Anda di halaman 1dari 7

STATUS PASIEN

Nama

Tempat/Tgl Lahir

Alamat

Riwayat Penyakit Sekarang


Riwayat Penyakit Dahulu

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT

I.1. DEFINISI
Leukemia adalah keganasan organ pembuat darah,sehingga sumsum tulang
didominasi oleh limfoblas yang abnormal. Leukemia limfoblastik akut adalah keganasan
yang sering ditemukan pada masa anak-anak (25-30% dari seluruh keganasan pada
anak),anak laki lebih sering ditemukan dari pada anak perempuan, dan terbanyak pada anak
usia 3-4 tahun. Faktor risiko terjadi leukimia adalah faktor kelainan kromosom, bahan kimia,
radiasi faktor hormonal,infeksi virus(1,2,3).
I.2. EPIDEMIOLOGI
Insiden LLA adalah 9-10 kasus per 100.000 populasi. Insiden tertinggi kasus LLA
terjadi pada usia 2-5 tahun(3).
I.3. ETIOLOGI(3,4)
Meskipun LLA sering dihubungkan dengan syndroma gangguan genetik, penyebab
utama LLA sampai saat ini masih belum diketahui. Faktor lingkungan yang memperberat
resiko terjadinya LLA adalah pemaparan terhadap radiasi ion dan elektromagnetik.
Selain itu beberapa jenis virus juga berkaitan dengan insiden LLA, terutama infeksi
virus yang terjadi pada masa prenatal seperti virus influenza dan varicella. LLA juga dapat
terjadi pada anak dengan gangguan imnunodefisiensi kongenital seperti Wiscott-Aldrich
Syndrome, Congenital Hypogammaglobulinemia dan Ataxia-Telangiectasia.
I.4. PATOFISIOLOGI(5,6)
Pada LLA, progenitor limfoid mengalami disregulasi proliferasi, survival dan
ekspansi klonal. Pada sebagian besar kasus, patofisiologi dari transformasi selimfoid
menunjukkan gangguan ekspresi gen yang memproduksi perkembangan normal sel B dan sel
T.

I.5. MANIFESTASI KLINIS (1,2,3,4)


Pasien dengan LLA menunjukkan gejala dan tanda-tanda yang merefleksikan adanya
penyakit infiltrasi sumsum tulang dan ekstramedular. Pada LLA sel blas leukemia
menempati sumsum tulang, maka dapat ditemukan tanda-tanda kegagalan sumsum tulang
diantaranya:

Anemia
Trombositopenia
Neutropenia

Manifestasi klinis yang dapat muncul berupa

Lemah
Pucat
Perdarahan
Demam
Penurunan berat badan

Sedangkan pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya;

Anemia dan petekie


Limfadenopati
Hepatosplenomegali

I.6. DIAGNOSIS(4,5,6)
Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap. Biasanya
akan ditemukan leukositosis (leukosit > 10.000/uL), neutropenia, anemia dan
trombositopenia.
Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan biopsi sumsum tulang.

Gambaran LLA (L1): infiltrasi


sumsum tulang oleh limfoblas
immatur

Gambaran LLA sel T(L2) : infiltrasi sumsum


tulang oleh limfoblas dengan berbagai
ukuran. Tidak ditemui adanya prekursor
mmyeloid atae erytroid. Tidak ditemui

Gambaran LLA sel B (L3):


limfoblast yang besar, sitoplasma

Pembagian LLA menurut sistem klasifikasi Frenc-American-British (FAB) berdasarkan atas


morfologi:

L1 : Limfoblast kecil, sitoplasma sedikit, dan nucleolus yang mencolok. L1


merupakan kasus LLA terbesar pada anak, mencakup 85%.
L2 : Sel limfoblas lebih besar daripada L1. Gambaran sel menunjukkan adanya
heterogenitas ukuran dengan nukleolus yang menonjol serta sitoplasma yang banyak.
L2 merupakan 14% kasus LLA pada anak
L3: Limfoblas besar, sitoplasma basofilik. Terdapat vakuola pada sitoplasma dan
menyerupai gambaran limfoma Burkitt. L3 mencakup 1% kasus LLA pada anak.

Cytogenetic analysis untuk melihat apakah ada kelainan pada kromosom/perubahan pada
ekspresi gen
Immunophenotyping untuk membedakan tipe limfosit yang terkena pada LLA.

I.6. DIFFERENTIAL DIAGNOSA(1,5,6)

Anemia Fanconi
JRA (Juvenile Rheumathoid Arthritis)
LMA (Acute Leukemia Myeloid)
Limfoma Non-Hodgkin

I.7. PENATALAKSANAAN(7,8,9,10)
Fase Remisi
a. Antineoplasma
Vinkristin
Menghambat pembentukan mikrotubule
mengambat fase metafase
Dosis: 2mg/m3 IV qWeek
Asparaginase
Merupakan substrat yang letal terhadap sel
Dosis : 10.000 IU
Daunorubirin
Menghambat sintesis DNA
Dosis : 25mg/m3 IVP qWeek

pada

fase

mitotid

sehingga

b. Corticosteroids
Prednisone
Dosis : 0.5-2 mg/kg/day PO qD or divided BID; tidak > 80mg/hari
Dexamethasone
Dosis : 2 mg/kg/day divided QID IV
Fase Konsolidasi
a. Metotrexate
Menghambat sintesis DNA, RNA dan protein
Dosis:
<1 years old: 6 mg IT q2-5Days
1-2 years old: 8 mg IT q2-5Days
2-3 years old: 10 mg IT q2-5Days
>3 years old: As adult
Use preservative-free methotrexate only
Dilute to 1 mg/mL in preservative-free NS
b. 6-Mercaptopurine
Dosis:
Remission: 2.5 mg/kg PO qDay; usually 50 mg PO qDay
May increase by 5 mg/kg/day after 4 weeks
Maintenance: 1.5-2.5 mg/kg PO qDay in combination with methotrexate
Reduce dose by 75% if concomitant allopurinol administration
Reduce dose in renal impairment
Fase intensifikasi dan pemeliharaan:
a.
b.
c.
d.

Citarabine
Sikofosfamid
Etoposide
Dexamethasone

I.8. PROGNOSIS
Prognosis dari LLA tergantung pada manifestasi klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan resiko prognosis meliputi:
* Manifestasi klinis (usia dan hitung jenis leukosit)
* Karakteristik biologi sel blas
* Respons terhadap kemoterapi
* Minimal Residual Burden
* Keterlibatan SSP dan spinal cord
TINJUAN PUSTAKA
1. Ribera JM, Oriol A. Acute lymphoblastic leukemia in adolescents and young adults.
Hematol Oncol Clin North Am. Oct 2009;23(5):1033-42.

2. Margolin JF, Steuber CP, Poplack DG. Acute lymphoblastic leukemia. In: Pizzo PA
Poplack DG, eds. Principles and Practice of Pediatric Oncology. 15th ed. 2006:53890.
3. Landier W, Bhatia S, Eshelman DA, Forte KJ, Sweeney T, Hester AL, et al.
Development of risk-based guidelines for pediatric cancer survivors: the Children's
Oncology Group Long-Term Follow-Up Guidelines from the Children's Oncology
Group Late Effects Committee and Nursing Discipline. J Clin Oncol. Dec 15
2004;22(24):4979-90.
4. le Viseur C, Hotfilder M, Bomken S, Wilson K, Rttgers S, Schrauder A, et al. In
childhood acute lymphoblastic leukemia, blasts at different stages of
immunophenotypic maturation have stem cell properties. Cancer Cell. Jul 8
2008;14(1):47-58.
5. Hong D, Gupta R, Ancliff P, Atzberger A, Brown J, Soneji S, et al. Initiating and
cancer-propagating cells in TEL-AML1-associated childhood leukemia. Science. Jan
18 2008;319(5861):336-9.
6.

[Best Evidence] Pui CH, Campana D, Pei D, Bowman WP, Sandlund JT, Kaste SC, et
al. Treating childhood acute lymphoblastic leukemia without cranial irradiation. N
Engl J Med. Jun 25 2009;360(26):2730-41

7. Cheok MH, Evans WE. Acute lymphoblastic leukaemia: a model for the
pharmacogenomics of cancer therapy. Nat Rev Cancer. Feb 2006;6(2):117-29
8. de Labarthe A, Rousselot P, Huguet-Rigal F, Delabesse E, Witz F, Maury S, et al.
Imatinib combined with induction or consolidation chemotherapy in patients with de
novo Philadelphia chromosome-positive acute lymphoblastic leukemia: results of the
GRAAPH-2003 study. Blood. Feb 15 2007;109(4):1408-13.
9. Jones LK, Saha V. Philadelphia positive acute lymphoblastic leukaemia of childhood.
Br J Haematol. Aug 2005;130(4):489-500
10. Pui CH, Robison LL, Look AT. Acute lymphoblastic leukaemia. Lancet. Mar 22
2008;371(9617):1030-43.

Anda mungkin juga menyukai