Anda di halaman 1dari 15

BLOK RESPIRATORY SYSTEM

FK UNILA 2009

Pendahuluan KASUS
Laki-laki 18thn batuk berdahak &
sesak
Sejak 3 hari lalu
Sesakterpapar debu
Px. Wheezing pada ekspirasi

Pendahuluan

Penduluan

Asma adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan


meningkatnya respon dari saluran trakeo-bronkial terhadap berbagai
macam rangsangan dengan manifestasi berupa penyempitan jalan
nafas yang luas, dan beratnya serangan dapat berubah-ubah yang
bersifat refersibel, baik secara spontan maupun dengan pengobatan.
(American Thoracic Society).

Konsep asma

Faktor pencetus
Faktor pada pasien
Aspek genetik
Kemungkinan alergi
Saluran napas yang memang mudah terangsang
Jenis kelamin
Ras/etnik
Faktor lingkungan

1. Bahan-bahan di dalam ruangan :Tungau debu rumah,Binatang, kecoa

2. Bahan-bahan di luar ruangan :Tepung sari bunga,Jamur

3. Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan

4. Obat-obatan tertentu

5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )

6. Ekspresi emosi yang berlebihan

7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif

8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan

9. Infeksi saluran napas

10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan
aktivitas fisik tertentu.

11. Perubahan cuaca

Konsep patofisiologi
Ada dua faktor utama berperan dalam timbulnya

serangan asma. Pertama


faktor genetik dan yang kedua faktor lingkungan
Interaksi kedua faktor tersebut akan mengakibatkan

proses inflamasi, berupa terbentuknya mediatormediator inflamasi termasuk sitokin


Semuanya akan mengakibatkan terjadinya perubahan

struktur dan perubahan fungsi saluran nafas (kerusakan


epitel saluran nafas, hipersekresi, kongesti / pembuluh
darah, edema, bronkokonstriksi, airway remodelling)
yang akan memberikan gejala-gejala klinis asma
Reaksi bronkial terhadap alergen menunjukkan reaksi

asma segera
(immediate phase response) dan reaksi asma fase lanjut
(late-phase response).

Patofisiologi

Gejala klinik
Sesak nafas
Batuk berdahak
fase inspirasi memendek
Fase ekspirasi memanjang akibat

adanya obstruksi wheezing

Pedoman diagnosis
Anamnesis manifestasi klinis + konsep asma
Pemeriksaan fisik
Nampak sesak sianosis
Wheezing, hipersonor

Pemeriksaan faal paru menilai berat obstruksi,

reversibelitas & variabilitas


Pemeriksaan darah peningkatan eosinofil & ig E
Pemeriksaan radiologis hiperinflasi
Uji kulit/provokasi alergen

Klasifikasi asma
Derajat
Intermiten

Gejala
Gejala kurang dari
1x/minggu
Asimtomatik
Mild persistan
-Gejala lebih dari
1x/minggu tapi
kurang dari 1x/hari
-Serangan dapat
menganggu
Aktivitas dan tidur
Moderate
-Setiap hari,
persistan
-serangan 2
kali/seminggu, bisa
berahari-hari.
-menggunakan
obat setiap hari
-Aktivitas & tidur
terganggu
Severe persistan - gejala Kontinyu
-Aktivitas terbatas
-sering serangan

Gejala malam
Faal paru
Kurang dari 2 kali APE > 80%
dalam sebulan
Lebih dari 2 kali
dalam sebulan

APE >80%

Lebih 1 kali dalam APE 60-80%


seminggu

Sering

APE <60%

Diferensial diagnosa
PPOK
Emfisema
Bronkitis kronis
Gagal jantung kiri
Emboli paru

Prinsip Penatalaksanaan

Obat asma dapat dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu obat


pereda (reliever) dan obat pengendali (controller)

Tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Pasien dapat menjalani aktivitas normalnya, termasuk bermain


dan berolahraga.

2. Sesedikit mungkin angka absensi sekolah.

3. Gejala tidak timbul siang ataupun malam hari.

4. Uji fungsi paru senormal mungkin, tidak ada variasi diurnal


yang mencolok.

5. Kebutuhan obat seminimal mungkin dan tidak ada serangan.

6. Efek samping obat dapat dicegah agar tidak atau sesedikit


mungkin timbul, terutama yang mempengaruhi tumbuh kembang
anak

Terapi

Bronkodilator bronkodilatasi terhadap bronkus


merangsang 2 simpatomimetik
Salbutamol
Terbutalin

Kortikosteroid antiinflamisi menghambat pelepasan


mediator inflamasi
Dexametason,prednisolon

Antikolinergik antagonis achbronkodilatasi

Ipatropium bromide

Metil-xantinsama ky B 2 agonis

Leukotrin antagonis menghambat efek leukotrin efek


RAL

Zafirlukast

Anda mungkin juga menyukai