Anda di halaman 1dari 2

Stratigrafi dari Cekungan Barito terdiri dari batuan dasar yang diisi oleh sedimen berumur

Paleocen dan umur yang lebih tua (Sikumbang,1986 dalam Satyana dan Silitonga 1994).
Suksesi tersusun dari lima formasi yang merekam sebuah siklus transgressive ke regressive,
yakni sebagai berikut
1. Formasi Tanjung, berumur Eosen Tengah sampai Akhir Oligosen dan berumur paling
tua dan diendapan pada lingkungan fluvio-tidal coastal sampai lingkungan tepi laut.
Formasi ini menjadi banyak dipengaruhi oleh laut. Ketebalan formasi Tanjung
bertambah menuju utara (Hashimoto,1973; Krol,1925; Siregar dan Sunaryo,1980
dalam Satyana 1994). Observasi ini menyebutkan bagian paling tebal dari formasi ini
berada di posisi Pegunungan Meratus pada sekarang ini.
a) Fasies Batupasir Atas terdiri dari batupasir terpilah buruk, bermassa dasar batupasir
kuarsa berbutir kasar. Facies ini merupakan bagian paling bawah dari Formasi
Tanjung yang diendapkan tidak selaras diatas batuan alas Para-Tersier. Di tepi barat
Pegunungan Meratus, Facies Konglomerat lebih tebal dari yang di tepi timurnya.
Di beberapa tempat ditemukan sisipan batupasir berbutir kasar dengan, yang
memperlihatkan structure sedimen lapisan silang-siur berskala menengah..
b) Facies Batupasir Bawah terdiri dari batupasir berbutir sedang sampai kasar
setempat konglomeratan. Batupasir ini disusun terutama oleh butiran kuarsa
dengan sedikit kepingan batuan vulkanik, rijang, dan feldspar Structure
sedimennya adalah lapisan sejajar, lapisan silang-siur dan lapisan tersusun.
c) Facies Batulempung Bawah terdiri dari batulempung berwarna kelabu (kecoklatan
sampai kehitaman), dengan sisipan batubara dan batupasir.. Structure sedimen di
dalam batulempung, yang terlihat berupa lapisan pejal, laminasi sejajar, setempat
berlaminasi silang-siur. Batubara berwarna hitam mengkilap
2. Formasi Berai, tersusun dari batugamping yang mengandung foraminifera besar yang
menunjukkan umur Oligosen-Miosen Awal. Fomasi Berai dibagi menjadi tiga bagian
(Satyana,dkk.,1994) yaitu :
a) Berai Bawah disusun oleh batulempung, dan napal. Diendapkan pada lingkungan
paralic-neritik.
b) Berai Tengah disusun oleh batugamping massfi yang diendapkan di lingkungan
paparan (shelf)
c) Berai Atas disusun oleh batulempung, napal, dan sisipan batugamping. Diendapkan
di lingkungan Delta.
3. Formasi Warukin, batupasir kuarsa dan batulempung sisipan batubara, terendapkan di
lingkungan fluviatil-delta, berumur Miocene Tengah sampai dengan Miocene Akhir.
Formasi Warukin dapat dibagi menjadi tiga bagian (Satyana, 1994, 1995; Mason
dkk,1993; Heriyanto dkk, 1996) yaitu :
a) Warukin Bawah disusun oleh batupasir dengan batulempung gampingan dan lensa
batugamping yang tipis. Diendapkan pada lingkungan Muka Delta-Dataran Delta
b) Warukin Tengah disusun oleh batupasir, batulempung gampingan dan batubara.
Diendapkan pada lingkungan Dataran Delta
c) Warukin Bawah disusun oleh perlapisan batubara tebal, batulempung pada bagian
atas, batupasir berlapis tipis, dan batulempung dengan lensa batubara tipis.
Diendapkan pada lingungan Fluvial-Dataran Delta

4. Formasi Dahor, terdiri dari batupasir, batulempung, batubara dan lensa-lensa


konglomerat. diendapkan tidak selaras diatas Formasi Warukin pada Mio-Pliosen,
Formasi ini diendapkan di lingkungan paralik-lagunal.

Kolom stratigrafi Cekungan Barito yang menunjukkan formasi paleofasies dan


kejadian tektonik (Satyana dan Silitonga,1994)

Anda mungkin juga menyukai