Anda di halaman 1dari 126

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang Masalah


Informasi adalah data diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya. Informasi merupakan hal yang sangat penting
bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Informasi biasanya dijadikan
sebagai dasar untuk mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang
akan dan telah terjadi serta memandang realita agar keputusan dan
kebijaksanaan yang diambil pihak manajemen dapat dilakukan secara cepat
dan akurat.
Dalam hal aplikasi bisnis, informasi dijadikan sebagai bahan referensi
dalam menentukan kebijakan harga dan strategi pemasaran yang tepat agar
dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Sistem informasi menurut Kursini
(2007:11) : Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan merupakan kegiatan strategi dari suatu organisasi, serta
menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar. Dengan
demikian sistem informasi merupakan bentuk komunikasi sistem dimana data
yang diwakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem
informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa seni formal yang mendukung
manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan.
Dalam sebuah perusahaan telekomunikasi selular seperti PT.
TELKOMSEL, tidak lepas dari perannya sebagai media penyalur informasi
pelanggannya. Grapari Telkomsel Padang juga memberikan pelayanan kepada
1

pelanggan dan menyediakan kartu perdana (Staterpack) dan voucher pulsa.


Untuk memudahkan pelanggan mendapatkan itu semua, Grapari Telkomsel
Padang menyediakan tempat untuk pelanggan bisa membelinya yaitu di Sales
Corner Grapari Telkomsel Padang.
Sistem yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan di Sales
Corner masih manual. Setiap ada transaksi, staf Sales Corner hanya
mencatatnya secara manual dengan cara menandai no seri yang tertera pada
voucher dan kartu ke dalam list stok barang yang tersedia. Kemudian proses
perhitungan laba-rugi juga masih bersifat manual tanpa ada bantuan program
aplikasi sehingga menyebabkan tingginya resiko kesalahan perhitungan labarugi. Dan juga penyajian laporan yang tidak terstruktur menyebabkan
kebingungan dalam memahami isi laporan.
Oleh sebab diangkat masalah ini dalam sebuah skripsi yang berjudul
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Sales Corner dengan
Barcode pada Grapari Telkomsel Padang.
2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Grapari Telkomsel
Padang dan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah yang
ada sebagai berikut :
1. Entry data dalam penjualan masih dengan cara manual. Setiap ada
transaksi, staf Sales Corner hanya mencatatnya secara manual ke
dalam buku laporan penjualan.
2. Lambatnya proses transaksi dikarenakan staf Sales Corner harus
mencatat terlebih dahulu nomor seri yang terterara pada voucher pulsa

dan kartu perdana (Staterpack). Kemudian menandainya pada list stok


barang yang tersedia sebagai tanda bahwa barang tersebut telah
terjual. Setelah proses itu selesai, barulah barang tersebut diserahkan
kepada pelanggan.
3. Perhitungan laba-rugi masih bersifat manual tanpa ada bantuan
progam

aplikasi.

Sehingga

menyebabkan

resiko

kesalahan

perhitungan laba-rugi.
4. Tidak terstruktunya laporan penjualan sehingga dapat menyebabkan
kebingungan dalam memahami isi laporan.
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan skripsi ini, hanya difokuskan pada bagian
pengolahan data transaksi penjualan dan penyajian laporan serta stok barang
yang tersedia pada Sales Corner Grapari Telkomsel Padang.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan

tentang bagaimana membuat suatu aplikasi yang dapat

memudahkan dalam proses entry data, pengolahan data dan penyajian


laporan. Progam aplikasi tersebut akan dihubungkan dengan sebuah barcode
agar tidak terjadinya kesalahan proses entry data dan juga mempercepat
prosesnya. Perhitungan laba dan rugi juga akan menjadi lebih detail dan tidak
lagi terjadi kesalahan. Dan penyajian laporan akan lebih sistematis dan jelas.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan pada Sales Corner Grapari
Telkomsel Padang adalah sebagai berikut :

a. Melakukan analisis sistem terhadap sistem yang sedang berjalan


saat ini, sehingga dihasilkan dan menggunakan sistem yang baru
untuk mengurangi permasalahan yang terjadi selama ini.
b. Memaksimalkan penggunaan sistem komputer dalam proses
pengolahan data penjualan guna menghasilkan sistem informasi
yang cepat dan akurat.
c. Mengembangkan dan mengimplementasikan pengetahuan penulis
tentang sistem informasi yang didapat selama perkuliahan.
1.6 Metodologi Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
penulis melakukan beberapa metode sebagai berikut :
1. Metode Kajian Kepustakaan, yaitu suatu metode riset dengan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah, guna
membantu dan memantapkan riset yang penulis lakukan pada
Sales Corner Grapari Telkomsel Padang.
2. Metode Survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat
secara langsung ke lokasi atau tempat penelitian. Yang mana
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan
sesuatu hal yang terjadi pada suatu perusahaan.
3. Metode Wawancara, yaitu suatu metode riset yang penulis lakukan
dengan wawancara secara langsung kepada orang terlibat di lokasi
penelitian.
4. Laboratory Research (Pengujian Labor), yaitu penelitian yang
dilakukan dalam hal pengujian sistem yang dirancang untuk
menghindari kesalahan-kesalahan (system error) pada saat
implementasi sistem.

5. System Development Life Cycle (SDLC), yaitu aplikasi penerapan


dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari
pendekatan sistem (system approach) menjadi pengembangan dari
solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis. SDLC meliputi
tahapan sebagai berikut :
a. Perencanaan, yaitu perencanaan awal untuk sebuah proyek
guna mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal dan anggaran
bisnis awal yang diperlukan untuk memecahkan masalah
atau kesempatan yang direpresentasikan oleh proyek.
Lingkup proyek mendefinisikan area bisnis yang akan
ditangani oleh proyek dan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Lingkup dan tujuan pada akhirnya akan berpengaruh pada
komitmen sumber, ytaitu jadwal dan anggaran yang harus
dibuat supaya berhasil menyelesaikan proyek.
b. Analisis, yaitu studi domain masalah bisnis untuk
merekomendasikan

perbaikan

dan

menspesifikasikan

persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. Analasis


sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan
pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalahmasalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek.
Area bisnis dipelajari dan dianalisis untuk memperoleh
pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja,
apa yang tidak bekerja dan apa yang dibutuhkan.

c. Desain, yaitu spesifikasi atau kontruksi solusi yang teknis


dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang di
identifikasikan dalam analisis sistem. Selama desain
sistem, pada awalnya akan mengeksplorasi solusi teknis
alternatif. Setelah alternatif solusi disetujui, fase desain
sistem mengembangkan cetak biru (blue print) dan
spesifikasi

teknis

mengimplementasikan

yang
database,

dibutuhkan
program,

untuk
antarmuka

pengguna dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem


informasi.
d. Implementasi, yaitu kontruksi, instalasi, pengujian dan
pengiriman sistem ke dalam produksi (operasi sehari-hari).
Implementasi sistem mengontruksi sistem informasi baru
dan menempatkannya ke dalam operasi, selanjutnya
dilaksanakan pengujian.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi


2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri, S.Kom (2012:38) menyatakan bahwa Sistem
Informasi adalah :
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi
dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang
diperlukan oleh pihak luar tertentu
Sedangkan menurut Tafri D. Muhyuzir (2001:8) menyatakan bahwa
sistem Informasi adalah :
"Data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa
sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait
dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang
berharga bagi yang menerimanya.
Menurut OBrien (2005:p5) menyatakan bahwa ;
Sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari
people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak),
computer networks and data communications (jaringan komunikasi),
dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan
menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.

Dari ketiga pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan


bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan
keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang
layak untuk pihak luar perusahaan.
Selain itu pengertian sistem informasi menurut Rommey (1997:16) yang
dialihbahasakan oleh Krismiaji (2002; 12) adalah sebagai berikut ;
Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk
mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan
cara-cara

yang

diorganisasi

untuk

menyimpan,

mengelola,

mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga


sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Gambar 2.1 Proses Data Menjadi Informasi


Tujuan Sistem Informasi :
1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke
hari
3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem Informasi


Klasifikasi sistem dari berbagai sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Fisik ( Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa
pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem
produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain
sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Buatan Manusia ( Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan
pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia

merupakan sistem

yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut human


machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya,
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu (Probabilistic System)
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Terbuka (Open System)

10

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak


terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
Konsep sistem tertutup dan terbuka :

Gambar 2.2 Sistem Tertutup

Gambar 2.3 Sistem Relatif Tertutup

Gambar 2.4 Sistem Terbuka


2.1.3. Kualitas Sistem Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung pada lima hal pokok yaitu:
a. Akurat ( accurate )
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan,
dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat waktu ( time lines )
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan

11

suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan


keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan ( relevance )
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi
informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima
dan yang membutuhkan.

2.2. Konsep Dasar Pembelian dan Penjualan


2.2.1.

Pengertian Pembelian

Pembelian menurut Soemarso S. R (2004:208) adalah,


Pembelian adalah (purchasing) akun yang digunakan untuk mencatat
semua pembelian barang dagang dalam suatu periode.
Sedangkan menurut Bodnar

dan Hopwood (2003:417), pembelian

merupakan sinonim dari pengadaan yang diartikan sebagai berikut :


Pengadaan adalah proses bisnis memilih sumber, pemesanan dan
memperoleh barang dan jasa.
Dari definsi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelian merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang yang dibutuhkan perusahaan
dalam menjalankan usahanya dimulai dari pemilihan sumber sampai memperoleh
barang.

12

Tahapan-tahapan prosedur transaksi pembelian oleh Mulyadi (2001:302) :


1. Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam
formulir surat penerimaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang
tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang langsung
dipakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian
langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan
pembelian.
2. Prosedur permintaan penawaran harga pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat penawaran harga
kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang
dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan
pemasok yang akan ditujukan sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh
perusahaan.
3. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian
kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit
organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang
meminta barang dan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian yang
sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai
jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian

13

membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok


tersebut.

5. Prosedur pencatatan utang


Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan
barang dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang
atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
6. Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebet dari transaksi
pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
2.2.2.

Pengertian Penjualan

Penjualan adalah ilmu dan seni dipengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
pihak penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa
yang ditawarkan. Jadi, dengan adanya penjualan maka akan tercipta suatu proses
perputaran jasa antara pembeli dan penjual itu sendiri. (Basu Swastha, 2001:9).
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat
diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk
mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang
dihasikan.

14

Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan


jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksanaan
dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

1. Hubungan Promosi Dengan Penjualan


Dalam kegiatan pemasaran yang sangat kompleks dan saling berkaitan
yang satu dengan yang lainnya, seperti promosi dan penjualan hendaknya
dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu laba. Promosi
berfungsi untuk meningkatkan volume penjualan juga sebagai strategi untuk
menjangkau pembeli untuk melakukan pertukaran.
Sedangkan penjualan adalah pemindahan barang dan jasa yang
dilakukan oleh penjual. Pada umumnya perusahaan yang ingin mempercepat
proses peningkatan volume penjualan akan melakukan untuk mengadakan
kegiatan promosi melalui iklan, personal selling, dan publisitas. Apabila
volume penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang diinginkan serta
cukup mantap, maka umumnya perusahaan menurunkan kegiatan promosi
atau sekedar mempertahankannya.
Meskipun demikian seringkali perusahaan dalam menurunkan
kegiatan promosi diikuti pula oleh penurunan penjualan. Hal ini disebabkan
oleh karena beberapa kemungkinan, misalnya penurunan promosi tersebut
perlu ditinjau kembali. Peninjauantentang keputusan promosi tersebut

15

hendaknya dilakukan dalam skop yang luas, dengan demikian penyajian


penetapan kebijakan promosi yang kurang tepat dapat dihindarkan.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan
Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagai berikut: (Basu Swastha, 1998 : 129).
a. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas
barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual
harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil
mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut
penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat
berkaitan, yakni:
1. Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
2. Harga produk.
3. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan
sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.
b. Kondisi Pasar
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran
dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu di perhatikan adalah:
1. Jenis pasarnya
2. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya

16

3. Daya belinya
4. Frekuensi pembelian
5. Keinginan dan kebutuhan

c. Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual
tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli
jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus
memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk
melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta
usaha,seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan
maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini
hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal
yang diperlukan untuk itu.

2.2.3. Re Order Point (ROP)


ROP (Reorder Point) Menurut Sofjan Assauri (2004;196), tingkat
pemesanan kembali (reorder point) adalah : Tingkat pemesanan kembali adalah
suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana
pemesanan harus diadakan kembali
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah :
a. Lead Time ; adalah waktu yang dibutuhkan antara barang yang dipesan
hingga sampai diperusahaan.

17

b. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu.


c. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan barang
minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan
keterlambatan datangnya bahan baku.
Sebelum melakukan pemesanan kembali, harus diketahui dahulu jumlah stock
yang akan di pesan. Untuk mengetahui jumlah pemesanan, biasanya digunakan
metode EOQ (Economic Order Quantity). EOQ adalah volume pembelian yang
paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian. Secara matematis
dinyatakan sebagai berikut :
EOQ Q=

2 RC o
Ch

........................................................ (1.1)

Dimana :
R

= kebutuhan bahan mentah satu tahun

Co = S

= Ordering Cost setiap kali pesan

Ch = H

= Holding Cost per unit per satu satuan waktu

Dengan menggunakan model EOQ, dapat diketahui berapa banyak yang harus
dipesan dalam setiap kali pemesanan. Setelah didapatkan volumen pemesanan,
kemudian ditentukan kapan akan dilakukan pemesanan. Untuk sistem persediaan
yang menggunakan asumsi bahwa tingkat kebutuhan yang konstan dan lead time
yang tetap, maka saat pemesanan kembali (ROP) sama dengan kebutuhan selama
lead time. Secara matematis dinyatakan sebagai berikut :
Reorder point = d x lt ........................................................ (1.2)

18

Dimana :
lt = Lead Time
d = Kebutuhan per hari
Setelah ROP diketahui, maka dapat dihitung jarak antara satu pemesanan dengan
pemesanan berikutnya atau yang disebut dengan Cycle Time. Secara matematis,
perhitungan Cycle Time adalah sebagai berikut :
T=

N . Q
R

......................................................................... (1.3)

Dimana :
T

= Cycle Time

Q*

= EOQ

= Kebutuhan bahan selama satu tahun

= Jumlah hari operasi dalam satu tahun

Faktor penghambat reorder point :


a. Terjadinya kesalahan dalam meramalkan perhitungan.
b. Keterlambatan penerimaan barang dari supplier yang disebabkan oleh
beberapa hal seperti terlalu banyak proses administrasi yang berbelitbelit,
sarana transportasi yang kurang memadai baik dari segi kualita maupun
kuantitas.
Cara menghitung titik pemesanan kembali :

19

a. Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan


persentase tertentu.
b. Dengan

menetapkan

penggunaan

selama lead

time dan

ditambah

dengan safety stock.


Dengan menggunakan mikroskop, dua cara yang telah disebutkan mengubahngubah safety stock. Hal tersebut, tidak berarti procurement lead time bukan
variable. Procurement lead time dan safety stock ditetapkan oleh individu
perusahaan yang bersangkutan.

2.2.4. Point Of Sales (POS)


POS memiliki banyak pengertian, tetapi secara umum, Point-of-Sale
adalah sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya proses transaksi. POS
juga kadang disebut sebagai titik pembelian atau kasir yang di mana transaksi
terjadi. Tidak hanya itu, sistem pos modern dilengkapi dengan sistem pelaporan
manajemen yang terintegrasi. Sistem POS digunakan di supermarket, restoran,
hotel dan tempat-tempat lain yang membuka layanan ritel. Dalam lingkup yang
luas, POS juga bisa berarti proses pelayanan transaksi di toko eceran. Sebuah
pemeriksaan mengacu pada terminal POS atau lebih umum untuk perangkat keras
dan perangkat lunak yang digunakan untuk checkout, setara dengan sebuah cash
register elektronik. Terminal POS mengelola proses penjualan oleh tenaga
penjualan antarmuka diakses. Sistem yang sama memungkinkan penciptaan dan
pencetakan tanda terima.

20

2.2.5. Pengertian Voucher Pulsa dan Kartu Perdana


1. Voucher Pulsa
Voucher pulsa Prabayar adalah pengisian pulsa yang sifatnya real time
namun kurang memiliki fleksibiltas. Pengisian pulsa Prabayar beda dengan
pengisian melalui pasca bayar yang tidak bersifat real time tapi
mempunyai fleksibilitas tinggi seperti memungkinan pemberian diskon.
System pulsa prabayar memiliki dua cara yaitu :
a. Pulsa fisik yaitu pelanggan mengisi sendiri pulsa prabayarnya hanya
dengan mengirim dua belas angka yang tersembunyi pada voucher
fisik setelah digosokan.
b. Pulsa elektrik yaitu pelanggan hanya membayar dan tidak mengisi
sendiri tiggal menunggu saja karena yang mengerjakan penjual pulsa.
System billing untuk prabayar dan pasca bayar selama ini dilakukan
terpisah dan memiliki karakteristik tersendiri. Contohnya pasca bayar
adalah proses charging dilakukan belakangan sesuai dengan batas waktu
yang ditentukan setiap bulan kemudian pelanggan akan menerima tagihan.
Sedangkan system prabayar adalah proses operator menggunakan
teknologi Intelligent Network (IN) teknologi ini menawarkan kemudahan
pengelolaan data secara real time.
2. Kartu Perdana (Sim Card)

21

Bagi para pengguna telepon seluler tentu tidak asing lagi dengan sebuah
benda kecil bernama simcard (kartu perdana). Dalam penggunaanya
telepon seluler tidak akan bisa digunakan untuk berkomunikasi bila tidak
menggunakan simcard. Tapi dibalik itu semua mungkin diantara para
pengguna telepon seluler tidak mengerti atau bahkan tidak tahu apa yang
dimaksud dengan simcard.
Dalam Wikipedia (2007) simcard atau kartu per-dana adalah sebuah
kartu pintar seukuran perangko yang ditaruh di telepon genggam yang
menyimpan kunci pengenal jasa telekomunikasi. Sedangkan dalam
Wisegeek (2007) simcard atau kartu perdana adalah sebuah komponen
chip memory yang digunakan pada sebuah telepon seluler (handphone).
Dalam penggunaanya simcard mempunyai beberapa fungsi bagi para
pengguna telepon seluler yaitu, sebagai penyimpan nomor ICCID atau
International Circuit Card ID yang unik dan menentukan nomor
handphone. Selain itu kartu perdana juga dapat menyimpan beberapa
informasi lainnya seperti SMS dan phonebook.

2.2.6. Sistem Pembelian dan Penjualan pada Sales Corner Grapari


Telkomsel Padang
Pada Grapari Telkomsel Padang, terdapat sebuah bagian penjualan
berbagai produk dari PT. Telkomsel seperti kartu perdana (Staterpack) dan
voucher pulsa (dalam bentuk voucher fisik) yang disebut dengan Sales Corner.

22

Pada Sales Corner, dilayani oleh satu staff yang bertugas untuk melayani setiap
pelanggan yang ingin membeli produk dari PT. Telkomsel.
Sistem pembelian pada Sales Corner Grapari Telkomsel Padang adalah
pelanggan datang dengan mengambil nomor antrian dan kemudian dipanggil satu
persatu oleh staff. Saat pelanggan datang untuk membeli salah satu dari produk
PT. Telkomsel, staff terlebih dahulu mencatat nomor seri dari produk tersebut dan
kemudian menandainya pada daftar stock sebagai tanda bahwa produk tersebut
telah terjual Di akhir jam kerja, staff mulai melakukan perhitungan laba-rugi dan
jumlah stock barang yang tersisa. Dan kemudian dibuat suatu laporan harian
secara tertulis untuk diberikan kepada Team Leader.

2.3. Barcode Scanner


2.3.1. Pengertian Barcode
Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih
dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan
kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal
kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah dan murah. Untuk membantu
pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris
tersebut. Angka-angka tersebut tidak mendasari pola kode baris yang tercantum.
Ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran
nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membacanya. Walaupun teknologi
semacam itu terus berkembang dengan ditemukannya media magnetic, rfid,
electronics tags, serial eeprom (seperti pada smart card), barcode terus bertahan

23

dan masih memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Kelebihan yang paling utama


adalah harganya yang murah dan mudah didapatkan, sebab media yang digunakan
sebagai kode barcode adalah kertas dan tinta, sedangkan untuk membaca barcode
ada begitu banyak pilihan di pasaran dengan harga yang relatif murah mulai dari
yang berbentuk pena (wand), slot, scanner, sampai ke CCD dan bahkan kita dapat
membuatnya sendiri.
Di awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan untuk
membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket.
Tetapi saat ini kode baris sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi
misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan
secara otomatis pada perpustakaan.
2.3.2. Jenis Jenis Barcode
Barcode terdiri atas dua bentuk yakni : barcode satu dimensi (1D) dan
barcode dua dimensi (2D). Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar
codes (kode berbentuk baris). Contoh barcode satua dimensi adalah sebagai
berikut :
1. Code 39 (code 3 of 9)
Adalah sebuah barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki panjang
baris yang bervariasi. Aplikasi barcode jenis code 39 adalah untuk inventory,
asset tracking dan digunakan pada tanda pengenal identitas.

Gambar 2.5 Barcode jenis Code 39

24

2. Code 128
Adalah suatu barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki kerapatan
(density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code
128 ideal untuk aplikasi seperti shipping and warehouse management
(pangaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang).

Gambar 2.6 Barcode jenis Code 128


3. Interleaved 2 of 5

Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan


memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode interleaved 2 of 5 dapat
dipergunakan untuk aplikasi industri dan laboratorium.
Gambar 2.7 Barcode jenis Interleaved 2 of 5
4. UPC (Universal Product Code)
Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang
baris yang tetap (fixed). UPC digunakan untuk pelabelan pada produk-produk
kecil/eceran (retail product labeling). Simbol ini dibuat untuk kemudahan
pemeriksaan

keaslian

suatu

produk.

Bilangan-bilangan

diregistrasikan atau terdaftar di Uniform Code Council.


Gambar 2.8 Barcode jenis UPC

UPC

harus

25

Sedangkan barcode dua dimensi adalah barcode yang dikembangkan lebih


dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai semakin populer.
Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear
bar codes (barkode satu dimensi) yaitu dengan menggunakan barcode dua
dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang
space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah symbology
PDF417 yang berukuran 4 inch persegi (in2)

Gambar 2.9 Barcode jenis PDF417


(sumber
barcode)

http://rumahbarcode.com/index.php/news/87-simbologi-

2.3.3. Keuntungan Menggunakan Barcode


Berdasarkan kegunaannya terdapat 6 kategori kegunaan barcode, yaitu :
a. Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu
contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk
keperluan produk yang dijual di supermarket.

26

b. Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya


digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe
ITF.
c. Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering
digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang
menunjukkan ISSN suatu buku.
d. Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi
biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah
satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.
e. Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail,
misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan.
Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
f. Barcode untuk keperluan lain.
Keuntungan penggunaan barcode, antara lain :
1. Proses Input Data lebih cepat, karena : Barcode Scanner dapat
membaca/merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan
proses input data secara manual.
2. Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi barcode mempunyai
ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.

27

3. Penelusuran informasi data lebih akurat karena teknologi barcode


mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
4. Mengurangi biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan
pencatatan data dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual
secara berulang-ulang.
5. Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat,
tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh
lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam
menentukan kebijakan perusahaan.
6. Memiliki nilai tawar lebih tinggi/prestise serta kemampuan bersaing
dengan saingan/kompetitor akan lebih terjaga.
Manfaat bagi konsumen :
a. Mempermudah konsumen mengindentifikasi(Informasi) harga dan kualitas
barang.
b. Mempersingkat waktu dalam melakukan transaksi( Menghindaria antrian
panjang).
c. Dapat menjamin keamanan bagi konsumen yang akan jaminanan

kesahatan terhadap barang yang dikonsumsi seperti makanan dan obatobatan, apabila barang tersebut sudah kadaluarsa(tidak layak dikonsumsi)
atau produk gagal.

28

Gambar 2.10 Barcode Scanner


(sumber : http://irigomi.com/sejarah-manfaat-penggunaan-dan-pengertianbarcodebar-codekode-batang.html)
2.3.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
2.3.4.1. Analisis Sistem Informasi
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan


dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting,
karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Misalnya jika dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa jauh
sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa

29

kelemahan, maka harus ditemukan kelemahannya. Tugas ini disebut sebagai


analisis sistem.
Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :
a. Menentukan lingkup sistem
b. Mengumpulkan fakta
c. Menganalisis fakta
d. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis
sistem
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan
relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
3. Analyze, menganalisis sistem
4. Report, membuat laporan hasil analisis
Untuk masing-masing langkah ini, beberapa tugas perlu dilakukan oleh
analis sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan koordinasi dan pengawasan,
koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas-tugas
yang harus dikerjakan untuk masing-masing langkah analisis sistem ini.
1. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama
yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan
sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah

30

inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh
karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.
Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis
sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang
diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab
terjadinya masalah ini. Tugas mengidentifikasi penyebab masalah
dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan
yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh
analis sistem di tahap perencanaan sistem.
b. Mengidentifikasi titik keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya
juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah
tersebut.

Titik

keputusan

menunjukkan

suatu

kondisi

yang

menyebabkan sesuatu terjadi. Analis sistem bila telah dapat


mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab
masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan
tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat
digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila
dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.

31

c. Mengidentifikasi personil-personil kunci


Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi
beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi
adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak
langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi
personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada
bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job
description).
2. Memahami Kerja Sistem
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat
diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan
sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan
(preliminary survey). Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya
bersifat penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari
sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan,
kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan
rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara,
oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah :
a. Menentukan jenis penelitian

32

b. Merencanakan jadwal penelitian


1. Mengatur jadwal wawancara
2. Mengatur jadwal observasi
3. Mengatur jadwal pengambilan sampel
c. Membuat penugasan penelitian
d. Membuat agenda wawancara
e. Mengumpulkan hasil penelitian
3. Menganalisis Sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian yang telah dilakukan.
1. Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
a. apa yang dikerjakan ?
b. bagaimana mengerjakannya ?
c. siapa yang mengerjakan ?
d. dimana dikerjakan ?
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk
menjawab pertanyaan :
a. mengapa dikerjakan ?
b. perlukah dikerjakan ?
c. apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh
kriteria penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency,

33

timeliness, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security,


economy, simplicity. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini,
selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil
penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan
permasalahan dari sistem yang ada.
f. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan
sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang
dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.

4. Membuat laporan hasil analisis


Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering
Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak
manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem
akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh
analis sistem yang disajikan dalam laporan ini. Tujuan utama dari
penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
a. Analisis telah selesai dilakukan
b. Meluruskan

kesalah-pengertian

mengenai

apa

yang

telah

ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai


menurut manajemen
c. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen

34

d. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan


tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain
sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada
laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa
kembali kebenaran data yang telah diperoleh.

2.3.4.2. Perancangan Sistem Informasi


Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya
sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem
tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1. Perancangan sistem secara umum/perancangan konseptual, perancangan
logikal/perancangan secara makro
2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

35

5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau


pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan
yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat.
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem
secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum
mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain
secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli
teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara
umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis
disetujui oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen
sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan
untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model,
output, input, database, teknologi dan kontrol.

36

2.3.5.

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Sales Corner Dengan


Barcode Pada Grapari Telkomsel Padang
Pada Grapari Telkomsel Padang, dirancang sebuah Sistem Informasi dengan

menggunakan barcode yang diterapkan pada Sales Corner. Hal ini bertujuan untuk
mempercepat proses transaksi penjualan, memudahkan dalam pencarian data dan
menghindari kerugian dari kesalahan pencatatan data.

Saat terjadi transaksi, Sales Corner menggunakan barcode reader untuk


membaca font barcode yang tertempel pada setiap produk yang dijual. Output
yang keluar dari sistem adalah no seri produk, kategori produk, jenis produk,
harga dan stock produk yang tersisa. Kemudian juga tersedia tool untuk
menghitung pembayaran yang terjadi seperti, nominal bayar, kembalian dan
diskon. Sales Corner dapat mengeksekusi transaksi bila telah selesai dan langsung
menghasilkan sebuah laporan sementara. Setelah jam kerja selesai, Sales Corner
dapat mencetak total transaksi dan detail nya berupa laporan harian dan dapat
langsung diberikan kepada pimpinan.
2.4. Implementasi Sistem Informasi
Sistem telah dianalisis dan didesain secara rinci dan teknologi telah
diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sekarang sistem untuk diimplementasikan.
Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah langkah sebagai berikut ini
:
1. Menerapkan rencana implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi.
3. Tindak lanjut implementasi

37

Konsep siklus hidup mempunyai implikasi bahwa setiap proyek


pengembangan sistem harus dibagi dalam tahap tahap berbeda dengan titik
pengendalian manajemen yang formal diletakkan diantara tahap tahap. Prinsip
pengendalian dasar adalah setiap taha harus menghasilkan dokumentasi secara
formal ditelaah dan disetujui sebelum memulai tahap berikutnya dari siklus hidup
proyek.
2.5. Alat Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
2.5.1. Aliran Sistem Informasi (ASI)
Sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada suatu
perusahaan. Dari sini dapat diketahui apakah sistem informasi tersebut masih
layak dipakai atau tidak, serta masih manual atau sudah komputerisasi. Jika sistem
informasi tidak layak dipakai maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan
datanya sehingga menghasilkan sistem informasi yang cepat dan akurat supaya
menghasilkan suatu keputusan yang lebih baik.
Simbol-simbol standar yang akan digunakan dalam pembuatan ASI dapat
dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1. Simbol Aliran Sistem Informasi


SIMBOL

KETERANGAN

38

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk


menggambarkan

semua

jenis

dokumen,

merupakan formulir yang digunakan untuk


merekam data terjadinya suatu transaksi, yang
menunjukkan input dan output baik untuk
proses manual, mekanik, atau komputer.
Proses Manual. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan

kegiatan

manual

atau

pekerjaan yang dilakukan tanpa menggunakan


komputer. Uraian singkat kegiatan manual
dicantumkan di dalam simbol ini.
Proses Komputer / Online Computer
Process. Simbol ini menggambarkan kegiatan
proses dari pegolahan data dengan komputer
secara online. Uraian singkat tentang operasi
program komputer ditulis di dalam simbol.
Display. Digunakan untuk menampilkan data
pada display komputer.
Database.

Menunjukkan

akses

langsung

penyimpanan data ke database.


Keputusan. Menunjukkan pilihan yang akan
dikerjakan atau keputusan yang harus dibuat
dalam proses pengolahan data.

39

Entry data. Menunjukkan proses entry data.

Arsip.
A
N

Simbol

ini

menggambarkan

file

digunakan
komputer

untuk
/

non

komputer yang disimpan sebagai arsip. Huruf


A menandakan arsip file dengan arsip

Alphaber atau huruf. Huruf N menandakan


arsip file numeric atau angka. Huruf C
menandakan

arsip

file

dengan

arsip

chronologis atau tanggal.


Penghubung pada halaman yang sama.
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan
hubungan arus proses yang terputus masih
dalam halaman yang sama. Di dalam simbol
ini dicantumkan nomor sebagai penghubung.
Penghubung pada halaman yang berbeda.
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan
hubungan arus proses yang terputus dengan
sambungannya ada di halaman yang lain,
sesuai dengan nomor yang tercantum dalam
simbol.
Garis Alir.

Simbol

ini

menunjukkan

40

aliran/arah dari proses pengolahan data.

Sumber : http://id.scribd.com/doc/55189781/Aliran-Sistem-Informasi

2.5.2. Data Flow Diagram (DFD)


DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dgn konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada
pemakai maupun pembuat program.

Terminator

Proses

Data Store

Alur Data

Gambar 2.11 Komponen Data Flow Diagram menurut Yourdan dan DeMarco

Terminator

Proses

Data Store

Alur Data

Gambar 2.12 Komponen Data Flow Diagram menurut Gene dan Serson
(sumber : Sutabri , Tata. 2012. Analisi Sistem Informasi . Penerbit Andi .
Yogyakarta)

2.5.2.1. Terminator (Entitas Luar)

41

Terminator

adalah

Entitas

diluar

sistem

yang

berkomunikasi

berhubungan langsung dengan sistem. Terdapat 2 jenis Terminator :


1. Terminator Sumber, merupakan Terminator yang menjadi sumber
2. Terminator Tujuan, merupakan Terminator yang menjadi tujuan data /
informasi sistem.

Gambar 2.13 Jenis Terminator


Terminator

dapat

berupa

orang,

sekelompok

orang,

organisasi,

perusahaan/departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama
yang berhubungan dengan sistem tsb dan biasanya menggunakan kata benda.
Contoh : Dosen, Mahasiswa.
Hal yang perlu diperhatikan tentang terminator :
1. Alur data yang menghubungkan terminator dgn sistem, menunjukkan
hubungan sistem dgn dunia luar.
2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur yang
berkaitan dgn Terminator.
3. Hubungan yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD.

2.5.2.2. Komponen Proses

42

Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output.


Penamaan proses disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang dilakukan. Ada 4
kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dgn input dan output :

Gambar 2.14 Kemungkinan dalam proses input output

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :


1. Proses harus memiliki input dan output.
2. proses dapat dihubungkan dgn komponen terminator, data store atau proses
melalui alur data.
3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional
sistem digambarkan dgn komponen proses.

2.5.2.3. Komponen Data Store

43

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data


dan diberi nama dgn kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa
file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti
buku alamat, file folder.
Yang perlu diperhatikan tentang data store :
1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi
sebagai tujuan/tempat penyimpanan fari suatu proses (proses write).
2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sebagai
sumber/ proses memerlukan data (proses read).
3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi
sebagai sumber dan tujuan.

Gambar 2.15 Proses Data Store


2.5.2.4. Komponen Alur Data
Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket data
dari satu bagian ke bagian lainnya. Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir /
informasi. Ada 4 konsep tentang alur data :

44

1. Packets Of Data
Apabila ada 2 data / lebih yang mengalir dari 1 sumber yang sama menuju
pada tujuan yang sama & mempunyai hubungan digambarkan dgn 1 alur data.

Gambar 2.16 Paket Data


2. Diverging Data Flow
Apabila ada sejumlah paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju
pada tujuan yang berbeda atau paket data yang kompleks dibagi menjadi
beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda.

Gambar 2.17 Diverging Data Flow


3. Converging Data Flow
Apabila ada beberapa alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang
sama.

Gambar 2.18 Converging Data Flow

45

4. Sumber dan Tujuan


Arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yang menuju
proses.

Gambar 2.19 Sumber dan Tujuan Arus data

46

Gambar 2.20 Levelisasi DFD

2.5.2.5. Penggambaran DFD


Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai
referensi yang ada, secara garis besar:

1. Buat diagram context


Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
hubungan sistem dgn lingkungan luarnya. Cara :
a. Tentukan nama sistemnya.
b. Tentukan batasan sistemnya.
c. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
d. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/pada sistem.
e. Gambarkan diagram context.
2. Buat diagram level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context. Cara :
a. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang

47

keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yang masuk/keluar
pada level berikutnya)
c. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
d. Gambarkan diagram level zero.
e. Hindari perpotongan arus data
f. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
3. Buat diagram level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Cara :
a. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada
di level zero.
b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses
pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
c. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
d. Gambarkan DFD level Satu
e. Hindari perpotongan arus data.
f. Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1
4. DFD level dua, tiga, ...
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses
dekomposisi dilakukan sampai dg proses siap dituangkan ke dalam program.
Aturan yang digunakan sama dgn level satu.

48

2.5.3. Hierarchy Plus Input Proccess Output (HIPO)


Merupakan alat dokumentasi program yang dikembangkan dan didukung
oleh IBM. Tetapi kini HIPO juga telah digunakan sebagai alat bantu untuk
merancang dan mendokumentasikan siklus pengembangan sistem.
HIPO

telah dirancang dan dikembangkan secara khusus

untuk

menggambarkan suatu struktur bertingkat guna memahami fungsi-fungsi dari


modul-modul suatu sistem, dan HIPO juga dirancang untuk menggambarkan
modul-modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. HIPO tidak dipakai untuk
menunjukkan instruksi-instruksi program yang akan digunakan, disamping itu
HIPO menyediakan penjelasan yang lengkap dari input yang akan digunakan,
proses yang akan dilakukan serta output yang diinginkan.
Salah satu dedain diagram pada HIPI adalah.Visual Table Of Contents
(VTOC). Diagram ini menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu
sistem secara berjenjang.

49

Gambar 2.21 Contoh Diagram VTOC


(sumber : wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../HIPO.pdf)

2.5.4. Entity Relationship Diagram (ERD)


Model

Entity-Relationship

berisi

komponen-komponen

dari

suatu

himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan


atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat
diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain
itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti
hubungan many to many, one to many, atau one to one. Lebih jelasnya akan

50

digambarkan

secara

sistematis

dengan

menggunakan

Diagram

Entity-

Relationship (Diagram E-R / ERD).


Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram
dijelaskan pada tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2 Simbol Entity Relationship Diagram (Diagram E-R)
SIMBOL

KETERANGAN
Entity. Simbol yang menyatakan himpunan
entitas ini bisa berupa : suatu elemen
lingkungan, sumber daya, atau transaksi,
yang begitu pentingnya bagi perusahaan
sehingga didokumentasikan dengan data.
Attribute. Simbol terminal ini untuk
menunjukkan nama-nama atribut yang ada
pada entiti.
Primary Key Attribute. Simbol atribut
yang digarisbawahi, berfungsi sebagai key
(kunci) di antara nama-nama atribut yang
ada pada suatu entiti.
Relationship. Simbol ini menyatakan relasi
ini digunakan untuk menunjukkan hubungan
yang ada antara entiti yang satu dengan entiti
yang lainnya.
Link. Simbol berupa garis ini digunakan
sebagai penghubung antara himpunan relasi

51

dengan himpunan entitas dan himpunan


entitas dengan atributnya.
One to One. Setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas B
One to Many. Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap
entitas pada entitas B dapat berhubungan
dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Many to Many. Setiap entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B.
Sumber : http://www.docstoc.com/docs/9084852/Simbol---symbol-ERD-(-DataFlow-Diagram-)
Hubungan/relasi antar atribut yang terdapat pada sistem konseptual secara
bebas yang terdiri dari entiti-entiti, dan setiap entiti terdiri dari atribut yang ada,
yaitu :
1. Unary, adalah satu entiti berelasi hanya dengan satu entiti saja.
2. Binary, adalah satu entiti berhubungan dengan entiti yang lain.
3. Ternary, adalah satu entiti berhubungan dengan beberapa entiti yang lainnya.

2.5.5. Flowchart

52

Merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika


program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari
proses program. Bagan alir program dibuat dengan simbol-simbol standar sebagai
berikut :
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Flowchart
SIMBOL

KETERANGAN
Terminal Point Symbol. digunakan untuk
menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses
.
Dokumen.

Simbol

menggambarkan

ini

semua

digunakan
jenis

untuk

dokumen,

merupakan formulir yang digunakan untuk


merekam data terjadinya suatu transaksi, yang
menunjukkan input dan output baik untuk
proses manual, mekanik, atau komputer.
Preparation Symbol. Simbol Persiapan
digunakan untuk memberi nilai awal Suatu
besaran atau variabel ( harga awal ).
Process Symbol. Simbol Proses

atau

Pengolahan digunakan untuk mewakili suatu


proses, seperti pengolahan aritmatika atau
pemindahan data.
Predefined Process Symbol. Simbol Proses
Terdefenisi digunakan untuk menunjukkan

53

suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di


tempat lain atau untuk proses yang detilnya
dijelaskan

terpisah,

misalnya

berbentuk

subroutine.
Display. Simbol untuk output yang ditunjukkan
pada suatu device seperti printer, plotter.
Database. Menunjukkan penyimpanan data.

Decision
digunakan

Symbol.
untuk

Simbol
mewakili

Keputusan
operasi

perbandingan logika atau suatu penyeleksian


kondisi di dalam program.
Input/Output Symbol. Simbol Input/Output
digunakan untuk menyatakan dan mewakili
data masukan atau keluaran.
Connector Symbol. Simbol Penghubung
digunakan untuk menunjukkan sambungan dari
bagan alir yang terputus di halaman yang masih
sama.
Off-page Connector. Simbol Penghubung
Halaman lain digunakan untuk menunjukkan
hubungan arus proses yang terputus dengan
sambungannya ada di halaman yang lain.
Flow Lines Symbol. Simbol Garis Alir
digunakan untuk menunjukkan aliran atau arus

54

dari proses.
Sumber : http://safrilblog.wordpress.com/2012/10/15/simbol-simbol-pada
flowchart-dan-penjelasannya-softskill/

2.6. Mengenal Visual Basic 6.0


Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga
pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun
oleh orang yang baru belajar membuat program. Hal ini lebih mudah lagi setelah
hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk membuat bahasa
yang sederhana dan mudah dalam pembuatan scriptnya (simple scripting
language) untuk graphic user interface yang dikembangkan dalam sistem operasi
Microsoft Windows
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah
dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya
untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat
dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat
mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah.
Ledakan pemakaian Visual Basic ditandai dengan kemampuan Visual Basic
untuk dapat berinteraksi dengan aplikasi lain di dalam sistem operasi Windows
dengan komponen ActiveX Control. Dengan komponen ini memungkinkan
penguna untuk memanggil dan menggunakan semua model data yang ada di
dalam sistem operasi windows. Hal ini juga ditunjang dengan teknik
pemrograman di dalam Visual Basic yang mengadopsi dua macam jenis

55

pemrograman yaitu Pemrograman Visual dan Object Oriented Programming


(OOP).
Visual Basic 6.0 sebetulnya perkembangan dari versi sebelumnya dengan
beberapa penambahan komponen yang sedang tren saat ini, seperti kemampuan
pemrograman internet dengan Dynamic HyperText Mark Language (DHTML),
dan beberapa penambahan fitur database dan multimedia yang semakin baik.
Sampai saat buku ini ditulis bisa dikatakan bahwa Visual Basic 6.0 masih
merupakan pilih pertama di dalam membuat program aplikasi yang ada di pasar
perangkat lunak nasional. Hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam melakukan
proses development dari aplikasi yang dibuat.
(http://suta32.googlepages.com/suta32-Bab1MengenalVisualBasic6.0.pdf )

2.4.1. Antar Muka Visual Basic 6.0


Antar muka Visual Basic 6.0, berisi menu, toolbar, toolbox, form, project
explorer dan property seperti terlihat pada Gambar 2.22 berikut:

56

Gambar 2.22 Antar muka Visual Basic 6.0


Pembuatan program aplikasi menggunakan Visual Basic dilakukan dengan
membuat tampilan aplikasi pada form, kemudian diberi script program di dalam
komponen-komponen yang diperlukan. Form disusun oleh komponen-komponen
yang berada di [Toolbox], dan setiap komponen yang dipakai harus diatur
propertinya lewat jendela [Property].
Menu pada dasarnya adalah operasional standar di dalam sistem operasi
windows, seperti membuat form baru, membuat project baru, membuka project
dan menyimpan project. Di samping itu terdapat fasilitas-fasilitas pemakaian
visual basic pada menu. Untuk lebih jelasnya Visual Basic menyediakan bantuan
yang sangat lengkap dan detail dalam MSDN.
Toolbox berisi komponen-komponen yang bisa digunakan oleh suatu
project aktif, artinya isi komponen dalam toolbox sangat tergantung pada jenis
project yang dibangun. Komponen standar dalam toolbox dapat dilihat pada
Gambar 2.23 berikut ini.

Gambar 2.23 Komponen standar dalam Toolbox

57

2.4.2. Konsep Dasar Pemrograman Dalam Visual Basic 6.0


Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0, adalah pembuatan form
dengan mengikuti aturan pemrograman Property, Metode dan Event. Hal ini
berarti:
(1) Property: Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat diatur
propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Property yang tidak boleh
dilupakan pada setiap komponen adalah Name, yang berarti nama variabel
(komponen) yang akan digunakan dalam scripting. Properti Name ini hanya
bisa diatur melalui jendela Property, sedangkan nilai peroperti yang lain bisa
diatur melalui script seperti:
Command1.Caption=Play
Text1.Text=Visual Basic
Label1.Visible=False
Timer1.Enable=True
(2) Metode: Bahwa jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan
menggunakan metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap
komponen. Metode inilah tempat untuk mengekpresikan logika pemrograman dari
pembuatan suatu prgram aplikasi.
(3) Event: Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada
command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click, atau event
Mouse Down pada picture yang tertulis dengan Picture1_MouseDown.
Pengaturan event dalam setiap komponen yang akan menjalankan semua metode
yang dibuat.

58

2.4.3 Membuat Project Baru


Untuk memulai pembuatan program aplikasi di dalam Visual Basic, yang
dilakukan adalah membuat project baru. Project adalah sekumpulan form, modul,
fungsi, data dan laporan yang digunakan dalam suatu aplikasi. Membuat project
baru dapat dilakukan dengan memilih menu [File] >> [New Project] atau dengan
menekan ikon [new project] pada Toolbar yang terletak di pojok kiri atas. Setelah
itu akan muncul konfirmasi untuk jenis project dari program aplikasi yang akan
dibuat seperti terlihat pada Gambar 2.24 berikut.

Gambar 2.24 Layar pemilihan jenis project

59

Visual Basic 6.0 menyediakan 13 jenis project yang bisa dibuat seperti
terlihat pada Gambar 2.24 di atas. Ada beberapa project yang biasa digunakan
oleh banyak pengguna Visual Basic, antara lain:
(1) Standard EXE: Project standar dalam Visual Basic dengan komponenkomponen standar. Jenis project ini sangat sederhana, tetapi memiliki keunggulan
bahwa semua komponennya dapat diakui oleh semua unit komputer dan semua
user meskipun bukan administrator. Pada buku ini akan digunakan project
Standard EXE ini, sebagai konsep pemrograman visualnya.
(2) ActiveX EXE: Project ini adalah project ActiveX berisi komponen-komponen
kemampuan intuk berinteraksi dengan semua aplikasi di sistem operasi windows.
(3) ActiveX DLL: Project ini menghasilkan sebuah aplikasi library yang
selanjutnya dapat digunakan oleh semua aplikasi di sistem operasi windows.
(4) ActiveX Control: Project ini menghasilkan komponen-komponen baru untuk
aplikasi Visual Basic yang lain
(5) VB Application Wizard: Project ini memandu pengguna untuk membuat
aplikasi secara mudah tanpa harus pusing-pusing dengan perintah-perintah
pemrograman.
(6) Addin: Project seperti Standard EXE tetapi dengan berbagai macam
komponen tambahan yang memungkinkan kebebasan kreasi dari pengguna.
(7) Data project: Project ini melengkapi komponennya dengan komponenkomponen database. Sehingga bisa dikatakan project ini memang disediakan
untuk keperluan pembuatan aplikasi database.

60

(8) DHTML Application: Project ini digunakan untuk membuat aplikasi internet
pada sisi client (client side) dengan fungsi-fungsi DHTML.
(9) IIS Application: Project ini menghasilkan aplikasi internet pada sisi server
(server side) dengan komponen-komponen Common Gateway Interface (CGI)
Selanjutnya pilih Standard EXE dan tekan [Ok]. Lalu muncul tampilan dari
Standard Exe seperti pada Gambar 2.24. Dengan demikian project sudah siap
dibuat. Dalam pembuatan project sebelumnya double click pada form yang terbuat
maka ada terlihat jendela tersembunyi (hidden windows) yang berupa jendela
untuk pembuatan program atau jendela kode (code windows). Hal ini Dapat
dilakukan dengan cara memilih ikon jendela form atau jendela kode yang ada di
[Project Explorer]. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.25.

Gambar 2.25 Jendela Form

61

Gambar 2.26 Jendela Kode


Pada jendela form, pengguna dalam membangun tampilan dari program
aplikasi yang akan dibuat dengan mengatur komponen-komponen baik letak,
properti dan eventnya. Untuk mengambil suatu komponen dari [Toolbox] dapat
dilakukan dengan click komponen tersebut, kemudian clik atau tarik pada posisi
yang benar pada form. Sebagai contoh mengambil label dari Toolbox dapat
dilakukan dengan cara seperti Gambar 2.27 di bawah ini.

62

Gambar 2.27 Cara mengambil label dari Toolbox


Langkah-langkah mengambil label dari toolbox untuk dipasangkan dalam
form adalah sebagai berikut:
(1) Click ikon [Label] pada [ToolBox]
(2) Pindahkan ke posisi dimana label itu akan diletakkan
(3) Clik dan tarik sampai ukurannya benar lalu lepaskan.
Catatan:
Jangan lupa untuk mengatur property name dari setiap komponen yang
digunakan, karena name merupakan identitas obyek yang akan digunakan
dalam menulis program.

63

Langkah berikutnya adalah memberikan teks pada label, misalkan Hello


world, maka pilihan properti Caption, dan isi dengan Hello world. Hasil tampilan
program dapat dilihat pada Gambar 2.28.

Gambar 2.28 Layout pada form


Dan untuk menjalankan program click ikon Run ( ) pada toolbar atau pilih
menu [Run] >> [Start], atau dengan tekan tombol [F5]. Sehingga hasil program
seperti yang terlihat pada Gambar 2.29.

64

Gambar 2.29 Hasil program

2.7. Mengenal Database MySQL


MySQL (baca: mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai
DBMS(Daabase Management System) yang bersifat open source. Open source
menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang
diapaki untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau
kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa
diperoleh dengan cara men-download di internet secara gratis.
My SQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TeX yang
berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada dibawah naungan
perusahaan MySQL AB.
Adapun Keunggulam MySQL ini adalah sebagai berikut:
1. MySQL merupakan program yang multi threaded, sehinga dapat dipasang
pada server yang memiliki multi CPU.
2. Didukung program program umum seperti C++, Java, Perl, Php, Python dll.
3. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai
sistim operasai).

65

4. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi


sistim database.
5. Memiliki sistem security yang cukup baik dengan verifikasi host.
6. Mendukung ODBC untuk sistim operasi Microsoft Windows.
7. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang
bervariasi.
8. MySQL merupakan software yang free, dan biasa didonwload di
www.mysql.com. Sedangkan software database yang lainnya seperti
ORACLE merupakan software yang harus dibeli.
Pada praktiknya implementasi SQL sangat bervariasi. Tidak semua ftur
SQL didukung oleh vendor perangkat-lunak. Beberapa perintah SQL memiliki
sedikit

perbedaan.

diperuntukkan

di

Sebagian
masa

lagi

disebabkan

mendatang,

sejumlah

sehingga

belum

fitur

memang

ada

yang

mengimplementasikannya. Walaupun begitu, pemahaman tehadap SQL akan


mempermudah perpindahan dari suatu database ke database yang lainnya karena
secara fungsional banyak yang bersifat umum (dapat diterapkan dengan
menggunakan perangkat lunak apa pun yang memang mendukungnya).
MySQL sebagai database server juga mendukung perintah SQL. Secara
khusus, MySQL juga menambahkan sejumlah fungsi yang membuat perintah SQL
pada MySQL sangat variatif. Tentu saja, tambahan-tambahan tersebut akan
membuat keleluasaan dalam mengakses database dan melakukan berbagai
tindakan lainnya (misalnya untuk mengambil jam sekarang pada server).

66

Perintah yang dapat dipahami oleh database server MySQL disebut


dengan istilah pernyataan. Pernyataan adalah sebuah perintah yang dapat
dikerjakan oleh MySQL dengan cirri-ciri diakhiri dengan tanda titik koma (;).
Begitu anda mengetikkan titik-koma dan menekan tombol Enter, program klien
MySQL akan segera mengirimkannya ke database server MySQL dan MySQL
akan segera menanggapinya.

BAB III

67

ANALISIS SISTEM

3.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan


Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dalam merancang
sebuah sistem karena pada tahap analisa ini dapat dilihat bagaimana sistem yang
sedang berjalan dan masalah-masalah apa saja yang sedang dihadapi. Ketelitian
sangat dibutuhkan untuk menentukan seperti apa sistem yang akan dibangun,
apabila penganalisaan sistem yang ada tidak dilakukan secara mendetail maka
sistem baru yang akan didesain hasilnya tidak akan optimal.
Aliran sistem informasi ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana
proses pengolahan data, serta mengetahui masalah dan kelemahan yang terjadi
pada sistem yang sedang berjalan.
Pada Sales Corner Grapari Padang, pengolahan data penjualan dilakukan
tanpa bantuan aplikasi komputer, sehingga dapat menyebabkan lambatnya proses
transaksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada aliran sistem informasi yang
sedang berjalan dibawah ini :

68

Gambar 3.1 Aliran Sistem Informasi : Sistem Sales Corner Grapari Telkomsel
Padang

69

Dari gambar 3.1 Aliran Sistem Informasi : Sistem Pengolahan Data


Penjualan Sales Corner Grapari Telkomsel Padang dapat didefinisikan sebagai
berikut :
1. Konsumen memberikan data transaksi pembelian kepada staff sales
corner.
2. Team Leader memberikan data barang dan data staff kepada staff sales
corner.
3. Data barang, data staff dan data transaksi pembelian, diolah oleh staff
sales corner untuk menghasilkan laporan penjualan dan laporan stok
barang.
4. staff sales corner memberikan laporan penjualan dan laporan stok barang
kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan.
5. Laporan penjualan dan laporan stok barang yang telah disetujui diarsipkan
oleh pimpinan, staff sales corner dan team leader masing-masing satu
rangkap.

3.2. Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Diusulkan.


Untuk mengatasi masalah pada sistem yang ada pada saat ini, diperlukan
perancangan untuk membangun suatu sistem yang baru agar kebutuhan pada
sistem ini terpenuhi. Sistem baru yang diusulkan dilaporkan dalam bentuk
rancangan yang digambarkan dengan Aliran Sistem Informasi (ASI).
Sistem baru diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada pada sistem
yang lama sehingga mampu memenuhi semua kebutuhan sistem. Pada aliran

70

sistem informasi yang baru ini terdapat beberapa perubahan-perubahan yaitu


adanya faktur penjualan, laporan penjualan harian, laporan penjualan bulanan dan
perubahan dari proses yang dilakukan secara manual menjadi proses
komputerisasi. Untuk lebih jelasnya mengenai Aliran Sistem Informasi Sales
Corner Grapari Telkomsel Padang dapat dilihat pada gambar 3.2 :

71

Gambar 3.2 Aliran Sistem Informasi : Sistem Informasi Sales Corner Grapari
Telkomsel Padang

72

Dari gambar 3.2 Aliran Sistem Informasi : Sistem Informasi Sales Corner
Grapari Telkomsel Padang dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Konsumen memberikan data transaksi pembelian kepada staff sales corner.
2. Team Leader memberikan data barang dan dan data staff kepada staff sales
corner
3. Data barang, data staff dan data transaksi pembelian diproses dan disimpan
dalam database sales corner agar dapat menghasilkan laporan berupa
faktur penjualan, laporan penjualan, laporan stok produk dan daftar
konsumen
4. Faktur penjualan diberikan kepada konsumen dan diarsipkan oleh staff
sales corner.
5. staff sales corner memberikan Laporan penjualan, laporan stok produk dan
daftar konsumen kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan.
6. Laporan penjualan, laporan stok produk dan daftar konsumen yang telah
disetujui diarsipkan oleh pimpinan, staff sales corner dan team leader
masing-masing satu rangkap.

3.3. Hasil Analisis


Berdasarkan permasalahan dan kendala-kendala yang terjadi pada sistem
yang berjalan selama ini, maka diusulkan suatu sistem baru yang dapat
memberikan kemudahan-kemudahan baik dalam melakukan proses pengolahan
data-data maupun dalam menghasilkan informasi secara cepat, tepat dan akurat.

73

Sistem yang baru ini telah bersifat komputerisasi yang pengolahan datanya
menggunakan suatu program aplikasi komputer yang dirancang dengan
menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang lebih optimal dan dapat
mengakses data dengan cepat untuk menghasilkan informasi-informasi yang
berinteraksi satu dengan lainnya sehingga membentuk satu kesatuan sistem yang
disebut dengan Database.
Identifikasi yang diperoleh Sistem Informasi Sales Corner Grapari
Telkomsel Padang ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem harus dapat memberikan informasi kepada yang memerlukannya.
2. Sistem dapat menginputkan data konsumen dan data penjualan sesuai
dengan pilihan fitur yang telah tersedia.
3. Efisiensi dalam penggunaan waktu, biaya dan tenaga kerja.
4. Kecepatan, ketelitian dan ketepatan dalam pemrosesan data maupun
dalam pencarian data.
5. Hasil print out berbagai dokumen seperti laporan penjualan hanya dapat
diambil di instansi yang terkait.

BAB IV
PERANCANGAN SISTEM

74

4.1. Perancangan Sistem Secara Global


Perancangan global atau desain konseptual (conseptual design) atau
disebut juga dengan desain logika (logical design), yaitu perancangan prosedur
sistematika, logika atau algoritma sistem secara konseptual yang berfungsi untuk
membenahi sistem yang sedang berjalan. Dalam perancangan global ini dapat
diuraikan bagan arsitektur sistem yang diusulkan berupa Hierarchy Plus Input
Proses Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), normalisasi, Entity
Relationship Diagram (ERD).

4.1.1.

Hierarchy Plus Input Proses Output (HIPO)


Hierarchy Plus Input Proses Output Sistem Informasi Sales Corner

Grapari Telkomsel Padang dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1 HIPO Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang

4.1.2.

Data Flow Diagram (DFD)

75

Aplikasi mempunyai data diagram dapat diuraikan dari Context Diagram


sampai dengan DFD level 3.

4.1.2.1 Context Diagram (Level Top)


Adapun Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang dapat
dilihat pada gambar 4.2 berikut ini :

Gambar 4.2 Context Diagram Sistem Informasi Sales Corner Grapari


Telkomsel Padang

4.1.2.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1


Diagram konteks hanya menggambarkan proses secara global berdasarkan
bagan aliran sistem. Untuk itu perlu dibuat DFD yang menggambarkan aliran data

76

dan proses-proses yang ada pada sistem DFD level satu dapat dilihat pada gambar
4.3 berikut ini :

Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel
Padang

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 2


Adapun bentuk dari DFD level 2 Sistem Informasi Sales Corner Grapari
Telkomsel Padang dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini :

77

1. Proses 1.1 Entry Data Barang

2. Proses 1.2 Entry Data Staff

3. Proses 1.3 Entry Data Transaksi

Gambar 4.4 DFD Level 2 Sistem Informasi Sales Corner Grapari


Telkomsel Padang

3.1.2.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 3


Adapun bentuk dari DFD Level 3 Sistem Informasi Sales Corner Grapari
Telkomsel Padang dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini :

78

1. Proses 3.1 Faktur Penjualan

2. Proses 3.2 Laporan Penjualan

3. Proses 3.3 Laporan Stok Barang

79

4. Proses 3.4 Daftar Konsumen

Gambar 4.5 DFD Level 3 Sistem Informasi Sales Corner Grapari


Telkomsel Padang
4.1.3

Normalisasi

4.1.3.1 Bentuk Normal ke Satu (1NF)


Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris
pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic
bersifat (atomic value). Atom adalah zar terkecil yang masih memiliki sifat
induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak dapat memiliki sifat induknya.
Syarat normal ke satu (1NF) antara lain :

80

1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu
record nilai dari field berupa atomic value
2. Tidak ada set attribute yang berulang atau bernilai ganda
3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut
4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
Tabel 4.1 Tabel dalam bentuk 1NF
NIP
10008706
10008705

Nama Pengguna
Yosi
Wiladatika

Password
*****
*****

No HP
081166XXX
0852749XXXXX

Id Produk
00375916835
005000008982136
6
No Faktur
TRX-001
TRX-002

Nama
Produk
Voucher Voucher
Pulsa
50K
Kartu
Perdana
Perdana
Simpati
Tanggal Faktur
19-02-2013
19-02-2013
Jenis

Level
Admin
CS

Nama Konsumen
Budi
Danu

Masa
Aktif
01-042013
01-042013

Harga

Status

50000

5000

Total
25000
50000

Dari pengertian dan syarat di atas dapat dilihat bahwa tabel sudah
memenuhi Kriteria 1NF.

4.1.3.2 Bentuk Normal ke Dua (2NF)


Bentuk normal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional
sepenuhnya (full functional dependency) yang dapat didefinisikan sebagai berikut.

81

Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional


dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara
tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.
Suatu ketergantungan fungsioanal A B adalah ketergantungan
fungsional sepenuhnya, jika perpindahan beberapa atribut dari A menghasilkan
tepat satu pasangan pada atribut B. Suatu ketergantungan fungsional A B
adalah ketergantungan fungsional sebagian, jika ada beberapa atribut yang dapat
dihilangkan dari A sementara ketergantungan tersebut tetap berlaku atau
berfungsi.
Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki composite key,
yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. Suatu
relasi yang memiliki single atribut untuk primary key nya secara otomatis pada
akhirnya menjadi 2NF.
Syarat normal kedua (2NF) sebagai berikut :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya pada kunci utama atau primary key
Dengan demikian untuk membentuk normal kedua haruslah sudah
ditentukan primary key nya. Primary key tersebut haruslah sederhana, lebih unik,
dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya dan lebih sering digunakan
pada tabel atau relasi tersebut.
Tabel 4.2 Tabel dalam bentuk 2NF
a. Tabel Pengguna

82

NIP
10008706
10008705

Nama Pengguna
Yosi Fitri
Wiladatika

Password
*****
*****

Level
Admin
CS

b. Tabel Konsumen
No HP
081166XXX
0852749XXXXX

Nama Konsumen
Budi
Danu

c. Tabel Produk
Id Produk
00375916835
005000008982136
6

Nama
Produk
Voucher
50K
Perdana
Simpati

Masa
Aktif
01-042013
01-042013

Harga

Status

50000

5000

d. Tabel Transaksi
No Faktur
TRX-001
TRX-002

4.1.4

Tanggal
Faktur
19-022013
19-022013

ID Produk

No HP

NIP

Total

00375916835

081166XXX

10008706

25000

00500000898
2136

0852749XXXX
X

10008705

50000

Entitiy Relationship Diagram (ERD)


Dalam diagram yang menyatakan hubungan antara entitas-entitas yang

terdapat dalam sebuha database disebut Entity Relationship Diagram (ERD). Pada

83

Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang dapat dilihat ERD pada
gambar 4.6 berikut ini :

Gambar 4.6 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Sales Corner
Grapari Telkomsel Padang
4.2

Perancangan Secara Terinci


Perancangan secara terinci yang disebut juga dengan dengan desain teknis

sistem secara fisik (physical system design) atau disebut juga dengan desain
internal (internal design), yaitu perancangan bentuk fisik atau bagan arsitektur
sistem yang diusulkan. Dalam merancang suatu sistem perlu diketahui hal yang
akan menunjang sistem, agar dapat mempermudah pengolahan data nantinya.

84

Pengolahan ini diharapkan dapat mempermudah dalam hal penyajian,


pelayanan dan pembuatan berbagai laporan data yang dibutuhkan, berdasarkan hal
tersebut di atas, maka diuraikan lebih detail rancangan sistem yang diusulkan.

4.2.1

Desain Menu Login


Desain menu login program yang dirancang untuk Sistem Informasi Sales

Corner Grapari Telkomsel Padang dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini :

Gambar 4.7 Desain Menu Login

4.2.2

Desain Menu Utama


Desain menu utama program yang dirancang untuk Sistem Informasi Sales

Corner Grapari Telkomsel Padang dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini :

85

Gambar 4.8 Desain menu utama Sistem Informasi Sales Corner Grapari
Telkomsel Padang
4.2.3

Desain Output
Output merupakan produk dari sistem informasi ata merupakan hasil dari

proses yang tersimpan pada suatu media penyimpanan. Dalam tahap mendesain
ini, yang dimaksud output adalah tampilan di media printer atau layar. Laporan
yang dirancang untuk Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang
adalah :

a. Laporan Penjualan
PT. Telkomsel
Jl. Khatib Sulaiman No. 51
Padang

86

LAPORAN PENJUALAN SALES CORNER

Tanggal
CS
No.
9(2)

: 99-99-9999
: X(25)
ID Produk
9(17)

Tempat: X(50)
Nama Produk
X(50)

Total

Harga
Rp 999.999.999
Rp 999.999.999
Padang, 99-99-9999

Diketahui Oleh,
Pimpinan

Sales Corner

X(25)

X(25)

b. Faktur Penjualan
PT. Telkomsel
Jl. Khatib Sulaiman No. 51
Padang
FAKTUR PENJUALAN

87

No. Faktur
Tanggal

: X(9)
: 99-99-9999

No.
9(3)

No. HP
Nama Konsumen

ID Produk
9(17)

Nama Produk
X(50)
Total

: 9(12)
: X(25)

Harga
Rp 999.999.999
Rp 999.999.999

Terbilang : X(50)
Padang, 99-99-9999
Sales Corner
X(25)
c. Laporan Stok Produk
PT. Telkomsel
Jl. Khatib Sulaiman No. 51
Padang
LAPORAN STOK PRODUK
Bulan
Tempat
No.
9(2)

: X(12)
: X(50)
Nama Produk
X(25)

Stok Awal
9(3)

Terjual
9(3)

Stok Akhir
9(3)

Padang, 99-99-9999
Diketahui oleh,
Pimpinan

Sales Corner

X(25)
d. Daftar Konsumen

X(25)

PT. Telkomsel
Jl. Khatib Sulaiman No. 51
Padang
DAFTAR KONSUMEN

88

Tanggal
Tempat

: 99-99-9999
: X(50)
No HP
9(12)

Nama Konsumen
X(25)

Jumlah Transaksi
9(2)
Padang, 99-99-9999

Diketahui oleh,
Pimpinan
X(25)

Sales Corner
X(25)

4.2.4 Desain Input


Desain input merupakan suatu alat masukan data yang mana input
dibutuhkan dalam proses pembuatan laporan yang diinginkan, dapat diterima dan
dimengerti oleh pemakai sistem. Yang disebut dengan desain input disini adalah
input yang langsung dihubungkan dengan proses komputer yaitu input yang
melalui pengentrian dengan keyboard.
Adapun bentuk dari desain input yang dirancang pada Sistem Informasi
Sales Corner Grapari Telkomsel Padang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

a. Input Data Pengguna

89

Gambar 4.9 Desain Input Form Data Pengguna


b. Input Data Produk

Gambar 4.10 Desain Input Form Data Produk

c. Input Data Transaksi

90

Gambar 4.11 Desain Input Form Transaksi


4.2.5

Desain File
Desain setelah perancangan bentuk output dan bentuk input, maka

selanjutnya adalah merancang file-file yang dibutuhkan. Dari file-file tersebut


data akan direkan ke dalam media penyimpanan dan perancangan file berdasarkan
atas input-input yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
a. Tabel Pengguna
Nama Tabel

: tblpengguna

Field Kunci

: nip

Field Name
nip
nama_pengguna
password
level

Type
Character
Character
Character
Character

b. Tabel Produk
Nama Tabel

: tblproduk

Field Kunci

: id_produk

Width
8
25
8
12

Keterangan

91

Field Name
id_produk
nama_produk
masa_aktif
status

Type
Character
Character
date
Numeric

Width
17
50

Keterangan

c. Tabel Konsumen
Nama Tabel

: tblkonsumen

Field Kunci

: no_hp

Field Name
no_hp
nama_konsumen

Type
Character
Character

Width
12
25

Keterangan

Width
9

Keterangan

d. Tabel Transaksi
Nama Tabel

: tbltransaksi

Field Kunci

: no_faktur

Field Name
no_faktur
tgl_faktur
id_produk
no_hp
nip
total
4.2.6

Type
Character
date
Character
Character
Character
Numeric

17
12
8

Desain Proccess
Desain proses Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang

dapat diproses dengan ketentuan :


Total Penjualan = sum harga
Stok Produk

= stok awal jumlah transaksi

92

4.2.7

Relasi File

Ga
mbar 4.12 Relasi antar File Sistem Informasi Sales Corner Grapari
Telkomsel Padang

BAB V

93

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN HASIL IMPLEMENTASI


SISTEM INFORMASI

5.1. Implementasi Sistem Informasi


Implementasi Sistem (system impelementation) merupakan tahap akhir
meletakkan sistem untuk dapat dioperasikan. Sistem informasi yang telah
dibangun, telah dianalisa dan dirancang secara rinci dan didukung dengan
teknologi yang telah diseleksi yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman
dan berbasis database. Pengelolaan data Sales Corner Grapari Telkomsel Padang
menggunakan aplikasi yang dibangun berupa Sistem Informasi Sales Corner
Grapari Telkomsel Padang yang mempunyai menu utama terdiri dari : Input,
Proses, Output. Menu Input terdiri dari entry data produk, entry data pengguna
dan entry data transaksi. Proses terdiri dari ubah password dan pencarian data.
Dan output terdiri dari laporan penjualan, faktur penjualan, laporan stok produk
dan daftar konsumen..

5.1.1.

Input

a. Form Entry Data Pengguna


Dalam form input data pengguna ini mempunyai beberapa tombol yaitu,
Simpan, Batal, Hapus, Ubah dan Keluar. Tombol simpan berfungsi
untuk menambah dan menyimpan data yang dientrikan. Tombol ubah
berfungsi untuk memperbaiki atau mengubah data-data yang sudah
dientrikan. Tombol hapus berfungsi untuk menghapus data-data yang

94

sudah dientrikan. Tombol batal berfungsi apabila data yang diinputkan


tidak jadi dientrikan ke form input data. Tombol keluar berfungsi sebagai
perintah keluar dari form. Form input data pengguna dapat dilihat pada
gambar 5.1 berikut ini :

Gambar 5.1 Form Input Data Pengguna


b. Form Entry Data Produk
Dalam form input data produk ini mempunyai beberapa tombol yaitu,
Tambah, Simpan, Batal, Hapus, Ubah dan Keluar. Tombol tambah
berfungsi untuk menambah data produk yang baru. Tombol simpan
berfungsi untuk menyimpan data yang dientrikan. Tombol ubah
berfungsi untuk memperbaiki atau mengubah data-data yang sudah
dientrikan. Tombol hapus berfungsi untuk menghapus data-data yang
sudah dientrikan. Tombol batal berfungsi apabila data yang diinputkan
tidak jadi dientrikan ke form input data. Tombol keluar berfungsi sebagai

95

perintah keluar dari form. Form input data pengguna dapat dilihat pada
gambar 5.2 berikut ini :

Gambar 5.2 Form Input Data Produk


c. Form Entry Data Transaksi
Dalam form transaksi ini dirancang empat buah tombol yaitu tombol
tambah, batal, simpan dan keluar. Tombol tambah berfungsi untuk
menambah item produk pada satu transaksi. Tombol batal berfungsi
apabila data yang diinputkan tidak jadi dientrikan ke form transaksi.
Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data yang dientrikan.
Tombol keluar berfungsi sebagai perintah untuk keluar dari form. Form
transaksi dapat dilihat pada gambar 5.3 berikut ini

96

Gambar 5.3 Form Input Data Transaksi

5.1.2

Proccess
a. Form Ubah Password
Dalam form ubah password ini dirancang tiga buah tombol yaitu
tombol simpan, batal dan keluar. Tombol simpan berfungsi untuk
menyimpan password baru yang dientrikan. Tombol batal berfungsi
apabila password baru tidak jadi dientrikan. Tombol keluar berfungsi
sebagai perintah untuk keluar dari form. Form ubah password dapat
dilihat pada gambar 5.4 berikut ini :

97

G
ambar 5.4 Form Ubah Password
b. Form Pencarian Data
Pada form pencarian data dibagi atas tiga, yaitu pencarian data
penjualan, data produk dan data konsumen. Pada form pencarian data
penjualan, pencarian dapat dilakukan berdasarkan NIK, No. Faktur dan
No. HP Konsumen yang mana entry data pencariannya dapat dilakukan
pada menu utama. Pada form pencarian data penjualan disediakan dua
buah tombol yaitu ubah dan hapus. Tombol ubah berfungsi untuk
merubah data penjualan dan tombol hapus berfungsi untuk menghapus
data penjualan. Bentuk form penjualan dapat dilihat pada gambar
berikut ini

98

Gambar 5.5 Form Pencarian Data Penjualan


Pada form pencarian data barang, disediakan pencarian berdasarkan
masa aktif barang dan id produk nya. Bentuk form pencarian data
barang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.6 Form Pencarian Data Barang

99

Padan form pencarian data konsumen, diberikan tiga buah tombol


yaitu ubah, hapus dan keluar. Tombol ubah berfungsi untuk mengubah
data konsumen, tombol hapus berfungsi untuk menghapus data
konsumen dan tombol keluar berfungsi untuk keluar dari form
pencarian data konsumen. Bentuk form pencarian data konsumen
dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.7 Form Pencarian Data Konsumen

5.1.3

Output
Laporan pada Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang

terdiri dari faktur penjualan, laporan penjualan, laporan stok produk dan daftar
konsumen.

100

a. Faktur Penjualan
Dalam menu transaksi, terdapat sebuah laporan berupa faktur penjualan.
Faktur penjualan akan tercetak saat tombol simpan diklik dan pada kotak
dialog diklik YA seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.8 Cetak Faktur Penjualan

Gambar 5.9 Faktur Penjualan


b. Laporan Penjualan

101

Pada menu laporan, terdapat beberapa laporan yaitu faktur penjualan,


laporan penjualan, laporan stok produk dan daftar konsumen.

Gambar 5.10 Form Cetak Faktur Penjualan


Pada form faktur penjualan, disediakan dua buah tombol, yaitu tombol
cetak dan tombol keluar. Tombol cetak berfungsi untuk mencetak laporan
berdasarkan pemilihan no faktur. Dan tombol keluar berfungsi untuk keluar dari
form faktur penjualan. Bentuk laporan faktur penjualan dapat dilihat pada gambar
berikut ini :

102

Gambar 5.11 Laporan Faktur Penjualan


Pada laporan penjualan dibagi oleh beberapa kondisi waktu yaitu laporan
penjualan berdasarkan tanggal, laporan penjualan berdasarkan periode dari satu
tanggal sampai ke tanggal berikutnya dan laporan laporan berdasarkan bulan.

Gambar 5.12 From Cetak Laporan Penjualan

103

Pada laporan penjualan harian, ditampilkan tanggal cetak laporan, staff


yang mencetak laporan, no faktur pada tanggal transaksi yang diinputkan dan total
dari penjualan pada tanggal yang diinputkan. Bentuk laporan penjualan harian
dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.13 Laporan Penjualan Harian


Pada laporan penjualan periode, ditampilkan staff yang mencetak laporan,
tanggal faktur awal dan tanggal faktur akhir, no faktur dan total penjualan dari
periode yang ditentukan. Bentuk laporan penjualan periode dapat dilihat pada
gambar berikut ini :

104

Gambar 5.14 Laporan Penjualan Periode


Sedangkan pada laporan penjualan bulanan, ditampilan staff yang
mencetak laporan, tanggal faktur, jumlah transaksi per tanggal faktur dan total
penjualan pada bulan yang diinputkan. Bentuk laporan penjualan bulanan dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.15 Laporan Penjualan Bulanan


c. Laporan Stok Produk

105

Pada laporan stok produk, laporan dapat dicetak berdasarkan bulan.


Bentuk dari laporan stok produk dapat dilihat pada gambar 5.16 di bawah
ini :

Gambar 5.16 Form Laporan Stok Produk


Laporan stok produk menampilkan stok awal, stok akhir dan

jumlah

produk yang terjual, kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik yang


dapat dilihat pada gambar berikut ini :

106

Gambar 5.17 Laporan Stok Produk


d. Daftar Konsumen
Pada laporan daftar konsumen, laporan dapat dicetak berdasarkan tanggal
dan berdasarkan bulan. Adapun bentuk dari laporan daftar konsumen dapat
dilihat pada gambar 5.18 di bawah ini :

Gambar 5.18 Form Daftar Konsumen

107

Gambar 5.19 Daftar Konsumen Perhari


Pada daftar konsumen perhari, ditampilkan konsumen yang melakukan
transaksi pada tanggal yang diinputkan. Sedangkan pada daftar
konsumen perbulan, ditampilkan daftar konsumen yang melakukan
transaksi pada bulan yang diinputkan seperti yang terlihat pada gambar
berikut ini:

Gambar 5.20 Daftar Konsumen Perbulan

108

5.2 Pembahasan Hasil Implementasi Sistem Informasi


Menu utama merupakan kerangka dari suatu program yang ada
didalamnya. Pada menu utama, terbagi atas tiga kategori, yaitu entry data, proses
dan laporan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.21 berikut ini :

Gambar 5.21 Form Menu Utama


Untuk masuk ke menu utama, staff sales corner diharuskan untuk login
terlebih dahulu dengan memasukkan NIK dan password untuk memulai kegiatan
tersebut. Pada form login , jika NIK atau password yang dimasukkan benar maka
akan masuk ke menu aplikasi sistem. Jika NIK atau pasword salah maka akan
muncul informasi bahwa NIK atau password anda salah. Pada form login, terdapat
batasan hak akses untuk menggunakan aplikasi. Bila level pengguna admin, maka
pengguna dapat mengakses seluruh form yang ada aplikasi. Jika level pengguna
cs, maka pengguna hanya dapat mengakses beberapa form saja. Bentuk form
login dapat dilihat pada gambar 5.22 berikut ini :

109

Gambar 5.22 Form Login

5.2.1

Input
a. Entry Data Pengguna
Dalam form entry data pengguna ini memiliki beberapa tombol yaitu
simpan, batal, hapus, ubah dan keluar. Tombol simpan berfungsi untuk
menyimpan data pengguna yang dientrikan. Tombol batal berfungsi
apabila data pengguna yang dientrikan tidak jadi diinputkan ke form
data pengguna. Tombol hapus berfungsi untuk menghapus data
pengguna yang mana sebelumnya data pengguna yang ingin dihapus
dapat dicari dengan melakukan searching pada textbox nip. Begitu
juga saat ingin melakukan perubahan data pengguna dengan menekan
tombol ubah. Tombol keluar berfungsi sebagai perintah untuk keluar
dari form. Input data produk dilakukan dengan menscan kode barcode
pada produk dengan menggunakan alat barcode scanner. Nilai yang
terkandung pada kode barcode tersebut akan langsung tersalin pada

110

textbox id produk. Gambar form entry data staff sales corner dapat
dilihat pada gambar 5.23 berikut ini :

Gambar 5.23 Form Entry Data Staff Sales Corner


b. Entry Data Produk
Dalam form entry data produk ini memiliki beberapa tombol yaitu
tambah, simpan, ubah, batal, hapus dan keluar. Tombol simpan
berfungsi untuk menyimpan data produk yang dientrikan. Tombol
tambah berfungsi untuk menambah data produk. Tombol ubah
berfungsi untuk mengubah data produk yang diinginkan. Data produk
yang akan diubah, dapat dicari dengan menentukan id produk nya
pada textbox ID Produk. Dengan menekan tombol enter pada
keyboard, maka data produk akan muncul dan siap untuk diubah.
Begitu juga dengan tombol hapus yang mana data produk yang akan
di hapus dapat dicari dengan menentukan id produk nya pada textbox

111

ID Produk. Tombol batal berfungsi apabila data yang dientrikan tidak


jadi diinputkan ke dalam form data produk. Tombol keluar berfungsi
sebagai perintah untuk keluar dari form. Gambar form entry data
produk dapat dilihat pada gambar 5.24 berikut ini :

Gambar 5.24 Form Entry Data Produk


c. Entry Data Transaksi
Pada

form transaksi terdapat

sebuah faktur

otomatis, sehingga

memudahkan pengguna untuk tidak lagi menentukan no faktur untuk


setiap transaksi yang berlangsung. Sebelum melakukan transaksi, data
konsumen harus diinputkan dahulu untuk laporan daftar konsumen. Bila
tidak diinputkan, maka aplikasi akan menolak transaksi yang terjadi dan
data penjualan tidak tersimpan. Untuk mengentrikan data produk yang
dijual, staff sales corner dapat menscan pada kode batang barcode yang
tertera pada produk. Data produk tersebut akan langsung tersalin pada

112

form transaksi. Untuk melakukan penambah item produk, dapat dilakukan


dengan menekan tombol tambah. Maka otomatis data akan ditambahkan
ke dalam database dan langsung dilakukan perhitungan total biaya nya.
Saat melakukan pembayar, bila nilai pembayaran lebih kecil dari total
biaya, maka akan muncul informasi bahwa jumlah pembayar lebih kecil
dari total biaya. Apabila transaksi telah selesai, maka pengguna dapat
mencetak faktur penjualan guna diberikan kepada konsumen. bentuk
tampilan form transaksi dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.25 Form Transaksi

113

Gambar 5.26 Faktur Penjualan


5.2.2

Proccess
a. Form Ubah Password
Pada form ubah password berfungsi untuk merubah password
pengguna yang sedang login. Seluruh level dapat merubah password
nya sendiri. Untuk melakukan perubahan password, terlebih dahulu
untuk mengentrikan password lama nya. Jika password lama tidak
sesuai, maka password baru tidak akan tersimpan. Bentuk form ubah
password dapat dilihat pada gambar 5.27 berikut ini :

114

Gambar 5.27 Form Ubah Password


b. Form Pencarian data
Pada form pencarian data berfungsi untuk mencari secara cepat data
penjualan, data produk dan data konsumen. Pada pencarian data
penjualan, dapat dicari dengan tiga kriteria yaitu no faktur, nik dan no
hp konsumen. Misalnya dengan melakukan pencari data penjualan
berdasarkan no faktur seperti pada gambar 5.28 berikut ini :

115

Gambar 5.29 Pencarian Data Penjualan


Untuk pencarian data produk, dapat mengentrikan data berdasarkan
masa aktif produk atau id produk. Untuk pencarian data produk
berdasarkan masa aktif, akan ditampilkan juga jumlah produk yang
berada pada masa aktif tersebut seperti yang terlihat pada gambar 5.30
berikut ini :

116

Gambar 5.30 Pencarian Data Barang


Sedangkan untuk pencarian data konsumen, dapat dilakukan dengan
melakukan pencarian berdasarkan no hp konsumen. Data konsumen
dapat diubah dan dihapus. Gambar pencarian data konsumen dapat
dilihat pada gambar 5.31 berikut ini :

Gambar 5.31 Pencarian Data Konsumen


5.2.3

Output

117

Laporan pada Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang


terdiri dari faktur penjualan, laporan penjualan, laporan stok produk dan daftar
konsumen.
a. Faktur Penjualan
Dalam menu transaksi, terdapat sebuah laporan berupa faktur penjualan.
Faktur penjualan akan tercetak saat tombol simpan diklik dan pada kotak
dialog diklik YA seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.32 Cetak Faktur Penjualan


Lalu juga disediakan sebuah form untuk mencetak faktur penjualan seperti
gambar 5.32 berikut ini :

118

Gambar 5.33 Form Cetak Faktur Penjualan


Pada form cetak laporan penjualan, daftar no faktur yang ingin dicetak,
akan selalu bertambah tergantung dari transaksi yang dilakukan. Karena
sumber data nya berasal dari database. Bila tombol cetak ditekan, maka
akan tampil faktur penjualan sesuai no faktur yang diinputkan seperti pada
gambar berikut ini :

Gambar 5.34 Faktur Penjualan


b. Laporan Penjualan

119

Pada form laporan penjualan, laporan dapat dicetak berdasarkan per


tanggal, per periode dan perbulan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini :

Gambar 5.35 Form Laporan Penjualan


Pada laporan penjualan harian, ditampilkan tanggal laporan yang dicetak,
no faktur, id produk, nama produk, harga, total penjualan sesuai tanggal
yang diinputkan dan staff yang mencetak laporan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut ini :

120

Gambar 5.36 Laporan Penjualan Harian


Pada laporan penjualan periode, ditampilkan staff yang mencetak laporan,
tanggal faktur, jumlah transaksi per tanggal faktr dan total penjualan dari
periode yang diinputkan. Bentuk laporan penjualan periode dapat dilihat
pada gambar berikut ini :

Gambar 5.37 Laporan Penjualan Periode

121

Sedangkan pada laporan penjualan bulanan, ditampilkan staff yang


mencetak laporan, tanggal faktur, jumlah transaksi per tanggal faktur dan total
penjualan sesuai bulan yang diinputkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini :

Gambar 5.38 Laporan Penjualan Bulanan


c. Laporan Stok Produk
Pada laporan stok produk, laporan dapat dicetak berdasarkan bulan.
Bentuk dari laporan stok produk dapat dilihat pada gambar 5.39 di bawah
ini :

122

Gambar 5.39 Form Cetak Laporan Stok Produk


Laporan stok produk menampilkan stok awal, stok akhir dan

jumlah

produk yang terjual, kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik yang


dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.40 Laporan Stok Produk

123

d. Daftar Konsumen
Pada laporan daftar konsumen, laporan dapat dicetak berdasarkan tanggal
dan berdasarkan bulan. Adapun bentuk dari laporan daftar konsumen dapat
dilihat pada gambar 5.41 di bawah ini :

Gambar 5.41 Form Cetak Daftar Konsumen

Gambar 5.42 Daftar Konsumen Perhari

124

Pada daftar konsumen perhari, ditampilkan konsumen yang melakukan


transaksi pada tanggal yang diinputkan. Sedangkan pada daftar
konsumen perbulan, ditampilkan daftar konsumen yang melakukan
transaksi pada bulan yang diinputkan seperti yang terlihat pada gambar
berikut ini:

Gambar 5.43 Daftar Konsumen Perbulan

125

BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan yang telah
dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang memudahkan
dalam melakukan transaksi penjualan dan mempercepat proses nya.
2. Dengan aplikasi ini maka resiko kesalahan perhitungan laba rugi menjadi
berkurang.
3. Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang memudahkan
dalam melakukan pencarian data penjualan atau produk
4. Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang dapat menyajikan
laporan secara terstruktur dan informasi yang dihasilkan lebih lengkap dan
sesuai dengan kebutuhan pengguna.

6.2. Saran-saran
Dengan melihat kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
mempunyai beberapa saran yang mungkin akan membantu dalam pengembangan
aplikasi Sistem Informasi Sales Corner Grapari Padang. Adapun saran-saran
tersebut adalah :

126

1. Untuk memudahkan dalam melakukan transaksi penjualan, maka sebaiknya


Sistem Informasi sales corner Grapari Telkomsel Padang digunakan.
2. Agar tidak terjadinya kesalahan perhitungan laba dan rugi, maka sebaiknya
Sistem Informasi Sales Corner Grapari Telkomsel Padang dapat digunakan.
3. Untuk melakukan pencarian data penjualan dan produk, maka dapat
digunakan Sistem Informasi sales corner Grapari Telkomsel Padang.
4. Agar laporan dapat disajikan dengan lebih terstrukur dan informasi yang
dihasilkan lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka
Sistem Informasi sales corner Grapari Telkomsel Padang dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai