Disusun oleh :
Rendi Saifinuha H.
Retno Purwati
Ridho Alif R.
Riris Prista W.
Riswandi
Rohmah Itsnawati
Sifa Nur Laeli
Siska Sofiatin
(P17420213025)
(P17420213026)
(P17420213027)
(P17420213028)
(P17420213029)
(P17420213030)
(P17420213031)
(P17420213032)
KELAS II A/Semester 4
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dam kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di
seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 2007 Angka Kematian Bayi, 34/1000 kelahiran hidup.
(Depkes, 2007).Guna mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan
Kematian Bayi, Departemen Kesehatan telah melaksanakan berbagai program
yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak dan salah satunya
pencegahan tetanus neonatorum. Upaya ini dilaksanakan dengan pencegahan
infeksi pada persalinan dan perawatan tali pusat (Depkes, 2007). Perawatan tali
pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat
dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat
yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan
puput pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan
dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan
mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian
(Depkes, 2007).
Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora
kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril,
pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat
sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI, 2005).
disebabkan oleh infeksi tali pusat, Negara Asia Tenggara diperkirkan ada
220.000 kematian bayi yang disebabkan karena perawatan tali pusat yang
kurang bersih (Astuti, 2003).
Menurut data Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2007
kematian Bayi di Jawa Barat sebesar 39/1000 kelahiran hidup.kasus kematian
neonatal memiliki proprsi sebesar 68% dari keamtian bayi dan 56% disebabkan
karena infeksi pada masa perinatal ( Dinkes Jabar, 2008).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan (Morbilitas) dan angka kematian (mortalitas) adalah dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang
perawatan tali pusat bayi, dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan
sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang
kesehatan kepada masyarakat sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh
masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap
kesehatan.
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak
positif yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke 5 dan hari ke 7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat
mengakibatkan kematian.
c. Apa tujuan dari perawatan tali pusat pada bayi baru lahir ?
d. Bagaimana penatalaksanaan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir ?
e. Apa dampak positif dan negatif dari perawatan tali pusat pada bayi?
f. Bagaimana cara pencegahan infeksi pada tali pusat?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari tali pusat.
b. Untuk mengetahui pengertian dari perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
c. Untuk mengetahui tujuan dari perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
d. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan perawatan tali pusat pada
bayi baru lahir.
e. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari perawatan tali pusat
f. Untuk mengetahui cara pencegahan infeksi pada tali pusat
BAB II
TINJAUAN TEORI
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi
tali pusat (Hidayat,2005).
3. Tujuan perawatan tali pusat
yang
masuk
melalui
luka
tali
toksin
ditarik).
sebelum
tali
pusat
puput,
sebaiknya
bayi
tidak
dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air, cukup dilap saja dengan air
hangat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya 2x sehari selama balutan atau
kain yang bersentuhan dengan tali pusat tidak dalam keadaan kotor atau
basah. Tali pusat juga tidak boleh dibalut atau ditutup rapat dengan apapun,
karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali
pusat, juga dapat menimbulkan resiko infeksi. Intinya adalah membiarkan
tali pusat terkena udara agar cepat mengering dan terlepas.
5. Dampak positif dan dampak negatif
Dampak positif dari perawatan tali pusat adalah bayi akan sehat
dengan kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus
lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi (Hidayat, 2005).
Dampak negatif perawatan tali pusat adalah apabila tali pusat tidak
dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa masuk sehingga terjadi infeksi
yang mengakibatkan penyakit Tetanus neonatorum.
Penyakit ini adalah salah satu penyebab kematian bayi yang
terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah 220.000 kematian bayi, sebab
masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang cara perawatan
tali pusat yang baik dan benar (Dinkes RI, 2005). Cara persalinan yang
tidak steril dan cara perawatan tali pusat dengan pemberian ramuan
tradisional meningkatkan terjadinya tetanus pada bayi baru lahir (Retniati,
2010).
sakit,
penggunaan
antiseptik
mungkin
diperlukan
untuk
sakit,
penggunaan
antiseptik
mungkin
diperlukan
untuk
Nilai
YA
1.
Memperkenalkan diri
2.
3.
B.
PRAKTEK PROFESIONAL
4.
5.
6.
C.
7.
8.
9.
D.
MANAJEMEN ASUHAN
10.
Mencuci tangan
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Merapikan alat
20.
Mencuci tangan
E.
21.
22.
23.
abdomen
dam
TIDAK
24.
25.