Anda di halaman 1dari 18

17 Refleks Pada Bayi Yang Harus Dikenali Sejak Lahir

1. Refleks

menghisap

(sucking

reflex)

Bayi

akan

melakukan

gerakan menghisap ketika Anda menyentuhkan puting susu ke


ujung mulut bayi. Refleks menghisapterjadi ketika bayi yang baru
lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di
mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan bayi yang baru
lahir

untuk

memperoleh

makanan

sebelum

mereka

mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Menghisap


adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini
merupakan

rute

bayi

menuju

pengenalan

akan

makanan.

Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda beda.


Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan
bertenaga untuk memperoleh susu, sementara bayi bayi lain
tidak begitu terampil dan kelelahan bahkan sebelum mereka
kenyang. Kebanyakan bayi yang baru lahir memerlukan waktu
beberapa minggu untuk mengembangkan suatu gaya menghisap
yang dikoordinasikan dengan cara ibu memegang bayi, cara susu
keluar dari botol atau payudara, serta dengan kecepatan dan
temperamen bayi waktu menghisap. Refleks menghisap adalah
suatu contoh refleks yang muncul saat lahir dan kemudian akan
menghilang seiring dengan usia bayi.
2. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex) Grasping Reflex
adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram bendabenda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang

normal

hilang

setelah

3-4

bulan

Bayi

akan

otomatis

menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk


kepadanya.

Reflek

menggenggam

tejadi

ketika

sesuatu

menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan


cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika,
refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu
genggaman yang lebih spontan, yang sering dihasilkan dari
rangasangan visual. Misalnya, ketika bayi melihat suatu gerakan
yang berputar diatas tempat tidurnya, ia akan meraih dan
mencoba menggenggamnya. Ketika perkembangan motoriknya
semakin

lancar,

bayi

akan

menggenggam

benda

benda,

menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda benda


tersebut.
3. Refleks leher (tonic neck reflex) Akan terjadi peningkatan
kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi
Anda menoleh ke salah satu sisi.
4. Refleks mencari (rooting reflex) Rooting reflex terjadi ketika pipi
bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya.
Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda
yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang
dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang
setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan. Refleks digantikan
dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari
adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia
atau binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan begitu
dia dapat menemukan susu ibu untuk memperoleh makanan.
5. Refleks moro (moro reflex) Releks Moro adalah suatu respon tiba
tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau
gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru
lahir itu melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya
kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya. Refleks ini

berbeda dengan refleks lainnya yang termasuk dalam ketegori


gerakan motor. Refleks moro adalah peninggalan nenek moyang
primate

kita

dan

refleks

ini

merupakan

upaya

untuk

mempertahankan hidup. Refleks ini merupakan keadaan yang


normal bagi semua bayi yang baru lahir, juga cenderung
menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan. Sentuhan yang lembut
pada setiap bagian tubuh bayi akan menenangkan bayi yang
sempat terkejut. Memegang lengan bayi yang dilenturkan pada
bahu akan menenangkan bayi. Menurut para ahli, refleks moro
ini termasuk reaksi emosional yang timbul dari kemauan atau
kesadaran bayi dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu
yg singkat. Refleks moro ini timbul ketika bayi dikejutkan secara
tiba-tiba atau mendengar suara yang keras. Bayi melakukan
gerakan

refleks

dengan melengkungkan

punggungnya

dan

mendongakkan kepalanya ke arah belakang. Bersamaan dengan


gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan.
Reaksi yang berlangsung sesaat ini pada umumnya diiringi
dengan tangisan yang keras.
6. Babinski Reflex . Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jarijari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi
syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
7. Swallowing Reflex adalah refleks gerakan menelan benda-benda
yang didekatkan ke mulut, memungkinkan bayi memasukkan
makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman
8. Breathing

Reflex

menghembuskan

Refleks
nafas

gerakan

secara

seperti

menghirup

berulang-ulang

dan

fungsi

menyediakan O2 dan membuang CO2 permanen dalam


kehidupan
9. Eyeblink

Reflex

Refleks

gerakan

seperti

menutup

dan

mengejapkan mata fungsi : melingdungi mata dari cahaya dan


benda-benda asing permanen dalam kehidupan Jika bayi

terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutupatau


dia akan mengerjapkan matanya.
10. Puppilary Reflex Rekleks gerakan menyempitkan pupil mata
terhadap cahaya terang, membesarkan pupil mata terhadap
lingkungan gelap. fungsi : melindungi dari cahaya terang,
menyesuaikan terhadap suasana gelap
11. Refleks tonic neck Disebut juga posisi menengadah, muncul
pada usia satu bulan danakan menghilang pada sekitar usia lima
bulan. Saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan pada sisi
tersebut akan lurus dan lengan yang berlawananakan menekuk
(kadang-kadang pergerakan akan sangat halus atau lemah).Jika
bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika
reflek initerus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi
dimungkinkan mengalamigangguan pada neuron motorik atas.
Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu
tanda

awal

koordinasi

mata

dan

kepala

bayi

yang

akanmenyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.


12. Refleks tonic Labyrinthine / labirin Pada posisi telentang, reflek
ini dapat diamati dengan menggangkattungkai bayi beberapa
saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akanbertahan
sesaat, kemudian jatuh. Hilang pada usia 6 bulan.
13. Refleks

merangkak

(crawling)

Jika

ibu

atau

seseorang

menelungkupkan bayi baru lahir, iamembentuk posisi merangkak


karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
14. Refleks berjalan dan melangkah (stepping) Jika ibu atau
seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dantelapak
kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut
akanmelihat

refleks

berjalan,

yaitu

gerakan

kaki

seperti

melangkah ke depan. Jikatulang keringnya menyentuh sesuatu,


ia akan mengangkat kakinya sepertiakan melangkahi benda

tersebut. Refleks berjalan ini akan hilang dan berbedadengan


gerakan berjalan normal, yang ia kuasai beberapa bulan
berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap sekitar 2
bulan.
15. Refleks yawning, Yakni refleks seperti menjerit kalau ia merasa
lapar, biasanyakemudian disertai dengan tangisan.
16. Reflek Plantar Reflek ini juga disebut reflek plantar grasp,
muncul sejak lahir danberlangsung hingga sekitar satu tahun
kelahiran.

Reflek

plantar

ini

dapatdiperiksa

dengan

menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka jari-jarikakinya


akan melekuk secara erat.
17. Reflek Swimming Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi
diletakkan di kolam yang berisiiair, ia akan mulai mengayuh dan
menendang

seperti

gerakan

berenang.Reflek

ini

akan

menghilang pada usia empat sampai enam bulan. Reflek


iniberfungsi untuk membantu bayi bertahan jika ia tenggelam.
Meskipun bayiakan mulai mengayuh dan menendang seperti
berenang, namun meletakkanbayi di air sangat berisiko. Bayi
akan menelan banyak air pada saat itu.

PENILAIAN TINGKAT KESADARAN


A. Composmentis
: Baik / sempurna
B. Apathis

: Perhatian berkurang
C. Samnolent
: Mudah tertidur walaupun sedang di ajak bicara
D. Supor
: Dengan rangsangan yang kuat masih memberikan respon gerakan
Soporocoma
: Hanya tinggal reflek cornea (sentuhan kapas pada kornea akan menutup kelopak mata
F. Coma
: Tidak memberi respon sama sekali 1. Compos Mentis. Kesadaran penuh. 2. Apatis.
Kesadaran dimana pasien terlihat mengantuk tetapi mudah di bangunkan dan reaksi
penglihatan,

pendengaran, serta perabaan normal. 3. Somnolent. Kesadaran dapat

dibangunkan bila dirangsang, dapat disuruh dan menjawab pertanyaan. Bila rangsangan
berhenti pasien tidur lagi. 4. Sopor. Kesadaran yang dapat dibangunkan dengan
rangsangan kasar dan terus menerus. 5. Sopora Coma. Reflek motoris terjadi hanya bila
dirangsang nyeri. 6. Coma. Tidak ada reflek motoris sekalipun dengan rangsangan nyeri.
Dispnea sering disebut sebagai sesak napas, napas pendek, breathlessness, atau shortness
of breath. Dispnea adalah gejala subjektif berupa keinginan penderita untuk
meningkatkan upaya mendapatkan udara pernapasan. Karena sifatnya subjektif, dispnea
tidak dapat diukur (namun terdapat gradasi sesak napas). Bagaimana rasanya mengalami
dispnea? Rasa dispnea buatan bisa didapat jika kita menahan napas selama kurang lebih
45-60 detik, kemudian kita menarik napas, saat itu timbul perasaan yang disebut
dyspneic, yaitu kemauan untuk menambah upaya bernapas. Begitu juga setelah
melakukan kegiatan latihan berat (vigorous exercise), akan timbul perasaan dyspneic atau
terengah-engah. Keluhan dispnea tidak selalu disebabkan karena penyakit; sering pula
terjadi pada keadaan sehat tetapi terdapat stres psikologis.
A.
Definisi
Dispnea adalah kesulitan bernapas yang disebabkan karena suplai oksigen ke dalam
jaringan tubuh tidak sebanding dengan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh

.
Dispnea adalah perasaan subyektif dimana seseorang merasa kekurangan udara yang
dibutuhkan untuk bernapas dan biasanya merupakan keluhan utama pada pasien dengan
kelainan jantung dan paru

paru. Dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas
yang pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada
penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar, gangguan
dinding dada, penyakit obstruktif paru (emfisema, bronkitis, asma), kecemasan (Price
dan Wilson, 2006).
Pernapasan Kussmaul
adalah pola pernapasan yang sangat dalam dengan frekuensi yang normal atau semakin
kecil.
[1]
, dan sering ditemukan pada penderita asidosis. Pernapasan ini merupakan salah satu
bentuk hiperventilasi.
[2]
Pernapasan Kussmaul dinamai ari Adolph Kussmaul, seorang dokter berkebangsaan
Jerman pada abad ke-19 yang pertama kali menemukannya pada pasien diabetes lanjut
(biasanya dari diabetes mellitus tipe I). Ia memublikasikan makalahnya ini pada tahun
1874
pernapasan cheyne-stokes adalah irama pernapasan yang ditandai dengan adanya periode
apnea (berhentinya gerakan napas) kemudian disusul periode hiperpnea (pernapasan
cepat dengan amplitudo pernapasan mula-mula kecil kemudian semakin membesar, dan
mengecil lagi), siklus ini terjadi berulang-ulang. terdapat pada pasien dengan kerusakan
otak atau hipoksia kronik.
Pernapasan Cheyne-Stokes
(atau dikenal juga sebagai
pernapsan periodik'
) adalah pola pernapasan tak normal yang ditandai dengan osilasi dari ventilasi antara
apnea dan hiperapnea, untuk mengompensasi perubahan tekanan parsial oksigen dan

karbon dioksida di dalam serum. Pernapasan ini dinamai dari John Cheyne dan William
Stokes, yang pertama kali menyebutkan istilah ini pada abad ke-19.
[1]
[2]
Pola pernapasan ini dapat ditemukan pada pasien penderita stroke, cedera otak traumatik,
tumor otak , dan gagal jantung kongestif . Dalam keadaan tertentu, dapat ditemukan pada
orang sehat saat tidur pada ketinggian. Pernapasan ini dapat ditemukan pula ensefalopati
metabolik toksik .
[3]
. Pernapasan ini juga merupakan tanda dari keracunan karbon monoksida, dengan sinkop
dan koma. Pada pengguna morfin juga dapat dotemukan tanda ini.
1. Suara nafas normal
1.
Suara napas vesikuler
bernada rendah, terdengar lebih panjang pada fase inspirasi daripada ekspirasi dan kedua
fase bersambung.Suara napas vesikuler pada kedua paru normal dapat meningkat pada
anak, orang kurus dan latihan jasmani,. Bila salah satu meningkat berarti ada kelainan
pada salah satu paru. Suara vesikuler melemah kemungkinan adanya cairan, udara,
jaringan padat pada rongga pleura dan keadaan patologi paru. 2.
Suara napas bronkial
bernada tinggi dengan fase ekspirasi lebih lama daripada inspirasi dan terputus. 3.
Sedangkan kombinasi suara nada tinggi dengan inspirasi dan ekspirasi yang jelas dan
tidak ada silent gaps disebut
bronkovesikuler.
2. Suara nafas Abnormal

1. Stridor
: yaitu suara yang terdengar kontinu (tidak terputus-putus), bernada tinggi yang terjadi
baik pada saat inspirasi maupun pada saat ekspirasi, dapat terdengar tanpa menggunakan
stetoskop, bunyinya ditemukan pada lokasi saluran napas atas (laring) atau trakea,
disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran napas tersebut. Pada orang dewasa,
keadaan ini mengarahkan kepada dugaan adanya edema laring, kelumpuhan pita suara,
tumor laring, stenosis laring yang biasanya disebabkan oleh tindakan trakeostomi atau
dapat juga akibat pipa endotrakeal.
2. Crackles
: Adalah bunyi yang berlainan, non kontinu akibat penundaan pembukaan kembali jalan
napas yang menutup. Terdengar selama : inspirasi.

Fine crackles / krekels halus : Terdengar selama : akhir inspirasi. Karakter suara :
meletup, terpatah-patah. Penyebab : udara melewati daerah yang lembab di alveoli atau
bronchioles / penutupan jalan napas kecil. Suara seperti rambut yang digesekkan.

Krekels kasar : Terdengar selama : ekspirasi. Karakter suara : parau, basah, lemah, kasar,
suara gesekan terpotong. Penyebab : terdapatnya cairan atau sekresi pada jalan nafas yang
besar. Mungkin akan berubah ketika klien batuk. 3.
Wheezing (mengi)
: Adalah bunyi seperti bersiul, kontinu, yang durasinya lebih lama dari krekels.
Terdengar selama : inspirasi dan ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat ekspirasi.
Penyebab : akibat udara melewati jalan napas yang menyempit/tersumbat sebagian. Dapat
dihilangkan dengan
batuk.Dengan karakter suara nyaring, suara terus menerus yang berhubungan dengan
aliran udara melalui jalan nafas yang menyempit (seperti pada asma dan bronchitis
kronik). Wheezing dapat terjadi oleh karena perubahan temperature, allergen, latihan
jasmani, dan bahan iritan terhadap bronkus.

4 Ronchi
:Adalah bunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi. Penyebab : gerakan
udara melewati jalan napas yang menyempit akibat obstruksi napas. Obstruksi : sumbatan
akibat sekresi, odema, atau tumor. Contoh : suara ngorok.

Ronchi kering : suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi
disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yang
high pitch
(menciut) misalnya pada asma dan
low pitch
oleh karena secret yang meningkat pada bronkus yang besar yang dapat juga terdengar
waktu inspirasi.

Ronchi basah (krepitasi) : bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu pada waktu
inspirasi seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan oleh secret di dalam
alveoli atau bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, dan kasar. Ronki halus dan
sedang dapat disebabkan cairan di alveoli misalnya pada pneumonia dan edema paru,
sedangkan ronki kasar misalnya pada bronkiekstatis.
Perbedaan ronchi dan mengi
. Mengi berasal dari bronki dan bronkiolus yang lebih kecil salurannya, terdengar
bersuara tinggi dan bersiul. Biasanya terdengar jelas pada pasien asma. Ronchi berasal
dari bronki dan bronkiolus yang lebih besar salurannya, mempunyai suara yang rendah,
sonor. Biasanya terdengar jelas pada orang ngorok.
5. Pleural friction rub
Adalah suara tambahan yang timbul akibat terjadinya peradangan pada pleura sehingga
permukaan pleura menjadi kasar.
Karakter suara
: kasar, berciut, disertai keluhan nyeri pleura. Terdengar selama : akhir inspirasi dan

permulaan ekspirasi. Tidak dapat dihilangkan dengan dibatukkan. Terdengar sangat baik
pada permukaan anterior lateral bawah toraks. Terdengar seperti bunyi gesekan jari
tangan dengan kuat di dekat telinga, jelas terdengar pada akhir inspirasi dan permulaan
ekspirasi, dan biasanya disertai juga dengan keluhan nyeri pleura. Bunyi ini dapat
menghilang ketika nafas ditahan. Sering didapatkan pada pneumonia, infark paru, dan
tuberculosis
6. Gargling :
suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan yang disebabkan oleh
cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu lakukanlah fingersweep (sesuai
namanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk menyapu rongga
mulut dari
cairan-cairan).
Definisi:Murmur
Murmur adalah suara jantung abnormal yang dapat didengar dengan stetoskop. Biasanya
hal ini karena peningkatan laju darah yang melewati jantung. Hal ini dapat terjadi pada
kehamilan karena sirkulasi darah yang lebih banyak dari biasanya, anemia, tiroid yang
terlalu aktif atau stres. Murmur jantung tidak selalu menunjukkan ada yang salah, tetapi
kadang-kadang memang merupakan tanda dari penyakit (berat). Salah satu katup di
jantung mungkin tidak menutup dengan benar, ada stenosis aorta, defek septum, dll.
Bunyi ketiga (Gallop S3)
Bunyi ini lemah, didengar kira-kira sepertiga jalan diastolic. Pada individu muda ini
bertepatan dengan masa pengisian cepat ventrikel. Hal ini mungkin disebabkan oleh
getaran yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1 detik.Maka bunyi jantung
menjadi triplet dan menimbulkan efek akustik seperti gallop kuda,bunyi ini terjadi pada
awal diastolic, selama fase pengisian cepat siklus jantung atau pada akhir kontraksi
atrium disebut suara ketiga (S3).Suara ini terdengar pada pasien yang mengalami
penyakit miokard atau yang menderita gagal jantung kongestif dan yang ventrikelnya
gagal menyemburkan semua darah selama sistolik. Gallop S3 terdengar pada pasien yang
berbaring pada sisi kiri. S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

Usia baru lahir sekitar 35

50 x/menit Usia <> Usia 2-12 tahun 18

26 x/menit Dewasa 16

20 x/menit. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit Bradipnea :
Bila kurang dari 10 x/menit Apnea : Bila tidak bernapas
4. Orang dewasa : 10-20 kali per meni
Frekuensi Pernafasan Frekuensi Pernafasan Normal
Bayi
baru lahir 40 - 60 x/menit.
1
- 11 bulan 30x/menit
2 tahun 25x/menit
4
- 12 tahun 19

23x/menit
14
- 18 tahun 16 - 18x/menit
Dewasa 12
- 20x/menit
Lansia ( >65 tahun ) Jumlah respirasi meningkat bertahap
Nadi
60

80 kali permenit untuk orang dewasa,

80

100 kali permenit untuk anak-anak,


100

140 kali permenit pada bayi.


Definisi:Refleks Babinski
Refleks Babinski adalah tindakan refleks jari-jari kaki, yang normal selama masa bayi
tetapi abnormal setelah usia 12 sampai 18 bulan. Setelah itu, refleks ini merupakan
indikasi kelainan pada jalur kontrol motorik utama dari korteks serebral dan secara luas
digunakan sebagai alat bantu diagnostik pada gangguan sistem saraf pusat. Tes refleks
Babinski ditimbulkan dengan stimulus gesekan pada telapak kaki, yang menghasilkan
dorsofleksi jari besar dan pengembangan jari-jari yang lebih kecil. Biasanya stimulus
semacam itu menyebabkan semua jari-jari kaki menekuk ke bawah. Disebut juga
Babinskis toe sign
.
Definisi:Brudzinskis Sign
Brudzinskis sign
adalah bila leher tertekuk maka terjadi fleksi lutut (hadir dalam iritasi meningeal).
Definisi:Kernigs Sign
Kernigs sign
adalah dalam iritasi meningeal, pelurusan kaki terbatasi ketika fleksi pinggul (pinggul
tertekuk). (Lihat juga
Brudzinskis sign
). Catatan: dalam kasus hernia diskus lumbosakralis, kaki lurus dengan fleksi pinggul
mungkin terbatasi pada sisi yang terkena.
Definisi:Anuria

Anuria adalah ketidakmampuan untuk

buang air kecil

baik karena tidak dapat

menghasilkan urin atau memiliki sumbatan di sepanjang saluran kemih. Anuria biasanya
merupakan indikasi masalah kesehatan yang serius seperti batu ginjal atau penyumbatan
lainnya di sepanjang saluran kemih. Sumbatan dapat dihasilkan dari bengkak peradangan
atau tumor. Jika penyumbatan cukup parah, maka aliran kencing terhenti sama sekali.
Anuria juga bisa terjadi karena masalah ginjal berat seperti gagal ginjal.
Definisi:Oliguria
Oliguria adalah produksi urin sedikit, biasanya kurang dari 400 ml / hari pada orang
dewasa, dan dapat menjadi salah satu tanda awal dari gagal ginjal dan masalah urologi
lainnya atau penyumbatan di dalam saluran kemih. Kondisi ini dapat diobati dengan
diagnosis yang tepat dan pengobatan. Oliguria dapat menjadi prekursor untuk Anuria,
yaitu tidak adanya produksi urin atau urin sangat sedikit.
Definisi:Inkontinensia
Inkontinensia adalah ketidakmampuan untuk mengontrol waktu buang air kecil atau
buang air besar.
Definisi:Nokturia
Nokturia (
nocturia
) adalah buang air kecil yang luar biasa sering di malam hari, menyebabkan pasien
terbangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil. Nokturia disebabkan oleh
sejumlah penyebab mulai dari sekadar terlalu banyak minum di malam hari sampai
kondisi serius seperti hilangnya fungsi ginjal, hiperplasia prostat jinak, sistitis, diabetes,
gagal ginjal kronis dan infeksi saluran kemih.
Definisi:Stomatitis
Stomatitis adalah radang dan bisul di mulut, yang mungkin ringan dan lokal atau berat
dan meluas. Kondisi ini selalu menyakitkan dan mungkin melibatkan pembengkakan dan
kemerahan pada mukosa mulut, borok yang menyakitkan (tunggal atau ganda). Karena
menghambat makan, stomatitis kadang-kadang menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi.
Stomatitis dapat disebabkan oleh infeksi lokal, penyakit sistemik, iritasi fisik atau kimia,
atau reaksi alergi. Banyak juga kasus yang idiopatik (tidak diketahui sebabnya). Karena

aliran normal air liur melindungi mukosa terhadap kerusakan, xerostomia seringkali
mengawali stomatitis.
Apa Yang Dimaksud Dengan Asites?
Asites adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan akumulasi cairan di rongga perut.
Rongga perut adalah ruangan di antara jaringan yang melapisi perut dan organ-organ di
dalam perut. Penyebab paling sering dari asites adalah sirosis hati. Ada dua faktor utama
yang dapat menyebabkan asites: rendahnya kadar albumin dalam darah dan hipertensi
portal. Pertama, rendahnya kadar albumin dalam darah menyebabkan perubahan tekanan
yang diperlukan untuk mencegah terjadinya pertukaran cairan, yang memungkinkan
cairan keluar dari pembuluh darah. Kedua, asites dapat disebabkan oleh hipertensi portal,
yang mengarah pada peningkatan tekanan di dalam cabang-cabang vena porta yang
melalui hati. Darah yang tidak dapat mengalir melalui hati karena terjadi peningkatan
tekanan akhirnya akan bocor ke rongga perut dan menyebabkan asites. Asites yang berat
dapat menyebabkan peningkatan berat dan tekanan rongga perut, serta dapat terjadi
pernafasan yang pendek.
Definisi:Ikterus
Ikterus (
jaundice
) adalah kondisi di mana tubuh memiliki terlalu banyak

bilirubin sehingga kulit dan

putih mata Anda menjadi kuning. Bilirubin adalah bahan kimia kuning di hemoglobin, zat
yang membawa oksigen dalam sel darah merah. Bila sel-sel darah merah rusak, tubuh
Anda membangun sel-sel baru di liver (hati) untuk menggantikan mereka. Jika hati tidak
dapat menangani sel-sel darah merah yang rusak, bilirubin menumpuk di dalam tubuh
dan kulit Anda terlihat kuning. Orang awam menyebutnya penyakit kuning. Bayi sehat
banyak yang memiliki ikterus selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Kondisi
ini biasanya menghilang sendiri. Namun, ikterus dapat terjadi pada usia berapapun dan
dapat menjadi tanda masalah berikut: penyakit darah. sindrom genetik, penyakit hati,
seperti hepatitis atau sirosis , penyumbatan saluran empedu, infeksi maupun obat-obat
Pengertian Hiperpigmentasi merupakan gangguan pigmentasi kulit dimana warna kulit
berubah menjadi lebih gelap (kecoklatan, keabuan, kebiruan, atau kehitaman). Kelainan

ini dapat mengubah penampilan dan menimbulkan keluhan estetika bahkan gangguan
psikososial (Sulistia, 2005). Melasma/Chloasma/hiperpigmentasi adalah bercak berwarna
coklat kehitaman di kulit muka yang sangat khas, terdapat di daerah pipi dan dahi,
kadang-kadang bibir atas. Melasma sering timbul selama kehamilan, akibat kontrasepsi
suntik, akibat pemakaian kosmetika dan sinar matahari. Melasma salah satu dari tiga jenis
bercak yang biasa hinggap di kulit wajah (Wanda, 2008).
Definisi:Sianosis
Sianosis (cyanosis) adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena
kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir dan
kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen
darah rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan jantung dan di daerah geografis
yang tinggi. Sianosis pada bagian dalam bibir (yang tidak terkena dingin), pipi, lidah dan
konjungtiva mata, dapat menjadi bukti saturasi oksigen darah rendah sekunder karena
penyakit paru atau jantung. Sianosis yang muncul di bagian luar, seperti ujung jari, ujung
hidung atau bagian luar dari bibir dapat disebabkan oleh penurunan aliran darah ke kulit
karena paparan suhu rendah

Anda mungkin juga menyukai