MAKASSAR
28 Oktober 2014
Planning
RENSTRA
(5 Th)
SIKLUS
PELAKSANAAN
PROGRAM
Budgeting
RENJA/RKAKL
(1 Th)
2
Cara Pemantauan:
Kunjungan Lapangan
Pemantauan Secara Elektronik
Cara Evaluasi:
Evaluasi Sendiri (Self Evaluation)
Evaluasi Pihak Lain (Pusat)
3
- Kesesuaian Program
- Perubahan Pagu dan Target Capaian
- Proses Pengadaan Barang dan Jasa
- Progres Pelaksanaan
- Deviasi (Rencana vs Realisasi)
- Permasalahan dan upaya penyelesaian
Dibutuhkan Data dan Informasi
Kekinian (Up to date)
Kelengkapan
Akurasi
4
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Kinerja
(Semesteran)
Tim Teknis
Sb Jalan
Tim Teknis
Sb Air Minum
Tim Teknis
Sb Sanitasi
GUBERNUR
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Kinerja
(Semesteran)
Tim Koordinasi Provinsi
Bappeda
Balai/Satker
Pusat
Dinas Teknis
Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja
SKPD sub
Provinsi
SKPD
bidang
SKPD
sub
bidang
BUPATI/WALIKOTA
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi Kinerja
(Semesteran)
Dinas Teknis
Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja
SKPD sub
Kab/Kota
SKPD
bidang
SKPD sub
bidang
PELAPORAN DAK
(PP 55/2005 Tentang Dana Perimbangan)
Pasal 63
1. Kepala Daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada :
a. Menteri Keuangan;
b. Menteri Teknis; dan
c. Menteri Dalam Negeri .
2. Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan
berakhir.
3. Penyaluran DAK dapat ditunda apabila Daerah tidak menyampaikan laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
4. Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK setiap akhir
tahun anggaran kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan dan
Pembangunan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri.
7
Direktorat Jenderal
terkait
GUBERNUR
c.q. Kepala Bappeda
10 hari
kerja
10 hari
kerja
10 hari
kerja
Kepala Balai/
Satker Terkait
Tembusan
BUPATI/WALIKOTA
c.q. Kepala Bappeda
e-Planning
RENSTRA
(5 Th)
Green
Development
e-Budgeting
RENJA/RKAKL
(1 Th)
10
Manfaat
- Sarana komunikasi Pusat dan Daerah
- Tempat penyimpanan data
- Pengecekan silang hasil pengiriman
(e-MonDAK)
MANFAAT
Dapat diakses oleh semua stakeholder
Memotong rantai birokrasi
Mendapatkan data progres secara realtime dan konsisten
Mempercepat proses kompilasi untuk pengambilan keputusan
Sebagai alat konsolidasi data antar Kementerian/Lembaga
Sebagai bahan rapat pimpinan secara periodik
Memberikan informasi untuk tindak turun tangan pimpinan atas permasalahan
yang terjadi
o SKPD dapat langsung melakukan check dan cross check atas laporan yang dikirim
o Memudahkan pengguna (SKPD) dalam menyusun dan membuat laporan
(tinggal dicetak/tidak dibuat manual)
o
o
o
o
o
o
o
13
ESELON I
Pelaporan
BUPATI / WALIKOTA
Bidang Infrastruktur :
SKPD
Pemaketan di aplikasi eMon DAK
(Offline)
Menyiapkan
Laporan
Per Subbidang
Melakukan Tindak
Turun Tangan dan
melaporkan
Menyiapkan
Laporan
Bidang Infrastruktur
Ada
Ada
Masalah
Tdk
OK
Verifi
kasi Tdk
e-Monitoring
Online
Tdk
Verifi
kasi
OK
Backup
(Laporan Online)
Cetak
(Laporan Terulis)
e-MONITORING
ONLINE
MENDAGRI
BAPPENAS
BPK
SERVER
e-MONITORING
GUBERNUR
cq Ka Bappeda
BUPATI / WALIKOTA
cq Ka Bappeda
SKPD
SKPD
SKPD
16
e-Monitoring DAK
17
e-Monitoring
VERSI 2013
Tahun 2013
e-Monitoring
VERSI 2014
Tahun 2014
18
POTRET PELAKSANAAN
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Pagu
Pagu e-Monitoring
Dokumen
(Rp Ribu)
Progres(%)
(Rp Ribu)
Dana DAK
Dana DAK
Pendamping
Total
Dana DAK
01 Jalan
6.105.760.000 5.964.409.966
02 Irigasi
2.288.960.000 2.167.260.803
188.646.833 2.355.835.623
730.625.145
Pendamping
Total
201.530.954 1.966.669.804
66.193.004
796.818.149
Keu
Fis
28,97
42,13
32,16
48,88
03 Air Minum
04 Sanitasi
TOTAL
INFRASTRUKTUR
299.113.736 3.152.596.299
28,33
40,73
Sub Bidang
Penerima
Satker PAGU (Rp Ribu)
Melapor
Melapor Realisasi
Persentasi
Real
Jalan
473
4.414.630.000
394
3.669.421.540
364
3.438.528.310
83.12
77.89
WILAYAH BARAT
247
2.169.185.140
242
2.139.637.710
223
1.995.736.740
98.64
92.00
WILAYAH TIMUR
226
2.245.444.860
152
1.529.783.830
141
1.442.791.570
68.13
64.25
Irigasi
417
1.654.980.000
392
1.603.715.810
286
1.253.249.190
96.90
75.73
WILAYAH BARAT
213
857.229.540
209
851.033.200
153
658.125.080
99.28
76.77
WILAYAH TIMUR
204
797.750.460
183
752.682.610
133
595.124.110
94.35
74.60
Air Minum
444
640.110.000
403
582.033.670
221
314.466.120
90.93
49.13
WILAYAH BARAT
239
385.981.380
223
360.257.590
126
198.348.030
93.34
51.39
WILAYAH TIMUR
205
254.128.620
180
221.776.080
95
116.118.090
87.27
45.69
Sanitasi
431
599.580.000
376
520.626.380
229
322.615.700
86.83
53.81
WILAYAH BARAT
221
314.769.020
206
295.344.960
129
188.968.230
93.83
60.03
WILAYAH TIMUR
210
284.810.980
170
225.281.420
100
133.647.470
79.10
46.92
TOTAL INFRASTRUKTUR
1.765
7.309.300.000
1.565
6.375.797.400
1.100
5.328.859.320
87.23
72.91
920
3.727.165.080
880
3.646.273.460
631
3.041.178.080
97.83
81.59
845
3.582.134.920
685
2.729.523.940
469
2.287.681.240
76.20
63.86
02
03
04
URK
Budgeting
Implementing
RK
PAKET
SKPD
BALAI/P2JN/
Satker AM & PLP Provinsi
No
No
Verifikasi I
(Manual)
Yes
Paraf
Submit OK
(Online)
Download Data
Backup RK DAK
(Online)
Restore Data Backup RK DAK di aplikasi
eMonDAK
(Offline)
Revisi
(Offline)
Pemaketan di aplikasi eMon DAK
(Offline)
Verifikasi II
(Manual)
Yes
Tanda Tangan
Yes
No
Submit OK
(Online)
Balai /P2JN membubuhkan paraf pada lembar Rencana Kegiatan (RK) yang telah dikonfirmasi/verifikasi
VERIFIKASI 2 RK : DIREKTORAT
Direktorat Teknis menandatangani lembar Rencana Kegiatan (RK) yang telah dikonfirmasi/verifikasi
dan telah di paraf oleh Balai/P2JN
Terima Kasih
28
Disampaikan pada:
UNDANG-UNDANG
PERATURAN
PEMERINTAH
PERATURAN
PRESIDEN
PERATURAN
MENTERI
KEPUTUSAN
MENTERI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
a.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010 2014 (RPJMN 2010 2014)
Konsep RPJMN Teknokratik Tahun 2015-2019
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2014 tentang RKP Tahun 2015
b.
c.
a.
b.
a.
Peraturan Menteri PU No. 15/PRT/M/2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang
Infrastruktur
Peraturan Menteri PU No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Keputusan Menteri PU No. 293/KPTS/M/2014 tentang Penetapan Status Daerah Irigasi yang
Pengelolaannya menjadi Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota
3
Dana Alokasi Khusus merupakan bagian dari Dana Perimbangan, yang bersumber dari APBN yang
merupakan sistem transfer dari Pemerintah ke Daerah.
Dana Perimbangan terdiri atas 3 komponen yaitu Dana Bagi Hasil (DBH), ; Dana Alokasi Umum (DAU);
dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Belanja untuk
Penyelenggaraan Tugas
Pemerintah Pusat
Belanja Negara
dalam APBN
Dana Pusat
Dana Dekonsentrasi
Dana Tugas Pembantuan
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Bagi Hasil (DBH)
4
Pengertian Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Infrastruktur menurut Permen PU No.
15 tahun 2010, adalah :
Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan Urusan Daerah
dan sesuai dengan Prioritas Nasional.
Daerah tertentu , adalah daerah yang memenuhi Kriteria Umum, Kriteria Khusus, dan Kriteria
Teknis.
Kegiatan Khusus, adalah : sub bidang jalan, sub bidang irigasi, sub bidang air minum dan sub
bidang sanitasi.
Urusan Daerah, adalah kewenangan Daerah dalam penanganan infrastruktur PU dan Perkim
sesuai amanat UU sektor PU, dan PP 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah.
Prioritas Nasional, adalah yang dimuat dalam Sasaran RPJMN 2015 - 2019, yaitu : 1) Untuk
Subbidang Irigasi, terkait pencapaian ketersediaan air irigasi yang bersumber dari waduk
sebesar 20% serta pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi sebanyak 10 juta Ha pada
tahun 2019; 2) Untuk Subbidang Jalan, terkait pencapaian kondisi mantap jalan sebesar 100%
pada tahun 2019, serta 3) Untuk bidang air minum dan sanitasi, terkait pencapaian 100 0 100
pada tahun 2019.
5
Penghitungan DAK
Penyampaian surat permintaan data dasar DAK bidang infrastruktur dari Kemen PU
kepada daerah,
Verifikasi dan rapat internal mengenai data index teknis
Penentuan daerah penerima DAK dan besaran alokasi berdasarkan indeks KU, KK dan KT.
NO.
URAIAN KEGIATAN
JANUARI
I
II
III
FEBRUARI
IV
II
III
MARET
IV
II
III
MEI
APRIL
IV
II
III
IV
II
III
JUNI
IV
II
III
JULI
IV
II
III
AGUSTUS
IV
II
III
OKTOBER
SEPTEMBER
IV
II
III
IV
II
III
NOPEMBER
IV
II
III
DESEMBER
IV
II
III
IV
Pembobotan kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis dalam penentuan daerah sbb:
a) Untuk menghitung IFW
= IFN : IKW
50% : 50%
b) Untuk menghitung IFWT
= IFW : IT
50% : 50%
2. Penentuan besaran DAK
Menggunakan kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis dengan pembobotan sbb:
a) Untuk menghitung IFW
b) Untuk menghitung IFWT
= IFN : IKW
= IFW : IT
50% : 50%
20% : 80%
5
Penentuan Daerah
KRITERIA UMUM
Kemampuan
Keuangan
Daerah
IFN<1
YES
IFN>1
NO
KRITERIA KHUSUS
Peraturan Perundangan
(OTSUS PAPUA)
NO
YES
KKD TINGGI
NO
Indeks Teknis
IT = f(indikator teknis)
YES
Karakteristik Wilayah
(IKW)
IFWT>1
1.Tertinggal
2.Perbatasan
3.Pesisir
YES
IFW>1
IFWT<1
NO
IFW<1
NO
YES
LAYAK
Penentuan Besaran
KRITERIA TEKNIS
IT<0
INDEKS TEKNIS
IT = f (Indikator Teknis)
NO
IT>0
YES
INDEKS FISKAL WILAYAH TEKNIS
(IFWT) = f (0,5 IFW + 0,5 IT))
TIDAK
DAERAH TIDAK LAYAK
UNTUK BIDANG TERTENTU
BOBOT DAK
(BD) = IFWT * IKK
ALOKASI DAK per BIDANG
(ADB) = (BD) * PAGU per BIDANG
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 43 Tahun 2014 tentang RKP Tahun 2015, terdapat
penyederhanaan Bidang DAK (terkait Bidang Infrastruktur) dari 6 (enam) bidang DAK
tahun 2014 menjadi 3 (tiga) bidang DAK Tahun 2015.:
No.
1.
Transportasi Perdesaan
2.
3.
Infrastruktur Jalan
4.
Infrastruktur Irigasi
5.
Infrastruktur Sanitasi
6.
11.7 **)
12.0
10.1 *)
10.0
8.2 *)
8.0
6.0
4.0
2.0
6.8 **)
6.3
6.1
6.1 *)
5.4 *)
4.5
4.0
3.9
2.8
1.3
0.4
0.4
1.0
0.40.4
1.3
0.5
0.5
2.3 *)
1.6
0.6
0.6
0.9 *)
0.8 *)
2.4 **)
1.4 **)
1.1 **)
2010
JALAN
2011
IRIGASI
2012
AIR MINUM
2013
SANITASI
2014
TOTAL
2015
Catatan : *): Termasuk alokasi untuk kebijakan afirmatif DAK bagi daerah tertinggal
**): Termasuk alokasi untuk kebijakan afirmatif DAK bagi daerah tertinggal dan kawasan perbatasan
15
Bidang/Subbidang
1.
Jalan
2.
Jalan Provinsi
Jalan
Kabupaten/Kota
Irigasi
3.
Irigasi Provinsi
Irigasi
Kabupaten/Kota
Air Minum dan
Sanitasi
Air Minum
Sanitasi
TOTAL
TA. 2014
Reguler
Tambahan
4,414
1.691
118,073
23,614
6,268
19,851
3,963
940
662
Usulan
TA. 2015 *)
Kebutuhan
Ideal
Reguler
Tambahan
2015
merupakan
20% dari
564 perkiraan
kebutuhan
496 penanganan
per tahun
3.752
1.691
98,257
19,651
5,328
1,655
634
57,990
11,598
1,881
16,165
3,233
508
41,824
8,365
1,373
496
1,941
512
496
1.158
634
Ket.
640
245
20,961
4,192
1,068
282
600
230
18,256
3,651
873
230
7,309
2,800
215,280
43,055
10,091
1,572
Ket: *) Berdasarkan Surat Sekjen Kementerian PU kepada Dirjen Perimbangan Keuangan Nomor: KU.01.03-Sj/163, tanggal 22 Mei
2014, perihal Penyampaian Data Usulan Kebutuhan Alokasi, Program/Kegiatan, dan Kriteria Teknis DAK Bidang Infrastruktur Tahun 2015.
16
Arah
Kebijakan
Mendukung pemenuhan Prioritas Nasional yang terkait dengan Ketahanan Pangan yang merupakan salah
satu prioritas pembangunan nasional. Pembagian kewenangan pengelolaan Daerah Irigasi tersebut sangat
sejalan dengan desentralisasi pemerintahan yang sedang dan terus ditingkatkan.
Ruang
Lingkup
Pelaksanaan DAK Irigasi TA 2015 difokuskan kepada rehabilitasi jaringan irigasi/rawa kewenangan Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dalam kondisi rusak.
Pemanfaatan DAK Bidang Irigasi TA 2015 untuk kegiatan peningkatan/pembangunan jaringan irigasi/rawa
dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan perbaikan jaringan existing yang dalam kondisi rusak.
Sementara untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi/rawa wajib disediakan melalui
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) oleh masing-masing penerima DAK Irigasi TA 2015.
Sasaran
Mengingat sebesar 55% (2.7 juta Ha) Daerah Irigasi kewenangan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam kondisi
rusak, sasaran DAK Bidang Irigasi Tahun 2015 adalah perbaikan dan peningkatan kinerja layanan irigasi pada
511 ribu Ha Daerah Irigasi atau sebesar 18,9% dari Daerah Irigasi yang rusak.
Dalam kurun waktu pembangunan jangka menengah selama 5 (lima) tahun, sasaran sampai dengan tahun
2019 adalah meningkatnya kualitas layanan irigasi pada 2,55 juta Ha Daerah Irigasi yang menjadi tanggung
jawab Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Kriteria
Teknis
Ket: Arah Kebijakan, Ruang Lingkup, dan Sasaran mengacu pada RKP Tahun 2015
12
ITi = 35% Idi + 25% Ikdi + 10% Iip + 10% Ipd + 20% Ipl
Notasi
Uraian
ITi
Idi
Indeks Luas
Daerah Irigasi
Merupakan indeks luas daerah irigasi proporsional menurut luas kondisi daerah
irigasi (Data Luas DI berdasarkan Kepmen PU No. 293 tahun 2014 tentang
Penetapan Luas Daerah Irigasi).
Ikdi
Indeks Kondisi
Daerah Irigasi
IIP
Indeks
Pertanaman
Indeks
Kepedulian
Terdiri dari Pemenuhan dana O&P: 2%; Perda Irigasi: 2%; RPIJM (Usulan DAK): 2%;
Komisi Irigasi: 2%; dan Tim Koordinasi: 2%.
Ipd
Ipl
Indeks Pelaporan
Keterangan
Merupakan perbandingan nilai kinerja pelaksanaan DAK Subbidang Irigasi TA. 2013
pada provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total nilai kinerja
pelaksanaan DAK Subbidang Irigasi TA. 2013 secara nasional.
13
pelayanan
transportasi
dalam
mendukung
14
Ruang
Lingkup
Pembangunan, pemeliharaan berkala, dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan pada jalan
provinsi, dan jalan kabupaten/kota.
Untuk membantu pencapaian target kondisi mantap jalan Propinsi sebesar 75% dan Jalan Kab/Kota
sebesar 60% pada akhir 2019.
Sasaran
Mendukung penanganan jalan daerah yang mencapai panjang sekitar 432.000 Km melalui kegiatan
pemeliharaan berkala, peningkatan kapasitas dan pembangunan jalan dan jembatan.
Membuka keterisolasian aksesibilitas di daerah tertinggal dan kawasan perbatasan; serta
menghubungkan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan dengan pusat-pusat pertumbuhan dan
penyediaan sarana transportasi.
Kriteria
Teknis
Panjang Jalan
Panjang Jalan Kondisi Tidak Mantap
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Kepedulian
Pelaporan
15
ITj = 25% Ipj + 25% Ikj + 10% Ilw + 10% Ijp + 10% Ipd + 20% Ipl
Notasi
Uraian
Keterangan
ITj
Ipj
Ikj
Ilw
Ijp
Indeks Jumlah
Penduduk
Indeks Kepedulian
Indeks Pelaporan
Merupakan perbandingan nilai kinerja pelaksanaan DAK Subbidang Jalan TA. 2013
pada provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total nilai kinerja
pelaksanaan DAK Subbidang Jalan TA. 2013 secara nasional.
Ipd
Ipl
16
Arah
Kebijakan
Mendukung peningkatan cakupan pelayanan air minum untuk pencapaian Akses Air Minum Nasional 100% pada
Tahun 2019 dengan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal
(SPM) penyediaan air minum.
Ruang
Lingkup
Pengembangan jaringan distribusi sampai dengan pipa tersier yang menjadi bagian dari kewajiban Pemkab/Kota
melalui DDUB mendukung kegiatan pengembangan SPAM yang sebagian dibiayai oleh sumber dana APBN.
Perluasan dan peningkatan sambungan rumah (SR) perpipaan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Daerah
yang menjadi sasaran adalah kabupaten/kota yang memiliki idle capacity yang memadai untuk dibangun SR
perpipaan.
Pemasangan master meter untuk masyarakat miskin perkotaan khususnya yang bermukim di kawasan kumuh
perkotaan. Daerah yang menjadi sasaran adalah kabupaten/kota yang memiliki idle capacity yang memadai untuk
dibangun SR perpipaan.
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaaan pada desa-desa miskin/rawan air serta terpencil
dan tertinggal dengan sumber air baku yang relatif mudah/dekat
Sasaran
Sasaran Tahun 2015: Meningkatnya pelayanan air minum perpipaan melalui penambahan Sambungan Rumah (SR)
sebanyak 1.396.000 unit.
Sasaran Jangka Menengah (2015-2017): Meningkatnya pelayanan air minum layak melalui penambahan
Sambungan Rumah (SR) sebanyak 4.188.000 unit.
Kriteria
Teknis
Ket: Arah Kebijakan, Ruang Lingkup, dan Sasaran mengacu pada RKP Tahun 2015
17
Uraian
ITam
Icam
Indeks Ketercakupan
Masyarakat Belum Terlayani
Imbr
Indeks Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
Iic
Ipl
Indeks Pelaporan
Keterangan
Merupakan perbandingan prosentase jumlah penduduk yang
belum terfasilitasi air minum melalui PDAM/Pamsimas pada
kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total prosentase
jumlah penduduk yang belum terfasilitasi air minum melalui
PDAM/Pamsimas secara nasional.
Merupakan perbandingan jumlah penduduk miskin di
kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total jumlah
penduduk miskin kabupaten/kota secara nasional.
Merupakan perbandingan antara jumlah idle capacity total
kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap jumlah total kapasitas
produksi secara nasional.
Merupakan perbandingan nilai kinerja pelaksanaan DAK Subbidang
Air Minum TA. 2013 pada provinsi/kabupaten/kota yang
bersangkutan terhadap total nilai kinerja pelaksanaan DAK
Subbidang Air Minum TA. 2013 secara nasional.
18
Arah
Kebijakan
Meningkatkan cakupan pelayanan sanitasi terutama untuk sarana pengelolaan air limbah, yang berupa sarana
komunal berbasis masyarakat atau penambahan sambungan rumah terhadap sistem terpusat untuk
kabupaten/kota yang sudah memiliki sistem terpusat skala kota maupun skala kawasan. Bila suatu
desa/kelurahan sudah ODF/SBS (Stop BAB Sembarangan) opsi persampahan dapat dipilih.
Didasarkan kepada kesiapan daerah dalam melaksanakan pembangunan sanitasinya.
Ruang
Lingkup
Sub-bidang air limbah: pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana air limbah skala
lingkungan/kawasan atau mendukung skala kota; Bagi Kabupaten/Kota yang sudah mempunyai sistem
pengolahan air limbah terpusat, dapat memanfaatkan DAK Bidang Sanitasi untuk peningkatan akses melalui
Sambungan Rumah (unit cost = Rp 3,5 juta/SR).
Sub-bidang persampahan: pembangunan dan pengembangan fasilitas pengelolaan sampah dengan pola 3R
(reduce, reuse, dan recycle) di tingkat komunal/kawasan yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan sampah di
tingkat kota.
Sasaran
Sasaran Tahun 2015: Meningkatnya pelayanan sanitasi melalui Sanimas dan prasarana persampahan (3R) bagi
834.200 jiwa penduduk.
Sasaran Jangka Menengah (2015-2017): Meningkatnya pelayanan sanitasi melalui Sanimas dan prasarana
persampahan (3R) bagi 3.036.500 jiwa penduduk.
Kriteria
Teknis
Ket: Arah Kebijakan, Ruang Lingkup, dan Sasaran mengacu pada RKP Tahun 2015
19
Uraian
Indeks Teknis Sanitasi
Keterangan
Kps
Koefisien Program
Sanitasi
Icas
Indeks Cakupan
Pelayanan Sanitasi
Irs
Indeks Pelaporan
Ipl
26
Maksud:
Merupakan pedoman bagi Kementerian, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pemanfaatan, pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan dari
segi teknis terhadap kegiatan yang dibiayai melalui DAK Bidang Infrastruktur.
Tujuan:
Menjamin tertib pemanfaatan, pelaksanaan dan pengelolaan DAK Bidang
Infrastruktur;
Menjamin terlaksananya koordinasi antara Kementerian PU, Kementerian
terkait,
dinas
teknis
di
provinsi/kabupaten/kota
dalam
pelaksanaan, pengelolaan, dan pemantauan;
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan, serta mensinergikan kegiatan
yang dibiayai DAK dengan kegiatan prioritas nasional;
Meningkatkan kinerja prasarana dan sarana bidang infrastruktur seperti kinerja
jalan, kinerja pelayanan jaringan irigasi, meningkatkan cakupan pelayanan air
minum, serta cakupan pelayanan sanitasi.
27
28
Kementerian melalui Unit Kerja Eselon-1 terkait untuk masingmasing subbidang membantu proses perencanaan kegiatan yang
dibiayai DAK dalam hal:
Merumuskan
Infrastruktur;
kriteria
teknis
pemanfaatan
DAK
Bidang
SPW = Strategi
Pengembangan Wilayah;
RIS = Rencana Induk
Strategis
RTRWN
RPJMN /
RENSTRA PU
RTRW
PROV.KAB/KOTA
SPW P/K
RIS-PU
RPIJM-PU
RPJMD
11
MENTERI PU
Tim Koordinasi Penyelenggaraan DAK Bidang Infrastruktur Kementerian PU
GUBERNUR
BUPATI / WK
Satker
P2JJ
Satker
PKPAM dan PPLP
33
35
36
38
a.
Persiapan
b. Pelaksanaan
c.
Pelaporan
Tingkat Kepatuhan
Substansi Laporan sesuai Format dalam Juknis
d. Evaluasi
40
TUJUAN
Dalam rangka pengelolaan akuntabilitas penyelenggaraan DAK Bidang Infrastruktur.
KEGIATAN INTI
1. Menyiapkan Database sesuai kebutuhan (Data Umum, Data Infrastruktur, Program, Kegiatan, Output, Outcome);
2. Update data dengan informasi pelaksanaan anggaran seperti progres fisik, keuangan (SPP, SPM, SP2D) dan
permasalahannya serta dikirim melalui Internet;
3. Mengolah data dan menyiapkan informasi sesuai kebutuhan (Progres, Estimasi awal Anggaran;
4. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Manajemen, Auditor dan External.
DASAR PEMIKIRAN
o Menstandarkan kodefisikasi dan nama untuk program dan kegiatan (sesuai Permen PU 15/2010)
o Memudahkan dalam mendapatkan data yang akurat karena data terkumpul di satu server yang sama
o Memudahkan pengendalian pelaksanaan
o Mendapatkan data yang akurat untuk kepentingan perencanaan dan pemrograman:
Estimasi awal alokasi DAK Infrastruktur per sub bidang
Estimasi awal alokasi DAK Infrastruktur per provinsi
Tingkat Signifikansi dana dibandingkan dengan kondisi infrastruktur per provinsi per kabupaten/kota
o Memudahkan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan anggaran DAK Bidang Infrastruktur
41
DPR
MENPU
e-MONITORING
ONLINE
MENKEU
MENDAGRI
BAPPENAS
SERVER
e-MONITORING
BPK
GUBERNUR
cq Ka Bappeda
BUPATI / WALIKOTA
cq Ka Bappeda
SKPD
SKPD
SKPD
42
Kelebihan
Payung hukum di tataran UU sudah ada, tinggal penyesuaian di tingkat PP dan
Peraturan Menteri Keuangan(PMK);
Koordinasi antara Bappenas, Kemenkeu, Kemendagri, dan K/L relatif sudah
terbangun, dan daerah juga relatif sudah familiar;
Mekanisme pengalokasian sudah dikenal dan lebih transparan;
Kementerian PU telah menyiapkan sistem monitoring DAK (e-monitoring DAK) yang
merupakan alat bantu manajemen dalam pengendalian penyelenggaraan DAK.
Kendala
Status dana DAK merupakan dana APBD sepenuhnya;
Memerlukan upaya yang cukup besar dari K/L maupun Provinsi untuk meningkatkan
turbinwasdal penyelenggaraan DAK pola baru;
Perlu adanya kejelasan manajemen aset Sistem Akuntansi Keuangan-Barang Milik
Negara (SAK BMN).
44
Peningkatan sistem perencanaan DAK mengacu pada dokumen rencana program dan
investasi jangka menengah;
Perlu dilakukan mapping dan penyempurnaan database;
Perlu penajaman dan penyempurnaan kriteria teknis, secara terus menerus agar lebih
tepat sasaran;
Mengintensifkan pembinaan teknis untuk peningkatan kelembagaan pemerintah
daerah;
Mengintensifkan pendampingan dalam penerapan SPM Bidang PU dan PR;
Peningkatan manajemen DAK :
Mekanisme penentuan program/kegiatan,
Mekanisme pemantauan, monitoring, dan evaluasi (e-Mon DAK),
Memperkuat fungsi pembinaan pemerintah (Balai Jalan, Balai Sungai, dan Satker
Randal),
Memperkuat fungsi Pemerintah Provinsi (Bappeda dan Dinas terkait),
Mekanisme audit yang lebih optimal (optimalisasi fungsi pengawasan),
Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif,
Meningkatkan monitoring fungsi dan manfaat.
45
46
No.
Uraian
Satuan
Luas
TOTAL IRIGASI
A
IRIGASI PROVINSI
16,165,987
1,683,957
20 %
Ha
336,791
- Peningkatan/Pembangunan
20 %
Ha
336,791
40
13,471,656
- Rehabilitasi
20 %
Ha
336,791
1,683,957
60 %
Ha
1,010,374
1,010,374
Kebutuhan Penanganan
IRIGASI KABUPATEN/KOTA
41,824,190
Ha
3,621,142
25 %
Ha
905,286
- Peningkatan/Pembangunan
25 %
Ha
905,286
40
36,211,420
- Rehabilitasi
20 %
Ha
724,228
3,621,142
55 %
Ha
1,991,628
1,991,628
- Kondisi Rusak
2
57,990,177
Ha
- Kondisi Rusak
Keterangan
Kebutuhan Penanganan
48
Kondisi
No.
Jalan
1 Provinsi
2 Kabupaten
TOTAL
Panjang Jalan
Mantap
Tidak Mantap
Berkala
Rekonstruksi
Total Kebutuhan
(Rp. Juta)
47.944,33
369.275,52
31.489,40
224.058,91
16.454,94
142.087,31
1.101.650
6.071.103
6.821.091
35.805.112
11.892.858
56.381.667
19.815.599
98.257.882
417.219,85
255.548,30
158.542,24
7.172.754
42.626.203
68.274.524
118.073.481
Catatan.
Minimal diusulkan 20% dari kebutuhan alokasi untuk masing2 provinsi dan kabupaten:
Jalan
Provinsi
Kabupaten
Total
49
No.
Uraian
Satuan
Jumlah
20.961.000
Desa/Kel
72.690
Desa/Kel
21.895
Jumlah IKK/Perkotaan
IKK
6.520
Desa/Kel
21.895
Optimalisasi SPAM
IKK
6.520
600 13.137.000
1.200
SANITASI KAB/KOTA
1
Jumlah Desa/Kelurahan
Keterangan
7.824.000
18.256.000
Desa/Kel
72.690
Jumlah IKK/Perkotaan
IKK
6.520
IKK
6.520
400
2.608.000
IKK
6.520
400
2.608.000
IKK
6.520
2.000 13.040.000
50
MEKANISME DESK
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
(Rp. Juta)
NO
DAERAH
AM
KAB
REGULER
ALOKASI
SN
KAB
AM
ALOKASI
KAB
TAMBAHAN
ALOKASI
SN
KAB
ALOKASI
15
28.168,40
15
30.474,76
3.572,31
3.540,95
11.167,06
12.249,64
3.665,96
3.290,80
13
24.568,58
13
20.709,88
10
12.515,17
10
9.236,08
23
42.148,81
23
41.136,60
5.216,45
4.310,52
10.726,88
14.697,22
5.923,60
6.677,83
14
28.014,79
14
28.539,17
10.418,76
9.397,72
10.496,28
9.929,25
10
22.755,55
10
22.767,60
11.899,03
9.401,24
22
44.174,31
22
49.956,26
21
26.470,44
21
24.254,89
30 Provinsi Maluku
11
22.282,35
11
26.149,91
10.020,46
9.747,46
10
17.482,21
10
22.328,75
7.380,25
8.394,09
32 Provinsi Papua
29
99.926,81
29
91.217,75
28
53.510,73
28
40.590,48
13
25.028,16
13
22.845,58
9.301,15
7.633,92
22 Provinsi Gorontalo
TOTAL ALOKASI
178
386.940
178
393.002
114
159.894
114
136.476
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
DAERAH
REGULER
ALOKASI
AIR MINUM
KEBIJAKAN TAMBAHAN
ALOKASI
SANITASI
21
28.168,40
30.474,76
2.021,14
Kab. Minahasa
AIR MINUM
SANITASI
34.015,71
1.606,53
2.021,14
1.606,53
1.856,18
1.853,97
1.856,18
1.853,97
2.150,93
2.685,24
3.431,09
3.980,40
Kota Bitung
1.617,36
1.060,53
1.617,36
1.060,53
Kota Manado
3.306,93
1.616,88
3.306,93
1.616,88
1.960,74
2.559,01
3.134,30
3.802,05
2.012,15
1.672,28
2.012,15
1.672,28
Kota Tomohon
1.467,09
1.206,64
1.467,09
1.206,64
1.631,68
2.136,19
1.631,68
2.136,19
10
Kota Kotamobagu
2.026,69
1.822,09
2.026,69
1.822,09
11
1.558,52
2.914,49
1.558,52
2.914,49
12
1.740,22
1.914,18
2.858,81
2.916,93
1.790,99
2.377,36
1.790,99
2.377,36
1.529,60
1.962,37
1.529,60
1.962,37
1.498,18
3.087,00
1.498,18
3.087,00
14
15
1.280,16
1.173,56
1.118,59
3.540,95
AIR MINUM
31.740,71
13
3.572,31
SANITASI
TOTAL
ALOKASI
1.295,16
1.243,04
1.002,75
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
PROVINSI GORONTALO
NO
DAERAH
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
22
Provinsi Gorontalo
Kab. Boalemo
Kab. Gorontalo
Kota Gorontalo
Kab. Pohuwato
SANITASI
11.167,06
12.249,64
1.967,43
2.013,17
2.229,14
2.249,75
1.401,59
1.396,18
1.805,77
1.826,00
1.757,76
2.169,35
2.005,37
2.595,19
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
3.665,96
3.290,80
14.833,02
1.239,92
1.042,02
3.207,35
2.229,14
1.401,59
1.168,64
971,62
2.974,41
1.757,76
1.257,40
1.277,16
3.262,77
SANITASI
15.540,44
3.055,19
2.249,75
1.396,18
2.797,62
2.169,35
3.872,35
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
DAERAH
REGULER
KEBIJAKAN
TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
23
SANITASI
AIR MINUM
37.083,75
SANITASI
29.945,96
24.568,58
20.709,88
12.515,17
9.236,08
Kab. Banggai
2.045,77
1.740,74
1.315,59
942,21
3.361,36
2.682,95
1.894,91
1.784,18
1.186,06
944,43
3.080,97
2.728,61
Kab. Buol
1.475,95
1.544,49
995,86
859,78
2.471,81
2.404,27
Kab. Toli-Toli
1.912,02
1.745,56
1.228,50
939,58
3.140,52
2.685,14
Kab. Donggala
2.669,62
1.533,60
1.650,88
856,39
4.320,50
2.389,99
Kab. Morowali
2.079,57
1.811,03
1.258,35
946,00
3.337,92
2.757,03
Kab. Poso
1.794,90
1.771,49
1.188,65
957,99
2.983,55
2.729,48
Kota Palu
1.653,84
1.175,90
1.653,84
1.175,90
2.249,07
1.840,95
1.416,43
979,56
3.665,50
2.820,51
10
1.796,09
1.928,12
1.140,62
1.005,63
2.936,71
2.933,75
11
Kab. Sigi
1.673,74
1.383,85
1.134,23
804,51
2.807,97
2.188,36
12
2.070,93
1.664,59
13
1.252,17
785,38
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
DAERAH
AIR MINUM
ALOKASI
SANITASI
42.148,81
41.136,60
Kab. Bantaeng
1.560,86
Kab. Barru
TOTAL
ALOKASI
SANITASI
45.447,12
1.848,34
1.560,86
1.848,34
1.705,81
1.886,92
1.705,81
1.886,92
Kab. Bone
2.589,26
1.591,73
2.589,26
1.591,73
Kab. Bulukumba
2.224,53
1.685,97
2.224,53
1.685,97
Kab. Enrekang
1.613,08
1.896,54
1.613,08
1.896,54
Kab. Gowa
2.413,36
1.647,13
2.413,36
1.647,13
Kab. Jeneponto
1.662,63
1.626,28
2.770,90
2.522,67
Kab. Luwu
2.027,78
1.989,47
2.027,78
1.989,47
1.645,73
1.580,62
1.645,73
1.580,62
10
Kab. Maros
1.762,64
2.241,72
1.762,64
2.241,72
11
2.607,85
1.725,70
4.219,89
2.658,38
12
Kab. Pinrang
1.765,42
1.750,14
1.765,42
1.750,14
13
1.818,51
2.898,95
3.000,35
4.308,04
1.108,27
1.612,04
1.181,84
4.310,52
AIR MINUM
47.365,26
24
5.216,45
896,39
932,68
1.409,09
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
DAERAH
REGULER
KEBIJAKAN
TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
14
15
Kab. Sinjai
16
Kab. Soppeng
17
Kab. Takalar
18
19
Kab. Wajo
20
Kota Pare-pare
21
Kota Palopo
22
23
SANITASI
1.605,01
1.133,87
1.637,78
2.006,59
1.462,06
1.964,28
1.944,25
2.088,53
1.745,55
1.737,99
1.759,81
1.302,54
1.575,02
1.701,86
1.438,71
1.356,78
1.567,13
1.425,27
2.016,03
2.049,38
AIR
MINUM
SANITASI
AIR MINUM
1.605,01
1.637,78
1.462,06
1.944,25
1.745,55
1.759,81
1.575,02
1.438,71
1.567,13
1.314,30
1.072,36
3.330,33
SANITASI
1.133,87
2.006,59
1.964,28
2.088,53
1.737,99
1.302,54
1.701,86
1.356,78
1.425,27
3.121,74
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
1.067.737,00
NO
DAERAH
REGULER
KEBIJAKAN
TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
25
dlm Juta
Rupiah
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
10.726,88
14.697,22
5.923,60
6.677,83
16.650,48
21.375,05
Kab. Majene
1.619,64
2.572,36
1.064,09
1.273,57
2.683,73
3.845,93
Kab. Mamuju
2.026,48
2.797,39
1.287,56
1.365,31
3.314,04
4.162,70
2.056,08
2.444,79
1.322,24
1.228,27
3.378,32
3.673,06
Kab. Mamasa
1.764,78
3.292,20
1.171,05
1.574,75
2.935,83
4.866,95
1.608,63
2.463,04
1.078,66
1.235,93
2.687,29
3.698,97
1.651,27
1.127,44
1.651,27
1.127,44
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
DAERAH
Provinsi Sulawesi Tenggara
281.655,00 230.444,00
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
26
873.603,00
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
38.433,55
SANITASI
37.936,89
28.014,79
28.539,17
10.418,76
9.397,72
Kab. Buton
2.250,96
2.151,13
1.376,42
1.092,01
3.627,38
3.243,14
Kab. Konawe
1.969,15
1.839,14
1.255,75
976,27
3.224,90
2.815,41
Kab. Kolaka
3.522,49
2.969,45
3.522,49
2.969,45
Kab. Muna
2.022,85
2.649,06
3.286,69
3.947,07
Kota Kendari
2.218,48
1.962,09
2.218,48
1.962,09
Kota Bau-bau
1.410,07
1.998,21
1.410,07
1.998,21
1.750,91
1.740,31
1.147,16
939,62
2.898,07
2.679,93
Kab. Bombana
1.579,69
1.678,25
1.030,70
906,93
2.610,39
2.585,18
Kab. Wakatobi
1.942,80
1.831,31
1.209,64
962,72
3.152,44
2.794,03
10
2.002,87
2.454,43
1.252,26
1.218,80
3.255,13
3.673,23
11
1.396,83
1.781,70
951,43
955,64
2.348,26
2.737,34
12
1.409,28
2.030,07
931,56
1.047,72
2.340,84
3.077,79
13
1.482,89
1.143,00
14
3.055,52
2.311,02
1.263,84
1.298,01
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
PROVINSI BALI
1.067.737,00
NO
DAERAH
Provinsi Bali
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
27
SANITASI
AIR MINUM
-
10.496,28
SANITASI
9.929,25
10.496,28
9.929,25
Kab. Bangli
1.810,46
1.497,97
1.810,46
1.497,97
Kab. Buleleng
2.338,52
1.993,77
2.338,52
1.993,77
Kab. Jembrana
1.473,89
1.145,12
1.473,89
1.145,12
Kab. Karangasem
1.875,23
2.001,99
1.875,23
2.001,99
Kab. Klungkung
1.442,24
1.613,34
1.442,24
1.613,34
Kab. Tabanan
1.555,94
1.677,06
1.555,94
1.677,06
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
PROVINSI NTB
1.067.737,00
NO
DAERAH
281.655,00 230.444,00
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
28
873.603,00
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
34.654,58
SANITASI
32.168,84
22.755,55
22.767,60
11.899,03
9.401,24
Kab. Bima
1.922,39
2.271,19
1.228,14
1.150,93
3.150,53
3.422,12
Kab. Dompu
1.935,02
2.548,25
1.242,84
1.265,92
3.177,86
3.814,17
2.565,39
2.623,87
1.601,69
1.301,38
4.167,08
3.925,25
2.634,19
2.302,70
1.655,27
1.176,27
4.289,46
3.478,97
4.186,40
2.433,93
2.474,22
1.220,14
6.660,62
3.654,07
Kab. Sumbawa
2.313,72
2.037,17
1.466,68
1.064,07
3.780,40
3.101,24
Kota Mataram
2.145,55
2.127,36
2.145,55
2.127,36
Kota Bima
1.653,41
2.089,99
1.653,41
2.089,99
1.641,41
2.103,48
1.072,29
1.082,08
2.713,70
3.185,56
10
1.758,07
2.229,66
1.157,90
1.140,45
2.915,97
3.370,11
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
1.067.737,00
NO
DAERAH
873.603,00
281.655,00 230.444,00
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
44.174,31
49.956,26
26.470,44
24.254,89
70.644,75
74.211,15
Kab. Alor
2.152,21
2.597,80
1.291,01
1.263,00
3.443,22
3.860,80
Kab. Belu
2.096,78
2.441,73
1.282,63
1.206,81
3.379,41
3.648,54
Kab. Ende
1.783,86
1.592,51
1.159,80
877,89
2.943,66
2.470,40
1.580,47
1.471,01
1.026,85
821,43
2.607,32
2.292,44
Kab. Kupang
2.020,71
2.379,84
1.252,55
1.185,44
3.273,26
3.565,28
Kab. Lembata
1.699,47
1.926,09
1.092,76
1.006,41
2.792,23
2.932,50
Kab. Manggarai
2.529,99
3.778,25
1.557,95
1.761,87
4.087,94
5.540,12
Kab. Ngada
1.468,03
2.189,07
980,77
1.117,85
2.448,80
3.306,92
Kab. Sikka
2.067,28
1.334,27
1.311,03
771,93
3.378,31
2.106,20
10
1.756,71
1.882,75
1.135,17
992,47
2.891,88
2.875,22
11
2.094,50
2.668,03
1.313,69
1.309,21
3.408,19
3.977,24
12
2.805,73
2.556,42
1.730,43
1.273,18
4.536,16
3.829,60
13
1.901,79
1.464,94
1.197,06
817,24
3.098,85
2.282,18
29
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
1.067.737,00
NO
DAERAH
873.603,00
281.655,00 230.444,00
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
14
Kota Kupang
1.798,41
1.715,61
15
1.997,67
3.481,54
1.223,06
16
2.091,19
1.589,49
17
Kab. Nagekeo
2.288,92
18
19
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
1.798,41
1.715,61
1.627,01
3.220,73
5.108,55
1.292,43
865,15
3.383,62
2.454,64
1.498,60
1.425,72
836,55
3.714,64
2.335,15
2.338,28
3.730,15
1.447,99
1.740,63
3.786,27
5.470,78
1.485,92
1.464,03
981,70
820,71
2.467,62
2.284,74
20
1.963,30
3.302,94
1.254,84
1.571,06
3.218,14
4.874,00
21
2.512,40
3.660,24
1.446,38
1.680,65
3.958,78
5.340,89
22
Kab. Malaka
1.740,69
1.230,95
1.066,62
708,40
2.807,31
1.939,35
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
PROVINSI MALUKU
1.067.737,00
NO
DAERAH
Provinsi Maluku
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
30
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
32.302,81
SANITASI
35.897,37
22.282,35
26.149,91
10.020,46
9.747,46
2.293,49
3.057,37
1.311,21
1.430,88
3.604,70
4.488,25
2.368,18
1.942,52
1.446,62
1.009,38
3.814,80
2.951,90
1.827,79
2.105,24
1.827,79
2.105,24
Kab. Buru
1.439,96
1.624,87
2.402,44
2.512,78
Kota Ambon
1.803,31
1.824,61
1.803,31
1.824,61
1.941,37
1.845,72
1.210,78
969,19
3.152,15
2.814,91
1.930,18
2.481,67
1.186,93
1.221,48
3.117,11
3.703,15
2.187,99
2.777,15
1.281,98
1.326,44
3.469,97
4.103,59
Kota Tual
1.910,28
2.277,99
1.910,28
2.277,99
10
2.588,24
3.525,75
1.408,14
1.600,02
3.996,38
5.125,77
11
1.991,56
2.687,02
1.212,32
1.302,16
3.203,88
3.989,18
962,48
887,91
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
1.067.737,00
NO
DAERAH
873.603,00
281.655,00 230.444,00
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
24.862,46
SANITASI
30.722,84
31
17.482,21
22.328,75
7.380,25
8.394,09
1.791,84
1.825,23
1.107,30
953,74
2.899,14
2.778,97
1.945,01
2.875,26
1.191,60
1.380,08
3.136,61
4.255,34
Kota Ternate
1.790,23
1.599,20
1.790,23
1.599,20
1.501,27
2.403,66
2.485,86
3.603,90
1.794,68
2.295,56
1.794,68
2.295,56
2.091,63
2.485,99
1.223,79
1.206,46
3.315,42
3.692,45
1.492,35
2.904,18
1.002,64
1.410,86
2.494,99
4.315,04
1.465,67
2.271,47
949,07
1.141,34
2.414,74
3.412,81
1.492,63
2.207,23
921,26
1.101,37
2.413,89
3.308,60
10
2.116,90
1.460,97
2.116,90
1.460,97
984,59
1.200,24
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
1.067.737,00
NO
DAERAH
873.603,00
281.655,00 230.444,00
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
32
Provinsi Papua
99.926,81
91.217,75
53.510,73
40.590,48
5.611,01
1.347,48
3.152,28
746,56
Kab. Jayapura
1.851,78
2.951,71
Kab. Jayawijaya
4.307,11
2.778,69
2.420,10
Kab. Merauke
4.254,63
4.090,87
Kab. Mimika
3.080,81
Kab. Nabire
AIR MINUM
153.437,54
SANITASI
131.808,23
8.763,29
2.094,04
1.851,78
2.951,71
1.320,80
6.727,21
4.099,49
2.302,12
1.824,12
6.556,75
5.914,99
2.849,03
1.852,79
1.382,82
4.933,60
4.231,85
2.615,32
2.585,15
1.508,55
1.246,29
4.123,87
3.831,44
Kab. Paniai
4.080,37
2.587,45
2.312,79
1.248,59
6.393,16
3.836,04
5.073,31
4.068,32
2.670,94
1.789,38
7.744,25
5.857,70
2.192,89
1.682,58
1.268,74
877,03
3.461,63
2.559,61
10
Kota Jayapura
4.619,68
3.493,12
2.680,07
1.639,93
7.299,75
5.133,05
11
Kab. Sarmi
1.924,57
1.984,54
1.098,38
991,78
3.022,95
2.976,32
12
Kab. Keerom
1.771,32
2.826,36
1.114,44
1.366,02
2.885,76
4.192,38
13
Kab. Yahukimo
3.473,14
2.550,72
1.933,29
1.218,03
5.406,43
3.768,75
14
4.159,87
4.349,66
2.004,81
1.848,85
6.164,68
6.198,51
15
Kab. Tolikara
4.749,80
4.629,14
2.323,88
1.961,26
7.073,68
6.590,40
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
1.067.737,00
NO
DAERAH
873.603,00
281.655,00 230.444,00
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
AIR MINUM
SANITASI
16
2.403,76
2.316,13
1.422,38
1.146,72
3.826,14
3.462,85
17
Kab. Mappi
3.305,15
2.820,01
1.820,15
1.320,32
5.125,30
4.140,33
18
Kab. Asmat
2.862,31
4.576,50
1.558,76
2.026,75
4.421,07
6.603,25
19
Kab. Waropen
1.550,98
2.153,86
952,02
1.079,35
2.503,00
3.233,21
20
Kab. Supiori
2.075,31
1.910,35
1.158,57
954,44
3.233,88
2.864,79
21
1.901,22
2.208,97
1.149,02
1.103,59
3.050,24
3.312,56
22
4.153,63
4.595,16
2.149,04
1.996,76
6.302,67
6.591,92
23
Kab. Yalimo
3.186,76
4.105,93
1.621,89
1.798,50
4.808,65
5.904,43
24
7.165,74
4.311,91
3.817,45
1.889,49
10.983,19
6.201,40
25
Kab. Nduga
3.394,83
3.579,36
1.777,05
1.598,38
5.171,88
5.177,74
26
Kab. Puncak
4.958,36
4.687,38
2.537,68
2.017,56
7.496,04
6.704,94
27
Kab. Dogiyai
2.840,03
1.905,32
1.585,42
955,41
4.425,45
2.860,73
28
3.485,30
4.479,95
1.745,14
1.937,27
5.230,44
6.417,22
29
Kab. Deiyai
2.877,82
2.792,10
1.572,98
1.304,48
4.450,80
4.096,58
ALOKASI DAK SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI TAHUN TA. 2015
1.067.737,00
NO
DAERAH
REGULER
KEBIJAKAN TAMBAHAN
TOTAL
ALOKASI
ALOKASI
ALOKASI
AIR MINUM
25.028,16
SANITASI
22.845,58
33
Kab. Sorong
1.904,29
2.088,31
Kab. Manokwari
1.924,63
7.633,92
1.073,80
AIR MINUM
34.329,31
SANITASI
30.479,50
3.113,65
3.162,11
1.204,22
1.924,63
1.204,22
1.572,93
2.583,48
1.572,93
2.583,48
Kota Sorong
1.613,97
1.293,72
1.613,97
1.293,72
1.434,36
1.567,65
939,70
858,24
2.374,06
2.425,89
2.372,80
2.212,53
1.324,48
1.078,20
3.697,28
3.290,73
2.237,03
1.730,41
1.320,10
905,35
3.557,13
2.635,76
1.407,23
1.151,70
914,70
686,11
2.321,93
1.837,81
Kab. Kaimana
1.518,33
1.593,14
971,72
864,06
2.490,05
2.457,20
10
Kab. Maybrat
2.017,56
1.705,04
1.242,61
908,91
3.260,17
2.613,95
11
Kab. Tambrauw
2.558,19
2.696,72
1.378,48
1.259,25
3.936,67
3.955,97
12
2.029,27
1.390,27
13
2.437,57
1.628,39
PEMBAGIAN DESK
Desk dibagi berdasarkan sub bidang kegiatan DAK
(Air Minum dan Sanitasi)
Masing-masing sub bidang dibagi ke dalam desk
propinsi, dengan jumlah 5 35 kab/kota untuk
masing-masing desk.
Desk akan dimulai pada tanggal 28 Oktober 2014
pukul 16.45 22.00 Wita. kemudian di lanjutkan
pada tanggal 29 Oktober 2014 Pukul 09.00
12.00 Wita
Pengaturan urutan konsultasi kabupaten/kota
akan diatur oleh Koordinator Desk.
PETUGAS DESK
Setiap desk beranggotakan petugas dari :
Direktorat Bina Program
Direktorat Pengembangan Air Minum
Direktorat Pengembangan PLP
Satker Randal Provinsi
Satker PKPAM Provinsi
Satker PPLP Provinsi
Nama-nama Petugas Desk sebagai berikut:
PETUGAS DESK
NO
PROVINSI
DIREKTORAT
PPLP
AM
BINPROG
Sulawesi Utara
M.Abduh Siregar
Vita Puspitasari, SE
Sulawesi Tengah
Kembar Rusbiyanto
Taufi Rahmat, SH
Gorontalo
Kurniawati
Dewi Fitria M, ST
Rosnanniwati Rambe, ST
Sulawesi Barat
Kembar Rusbiyanto
Sulawesi Selatan
Qurrotu Ainy
Bali
Sudarmadi
NTB
Sudarmadi
William A Sianipar, ST
Dewi Fitria M, ST
Sumarno, SST
NTT
Revolianda
10
Maluku
I. G. A. Lily Puspani
Yusuf Indra, ST
11
Maluku Utara
I. G. A. Lily Puspani
Taufi Rahmat, SH
12
Papua
Mukdar Yusuf
Yustika A.W., ST
Sumarno, SST
13
Papua Barat
Rini Anggraini, ST
Sumiaty
Rini Anggraini, ST
HASIL DESK
Asistensi terhadap format yang disampaikan kabupaten/kota meliputi
Evaluasi Kegiatan DAK TA. 2013, Progres Kegiatan DAK TA. 2014, dan
Rencana Kegiatan DAK TA. 2015.
Format-format harus terisi lengkap dan ditandatangani.
Paraf rekomendasi kegiatan DAK oleh Petugas Desk dilakukan pada saat
Sesi Desk Konsultasi DAK oleh Biro PKLN dan setelah Kabupaten/Kota
Penerima DAK melakukan input secara on-Line.
Petugas desk Direktorat Bina Program
bertanggungjawab atas
kelengkapan pengumpulan format-format tersebut diatas sesuai dengan
jumlah kabupaten/kota yang menjadi tanggungjawabnya.
Hasil pembahasan dari desk berupa keseluruhan Format 1 3, dan data
Teknis sebanyak 4 eksemplar (hardcopy) dan soft copy akan dikumpulkan
kepada petugas dari Dit. Bina Program. Format-format harus terisi
lengkap dan sudah ditandatangani
Hasil Desk ini akan digunakan sebagai bahan Desk Sub Bidang Sanitasi
dan Air Minum pada Sosialisasi dan Konsultasi Program Penggunaan DAK
Bidang Infrastruktur Tahun 2015 tanggal 30 - 31 Oktober 2014.
DAK Bidang Cipta Karya Terdiri dari DAK Sub Bidang Air Minum
dan DAK Sub Bidang Sanitasi
Pagu Alokasi DAK Reguler dan DAK Kebijakan Afirmatif TA. 2015
Sub-Bidang
Air Minum
- Reguler
- Kebijakan Afirmatif
Jumlah
Penerima
(Kab/Kota)
Dana Pendamping
(%)
1.067.737,0
445
10
281.655,0
196
02
Alokasi
(Rp. Juta)
1.349.392,0
Sanitasi
1.104.047,0
- Reguler
873.603,0
412
10
- Kebijakan Afirmatif
230.444,0
196
02
Rekap Pelaporan DAK Sub Bidang Air Minum Dan Sanitasi TA. 2014
Status 24 Oktober 2014/ 18.00 WIB
Penerima
Melapor
Melapor Realisasi
Sub Bidang
Satker
PAGU (Rp
Ribu)
Satker
PAGU (Rp
Ribu)
Satker
Air Minum
444
640.110.000
404 583.196.510
227
Sanitasi
447 569.456.000
389 494.092.060
257
PAGU (Rp
Ribu)
322.814.540
321.908.280
PROSENTASE
(%)
50.43
54.89
Status Pelaporan DAK Sub Bidang Air Minum Wilayah Timur TA. 2014
Status 24 Oktober 2014/ 18.00 WIB
Kode
PROVINSI
Penerima
PAGU (Rp
Satker
Ribu)
Melapor
PAGU (Rp
Satker
Ribu)
Melapor Realisasi
PROSENTASE
PAGU (Rp
(%)
Satker
Ribu)
WILAYAH TIMUR
171 356.349.660
149 303.956.780
17
SULAWESI UTARA
15 19.373.130
13 16.197.580
8.594.080
44,36
18
SULAWESI TENGAH
11 24.499.800
11 24.499.800
6 13.465.800
54,96
19
SULAWESI SELATAN
24 33.012.320
24 33.012.320
19 25.120.870
76,10
20
SULAWESI TENGGARA
12 24.156.430
12 24.156.430
8.147.730
33,73
21
MALUKU
11 21.219.000
11 21.219.000
6.242.460
29,42
22
BALI
6.848.750
86,36
23
10 26.358.830
5 13.105.600
4 11.656.680
44,22
24
21 51.022.160
20 48.472.410
8 18.968.980
37,18
25
PAPUA
29 91.136.620
21 66.229.030
5 16.845.800
18,48
28
MALUKU UTARA
9 17.526.170
7 13.886.090
6 11.670.170
66,59
31
GORONTALO
8.639.520
8.639.520
90,13
33
PAPUA BARAT
11 18.657.760
8 14.737.050
4.409.790
23,64
34
SULAWESI BARAT
5 11.871.870
5 11.871.870
0,00
7.930.080
9.585.490
7.930.080
77 140.610.630
39,46
Status Pelaporan DAK Sub Bidang Sanitasi Wilayah Timur TA. 2014
Status 24 Oktober 2014/ 18.00 WIB
Penerima
Kode
PROVINSI
PAGU (Rp
Ribu)
Satker
Melapor
PAGU (Rp
Ribu)
Satker
Melapor Realisasi
PROSENTASE
(%)
PAGU (Rp
Ribu)
Satker
WILAYAH TIMUR
170 360.994.310
139 281.440.550
17
SULAWESI UTARA
15 22.779.330
11 16.659.690
8.660.370
38,02
18
SULAWESI TENGAH
11 18.902.060
11 18.902.060
8 14.131.250
74,76
19
SULAWESI SELATAN
23 29.427.060
23 29.427.060
19 22.067.670
74,99
20
SULAWESI TENGGARA
12 22.943.970
12 22.943.970
8.972.860
39,11
21
MALUKU
11 22.393.270
10 20.053.540
8.210.010
36,66
22
BALI
6.525.670
77,66
23
10 30.129.170
9 26.878.010
8 23.881.090
79,26
24
21 56.001.790
21 56.001.790
9 25.368.670
45,30
25
PAPUA
29 82.377.240
12 30.612.810
6.892.180
8,37
28
MALUKU UTARA
9 21.412.310
6 12.464.520
6.557.120
30,62
31
GORONTALO
6 10.043.240
7.124.550
7.124.550
70,94
33
PAPUA BARAT
11 20.014.200
8 15.801.880
4.440.330
22,19
34
SULAWESI BARAT
5 16.167.470
5 16.167.470
6.247.850
38,64
8.403.200
8.403.200
80 149.079.620
41,30
Rekap Pelaksanaan DAK Sub Bidang Air Minum Dan Sanitasi TA. 2014
Status 24 Oktober 2014/ 18.00 WIB
Kode
Sub Bidang
Pagu
Pagu e-Monitoring
Dokumen
(Rp Ribu)
Progres(%)
(Rp Ribu)
Dana DAK
Dana DAK
Pendamping
Total
Dana DAK
Pendamping
Total
Keu
Fis
03
Air Minum
885.320.000 828.489.444
14.558.660 169.579.017
22,51
27,31
04
Sanitasi
829.260.000 725.933.845
16.933.295 221.471.896
24,83
22,51
31.491.955 391.050.913
21,15
24,91
Kode
PROVINSI
Pagu
Pagu e-Mon
Dokumen
(Rp Ribu)
(Rp Ribu)
Dana DAK Dana DAK
Pendampin
g
Total
Dana DAK
Pendampin
g
Progres(%)
Total
Keu
Fis
17
SULAWESI UTARA
681.465 3.736.881
16,85
18,77
18
SULAWESI TENGAH
358.606 5.766.459
21,98
40,45
19
SULAWESI SELATAN
622.564 7.506.040
20,78
36,4
20
SULAWESI TENGGARA
471.455 2.789.737
10,22
24,67
21
MALUKU
115.332 1.589.638
6,87
6,21
22
BALI
294.068 3.234.730
37,08
63,08
23
410.567 7.313.064
26,28
34,69
24
217.650 5.260.667
9,42
14,22
25
PAPUA
158.768 3.632.215
3,71
11,35
28
MALUKU UTARA
381.125 5.222.765
28,11
52,61
31
GORONTALO
9.585.490 9.585.490
184.052 3.408.186
32,98
43,2
33
PAPUA BARAT
18.657.760 9.198.210
169.685 3.208.412
16,46
25,28
34
SULAWESI BARAT
11.871.870 11.871.870
739.305 12.611.175
7.930.080 7.930.080
Status Pelaksanaan DAK Sub Bidang Sanitasi Wilayah Timur TA. 2014
Status 24 Oktober 2014/ 18.00 WIB
Kode
PROVINSI
Pagu
Pagu e-Mon
Dokumen
(Rp Ribu)
Progres(%)
(Rp Ribu)
Dana DAK
Dana DAK
Pendamping
Total
Dana DAK
Pendamping
Total
Keu
Fis
17
SULAWESI UTARA
22.779.330
18.383.260
1.600.723
19.983.983
3.317.447
331.745
3.649.191
14,97
5,28
18
SULAWESI TENGAH
18.902.060
18.902.060
1.176.424
20.078.484
5.032.389
301.259
5.333.649
26,56
25,35
19
SULAWESI SELATAN
29.427.060
29.427.060
2.627.690
32.054.750
10.300.226
909.533
11.209.760
34,97
34,26
20
SULAWESI TENGGARA
22.943.970
20.020.500
1.480.338
21.500.838
4.172.578
324.179
4.496.756
18,41
15,64
21
MALUKU
22.393.270
20.053.540
1.531.462
21.585.002
4.441.267
366.647
4.807.915
20,1
21,71
22
BALI
8.403.200
8.403.200
840.323
9.243.523
3.076.260
314.033
3.390.293
36,68
17,16
23
30.129.170
30.129.170
2.218.309
32.347.479
11.020.704
682.813
11.703.518
36,18
41,58
24
56.001.790
56.001.790
3.697.352
59.699.142
7.730.234
442.230
8.172.464
13,69
8,29
25
PAPUA
82.377.240
28.942.270
2.221.511
31.163.781
2.343.066
2.343.066
2,77
4,81
28
MALUKU UTARA
21.412.310
14.777.180
1.395.951
16.173.131
5.301.469
518.304
5.819.773
25,52
26,79
31
GORONTALO
10.043.240
10.043.240
842.147
10.885.387
5.018.500
511.375
5.529.875
50,8
39,23
33
PAPUA BARAT
20.014.200
11.191.180
902.158
12.093.338
2.462.635
151.234
2.613.869
12,5
17,81
34
SULAWESI BARAT
16.167.470
16.167.470
1.086.964
17.254.434
1.274.468
67.736
1.342.204
7,78
8,12
TERIMA KASIH
PENGGUNAAN
DANA ALOKASI KHUSUS
SUB BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
TA 2015
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
D I R E K TO R AT P E N G E M B A N G A N A I R M I N U M
OUTLINE
Arah Kebijakan DAK TA .2015
Evaluasi Pelaksanaan DAK TA. 2014
Data Dasar DAK TA .2015
Lampiran:
Rincian Kegiatan DAK TA . 2015
Air Minum
37 67
( 1993 )
( 2013 )
Sumber: BPS
100 0 100
67 12 59
%
( 2019 )
( 2013 )
Air Minum
Kumuh
Sanitasi
90
80
94,10
100
77,10
70
70
60
50
2015
2016
Tahun
2017
2018
2019
Sumber
Pendanaan
Kebutuhan Biaya
(Rp Triliun)
APBN
90,7
33
DAK
24,7
APBD/CSR/PIP
98,9
36
33
12
KPS
27,5
10
Total
274,8
100
PDAM
Investasi Pembangunan Air Minum sangat bergantung pada kesiapan Pemda untuk
mengembangkan dan menjaga keberlanjutan fasilitas
Sumber : Hasil Perhitungan 2013
Persentase (%)
No
Sub
Bidang
ALOKASI DAK
2010 2011 2012 2013* 2014* 2015*
AIR
357,2 419,6 502,4 609,9
MINUM
885
1.349
JUMLAH
4.123
Hal
Perbedaan
2014
2015
1.
IFN (Indeks
Fiskal Netto)
2.
Kriteria Khusus
6 karakteristik:
Tertinggal, Perbatasan, Pesisir
Kepulauan, Rawan Bencana,
Ketahanan Pangan, Pariwisata
3 karakteristik:
Tertinggal, Perbatasan, Pesisir
Kepulauan
3.
DAK Tambahan
.
1.
2.
3.
11
Sasaran 2015
Meningkatnya akses pelayanan air minum layak melalui
penambahan SR sebanyak 293.120 unit atau setara
dengan penambahan layanan untuk 1.444.480 jiwa.
Sasaran Jangka Menengah (2015-2017)
Meningkatnya akses pelayanan air minum layak melalui
penambahan SR sebanyak 1.319.040 unit atau setara
dengan penambahan layanan untuk 6,5 juta jiwa
(dengan asumsi untuk Perdesaan 1 SR = 4 jiwa dan
Perkotaan 1 SR = 5 jiwa)
12
4.
14
No
DAK 2015
Ruang
Lingkup
Kriteria
Pekerjaan
Lanjutan pekerjaan dari sumber dana APBN Pipa Distribusi, Pipa Tersier, dan SR
(Peningkatan SPAM)
1.
Mendukung
DDUB
2.
MBR
(idle capacity)
3.
Kumuh
(idle capacity)
4.
Perdesaan
19
21
22
Provinsi
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Sulawesi Utara
sudah up dating,
Progres Fisik .10% &
belum up dating
Keuangan 5%
Gorontalo
sudah up dating,
Progres Fisik 20% &
belum up dating
Keuangan 10%
Sulawesi
Tengah
sudah up dating,
belum up dating Progres Fisik 15% &
Keuangan .10%
Sulawesi
Selatan
sudah up dating,
belum up dating Progres Fisik 17% &
Keuangan 7%
Sulawesi Barat
belum up dating
belum up dating
belum up dating
23
Provinsi
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Sulawesi
Tenggara
sudah up dating,
Progres Fisik 12% &
belum up dating
Keuangan .5%
Bali
sudah up dating,
Progres Fisik .15% &
belum up dating
Keuangan 8%
Nusa Tenggara
Barat
sudah up dating,
belum up dating Progres Fisik .12% &
Keuangan 7%
Nusa Tenggara
Timur
sudah up dating,
belum up dating Progres Fisik 5% &
Keuangan 3%
Maluku
sudah up dating,
Progres Fisik 4% &
belum up dating
Keuangan 2%
10
24
12
13
Provinsi
Triwulan 4
Papua
sudah up dating,
belum up dating Progres Fisik .5% &
Keuangan 3%
Papua Barat
sudah up dating,
belum up dating Progres Fisik 9% &
Keuangan 7%
Maluku Utara
Triwulan 1
Triwulan 2
sudah up dating,
Progres Fisik 30% &
belum up dating
Keuangan 15%
25
26
Koordinasi
antara
SKPD
dengan
Pemda/Pemkot di Kab/Kota agar pelaksanaan lelang
dilaksanakan di awal tahun anggaran;
Agar dapat ditingkatkan kinerja pelaporan dalam
e-monitoring DAK serta mempercepat pelaksanaan
pekerjaan sesuai rencana kegiatan dan memberikan
penghargaan
kepada
Kab/Kota
yang
selalu
mengupdate laporan triwulan;
Dengan memakai Aplikasi Program untuk RK (Rencana
Kegiatan) DAK TA. 2014 ini, diharapkan sudah
tidak lagi perubahan lokasi dan kegiatan;
Perlunya intensititas Monev oleh Satker Provinsi
dalam setiap Triwulannya;
28
30
Uraian
Keterangan
Sumber Data
Bobot
ITam
Imbr
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
Sensus
Penduduk 2011
35 %
Icam
Sensus
Penduduk 2011
30 %
Iic
Idle Capacity
SIM SPAM
DJCK dan
Audit BPKP
PDAM Tahun
2012
15 %
Ipl
Pelaporan
e-Monitoring
DAK
20 %
100 %
31
No.
JENIS DATA
VOL SATUAN
KETERANGAN
Data Umum
1.
Luas Wilayah
2.
Jumlah Penduduk
km2
jiwa
3.
jiwa
4.
Rp. juta
5.
Rp. juta
2.
3.
4.
5.
Idle Capacity
desa/
kelurahan
No
Bidang
DAK Reguler
Subbidang Air Minum
DAK Afirmatif
Subbidang Air
Minum
TOTAL
Jumlah Penerima
Alokasi
Dana Pendamping (%)
(Kab/Kota)
Trilyun (Rp)
1,068
445
0,281
196
1,349
453
10 %
PMK Tentang DAK
TA. 2014 Lampiran 1
0-3%
PMK Tentang DAK
TA. 2014 Lampiran 2
33
34
TERIMA
KASIH
Dalam mempersiapkan program DAK 2015, perlu dilihat apakah sudah ada
pengembangan SPAM atau belum. Perlu dilakukan inventarisasi/penyusunan
daftar fasilitas pengembangan SPAM yang ada. Adapun fasilitas-fasilitas yang
perlu diidentifikasi diantaranya adalah jenis prasarana sistem penyediaan air
minum berdasarkan jenis sumber air baku. Prasarana tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Mata air: Perlindungan Mata air (PMA) /Broncaptering
b. Air tanah
i. Sumur Dalam;
37
d.
38
Broncaptering (L/detik)
Intake (L/detik)
Bak Pengumpul (m3)
Pompa (unit)
Pipa PVC, GIP, HDPE (m)
2.Unit Produksi: (Air Tanah, Air Permukaan, Air Hujan & Air Laut)
Sumur Air Tanah Dalam (L/detik)
Saringan Pasir Lambat /SPL (L/detik)
Bangunan Prasedimentasi (unit)
Instalasi Pengolahan Air/IPA (L/detik)
Instalasi Pengolahan Air Minum Sederhana/IPAS (L/detik)
Penampungan Air Hujan/PAH (L/detik)
Sumur gali dengan memakai cincin
Sumur pompa tangan
(Jarak Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan, PAH, dan PMA ke sumber
pencemaran dan cubluk (septcitank) harus > 10 m)
39
3.
40
BABs
Limbah Industri yang
belum terolah
Jamban dengan
kualitas buruk
Pembuangan
lumpur tinja ilegal
Masyarakat Peduli
sampah
MCK dengan
kualitas baik
Kondisi
Sanitasi Ideal
yang
diharapkan
Saluran Drainase Bersih
dari Sampah, Limbah dan
tertata dengan baik
22
59,73%*
2013
APBD
APBD Provinsi
APBN
DAK Sanitasi
Donor (Hibah, Loan)
Swasta
Masyarakat
Corporate (CSR)
* Data BPS 2013 ** Target MDGs 2015
62,41 %**
2015
KEBUTUHAN
SUMBER
DANA
33
44
KEBIJAKAN NASIONAL
PENYELENGGARAAN SANITASI INDONESIA
PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah baik sistem on site atau
off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat
Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan
pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan
pengelolaan air limbah permukiman
Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil pengelolaan air
limbah permukiman
Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan
pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman
Tahun
Jml Kab/Kota
2010
449
357
2011
428
419
2012
449
463
2013
447
569
2014
829,2
66
77
11
13
13
OPERASI PEMELIHARAAN
INFRASTRUKTUR DAK SANITASI
KSM menyampaikan ke warga/ masyarakat hasil
pembangunan Prasarana & Sarana SLBM (dalam Forum
Musyawarah Warga).
Pembentukan & Penetapan Pengelola Prasarana & Sarana
Terbangun melalui musyawarah masyarakat pengguna.
Dapat menggunakan KSM yang ada atau membentuk
pengelola yang baru.
Masyarakat memperoleh fasilitasi dari aparat, TFL, pihakpihak lain yang berkompeten.
Proses Pengelolaan dan Pemanfaatan SLBM dilakukan
dengan cara musyawarah, transparansi, akuntabilitas
publik & Kontrol sosial
O&P dilakukan sesuai dengan SOP.
14
15
15
KSM
SKPD
KSM dan
TFL
SKPD
Durasi
Laporan
Mingguan
Setiap bulan
Periodik
16
16
14 hari kerja
GUBERNUR
c.q. Kepala Bappeda
Tembusan
10 hari kerja
10 hari kerja
10 hari kerja
Kepala SKPD
Provinsi Sub-Bidang
BUPATI / WALIKOTA
c.q. Kepala Bappeda
5 hari kerja
Tembusan
17
Penerima
Melapor
Melapor Realisasi
Sub
PAGU
PAGU
PAGU
Bidang Satker
Satker
Satker
(Rp Ribu)
(Rp Ribu)
(Rp Ribu)
Sanitasi
431 599.580.000
375 519.023.780
209 295.496.670
WILAYAH
BARAT
221 314.769.020
206 295.344.960
117 171.498.300
WILAYAH
TIMUR
210 284.810.980
169 223.678.820
92 123.998.370
Persentasi
Lapor
Real
86.56
49.28
93.83
54.48
78.54
43.54
18
18
Wilayah Barat
1. Jawa Tengah (34 Satker penerima, Realisasi Lapor 11 Satker)
2. Jawa Timur (35 Satker penerima, Realisasi Lapor 9 Satker)
3. Sumatera Utara (31 Satker penerima, Realisasi Lapor 9 Satker)
4. Banten (4 Satker penerima, Realisasi Lapor 1 Satker)
5. Bengkulu (10 Satker penerima, Realisasi Lapor 5 Satker)
Wilayah Timur
1. Kalimantan Timur (7 Satker penerima, Realisasi Lapor 1 Satker)
2. Kalimantan barat (13 Satker penerima, Realisasi Lapor 5 Satker)
3. Kalimantan Tengah (11 Satker penerima, Realisasi Lapor 6 Satker)
4. Sulawesi Utara (15 Satker penerima, Realisasi Lapor 5 Satker)
5. Sulawesi Tenggara (12 Satker penerima, Realisasi Lapor 4 Satker)
6. Sulawesi Barat (5 Satker penerima, Realisasi Lapor 2 Satker)
7. Maluku (11 Satker penerima, Realisasi Lapor 5 Satker)
8. Nusa Tenggara Timur (21 Satker penerima, Realisasi Lapor 8 Satker)
9. Papua (29 Satker penerima, Realisasi Lapor 3 Satker)
10.Papua Barat (11 Satker penerima, Realisasi Lapor 2 Satker)
19
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
PROVINSI
WILAYAH BARAT
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
JAMBI
SUMATERA SELATAN
LAMPUNG
BENGKULU
BANTEN
BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
Penerima
Melapor
Melapor Realisasi
PAGU (Rp
PAGU (Rp
PAGU (Rp
Satker
Satker
Satker
Ribu)
Ribu)
Ribu)
221 385.753.130
206 360.516.970
117 216.381.640
18
28.204.440
18
28.204.440
14
22.458.470
34
49.461.860
34
49.461.860
11
16.617.220
4
5.586.070
4
5.586.070
2
2.530.540
35
58.551.570
33
55.160.490
9
14.568.530
23
50.742.330
22
48.184.700
16
36.597.750
31
38.433.130
24
29.257.140
9
10.941.460
19
45.323.320
18
43.886.240
14
33.671.720
9
11.335.890
9
11.335.890
6
6.938.510
13
30.023.120
12
27.055.130
11
24.534.610
12
20.489.110
12
20.489.110
11
18.672.680
10
22.615.820
8
18.218.220
5
12.163.530
4
9.386.570
4
9.386.570
1
2.395.510
7
10.872.790
6
9.564.000
6
9.564.000
2
4.727.110
2
4.727.110
2
4.727.110
E-Monitoring DAK, Status 21 Oktober 2014
20
20
PROVINSI
WILAYAH TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
MALUKU
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
MALUKU UTARA
GORONTALO
PAPUA BARAT
SULAWESI BARAT
TOTAL
Penerima
Melapor
Melapor Realisasi
PAGU (Rp
Satker
Satker PAGU (Rp Ribu) Satker PAGU (Rp Ribu)
Ribu)
210 443.506.870
169
344.702.210
92
176.130.050
13
36.371.160
11
33.903.870
5
16.959.140
11
12.528.580
10
11.647.900
6
6.759.740
9
18.444.380
9
18.444.380
5
11.056.590
7
15.168.440
1
2.294.730
1
2.294.730
15
22.779.330
11
16.659.690
5
7.640.320
11
18.902.060
11
18.902.060
7
12.319.960
23
29.427.060
23
29.427.060
19
22.067.670
12
22.943.970
12
22.943.970
4
7.143.730
11
22.393.270
10
20.053.540
5
8.210.010
7
8.403.200
7
8.403.200
5
6.525.670
10
30.129.170
8
23.848.790
7
20.851.870
21
56.001.790
21
56.001.790
8
23.038.590
29
82.377.240
12
30.612.810
3
6.892.180
9
21.412.310
6
12.464.520
4
6.557.120
6
10.043.240
4
7.124.550
4
7.124.550
11
20.014.200
8
15.801.880
2
4.440.330
5
16.167.470
5
16.167.470
2
6.247.850
375
705.219.180
209
392.511.690
431 829.260.000
E-Monitoring DAK, Status 21 Oktober 2014
21
21
TERIMA KASIH
22