I.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di Indonesia permasalahan kulit banyak dijumpai dan terdapat pada semua tingkatan
mulai dari sosio ekonomi rendah sampai sosio ekonomi tinggi. Permasalahan bervariasi
mulai masalah infeksi, jamur, parasit, virus, alergi, tumor, penyakit kulit karena penyakit
sistemik, penampilan dan penyakit kulit karena ketidakmampuan kulit berfungsi secara
normal.
Kulit adalah organ yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan.
Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban
yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya penyakit kulit terutama jamur, sehingga infeksi
oleh karena jamur di Indonesia khususnya di Sumatera Utara banyak ditemukan.
Di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik, dan
RSUD dr. Pirngadi Medan, infeksi jamur menempati urutan kedua terbanyak dari insiden
penyakit kulit. M. Nasution, dkk melaporkan jumlah penderita dermatomikosis pada tahun
1996-1998 sebanyak 4.162 orang dari 20.951 penderita baru penyakit kulit yang
berkunjung ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik,
RSUD dr. Pirngadi Medan. Pada tahun 2002 penyakit dermatofitosis merupakan penyakit
kulit yang menduduki urutan pertama dibandingkan dengan penyakit kulit yang lain.
Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit kulit merupakan salah satu dari
sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat, termasuk penyakit
kusta. Penyakit kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas
penderitanya.
Modul sistem dermatologi dan integumentari ini merupakan bagian dari Blok Dermatology
& Musculoskeletal System, dengan beban kredit keseluruhan sebesar 6.5 SKS. Modul ini
akan dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu, Kemudian dilanjutkan dengan Modul sistem
musculoskeletal yang juga dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu.
Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai
prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem dermatologi dan integumentari
yang sering dijumpai di layanan primer.
Referensi:
Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof.dr. Mansyur Amirsyam Nasution, SpKK (K)
Survei Kesehatan Nasional tahun 2001
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
II.
PRASYARAT MAHASISWA
Blok Dermatologi ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam
struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap
I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu
keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN
TUJUAN MODUL
Tujuan umum
Melalui Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya
mengelola pasien dermatologi dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan
biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan
pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah dermatologi.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat
serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan
hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah
kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan
promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan
dengan gangguan kulit.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalahmasalah kulit.
TUJUAN MAHASISWA
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik
penyakit kulit, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Modul sistem dermatologi mampu
menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang
baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi
kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan
pertimbangan etik.
Sub Pokok
Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Pendahuluan
Pemutaran film
MEU & TIM
DS-F1
50
dermatologi dan
BLOK
sistem
integumentari
Lingkup Bahasan: Struktur Histologi Dan Fisiologi Kulit
Histologi
Jaringan Kulit
Epidermis
Dermis
Subkutan
Struktur
pembuluh dan
reseptor sensorik
kulit
Struktur khusus
pada kulit
Histologi:
DS-K1
50
Struktur Dasar
dan Fungsi
Kulit
1.
2.
3.
IKKK :
DS-K2
50
Patogenase
gambaran
kelainan Kulit
Infeksi Pada
Kulit
Luas Kullit
Berat kulit
Garis-garis
kulit
4. Adnexa kulit
5. Lapisan dan
sifat
6. Pigmentasi
kulit
7. Berbagai
jenis fungsi
kulit
Ruam Kulit
Prosedur
Pemeriksaan
Penyakit Kulit
DS-K2
Buku Rujukan
1. Basic Histology
Text & Atlas,
LC Junquira, J
Carneiro,
Lange Medical
Books, Mc
Graw-Hill,
th
2003, 10 ed.
Hal. 369-381
2. Bloom &
Fawcett a
Textbook of
Histology,
Gartner LP,
Hiatt JL, WB
Saunders
Company,
Philadelphia,
Pennsylvania,
nd
2001, 2 ed.
Hal. 325-342
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Hal. 112
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
Harahap M,
FKUI, Jakarta,
2000, edisi 2,
Hal. 1-3
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin,
Wasitaatmaja
SM, FKUI,
Jakarta, 2003,
edisi 3
Sub Pokok
Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Buku Rujukan
1. Foundation of
Parasitology,
Gerald Schmidt
th
& Larry S, 7
Ed.
Pediculosis:
570-573,
Scabies: 654
2. Hunters
Tropical
Medicine &
Emerging
Infectious
Disease,
th
Strickland, 8
ed, Larva
Migrans: 797798
1. M.W. service,
Medical
Entomology,
Chapman &
Hall, 1996:247251
2. Gerald Schmidt
& Larry S;
Foundation of
th
Parasitology, 7
Ed.: 652 -655
3. Gerald Schmidt
& Larry S;
Foundation of
th
Parasitology, 7
Ed.: 599-610
4. Gerald Schmidt
& Larry S;
Foundation of
th
Parasitology, 7
Ed.: 417-424
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Virus:
473-525,
Parasit: 526573
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Virus:
88-103,
Parasit: 104115
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Parasit
penyebab
penyakit kulit
Parasitologi:
DS-K3
DS-K4
DS-K5
3*50
Penyakit kulit
akibat Parasit
IKKK :
DS-K6
50
Penyakit kulit
akibat virus
Sub Pokok
Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Jamur penyebab
penyakit kulit
Mikrobiologi
DS-K7
50
Mikosis
superficialis
IKKK:
DS-K8
50
Mikrobiologi:
DS-K9
50
Mikosis dalam
Bakteri
penyebab
penyakit kulit
Buku Rujukan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Virus: 107-115,
Parasit: 116121
Fungal Infection
Diagnosis &
Management,
Richardson MD,
Warnock DW,
Blackwel Scientific
Publication,
Oxford, 1993, Hal.
44-60, 155, 159,
167, 170, 176,
183, 186
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
Superficial:
358-391,
Dalam: 391416
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2,
Superficial: 7387, Dalam: 8397
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Hal. 87-102
Medical
Microbiology &
Immunology,
Examination &
Board Review,
Levinson W,
Jawetz E, Mc
Graw-Hill, 2003,
th
7 ed. Hal. 218267
Sub Pokok
Bahasan
Penyakit
Pioderma
Kode
Waktu
Buku Rujukan
IKKK:
DS-K10
50
IKKK;
DS-K11
50
Patologi
Anatomi
DS-K12
50
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. TB Kulit:
419-425,
Pioderma :
307-321
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, TB
Kulit: 260-273,
Pioderma: 4660
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
TB Kulit: 62-70,
Pioderma: 5561
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3
1. Basic
Pathology,
Robbin Kumar,
WB Sanders
2004
2. Pathology,
Rubin & Farber,
Lippincott
Williams &
rd
Wilkins3 ed.
1999
Departemen
Tuberkulosa
kutis
Penyakit Kusta
Non Dermato
Fitosis (T.
Versicolor,
Candidiasismuco
cutan)
Pemeriksaan
Patologi
Anatomi
Gambaran pada
infeksi kulit
Sub Pokok
Bahasan
Buku Rujukan
Kode
Waktu
Farmakologi
DS-K13
50
Macammacam
penyakit
dermatitis
Insidens
Penyebab dan
gejala
Patogenesis
Gambaran
klinis
Pemeriksaan
khusus
Diagnosis
Diagnosis
banding
Pengobatan
Komplikasi
Ictiosis,
Dermatitis
Atopi, Napkin
Ezema
IKKK :
DS-K14
50
Penyakit kulit
oleh
karena
alergi
Urticaria,
Angioedema,v
asculitis
alergi,
scleroderma,
lupus
eritematosus
IKKK :
DS-K15
50
Kelainan
Pigmentasi
Kulit
Vitiligo,Melas
ma,
Albinisme,
Hiperpigmenta
si dan hipopigmentasi pasca
inflamasi
Patologi
Anatomi
DS-K16
50
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Hal.
126-138
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Hal. 630
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Hal. 123-138
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor:
Harahap M,
FKUI, Jakarta,
2000, edisi 2
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin,
editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3
1. Basic
Pathology,
Robbin Kumar,
WB Sanders
2004
2. Pathology,
Rubin & Farber,
Lippincott
Williams &
rd
Wilkins3 ed.
Farmakologi
pada infeksi
kulit
Farmakologi obat
kusta
Departemen
Farmakologi obat
jamur
Dermatitis
Pemeriksaan
patologi
anatomi pada
Ruam Kulit
Gambaran
patologi anatomi
pada Ruam Kulit
Sub Pokok
Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Buku Rujukan
1999
Penyakit
erythro
skwamosa
Penyakit
berlepuh
kulit
Kelainan pada
kelenjar Ekrin
dan Sebasea
Kelainankelainan pada
rambut
Inflamasi pada
kulit (non
infeksi)
Macammacam
penyakit
erythro
skwomosa
Insidens
Penyebab
Gambaran
klinis
dan
pengobatan
Macammacam
penyakit kulit
berlepuh
Insidens
Penyebab dan
gejala
Patogenesis
Gambaran
klinis
Diagnosis
Diagnosis
banding
Pengobatan
Komplikasi
IKKK :
DS-K17
50
Acne Vulgaris,
Rosasea,
Hydradenitis
Supuratif,
Dermatitis
Perioral,
Miliria
Alopesia
areata,
alopesia
androgenik,
trikotilomania,
telogen
efluvium
IKKK :
DS-K18
50
Liken planus,
Granuloma
annulare,
Liken
sklerosus et
IKKK :
DS-K19
50
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Erytro:
214-283, Kulit
Berlepuh: 574605
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Erytro:
116-133, Kulit
Berlepuh: 134144
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Erytro: 173185, Kulit
Berlepuh: 186199
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Hal.
284-323
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Hal. 3145
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Hal. 235-245
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
10
Sub Pokok
Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
atrophikus
Tumor
kulit,epitel,
premaligna,ma
ligna
Tumor Dermis,
Sel imigran
Tumor sel
Melanosit
Pemeriksaan
Patologi
Anatomi
Tumor Jinak
Epitel
Keratosis
Seboroik
Kista Epithel
Keratosis
Aktinik
Bowens
disease
Karsinoma Sel
Skuamosa
Karsinoma Sel
Basal
Xantoma,
Hemangioma,
Lymphangioma,
Angiosarkamo.
Mikosis
fungiodes,
Mastosistosis,
Histiositosissel
Langerhans
Lentigo, Nervus
pigmentosus,
Melanoma
Maligna
Gambaran
kelainan kulit
berlePuh dan
Pertumbuhan
Kulit
Buku Rujukan
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
IKKK :
DS-K20
50
Patologi
Anatomi
DS-K21
50
Farmakologi
kulit
Topical agents+
Kortikosteroid
Farmakologi:
DS-K22
DS-K23
2*50
Peran nutrisi
bagi kulit &
manifestasi
kulit karena
gangguan
nutrisi
Peran nutrisi
bagi kulit dan
Manifestasi kulit
karena
gangguan nutrisi
Gizi:
DS-K24
50
1.
Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor:
Harahap M,
FKUI, Jakarta,
2000, edisi 2,
2. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin,
editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
3. Basic
Pathology,
Robbin Kumar,
WB Sanders
2004
4. Pathology,
Rubin & Farber,
Lippincott
Williams &
rd
Wilkins3 ed.
1999
Basic & Clinical
Pharmacology,
Bertram G.
Katzung, LangeMc Graw Hill,
2004, Hal. 576,
790-792, 1015.
1. Modern
Nutrition in
Health and
Disease Shills
ME, Olson JA,
Moshe S,
th
Cathar R9
ed, p:305-347
2. Krauses
FoodNutrition
Mahan
LKEscottStump S WB
Saunders
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
11
Sub Pokok
Bahasan
Departemen
Kode
Buku Rujukan
Waktu
Company200
th
0/10
ed.p:67-100,
131, 141
Tujuan
Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep struktur dan fisiologi
kulit, kelainan dan pemeriksaan dalam
penyelesaian masalah
Pemicu 1
Pleno Pemicu 1
Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep infeksi pada kulit,
pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam
penyelesaian masalah
Pemicu 2
Pleno Pemicu 2
Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep kelainan lain pada
kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam
penyelesaian masalah
Pemicu 3
Pleno Pemicu 3
Kode Tahapan
Waktu
DS-Pc.1-T1
DS-Pc.1-T2
3 x 50 menit
3 x 50 menit
DS-Pc.1-Pleno
DS-Pc.2-T1
DS-Pc.2-T2
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
DS-Pc.2-Pleno
DS-Pc.3-T1
DS-Pc.3-T2
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
DS-Pc.3-Pleno
3 x 50 menit
OUTLINE PRAKTIKUM
Uraian Praktikum
Bentuk sediaan obat topical dan Interaksi Obat
Efek Histamin dan Anti histamine pada
dermatomuskuloskeletal
Kode Tahapan
Jam
Laboratorium
DMS-Pr1
3 x 50 menit
Farmakologi
I.
Kode
Tahapan
Jam
Ruangan
DMS-SL1
DMS-SL2
DMS-SL3
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
PENDAHULUAN
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
12
Keluhan masalah muskuloskeletal merupakan salah satu masalah yang paling banyak
dikeluhkan pasien di tingkat layanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti
kejang otot sampai osteoartritis yang menyebabkan kecacatan dan deformitas sendi.
Laporan WHO menyatakan bahwa 1 dari 4 konsultasi ke pelayanan primer adalah
karena kelainan muskuloskeletal, dan 60% kecacatan pada kalangan usia lanjut adalah
karena masalah muskuloskeletal.
Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit muskuloskeletal merupakan
salah satu dari sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Keluhan yang paling sering dijumpai adalah rasa nyeri yang pada tahap lanjut dapat
mengganggu produktifitas penderitanya, terutama penyakit Reumatoid Artritis. Penyakit
kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas penderitanya.
Masalah ini menimbulkan double burden (beban ganda) bagi dunia kesehatan. Menurut
WHO, diperkirakan banyak negara mengalami kerugian hingga miliaran dollar akibat
penyakit muskuloskeletal.
Modul sistem muskuloskeletal ini merupakan bagian dari Blok Dermatology &
Muskuloskeletal System, dengan total beban kredit sebesar 6.5 SKS. Blok ini akan
dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu yang merupakan lanjutan dari Modul dermatologi
dan sistem integumentari sehingga keseluruhan blok Dermatology & Musculoskeletal
System akan diselesaikan dalam 6 minggu.
Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai
prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem muskuloskeletal yang sering
dijumpai di layanan primer.
Referensi:
Survei Kesehatan Nasional tahun 2001
II.
PRASYARAT MAHASISWA
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
13
Blok muskuloskeletal ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences)
dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah
melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan
generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN
TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan
mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya
mengelola pasien dengan masalah muskuloskeletal dengan mengintegrasikan
penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik
antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah
muskuloskeletal.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan muskuloskeletal dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu
klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan
hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah
muskuloskeletal dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis
maupun tata laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah muskuloskeletal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi,
tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan
status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang
berkaitan dengan gangguan muskuloskeletal.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah muskuloskeletal.
TUJUAN MAHASISWA
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
14
15
IV.
LINGKUP BAHASAN
OUTLINE PERKULIAHAN
Pokok Bahasan
Pendahuluan
Anatomi alat
gerak
Sub Pokok
Bahasan
Pemutaran film
sistem
muskuloskeletal
Departemen
Kode
Waktu
MS-F1
50
Histologi
muskuloskeletal
Anatomi
ektremitas
superior
Tulang-tulang
pada
ektremitas
superior
Articulatio
Otot-otot
Regio Axilla
Innervasi
Vaskularisasi
Anatomi
ektremitas
Inferior
Batas regio
femoris
Tulang-tulang
pada
ektremitas
inferior
Articulatio
Otot-otot
Innervasi
Vaskularisasi
Histologi tulang
dan tulang rawan
2*50
Histologi
MS-K3
50
Histologi
Jaringan otot
Histologi
MS-K4
50
Biokimia
Jaringan
Mineralisasi
tulang
Biokimia
MS-K5
50
Nutrisi dan
kesehatan tulang
Matriks
ekstraseluler :
Protein
struktural, protein
khusus,
proteoglikan
Nutrition and
bone
Gizi
MS-K6
50
16
Sub Pokok
Bahasan
Bone mass &
bone density
Bagaimana
gaya mempengaruhi tubuh
Gaya otot dan
sendi, gaya
gesekan
Gaya
momentum
Kode
Waktu
Fisika
Kedokteran
MS-K7
50
Fisiologi
MS-K8
MS-K9
2*50
Bedah
MS-K10
50
Mekanisme
sensasi somatik
Mekanisme Nyeri
Fisiologi
MS-K11
50
Farmakologi
nyeri dermatomuskuloskeletal
Farmakologi
MS-K12
50
Infeksi tulang
Bedah
MS-K13
50
Bedah
MS-K14
50
Sifat otot-otot
Departemen
Kontraksi Otot
Kerja sistem
muskulo skeletal
Sensasi somatik
Infeksi
Pengaturan
kontraksi otot
Mekanisme
gerak sistem
muskulo skeletal
Infeksi pada
sendi
Trauma
Bedah
Trauma pada
sendi
Neoplasma
sistem skeletal
Kelainan
kongenital
Neoplasma
Scoliosis
Kelainan
scoliosis dan
penanganan
Penyakit Dalam
1. Prof.O.K.
Moehad Syah,
SpPD (K-R)
2. dr. Blondina
Marpaung,
SpPD
Peny. Dalam
1. Prof. O.K.
Moehad Syah,
SpPD (K-R)
2. dr. Blondina
Marpaung,
SpPD
Kelainan
kongenital
secara umum
dan penanganan
MS-K15
MS-K16
MS-K17
MS-K19
4*50
MS-K19
50
17
Pemeriksaan
dasar ortopedi
Pencitraan
sistem muskuloskeletal
Histopatologi
infeksi dan
kelainan
kongenital
Sub Pokok
Bahasan
Infeksi jaringan
lunak
Kode
Waktu
Bedah
MS-K20
50
Trauma, infeksi,
kelainan
kongenital
Neurologi
MS-K21
50
Anamnesis
Bedah
MS-K22
50
Radiologi
MS-K23
MS-K24
2*50
Patologi Anatomi
MS-25
MS-26
2*50
Pemeriksaan
fisik
Konsep
pengukuran
Gambaran
radiologi kelainan
sistem muskuloskeletal
Patogenesis
infeksi akut dan
kronis pada
tulang
Departemen
Patogenesis
pyogenic
osteomyelitis
Patogenesis
akibat kelainan
sistem tulang
dan gangguan
proses
metabolisme
pada tulang
Histopatologi
pada neoplasma
tulang
Neoplasma jinak
pada tulang
Biopsi Tumor
Tulang
Peranan biopsi
tulang dan
pewarnaan
immunohistokimia
Traumatologi
forensik
Trauma tumpul
dan tajam, luka
tembak, luka
listrik, luka
bakar
Bone
metabolism &
drugs used in
bone disorders
Forensik
MS-27
50
Farmakologi:
MS-28
50
Osteopenia &
osteoporosis
Osteoarthritis
Rheumatoid
arthritis
Gizi
MS-29
50
Pharmacology
skeletal
Medical
Nutritional
therapy
Neoplasma
Ganas Pada
Tulang
18
Sub Pokok
Bahasan
Gout
Departemen
Kode
Waktu
Tujuan
Menjaring kemampuan mahasiswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran struktur dan
fisiologi sistem muskuloskeletal
Menjaring kemampuan mahasiswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran kelainan pada
sistem musculoskeletal
Pleno Pemicu 2
Kode Tahapan
Waktu
MS-Pc.1-T1
MS-Pc.1-T2
3 x 50 menit
3 x 50 menit
MS-Pc.1-Pleno
MS-Pc.2-T1
MS-Pc.2-T2
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
MS-Pc.2-Pleno
3 x 50 menit
OUTLINE PRAKTIKUM
Uraian Praktikum
Osteologi dan Ekstremitas Superior
Histologi jaringan kulit dan otot
Rangsangan-rangsangan yang bermanfaat
Penentuan kadar kreatinin
Ekstremitas Inferior
Akibat rangsangan yang berturut-turut dan
Kelelahan
Histologi jaringan tulang
Efek obat anestesi lokal dalam menghilangkan
rasa nyeri sistem muskuloskeletal
Dermatomuskuloskeletal
Kode Tahapan
Jam
Laboratorium
DMS-Pr2
DMS-Pr3
DMS-Pr4
DMS-Pr5
DMS-Pr6
DMS-Pr7
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
Anatomi
Histologi
Fisiologi
Biokimia
Anatomi
Fisiologi
DMS-Pr8
DMS-Pr9
3 x 50 menit
3 x 50 menit
Histologi
Farmakologi
DMS-Pr10
3 x 50 menit
Patologi Anatomi
V.
Kode
Tahapan
Jam
Ruangan
DMS-SL4
DMS-SL5
DMS-SL6
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
19
Pengantar
EBM
Materi
Pengantar
EBM
Asking
Answerable
Klinis
Searching
Literature
Kode
Tahapan
CRP4-K1
CRP4-K2
Waktu
2*50
50
CRP4-K3
Subpokok Bahasan
Departemen
Posyandu
Lansia
Faktor
penyebab/risiko
kelainan/penyakit
sistem
musculoskeletal di
masyarakat
Pencegahan primer
dan sekunder
Kegiatan posyandu
lansia
IKK
Pemberantas
an penyakit
kusta dan
pencegahan
penyakit kulit
lainnya
Program
Puskesmas dalam
pemberantasan
penyakit kusta
Pencegahan primer
dan sekunder dan
rencana rehabilitasi
kelainan penyakit
kulit
IKK
Kode
Tahapan
CHOP3-K1
CHOP3-K2
CHOP3-K3
CHOP3-K4
Waktu
2*50
2*50
VI. REFERENSI
REFERENSI DERMATOLOGY & MUSCULOSKELETAL SYSTEM
Departemen
Fisiologi
Biokimia
Anatomi
Judul Buku
Penulis
Review of Medical
Physiology
Textbook of Medical
Physiology
Human Physiology; From
Cells to Systems
Ganong WF
Textbook of Biochemistry
with Clinical Correlations
Harpers Biochemistry
Devlin MT
Penerbit
Mc Graw Hill
th
2001/ 21 ed.
th
Guyton AC
Sherwood L
Tahun/Edisi
2004/9 ed.
th
International Student
Edition, ThomsonBrooks/Cole
Willey Liss
2002/3 ed.
Lange Medical
Books, Mc Graw-Hill
J.B. Lippincott
Company
2003/26 ed.
th
2002/5 ed.
th
Seventh Ed
th
8 Edition
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
20
Parasitologi
Mikrobiologi
Ilmu
Penyakit
Kulit dan
Kelamin
Gizi
Farmakologi
& Terapeutik
Patologi
Anatomi
Patologi
Klinik
Judul Buku
Penulis
Penerbit
Tahun/Edisi
Lange Medical
Books, Mc Graw-Hill
WB Saunders
Company,
Philadelphia,
Pennsylvania.
Chapman & Hall,
New York
Churchill Livingstone
2003/10 ed.
LC Junquira, J
Carneiro
Gartner LP, Hiatt JL
WB Saunders
Company
Textbook of
Endocrinology
Pathophysiology
William
th
2001/2
nd
ed.
th
1997/12 ed.
2000
th
7 Ed
th
8 ed.
th
Levinson W, Jawetz
E
Mc Graw-Hill
2003/7 ed
Richardson MD,
Warnock DW
Odom RB, James
WD, Gerbes TG
Harahap M
Blackwel Scientific
Publication, Oxford
WB Saunders Co
1993
FKUI, Jakarta
2000, edisi 2
Djuanda A,
FKUI, Jakarta
2003, edisi 3
th
9 Ed.
th
9 ed
305-347
th
2000/10 ed.
67-100, 131,
141
th
10 ed
731-746
2004
2005
Trevor A.J
Katzung B.G
Masters S.B
2002/6 ed.
Robbin, Kumar
Rubin & Farber
WB Sanders
Lippincott Williams &
Wilkins
Larsen
2004
rd
3 ed. 1999
Kathryn L.McCane,
Sue E.Huether
th
th
2005/10 ed
th
2006/5 ed
21
KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi
yang berhubungan dengan dermatologi dan sistem integumentari, sehingga akan
memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak
bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada
mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah
pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial
akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam
menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia,
Farmakologi, Patologi Anatomi, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10
(sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per-kelompok, yang akan dibimbing
oleh dua orang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil praktikum.
Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiwa dalam
bekerjasama dengan anggota kelompok, baik dalam mengerjakan maupun dalam
membahas hasil praktikum.
Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiwa:
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
22
1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan
belajar mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil praktikum
dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.
SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa
dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai
kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.
Kelompok Diskusi
A1 & B1
A2 & B2
A3 & B3
A4 & B4
A5 & B5
A6 & B6
A7 & B7
A8 & B8
A9 & B9
A10 & B10
A11 & B11
A12 & B12
A13 & B13
A14 & B14
A15 & B15
Ruang Diskusi
Ruang Diskusi Anatomi 1
Ruang Diskusi Anatomi 2
Ruang Diskusi Anatomi 3
Ruang Diskusi Kimia 1
Ruang Diskusi Kimia 2
Ruang Diskusi Kimia 3
Ruang Diskusi Kimia 4
Ruang Diskusi Fisika 1
Ruang Diskusi Fisika 2
Ruang Diskusi Fisika 3
Ruang Diskusi Fisika 4
Ruang Diskusi Fisika 5
Ruang Diskusi Fisika 6
Ruang Diskusi Fisika 7
Ruang Diskusi Fisika 8
23
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai dengan kelompok
praktikum selama ini.
IX. EVALUASI
A. KEBERHASILAN MAHASISWA
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm).
Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir semester.
EVALUASI MATA KULIAH
EVALUASI TUTORIAL
Materi
tutorial
Materi
tutorial
Bentuk Evaluasi
Lembar ceklis oleh Tutor di
setiap pertemuan tutorial, terdiri
dari:
Knowledge mahasiswa
pada saat tutorial
berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
8%
Skill mahasiswa pada saat
tutorial berlangsung: 10%
PAQ (Problem Analyse
Questions)
Makalah individual
Bobot
Pelaksanaan
penilaian
30%
Di setiap tutorial
20%
10%
EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila
tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku.
- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai
dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya
Bentuk evaluasi:
- Quiz / responsi (bila ada)
- Proses pelaksanaan praktikum
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
24
Laporan/ jurnal
Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah
SISTEM PENILAIAN:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;
2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester
Evaluasi Skills Lab:
Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa wajib
lulus semua station.
Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E).
Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti:
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan
mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan
setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan
fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok
tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk
alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang
ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti
pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya
dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti
ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.
C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL
Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi.
X.
DAFTAR NARASUMBER
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System
25
Departemen
1.
Anatomi
2.
Histologi
3.
Fisiologi
4.
Biokimia
5.
Gizi
6.
Radiologi
7.
Farmakologi
8.
Mikrobiologi
9.
Parasitologi
10.
11.
Bedah
Narasumber
dr. Sufitni, M.Kes.
dr. Lita Feriyawati
dr. Alya A. Fitrie M. Kes
dr. Zukesti Effendi
dr. Esther R. D. Sitorus
dr. Lokot Donna Lubis
dr. Radita N. A Ginting
Prof. Em. Dr. Yasmeini Yazier
dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed.
Dr. dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D
dr. Hidayat
dr. Mutiara Indah Sari
dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, SpGK
dr. Zaimah Z. Tala, MS. SpGK
dr. Hondo Supeno, SpR
dr. Rudolf Pakpahan, SpR
Prof. Dr. Aznan Lelo
dr. Datten Bangun, MSc.Sp.FK
dr. Zulkarnain Rangkuti
dr. Tri Widyawati
Prof.Dr.dr. Rozaimah Zein-Hamid, MS, Sp.FK
dr. Sofyan Lubis DMM
dr. Nurdin Siregar, SpMK
Dra. Sitti Zuleiha
dr. Dian Dwi Wahyuni
dr. Makmur Husaini MPH, Sp.ParK
dr. Dewi Maysithah DAP&E, MPH
Prof. dr. Irma D. Roesyanto Mahadi SpKK
dr. Archianda SpKK
dr. Chairiyah Tanjung SpKK
dr. Syahril Lubis SpKK
dr. Lukmanul Hakim SpKK
dr. Oratna Ginting SpKK
dr. Daratia I Kadri SpKK
dr. Yuwono S SpKK
dr. Salia Lakswinar SpKK
dr. Kristo A. Nababan SpKK
dr. Rointan Simanungkalit SpKK
dr. Imam Budi Putra SpKK
dr. Nelva K Yusuf SpKK
dr. Sri Wahyuni SpKK
dr. Meidina Wardani SpKK
dr. Ramona Lubis SpKK
dr. Emir Taris Pasaribu, SpBOnk
Prof. dr. Nazar Moesbar, SpOT
12.
13.
Penyakit Saraf
14.
Kedokteran Kehakiman
15.
Patologi Anatomi
26
16.
Departemen
Kedokteran Komunitas
Narasumber
dr. T. Intan Kemala
dr. T. Ibnu Alferali, SpPA
dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM
dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes
dr. Juliandi Harahap, MA
dr. Ismiralda S
dr. Rina Amelia
dr. Yuki Yunanda
Sri Lestari, SP