Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan masalah yang sangat penting dalam keluarga,
terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak dalam UU No. 36 tahun
2009 tentang kesehatan pasal 130 bahwa setiap anak berhak memperoleh
pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik,
mental, spiritual dan sosial serta juga pemerintah wajib memberikan
imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Hal ini juga sesuai dengan
undangundang No.23 tahun 2002 Pradigma sehat dilaksanakan melalui
beberapa kegiatan antara lain pencegahan penyakit menular adalah upaya
pengebalan imunisasi (Lisnawati lilis. 2011).
Upaya program imunisasi merupakan salah satu program pemerintah
dalam upaya untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh
hal tersebut tertuang dalam kebijakan pemerintah melalui keputusan
Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

16611/

MenKes/Sk/XI/2005 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi yang


menyatakan sebagai berikut : bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya
preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh
harus dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh dan dilaksanakan
sesuai standar agar mampu memutus mata rantai penularan dan memberikan
perlindungan kesehatan terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (DepKes RI, 2005).
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan
terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi
terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi
pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi lainnya (Umar,2006).

Banyak fenomena yang berkembang di masyarakat kebanyakan


orang tua tidak mau membawa anaknya untuk imunisasi karena takut
anaknya sakit dan cemas terhadap efek samping imunisasi, adapun efek
samping imunisasi umumya demam, namun bisa muncul peradangan agak
berat di area lokasi penyuntikan, luka benjolan tidak sembuh atau malah jadi
koreng atau pembengkakan, semua efek samping tersebut tergantung dari
jenis vaksin atau imunisasi yang diberikan, namun efek samping tersebut
biasanya akan sembuh sendiri.
Dari studi pendahuluan yang di lakukan terhadap 10 orang ibu di
Desa Akar bagantung Wilayah Kerja Puskesmas Dalam Pagar Di Dapatkan
6 orang ibu tidak mengetahui tentang imunisasi dasar pada balita dan hanya
4 orang ibu yang mengetahui tentang imunisasi tersebut. Pada ibu yang
enggan membawa balitanya untuk diberikan imunisasi dengan alasan bahwa
balitanya nanti akan sakit, dan menjadi demam, dan juga masih kentalnya
adat istiadat yang dianut oleh mereka, sehingga setiap ibu melahirkan
dilarang untuk keluar rumah sebelum 100 hari. Sebab ibu kurang
pengetahuan tentang imunisasi dikarenakan ibu kurang mendapakat
informasi sehingga ibu takut membawa anaknya imunisasi. Berdasarkan
uraian diatas tersebut dipandang perlu untuk melakukan penyuluhan
tentang pentingnya imunisasi dasar pada balita.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian imunisasi
b. Apa saja tujuan pemberian imunisasi
c. Apa saja manfaat pemberian imunisasi
d. Apa saja macam-macam imunisasi dasar dan bagaimana efek
sampingnya.
e. Kapan jadwal pemberian imunisasi
f. Diamana tempat-tempat pelayanan imunisasi
1.3 Tujuan Penyuluhan
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi
dasar pada balita ibu diharapkan dapat :
a. Memahami pengertian imunisasi

b. Memahami tujuan pemberian imunisasi


c. Mampu memahami manfaat pemberian imunisasi
d. Mampu memahami macam-macam imunisasi dasar beserta efek
sampingnya.
e. Mengetahui jadwal pemberian imunisasi
f. Mengetahui tempat-tempat pelayanan imunisasi
1.4 Manfaat Penyuluhan
a. Agar ibu dapat mengetahui dan memahami tentang apa itu imunisasi
b. Agar ibu mengetahui tujuan imunisasi
c. Agar ibu mengetahui manfaat imunisasi
d. Agar ibu mengetahui dan memahami apa saja macam-macam imunisasi
Dasar dan efek sampingnya.
e. Agar ibu dapat mengetahui jadwal pemberian imunisasi
f. Agar ibu mengetahui tempat-tempat pelayanan imunisasi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian satu atau lebih anti gen yang infeksius
pada seorang individu untuk merangsang system imun dan memproduksi
anti bodi yang akan mencegah infeksi (Schwartz,2004).
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan

terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.


Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi
terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi
pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi lainnya (Umar,2006).
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
bodi untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat,2008).
2.2 Tujuan Imunisasi
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada
bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang
disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Secara umum tujuan
imunisasi, antara lain :
a. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular.
b. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular.
c. Imunisasi menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan
mortalitas (angka kematian) pada balita.
2.3 Manfaat Pemberian Imunisasi
a. Untuk Anak : Mencegah penderita yang disebabab oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
b. Untuk Keluarga : Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan
bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua
yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
c. Untuk Negara : Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa
yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pmbangunan Negara. (Atikah.
P dkk, 2010)
2.4 Macam-macam imunisasi dasar dan efek samping.
a. BCG
1) Pengertian
Imunisasi BCG adalah pemberian vaksin yang mengandung
kuman TBC yang telah dilemahkan, yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan
dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG untuk TBC

yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC milier (pada seluruh
lapangan paru) atau TBC tulang.
2) Efek samping pemberian imunisasi BCG
Imunsasi BCG tidak menyebabkan demam. Setelah 1-2
minggu diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan
ditempat suntikan yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah
menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan khusus, karena luka ini
akan sembuh dengan sendirinya secara spontan. Kadang terjadi
pembesaran kelenjar regional di ketiak atau leher. Pembesaran
kelenjar ini terasa padat, namun tidak menimbulkan demam.
b. DPT
1) Pengertian
Imunisasi DPT merupakan imunnisasi yang digunakan atau
bertujuan untuk mencegah 3 penyakit sekaligus, yaitu difteri,
pertusis, dan tetanus.
2) Efek samping pemberian imunisasi DPT
Pemberian imuniasi DPT memberikan efek samping ringan
dan berat efek ringan seperti terjadi pembengkakkan dan nyeri pada
tempat penyuntikan dan demam, sedangkan efek berat bayi
menangis hebat karena kesakitan selama kurang lebih 4 jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan shock.
c. Polio
1) Pengertian
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang bertujuan unntuk
mencegaha penyakit polio, biasanya pemberian vaksin polio dapat
dikombinasikan dengan vaksin DPT.
2) Efek samping pemberian imunisasi polio
Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek berupa
paralisis yang disebabkan oleh vaksin dan sangat jarang terjadi.
d. Hepatitis B
1) Pengertian
Imunisasi hepatitis B, ditujukan untuk memberi kekebalan
terhadap penyakit hepatitis B.
2) Efek samping

Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan


disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan
biasanya hilang setelah 2 hari.
e. Campak
1) Pengertian
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang ditunjukan
untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
2) Efek samping pemberian imunisasi campak
Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan
kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari.
2.5 Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksin

Pemberian

Umur

Selang Waktu

Imunisasi
BCG

1x

0-11 bln

DPT

3x

4 minggu

2-11 bln

POLIO

4x

4 minggu

0-11 bln

Hepatitis B

3x

Hb I-II 4 minggu

0-11bln

Hb I-II 4 minggu
Campak

1x

9 bln

Keterangan Jadwal Imunisasi


Umur

Vaksin

Keterangan

Hepatitis B

HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam

(HB-1)

setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6


bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positis,
dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan
HBIg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1.
apabila semua status HbsAg ibu tidak diketahui
dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya

Saat

diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih

lahir

dapat diberikan HBIg 0,5 ml sebelum bayi

berumur 7 hari

Polio

Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama,


unutk bayi yang lahir di RS/RB polio oral
diberikan

saat

bayi

dipulangkan

(untuk

menghindari transmisi virus vaksin pada bayi


1 bulan

Hepatitis B

lain)
HB-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval

0-2

(HB-2)
BCG

HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan


BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG

bulan

akan diberikan pada umur . 3 bulan sebaiknya


dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan

2 bulan

DPT-1

BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif


DPT-1 diberikan pada umur lebih dari 6

Polio-1

minggu
Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan

4 bulan
6 bulan

DPT-2

DPT-1
DPT-2 dapat diberikan secara terpisah atau

Polio-2

bersamaan dengan polio-2

DPT-3

DPT-3 dapat diberikan bersamaan dengan

Polio-3

polio-3,

Hepatitis B

HB-3

(HB-3)

mendapatkan respons imun optimal interval

diberikan

umur

bulan.

Untuk

HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan,terbaik 5


bulan
Campak-1 diberikan pada uur 9 bulan, campak9 bulan

Campak-1

2 merupakan program BIAS pada SD klas 1


umur 6 tahun. Apabila telah mendapat MMR
pada umur 15 bulan, campak 2 tidak perlu
diberikan.

2.6 Tempat-tempat Pelayanan Imunisasi

Untuk memaksimalkan pelayana imunisasi, dan mengoptimalkan


keberhasilan program imunisasi, telah disediakan tempat tempat khusus
yang bisa digunakan untuk pemberian imunisasi.Imunisasi dapat dilakukan
di posyandu, puskesmas, polindes, rumah sakit, bidan desa, praktek dokter,
dan tempat lain yang disediakan. (Atikah.P dkk, 2010).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
Upaya program imunisasi merupakan salah satu program pemerintah dalam
upaya untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh. Hal
tersebut tertuang dalam kebijakan pemerintah melalui keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 16611/ MenKes/Sk/XI/2005 tentang
pedoman penyelenggaraan imunisasi yang menyatakan sebagai berikut :
bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah
penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh harus dilaksanakan secara
terus menerus, menyeluruh dan dilaksanakan sesuai standar agar mampu
memutus mata rantai penularan dan memberikan perlindungan kesehatan
terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (DepKes
RI, 2005).
3.2 Saran
Agar seluruh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Dalam Pagar
Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar dapat terus memberikan
penyuluhan kesehatan secara berkala tentang imunisasi, Terutama informasi
tentang waktu dan efek samping pemberian imunisasi serta jenis-jenis
imunisasi dasar yang harus diberikan pada balita, serta lebih banyak lagi

menempel poster maupun gambar-gambar yang berhubungan dengan


imunisasi

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.Aziz Alimul.2008.Pengantar ilmu Kesehatan anak untuk pendidikan
kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan. Jakarta : EGC
Schwartz, M.William. 2004. Clinical Handbook of Pediatrics. Jakarta : EGC
Supartini, Yupi. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta :EGC
Umar, 2006. Imunisasi Mengapa Perlu ?.Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara
Wahab,samik. 2000. Ilmu kesehatan anak vol. 2. Jakarta : EGC
(diakses pada tanggal 22 Agustus 2014 )
www.organisasi.org/arti-definisi-pengertian-imunisasi-tujuan-manfaat-cara-danjenis-imunisasi-pada-manusia(diakses pada tanggal 22 Agustus 2014 )
www.unicef.org (diakses pada tanggal 22 Agustus 2014 )
www.warmasif.co.id (diakses pada tanggal 22 Agustus 2014 )

Anda mungkin juga menyukai