Document 1
Document 1
Skenario 1
Pada skenario 1 kasusnya sebagai berikut:
Ratna adalah seorang gadis remaja berumur 14 tahun. Hari ini ia tidak ke
sekolah karena sementara mengalami haid dan merasa nyeri pada perut bagian
bawah. Awalnya nyeri di bagian perut kemudian menjalar ke bagian pinggang. Ia
juga merasa mual, muntah dan sakit kepala. Menurut Ibunya Ratna juga cepat
marah dan mudah tersinggung. Ratna menarche usia 13 tahun.
1. Klarifikasi Istilah
Menarche : Usia pertama kali mendapat haid
2.
Identifikasi Masalah
Nyeri perut bagian bawah, menjalar ke pinggang
Mual, muntah, sakit kepala
Cepat marah, mudah tersinggung
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
jumlah darah yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari pertama haid
dan terakhir, perkiraan tanggal partus sia 13 tahun, ada gejala PMS
b) Pemeriksaan Fisik
c)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap dan urinalisis
Pemeriksaan kadar hormon: FSH, LH, estrogen dan progesteron
USG
Faktor resiko
Menarche pada usia lebih awal
Menarche pada usia lebih awal menyebabkan alat-alat reproduksi
belum berfungsi secara optimal dan belum siap mengalami perubahanperubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi.
Belum pernah hamil dan melahirkan
Wanita yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan dengan saraf yang menyebabkan
adrenalin mengalami penurunan, serta menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri
haid berkurang bahkan hilang.
Umur muda
Perempuan semakin tua, lebih sering mengalami menstruasi maka leher rahim
bertabah lebar, sehingga pada usia tua kejadian disminore jarang ditemukan.
g) Patogenesis
Berawal dari siklus haid yang berlangsung secara fisiologis.
Masa reproduksi: pubertas-menopause
sesuai dengan irama hormonal
Lapisan endometrium uterus
proliferasi untuk menerima embryo
lepas kalau kehamilan tidak terjadi
Menopause: siklus menstruasi berhenti
ovum habis, kadar estrogen turun
terjadi antara usia 45-50 tahun
Pembagian fisiologis
fase folikel: perdarahan - 15 (9-23) hari,
fase ovulasi: 1-3 hari, sampai ovulasi
fase luteum: 12 hari - perdarahan berikut
i)
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) :OAINS/NSAID adalah terapi awal yang sering
digunakan untuk dismenorea. OAINS/NSAID mempunyai efek analgetika yang secara langsung
menghambat sintesis prostaglandin dan menekan jumlah darah haid yang keluar. Seperti diketahui
sintesis prostaglandin diatur oleh dua isoform siklooksigenase (COX) yang berbeda, yaitu COX-1
dan COX-2. Sebagian besar NSAID/OAINS bekerja menghambat COX-2.
Pil Kontrasepsi Kombinasi : bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan pertumbuhan jaringan
endometrium sehingga mengurangi jumlah darah haid dan sekresi Prostaglandin serta kram
uterus. Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi sangat efektif untuk mengatasi dismenorea dan
sekaligus akan membuat siklus haid menjadi teratur.
Latihan Fisik : latihan fisik dapat meningkatkan aliran darah ke daerah pelvis sehingga
menstimulasi pelepasan Beta Endorfin yang bekerja sebagai analgesik non spesifik .
Kompres Hangat : Penempelan panas dengan suhu 39derajat Celsius selama 12 jam terbukti
sama efektifnya dengan penggunaan ibuprofen.
j)
Edukasi
k) Pencegahan
Hindari merokok
Merokok dapat meningkatkan
lamanyadisminore.
lamanya
mensruasi
dan
meningkatkan
Rajin berolahraga
Kejadian
disminore
akan
meningkat
dengan
kurangnya
aktifitas
selam menstruasi dan kurangnya olah raga, hal ini dapat menyebabkan
sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada uterus adalah aliran
darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri.
Hindari stress
Stres menimbulkan penekanan sensasi saraf-saraf pinggul
otot punggung bawah sehingga menyebabkan disminore.
l)
Komplikasi
syok neurogenik
mengganggu aktivitas sehari-hari
emosional : gelisah & depresi
dan
otot-
m) Prognosis
Tergantung penatalaksanaan dan kepatuhan pasien dalam pengobatan
. Pemeriksaan fisik
a.
Pemeriksaan kesadaran klie, BB / TB, tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu
b.
Head To Toe
14.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Haid
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain :
1. Faktor hormone
Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:
a FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise
b Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
c LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
d Progesteron dihasilkan oleh ovarium
2. Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan
dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan
regresi endometrium dan perdarahan.
3. Faktor Vascular
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan
fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula
arteria-arteria, vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium
timbul statis dalm vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya
dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan
hematom, baik dari arteri maupun dari vena.
4. Faktor Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi
endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi myometrium
sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
12. 1.Amenore
Definisi Amenore
Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya haid pada seorang wanita. Hal tersebut normal
terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Amenorea
sendiri terbagi dua, yaitu:
a. Amenorea primer, yaitu keadaan tidak terjadinya haid pada wanita usia 16 tahun.
b. Amenorea sekunder, yaitu tidak terjadinya haid selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea/jumlah
darah haid sedikit), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus haid biasa.
Penyebab
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
Pubertas terlambat
Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan
apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal
Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan
penggunaan metode kontrasepsi. Jika sebab-sebab tersebut bisa disingkirkan, maka penyebab
lainnya adalah:
Obat-obatan
Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas
Penyakit kronik
Sakit kronik
Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah haid
Timbulnya haid yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang
mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem
hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi
(pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus
haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering. Gangguan keseimbangan hormon dapat
terjadi pada:
3-5 tahun pertama setelah haid pertama
Obesitas
Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita
polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus menerus.
Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh
akibat darah yang keluar terus menerus. Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan
keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan
gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi seringkali
mengalami kesulitan mendapatkan keturunan.
4. Menoragia atau Hipermenorea
Definisi Menoragia atau Hipermenorea
Menoragia atau hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih
dari 80ml/hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah
sewaktu haid. Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah
darah haid sekitar 25-80 ml/hari.
Gejala
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
Perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
Haid yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk
dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga
memicu terjadinya anemia. Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah,
pucat, kurang konsentrasi, dll.
Penyebab
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya haid (menoragia) dapat terjadi akibat
beberapa hal, diantaranya:
1. Adanya kelainan organik, seperti:
infeksi saluran reporduksi
kelainan koagulasi (pembekuan darah), misal : akibat von willebrand disease, kekurangan
protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal
ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan
darah dan menurunkan hormon estrogen.
2. Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari,
siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
3. Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium,
kanker dinding rahim dan lain sebagainya.
4. Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan
anti-inflamasi dan obat-obatan antikoagulan.
5. Hipomenorea
Definisi Hipmenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.
Penyebab
Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang
gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.
6. Metroragia
Definisi Metroragia
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.
Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada
metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit.
Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita
sebagai haid walaupun hanya berupa bercak
Klasifikasi
1.
Metroragia oleh karena adanya kehamilan, seperti abortus, kehamilan ektopik.
2.
Penyebab
1. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh, carcinoma
corpus uteri, carcinoma cervicitis, peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis
haemorrhagia, endometritis haemorrhagia), hormonal.
2. Perdarahan fungsional:
Perdarahan Anovulatoar, disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau
ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.
Terapi
Olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol); mengurangi stress; konsumsi
antidepressan bila perlu; menekan fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral,
progestin;konsultasi dengan tenaga ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Mastodinia atau Mastalgia
Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.
Sebab-sebab
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai
hiperemia didaerah payudara.
Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)
Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa
hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff. Lamanya bisa
beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti olehperdarahan yang berasal
dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang pecah.