Anda di halaman 1dari 5

Rizki Amalia Ananda 25.2011.

035

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PAM adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan
produktif. Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disebut SPAM
merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan
sarana air minum. Perencanaan sistem PAM di suatu daerah bertujuan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kebutuhan pokok air
minum masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, syarat kuantitas, dan syarat
kontinuitas.
Ketersediaan air bersih dapat menentukan tingkat kesejahteraan suatu
kawasan tertentu. Dalam pencapaian target MDGs (Milenium Development
Goals) adalah terlayaninya 68,8% penduduk. Tantangan tersebut sangat berat bagi
Indonesia apalagi diketahui bahwa cakupan pelayanan baik di perkotaan maupun
pedesaan masih sangat rendah yaitu 47 % penduduk (sumber:Batavia.co.id).
Kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari, berbeda untuk setiap tempat
dan setiap tingkatan kehidupan. Biasanya semakin tinggi taraf kehidupan,
semakin meningkat pula jumlah kebutuhan air. Dengan meningkatnya taraf hidup
tersebut, tidak dapat dihindari adanya peningkatan jumlah kebutuhan air,
khususnya untuk keperluan rumah tangga, sehingga berbagai cara dan usaha telah
banyak dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan air terutama untuk air
minum.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.18 tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, air baku adalah
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air
hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.
Sedangkan yang dimaksud dengan air minum adalah air minum rumah tangga
yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Penyediaan air minum adalah
kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar
mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. Sistem penyediaan air
minum adalah satu kesatuan sistem teknis dan non-teknis dari prasarana dan
sarana air minum. Agar air yang telah diolah tersebut dapat digunakan secara

Tugas Besar Sistem Penyediaan Air Minum I-1

Rizki Amalia Ananda 25.2011.035


berkelanjutan maka air tersebut harus dijaga kualitasnya. Air baku tersebut harus
memenuhi persyaratan pada Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Sedangkan untuk
baku mutu air minum harus sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum agar
masyarakat dapat menggunakan air tersebut secara aman tanpa khawatir akan
bahaya kuman ataupun penyakit akibat air yang tidak memenuhi persyaratan
peraturan-peraturan diatas.
Atas dasar alasan tersebut diatas maka dengan adanya perencanaan
penyediaan air minum diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air minum untuk
masyarakat dalam jangka waktu yang telah direncanakan agar masyarakat
mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih dan produktif dan mendapatkan air
yang sesuai dengan baku mutu agar tujuan kesejahteraan masyarakat tersebut
dapat terlaksana. Hal inilah yang menjadi tujuan dari penyediaan air minum.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari perencanaan penyediaan air minum ini adalah untuk
merencanakan sistem distribusi air minum, dan dapat memenuhi kebutuhan air
minum

yang

berkualitas

untuk

masyarakat

agar

dapat

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dalam jangka waktu yang direncanakan untuk 25 tahun


kedepan.
Tujuan dari perencanaan penyediaan air minum ini adalah :
Untuk memenuhi kebutuhan air dalam jangka waktu yang akan
direncanakan
Dapat menyediakan sumber air yang kualitasnya baik dalam hal ini
memenuhi baku mutu mengenai air minum, memenuhi syarat kuantitas,
syarat kontinuitas serta ekonomis
Dengan penggunaan air yang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan

masyarakat

sehingga

masyarakat

dapat

menjalani

kehidupannya secara sehat, bersih dan produktif


Dapat memperbaiki faktor-faktor penentu kualitas penyediaan air minum
disuatu daerah sehingga tidak menimbulkan water borne diseases.
1.3. Deskripsi Kerja
Dalam merencanakan sistem penyediaan air minum ini adalah pertama
memulai

perencanaan

dengan

menentukan

lokasi

wilayah

yang

akan

Tugas Besar Sistem Penyediaan Air Minum I-2

Rizki Amalia Ananda 25.2011.035


direncanakan untuk sistem penyedian air minumnya. Selanjutnya mencari data
primer dan sekunder yang terkait dengan perencanaan SPAM didaerah tersebut,
dalam hal ini mencari data di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat dan studi
literatur dari media internet. Setelah data tersusun selanjutnya menentukan
maksud dan tujuan untuk perencanaan SPAM di lokasi tersebut. Selanjutnya datadata yang sudah terkumpul ini diolah agar dapat merencanakan SPAM dilokasi
perencanaan. Setelah pengolahan data selesai dilanjutkan dengan analisa atau
identifikasi mengenai SPAM agar mminimalkan kesalahan dalam SPAM. Lalu
selanjutnya menarik kesimpulan untuk SPAM yang tepat dilokasi perencanaan
agar dapat memenuhi tujuan perencanaan yang telah disebutkan diatas.
Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disebut SPAM adalah
satu kesatuan sistem teknik dan non-teknik dari prasarana dan sarana air minum.
Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas
dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non-fisik (kelembagaan,
manajemen, keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh
untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan
yang lebih baik.
Sumber-Sumber Air adalah tempat-tempat dan wadah-wadah air, baik
yang terdapat di atas, maupun di bawah permukaan tanah.
Suatu sistem penyediaan air minum dalam suatu daerah atau kota
perencanaan pada umumnya terdiri atas tiga sistem, yaitu :
1. Sistem pengambilan air (sistem sumber)
Pada sistem pengambilan air baku tergantung kepada sumber air baku.
Misalnya untuk sumber pengambilan dari danau, bendungan, atau sungai
digunakan intake. Sedangkan pada sumber mata air digunakan broncaptering
(bangunan penangkap mata air). Selain itu tergantung pula pada kualitas air
bakunya, apakah memerlukan pengolahan terlebih dahulu atau tidak.
2. Sistem transmisi
Sistem ini merupakan bagian dari sistem penyediaan air minum yang
mengalirkan air baku dari sumber ke dekat daerah pelayanan, misalnya ke
kota perencanaan. Didekat daerah pelayanan air baku ini ditampung dalam
bak penampungan atau reservoir atau bisa saja langsung didistribusikan ke

Tugas Besar Sistem Penyediaan Air Minum I-3

Rizki Amalia Ananda 25.2011.035


konsumen, hal ini tergantung dari perencanannya. Adapun tujuan dari
penampungan di dalam resevoir tadi adalah selain untuk menampung juga
sebagai tindakan preventif terhadap kekurangan dan kelebihan debit di daerah
pelayanan.
3. Sistem distribusi
Melalui sistem ini pelanggan air akan memperoleh air yang dibutuhkannya.
Keseluruhan sistem diatas harus direncanakan dengan sebaik-baiknya
sehingga penyediaan bisa optimal, sehingga yaang perlu diperhaikan adalah
segi ekonomis (anggaran biaya), keamanan (kebersihan), dan kelancarannya
(tidak mengalami gangguan).

Mulai

Studi Literatur
Pencarian data jumlah penduduk 10 tahun terakhir
Pencarian data kondisi fisik daerah perencanaan
Pencarian data kondisi sosial ekonomi daerah perencanaan
Analisa
Pencarian data mengenai fasilitas di daerah perencanaan

Kesimpulan

Selesai

Latar Belakang Kajian Studi

Gambaran Daerah Perencanaan

Pengolahan Data

1.4. MetodologiData Primer

Data Sekunder

Jumlah penduduk

Kondisi fisik

Tugas Besar Sistem Penyediaan Air Minum I-4

Kondisi sosial ekonomi

Rizki Amalia Ananda 25.2011.035

Gambar 1.1 Diagram Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum

Tugas Besar Sistem Penyediaan Air Minum I-5

Anda mungkin juga menyukai