Anda di halaman 1dari 4

Judul Buku: Wonderful Husband: Menjadi Suami Disayang Istri

Penulis: Cahyadi Takariawan


ISBN: 978-602-1680-03-2
Penerbit: Era Adicitra Intermedia
Ketebalan: 2 cm, 314 halaman
Ukuran: 15 x 21 cm
Harga Buku: Rp 55.000
Blurb
Setiap istri pasti mendambakan suami yang ideal. Ideal bukan berarti sempurna. Ideal adalah
proses dan usaha menjadi, bukan hasil jadi. Buku ini mengajak para suami untuk
senantiasa memperbarui makna janji, ikrar, ikatan, dan akad saat prosesi pernikahan, agar
menjadi suami ideal, suami yang sayang istri, suami yang disayang istri.
*****
Setiap istri pasti mendambakan suami yang ideal. Begitu juga saya dan jutaan istri yang ada di
Indonesia juga menginginkan hal yang sama. Namun, apakah anda tahu, apa ideal itu?
Bagaimanakah seseorang tersebut bisa disebut suami ideal?
Sebelum lebih jauh, coba kita telaah definisi ideal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Ideal artinya sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki.
Dari situ kita tahu bahwa suami ideal adalah pasangan hidup (suami) dengan karakter yang
sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki. Namu coba
kita cermati penggalan kalimat dalam buku wonderful Husband berikut ini:

Saat seorang wanita memutuskan untuk menikah dan ia


berharap mendapatkan suami ideal adalah sebuah kemustahilan.
Sungguh, ia hanya akan menikah dengan seorang lelaki biasa
saja yang bersedia melakukan pembelajaran bersama serta
berproses bersama menuju kepada kondisi ideal yang
diharapkan.
Karena itulah, Pak Cah membuat istilah yang lebih simpel, yaitu wonderful husband.
Selanjutnya, bilamanakah seorang suami bisa disebut wonderful husband? Terdapat sembilan
karakter wonderful husband atau karakter suami yang disayang istri yang secara mendetail
dijabarkan dalam buku wonderful Husband. Secara singkat, berikut ini saya berikan bocorannya:
1.

Mampu memimpin keluarga dengan cinta

Ilustrasi suami penuh cinta


Suami perlu memiliki keterampilan memimpin dan melandasinya dengan perasaan cinta agar
kepemimpinan menjadi menyenangkan bagi semua pihak. Memimpin tidak sama dengan
memerintah, memaksa, mendominasi, dan menguasai. Memimpin adalah mengarahkan,
melayani, memberi, menyantuni, membersamai, memahami, dan mengembangkan semua potensi
kebaikan.
2.

Mampu menundukkan ego


Dalam rumah tangga, ada saatnya suami dan istri bertengkar. Untuk segera mengakhiri
pertengkaran, keduanya harus saling mengalah, menundukkan ego, segera meminta maaf, dan
mengakui kesalahan di hadapan pasangan.

3.

Selalu berusaha membahagiakan istri


Jadilah suami yang mampu membahagiakan istri sehingga istri akan dengan senang hati
memberikan bantuan tanpa diminta. Apa pun diberikannya demi sang suami. Istri merasa
nyaman dan tenang sehingga suami akan lebih optimal dalam menunaikan berbagai macam
kegiatan dalam kehidupan.

4.

Fokus mengingat kebaikan istri


Kebiasaan menggunakan standar beda atau ganda dalam menilai perbuatan orang lain dengan
perbuatan diri sendiri mengakibatkan kita mudah menyalahkan orang lain atas perbuatannya.
Tetapi disaat kita sendiri melakukan perbuatan sama, ternyata kita menjadi sangat pemaaf.

5.

Memahami kondisi istri


Pemahaman yang mendalam tentang berbagai perubahan pasangan akan memunculkan suasana
saling percaya di antara mereka. Tidak ada sesuatu yang muncul secara tiba-tiba karena setiap
bentuk perubahan sekecil apa pun telah diketahui bersama.

6.

Menjadi teladan dalam kebaikan

Ayah merokok, jadi jangan hanya salahkan anak jika kelak anak juga merokok
Suami harus memberikan keteladanan dalam bentuk perbuatan nyata kepada keluarga. Hal yang
penting lainnya adalah ia perlu memiliki sikap hidup yang positif, cara berfikir positif, serta
kebersihan hati. Adanya ketiga hal tersebut di atas, akan lebih mudah bagi seluruh anggota
keluarga meneladani kepemimpinannya.
7.

Memelihara kesetiaan
Ada banyak jebakan cinta yang mendorong seseorang mewujudkan perbuatan selingkuh. Karena
itu, waspadalah, dan mulailah dengan menjernihkan logika, membersihkan hati, jadikan rumah
sebagai pengontrol, mendekatlah ke pasangan juga anak-anak, dan jangan lupakan untuk
menyempatkan refreshing berdua dengan pasangan.

8.

Selalu tampil young and fresh


Seperti kantor atau organisasi tempat Anda beraktivitas, rekan-rekan dan sahabat menuntut Anda
untuk memberikan tenaga segar, pikiran jernih, dan dedikasi yang tinggi serta selalu tampil ceria
dan elegan. Begitu pula istri dan anak-anak, mereka juga berhak mendapatkan Anda sebagai
suami atau ayah dalam keadaan selalu segar dan bergairah saat di rumah.

9.

Memberikan yang terbaik


Tidak layak suami memberikan semua hal sisa kepada istri karena hal terbaik sudah dihabiskan
untuk mengurus pekerjaan. Waktu, perhatian, dan fasilitas terbaik untuk mengurus pekerjaan.
Dampaknya, ia tinggal memiliki tenaga, waktu, perhatian, bahkan fasilitas sisa untuk keluarga.
Dalam buku wonderful Husband, Pak Cah mengajak para suami untuk memperbarui motivasi
dan menguatkan kembali makna ikatan dengan istri. Karena proses pernikahan yang sakral pada
hakikatnya adalah sebuah ikrar dan perjanjian agung atas nama Tuhan, diresmikan oleh negara,
disaksikan orang tua, keluarga, kerabat, sahabat, tetangga dan sanak saudara.

Dalam kehidupan keluarga, semua pihak saling memberikan pengaruh baik positif maupun
negatif. Jadi, jika menghendaki suami ideal, maka istri harus membantu suami untuk selalu
berproses menuju kondisi ideal.
Bagaimana caranya?
Pertama, berikan kepercayaan kepada suami.
Kedua, hindari bentuk kalimat negatif dalam menyampaikan keinginan.
Ketiga, gunakan kalimat positif untuk mendorong suami agar selalu berproses menuju kebaikan.

Perlu diingat:

Wonderful husband hanya akan didapatkan dalam sebuah keluarga yang seluruh
anggotanya seiya sekata. Mereka saling melengkapi, saling menguatkan, saling mengisi,
saling memberi, saling menasihati, saling menjaga, dan tentu saja saling memahami
semua proses menuju kondisi ideal yang diidamkan.

Anda mungkin juga menyukai