Anda di halaman 1dari 14

Etnobotani dan

Etnofarmakologi
Oleh:
Retri Atika Suci Pratiwi/ 1213015003
Rizki Duratul Hikma Sambiri/ 1213015005

Etnobotani
Etnobotani mempelajari hubungan antara

manusia dan tanaman dengan segala


kompleksitasnya, dan biasanya
berdasarkan pengamantan terperinci dan
studi mengenai kegunaan tanaman di
masyarakat, termasuk semua kepercayaan
dan praktik budaya yang berkaitan dengan
penggunaanya.

Etnobotani
etnobotani berfokus tidak hanya pada tumbuhan obat,

tetapi juga pada bahan alam lain yang berasal dari


alam, seperti:
1. Makanan
2. Tanaman yang digunakan dalam ritual
3. Bahan pewarna
4. Tanaman berserat
5. Racun
6. Pupuk
7. Bahan penggunaan untuk rumah, kebutuhan rumah
tangga, kapal, dlll.
8. Hiasan
9. Tumbuhan penghasil minyak

Etnofarmakologi
Istilah etnofarmakologi pertama kali

digunakan pada tahun 1967 dalam judul


sebuah buku mengenai halusinogen.
Etnofarmakologi disini didefinisikan
sebagai eksplorasi ilmiah antardisiplin
tentang senyawa aktif secara biologis yang
digunakan secara tradisional atau diteliti
oleh manusia.

Etnofarmasi
Istilah etnofarmsi mungkin paling sesuai

untuk menekankan luasnya pendekatan


tersebut karena meliputi semua disiplin yang
relevan yaitu farmakognosi, farmakologi,
farmasetik (terutama yang berkaitan dengan
galenika), penghantaran obat, toksikologi,
ketersediyaan hayati dan penelitian
metabolsime serta praktik farmasi dan
pengembangan kebijakan.
Hal ini memungkinkan pengembangan
sumber-sumber lokal menjadi unsur-unsur
yang digunakan dlaam pelayanan kesehatan

Etnofarmakologi dan Konvensi Tentang


Keberagaman Hayati (Konvensi Rio)
Etnofarmakologis

dan
penelitian
terkait,
menggunakan sumber biologis suatu negara
dilakukan menurut perjanjian dan perizinan, yang
kemudian
berdasarkan
pada
perjanjian
internasional
dan
bilateral.
Perjanjian
yang
terpenting adalah Konvensi Rio atau Konvensi
Keberagaman Hayati
Tujuan Konvensi ini yaitu perlindungan keseragaman hayati,
pemanfaatan komponennya secara terus menerus serta
pembagian keuntungan yang adil dan pantas yang diperoleh
dari penggunaan sumber genetik, termasuk dari akses yang
memeadai untuk memperoleh sumber genetik dan dari
transfer teknologi yang sesuai dengan memperhitungkan
hak-hak atas semua sumber dari teknologi tersebut.

Prospektus Hayati dan


Etnofarmakologi
Dua pendekatan
penelitian yang
berbeda namun
berkaitan

Prospektus hayati

Etnofarmakologi

Etnofarmakologi
Etnofarmakologi
Tujuan Secara Keseluruhan
Pengembangan obat (herbal) terutama untuk penggunaan
lokal
Ekstrak tanaman kompleks (fitoterapi)
Kepentingan sosial tumbuhan obat dan tumbuhan berguna
lainnya
Arti kultural sumber alam dan pemahaman konsep asli
tentang penggunaan tanaman serta kriteria pemilihan tanaman
obat

Prospektus hayati
Penemuan obat untuj pasaran internasional
Bahan alam murni sebagai obat
-

Disiplin ilmu yang terkait


Antropology
Biologi (ekologi)
Farmakologi/biologi molekular
Farmakognosi dan fitokimia

Biologi termasuk ekologi (sangat menonjol)


Farmakologi dan biologi molekular
Fitokimia

Jumlah sampel yang diambil


Sangat sedikit (hingga beberapa ratus)

Sebanyak mungkin, lebih baik beberapa ribu

Karakteristik tertentu
Informasi terinci tentang bagian kecil flora (dan fauna) lokal
Kumpulan data penggunaan etnofarmasetik tanaman
Pengembangan sumber asli (terutama kebun tumbuhan lokal,
produksi sediaan herbal skala kecil)
Studi farmakologis
Lebih baik menggunakan uji skrining dalam jumlah kecil
yang memungkinkan pemahaman secara rinci tentang
penggunaan asli dan lokal
Masalah utama
Keamanan dan efikasi sediaan herbal

Infromasi yang terbatas tentang banyak taksa


Kumpulan data tentang banyak taksa (termasuk ekologi)
Penggunaan alternatif inventaris (diperluas herbarium) yang
berkesinambung secara ekonomis terhadap eksploitasi yang
merusak (misal: penebangan hutan)
Uji tidak dipilih atas dasar penggunaan lokal, tetapi
digunakan sistem skrining dalam jumlah banyak

Agenda lokal (hak-hak) dan kompensasi terhadap akses

Contoh Penelitian
Etnofarmakologis Modern
Tanaman Hyptis
verticilata
(Lamiaceae)

Disiapkan dgn cara yg


berbeda oleh penduduk Mixae
di Oaxaca, Meksiko
tergantung jenis penyakit

Infeksi kulit dan


radang

Tanaman digerus dgn


sedikit alkohol/daun yg
telah ditumbuk
dibalurkan langsung
pada bagian yg sakit

Gangguan GI

Segenggam daun
segar dibuat dlm
bentuk teh

Contoh Penelitian Etnofarmakologis


Modern
Isolasi senyawa aktif
Tanaman Hyptis
verticilata

Lignan

Antibakteri kuat

Lignan lebih toksik


terdapat pada jumlah
yang jauh lebih kecil
dalam teh, sehingga
menurunkan resiko
sediaan ini

Asam
Rosmarinat

Sideritoflavon

Antiradang

Contoh Penelitian Etnofarmakologis


Modern
Suku Chorti
menggunakan buah
Ocimum micranthum
Willd (Lamiaceae)

Antiinfeksi dan
penyakit radang
mata

Buah diameter 1 mm
dan keras dioleskan
langsung pd mata

Tidak masuk akal


sebagai obat utk
gangguan mata

Pertimbangan
morfologis dan
susunan kimia

Contoh Penelitian Etnofarmakologis


Modern
Buah Ocimum
micranthum Willd
(Lamiaceae)

Ditutupi lapisan
mucilago yg
mengandung
polisakarida
kompleks
Membentuk lapisan halus
di sekeliling buah tsb jika
dimasukkan ke dlm air

Lapisan halus ini


memiliki efek
membersihkan

Polisakarida sbg
antiradang dan
antibakteri/antivirus

Belum ada data farmakologi dari


penelitian, tetapi alasan
penggunaannya dipertimbangkan
dgn melihat struktur histokimia
buah ini

Etnofarmakologi
Tugas utama peneliti farmsetik dalam proses

antardisplin ini adalah:


1. Meneliti efek farmakologis spesies yang paling
banyak digunakan (untuk pemilihan kriteria
taksa yang terpenting secara etnofarmakologi)
2. Mengembangkan lebih lanjut etnofarmakope
lokal
3. Mengkaraterisasi kandungan senyawa yang
relevan
4. Memformulasi sediaan galenik yang lebih baik
(tetapi relatif sederhana)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai