Anda di halaman 1dari 27

1

Kurikulum FK USU 2009

I.

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di Indonesia permasalahan kulit banyak dijumpai dan terdapat pada semua tingkatan
mulai dari sosio ekonomi rendah sampai sosio ekonomi tinggi. Permasalahan bervariasi
mulai masalah infeksi, jamur, parasit, virus, alergi, tumor, penyakit kulit karena penyakit
sistemik, penampilan dan penyakit kulit karena ketidakmampuan kulit berfungsi secara
normal.
Kulit adalah organ yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan.
Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban
yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya penyakit kulit terutama jamur, sehingga infeksi
oleh karena jamur di Indonesia khususnya di Sumatera Utara banyak ditemukan.
Di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik, dan
RSUD dr. Pirngadi Medan, infeksi jamur menempati urutan kedua terbanyak dari insiden
penyakit kulit. M. Nasution, dkk melaporkan jumlah penderita dermatomikosis pada tahun
1996-1998 sebanyak 4.162 orang dari 20.951 penderita baru penyakit kulit yang
berkunjung ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik,
RSUD dr. Pirngadi Medan. Pada tahun 2002 penyakit dermatofitosis merupakan penyakit
kulit yang menduduki urutan pertama dibandingkan dengan penyakit kulit yang lain.
Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit kulit merupakan salah satu dari
sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat, termasuk penyakit
kusta. Penyakit kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas
penderitanya.
Modul sistem dermatologi dan integumentari ini merupakan bagian dari Blok Dermatology
& Musculoskeletal System, dengan beban kredit keseluruhan sebesar 6.5 SKS. Modul ini
akan dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu, Kemudian dilanjutkan dengan Modul sistem
musculoskeletal yang juga dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu.
Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai
prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem dermatologi dan integumentari
yang sering dijumpai di layanan primer.

Referensi:
Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof.dr. Mansyur Amirsyam Nasution, SpKK (K)
Survei Kesehatan Nasional tahun 2001
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009

II.

PRASYARAT MAHASISWA
Blok Dermatologi ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam
struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap
I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu
keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.

III.

TUJUAN
TUJUAN MODUL
Tujuan umum
Melalui Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya
mengelola pasien dermatologi dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan
biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan
pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah dermatologi.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat
serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan
hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah
kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan
promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan
dengan gangguan kulit.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalahmasalah kulit.

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009

TUJUAN MAHASISWA
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik
penyakit kulit, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Modul sistem dermatologi mampu
menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang
baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi
kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan
pertimbangan etik.

Sasaran pembelajaran penunjang


Setelah menyelesaikan Modul sistem dermatologi, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem dermatologi, mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan
sistem dermatologi.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik
dalam sistem dermatologi.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit dermatologi.
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
dermatologi (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem dermatologi.
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem dermatologi beserta alasan yang
mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem dermatologi melalui sistem
teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem dermatologi.
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem dermatologi serta rencana
penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit dermatologi,
mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem dermatologi dengan menerapkan
kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem dermatologi.
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan
sistem dermatologi.
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem dermatologi.
e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit dermatologi secara komprehensif
(termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit dermatologi dalam suatu komunitas,
mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit dermatologi dalam masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit dermatologi dan dapat
menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit dermatologi yang didapat.
c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit dermatologi.

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009

IV. LINGKUP BAHASAN


OUTLINE PERKULIAHAN
Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan

Departemen

Kode

Waktu

Pendahuluan

Pemutaran film
MEU & TIM
DS-F1
50
dermatologi dan
BLOK
sistem
integumentari
Lingkup Bahasan: Struktur Histologi Dan Fisiologi Kulit

Histologi
Jaringan Kulit

Epidermis
Dermis
Subkutan
Struktur
pembuluh dan
reseptor sensorik
kulit
Struktur khusus
pada kulit

Histologi:

DS-K1

50

Struktur Dasar
dan Fungsi
Kulit

1.
2.
3.

IKKK :

DS-K2

50

Patogenase
gambaran
kelainan Kulit
Infeksi Pada
Kulit

Luas Kullit
Berat kulit
Garis-garis
kulit
4. Adnexa kulit
5. Lapisan dan
sifat
6. Pigmentasi
kulit
7. Berbagai
jenis fungsi
kulit
Ruam Kulit

Prosedur
Pemeriksaan
Penyakit Kulit

DS-K2

Buku Rujukan

1. Basic Histology
Text & Atlas,
LC Junquira, J
Carneiro,
Lange Medical
Books, Mc
Graw-Hill,
th
2003, 10 ed.
Hal. 369-381
2. Bloom &
Fawcett a
Textbook of
Histology,
Gartner LP,
Hiatt JL, WB
Saunders
Company,
Philadelphia,
Pennsylvania,
nd
2001, 2 ed.
Hal. 325-342
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Hal. 112

2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
Harahap M,
FKUI, Jakarta,
2000, edisi 2,
Hal. 1-3
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin,
Wasitaatmaja
SM, FKUI,
Jakarta, 2003,
edisi 3

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan
Infeksi Kulit

Sub Pokok
Bahasan

Departemen

Kode

Waktu

Buku Rujukan
1. Foundation of
Parasitology,
Gerald Schmidt
th
& Larry S, 7
Ed.
Pediculosis:
570-573,
Scabies: 654
2. Hunters
Tropical
Medicine &
Emerging
Infectious
Disease,
th
Strickland, 8
ed, Larva
Migrans: 797798
1. M.W. service,
Medical
Entomology,
Chapman &
Hall, 1996:247251
2. Gerald Schmidt
& Larry S;
Foundation of
th
Parasitology, 7
Ed.: 652 -655
3. Gerald Schmidt
& Larry S;
Foundation of
th
Parasitology, 7
Ed.: 599-610
4. Gerald Schmidt
& Larry S;
Foundation of
th
Parasitology, 7
Ed.: 417-424
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Virus:
473-525,
Parasit: 526573
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Virus:
88-103,
Parasit: 104115
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan

Parasit
penyebab
penyakit kulit

Parasitologi:

DS-K3
DS-K4
DS-K5

3*50

Penyakit kulit
akibat Parasit

IKKK :

DS-K6

50

Penyakit kulit
akibat virus

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan

Departemen

Kode

Waktu

Jamur penyebab
penyakit kulit

Mikrobiologi

DS-K7

50

Mikosis
superficialis

IKKK:

DS-K8

50

Mikrobiologi:

DS-K9

50

Mikosis dalam

Bakteri
penyebab
penyakit kulit

Buku Rujukan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Virus: 107-115,
Parasit: 116121
Fungal Infection
Diagnosis &
Management,
Richardson MD,
Warnock DW,
Blackwel Scientific
Publication,
Oxford, 1993, Hal.
44-60, 155, 159,
167, 170, 176,
183, 186
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
Superficial:
358-391,
Dalam: 391416
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2,
Superficial: 7387, Dalam: 8397
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Hal. 87-102
Medical
Microbiology &
Immunology,
Examination &
Board Review,
Levinson W,
Jawetz E, Mc
Graw-Hill, 2003,
th
7 ed. Hal. 218267

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan
Penyakit
Pioderma

Kode

Waktu

Buku Rujukan

IKKK:

DS-K10

50

IKKK;

DS-K11

50

Patologi
Anatomi

DS-K12

50

1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. TB Kulit:
419-425,
Pioderma :
307-321
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, TB
Kulit: 260-273,
Pioderma: 4660
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
TB Kulit: 62-70,
Pioderma: 5561
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3
1. Basic
Pathology,
Robbin Kumar,
WB Sanders
2004
2. Pathology,
Rubin & Farber,
Lippincott
Williams &
rd
Wilkins3 ed.
1999

Departemen

Tuberkulosa
kutis

Penyakit Kusta

Non Dermato
Fitosis (T.
Versicolor,
Candidiasismuco
cutan)

Pemeriksaan
Patologi
Anatomi

Gambaran pada
infeksi kulit

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan

Buku Rujukan

Kode

Waktu

Farmakologi

DS-K13

50

Basic & Clinical


Pharmacology,
Bertram G.
Katzung, LangeMc Graw Hill,
2004, Hal. 576,
790-792, 1015.

Macammacam
penyakit
dermatitis
Insidens
Penyebab dan
gejala
Patogenesis
Gambaran
klinis
Pemeriksaan
khusus
Diagnosis
Diagnosis
banding
Pengobatan
Komplikasi
Ictiosis,
Dermatitis
Atopi, Napkin
Ezema

IKKK :

DS-K14

50

Penyakit kulit
oleh
karena
alergi

Urticaria,
Angioedema,v
asculitis
alergi,
scleroderma,
lupus
eritematosus

IKKK :

DS-K15

50

Kelainan
Pigmentasi
Kulit

Vitiligo,Melas
ma,
Albinisme,
Hiperpigmenta
si dan hipopigmentasi pasca
inflamasi
Patologi
Anatomi

DS-K16

50

1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Hal.
126-138
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Hal. 630
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Hal. 123-138
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor:
Harahap M,
FKUI, Jakarta,
2000, edisi 2
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin,
editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3
1. Basic
Pathology,
Robbin Kumar,
WB Sanders
2004
2. Pathology,
Rubin & Farber,
Lippincott
Williams &
rd
Wilkins3 ed.

Farmakologi
pada infeksi
kulit

Farmakologi obat
kusta

Departemen

Farmakologi obat
jamur
Dermatitis

Pemeriksaan
patologi
anatomi pada
Ruam Kulit

Gambaran
patologi anatomi
pada Ruam Kulit

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan

Departemen

Kode

Waktu

Buku Rujukan
1999

Penyakit
erythro
skwamosa

Penyakit
berlepuh

kulit

Kelainan pada
kelenjar Ekrin
dan Sebasea

Kelainankelainan pada
rambut

Inflamasi pada
kulit (non
infeksi)

Macammacam
penyakit
erythro
skwomosa
Insidens
Penyebab
Gambaran
klinis
dan
pengobatan
Macammacam
penyakit kulit
berlepuh
Insidens
Penyebab dan
gejala
Patogenesis
Gambaran
klinis
Diagnosis
Diagnosis
banding
Pengobatan
Komplikasi

IKKK :

DS-K17

50

Acne Vulgaris,
Rosasea,
Hydradenitis
Supuratif,
Dermatitis
Perioral,
Miliria
Alopesia
areata,
alopesia
androgenik,
trikotilomania,
telogen
efluvium

IKKK :

DS-K18

50

Liken planus,
Granuloma
annulare,
Liken
sklerosus et

IKKK :

DS-K19

50

1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Erytro:
214-283, Kulit
Berlepuh: 574605
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Erytro:
116-133, Kulit
Berlepuh: 134144
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Erytro: 173185, Kulit
Berlepuh: 186199
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed. Hal.
284-323
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2, Hal. 3145
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
Hal. 235-245
1. Andrews
Disease of the
Skin, Odom
RB, James
WD, Gerbes
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

10

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan

Departemen

Kode

Waktu

atrophikus

Tumor
kulit,epitel,
premaligna,ma
ligna

Tumor Dermis,
Sel imigran

Tumor sel
Melanosit
Pemeriksaan
Patologi
Anatomi

Tumor Jinak
Epitel
Keratosis
Seboroik
Kista Epithel
Keratosis
Aktinik
Bowens
disease
Karsinoma Sel
Skuamosa
Karsinoma Sel
Basal
Xantoma,
Hemangioma,
Lymphangioma,
Angiosarkamo.
Mikosis
fungiodes,
Mastosistosis,
Histiositosissel
Langerhans
Lentigo, Nervus
pigmentosus,
Melanoma
Maligna
Gambaran
kelainan kulit
berlePuh dan
Pertumbuhan
Kulit

Buku Rujukan
TG, WB
Saunders Co,
th
9 Ed.
2. Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor: Harahap
M, FKUI,
Jakarta, 2000,
edisi 2
3. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin, editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,

IKKK :

DS-K20

50

Patologi
Anatomi

DS-K21

50

Farmakologi
kulit

Topical agents+
Kortikosteroid

Farmakologi:

DS-K22
DS-K23

2*50

Peran nutrisi
bagi kulit &
manifestasi
kulit karena
gangguan
nutrisi

Peran nutrisi
bagi kulit dan
Manifestasi kulit
karena
gangguan nutrisi

Gizi:

DS-K24

50

1.

Penyakit Kulit
Dan Kelamin,
editor:
Harahap M,
FKUI, Jakarta,
2000, edisi 2,
2. Ilmu Penyakit
Kulit dan
Kelamin,
editor:
Djuanda A,
FKUI, Jakarta,
2003, edisi 3,
3. Basic
Pathology,
Robbin Kumar,
WB Sanders
2004
4. Pathology,
Rubin & Farber,
Lippincott
Williams &
rd
Wilkins3 ed.
1999
Basic & Clinical
Pharmacology,
Bertram G.
Katzung, LangeMc Graw Hill,
2004, Hal. 576,
790-792, 1015.
1. Modern
Nutrition in
Health and
Disease Shills
ME, Olson JA,
Moshe S,
th
Cathar R9
ed, p:305-347
2. Krauses
FoodNutrition
Mahan
LKEscottStump S WB
Saunders
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

11

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan

Departemen

Kode

Buku Rujukan

Waktu

Company200
th
0/10
ed.p:67-100,
131, 141

OUTLINE PROBLEM BASE LEARNING (PBL)


Pertemuan Tutorial
(Diskusi Kelompok)

Tujuan
Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep struktur dan fisiologi
kulit, kelainan dan pemeriksaan dalam
penyelesaian masalah

Pemicu 1

Pleno Pemicu 1
Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep infeksi pada kulit,
pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam
penyelesaian masalah

Pemicu 2

Pleno Pemicu 2
Menjaring kemampuan mahasiswa
mengintegrasikan konsep kelainan lain pada
kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam
penyelesaian masalah

Pemicu 3

Pleno Pemicu 3

Kode Tahapan

Waktu

DS-Pc.1-T1
DS-Pc.1-T2

3 x 50 menit
3 x 50 menit

DS-Pc.1-Pleno
DS-Pc.2-T1
DS-Pc.2-T2

3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit

DS-Pc.2-Pleno
DS-Pc.3-T1
DS-Pc.3-T2

3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit

DS-Pc.3-Pleno

3 x 50 menit

OUTLINE PRAKTIKUM
Uraian Praktikum
Bentuk sediaan obat topical dan Interaksi Obat
Efek Histamin dan Anti histamine pada
dermatomuskuloskeletal

Kode Tahapan

Jam

Laboratorium

DMS-Pr1

3 x 50 menit

Farmakologi

OUTLINE SKILLS LAB


Uraian Kegiatan Skills Lab
Anamnese kelainan kulit
Penatalaksanaan luka robek
Teknik penjahitan luka

I.

Kode
Tahapan

Jam

Ruangan

DMS-SL1
DMS-SL2
DMS-SL3

3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit

Ruang skills Lab


Ruang skills Lab
Ruang skills Lab

PENDAHULUAN
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009

12

Keluhan masalah muskuloskeletal merupakan salah satu masalah yang paling banyak
dikeluhkan pasien di tingkat layanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti
kejang otot sampai osteoartritis yang menyebabkan kecacatan dan deformitas sendi.
Laporan WHO menyatakan bahwa 1 dari 4 konsultasi ke pelayanan primer adalah
karena kelainan muskuloskeletal, dan 60% kecacatan pada kalangan usia lanjut adalah
karena masalah muskuloskeletal.
Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit muskuloskeletal merupakan
salah satu dari sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Keluhan yang paling sering dijumpai adalah rasa nyeri yang pada tahap lanjut dapat
mengganggu produktifitas penderitanya, terutama penyakit Reumatoid Artritis. Penyakit
kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas penderitanya.
Masalah ini menimbulkan double burden (beban ganda) bagi dunia kesehatan. Menurut
WHO, diperkirakan banyak negara mengalami kerugian hingga miliaran dollar akibat
penyakit muskuloskeletal.
Modul sistem muskuloskeletal ini merupakan bagian dari Blok Dermatology &
Muskuloskeletal System, dengan total beban kredit sebesar 6.5 SKS. Blok ini akan
dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu yang merupakan lanjutan dari Modul dermatologi
dan sistem integumentari sehingga keseluruhan blok Dermatology & Musculoskeletal
System akan diselesaikan dalam 6 minggu.
Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai
prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem muskuloskeletal yang sering
dijumpai di layanan primer.

Referensi:
Survei Kesehatan Nasional tahun 2001

II.

PRASYARAT MAHASISWA
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009

13

Blok muskuloskeletal ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences)
dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah
melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan
generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.

III.

TUJUAN
TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan
mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya
mengelola pasien dengan masalah muskuloskeletal dengan mengintegrasikan
penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik
antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah
muskuloskeletal.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan muskuloskeletal dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu
klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan
hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah
muskuloskeletal dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis
maupun tata laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah muskuloskeletal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi,
tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan
status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang
berkaitan dengan gangguan muskuloskeletal.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah muskuloskeletal.

TUJUAN MAHASISWA
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009

14

Sasaran pembelajaran terminal


Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit muskuloskeletal, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Modul
muskuloskeletal mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah
pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan
menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu
memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.

Sasaran pembelajaran penunjang


Setelah menyelesaikan Modul muskuloskeletal, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem muskuloskeletal,
mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan
sistem muskuloskeletal.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik
dalam sistem muskuloskeletal.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit muskuloskeletal.
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
muskuloskeletal (farmakodinamik dan farmakokinetik)
f. h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem
muskuloskeletal .
g. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem muskuloskeletal beserta alasan
yang mendasarinya.
h. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem muskuloskeletal melalui
sistem teknologi informasi (IT system).
i. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem muskuloskeletal.
j. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem muskuloskeletal serta rencana
penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal,
mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem muskuloskeletal dengan
menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal.
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis
kelainan sistem muskuloskeletal.
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem
muskuloskeletal.
e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit muskuloskeletal secara
komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam suatu komunitas,
mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam
masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit muskuloskeletal dan dapat
menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal yang
didapat.
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

15

Kurikulum FK USU 2009

c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi


kelainan/penyakit muskuloskeletal.

IV.

LINGKUP BAHASAN

OUTLINE PERKULIAHAN
Pokok Bahasan
Pendahuluan

Anatomi alat
gerak

Sub Pokok
Bahasan
Pemutaran film
sistem
muskuloskeletal

Departemen

Kode

Waktu

MEU & TIM


BLOK

MS-F1

50

Lingkup Bahasan: Struktur Organ Muskuloskeletal


Anatomi Umum
Anatomi
MS-K1
Osteologi
MS-K2
Arthrologi
Myologi

Histologi
muskuloskeletal

Anatomi
ektremitas
superior
Tulang-tulang
pada
ektremitas
superior
Articulatio
Otot-otot
Regio Axilla
Innervasi
Vaskularisasi
Anatomi
ektremitas
Inferior
Batas regio
femoris
Tulang-tulang
pada
ektremitas
inferior
Articulatio
Otot-otot
Innervasi
Vaskularisasi
Histologi tulang
dan tulang rawan

2*50

Histologi

MS-K3

50

Histologi
Jaringan otot

Histologi

MS-K4

50

Biokimia
Jaringan

Mineralisasi
tulang

Biokimia

MS-K5

50

Nutrisi dan
kesehatan tulang

Matriks
ekstraseluler :
Protein
struktural, protein
khusus,
proteoglikan
Nutrition and
bone

Gizi

MS-K6

50

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

16

Kurikulum FK USU 2009


Pokok Bahasan

Otot dan gaya

Fungsi dan sifat


otot

Sub Pokok
Bahasan
Bone mass &
bone density
Bagaimana
gaya mempengaruhi tubuh
Gaya otot dan
sendi, gaya
gesekan
Gaya
momentum

Kode

Waktu

Fisika
Kedokteran

MS-K7

50

Fisiologi

MS-K8
MS-K9

2*50

Bedah

MS-K10

50

Mekanisme
sensasi somatik
Mekanisme Nyeri

Fisiologi

MS-K11

50

Farmakologi
nyeri dermatomuskuloskeletal

Farmakologi

MS-K12

50

Infeksi tulang

Bedah

MS-K13

50

Bedah

MS-K14

50

Sifat otot-otot

Departemen

Kontraksi Otot

Kerja sistem
muskulo skeletal
Sensasi somatik

Infeksi

Pengaturan
kontraksi otot
Mekanisme
gerak sistem
muskulo skeletal

Infeksi pada
sendi
Trauma

Bedah
Trauma pada
sendi

Neoplasma
sistem skeletal
Kelainan
kongenital

Neoplasma

Scoliosis

Kelainan
scoliosis dan
penanganan

Penyakit Dalam
1. Prof.O.K.
Moehad Syah,
SpPD (K-R)
2. dr. Blondina
Marpaung,
SpPD
Peny. Dalam
1. Prof. O.K.
Moehad Syah,
SpPD (K-R)
2. dr. Blondina
Marpaung,
SpPD

Kelainan
kongenital
secara umum
dan penanganan

MS-K15
MS-K16
MS-K17
MS-K19

4*50

MS-K19

50

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

17

Kurikulum FK USU 2009


Pokok Bahasan
Kelainan lain
pada sistem
syaraf dan otot

Pemeriksaan
dasar ortopedi

Pencitraan
sistem muskuloskeletal
Histopatologi
infeksi dan
kelainan
kongenital

Sub Pokok
Bahasan
Infeksi jaringan
lunak

Kode

Waktu

Bedah

MS-K20

50

Trauma, infeksi,
kelainan
kongenital

Neurologi

MS-K21

50

Anamnesis

Bedah

MS-K22

50

Radiologi

MS-K23
MS-K24

2*50

Patologi Anatomi

MS-25
MS-26

2*50

Pemeriksaan
fisik
Konsep
pengukuran
Gambaran
radiologi kelainan
sistem muskuloskeletal
Patogenesis
infeksi akut dan
kronis pada
tulang

Departemen

Patogenesis
pyogenic
osteomyelitis
Patogenesis
akibat kelainan
sistem tulang
dan gangguan
proses
metabolisme
pada tulang
Histopatologi
pada neoplasma
tulang

Neoplasma jinak
pada tulang

Biopsi Tumor
Tulang

Peranan biopsi
tulang dan
pewarnaan
immunohistokimia

Traumatologi
forensik

Trauma tumpul
dan tajam, luka
tembak, luka
listrik, luka
bakar
Bone
metabolism &
drugs used in
bone disorders

Forensik

MS-27

50

Farmakologi:

MS-28

50

Osteopenia &
osteoporosis
Osteoarthritis
Rheumatoid
arthritis

Gizi

MS-29

50

Pharmacology
skeletal
Medical
Nutritional
therapy

Neoplasma
Ganas Pada
Tulang

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

18

Kurikulum FK USU 2009


Pokok Bahasan

Sub Pokok
Bahasan
Gout

Departemen

Kode

Waktu

OUTLINE PROBLEM BASE LEARNING (PBL)


Pertemuan Tutorial
(Diskusi Kelompok)
Pemicu 1
Pleno Pemicu 1
Pemicu 2

Tujuan
Menjaring kemampuan mahasiswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran struktur dan
fisiologi sistem muskuloskeletal
Menjaring kemampuan mahasiswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran kelainan pada
sistem musculoskeletal

Pleno Pemicu 2

Kode Tahapan

Waktu

MS-Pc.1-T1
MS-Pc.1-T2

3 x 50 menit
3 x 50 menit

MS-Pc.1-Pleno
MS-Pc.2-T1
MS-Pc.2-T2

3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit

MS-Pc.2-Pleno

3 x 50 menit

OUTLINE PRAKTIKUM
Uraian Praktikum
Osteologi dan Ekstremitas Superior
Histologi jaringan kulit dan otot
Rangsangan-rangsangan yang bermanfaat
Penentuan kadar kreatinin
Ekstremitas Inferior
Akibat rangsangan yang berturut-turut dan
Kelelahan
Histologi jaringan tulang
Efek obat anestesi lokal dalam menghilangkan
rasa nyeri sistem muskuloskeletal
Dermatomuskuloskeletal

Kode Tahapan

Jam

Laboratorium

DMS-Pr2
DMS-Pr3
DMS-Pr4
DMS-Pr5
DMS-Pr6
DMS-Pr7

3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit

Anatomi
Histologi
Fisiologi
Biokimia
Anatomi
Fisiologi

DMS-Pr8
DMS-Pr9

3 x 50 menit
3 x 50 menit

Histologi
Farmakologi

DMS-Pr10

3 x 50 menit

Patologi Anatomi

OUTLINE SKILLS LAB


Uraian Kegiatan Skills Lab
Tindakan aseptik dan pengenalan alat bedah minor
Bandaging
Splinting

V.

Kode
Tahapan

Jam

Ruangan

DMS-SL4
DMS-SL5
DMS-SL6

3 x 50 menit
3 x 50 menit
3 x 50 menit

Ruang skills Lab


Ruang skills Lab
Ruang skills Lab

LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG

COMMUNITY RESEARCH PROGRAM


Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

19

Kurikulum FK USU 2009


Pokok
Bahasan

Pengantar
EBM

Materi

Pengantar
EBM
Asking
Answerable
Klinis
Searching
Literature

Kode
Tahapan
CRP4-K1
CRP4-K2

Waktu
2*50

50

CRP4-K3

COMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM


Pokok
Bahasan

Subpokok Bahasan

Departemen

Posyandu
Lansia

Faktor
penyebab/risiko
kelainan/penyakit
sistem
musculoskeletal di
masyarakat
Pencegahan primer
dan sekunder
Kegiatan posyandu
lansia

IKK

Pemberantas
an penyakit
kusta dan
pencegahan
penyakit kulit
lainnya

Program
Puskesmas dalam
pemberantasan
penyakit kusta
Pencegahan primer
dan sekunder dan
rencana rehabilitasi
kelainan penyakit
kulit

IKK

Kode
Tahapan
CHOP3-K1
CHOP3-K2

CHOP3-K3
CHOP3-K4

Waktu
2*50

2*50

VI. REFERENSI
REFERENSI DERMATOLOGY & MUSCULOSKELETAL SYSTEM
Departemen
Fisiologi

Biokimia

Anatomi

Judul Buku

Penulis

Review of Medical
Physiology
Textbook of Medical
Physiology
Human Physiology; From
Cells to Systems

Ganong WF

Textbook of Biochemistry
with Clinical Correlations
Harpers Biochemistry

Devlin MT

Hand atlas of Human


Anatomy
Grays Anatomi

Penerbit
Mc Graw Hill

Murray RK, Granner


DK, Mayes PA
Spatelhotz
Grays

th

2001/ 21 ed.
th

Guyton AC
Sherwood L

Tahun/Edisi

2004/9 ed.
th

International Student
Edition, ThomsonBrooks/Cole
Willey Liss

2002/3 ed.

Lange Medical
Books, Mc Graw-Hill
J.B. Lippincott
Company

2003/26 ed.

th

2002/5 ed.
th

Seventh Ed
th

8 Edition
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

20

Kurikulum FK USU 2009


Departemen
Histologi

Parasitologi

Mikrobiologi

Ilmu
Penyakit
Kulit dan
Kelamin
Gizi

Farmakologi
& Terapeutik

Patologi
Anatomi
Patologi
Klinik

Judul Buku

Penulis

Penerbit

Tahun/Edisi

Lange Medical
Books, Mc Graw-Hill
WB Saunders
Company,
Philadelphia,
Pennsylvania.
Chapman & Hall,
New York
Churchill Livingstone

2003/10 ed.

Basic Histology Text &


Atlas
Color Textbook of
Histologi

LC Junquira, J
Carneiro
Gartner LP, Hiatt JL

Bloom & Fawcett a


Textbook of Histology
Wheaters Functional
Histology a Text & Colour
Atlas
Foundation of
Parasitology
Hunters Tropical
Medicine & emerging
infectious disease
Medical Microbiology &
Immunology, Examination
& Board Review
Fungal Infection
Diagnosis & Management
Andrews Disease of the
Skin
Penyakit Kulit Dan
Kelamin
Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin
Modern Nutrition in
Health and Disease
Krauses Food
Nutrition

Don Wayne Fawcett,


Ronald P Jensh
B. Young, JW Heath

Shills ME, Olson JA,


Moshe S, Cathar R
Mahan LK
Escott-Stump S

WB Saunders
Company

Human Nutrition and


dietetics
Basic & Clinical
Pharmacology
Principle of
Pharmacology : The
Pathophysiologic Basis of
Drug Therapy
Katzung & Trevors
Pharmacology :
Examination & Board
Review
Basic Pathology
Pathology

Garrow JS, James


W/PT
Bertram G. Katzung

Lange-Mc Graw Hill

Textbook of
Endocrinology
Pathophysiology

William

th

2001/2

nd

ed.

th

1997/12 ed.
2000
th

Gerald Schmidt &


Larry S
Strickland

7 Ed
th

8 ed.
th

Levinson W, Jawetz
E

Mc Graw-Hill

2003/7 ed

Richardson MD,
Warnock DW
Odom RB, James
WD, Gerbes TG
Harahap M

Blackwel Scientific
Publication, Oxford
WB Saunders Co

1993

FKUI, Jakarta

2000, edisi 2

Djuanda A,

FKUI, Jakarta

2003, edisi 3

th

9 Ed.

th

9 ed
305-347
th
2000/10 ed.
67-100, 131,
141
th
10 ed
731-746
2004

Golan David .E, et al

Lippincott Williams &


Wilkins

2005

Trevor A.J
Katzung B.G
Masters S.B

Lange-Mc Graw Hill

2002/6 ed.

Robbin, Kumar
Rubin & Farber

WB Sanders
Lippincott Williams &
Wilkins
Larsen

2004
rd
3 ed. 1999

Kathryn L.McCane,
Sue E.Huether

th

th

2005/10 ed
th

2006/5 ed

VII. METODE PEMBELAJARAN


Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

Kurikulum FK USU 2009

21

KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi
yang berhubungan dengan dermatologi dan sistem integumentari, sehingga akan
memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak
bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada
mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.

PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)


Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi
untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar
dari setiap departemen terkait dengan blok dermatologi dan sistem integumentari
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan
narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa
mengenai konsep materi yang telah diberikan sebelumnya, mampu mengintegrasikannya
dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam pemicu, sehingga akan mengasah
keterampilan berfikir kritis (critical thinking) mahasiswa, dan mengkomunikasikannya
secara efektif dalam diskusi maupun presentasi. Tutorial pada blok ini terdiri atas:

BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah
pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial
akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam
menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia,
Farmakologi, Patologi Anatomi, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10
(sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per-kelompok, yang akan dibimbing
oleh dua orang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil praktikum.
Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiwa dalam
bekerjasama dengan anggota kelompok, baik dalam mengerjakan maupun dalam
membahas hasil praktikum.
Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiwa:
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

22

Kurikulum FK USU 2009

1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan
belajar mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil praktikum
dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.
SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa
dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai
kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.

VIII. SARANA & PRASARANA


RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A1 dan B1) dan Ruang
Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A2 dan B2).
RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Kelompok Diskusi
A1 & B1
A2 & B2
A3 & B3
A4 & B4
A5 & B5
A6 & B6
A7 & B7
A8 & B8
A9 & B9
A10 & B10
A11 & B11
A12 & B12
A13 & B13
A14 & B14
A15 & B15

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi Anatomi 1
Ruang Diskusi Anatomi 2
Ruang Diskusi Anatomi 3
Ruang Diskusi Kimia 1
Ruang Diskusi Kimia 2
Ruang Diskusi Kimia 3
Ruang Diskusi Kimia 4
Ruang Diskusi Fisika 1
Ruang Diskusi Fisika 2
Ruang Diskusi Fisika 3
Ruang Diskusi Fisika 4
Ruang Diskusi Fisika 5
Ruang Diskusi Fisika 6
Ruang Diskusi Fisika 7
Ruang Diskusi Fisika 8

Pleno Pakar dilasanakan di Ruang Seminar.


RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia,
Farmakologi, Patologi Anatomi,
SKILLS LAB.

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

23

Kurikulum FK USU 2009

Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai dengan kelompok
praktikum selama ini.

IX. EVALUASI
A. KEBERHASILAN MAHASISWA
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm).
Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir semester.
EVALUASI MATA KULIAH

Syarat mengikuti ujian :


Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester
berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Bentuk evaluasi
Bobot Ujian Akhir Blok
Bobot Ujian Akhir Semester

: Multi Disciplinary Examination (MDE)


: 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi
: 15% dari keseluruhan penilaian evaluasi

EVALUASI TUTORIAL

Syarat mengikuti ujian :


Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan yang
terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Evaluasi
Proses
tutorial

Materi
tutorial
Materi
tutorial

Bentuk Evaluasi
Lembar ceklis oleh Tutor di
setiap pertemuan tutorial, terdiri
dari:
Knowledge mahasiswa
pada saat tutorial
berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
8%
Skill mahasiswa pada saat
tutorial berlangsung: 10%
PAQ (Problem Analyse
Questions)
Makalah individual

Bobot
Pelaksanaan
penilaian
30%
Di setiap tutorial

20%
10%

Pada ujian akhir


blok
Pada akhir blok

EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila
tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku.
- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai
dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya
Bentuk evaluasi:
- Quiz / responsi (bila ada)
- Proses pelaksanaan praktikum
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

24

Kurikulum FK USU 2009

Laporan/ jurnal
Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah

SISTEM PENILAIAN:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;
2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester
Evaluasi Skills Lab:
Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa wajib
lulus semua station.
Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E).
Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti:
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan
mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan
setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan
fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok
tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk
alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang
ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti
pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya
dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti
ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.
C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL
Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi.

X.

DAFTAR NARASUMBER
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

25

Kurikulum FK USU 2009


No.

Departemen

1.

Anatomi

2.

Histologi

3.

Fisiologi

4.

Biokimia

5.

Gizi

6.

Radiologi

7.

Farmakologi

8.

Mikrobiologi

9.

Parasitologi

10.

Penyakit Kulit & Kelamin

11.

Bedah

Narasumber
dr. Sufitni, M.Kes.
dr. Lita Feriyawati
dr. Alya A. Fitrie M. Kes
dr. Zukesti Effendi
dr. Esther R. D. Sitorus
dr. Lokot Donna Lubis
dr. Radita N. A Ginting
Prof. Em. Dr. Yasmeini Yazier
dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed.
Dr. dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D
dr. Hidayat
dr. Mutiara Indah Sari
dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, SpGK
dr. Zaimah Z. Tala, MS. SpGK
dr. Hondo Supeno, SpR
dr. Rudolf Pakpahan, SpR
Prof. Dr. Aznan Lelo
dr. Datten Bangun, MSc.Sp.FK
dr. Zulkarnain Rangkuti
dr. Tri Widyawati
Prof.Dr.dr. Rozaimah Zein-Hamid, MS, Sp.FK
dr. Sofyan Lubis DMM
dr. Nurdin Siregar, SpMK
Dra. Sitti Zuleiha
dr. Dian Dwi Wahyuni
dr. Makmur Husaini MPH, Sp.ParK
dr. Dewi Maysithah DAP&E, MPH
Prof. dr. Irma D. Roesyanto Mahadi SpKK
dr. Archianda SpKK
dr. Chairiyah Tanjung SpKK
dr. Syahril Lubis SpKK
dr. Lukmanul Hakim SpKK
dr. Oratna Ginting SpKK
dr. Daratia I Kadri SpKK
dr. Yuwono S SpKK
dr. Salia Lakswinar SpKK
dr. Kristo A. Nababan SpKK
dr. Rointan Simanungkalit SpKK
dr. Imam Budi Putra SpKK
dr. Nelva K Yusuf SpKK
dr. Sri Wahyuni SpKK
dr. Meidina Wardani SpKK
dr. Ramona Lubis SpKK
dr. Emir Taris Pasaribu, SpBOnk
Prof. dr. Nazar Moesbar, SpOT

12.

Ilmu Penyakit Dalam

13.

Penyakit Saraf

14.

Kedokteran Kehakiman

15.

Patologi Anatomi

dr. Ronald Sitohang, SpB


dr. Nino Nasution, SpOT
Prof. O.K. Moehad Syah, SpPD (K-R)
dr. Blondina Marpaung, SpPD
dr. Rusli Dhanu, SpS
dr. Cut Aria Arina, SpS
dr. Guntur Bumi Nasution, SpF
dr. Rita Mawarni, SpF
dr. Soekimin, SpPA
Buku Panduan Mahasiswa
Dermatology & Musculoskeletal System

26

Kurikulum FK USU 2009


No.

16.

Departemen

Kedokteran Komunitas

Narasumber
dr. T. Intan Kemala
dr. T. Ibnu Alferali, SpPA
dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM
dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes
dr. Juliandi Harahap, MA
dr. Ismiralda S
dr. Rina Amelia
dr. Yuki Yunanda
Sri Lestari, SP

Buku Panduan Mahasiswa


Dermatology & Musculoskeletal System

Anda mungkin juga menyukai