OLEH :
Seltri Septiani
Ressy Dara Amelia
RP. 1210
P. 1371
PRESEPTOR
LAPORAN KASUS
Seorang pasien wanita,usia 42 tahun, dating kebangsal jiwa RSJ HB Saanin Padang
pada tanggal 28 Maret 2014, diantar kakaknya dengan keluhan: marah-marah tanpa sebab,
mengancam anggota keluarga, mengamuk dan memukuli pintu.
IDENTITAS PASIEN
Nama / Panggilan
Jenis Kelamin
: Perempuan
: /
Status Perkawinan
: Janda
Pekerjaan/ Pendidikan
Alamat
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Suku Bangsa
: Chaniago
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum
: Baik
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
Nafas
Suhu
: 36,80C
Bentuk badan
: Astenikus
Tinggibadan
: 146 cm
Beratbadan
: 58 kg
Sistem Respiratorik
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
STATUS NEUROLOGIKUS
I Urat saraf (panca indra) : penciuman, pendengaran dan penglihatan baik
Gejala rangsangan selaput otak
Gejala peningkatan tekanan intrakranial : muntah proyektil tidak ada, sakit kepala
progresif tidak ada.
Mata
Gerakan
Persepsi
: Diplopia (-)
Pupil
: Isokor, bulat
Reaksicahaya
: positif/positif
Reaksi konvergensi
: tidakdilakukan
Reaksi Kornea
: tidakdilakukan
: tidak dilakukan
Pemeriksaan oftalmoskop
IIMotorik
-
Tonus
: Eutonus
Turgor
: Baik
Kekuatan
: 555 555
555 555
Koordinasi
: baik
: ++/++
Refleks Patologis
III
Sensibilitas
IV
VFungsi-fungsi Luhur :
menggambar,
denganbaik
berbahasa
Aktivitas
dan
membaca,
berhitung
menulis,
dapatdilakukan
VI
Kelainan Khusus
Kaku
: tidak ada
Tremor
: tidak ada
Nasal Stiffness
: tidak ada
Occulogirik crisis
: tidak ada
Tortikolis
: tidak ada
Lain-lain
: tidak ada
Jeniskelamin
: Laki-laki
:Wiraswasta
Hubungan
: Kakak kandung
Sebabutamadirawat
Pasien marah-marah tanpa sebab, gelisah, suka merusak alat-alat rumah tangga,
memukuli pintu dan merasa dirinya yang paling benar dan pintar.
II
III
Riwayatperjalananpenyakit
Tahun 2009 (bulan lupa) :
Pasien gelisah, marah-marah, bicara sendiri dan tidak nyambung. Hal ini terjadi
setelah pasien dan tiga orang anaknya ditinggal oleh suaminya beberapi hari di hotel
di daerah medan. Kemudian suami pasien tidak menjemput pasien kembali sehingga
pasien memutuskan untuk pulang saja ke daerah asalnya yaitu di Solok. Sebelumnya
pasien sering mengalami penganiayaan oleh suaminya.
Tahun 2010 (bulan lupa ) :
Pasien marah-marah tanpa sebab, teriak-teriak, bicara kacau, merusak alat-alat
rumah tangga, pasien kembali di bawa ke RSJ HB Saanin dan dirawat beberapa
bulan, pulang dalam keadaan tenang tapi pasien tidak kontrol.
Tahun 2011 (bulan lupa) :
Pasien gelisah, marah-marah tanpa sebab, teriak-teriak, bicara kacau, merusak alatalat rumah tangga, pasien kembali di bawa ke RSJ HB Saanin dan dirawat beberapa
bulan, setelah itu pulang dalam keadaan tenang tapi pasien tidak kontrol.
Tahun 2012 (bulanlupa) :
Pasien gelisah, marah-marah tanpa sebab, teriak-teriak, bicara kacau, merusak alatalat rumah tangga, dan mengancam keluarganya. Pasien kembali di bawa ke RSJ HB
Saanin dan dirawat beberapa bulan, setelah itu pulang dalam keadaan tenang tapi
pasien tidak kontrol dan putus obat.
Tahun 2014 (bulan lupa) :
Pasien gelisah, marah-marah tanpa sebab, teriak-teriak, bicara kacau, merusak alatalat rumah tangga dan merasa dirinya yang paling benar, pasien kembali di bawa ke
RSJ HB Saanin dan dirawat sampai sekarang.
IV
Riwayat premorbid
-
Bayi
Anak
Remaja
Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai pedagang
VI
Riwayatpendidikan
-
SD
: SD suriah
SMP
: Suriah
SMK
pasien
Ket : tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti pasien.
X
2009
2010
Pasien gelisah
marah-marah
2011
pasien putus
obat
2012
2014
pasien putus
obat
pasien putus
obat
: komposmentis/baik
Sikap
: gelisah
: hiperaktif
Ekspresi fasial
: miskin
Kontak psikis
Perhatian
: kurang
Inisiatif
: ada, banyak
Keadaan afektif
Hidup emosi
: tumpul
Stabilitas
: labil
Pengendalian
: kurang
Echt-unecht
: echt
Einfuhlung
: inadequat
Dalam-dangkal
: dangkal
Skala differensiasi
: sempit
Arus emosi
: cepat
B Keadaandanfungsiintelek
a
Daya ingat
: kurang
Daya konsentrasi
: kurang
Orientasi
Luas pengetahuan
: sulit dinilai
Discriminatif insight
: terganggu
Dugaantaraf intelegensia
Discriminatif judgement
: terganggu
Kemunduran intelek
: tidak ada
C Kelainansensasidanpersepsi
a
Ilusi
Halusinasi
: tidak ada
Akustik
: ada
Visual
: tidak ada
Olfaktorik
: tidak ada
Taktil
: tidak ada
: cepat
Sirkumstansial
: tidak ada
Inkoheren
: tidak ada
Terhalang
: tidak ada
Terhambat
: tidak ada
Meloncat-loncat
: tidak ada
Verbigerasiperserative
: tidak ada
Isi pikiran
1
: tidak ada
Fobia
: tidak ada
Obsesi
: tidakada
Delusi
Kecurigaan
: tidak ada
Konfabulasi
: tidakada
Rasa permusuhan/dendam
: tidak ada
Perasaan inferior
: tidak ada
Banyak/sedikit
: banyak
10 Perasaan berdosa
: tidak ada
11 Hipokondria
: tidakada
12 Lain-lain
: tidakada
Abulia
: tidak ada
Stupor
: tidak ada
Raptus
: tidak ada
Kegaduhanumum
:tidak ada
Deviasi seksual
: tidak ada
Ekhopraksia
: tidakada
Vagabondage
: tidak ada
Piromani
: tidakada
Mannerisme
: tidakada
10 Lain-lain
: tidakada
Retardasi mental
: tidak ada
Mengisi waktu luang (rekreasi, menonton) tidak dapat dilakukan sejak sakit.
II.
Tidakada diagnosis
III.
Tidakada diagnosis
IV.
Masalah keluarga
V.
GAF current 71-80, gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
sosial, pekerjaan, sekolah, dll.
Daftar Masalah
A. Organobiologik:
Tidak terdapat riwayat keluarga ( genetik)
B. Psikologis:
- Mood hipertim
- Riwayat halusinasi auditorik
- Reality Testing Ability (RTA) terganggu
C. Lingkungan dan psikososial :
- perceraian
Diagnosis Differensial
F. 31.2 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
F. 25.0 Skizoafektif tipe Manik
Pemeriksaan Anjuran
- EEG
Terapi
-
Risperidon 2x2 mg
Prognosis
Klinis
Fungsional
Sosial