PENDAHULUAN
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dan masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus. Insiden
abortus inkomplit belum diketahui secara pasti, namun demikian disebutkan sekitar
60% dari wanita hamil dirawat dirumah sakit dengan perdarahan akibat mengalami
abortus inkomplit. Lebih dari 80% abortus terjadi dalam 12 minggu pertama
kehamilan dan angka tersebut kemudian menurun secara cepat pada umur kehamilan
selanjutnya.
Mekanisme pasti yang bertanggungjawab atas peristiwa abortus tidak selalu
tampak jelas. Abortus sering disebabkan oleh abnormalitas pada ovum atau zigot, oleh
penyakit sistemik pada ibu ataupun pada ayah, dan umur ibu saat hamil juga
merupakan salah satu faktor resiko. Proses abortus inkomplit dapat berlangsung
secara spontan maupun sebagai komplikasi dari abortus provokatus kriminalis
ataupun medisinalis. Gejala umum yang merupakan keluhan utama berupa perdarahan
pervaginam derajat sedang sampai berat disertai dengan kram pada perut bagian
bawah, bahkan sampai ke punggung. Janin kemungkinan sudah keluar bersama-sama
plasenta pada abortus yang terjadi sebelum minggu ke-10, tetapi sesudah usia
kehamilan 10 minggu, pengeluaran janin dan plasenta akan terpisah. Sedangkan pada
abortus dalam usia kehamilan yang lebih lanjut, sering pendarahan berlangsung amat
banyak dan kadang-kadang masif sehingga terjadi hipovolemik berat.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis melalui anamnesis dan
hasil pemeriksaan fisik, dan juga dengan pemeriksaan penunjang. Beberapa diagnosis
banding abortus inkomplit adalah abortus iminens, kehamilan ektopik tuba dan
abortus mola. Penatalaksanaan abortus spontan dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik pembedahan, seperti kuretase atau aspirasi vakum, dan dengan penggunaan
medikamentosa.
BAB 2
LAPORAN KASUS
1.1.
Identitas pasien
Nama
: PS
Umur
: 18 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku
: Bali
Bangsa
: Indonesia
Agama
: Hindu
Pendidikan
: Tamat SLTA
Status perkawinan
: Belum menikah
Pekerjaan
: Waitress
Alamat
: Pesanggaran
Tanggal Kunjungan
: 9 Oktober 2013
1.2.
Keluhan Utama
Keluar darah dari vagina
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari vagina sejak 2 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pasien sedang berjalan kemudian merasakan nyeri pada perut
dan kemudian pasien sadar ada keluar darah dari vaginanya.
Darah yang keluar cukup banyak dan pasien merasakan darah keluar seperti
gumpalan. Perdarahan tidak berhenti kemudian pasien langsung dibawa ke rumah
sakit. Keluhan lain seperti mual, muntah dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu
disangkal oleh pasien.
Pasien mengatakan 2 minggu sebelum ke UGD kebidanan RSUP Sanglah
( tanggal brp?) pasien pernah terjatuh di tangga kosnya. Saat terjatuh dikatakan tidak
ada keluar darah dari vaginanya. Kemudian beberapa hari setelah terjatuh pasien
melakukan hubungan suami istri dan dikatakan keluar darah dari vaginanya.
Pasien kemudian memeriksakan ke bidan dekat rumahnya dan dilakukan
pemeriksaan USG namun bidan mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan
kehamilannya.
Riwayat Obstetri
Pasien mengalami menstruasi pertama kali saat berumur 12 tahun. Pasien
mengatakan siklus menstruasinya tidak teratur setiap bulannya. Biasanya saat
menstruasi pasien mengatakan lama nya kurang lebih 3-4 hari. Keluhan pada saat
menstruasi disangkal oleh pasien.
Hari Pertama Haid Terakhir Pasien (HPHT), tanggal 16 November 2013. Pasien
mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan pertama. Pasien melakukan Ante
Natal Care di bidan praktek swasta sebanyak satu kali. Namun setelah kejadian
terjatuh di tangga pasien melakukan pemeriksaan ke bidan 3 kali dan USG sebanyak
satu kali.
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah satu kali pada tanggal 11 Desember 2013.
Riwayat Kehamilan
Pasien mengatakan belum pernah hamil sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menyangkal pernah memiliki keluhan yang sama sebelumnya maupun
adanya penyakit sistemik lain seperti penyakit jantung, asma, diabetes dan lain-lain.
Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan ibunya pernah mengalami riwayat serupa seperti pasien
yaitu keluar darah dari vagina dan dikatakan oleh dokter mengalami keguguran
sebanyak tiga kali. Penyakit lainnya seperti diabetes, penyakit jantung, darah tinggi
dan asma di keluarga disangkal oleh pasien.
Riwayat sosial
Pasien merupakan seorang guru mengaji di sebuah mesjid dekat rumahnya.
Pasien mengajar setiap hari dari pukul 16.00 sampai dengan 17.00. Namun setelah
mengetahui bahwa dirinya hamil pasien berhenti bekerja dan hanya menjadi ibu
rumah tangga.
Pasien tinggal di sebuah kos-kosan lantai dua bersama suaminya. Tangga
menuju kosnya cukup curam dan jarak antar tangga cukup tinggi.
Pasien mengatakan bahwa dirinya sempat merasa stres saat hamil karena
bidan tempat pasien melakukan ANC mengatakan pinggul pasien sempit dan
kemungkinan tidak bisa melahirkan normal pervaginam.
Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
1.3.
Status Present
Keadaan umum
: Sedang
GCS
: E4V5M6
Tekanan darah
: 110/87 mmHg
Nadi
: 84 x/mnt
Respirasi
: 18 x/mnt
Suhu aksila
: 36,5 C
Berat badan
: 46 kg
Tinggi badan
: 156 cm
BMI
: 18,90 kg/m2
Status General
Mata
Leher
THT
: kesan tenang
Thorax:
Cor
Pulmo
Abdomen
: Massa (-), nyeri tekan (-), BU (+) N, distensi (-), timfani (+), H/L :
ttb, tfu: 1 jari di atas simfisis pubis
R.Inguinal
Ekstremitas
Status Ginekologi
Vagina
: Fluxus (+), flour (-), P(+), livide (+), tampak jaringan di depan OUE
VT
: Fluxus (-), flour (-),P(+) tampak jaringan, slinger pain (-) CUAF b/c
~ 8-10 minggu, APCD : tidak ada kelainan
1.4.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
Darah lengkap (01 Oktober 2013)
Paramet
Hasil
Nilai
Interpret
er
WBC
Normal
4,10 -
asi
9,43
11,00
Neu
6,35
103/uL
2,57,50
Lymph
1,305
103/uL
1,00
4,00
Mono
0,70
103/uL
0,10 1,20
Eos
0,00
103/uL
0,00 0,50
Baso
0,02
103/uL
0,0
0,10
RBC
3,698
103/uL
4,50
Rendah
5,20
Hgb
10,87
106/uL
13,5
17,5
Rendah
g/dl
Hct
MCV
MCH
MCHC
32,53
36,0 -
87,97
46,0 %
80,0 -
29,4
100 fL
26,0 -
33,41
34,0 pg
31,0 36,0
RDW
11,8
g/dl
11,6
Plt
253,40
14,8 %
150
440
MPV
10,8
103/uL
6,80
-10,00
fl
1.5.
Diagnosis
Abortus inkomplit
1.6.
Penatalaksanaan
Kuretase tanpa GA
Amoxicillin 3 X 500 mg
Methylergometrin 3 X 1 tab
1.1.
Daftar Permasalahan
Rendah
hari. Ventilasi udara juga cukup memadai. Kamar mandi di rumah penderita
berada di dalam kamar dan cukup bersih dengan menggunakan toilet duduk.
Saluran air yang digunakan oleh penderita berasal dari PAM.
Orang tua/keluarga : Orang tua dan keluarga suami pasien tinggal di tidak
jauh dari kos pasien yaitu di daerah Tuban.
2. Kebutuhan Bio-Psikososial
Lingkungan biologis
Gizi : Gizi pasien tergolong cukup. Pasien dapat makan 3-4 kali sehari.
Namun, pemenuhan protein pasien tergolong belum cukup terlihat dari menu
makanan pasien yang jarang makan daging.
Faktor psikososial
Selama hamil pasien hanya beraktivitas sebagai ibu rumah tangga yang seharihari hanya melakukan bersih-bersih dan mencuci baju. Pasien saat ini berobat di
RS sanglah dengan menggunakan JKBM.
Berkat nasehat dan dukungan dari suami, kerabat dan keluarga, pasien mau
mengikuti program pengobatan yang dianjurkan. Pasien juga mengatakan tidak
pernah merasa pesimis maupun rendah diri akibat penyakitnya meskipun untuk
saat ini pasien masih merasa sedih.
1.3. Saran
Memberikan penjelasan bahwa pasien dianjurkan untuk tidak hamil dulu minimal
selama 6 bulan agar tidak terjadi komplikasi pasca kuretase.
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan teman setempat tinggal pasien bahwa
saat ini pasien sangat membutuhkan dukungan dan motivasi dari mereka.
Memberikan informasi kepada pasien agar tidak berkecil hati terhadap penyakitnya
sebab kemungkian pasien bisa hamil normal lagi cukup besar.