Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Luas lautnya mencapai
5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Selain itu
Indonesia berada di antara dua samudera, samudera Pasifik dan samudera Hindia,
serta diapit dua benua, benua Asia dan Australia. Indikasi yang sangat jelas untuk
sebuah wilayah kedaulatan yang strategis. Apalagi telah menjadi rahasia umum
bahwa pertumbuhan ekonomi terpesat adalah di wilayah-wilayah yang berbatasan
langsung dengan laut.
Pasuruan merupakan kabupaten di utara provinsi Jawa Timur yang berbatasan
langsung dengan Laut Jawa. Tuban secara geografis terletak antara 11130' 11235
Bujur Timur dan 640' - 718' Lintang Selatan. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban
berkisar antara 0 - 500 mdpl. Luas wilayah darat Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha,
sementara wilayah lautnya seluas 22.068 km2 dengan panjang garis pantai 65 km.
Potensi laut Tuban yang kaya menyebabkan penduduknya sebagian besar
menggantungkan laut sebagai sumber mencari nafkah dan menempati daerah pesisir
sebagai pemukiman.
Sedangkan Tambakboyo, kecamatan di kabupaten Tuban yang berbatasan
langsung dengan Laut Jawa merupakan daerah dengan gelombang yang besar,
sehingga rawan erosi pantai dan banjir. Untuk itu diperlukan bangunan struktur yang
dapat melindungi muara sehingga alur pelayaran dan alur air sungai yang mengalir
kelaut bekerja dengan baik. Bangunan yang paling tepat untuk daerah dengan kasus
tersebut adalah jetty.
Perencanaan jetty harus dengan memperhitungkan dan menganalisa berbagai
faktor yang bisa mempengaruhi desain. Ada tiga faktor lingkungan utama yang harus
diperhitungkan yaitu angin, gelombang, dan pasang surut.
Pengetahuan tentang angin, sangat penting karena angin menimbulkan arus
dan gelombang.. Gelombang di alam adalah irregular dan sangat kompleks dimana
masing-masing gelombang di dalam deretan gelombang mempunyai sifat-sifat yang
berbeda sehingga harus dianalisa secara statistik.

Peramalan gelombang dimaksudkan untuk mentransformasi data angin


menjadi data gelombang. Mengingat kurangnya data gelombang di Indonesia, maka
untuk keperluan perencanaan bangunan pantai sering dilakukan peramalan
gelombang berdasarkan data angin.
Sementara itu pengetahuan pasang surut sangat penting dalam menentukan
dimensi bangunan. Elevasi puncak bangunan didasarkan pada elevasi muka air
pasang. Kedalaman alur dan perairan berdasarkan muka air surut. Elevasi muka air
ditetapkan berdasarkan pengukuran pasang surut dalam periode waktu yang panjang
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan dalam pembahasan tugas rancang ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara penentuan lokasi yang paling tepat untuk pembangunan jetty
di daerah Pasuruan?
2. Bagaimana perencanaan pembangunan jetty yang tepat guna?
3. Bagaimana analisa pengaruh jetty terhadap kondisi lingkungan sekitar?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Tugas Rancang Besar I ini adalah :
1. Mahasiswa mampu menentukan daerah yang paling tepat untuk dibangunnya
sebuah struktur pelindung pantai dengan memperhitungkan segala pengaruh
yang terjadi
2. Mahasiswa mampu menganalisa pengaruh-pengaruh alam seperti angin,
gelombang, dan arus yang akan berpengaruh langsung pada bangunan.
3.

Mahasiswa diharapkan mampu membangun sebuah struktur pelindung pantai

1.4 Batasan Masalah


Tanpa mengurangi tujuan penulisan Tugas Rancang Besar I ini, dan karena
keterbatasan data-data dan waktu penulis, maka masalah akan dibatasi tentang :
1. Perencanaan dalam bentuk layout dan detail strukturnya.
2. Posisi peletakan bangunan dan pengaruhnya terhadap kondisi lingkungan
sekitar
3. Perhitungan struktur analisa dan stabilitas struktur dalam jangka waktu
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai