Anda di halaman 1dari 2

Kanker mulut rahim atau lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan penyebab

kematian perempuan Indonesia tertinggi setelah kanker payudara. Di Indonesia sendiri, setiap
satu jam terdapat satu perempuan meninggal atau mengalami komplikasi virus ini Human
Papilloma Virus (HPV), yaitu virus yang menyebabkan kanker serviks. Tidak hanya itu, virus
HPV juga dapat menyebabkan penyakit lain seperti kanker vulva vagina, kanker anus, kanker
mulut dan tenggorokan, kanker penis, kutil kelamin.
Menanggapi persoalan tersebut sangat disayangkan saat ini upaya pencegahan kanker
serviks masih mengandalkan skrining berupa pap smear maupun tes IVA saja. Padahal stadium
awal kanker serviks seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga apabila menunggu
melakukan skrining maka menyebabkan pasien datang terlambat untuk diperiksa. Sebagai
akibatnya penanganannya pun juga akan terlambat.
Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang amat penting untuk melakukan pemberian
vaksin HPV sebagai upaya awal pencegahan terjadinya kanker serviks. Vaksin HPV dapat
diberikan baik bagi para remaja perempuan maupun perempuan dewasa berusia produktif secara
luas. Namun tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
Vaksin HPV efektif apabila diberikan sebelum seseorang terkena paparan virus
atau sebelum seseorang aktif secara seksual untuk pertama kalinya. Namun, tidak
menutup kemungkinan vaksin HPV juga disuntikkan kepada seseorang yang telah
terinfeksi virus atau yang sudah aktif secara seksual.Hanya saja vaksin HPV tidak akan
bekerja sebaik ketika diberikan kepada seseorang yang belum terpapar virus HPV atau belum
pernah berhubungan seksual. Kabar baiknya adalah, bahwa ternyata pemberian vaksin HPV tidak
hanya memiliki manfaat untuk pencegahan kanker serviks saja. Namun juga memiliki segudang
manfaat untuk pencegahan berbagai masalah organ reproduksi lainnya.
Menurut sebuah penelitian di dalam Journal of the Cancer Institute pada tahun 2010,
Hasil penelitian ini memberikan bukti kuat yang menyatakan bahwa program vaksinasi
HPV yang saat ini sedang dilakukan terhadap para remaja perempuan dan perempuan dewasa
berusia subur, baru akan menunjukkan manfaatnya beberapa tahun setelah imunisasi, ditandai
berkurangnya berbagai keluhan tentang kesehatan genital, dan gangguan-gangguan
reproduksi lain, yang berhubungan dengan mulut rahim, saluran vagina dan vagina.
Sampai saat ini diketahui terdapat 2 jenis vaksin HPV, yaitu Gardasil dan Cervarix.
Gardasil dapat diberikan wanita untuk mencegah kanker mulut rahim, kanker vagina dan vulva
pada wanita, serta penyakit kutil genital pada pria maupun wanita. Sedangkan, Cervarix hanya
bisa diberikan pada wanita untuk mencegah kanker mulut rahim saja.
Vaksinasi HPV bekerja dengan menstimulasi pembentukan antibodi terhadap
virus Human papiloma di dalam tubuh. Sehingga apabila tubuh kita tanpa sengaja terinfeksi oleh
virus tersebut, maka tubuh sudah siap dan memiliki pertahanan gerbang awal yang lebih kuat
untuk melawan sang virus. Dengan demikian, fungsi utama vaksinasi HPV adalah untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Namun perlu diperhatikan pula, bahwa vaksinasi
HPV hanya memberikan perlindungan sebesar 70-80 persen. Sehingga vaksinasi HPV bukan
merupakan pengganti skrining kanker serviks, sebagai upaya awal mendeteksi dan menuntun
pasien untuk melakukan terapi apabila ternyata positif terinfeksi kanker tersebut. Sekalipun
mendapatkan vaksinasi HPV, para wanita tetap harus melakukan skrining melalui tes pap smear
atau IVA, karena vaksinasi hanya bersifat meningkatkan daya tahan tubuh, namun tidak
mengobati.

Anda mungkin juga menyukai