IDENTIFIKASI KOROSI
Kelompok V-A
Vindi Arifka
Shinta Hilmy Izzati
Zandhika Alfi Pratama
Putri Dewi Fatwa
Tanggal Percobaan
8 Nopember 2014
Tanggal Selesai
20 Nopember 2014
Asisten Laboratorium
Intan
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Danawati HP, M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Korosi adalah degradasi (kerusakan atau penurunan
kulaitas dari suatu logam yang di sebabkan oleh interaksi
dengan lingkungan, terjadi akibat reaksi kimia atau
elektrokimia. Lingkungan yang di maksud adalah larutan
dalam air, logam, garam gas atau uap. Sehingga penyebab
atau defenisi korosi tergantung kepada proses dan jenis
lingkungan dimana terjadinya. Atau pembedaan korosi
dapat juga dari bentuk produk korosi yang terjadi, seperti
korosi pada struktur mikro dari logam. Korosi pada logam
terjadi akibat reaksi elektrokimia, sedangkan korosi pada
non logam di sebabkan karena degradasi atau pelapukan.
Contoh pada non logam adalah kayu terjadi pelapukan,
plastik atau polimer terjadinya degradasi ikatan kimia dan
menjadikan getas. Salah satu faktor penyebab korosi
adalah pH dimana pH dapat mempercepat laju korosi bila
pH tinggi.
Banyak sekali jenis-jenis korosi yang bisa diketahui
dalam alat-alat industri, karena rata-rata menggunakan alat
yang bahannya berasal dari besi. Penyebab korosi yang
timbul dalam alat tersebut juga beragam. Sehingga jenis
korosinya berbeda. Korosi yang terjadi pada alat industri
yaitu Furnace Box PT Kalimantan Steel adalah korosi
uniform atau lebih dikenal dengan korosi seragam.
I- 1
Bab I Pendahuluan
I-2
Bab I Pendahuluan
I-3
Bab I Pendahuluan
I-4
Bab I Pendahuluan
I-5
Bab I Pendahuluan
I-6
Bab I Pendahuluan
1.
2.
3.
5.
I-7
Bab I Pendahuluan
I-8
Bab I Pendahuluan
I-9
Bab I Pendahuluan
I - 10
Bab I Pendahuluan
4. Menurunkan fibrasi.
I.3.3 Faktor Penyebab Terjadinya Korosi
Faktor penyebab terjadinya korosi dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu sifat dari material, faktor lingkungan
dan adanya reaksi
1. Sifat material
a. Pengaruh susunan kimia material
Semua logam termasuk baja tahan karat,
alumunium, dan sebagainya cenderung akan akan
mengalami pengkaratan oleh media korosif.
b. Pengaruh struktur kristal
Kurangnya
homogenitas
struktur
dapat
menimbulkan efek-efek galvanis mikro pada material
yang menyebabkan pengkaratan. Perbedaan potensial
akan mneyebabkan terjadinya aliran elektron bila baja
dimasukkan kedalam larutan elektrolit. Pada material
yang mengalami deformasi akan lebih mudah terjadi
korosi, karena butiran dalam material mengalami
perubahan bentuk dan susunanya.
c. Pengaruh beda potensial
Pengaruh beda potensial bila dua logam
mempunyai beda Potensial tidak sama digabungkan
dan dimasukkan dalam larutan elektrolit maka akan
terjadi pengkaratan.
d. Pengaruh bentuk permukaan material
Permukaan logamm yang mempunyai bentuk
sendiri akan menyebabkan terjadinya korosi. Adanya
LABORATORIUM TEKNIK KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS
I - 11
Bab I Pendahuluan
I - 12
Bab I Pendahuluan
I - 13
Bab I Pendahuluan
I - 14
Bab I Pendahuluan
I - 15
Bab I Pendahuluan
I - 16
Bab I Pendahuluan
I - 17
Bab I Pendahuluan
I - 18
Bab I Pendahuluan
I - 19
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
II.1 Pengumpulan Data
Hari/ Tanggal : Sabtu/8 Nopember 2014
Waktu
: 10.00-11.00 WIB
Tempat
: PT Kalimantan Steel
II.2 Analisa Data
Foto
Berat
: 56 lb. (25.4 kg)
Volts
: 220-240
Watts
: 1800
Frekuensi
: 50/60
Temperatur : 2000F (1093C)
Fungsi
Dimana pada bagian ini terjadinya proses
pembakaran batu bara. Gas panas yang dihasilkan
dari proses pembakaran pada furnace ini yang akan
dialirkan ke existing boiler. Untuk menghasilkan
kapasitas uap dan tekanan seperti sebelumnya,
maka pada bagian furnace box ini dibuat water wall
yang berfungsi menyerap panas yang terjadi pada
saat pembakaran. Sehingga meningkatkan luas
pemanasan pada boiler.
II - 2
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil Identifikasi
III - 2
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan identifikasi korosi pada
tangki penyimpan air pada PT Kalimantan Steel adalah :
1. Jenis korosi yang terjadi pada alat furnace box adalah
korosi merata (uniform corrosion).
2. Penyebab terjadinya korosi tersebut adalah jenis korosi
dimana pada korosi tipe ini laju korosi yang terjadi pada
seluruh permukaan logam atau paduan yang terpapar
atau terbuka ke lingkungan berlangsung dengan laju
yang hampir sama. Jenis korosi ini dapat terjadi pada
permukaan material karena dipicu oleh lingkungan yang
sangat korosif juga temperatur serta kontak udara
lembab yang mempercepat laju korosinya. Korosi
merata berlangsung secara lambat dan korosi ini dipicu
oleh korosi yang mula-mula terjadi pada sebagian
permukaan logam sehingga dengan bertambahnya
waktu akan menyebar ke seluruh permukaan logam.
Pengendalian yang dapat dilakukan untuk
meminimalisir atau menghambat korosi pada furnace
box diantaranya pemilihan bahan konstruksi yang
memiliki ketahanan lebih baik dan mengatur
kelembaban uap yang masuk, dengan cara diberi lapis
lindung yang mengandung inhibitor seperti gemuk,
diberi proteksi katodik, untuk jangka pemakaian yang
lebih panjang diberi logam berpaduan tembaga 0,4%.
IV- 1