Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Deby Rainol Sau
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl Lahir : 15/12/1981 (33 tahun)
No. RM : 043837
Suku/Bangsa : Toraja
Agama : Kriaten
Alamat : Pangkep
Tanggal Pemeriksaan : 5 Agustus 2015
Nama Pemeriksa : dr. W
Tempat Pemeriksaan : RS Penddidikan Unhas
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Penglihatan Mata kanan tiba-tiba tidak bisa melihat
Anamnesis Terpimpin : Awalya mata kanan kabur sejak 1 bulan yang lalu
bertambah kabur dan saat ini mata kanan hanya bisa melihat bayangan,
Riwayat melihat semut-semut hitam, mata merah ada nyeri tidak ada (-),
kotoran mata berlebih tidak ada, air mata berlebih tidak ada, nyeri kepala ada
mual ada .
Riwayat penurunan penglihatan sebelumnya ada sejak kecil.
Riwayat menggunakan kaca mata ada sejak kecil
Riwayat trauma ada, terkena benturan kayu
Riwayat DM dan HT disangkal
Riwayat kolesterol tidak diketahui

3.

PEMERIKSAAN FISIS
a. Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit sedang/ Gizi cukup/ Composmentis
Tanda-tanda vital :
Nadi : 110x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu : 36.7C
Inspeksi

No

INSPEKSI

OD

OS

1.

Palpebra

Edema (-)

Edema (-)

2.

Konjungtiva

Hiperemis (+)

Hiperemis (+)

2.

Apparatus Lakrimalis

Hiperlakrimasi (-)

Hiperlakrimasi (+)

Silia

Sekret (-)

Sekret (-)

Bola Mata

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Mekanisme Muskular

0
0

0
0

0
0

0
0

7.

Kornea
-

Tes Sensitivitas

Tes Placido

Nistagmus (-)

Nistagmus (-)

Jernih

Jernih

Tidak dilakukan

Tidak Dilakukan

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Bilik Mata Depan

Normal

Normal

9.

Iris

Coklat, Kripte (+)

Coklat, Kripte (+)

10

Lensa

Jernih

Jenih

Palpasi
No

PALPASI

OD

OS

Tensi Okular

7.1 mmHg

17,3mmHg

Nyeri Tekan

Tidak ada

Tidak ada

Massa Tumor

Tidak ada

Tidak ada

Glandula Pre-Auriculer

Tidak ada pembesaran

Tidak ada pembesaran

Visus
VOD

VOS

Fix and Following the Light (+)

Fix and Following the Light (+)

Tonometri
TIO OD : 7,1 mmHg
TIO OS : 17,3 mmHg
Campus Visual
Tidak dilakukan pemeriksaan
Color Sense
Tidak dilakukan periksaan
Light Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
Penyinaran Optik
Penyinaran Optik
Konjungtiva
Kornea
BMD
Iris

OD

OS

Hiperemis (+)

Hiperemis (+)

Jernih

Jernih

Kesan normal

Kesan normal

Coklat, kripte (+)

Coklat, kripte (+)

Pupil

Bulat, central, RC (+)

Bulat, central, RC (+)

Lensa

Kesan Keruh

Kesan Keruh

Diafanoskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Oftalmoskopi
FOD : Refleks fundus (-) terhalang kekeruhan lensa
FOS : Refleks fundus (-) terhalang kekeruhan lensa
Slit Lamp
SLOD : Palpebra edema tidak ada, konjungtiva hiperemis ada,
kornea jernih, bilik mata depan kesan normal, iris cokelat, kripte
ada, pupil bulat, sentral, refleks cahaya ada, lensa keruh
SLOS : Palpebra edema tidak ada, konjungtiva hiperemis ada,
kornea jernih, bilik mata depan kesan normal, iris cokelat, kripte
ada, pupil bulat, sentral, refleks cahaya ada, RAPD (-) lensa jernih
b. Pemeriksaan Penunjang
USG B-Scan

Interpretasi :
ODS : Echo baik, lensa kesan keruh, vitreus jernih, N.II Intak, sclera, koroid,
retina intak.
Hasil Laboratorium (05/8/2015)
DARAH RUTIN

HASIL LAB

WBC

8,75

RBC

5,39

HGB

15,5

HCT

44,4

PLT

201

4. RESUME
Seorang perempuan umur 33 tahun dating ke Poliklinik RSUH dengan kluhan
penglihatan Mata kanan tiba-tiba tidak bisa melihat. Awalya mata kanan kabur
sejak 1 bulan yang lalu bertambah kabur dan saat ini mata kanan hanya bisa
melihat bayangan, Riwayat melihat semut-semut hitam, mata merah ada nyeri
tidak ada (-), kotoran mata berlebih tidak ada, air mata berlebih tidak ada,
nyeri kepala ada mual ada .
- Riwayat penurunan penglihatan sebelumnya ada sejak kecil.
- Riwayat menggunakan kaca mata ada sejak kecil
- Riwayat trauma ada, terkena benturan kayu
- Riwayat DM dan HT disangkal
- Riwayat kolesterol tidak diketahui
5.
Dari pemeriksaan fisis : konjungtiva hiperemis ada di OD dan OS. Pada
pemeriksan visus, VOD : 1/300 dan VOS : 1/60
TIO OD : 7,1 mmHg
TIO OS : 17.3 mmHg
6. DIAGNOSIS
Oculi Dextra Rhegmatogen Retinal Detachment
7. DIAGNOSIS BANDING
a. Non Rhegmatogen Retinal Detachment
8. RENCANA TERAPI
Vitrektomi pars plana + FAE + EL+ SO
9. PROGNOSIS
a. Quo ad Vitam : Dubia
b. Quo ad Visam : Dubia
c. Quo ad Sanationam : Dubia
d. Quo ad Comesticam : Bonam
e. Quo add Functionam : Dubia
10. DISKUSI
Pada anamnesa ditemukan gejala yang berhubungan dengan katarak
kongenital yaitu terdapat leukoria pada kedua mata. Pada anak-anak, katarak
kongenital disebabkan oleh kelainan yang terjadi di nukleus lensa- nukleus
fetal atau nukleus embrional, tergantung pada waktu stimulus kataraktogenik
atau di kutub anterior atau posterior lensa apabila kelainannya terletak di
kapsul lensa. Karena lensa merupakan salah satu media refrakta maka apabila
terdapat kekeruhan pada lensa tersebut akan mengaburkan penglihatan.

Pada pemeriksaan oftalmologi yaitu pada inspeksi didapatkan OS dan OD


lensa keruh. Gerakan bola mata pasien ke segala arah dan tidak terdapat
nistagmus. Penyinaran optik didapatkan lensa keruh. Visus OD dan OS
didapatkan fix and following the light (+). Pada pemeriksaan funduskopi (-)
reflex fundus terhalang kekeruhan

lensa. Pemeriksaan slit lamp sulit

dievaluasi karena pasien kurang kooperatif.


Dari anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi maka pasien ini didiagnosis
dengan ODS katarak kongenital. Pada pasien ini katarak kongenitalnya
bersifat bilateral sehingga diperlukan penanganan segera. Rencana terapi pada
pasien ini adalah ekstraksi lensa. Tindakan bedah secara dini dilaporkan
menghasilkan penglihatan yang baik untuk katarak unilateral dan bilateral.
Kemudian diupayakan koreksi dengan lensa jangka panjang yang harus sering
diubah untuk mempertahankan koreksi yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai