Seorang wanita berusia 58 tahun mencari perawatan dokter primer setelah mengalami vertigo
dan rasa tidak seimbang disertai dengan mual dan muntah, yang dimulai saat pagi hari ketika
ia bangun tidur. Vertigo tersebut berhenti dalam waktu kurang dari satu menit tetapi munc`ul
kembali ketika ia tiduran di kasur, berguling di kasur atau bangun kembali. Ia mengatakan
tidak adanya tinitus atau penurunan pendengaran. Bagaimana seharusnya pasien ini
dievaluasi dan diterapi?
Problem Klinis
BPPV sejauh ini merupakan jenis vertigo yang paling umum, dengan prevalensi antara 10,7
dan 64,0 kasus per 100.000 populasi dan prevalensi seumur hidup 2,4%. 1,2 Kondisi ini
ditandai dengan sensasi berputar singkat, biasanya berakhir kurang dari satu menit, yang
biasanya diinduksi oleh perubahan posisi kepala yang berpengaruh pada gravitasi. 3,4 Vertigo
khususnya berkembang ketika pasien akan tidur atau bangun dari tidur, berguling di kasur,
posisi kepala yang miring ke belakang atau ke depan. 3 Walaupun pasien dengan BPPV
terkadang mengalami pusing yang persisten dan rasa tidak seimbang, anamnesis riwayat
harus diambil dengan hati-hati untuk membuktikan bahwa gejala tersebut diperberat dengan
perubahan posisi kepala.4 Banyak pasien juga mengalami mual, terkadang muntah. Serangan
BPPV biasanya tidak diketahui penyebabnya, walaupun pada beberapa kasus hal ini
dihubungkan dengan trauma kepala, posisi telentang yang lama (contohnya pada salon
rambut dan tindakan medis pada gigi), atau berbagai macam kelainan pada telinga bagian
dalam.3 Remisi spontan dan rekurensi sering terjadi; insidensi per tahun dari rekurensinya
sekitar 15%.5 Pasien dengan BPPV meningkatkan risiko penurunan performa aktivitas seharihari.6
Prevalensi BPPV idiopatik meningkat pada orang tua dan perempuan, dengan onset puncak
antara 50 dan 60 tahun dan rasio perempuan-laki-laki 2:1 sampai 3:1. 2,3 BPPV juga telah
dilaporkan terkait dengan osteopenia atau osteoporosis dan dengan penurunan tingkat serum
vitamin D - asosiasi yang tidak dijelaskan dengan usia atau sex.7,8 Proses patofisiologi
mendasar dalam BPPV melibatkan lepasnya otokonia dari makula otolith utrikular yang
masuk ke kanalis semisirkularis. Ketika ada perubahan dalam posisi statis kepala yang
berhubungan dengan gravitasi, debris otolith bergerak ke posisi baru dalam kanalis
semisirkularis, menyebabkan rasa sensasi rotasi palsu. BPPV biasanya timbul dari
posterior kanalis semisirkularis, kanal yang paling tergantung dengan gravitasi; Jenis ini
BPPV ini menyumbang 60 sampai 90% dari semua kasus. 4 BPPV jarang melibatkan kanalis
semisirkularis anterior, mungkin karena posisi teratas dalam labirin, di mana debris otolith
tidak mungkin terjebak.10
BPPV, sejauh ini merupakan penyebab vertigo yang paling umum, yang ditandai
dengan sensasi berputar singkat, yang diinduksi oleh perubahan posisi kepala yang
apogeotropic
(ke
atas)
ketika
kepala
berpaling
ke
kedua
sisi
Terapi
BPPV secara khusus mereda tanpa terapi. Penelitian prospectif longitudinal menunjukkan
bahwa interval median antara onset gejala dan penyebuhan spontan pasien yang tidak diobati
adalah 7 hari bila yang terkena adalah canalis horizontal dan 17 hari bila yang terkena adalah
canalis posterior23. Namun demikian, manuver reposisi canalith dapat digunakan untuk
merawat BPPV secara tepat dan efektif
24-27
mual dan muntah yang berat. Pembedahan seperti transeksi nervus singular posterior jarang
diperlukan dan harus benar-benar dipertimbangkan untuk pasien yang memiliki gejala
menetap dan tidak ada respon dengan maneuver reposisi25.
penurunan setelah dilakukan 2 sampai 3 kali maneuver Epleys. Namun demikian, pada
pasien dengan nistagmus yang berbeda arah, debris yang ada mungkin hilang dalam jumlah
yang cukup untuk menghilangkan gejala.
Semont maneuver juga dapat digunakan utuk terapi BPPV yang melibatkan canalis posterior.
Untuk menghilangkan partikel otolit, kepala pasien dengan cepat diayunkan hingga 180
derajat dengan cepat menyerupai gerak roda pedati mulai dari sisi yang terkena menuju sisi
yang tidak terkena. Manuver ini selesai dalam 1,3 detik. Maneuver ini mungkin dapat
dilakukan pada pasien yang mengalami kekakuan leher. Antara maneuver Eples dan Semont
keduanya mungkin dilakukan beberapa kali hingga nistagmus menghilang. Pasien yang
memerlukan terapi multiple dapat diminta melakukan gerakan tersebut dirumah. Maneuver
reposisi canalith yang dilakukan sendiri mungkin lebih efektif ketika dikombinasikan dengan
maneuver reposisi canalith saat di klinik.
Mual atau muntah dan vertigo mungkin dapat terjadi ketika dilakukan maneuver, dan banyak
pasien akan mengalami sensasi hilang keseimbangan dan pusing dengan gerakan kepala
untuk beberapa hari atau lebih, bahkan saat terapinya sudah berhasil. Pada beberapa contoh,
dapat terjadi vertigo yang ringan setelah dilakukan maneuver. Komplikasi lain yang mungkin
timbul selama maneuver untuk BBPV dengan canalis posterior kurang dari 5% yakni BPPV
yang melibatkan canalis horizontal. Kondisi ini dapat terjadi bila debris otoconial yang
terdapat di canalis posterior berpindah ke canalis horizontal. Kejadian ini dapat diterapi
dengan maneuver yang sama seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.
Canalis horizontal.
Terdapat 2 tipe BPPV yang termasuk dalam canalis horizontal, pertama disebut geotropic dan
yang kedua disebut apogeotropic. Dulu kejadian ini umumnya diterapi dengan rotasi
barbecue. Rotasi ini terdiri dari gerakan rotasi kepala 90 derajat, dengan pertama-tama pada
telinga yang terkena menuju ke telinga yang sehat 40. Dengan maneuver ini, debris otoconial
akan berpindah dan akhirnya akan keluar dari canalis horizontal menuju vestibula. Terapi lain
menggunakan posisi Vannuchi dengan pasien diminta untuk tidur dengan telinga yang sakit
berada dibawah selama 12 jam41. Maneuver ini digunakan pada pasien dengan gejala yang
berat dan justru makin berat bila ada perubahan gerakan. Bila tidur dengan posisi ini tidak
efektif, makan dapat dibalik dengan sisi sebelahnya juga selama 12 jam. Terapi alternative
adalah dengan maneuver Gufoni dimana pasien secara cepat berbaring pada sisi telinga yang
sakit dibawah dan mempertahankan posisi ini selama 1 2 menit hingga nistagmus yang
timbul segera menghilang. Kemudian kepala dirotasai sebesar 45 derajat kearah lantai dan
dipertahanakn selama 2 menit. Setelah itu pasien bisa bangun kembali42.
Pada studi observasi prospektif dengan 60 pasien, efektivitas maneuver posisi Vannuchi
dengan maneuver Gufoni tidak berbeda jauh, namun lebih efektif daripada rotasi barbecue
(angka keberhasilan masing-masing 76%, 89% dan 38%)43. Hasil penelitian lain antara rotasi
barbecue dan maneuver Gufoni lebih efektif dibandingkan dengan maneuver sham (angka
keberhasilan 68%,61% dan 35%) 44.
BPPV dengan canalis horizontal dan nistagmus tipe apogeotropic ditandai dengan debris
otolitik yang terikat pada cupula atau dapat melayang bebas di arcus anterior canalis
semisircularis horizontal16,45. Terapinya termasuk maneuver untuk melepaskan debris otolitic
dari cupula atau arcus anterior menuju arcus posterior canalis horizontal 45. Strategi tambahan
yang dapat digunakan pada BPPV tipe ini adalah dengan head shaking pada bidang
horizontal selama 15 detik
46
46,47
, serta maneuver
Gufoni 48.
Pada maneuver Gufoni untuk BPPV pada canalis horizontal dengan nistagmus apogeotropik,
pasien harus duduk tegak, kepala melihat kedepan, dan kemudian berbaring secara cepat
dengan sisi yang sakit berada dibawah dan dipertahankan hingga 1-2 menit setelah nistagmus
berhenti. Kemudian kepala digerakkan secara cepat sebesar 45 derajat kearah atap dan
dipertahankan selama 2 menit. Kemudian pasien dapat duduk kembali ke posisi semula.
Penelitian RCT menunjukkan angka signifikan yang lebih tinggi meredakan gejala dengan
metode Gufoni maneuver dibandingkan dengan maneuver sham. Hasil outcome pada pasien
dengan pengulangan memberikan hasil yang lebih baik daripada outcome dengan sham
maneuver pada bulan pertama.
Panduan
Panduan praktis diterbtikan tahun 2008 masing-masing oleh American Academy of
Neurology dan American Academy of Otolaryngology merekomendasikan hanya maneuver
Epleys yang digunakan pada BPPV dengan keterlibatan canalis posterior. Rekomendasi pada
jurnal ini juga mencakup maneuver yang lain seperti manuver Semont untuk BPPV dengan
keterlibatan canalis posterior dan beberapa maneuver lain untuk BPPV dengan keterlibatan
canalis horizontal. Rekomendasi ini berdasarkan data dari peneltian RCT (34,44,46,50)