inpress Desa
Tertinggal (IDT), PDM-DKE. Program pengentasan kemiskinan yang
paling serius adalah program IDT di sepertiga desa di Indonesia dan
p.og** Takesra/Kukesra di dua pertiga desa lainnya (BPS, 2003).
Selama
'l,g8g,
4.
P olitik, VoL
Di dalam strategi
padu 4 hal
industrialisasi
l4up awal, peran industri kecil justru sangat plnting.
Anderson (1982) menegaskan bahwa pada tihap awal-kor,triUuJi
Industri Kecil dan Rumah Tangga dalam proses induitrialisasi mencapai
304
ErulanAgusPunpanto,MengkajiPotansillsahaKecililanMenengahuKM)..,
di keduu
;;;rtri
^"g"'r;
(foreign direct inuestmmt)'
melakukan investasi di luar negeri
Kedua,strategisubstitusiimporY?'gtidakberkembang,.bahkan
bahan baku yang
Kd;"fi" iJ l"tlihat aari JeblSt"t besar
Bukti nyata
diimpor'
diperlukan otei Eekto, industri yanq i?:dharus ekonomi. saat itu
dilanda krisis
har ini dapat init ut ketika Lrdonesla
mereka membeli
banyak industri yang-ma.ut kurer,a ketidakmampaun pembangunan
dalam
bahan baku taienJt arus diimpor. Padahal,
linkages-adalah mutlak
industr i, backwaril linkogit--ii" f9ryya
i it anrtrialisaii diiamin tidak akan
diperlukan. Tanpa adanya kaintan it
berhasil.
kesejahteraan meniadi
Ketiga, peran uKM untuk menciptakan
pemerinta.h
tidak tercapii secara optimal. Kurang berpig$f",
Indonesia
di
UfVt
terhadap UKM menyebabkan keberidautt
beserta
UKM
pelaku
termaiinatisasikan. sebagai akibatnya, Para
mengalami mobilitas
pekerjany" tia"[ *u*p,r"berkembat g utttok
vertikal.
(entrrpreKeempat, tidak terbentuk semangat kewirausahaan
ai Indonesia mengandalkan
neurshipt karena industri bes", yTg aal
seperti Anderson (1984)'
pemodaf uri"I. i"O*"f, lu"iut"pakal
bahwa dalam Proses
Amstrong IZOO[), dan Hayter (2d00) menekankan
Karakteristik
industriarisasi sangat diperlukan rit ug uttrepreneurshtp.
banyak hal'
dalam
besar
uKM sangat ueru"eaa al"gult pur,*"haan
sistem
mencakup
Tidak f,"r,yu p"ir""f"" sfala Lsaha namun iuga
pema*t"", dan lain-lain' Salah
manaiemen, siitem prodglgi, teknologt,
mendorolg muncultt)ru
satu karaktliistik unik dari UKI\i'yi^g
jarak antara pengusaha
ya
semangat kewirausahaan adalah t"*pitt
tersebut memberi
dan pekeria (cf. Purwanto, 2005a). Sernpi*yi iarlk
mengalami proses
peluang ,""iu1 besar -\"puau pala puk"4a untuk
pembelaiaran (learning
pembelalara? meniadi i""gri:l\ul Proies
kepada
bisa gagal.
proccess)
305
lurnal Ilmu Sosial & Ilmu Politih Vol.IL, No. S, Maret 2N)7
EnDanAgusPunttanto,MengkaiiPotmsillsahaKecililanMenengahuKM)"'
MengingatberbagaiketerbatasanPengg.u^ll"strategi
pada industrilisasi yang
pembangunan ikono*i yang didasarkan
disebutkan di atas maka
mengandalkan industri b-esar"sebagaimana
penganguran dan
peran uKM dalam *unguiusi pJrmasutahan
(2000) mengai*T bahwa Peran
kemiskinan meniadi pentiig. Sat dee
kemiskinan' Menurut
UKM sangat;;|il; da'iam mereduksi
besar di suatu daerah tidak berarti
pengamatannyi ketiadian industri
Sebagai contoh di Daerah
mematikur, p.iulonomian daerah tersebut'
signifikan bagi perekonomian
Istimewa yogyakarta peran uirvr sangat
daerah.
PentingnyakontribusiUKMterhadappengentasankemiskinan
dari i"*"utt-temuan mereka di
telah ditegaskin oleh Uur,yat pakar
UKM dalam
Iapangan. Hasil-hasil plnetitian mengenai Peran
oleh
dikuatkan
iokal
menciptakan lapangan kerja buii p"lukonimian
Tayg J290.0) menyefutkan 5
Teori Ekonomi Regionaf. e*tit"ot g dan
UKM dalam pembagunan
argumen yang relevan mengenui p"tut
ekonomi regional.
1.. UKM mamPu menciptakan lapangan kerja
'-
2.UKMmemilikikemampuanmemunculkanindustri-indusrikecil
bervariasi serta
baru t;;;t; yu"g bersifat fleksibel dan
risiko'
3.
4.
5.
memunculkan
persai"-83l
uKM memiliki kemamp.rur, *"tdorong teriadinya
secaraintensifantarUKMbahkanusuhubesarSeruPa..Halini
usaha yang
sangat penting untuk mendorong lingkungan
konlusi? dan b-erbudaya usaha yang kuat'
UKM mendorong inovasi'
(misal
UKM
3,
Maret 2007
5.
Entan
Agus
.,,
\999
2000
2001
2,114,M
2.536,22
2.724,67
2.885,82
Q9,9n
(9,9n
(99,94
Q9,9n
0,63
0,67
0,7'1,
0,76
(0,03)
(oorl
(ooal
(Oosl
9.329,53
10.135,52
10.708,42
t'1,.%3,76
(97,4)
(97,85)
(97,85\
(97,85)
.t)1
,31.
2y,88
249,25
(2,75)
(2,15)
Q,15)
Unit Usaha*
UKM
UB
Tenaga
Keria*
UKM
UB
220,97
(2,6)
Pertumbuhan (%)
199&1999
1999-20'm
2fin-20m
Unit Usaha
UKM
79,9
7,4
5,9
UB
6,3
5,9
7,0
I.JKM
21.,58
5,55
6,12
UB
-173
Tenaga Kerja
309
pru
mengalami
310
(IIKM) .,,
Erutan Agus Punpanto, Mengkaii Potensi llsaha Kecil dan Menengah
Tabel 5
perbandingan Distribusi Tenaga Kerja UKM dan uB menurut sektor,
7997 dan 2000
2000
19p7
31
UKM
UB
UKM+UB
UKM
UB
UKM+UB
29.891..389
40.443
29.931,.832
33.035.240
38.L27
33.074.367
467.942
L'1,.617
479.559
558.167
72.531
570.698
L0.067.165
242.973
10.310.138
14.19L.927
242.769
14.434.090
134.675
7.716
1,42.337
174.728
9.L59
183.887
7.012.215
7.366
1.019.581
985.850
7.435
993.295
16.W.427
32.624
L6.W7.M5
18.436.559
77.8v
18.464.393
2.662.379
12.701
2.674.480
2.570.7U
11.368
2.582.702
689.987
11.852
701.839
413.591
8.429
4?2.A20
4.n8.U3
8.943
4.2M.7f16
3.995.178
26.527
4.027.699
55.108.956
392.635
55.501.591
74.%2.978
383.573
74.746.557
(pertanian)
32
(pertambangan)
33
(manufaktur)
u
(listrik gas,air)
35
(bangunan)
36
(perdagangan,
hotel,restoran)
37
(transpor,
komunikasi)
38
(keuangan,
jasa,sewa)
39
fasa lain)
IUMLAH
1999
2000
2001
Tidak tamat SD
3.983.670
3.678.994
3.457.807
SD
5.971.03A
6.099.946
5.914.330
SLTP
2.478.6ffi
2.832.999
2.95't.U2
SLTA, D7,D2
1,.879.413
2.145.242
2.115.318
D3
67.255
83.006
78.051
51 dan diatasnya
140.00s
],M.251,
'r.43.297
Iumlah
t4.520.ML
14.980.438
L4.660.645
Sumber: Diolah dari BPS, Profil Usaha Kecil dan Menengah Tidak Berbadan Hukum
(teee-2001)
312
Enoan Agus Puntanto, Mengkaji Potensi Usaha Kecil dan Menengah (IIKM) .,.
pertanian makin menyempit dari waktu ke waktu. Tekanan yang terusmenerus dari sektor pertanian ini (push factor) menyebabkan orangorang yang tadinya bekerja di sektor pertanian harus mencari alternatif
baru untuk mendapatkan pekerjaan di sektor non-pertanian (cf. White,
1986; Purwanto, 2005a: 2005b). Dalam kondisi yang demikian maka
UKM menjadi semacam instrumen untuk bertahan (suraiaal instrument)
b"gl orang-orang yang terdesak keh,rar dari sektor pertanian. Karena
sifitnya y*g demikian maka industri kecil yang berlokasi di pedesan
sebagian besar tidak memerlukan dukungan infrastruktur dan modal
kerja yang besar sebagaimana Perusahaan besar (cf. Rietveld, \987;
Weijland , 1999). Dalam posisinya yang demikian, maka adalah sangat
memberdayakan UKM agar dapat dijadikan alat yang lebih efektif bug
orang-orang miskin di pedesaan untuk mengatasi problem kemiskinan
mereka.
313
2007
5. Aspek ketahanan
Erutan Agus Purttanto, Mengkaji Potensi Usaha Kecil dan Menengah (IIKM) ...
peningkatan. Di sisi lain, kontribusi Usaha Besar pada tahun yang sama
fustrrmenurun. Pada tahun 2000, kontribusi Usaha Kecil terhadap
pembentukan Produk Domestik Bruto sebesar 39,74"/" sedangkan Usaha
Besar memberikan sumbangan yang lebih besar yaitu 45,49"/". Namun,
pada tahun 2003 terjadi perubahan. Sumbangan yang diberikan UB
mengalami penurunan dan hanya sebesar 43,28% sedangkan UJ(
mengalami peningkatan menjadi 41',L1"/o. Sementara Peranan UM
terhadap PDb relatif konstan yaitu 15%. Hal senada juga disampaikan
oleh T.Tlmbunan (2002). Berdasarkan analisisnya, selama period e L9982000 sumbangan UKM terhadap pembentukan PDB berkisar 58% Per
tahun. Selebihnya, yaitu berkisar 42o/", merupakan kontribusi dari UB.
Perkembangan pembentukan nilai PDB oleh UK, UM dan UB dapat
dilihat pada Tabel 7.
315
o
o\
n
N
q
o
<r
f{
tr
(u
n
:l
FA
CO
o\
c.i
CO
(o
lo
\/D
r+|
H5
oo. I6t
Fq 5'
(dc(
Rt
\o
v b..
I il
\o
o
b{
o
(\t
L.-
o
o
o
N
N (l)F{
GO\
a
rl
gB'
G' FT
F. *r
dk
!t(g g)
F1
,J cl
ao
tt)
o\
o\
o\
k
Fr
G
o\
rl
z
316
r{
ro
\o
co
o
O
q
s!{
<,
+
tf)
N
\
ro
00
.j
ro
N
N
e!
({)
o\
F{
(f)
<t
N
F{
F.:
u)
oq
CO
iG
tr
E
cg
i6h
g9-.i
v)
iti ,o (U oJ
AF{1J A
.j
L#HK
rg
o\
Ftr
Ii6
-8
Fbo
ScF
d &
c,i
u?
o
9
\o
a
cr)
u)
\o
N
\o
tf)
<'l
q
\o
o\
\o
g
o
f.\
6
.i
\o
o\
b\
o\
\o
oq
d
N
o v-{
o
t\ o
ro
o
u)
to
d
(o
N
co
N
ri
ro
{{
o\
\c'
<{
N
O.
$
r{
lo
ct?
CO
co
f.\
u?
c.i
o\
t\
qt
lr)
\o
$
oq
N
o\
$
{{
N
o
ul
6
!n{
Fl 'O
r,{
o\
f.\
O
\o
o
o\
oi
tr
d
ct
tr
tr
bD
tr
d
ta
r.rj
oo
ctr
d6c
Eo!
1J9lJ
JE
J(E
=vt
x-v
bo
\o
D.\
c.i
n
ro
cf)
.q
r{
co
\o
t{
a
(o
\o
ri
lo
<l
o
o
H
rr;
c{
c.{
.c.
(tl
\o
N
t-{
cf)
N
(t?
ro
o\
<{
a
c.l
\o
FT
a
o
d
(u
z
tr
(E
6i
rd
(,,
Co
oq
b'-
vo
-f
ct\
b'.
ro
q
.4
d
tt)
\o
a
st
6l
\o
ro
cl
J4
$F *
F5
bDr
Efl.E
h(!0
a*5J
bi
t-{
o\
r$
CO
lo
co
N
r{
q
c{
a
o\
ria
(U
n oq
o
ro o\
N
-q n
ro
<,
\d
ro
rl
\o
\o
&.th
!t
o
\o
o
.+
$
N
<,
!4
N
CO
lf)
e.i
co
f^\
ro
o\
a
o\
F<
!o
F.l
t{
N
oq
\o
b..
(,)k
\o
o
e.,i
\o
$-t
*'H
og
-tt
<t
r<
q
o
\o
o
.r: e
Ol
r;
oq
ro
\o
c.l
o
N
o\
a
r-{
oi
1r)
co
r.\
ro
\o
Ff
c.i
n
H
\o
c{
F{
N
N
N
c{)
\o
oq
a
t\
D-.
\D
rt
q
N
N
F{
o\
o
cJ
od
\o
CfJ
<r
ca)
s!
\o
o\
n
@
0q
N
N
.j
{(
N
c.j
r{
oq
od
CO
ci
F.l
b.\
N
N
c.t
Ff
N
o
\o t\
c.t
(\l
0q
.r<
o\
c
t\
(t?
o
N
o\
\o
<,
d)
.q
ro
o
ci
F-{
<,
N
(f)
to
co
e.l
cfi
o\
o\
ao
r'l
q
c.l
{t
t-l
ro
b{
r$
\\o
\o
ao
b.\
q
9
\o \o
N
Ot
dl a
tf)
ro
oq
CO
oi
N
u?
ro
9
@
cft
t\ t\
q
9
!+
tr)
ro
rf)
9Yo
=a)
F.
N
e.l
q
(t?
tr
(!
.F(d&
.{,
N
\o
co
(o
\o
(o
tH
6l
\o
\o
\o
rn
ci
cf)
u)
a
o\
r-{
o
e.j
o
-q
ro
oi
<t
o
\o
u?
(t?
r'l
c!
<i
oi
(o
\o
I.\
F-r
.{,
ro
e.l
oi
\o
st$
<t
tJ)
N
\o
<i
c")
n
ct\
9
o\
\o
.d,l
ro
{l
CO
N
(f)
co
u)
ci
c.l
cf)
oJ
& -.cl
o .ET
trl
6
N
o
N
cf;
\o
6
ro
9
N
cr)
rdt
r;
\o
c!
ro
F{
cf)
oq
HgD
toP
ri4
JFI
oq
\o
ro
vp
o
o
c,?
6
(f)
tf)
ro
.F
o
N
\o
q
\o
co
-rv
9(g
cr)
cfj
ro
UO
ir
o\
\o
o\
ci?
(f)
E <i
@
9b
r$
N
oi
\o
idg
!5
fitu
o\
<4
<i
ED
o.tL{
io
to
9E
H2
+.
rt
p \o
E$
E5
(f)
lo
-ch
i/(E
6
d
(Q
ro
\/l
FH
E8
;J 6r
&o\
oq
ao
t{.
_E
'lr, v
AJ
a?
G'd)
(f)
-n
\o
s
5e
trt
6,, *r
H(g
\o
ct?
+{
o\
O,
ij
tr
g
d
B".E
F
A
tr
(!
C'
o
(6
.F
(6
o
(tt
En
Obo
TE
c)
t{
'a
(g
(t)
k
po
E
(n
Enn
6.
aj
P o t en
si
Us ah a Ke
...
Thn
Mengalami
Kesulitan
Modal
Piniam
Bank
Tidak
Pinjam
Tidak
Prosedur
Tidak
Suku
Tahu
Sulit
Ada
Bunga
Bank
Prosedur
Agunan
Tinsei
480.429
970.693
65't.742
1.030.597
627.406
Lain-lain
1998
4.2M.727
448.085
3.756.036
62.575
1999
2.463.507
519.65s
1.843.852
303.205
20/..956
574.492
L81.887
2000
2.131.810
453.106
7.678.704
781..973
792.723
546220
125.830
1.085.064
210.927
7&.574
501..624
137.9M
1..233.765
2001
2.248.834
525.090
7.6?3.7M
317
larnal Ilmu Sosial & Ilma politih Vol.70, No. J, Maret 2(N7
Tabel 8
Problem UKM tentang Pelayanan Koperasi, Bimbingan
Pelatihan dan Bapak Angkat
Tahun
Pelayanan Koperasi
Pernah
Tidak
Pernah
Bimbingan Pelatihan
Pernah
Tidak
Bapak Anekat
Punya
Tidak
Pernah
Punya
7998
423.776
t3.675.826
382.220
13.7L5.782
267.279
73.831,.793
7W
387.794
1,4.138.247
1,4.775.024
405.0r7
444.773
2000
338.136
1,4.642.302
4t8.633
14.551.80s
450.925
L4.075.268
't4.529.513
2001
w.865
1,4.315.790
n.a
n.a
573.6't4
L4:1"47.031,
Sumber: Diolah dari BP$Profil Usaha Kecil dan Menengah Tidak Berbadan Hukum
(1e98-20011.
318
berikul
(IIKM) ,,.
Enaan Agus Purananto, Mengkaji Potensi llsaha Kecil dan Menengah
E=FgE*EeaBEaaE
{
E
E
F
E*
{E
-Y
3
c
IE
E
.E
CD
c
tg
c
o
G
at
t!
ET
tE
EF
.E
gR
b.\
ro
dj
O
o
c!
'6
cl
ad
.E
tr
c.E
.o
d
3r,
Lr
0,)
CD
IE
ro
5
(t)
319
7,
No, S,
Maret 2007
Penutup
Daftar Pustaka
Amstrong, HarylY and |im Taylor. (2000). Regional Economics and Policy
(third edition). New York: Harvester wheatsheaf.
Anderson, Dennis. (1982). 'Small-scale industry in developing countries: a discussion of the issues.' world Deaelopment, 70({1): 913948.
Berry, Albert, Edgard Rodrigues, and Henry Sandee. ea02). 'Firm and
8r9uP dlmamics in the small and medium enterprise sector in
Indonesia.' Small Business Economics, (18): 141,-761,.
BPS. (1999-2001'). Profil l-lsaha Kecil Menengah dan Tidak Berbadan
Hukum. ]akarta: BPS.
320
(UKM)
Enoan Agus punpanto, Mengkaji Potensi llsahaKecil dan Menengoh
"'
jakarta: BPS.
BPS. (2003). Data Informasi Kemiskinan.
BPS'
BPS. (2004). statistik lLsaha Kecil dan Menengah. ]akarta:
321
J,
Maret 2007
http:
'
322
1-,
dimilikinya.
Sebagian besar tenaga kerja asal Indonesia menekuni pekerjaan
^git
it i merekibankan rela memb ay_?r sejumlah uang kepada
pErtimbu.g*
Penyalur fasa Tenaga Kerja Indonesia (PITKI).
329
3,
Marct 2N)7
2.
Kelemahan Perantara
ini
menyelenggaraku"
embatani permintuur, ler,uga kerja dari
-qgsj penjtenaga
luar negeri dengan kelebihan
kerja di dalam negerilpenjaminan
keselamatan dan perlakukan semena-mena ikut j"gu diamanatkan
lembaga ini. Oleh karena itu, kemampuan .iui kesediaan biro-kgnuau
biro ini sangat berarti bug TKI.