Pada hari ini, tanggal .... Agustus 2015, telah dipresentasikan sebuah portofolio
oleh
Nama
Judul
: Varicella
Nama Pendamping
Nama Wahana
No
10
11
12
Tanda Tangan
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping 1,
Pendamping 2,
dr. Sahata
Nama Peserta
Nama Wahana
Topik
: Varicella
Nama Pasien
: Tn R, 25 tahun
Tanggal Presentasi
: 5 Agustus 2015
Tempat Presentasi
Objektif Presentasi
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Manajemen
Masalah
Istimewa
No.RM : -
Pustaka
Diagnostik
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Tujuan
Bahan Bahasan
Cara Membahas
: Diskusi
Kasus Audit
Pos
BAB I
I. Anamnesis
a. Keluhan Utama :
Timbul gelembung- gelembung berisi cairan sejak 2 hari yang lalu di
bagian perut pasien.
b. Keluhan Penyerta
Keluhan ini disertai dengan rasa gatal
II. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan timbul gelembung berisi cairan sejak 2 hari
sebelum berobat. Gelembung berisi cairan ini terasa gatal tapi tidak ada rasa perih
atau rasa seperti terbakar. Awalnya sebelum gelembung ini muncul hanya timbul
seperti bercak kemerahan. 1 minggu sebelumnya os mengalami demam yang
timbul tidak terlalu tinggi dan mengeluh terasa sakit kepala.
Pasien tidak memiliki riwayat tergigit serangga sebelum timbulnya keluhan.
Pasien belum melakukan pengobatan untuk keluhan yang dialaminya. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu.
III.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmhg
Respirasi
: 20 x/menit
Nadi
: 88 x/menit
Suhu
: 36,80C
BB
: 60 Kg
Pemeriksaan Organ
3
1. Kepala
2. Mata
Bentuk
: normocephal
Simetri
: simetris
Exopthalmus/enophtal
Kelopak
Conjungtiva
Sklera
Kornea
Pupil
3. Hidung
4. Telinga
5. Leher
6. Thorax
: (-)
: normal
: anemis (-)
: ikterik (-)
: normal
: bulat, isokor, reflex cahaya
+
/+
: normal, keruh (-)
: baik
Lensa
Gerakan bola mata
: tak ada kelainan
: tak ada kelainan
Lidah
: putih kotor (-), ulkus (-)
KGB
: tak ada pembengkakan
Kel.tiroid
: tak ada pembesaran
JVP
: normal
Bentuk
: simetris
Pergerakan dinding dada
: tidak ada yang
tertinggal.
Pulmo
Pemeriksaan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Kanan
Statis & dinamis: simetris
Nyeri tekan (-)
Sonor
Vesikuler (+) Normal,
Wheezing (-), rhonki (-)
Kiri
Statis & dinamis : simetris
Nyeri tekan (-)
Sonor
Vesikuler (+) normal.
Wheezing (-), rhonki (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Batas-batas jantung :
Atas : ICS II kiri
Kanan : linea sternalis kanan
4
Auskultasi
7. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Timpani
Auskultasi
8. Ekstremitas Atas
Edema (-), akral hangat, kekuatan otot 5 5
9. Ekstremitas bawah
Edema (-), akral hangat., kekuatan otot 5 5
Status Lokalis
Lokasi
Lesi
PEMERIKSAAN ANJURAN
DIAGNOSIS
Varicella
DIAGNOSIS BANDING
Herpes zoster
Impetigo bulosa
Herpes simpleks
MANAJEMEN :
5
1) Nonfarmakologi :
Makan makanan yang bergizi untuk menjaga imunitas tubuh
Mandi menggunakan air yang bersih dan dapat mengkompres
dengan air dingin untuk mengurangi gatal
2) Farmakologi :
Topikal :
Salisil talk 0,1% sue
Sistemik :
Asiklovir tablet 4 x 400 mg selama 7 hari.
Parasetamol tablet 3 x 250 mg. selama 7 hari
Vitamin C tablet 3 x 1 selama 7 hari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya
terjadi pada anak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus
6
Varicella Zoster. Varicella pada anak, mempunyai tanda yang khas berupa masa
prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan adanya bercak gatal disertai
dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya krusta, walaupun banyak
juga lesi kulit yang tidak berkembang sampai vesikel. Normalnya pada
anak, gejala sistemik biasanya ringan.1
2.2
Epidemiologi
Sebelum pengenalan vaksin pada tahun 1995, varisella merupakan
Etiologi
Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV) yang termasuk
kelompok Herpes Virus dengan diameter kira-kira 150 200 nm. Inti virus
disebut capsid yang berbentuk icosahedral, terdiri dari protein dan DNA yang
mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek (S) dan rantai panjang (L) dan
merupakan suatu garis dengan berat molekul100 juta dan disusun dari 162
capsomer.
Lapisan
ini
bersifat
infeksius.Varicella
Zoster
Virus
dapat
menyebabkan varicella dan herpes zoster. Kontak pertama dengan virus ini akan
menyebabkan varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut primer,
sedangkan bila penderita varicella sembuh atau dalam bentuk laten dankemudian
terjadi serangan kembali maka yang akan muncul adalah Herpes Zoster.1
7
2.4
Patogenesis
Virus Varicella Zooster masuk dalam mukosa nafas atau orofaring,
kemudian replikasi virus menyebar melalui pembuluh darah dan limfe ( viremia
pertama ) kemudian berkembang biak di sel retikulo endhotellial setelah itu
menyebar melalui pembuluh darah (viremia ke dua) maka timbullah demam
dan malaise.Permulaan bentuk lesi pada kulitmungkin infeksi dari kapiler
endothelial pada lapisan papil dermis menyebar ke sel epitel pada
epidermis, folikel kulit dan glandula sebacea dan terjadi pembengkakan. Lesi
pertama ditandai dengan adanya makula yang berkembang cepat menjadi papula,
vesikel da akhirnyamenjadi crusta. Jarang lesi yang menetap dalam bentuk makula
dan papula saja.Vesikel ini akan berada pada lapisan sel dibawah kulit. Dan
membentuk atap pada stratum korneum dan lusidum, sedangkan dasarnya adalah
lapisan yang lebih dalam. Degenarasi sel akan diikuti dengan terbentuknya sel
raksasa berinti banyak, dimana kebanyakan dari sel tersebut mengandung
inclusion body intranuclear type A. Penularan secara airborne droplet. Virus dapat
menetap dan laten pada sel syaraf. Lalu dapat terjadi reaktivitas maka dapat
terjadi herpes Zooster.2,3
2.5
Gejala Klinis
Gejala mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi pada anak-
anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala demam
sedang dan rasa tidak enak badan, gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada
anak-anak yang lebih muda. Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit
demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk
infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit
kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada
kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut
atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah. Kemerahan pada
kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam
kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja.
Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng
(krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih
8
luka
garukan
tadi.
setelah
mengering
bekas
cacar
air
tadi
akanmenghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa
atau dewasamuda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang Papula di mulut
cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringmenyebabkan
gangguan menelan. Ulkus juga dapat ditemukan di kelopak mata, saluran
pernapasan bagian atas, rectum dan vagina.Papula pada pita suara dan saluran
pernapasan atas kadang menyebabkan gangguanpada pernapasan. Bisa terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening dileher bagian samping.Cacar air jarang
menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada hanya berupalekukan
kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan
biasanyadisebabkan oleh staphylococcus.Anak-anak biasanya sembuh dari cacar
air tanpa masalah.Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem
kekebalan, infeksi ini bisaberat atau bahkan berakibat fatal.Pada anak sehat yang
sebelumnya nirmal, penyakit ini secara umum dan biasanyajinak, dengan
komplikasi yang paling sering adalah infesi sekunder bakteri dari lesi
kult.Jaringan parut merupakan komplikasi lain yang sering. Komplikasi
neurologis meliputiencephalitis dan ataxia cerebellar akut. Varisela encephalitis
dengan insiden 0,1% secaraumum tampak mengalami nyeri kepala, kejang,
pola pemikiran yang terganggu, dan muntah,dengan angka mortalitas sebear
5 hingga 20%. Ataxia serebelar akut sedikit lebih jarang(0,025% insidensi)
dibandingkan ensefalitis dan secara umum tampak dalam 1 minggu ruam dengan
ataxia, muntah, pembicaraan yang terganggu, vertigo, dan atau tremor,
denganresolusi dalam 2 hingga 4 minggu. Pada anak defisiensi imun atau kurang
gizi yang tidak ditangani dengan asiklovir intravena, angka kematian berkisar
antara 15 hingga 18%. Kasus ini dikarakteristikan dengan penyebaran, dengan
pneumonia, miokarditis, artritis, hepatitis, perdarahan, dan ensefalopaty (ataxia
serebelar lebih sering). Super infeksi lesi kulit dengan Staphylococcusaureus atau
Streptococcus
pyogenes
dapat
menyebabkan
pioderma,
impetigo,
9
Diagnosis
Diagnosis klinik varisela pada anak-anak, saat ini variola (smallpox) telah
dieradikasi, biasanya tidaklah sulit. Diagnosis dengan kultur dari cairan vesikel
kurang sensitif untuk HSV atau CMV dan dapat membutuhkan waktu 7
hari.Metode ini telah diganti dengan metode shellvial sensitive dan ebih cepat,
dimanahasilnya diberikan dalam waktu 1-3 hari. Deteksi yang lebih cepat, sensitif,
dan spedifik dapat membentu sistem dasar kultur dimasa depan sebagaimana
pewarnaan PCR multiplemenjadi lebih sering untuk digunakan. Mengambil dasar
vesikel mungkin dapatmenunjukkan sel raksasa multinukleasi, dimana tidak dapat
jelas dibedakan dari HSV.Bagaimanapun, immunofluorescence pada kultur atau
mengambil dengan menggunakan antibodi spesifik dapat membedakan antara
HSV-1, HSV-2, dan VZV. Deteksi serologisIgM dan tingginya titer atau empatkali
peningkatan IgG anti VZV antibodi dapat bergunadalam beberapa kasus.Deteksi
dari IgM dapat meunjukkan infeksi primer (chicken pox), dimana baik tinggi
titernya
atau
empat
kali
peningkatan
igG
mengindikasikan
rekurensi.
Differensial Diagnosis
Differensial diagnosis dari infeksi varicella sendiri termasuk infeksi yang
vaccinia merupakan differensial diagnosis yang penting namun infeksi ini sudah
sangat jarang ditemukan. Herpes simpleks dapat dibedakan dari pengelompokan
vesikelnya, lokasi, dan tes immunoflorescentatau kultur, jika perlu. Tes Tzanck
dapat membantu membedakan varicella dengan enteroviral penyebab exanthem
lainnya dengan memperlihatkan multinucleated giant cell pada infeksi Herpes
zoster.2,3
2.8
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesifik.Untuk
pemeriksaan varicella bahan diambil dari dasar vesikel dengan cara kerokan
atauapusan dan dicat dengan Giemsa dan Hematoksilin Eosin, maka akan terlihat
sel-sel raksasa(giant cell) yang mempunyai inti banyak dan epitel sel berisi
Acidophilic Inclusion Bodiesatau dapat juga dilakukan pengecatan dengan
pewarnaan imunofluoresen, sehingga terlihatantigen virus intrasel.Isolasi virus
dapat dilakukan dengan menggunakan fibroblast pada embrio manusia. Bahan
diambil dari kerokan dasar vesikel, kadang-kadang ada darah.Antibodi terhadap
varicella dapat dideteksi dengan pemeriksaan Complemen FixationTest,
Neurailization Test, FAMA, IAHA, dan ELISA.
2.9
Pengobatan
Meskipun vidarabine dan interferon- telah digunakan pada terapi infeksi
VZV yang berat, asiklovir tetaplah merupakan obat pilihan. Asiklovir lebih efektif
pada infeksi VZVyang berat jika diberikan secara intravena dalam 24 jam setelah
timbul ruam. Terapi asiklovir oral dari anak sehat dengan chickenpox sebaiknya
dipertimbangkan , terutama padaremaja dan kontak dengan orang rumah secara
sekunder, meskipun keuntunggannya tetap ada. Dikarenakan strain resisten
asiklovir pada pasiein dengan AIDS, foscaranet harusdipertimbangkan untuk
infeksi berat dalam keadaan ini.Untuk herpes zoster, obat pilihan adalah
famciclovir dan valacyclovir. Terapi awaldari zoster telah menunjukkan untuk
memperpendek perjalan penyakit kutaneus dan menurunkan durasi serta
keparahan post herpetil neuralgia. Steorid topikal juga dapatberguna pada uveitis
herpetik dan keratitis. Zoster yang sangat nyeri dapat diterapi dengankompres
12
gamma-aminobutyric
acid,
berguna
dalam
mengatasi
profilaksis
ini
tidak
disahkan
oleh
FDA
untuk
pasien
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keempat. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2005
2. Management of Varicella Zoster Virus (VZV) Infections. 2011. Diunduh dari :
http://www.bop.gov/news/PDFs/varicella.pdf (2 agustus 2015)
3. Sukmawati.
Varisella.
Diunduh
dari
15