Anda di halaman 1dari 3

IT & Entrepreneurship

Oleh :
I Putu Febriawan
(120030490)
AZ113

STMIK STIKOM BALI


2015

Seseorang yang saya angkat sebagai sosok interprenuship di lingkungan saya


adalah bapak wayan suantara beliau adalah seorang wirausahan dalam usahan
souvenir bank seperti payung, gelas, pulpen dan segala souvenir yang dibutuhkan
sebagai hadiah yang diberikan pihak perbankan kepada nasabahnya, mempunyai
percetakan serta menjalankan koprasi simpan pinjam.

Setiap hari beliau biasanya menjalankan aktivitasnya dengan menghendle segala


kebutuhan pesanan souvenir dari pihak bank, merangkap sebagai marketing juga
dalam usaha percetakannya dan sebagai pengawas dalam koprasi yang dia kelola.
Beliau mempunyai latar belakang pendidikan terakhir yaitu sma. Beliu dulu sebelum
merintis karir bekerja dalam perusahaan percetakan swasta.

Setelah lebih dari 15 tahun mengabdi beliau memilih untuk resign dan membuka
usaha sendiri. Beliau memulai dari usaha membuka toko yang menjual segala
keperluan percetakan seperti kertas tinta sablon segala keperluan percetakan pada
tahun 2008 namun setelah satu tahun usahanya di tutup karena kalah bersaing dengan
penyuplai - penyuplai besar dimana mereka mampu memberikan penangguhan
pembayaran yang mengakibatkan usahanya cukup sulit untuk bersaing. Kemudian
beliau kembali membuka usaha dimulai saat beliau berkunjung ke bank untuk menemui
temannya disana beliau melihat peluang dimana souvenir untuk bank cukup diperlukan
tetapi penyedia souvenir di bali khususnya sangat sedikit kebanyakan berada di luar
bali sedangkan pengadaannya sangat sulit untuk perusahaan yang ada di luar bali,
dengan melihat peluang tersebut beliau menyanggupi penyediaan souvenir bank
dengan mengambil barang dari luar bali kemudian dipasarkan di bali. Kemudian beliau
kembali merintis usaha dengan membuka koprasi.

Beliau mempunyai krakteristik ulet, mampu melihat peluang, berani mengambil


resiko serta siap gagal apabila usaha yang dijalankannya tidak berjalan sesuai harapan.

Saya kira sifat yang dimiliki beliau tidak ditemukan pada seorang yang bukan
entrepreneur karena mungkin seorang yang bukan enterprenur mampu melihat peluang
yang ada tapi tidak mampu mengambilnya karena kemunginan resiko yang tinggi dan
kemungkinan kegagalan.

Seorang entrepreneur bysanya harus dihadapkan pada tekanan untuk berpikir


kreatif serta keberanian mengambil resiko. Menurut saya, saya masih belum memiliki
karakteristik tersebut karena saya masih belum memiliki pengalaman entrepreneur
serta belum dihadapkan tekanan yang memaksa saya untuk memulai usaha. Tetapi
dengan mengamati, dan mencermati pengalaman dari bapak suantara serta pelajaran
yang saya dapat dari mata kuliah it entrepreneurship bisa saya jadikan batu pijakan
untuk mencoba memulai usaha, saya harap pelajaran tentang entrepreneurship dan
belajar dari pengalaman sendiri serta pengalaman orang lain yang saya resapi saya
harap dapat membantu saya untuk meminimalisir resiko usaha yang ada.

Anda mungkin juga menyukai