Anda di halaman 1dari 3

Persaudaraan Dalam Islam

Islam Kontemporer
by admin
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran: 103)
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung. (Ali Imran: 104)
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali Imran: 110)
Menurut Islam dalam kehidupan ini, terdapat dua jenis hubungan yaitu hubungan antara manusia
dan khalik atau penciptanya, dan hubungan antar sesama manusia ciptaan Allah. Kedua
hubungan ini saling tali temali dimana hubungan yang pertama selalu menjadi landasan
hubungan yang kedua yang menentukan nilai derajat hubungan itu disisi Allah. Firman Allah di
atas tadi, menggambarkan menyatunya kedua jenis hubungan tersebut. Hubungan antara sesama
manusia dan sesama umat muslim haruslah dilandasi oleh ajaran Allah. Karena dengan
berpegang teguh kepada ajaran Allah ini, manusia khususnya umat muslim tidak akan tersesat.
Rasulullah menyampaikan hal ini dalam khutbah wadaberikut ini:
Aku tinggalkan kepada kamu semua, dua hal yang apabila kamu berpegang teguh kepada dua
hal ini, kamu tidak akan tersesat selama-lamanya : Kitab Allah dan Sunah Rasulullah. (Al
Hadist)
Marilah kita cermati bersama hubungan antar sesama manusia. Hubungan antar sesama manusia
ini disebut ukhuwwah basyariah atau persaudaraan sesama manusia. Persaudaraan sesama
muslim di sebut ukhuwah Islamiah. Persaudaraan inilah yang mengikat sesama muslim untuk
bersatu padu dengan kokoh. Kesatu paduan ini dilandasi oleh ajaran Allah termasuk cinta dan
kasih sayang. Untuk apakah persaudaraan itu dibangun dalam kehidupan bermasyarakat? Tujuan
utama adalah untuk saling bekerjasama dan saling tolong menolong untuk berbuat kebajikan dan
kebenaran dan bukan untuk bermusuhan atau melakukan perbuatan mungkar. Dengan
bekerjasama dan saling tolong menolong inilah masyarakat yang penuh dengan kebajikan,
kejujuran, kemakmuran dan kedamaian dapat terwujud. Namun dalam perjalanannya banyak

tantangan, kesulitan yang harus diatasi dan karena itu umat muslim dalam perjalanan hidupnya
harus selalu dinamis, selalu melihat kepada umat muslim yang menjadi saudara seagama.
Apabila diantara mereka menghadapi kesulitan maka saudara datang membantu. Dalam upaya
mewujudkan persaudaraan inilah setiap muslim tidak pernah statis, tidak pernah tidak berbuat
atau hanya melihat dan menonton, tapi berbuat dan melakukan sesuatu. Dalam Islam hakikat
hidup itu adalah perjuangan karena itu setiap muslim haruslah menjadi pejuang untuk
mewujudkan kehidupan yang penuh dengan ridho Allah. Karena itu pula setiap muslim harus
menjaga ketentraman, kedamaian dan keadilan, dan dilarang untuk menebar kerusakan,
kesengsaraan dan kemungkaran di muka bumi ini.
Persaudaraan atau ukhuwah atau brotherhood dalam islam bukan hanya dititik beratkan kepada
keterikatan atau kesatupaduan, tapi lebih dari itu. Ukhuwah atau persaudaraan atau brotherhood
adalah kesadaran atas kesamaan dan kebersamaan untuk mewujudkan rahmat Allah bagi seluruh
alam ini. Persaudaraan mengandung makna sebagai instrument perjuangan yang mulia dan
sebagai strategi yang bersifat universal untuk menciptakan kemakmuran, keadilan dan
kedamaian bagi manusia di alam semesta ini. Karena itu pula mengapa dalam Islam umat
haruslah menjadi penguasa (khalifah) di muka bumi ini, tanpa menjadi khalifah filardh, tujuan
yang amat mulia ini mustahil dapat diwujudkan.
Saya ingin mencermati makna yang terkandung dalam konsep persaudaraan dalam islam ini
lebih jauh. Apa yang telah diuraikan mencerminkan berbagai unsur yang merupakan kandungan
dari makna persaudaraan. Apakah makna persaudaraan dalam konteks kehidupan bermasyarakat
dan bernegara pada abad 21 ini? Apakah values dari ajaran persaudaraan ini mengandung arti
yang berguna dalam kehidupan pada abad 21 ini?
Persaudaraan adalah ikatan psikologis, ikatan spiritual, ikatan kemanusiaan yang tumbuh dan
berkembang amat dalam di dalam hati nurani setiap orang, melekat dan terintegrasi menjadi satu
kesatuan dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Ikatan persaudaraan ini muncul karena
kesamaan iman, kesamaan pola fikir, kesamaan mind set, kesamaan aspirasi, kesamaan
kebutuhan, dan kesamaan cita-cita dan harapan dalam hidup bermasyarakat. Persaudaraan
dengan demikian adalah force yang menilai keberadaan masyarakat sebagai sistem sosial,
keberadaan Negara, keberadaan bangsa, keberadaan organisasi apapun. Persaudaraan ini kental
dengan values yang menjadi dasar dinamika kehidupan seseorang, kelompok, dan masyarakat.
Ciri-ciri kehidupan bermasyarakat dan pada abad 21 ini adalah: kehidupan tanpa batas, saling
pengaruh mempengaruhi secara global. Batas antar negara, batas geografis, batas
kewarganegaraan, batas sosial kultural, sudah tidak berarti lagi dalam kehidupan praktis
keseharian. Kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi telah memecahkan semua keterbatasan
yang selama berabad-abad menjadi hambatan dan permasalahan manusia. Tranparansi,
kebebasan yang acapkali tanpa kendali, menjadi icon kehidupan. Kebebasan pasar, persaingan
bebas, kebendaan, mendominasi segala aktivitas dalam kehidupan. Kehidupan penuh dengan
pragmatisme dan matrialisme. Kebendaan, kemewahan dan kebutuhan yang bersifat matrialistik
amat mendominasi kehidupan keseharian tersebut. Nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan masih
menjadi sebutan, walaupun dipergunakan untuk menarik simpati dan perhatian belaka.
Fenomena kehidupan seperti inilah ciri masyarakat pada abad 21 ini. Kehidupan seperti ini
merupakan kontribusi dari dinamika perubahan sosial termasuk proses globalisasi yang tak

terkendali. Manusia hilang sifat kemanusiaannya. Hubungan antar orang, antar kelompok, antar
bangsa, antar negara, banyak dipengaruhi oleh fenomena global ini, karena itu pertentangan,
peperangan, tindak kekerasan, perseteruan, korupsi meraja lela. Kesengsaraan tersebar luas
dimana-mana.
Umat muslim tersebar luas di muka bumi ini. Mereka tersebar di berbagai negara, di Asia,
Afrika, Amerika, Canada, Eropa, Inggris, dan berbagai negara lainnya. Dimanapun mereka,
siapapun mereka, begitu kita mendengar bahwa di antara mereka ditimpa musibah atau bencana,
atau tindak kekerasan yang bertentangan dengan hukum, maka rasa persaudaraan kitapun bangkit
dan terinspirasi, terdorong untuk berupaya dan berbuat sesuatu dengan berbagai cara guna
membantu mereka agar keluar dari musibah atau bencana yang menimpa mereka. Persaudaraan
mengandung makna kesadaran, rasa tanggung jawab, kepedulian atau solidaritas untuk
membantu, atas dasar kesamaan iman dan taqwa, kesamaan dan kebersamaan sebagai manusia,
makhluk cipataan Allah yang paling mulia dan sempurna, rasa empati dan kasih sayang yang
mendalam yang tumbuh menjadi satu keperibadian muslim yang utuh. Fikiran dan daya
dihimpun dan dimobilisir dalam satu upaya bersama untuk melakukan sesuatu yang dapat
mengeluakan mereka dari musibah dan bencana tersebut. Inilah esensi makna praktis dari values
yang terkandung dalam persaudaraan itu.
Persaudaraan dalam Islam ternyata tidak exclusive tapi inclusive. Karena itu persaudaraan
bersifat universal tanpa mengenal perbedaan, tanpa mengenal tempat dan waktu. Dalam
kenyataan hidup bermasyarakat baik pada tingkat lokal, nasional maupun global, persaudaraan
dalam islam itu mengandung ruh dan makna yang konsisten dengan filosofi Islam bahwa Islam
itu rahmat bagi alam semesta ini.
Oleh, Prof. Dr. H. M. Fakry Gaffar, M.Ed.

Anda mungkin juga menyukai