Oleh :
Kelompok 11
Tutor:
dr. Sri Wahyuni Gayatri, DPDKK
Rizna Ainun Budiman
1102120001
1102120022
Khaerul Musaid
1102120023
1102120047
1102120048
Kasdianto Bantun
1102120115
Fadhilah Islamiah H.
1102120128
1102120129
1102120134
Nurhandayani S. Dahlan
1102120150
Dwi Shaqilah
1102120151
1102120143
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
His ialah suatu kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari
fundus uteri
Hodge ialah garis khayal dalam panggul untuk mengetahui seberapa jauh
penurunan kepala janin
Kata/Kalimat kunci :
-
ke belakang
Hamil anak kedua
Perut tembus ke belakang sejak tadi subuh
Tanda vital batas normal
Tinggi fundus 2 jari dibawah prosesus xyphoideus
Punggung di kanan ibu
Bagian terendah kepala
Perlimaan 3/5
Jarak antara simfisis pubis tinggi fundus uterus 37 cm, lingkar perut ibu 95
cm
Pertanyaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Jawaban :
1.
Bagaimana fisiologi dan mekanisme persalinan normal ?
Jawab:
Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong
keluar melalui jalan lahir. Pesalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis
yang normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.(1)
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm
(bukan prematur atau postmatur), mempunyai omset yang spontan (tidak di
induksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan
partus presipitatus atau partus lama), mempunyai janin (tunggal) dengan
persentasi verteks (puncak kepala) dan oksiput pada bagian anterior pelvis,
terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti forseps), tidak mencakup komplikasi
(seperti perdarahan hebat), mencakup kelahiran plasenta yang normal.(2)
Penyebab Persalinan(1)
Penyebab terjadinya persalinan belum diketahui secara pasti, sehingga timbul
beberapa terdapat beberapa teori antara lain:
a. Teori penurunan hormon : 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja
sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan
pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron menurun. Selama
kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di
dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun
sehingga menimbulkan His.
b. Teori distensi rahim : rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan
iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
c. Teori iritasi mekanik : di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus
frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya dxoleh kepala
janin akan menimbulkan kontraksi uterus.Induksi partus : partus dapat
ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yaitu beberapa laminaria akan
dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang fleksus
frankenhauser. Selain itu juga dengan amniotomi atau pemecahan ketuban
serta pemberian oksitosin drips menurut tetesan per infus.
d. Teori prostaglandin : prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua menjadi
salah satu sebab mulanya persalinan. Hasil dari percobaan membuktikan
bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan
extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur
kehamilan.
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan Terdapat 3 faktor utama yang memegang
peranan penting dalam persalinan, yaitu:
1. Power: Kekuatan his (kontraksi ritmis otot polos uterus) dan kekuatan
mengejan.
2. Passage: Keadaan jalan lahir, yang terdiri atas bagian tulang panggul, servik,
vagina dan dasar panggul.
3. Passanger: Keadaan janin, meliputi ukuran kepala janin, presentasi letak
kepala, letak, sikap, dan posisi janin.
Tanda-tanda Persalinan(3)
1. Tanda-tanda kala pendahuluan, biasanya terjadi beberapa minggu sebelum
memasuki hari perkiraan persalinan (preparatory stage of labor). Adapun
tanda-tanda kala pendahuluan yaitu sebagai berikut:
a. Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki
pintu atas panggul. pada primigravida terjadi menjelang minggu ke-36.
b. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun.
c. Sering miksi atau sulit berkemih karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.
d. Sakit di pinggang dan di perut karena adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, yang kadang-kadang disertai false labour pains.
e. Serviks menjadi lembek dan mulai mendatar. Pada multipara hal ini
kurang jelas, karena kepala janin baru masuk pintu atas panggul
menjelang persalinan
f. Terjadinya his permulaan atau his palsu. Yang sifatnya seperti; rasa nyeri
ringan di bagian bawah, datangnya tidak teratur, durasi pendek, tidak
bertambah dengan beraktivitas dan tidak ada pembukaan pada serviks.
2. Tanda-tanda persalinan sejati.Adapun tanda-tanda persalinan sejati yaitu
sebagai berikut:
a. Terjadi his persalinan, dengan karakteristik: Pinggang terasa sakit yang
menjalar ke abdomen. Sifat sakitnya teratur, interval makin pendek, dan
kekuatannya
makin
besar.
Berpengaruh
terhadap
perubahan
serviks.Dengan
Kala Persalinan(3)
Terdapat empat kala dalam persalinan:
1. Kala I (Kala Pembukaaan) Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan
lengkap (10 cm). Proses ini berlangsung antara 18-24 jam, terbagi dalam 2
fase yaitu:
a. Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
b. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu:
1. Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3 cm tersebut
menjadi 4 cm
2. Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
3. Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2
jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multi gravid pun terjadi
demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih
pendek. Mekanisme membukanya seviks berbeda antara pada primigravida
dan multigravida, pada yang pertama ostium uteri internum akan membuka
terlebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis. Baru kemudian
ostium uteri eksternum membuka. Pada multigrvida ostium uteri internum
sudah sedikit terbuka. Osteum uteri internum dan eksternum serta penipisan
dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama. Ketuban akan pecah
dengan sendiri ketika pembukaan hampir atau sudah lengkap. Tidak jarang
ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap atau telah
lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum pembukaan mencapai 5 cm,
disebut ketuban pecah dini. Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri
telah lengkap. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam,
sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam.
1. Engagement
Bila diameter biparietal kepala melewati pintu atas panggul, kepala
dikatakan telah menancap (engaged) pada pintu atas panggul.
2. Penurunan Penurunan
adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul. Penurunan terjadi akibat
tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion, tekanan langsung kontraksi
fundus pada janin, dan kontraksi diafragma serta otot-otot abdomen ibu pada
tahap kedua persalinan.
3. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul, atau
dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu didekatkan
kearah dada janin.
4. Putaran paksi dalam
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap kali
terjadi kontraksi kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis, dan kepala
hampir selalu berputar saat mencapai otot panggul.
5. Ekstensi
Saat kepala janin mancapai perineum, kepala akan defleksi ke arah anterior
oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah simfisis
pubis, kemudian kepala muncul keluar akibat ekstensi.
6. Restitusi dan putaran paksi luar
Restitusi adalah gerakan berputar setelah kepala bayi lahir hingga mencapai
posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Putaran paksi luar
terjadi saat bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip dengan gerakan
kepala.
7. Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan
badan bayi di keluarkan dengan gerakan fleksi lateral ke arah simfisis pubis.
8. Diferensiasi aktivitas uterus
Selama persalinan, uterus berubah bentuk menjadi dua bagian yang berbeda :
a. Segmen atas:
berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal ketika persalinan
berlangsung. Segmen atas mengalami retraksi dan mendorong janin keluar
sebagai respon terhadap gaya dorong kontraksi segmen atas.
b. Segmen bawah:
relatif pasif dibanding dengan segmen atas dan bagian ini berkembang
menjadi jalan lahir yang berdinding jauh lebih tipis. Segmen bawah secara
bertahap terbentuk ketika kehamilan bertambah tua dan kemudian menipis
pada saat persalinan. Segmen bawah uterus dan serviks akan semakin
lunak berdilatasi sehingga membentuk suatu saluran muskular dan
fibromuskular yang menipis sehingga janin dapat menonjol keluar.
Miometrium pada segmen atas uterus tidak berelaksasi sampai kembali ke
panjang aslinya setelah kontraksi tetapi menjadi relatif menetap pada
panjang yang lebih pendek. Namun teganganya tetap sama seperti sebelum
kontraksi.
tempat
uterus,
warna
dan
jumlah
lochea.
akan
menekan
pembuluh
darah
yang
mengakibatkan
akan
diperbaharui
endometrium.
Regenerasi
oleh
endometrium
proliferasi
epithelium
diselesaikan
selama
berwarna
merah
muda
atau
putih
pucat.
Keadaan umum
Tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan
Penurunankepalajanin
Portio (lunak atau tidak)
Pembukaan (1-10cm)
sekunder diagnose CPD ). Terjadi pada fase aktif kala I atau kala II.
Adanya edema serviks, fetal dan maternal distress. Terdapat tanda ruptur uteri
(kala II lama).
Tidak terjadi putaran paksi luar apabila telah lahir (distosia bahu)
Turtle Sign kepala terdorong keluar tetapi kembali ke dalam vagina setelah
kontraksi atau ibu berhenti mengedan. (4)
Apabila bagian bawah janin menekan kuat kepintu atas panggul tetapi tidak
maju untuk jangka waktu yang lama, bagian jalan lahir yang terletak diantaranya
dan dinding panggul dapat mengalami tekanan yang berlebihan. Karena gangguan
sirkulasi, dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis yang akan jelas timbul dalam
beberapa
hari
pasca
persalinan
dengan
muncul
fistula
fesicovaginal,
hal yang sama terjadi pada tulang-tulang frontal. Namun, tulang oksipital
terdorong ke bawah tulang parietal. Perubahan-perubahan ini sering terjadi tanpa
menimbulkan kerugian yang nyata. Di lain pihak, apabila distorsi yang terjadi
mencolok, molase dapat menyebabkan robekan tentorium, laserasi pembuluh
darah janin, dan perdarahan intrakranial pada janin.
pecah.
Amniotomi(6)
- Memberikan itu;
Pengiriman vagina setuju,
Serviks lebih dari 3 cm dilatasi dan
Bagian presentasi menempati baik segmen bawah rahim.
- Pecah buatan dari membran menambah kontraksi uterus oleh:
Pelepasan prostaglandin.
Stimulasi refleks kontraksi uterus saat bagian presentasi dibawa lebih
dekat ke segmen bawah rahim.
Oksitosin: (6)
- Menyediakan bahwa tidak ada kontraindikasi untuk itu, 5 unit oksitosin
(syntocinon) di 500 cc glukosa 5% diberikan melalui infus IV dimulai
dengan 10 tetes per menit dan meningkat secara bertahap untuk
mendapatkan tingkat kontraksi uterus dari 3 per 10 menit.
Pengiriman Operative:
- Pengiriman vagina: dengan forceps, vacuum atau ekstraksi bokong sesuai
manusia, berasal dari sulalah min tin, artinya saripati tanah, yaitu inti zat-zat yang
ada dalam tubuh wanita dalam bentuk ovum dan dalam diri laki-laki dalam bentuk
sperma. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma, atau zygote, disebut nutfah.
Setelah terjadi pembuahan, zygote berjalan secara perlahan melalui tuba fallopi,
menuju rahim. Setelah menempel di dinding rahim, berubah menjadi alaqah.
Istilah alaqah, biasa diterjemahkan dengan segumpal darah. Penggunaan istilah
alaqah oleh al-Quran sangat tepat, karena posisi zygote menggantung di dinding
rahim. Alaqah juga berarti sesuatu yang menggantung. Proses berikutnya,
berubah menjadi mudghah, yang bentuknya seperti sekerat daging, kemudian
tumbuh tulang (izamaman) tulang dibungkas daging (lahman), selanjutnya
menjadi khlaqan akhar (makhluk janin, yang sudah berbeda dengan kondisi awal
terjadinya manusia). Kemudian Allah meniupkan ruh dalam janin.
....
Artinya: Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. (QS. Az-Zumar/39:6)
kamu
bersedih
hati, sesungguhnya
Rabbmu
telah
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa:Susuilah dia, dan apabila kamu
khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah
kamu khawatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami
akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari
para rasul.. (QS. Al-Qashash: 7)
Karena Allah Subhanahu wa Taala Maha megetahui bahwa kesedihan akan
berbahaya baginya dan anaknya. Karena ia (ibu Musa alaihissalam) akan
menyusui Musa, dan susunya akan terpengaruh oleh kesedihan dan depresi. Oleh
sebab
itu
Allah Subhanahu
wa
Taala mengembalikan
anaknya
(Musa)
bersedih
ketika
berpisah
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga
puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat
puluh tahun ia berdoa: Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat
Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri. (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Ayat diatas menjelaskan akan hak ibu terhadap anaknya. Ketahuilah, bahwasanya
ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya
adalah 9 bulan 10 hari), ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga
tidak bertentangan dengan surat Luqman ayat 14 (Lihat Tafsiir ibni Katsir
VII/280)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Qs. Luqman : 14)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang
pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena
itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana
dikemukakan dalam sebuah hadits,
:
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu, belia berkata, Seseorang datang
kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan berkata, Wahai Rasulullah,
kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi shalallaahu alaihi
wasallam menjawab, Ibumu! Dan orang tersebut kembali bertanya, Kemudian
siapa lagi? Nabi shalallaahu alaihi wasallam menjawab, Ibumu! Orang
tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu.
Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi, Nabi shalallahu alaihi
wasallam menjawab, Kemudian ayahmu.' (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim
no. 2548)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan
dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya
dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu alaihi wasallam
menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali.
Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian
tersebut.
Karena
kesulitan
dalammenghadapi
masa
hamil,
kesulitan
ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya
dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh
seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239.
al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar
dibandingkan ayah)
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo, Sarwono, (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
2. Forrer Helen RM, (2001). Perawatan Maternitas (Maternity Care). Edisi 2.
Jakarta : EGC.