PUSTAKA
penelitian
mutu
air,
pencemaran
didalam
air
biasanya
Tingkat
kekeruhan
tergantung
pada
kehalusan
partikel
dan
keadaan tertentu atau pada siang hari adanya ganggang dan lumut dalam air
menyebabkan turunnya kadar karbondioksida dan bikarbonat. Dalam keadaan
seperti ini jika kadar karbonat dan hidroksida naik menyebabkan pH Larutan naik.
Kalsium dan magnesium adalah gangguan yang utama penyebab
kesadahan air. Kesadahan dinyatakan dengan mg/L sebagai kalsium karbonat.
Klasifikasi
CaCO3
Kurang dari 15
15-60
Air lunak
61-120
121-180
Air sadah
Persyaratan air minum tidak saja harus jernih, tetapi juga harus bebas
dari bakteri pathogen (yang menyebabkan penyakit). Dengan cara disinveksi,
bakteri pathogen dapat dihilangkan, dan jumlah mikroorganisme dapat dikurangi,
yang dapat digunakan dalam pengurangan jumlah mikroorganisme adalah
klorinasi, yaitu dengan menambahkan klorin (Cl2) dalam air.
horizontal
b. Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu cara penjernihan air, dimana air dilewatkan
pada suatu bak, untuk jangka waktu tertentu, Dimana air mengalir pelan-pelan
(kecepatan rendah) sehingga partikel yang berat jenisnya lebih besar akan
segera mengendap.
c. Filtrasi
Filtrasi adalah suatu cara penjernihan air dengan cara penyaringan.
Filter biasanya terdiri dari berbagai lapisan pasir dan batu-batuan dengan
diameter yang bervariasi dari yang sangat halus hingga terkasar. Air akan
mengalir melalui filter
sedangkan partikel-partikel
yang tersuspensi
didalamnya akan melekat pada butiran pasir. Hal ini akan memperkecil
ukuran celah-celah yang dapat dilalui air dan akan mengurangi daya
penyaringan. Maka untuk mengaktifkan kembali, filter dicuci kembali
dengan membuang bahan-bahan yang akan melekat ini diperlukan pembilas
dengan arah aliran pembilas berlawanan dengan arah aliran air yang akan
disaring, pembilas ini dinamakan backwash.
adalah
mekanisme
dimana
partikel-partikel
ko loid
aluminium dan besi tersebut dalam air yang tidak dijernihkan. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi untuk menghasilkan koagolasi yang baik :
1. Pengontrolan pH
Setiap
koagulan
mempunyai range pH
yang
spesifik
dimana
dengan
turbiditi tinggi
memelukan
dosis
koagulan
yang
lebih banyak. Dosis koagulan persatuan unit turbiditi tinggi, akan lebih kecil
dibandingkan dengan dosis persatuan untuk air dangan turbiditi rendah.
Hal
proses
koagulan
juga
ditentukan
oleh
pengadukan,
b. Disinfeksi
Bermacam-macam zat kimia yang sering dipergunakan seperti ozon
(O3), Chlor (Cl
2),
2+
3+
direduksi menjadi
mempunyai daya disinfeksi ion chloride tidak aktif sedangkan gas Cl2 dan
-
HOCl dan Cl dianggap sebagai bahan yang aktif. HOCl yang tidak
terurai adalah zat
pembasmi yang paling efektif pada suasana netral atau bersifat asam lemah.
merupakan senyawa
flok-flok
(kepingan,
gumpalan-
sekitarnya.
Koloid
ini
kontak
dari
+3
mengakibatkan
turbiditas
air
yang
semakin
tinggi
karena
proses
pengolahan
yang masing-masing
memiliki
air,
selalu
fungsi
ditambahkan
sendiri.
zat
Adanya
kimia
proses
4H2O
2Al(OH)3 + 4HCl
Proses diatas terjadi pada bak flokulator, Apabila nilai pH di bak ini
dibawah 7,0 maka penambahan volume soda kapur Ca(OH)2 dilakukan
sedikit demi sedikit. Netralisasi pH ini mengakibatkan proses terbentuknya
flok-flok akan lebih cepat dan sempurna, selain untuk menetralkan air,
Ca(OH)2 juga dapat digunakan untuk melunakkan air sadah. Karena air
sadah kurang baik untuk digunakan mencuci pakaian dan dipakai untuk
2+
2+
dan Mg
menyebabkan sifat detergen sabun hilang, sehingga sabun tidak dapat lagi
dibersihkan. Pada mesin-mesin, air sadah membentuk endapan berupa kerak
yang akan menempel pada mesin- mesin.
Kesadahan yang disebabkan ikatan kapur dan magnesium dengan
karbonat terutama dengan bikarbonat, maka air sadah tersebut dikatakan
memiliki kesadahan sementara (kesadahan tidak tetap). Untuk itulah
ditambah soda kapur (Ca(OH)2) agar membentuk endapan kapur dan
magnesium:
Ca(HCO3) 2 +
Ca(OH)2
Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2
2CaCO3
2H2O
MgCO3
+ CaCO3 + 2H2 O
Reaksi Ferri Sulfat dengan bikarbonat dalam air atau dengan kapur :
Fe(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2
Fe(SO4)3 +3Ca(OH)2
2Fe(OH)3 + 3CaSO4
Reaksi Ferro Sulfat dengan bikarbonat dalam air atau dengan kapur :
FeSO47H2O + Ca(OH)2
4Fe(OH)2 + O2 + 2H2O
adalah
kemampuan
untuk
menetralkan
asam.
Poly
dan
dapat
terserap
oleh
partikel-pertikel.
PAC
benar-benar
yang
lebih
sempurna,
dengan perbandingan 0,30 ml PAC dan 0,90 ml Ca(OH)2 dalam 500 ml air
baku pada uji jar test di laboratorium.Ca(OH)2 bekerja pada pH basa sebagai
flokulan yang menetralisir pH asam yaitu PAC sebagai koagulan, yang kemudian
membentuk flok-flok yang lebih sempurna dan mempercepat pengendapan dalam
penyaringan partikel koloid, yang akan terselubungi oleh koagulan. Muatan
partikel koloid dan hasil hidrolisa akan saling menetralkan sehingga muatan dari
partikel ini mengecil, hingga tergantung dari pH serta semacam dosis koagulan,
maka besarnya zat potensial yang akan diturunkan atau diubah dari sedikit
negatif menjadi netral dan akhirnya posif, dan suspensi ini tidak stabil sehingga
terjadi penggumpalan sampai ukuran yang dapat mengendap. Bahkan koagulan
dapat terhidrolisa dan dapat terbentuk masa yang
lebih besar, dalam hal ini partikel koloid menarik dan menggabungkan
sehingga terbentuk gumpalan dan terjadilah pengendapan yang sempurna dalam
tangki flokulator.
2.5.
Faktor-faktor
penggumpalan
yang
mempengaruhi
proses
menyebabkan
tumbukan
antara
partikel
akan
kurang
yang
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
air
yang