Anda di halaman 1dari 3

4

B.
Laporan Keuangan LPD
Kebijakan akuntansi LPD adalah prinsip-prinsip dasar dalam pelaporan keuangan
yang disusun berdasarkan ksepakatan bersama sesuai dengan aturan dan standar
yang berlaku. Beberapacontoh yang menyangkut kebijakan akuntansi LPD,
diantaranya:
1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan
menggunakan harga perolehan.
2. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pencatatan pendapatan dan beban menganut
metode akrual basis yaitu diakui pada saat terjadinya transaksi dan bukan pada
saat realisasi pembayaran.
Tidak dibenarkan mengantisipasi pendapatan, akan tetapi biaya-biaya yang telah
direalisasi sebelum tanggal neraca walaupun belum dapat diketahui secara pasti,
jumlahnya, harus dilaporkan dengan cara estimasi yang wajar.
Namun demikian pelaksanaan prinsip diatas harus tetap memperhatikan asas
proper matching cost against revenue yaitu biaya dan pendapatan dihadapkan
secara tepat dalam periode yang sama agar tidak menjadi pergeseran biaya atau
pendapatan ke periode yang lain.
3. Piutang Usaha Piutang usaha berupa kredit yang diberikan dicatat sebesar nilai
perolehan dikurangi dengan cadangan atas kemungkinan piutang yang tidak dapat
ditagih.
4. Beban Ditangguhkan (Biaya Praoperasi) Semua beban yang dikeluarkan sebelum
beroperasi komersial ditangguhkan pembebanannya dan diamortisasi selama
tahun dengan tarif amortisasi 25% setiap tahun dari nilai saat transaksi.
5. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan di neraca berdasarkan harga peorlehan
dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aktiva tetap tidak termasuk tanah
disusutkan dengan metode garis lurus. Biaya pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan pada laba-rugi pada saat terjadinya. Jika aktiva tetap sudah tidak dapat
digunakan lagi, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya akan dihapus
dalam pembukuan. Laba atau rugi atas pengalihan aktiva tetap diakui pada periode
berjalan.

6. Akuntansi Utang Usaha Utang usaha berupa simpanan dan deposito nasabah
dinyatakan secara lengkap sehingga menggambarkan seluruh kewajiban LPD pada
akhir periode.
Untuk mengetahui batas waktu pembayaran, simpanan dan deposito dilakukan
pengelompokkan sesuai dengan jatuh temponya. Laporan Keuangan LPD
Disampaikan Kepada
:
Bendesa Adat
Gubernur Provinsi Bali
Bupati Kabupaten
Camat
Lurah
Badan Pengawas LPD
Kelian Banjar
Krama Desa (Melalui paruman Banjar) Dalam rangka menuju tata kelola organisasi
yang baik, LPD perlu memformalkan
bahwa budaya perusahaan dalam bentuk Catur Dharma LPD yang terdiri dari:
1)Menjadi milik yang bermanfaat bagi krama dan desa pakraman.
2) Memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah.
3) Saling menghargai dan membina rasa kekeluargaan.
4) Berusaha mencapai yang terbaik dengan menyediakan ruang dan waktu untuk
perbaikan berkelanjutan.
Sampai saat ini LPD belum sepenuhnya menerapkan dasar pengakuan akrual
dalam laporan keuangannya. Dasar pengakuan yang digunakan kebanyakan
menggunakan cash basis yang dimodifikasi. Dengan diberlakukan IFRS, ke depan
kemungkinan laporan keuangan LPD akan menunjukkan ke arah fair value.
https://www.scribd.com/doc/241652676/Materi-1-Konsep-Dasar-Akuntansi-Keuangan
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CCwQFjAC&url=http%3A%2F
%2Fsimkum.baliprov.go.id%2Fuploads%2FPER

(1)
LPD harus menyampaikan laporan kepada Desa Pakraman melalui Pengawas
Internal dan kepada Gubernur, Bupati/Walikota serta MUDP melalui LPLPD.

(2)

Jenis pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup:

a.

Laporan bulanan, terdiri dari :

1.

Laporan kegiatan dan perkembangan pinjaman;

2.

Neraca percobaan;

3.

Laporan neraca; dan

4.

Laporan rugi / laba.

b.

Laporan tiga bulanan, mencakup:

1.

Laporan penilaian kesehatan LPD, dan

2.

Laporan penilaian peringkat risiko LPD.

c.

Laporan tahunan , mencakup:

1.

Laporan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan Belanja LPD;

2.

Laporan Pertanggung Jawaban Akhir Tahun; dan

3.

Laporan hasil Pertanggung Jawaban audit Pengawas Internal.

Anda mungkin juga menyukai