Oleh:
Rudy Kartono
NIM: 07107 10014
Pembimbing:
dr. Satrio Wibowo, Sp. A,M.Si.Med
LABORATORIUM / SMF ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2011
LAPORAN KASUS
I.
Identitas
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Agama / Suku
Masuk Rumah Sakit
No Register
Data Orang Tua
: An.Alfirza
: 11 tahun
: Laki-laki
: Jl.LA Sucipto Gang Lor No.19 RT03/RW04
: Islam/ Jawa
: 14 November 2011
: 1128***
Ayah
Nama
: Tn. Sahiri
Usia
: 38 tahun
Pekerjaan
: Karyawan Pabrik
Pendidikan terakhir
: SMK
Ibu
Nama
: Ny. Yuli
Usia
: 32 tahun
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
: SD
Saudara
II.
: Sesak
membawa
KMS,
menurut
Ayah,
Pemeriksaan Fisik
Pada tanggal 15 November 2011
Keadaan umum:
Pasien sadar/compos mentis, nafas spontan dan adekuat, tampak sakit
berat, kesan gizi kurang.
Tanda Vital:
Denyut nadi
Laju pernafasan
Suhu aksila
Status Antropometri:
Tinggi badan
: 140 cm
Berat badan
:25 kg
TB/U
: P25-P50
BB/U
: < P5
Berat badan ideal
: 33 kg
Berat badan ideal (%)
: 75,7 %
Lingkar kepala
: 50,5 cm
Lingkar lengan atas
: 19 cm
Kepala:
a.Inspeksi : - Bentuk : normosefal, simetris, tidak ada benjolan/ massa dan
b.Palpasi
Wajah
jaringan parut
- Ukuran : normosefal
- Rambut : halus, tidak mudah dicabut
: Ubun-ubun menutup,tidak ada benjolan
: tidak didapatkan dismorfik, rash (-),simetris,gerakan rahang
bawah normal
Mata :
o Konjungtiva anemis dan hiperemis
o Sklera ikterik
::-
o Palpebra edema
:o Perdarahan subkonjungtiva
:o Strabismus dan nistagmus
:o Ptosis,exopthalmus,endopthalmus
:o Reflek cahaya +/+
o Pupil bulat isokor dengan diameter 3 mm/3 mm
Telinga
: bentuk normal, posisi normal, sekret (-),nyeri tekan (-),
hiperemi
(-),edema (-)
Hidung : devasi septum (-),sekret (+), pernafasam cuping hidung (-), perdarahan
(-),hiperemi (-)
Mulut
:
o Rongga mulut dan faring :mukosa mulut basah (+), mukosa sianosis (-),
mukosa anemia (-) gusi berdarah (-),faring dan tonsil hiperemi(+),ukuran
tonsil T1/T1
o Gigi : karies (-)
o Lidah : atrofi papil lidah (-), sianosis (-)
Leher
: Pembesaran kelenjar limfe D dan S (-),benjolan/massa (-)
edema coli (-)
Toraks :
a. Inspeksi : Jaringan paryut (-),benjolan (-),putting susu simetris,tanda
inflamasi (-),ictus cordis (-),retraksi pada subcostal,intercostal,dan
subclavikula.
b. Palpasi : Gerakan dinding dada simetris,deviasi trakea (-),thrill (-),
c. Perkusi : Sonor
d. Auskultasi :
o Jantung : bunyi jantung S1 dan S2 normal reguler, murmur (-),
gallop (-)
o Paru
:
Suara nafas : vesikuler vesikuler
vesikuler
vesikuler
vesikuler
vesikuler
Rhonki
:
Wheezing :
+
+
+
+
+
+
Abdomen:
a. Inspeksi
b. Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-),friction rub hepar dan lien (-)
c. Perkusi
: meteorismus (-), shifting dullnes (-),timpani,liver span 6
cm
d. Palpasi
(-) ,nyeri epigastrik dan kuadran kanan atas,hepar dan lien tidak teraba
Genital :
a. Inpeksi penis dan skrotum: tidak ada tanda inflamasi,scar (-),benjolan (-),
rugae skrotum (+)
b. Palpasi penis : benjolan/massa (-),nyeri (-)
c. Inspeksi skrotum : testis bulat,kenyal,nyeri (-),benjolan/massa (-),plexus
pampiniformis (-)
Extremitas :
Atas
Extremitas
Akral
Anemis
Ikterik
Sianosis
Edema
CRT
IV.
V.
VI.
VII.
Kanan
Hangat
< 2 detik
Bawah
Kiri
Hangat
< 2 detik
Kanan
Hangat
< 2 detik
Kiri
Hangat
< 2 detik
Rencana Diagnosis
DL,BGA,tes faal paru,foto thorax PA
Daftar Masalah
- Sesak
- Batuk
Diagnosis
Asma serangan berat episodik jarang
Rencana Terapi
a. Mencari dan menghindari faktor pencetus
b. Oksigen dan pasang jalur intravena
c. Metil prednisolon 25 mg tiap 6 jam secara intravena
d. Aminofilin 150 mg dalam 20 menit kemudian dilanjutkan 12,5 mg tiap
jam
e. Nebulisasi dengan combiven (salbutamol + ipatropium bromide) tiap 2
jam.Jika 4-6 kali nebul susah membaik maka dilanjutkan nebulisasi tiap 4
jam sampai 24 jam
VIII.
Rencana Monitoring
Tanda Vital (denyut nadi, laju pernafasan, suhu tubuh, tekanan darah)
Tanda-tanda distress napas
Intake
IX.
Rencana Edukasi
1. Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh
anaknya, rencana pemeriksaan, dan rencana terapi yang akan dilakukan.
2. Menjelaskan kemungkinan perkembangan penyakit dan pentingnya
kerjasama pasien dan keluarga dalam pelaksanaan tindakan medis dan
pengobatan.
a. Menjaga higienitas diri dan sanitasi lingkungan sekitar pasien.
b. Menjaga kecukupan kuantitas dan kualitas makanan dan minuman
sesuai anjuran dokter.
c. Mengikuti terapi dengan baik sesuai petunjuk dokter dan
menjelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping selama
pengobatan.
3. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa rencana terapi membutuhkan
waktu sampai terjadi perbaikan klinis maupun laboratoris