Daftar isi
[sembunyikan]
2 Referensi
3 Gambar
Dalam larutan dua komponen, XA+XB = 1, maka XB = 1- XA. Juga apabila tekanan uap pelarut di atas
larutan di lambangkan PA, maka P = PAo - PA. Persamaan P = XB.PAo dapat di tulis kembali
menjadi :
PAo - PA = (1-XA).PAo
dan penataan ulang persamaan ini menghasilkan bentuk umum yang di kenal dengan hukum Roulth
PA = XA.PAo
terlarut. Persamaaan untuk tekanan osmotik dikenal sebagai persamaan Van't Hoff, cocok di
gunakan untuk menghitung tekanan osmotik dari larutan encer. Tekanan di lambangkan , R adalah
tetapan gas (0,0821 Latm/mol K); dan T adalah suhu dalam kelvin. Tanda n mengatakan mol zat
terlarut dan V adalah volume (dalam liter)larutan, sehingga hasilnya n/V adalah molalitas larutan (M)
= (n/V).R.T = M.R.T
Larutan garam
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jeniszat terlarut tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya[1]. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis,
yaitu sifat koligatif larutan elektrolitdan sifat koligatif larutan nonelektrolit[1].
Daftar isi
4 Lihat Pula
5 Referensi
6 Pranala Luar
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan
berdasarkan mol[2]. Fraksi mol komponen
Fraksi mol
adalah
, dilambangkan dengan
adalah
Marie Francois Raoult (1830 - 1901) ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutan
Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis melakukan
percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan
uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh
pelarut murni[3]. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis[3]. Kesimpulan ini
dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan[3]. Persamaan penurunan
tekanan uap dapat ditulis[3] :
larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya [4]. Hal ini disebabkan
adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa
penguapan partikel - partikel pelarut[4]. Oleh karena itu, penguapan partikel partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar[4]. Perbedaan titik didih
larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang
dinyatakan dengan (
Pelarut
Titik Didih
Tetap
Aseton
56,2
1,71
Benzena
80,1
02,53
Kamfer
204,0
05,61
Karbon tetraklorida
76,5
04,95
Sikloheksana
80,7
02,79
Naftalena
217,7
05,80
Fenol
182
03,04
Air
100,0
00,52
Pelarut
Aseton
Titik Beku
-95,35
Benzena
5,45
Kamfer
179,8
Karbon tetraklorida
-23
Sikloheksana
6,5
Naftalena
80,5
Fenol
43
Air
Van't Hoff
= tekanan osmotik
M = molaritas larutan
T = suhu mutlak
Keterangan :
= faktor Van't Hoff
= derajat ionisasi
=P0
Kelarutan
Kelarutan elektrolit
Kelarutan Nonelektrolit
Larutan